Anda di halaman 1dari 2

Perkembangan agama Hindu di India, pada hakekatnya dapat dibagi menjadi 3 fase, yakni

Zaman Weda, Zaman Brahmana, dan Zaman Upanisad.


1. Zaman Weda dimulai pada waktu bangsa Arya berada di Punjab di Lembah Sungai
Sindhu, sekitar 2500 s.d 1500 tahun sebelum Masehi, setelah mendesak bangsa Dravida
kesebelah Selatan sampai ke dataran tinggi Dekkan. bangsa Arya telah memiliki
peradaban tinggi, mereka menyembah Dewa-dewa, alaupun Dewa-dewa itu banyak,
namun semuanya adalah manifestasi dan perwujudan Tuhan Yang Maha Tunggal. Tuhan
yang Tunggal dan Maha Kuasa dipandang sebagai pengatur tertib alam semesta, yang
disebut "Rta". Pada zaman ini, masyarakat dibagi atas kaum Brahmana, Ksatriya, wesya.
Pada zaman ini hidup keagamaan orang Hindu didasarkan kepada kitab weda samhita
berasal dari “wid” yang artinya buah ciptaan dewa Brahma sendiri. Isinya diwahyukan
oleh dewa Brahma kepada para rsi dan para pendeta dalam bentuk mantera-mantera yang
kemudian disusun sebagi puji-pujian oleh para rsi. Kitab weda terdiri dari 4 kumpulan
yaitu : Rig Weda, Sama Weda, Yajur Weda dan Atharwa Weda. Rig Weda berisi
mantera-mantera dalam bentuk nyanyian digunakan untuk mengundang para dewa agar
hadir di upacara-upacara korban yang dipersembahkan kepada mereka (dewa-dewa).
Imam-imam atau pendeta-pendeta yang mengajukan pujian ini disebut Hotr. Sama
Weda  hampir sama dengan Rig Weda, hanya diberi “sama” atau lagu. Imam atau
pendeta yang menyanyikannya disebut Udgrt. Yajur Weda berisi  yajur atau rapal. Rapal
yetsebut dipakai untuk mengubah korban menjadi makanan pada dewa. Pendeta atau
imamnya disebut Adwaryu. Sedangkan, Atharwa Weda berisi mantera-mantera khusus
untuk menyembuhkan orang sakit, mengusir roh jahat, dan sebagainya. Kegiatan ini di
pimpin oleh Atharwan (golongan pendeta).
2. Zaman brahman, Periode ini berkembang diperkirakan antara tahun 1.500-500 SM.
Karena itu agama ini dikatakan kelanjutan dari agama Weda. kehidupan beragama pada
periode ini didasarkan pada kitab Brahma, yaitu bagian ke dua kitab Weda yang kedua.
Kitab ini ditulis oleh para imam Brahmana dalam bentuk prosa. Isinya memberikan
keterangan tentang korban, membicarakan nilai serta mencoba mencari asal-usul korban.
Adapun ciri-ciri zaman ini antara lain : korban menapat tekanan yang besar, para
Brahmana mebdapat kekuasaan yang lebih besar, berkembangnya kasta dan asrama,
dewa-dewa berubah perangainya, dan timbulnya kitab Sutra. Pada zaman ini masyarakat
dibagi menjadi empat golongan (catur warna) yakni: golongan brahmana, golongan
ksatria, golongan wesya, dan golongan sudra.
3. Zaman Upanisad, pada zaman ini keagamaan dibalikkan dari soal lahir menjadi soal
batin. Bukan upacara maupun sesajen yang dipentingkan melainkan pengetahuan batin
yang lebih tinggi yang dapat membuka tabir rahasia alam gaib itulah yang menjadi pokok
pandangan hidup. Pedoman hidup yang disebut triwarga, terdiri atas Dharma (kewajiban-
kewajiban agama dan masyarakat), artha (usaha-usaha untuk mengumpulkan harta) dan
kama (usaha-usaha untuk mendapatkan kesenangan dan kenikmatan), tidak lagi dianggap
mencukupi dan tidak lagi dicita-citakan. Timbulah cita-cita yang lebih luhur lagi yaitu
moksa. Cita-cita ini berpangkal pada kepercayaan, bahwa hidup itu berlangsung berulang
kali. Setelah mati, manusia itu akan hidup kembali, dan tiap hidup baru itu ditentukan
sifat dan kedudukannya oleh perbuatan-perbuatan (karma) dalam hidupnya yang lalu.
Hukum karma ini menimbulkan sangsara, yaitu lingkaran yang merangkaikan hidup-
mati-lahir kembali-hidup lagi-mati lagi dan seterusnya. Maka cita-cita yang luhur itu
ialah berusaha untuk melepaskan diri dari samsara, membebaskan diri dari hukum karma,
agar menjadi sempurna dan tidak dilahirkan lagi. Arti kata Upanisad adalah (duduk di
bawah menghadap), yaitu menghadap kepada guru untuk menerima ajaran. Karena apa
yang dibentangkan dalam hutan dan kesunyian itu bukan soal sehari-hari, lagipula sangat
pelik dan berbahaya, maka ajaran itu bersifat rahasia. Dalam Upanisad, yaitu kitab-kitab
yang berisi ajaran-ajaran itu, tiap hal selalu dimulai dengan kata-kata (iti rahasyam). Isi
Upanisad dapt diringkas dalam satu pokok, ialah atmawidya yaitu pengetahuan tentang
atman atau jiwa.

Anda mungkin juga menyukai