Anda di halaman 1dari 7

WEDA II

ARYANAKA UPANISAD

Oleh :
LUH RITA KUSUMAWATI ( 17.1.1.1.1.01)

KOMANG WIDYA SEKAR DEWI (17.1.1.1.1.04)

NI LUH PISKA RANI (17.1.1.1.1.06)

DHARMA ACARYA

PENDIDIKAN AGAMA HINDU

SEMESTER III

SEKOLAH TINGGI AGAMA HINDU NEGERI

MPU KUTURAN SINGARAJA

SINGARAJA
2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Dari kitab-kitab suci Weda dapat diketahui perkembangan agama Hindu menurut corak dan
pandangan hidupnya, yang dibedakan menjadi beberapa jaman, yaitu jaman Weda, jaman
Brahmana, jaman Upanisad, dan jaman Tantrayana. Namun pada makalah ini hanya
membahas dua jaman saja, yaitu jaman Brahmana dan jaman Upanisad.      

1.2 Rumusan Masalah

1.Apa itu Zaman Upanisad ?


2.Jelaskan Zaman Upanisad !
3.Pengertian Aranyaka!

1.3 Tujun Penulisan


1. Supaya kita mengetahui lagi lebih mendalam tentang Zaman Upanisad
2.Memahami tentang Aranyaka
BAB II
PEMBAHASAN
1.Pengertian Upanisad

Upanisad berasal dari kata Upa yang berarti dekat, Ni yang berarti dibawah dan Sad
yang berarti duduk. Jadi upanisad dapat diartikan sebagai sisya yang duduk dibawah dekat
dengan guru/rsi untuk mempelajari ajaran Upanisad.
Upanisad berisi tentang ajaran rahasia para maharsi yang berupa mantra-mantra dari kitab
Samhita. Mantra-mantra tersebut biasanya tidak dijelaskan secara rinci oleh para guru.
Mantra-mantra tersebut biasanya dijelaskan dalam kitab Upanisad dan Kitab Aranyaka. 
Kitab Upanisad merupakan kitab yang berisi ajaran para rsi yang tinggal di desa-desa.
Sedangkan kitab Aranyaka merupakan kitab maharsi yang diajarkan saat tinggak di hutan
Aranya.
Ajaran upanisad tidak semua orang dapat mempelajarinya, karena ajaran upanisad merupakan
ajaran rahasia para Rsi. Sehingga dalam memili seorang murid, para maharsi harus
melakukan seleksi terlebih dahulu terhadap muridnya. Murid yang memiliki kesetian
terhadap gurunya akan terpilih sebagai seorang murid sang guru/rsi.
Salah satu Rsi yang terkenal dalam kitab upanisad adalah Yajnawalkya. Dari 200 jenis lebih
kitab upanisad nama Yajnawakya ada didalamnya. Kendati demikian banyaknya kitab
Upanisad hanya 10 yang paling penting.
Upanisad juga dikatakan sebagai kitab terakhir karena didalamnya banyak mengandung
ajaran wedanta yang merupakan kumpulan atau inti dari Veda. Selain itu, Upanisad juga
mengajarkan tetang siapa Brahman dan Atman.
Aranyaka merupakan bagian dari Srutri disusun pada masa awal SanserkertaKlasik. Arti lain
dari Aranyaka berarti SASTRA RIMBA,yang dimana menjadi buku panduan bagi para sadu.
Yang hidup di alam terbuka.
2. Zaman Upanisad

Istilah Upanishad sendiri berasal dari kata upa, ni  dan  shad:upani: dekat, di dekatnya
dan shad = duduk. Jadi Upanishad berarti duduk dekat, yaitu duduk di dekat seorang guru
untuk menerima ajaran dan pengetahuan yang lebih tinggi. Istilah iniselanjutnya menjadi
nama agama. Kitab Upanishad berbentuk dialog antara seorang guru dan muridnya, atau
antara seorang Brahmana dengan Brahmana lainnya. Kitab Upanishad adalah salah satu
bagian saja dari kitab-kitab Aranyaka, yang isinya menekankan pada ajaran rahasia yang
bersifat mistik atau magis.

Kegiatan keagamaan di jaman Upanisad lebih ditekankan kepada ajaran filsafat tentang
Brahman dan segala ciptaan-Nya. Pandangan yang menonjol di dalam kitab-kitab Upanisad
itu adalah ajaran yang monistis dan absolut, artinya ajaran yang mengajarkan bahwa segala
sesuatu yang bermacam-macam ini dialirkan dari satu asas, satu Realitas yang tertinggi.[10]

Lima pokok ajaran pada zaman Upanishad:

1. Brahman

Ada perbedaan yang sangat mendasar antara pengertian Brahman dalam Upanishad dengan
pengertian kata tersebut dalam agama Brahmana. Mula-mula Brahman berarti do’a dan
kemudian kekuatan goib yang terkandung dalam do’a

Brahman adalah sumberalam semesta. Brahman adalah pencipta, yang menjadikan alam
semesta ini. Brahman yang transcendent (Nirguna Brahman) yang berada di luar alam
semesta dan jauh di atas alam semesta itu, adalah juga Brahman yang immanent (Saguna
Brahman) yang berada di alam semesta dan di dalam diri manusia yang disebut Atman.

2. Atman

Atman adalah jiwa individu. Dan Brahman adalah jiwa yang universal. Atman bukan
jasmani, bukan indrawi, bukan kehidupan, bukan pikiran. Atman adalah jiwa, hakekat
terdalam dari jiwa individu itu sendiri.Karena itu Upanisad mengajarkan: Tat twam asi yang
berarti: Itu (Brahman) adalah kamu (atman). Oleh karena atman setiap orang adalah sama-
sama merupakan percikan-percikan kecil dari Brahman, maka tat twam asi dapat diartikan :
saya adalah kamu.

3. Karma

Upanisad mengajarkan bahwa segala sesuatu tunduk dan takluk terhadap karma, baik
manusia, binatang maupun tumbuh-tumbuhan. Karma meliputi kehidupan dahulu, sekarang
dan yang akan datang. Karma berarti kehidupan atau perbuatan berikutnya sebagai akibat 
dari perbuatan sebelumnya.
Hubungan antara ajaran karma dengan ajaran tentang penjelmaan atau perpindahan jiwa
merupakan hal yang penting dalam ajaran Upanisad. Vamedawa telah mengembangkan
ajaran ini. Manusia harus menanggung akibat perbuatan atau karmanya. Setelah ia mati
pengetahuan dan amal perbuatannya akan membimbing dia.

4. Reinkarnasi

Reinkarnasi adalah kelahiran kembali. Reinkarnasi adalah perputaran kalahiran


kembali.]Hanya manusia yang telah  mencapai atman yang mulia dan yang tahu
akan maya saja yang dapat mengatasi hukum karma dan mencapai moksa.

5. Moksa

Moksa adalah pencerahan dan keterlepasan dari keterbatasan. Moksa yaitu kelepasan, dan
sadar bahwa segala sesuatu adalah satu. Ia akan mencapai kesatuan dengan Brahman, dan
berhak disebut sebagai jiwanmukta.

Pada Zaman Upanisad, yang dipentingkan tidak hanya terbatas pada Upacara dan Saji saja,
akan tetapi lebih meningkat pada pengetahuan bathin yang lebih tinggi, yang dapat membuka
tabir rahasia alam gaib. Zaman Upanisad ini adalah zaman pengembangan dan penyusunan
falsafah agama, yaitu zaman orang berfilsafat atas dasar Weda.

Berbeda dengan Zaman Weda yang pola keagamaannya berkisar kepada pemujaan
dewa maupun tenaga alam guna mendapatkan keberuntungan pada Zaman Upanisad ini
keagamaan dibalikkan dari soal lahir menjadi soal batin. Bukan upacara maupun sesajen yang
dipentingkan melainkan pengetahuan batin yang lebih tinggi yang dapat membuka tabir
rahasia alam gaib itulah yang menjadi pokok pandangan hidup. Pedoman hidup yang disebut
triwarga, terdiri atas Dharma (kewajiban-kewajiban agama dan masyarakat), Artha (usaha-
usaha untuk mengumpulkan harta) dan Kama (usaha-usaha untuk mendapatkan kesenangan
dan kenikmatan), tidak lagi dianggap mencukupi dan tidak lagi dicita-citakan. Timbullah
cita-cita yang lebih luhur lagi yaitu moksa.
3.Pengertian Aranyaka

Aranyaka adalah kitab suci yang menguraikan falsafah agama hindu serta sifat-sifat
tuhan,diperuntukkan untuk kaum pendeta yang akan menyepi didalam hutan dan
meninggalkan dunia yang ramai.

Ada empat kitab Aranyaka yaitu:

a.Brihad Aranyaka

b.Taittriya Aranyaka

c.Aitareya Aranyaka

d.Kaushitaki Aranyaka

    
  DAFTAR PUSTAKA

      Ali, Mukti. Agama - Agama Dunia.Yogyakarta: IAIN Sunan Kalijaga press, 1988

      Djam’annuri, Agama Kita: Perspektif Sejarah Agama - Agama. - :Yogyakarta, 2002

      Hadiwijono, Harun. Sari Filsafat India. Jakarta: Gunung Mulia, 1989

      Hanafih. Ketuhanan Sepanjang Ajaran Agama-Agama dan pemikiran Manusia.


Yogyakarta: Bulan Bintang, 1973

Anda mungkin juga menyukai