Anda di halaman 1dari 3

Agama Hindu diperkirakan muncul antara tahun 3102 SM sampai dengan 1300 SM dan merupakan

agama tertua di duniayang masih bertahan hingga kini.Dalam bahasa Persia, Kata Hindu berakar dari
kataSindhu (bahasa Sansekerta). Dalam kitab Rg Weda , Bangsa Arya menyebut wilayah mereka
sebagai saptaSindhu(wilayah dengan tujuh sungai di Barat daya anak Benua India yang salah satu
sungai tersebut bernama sungai Indus).Beberapa bukti peninggalan sejarah dan kepercayaan
masyarakat dunia dapat kita pergunakan sebagai dasar untuk menyatakan dan mempelajarai bahwa
Agama Hinduperneh berkembang di Negara-negara lain selain India.Adapun Negara-negara yang
dimaksud adalah:Mesir, Madagaskar, Afrika Utara, Meksiko, Peru, California, Amerika Serikat,
Australia

Menurut sejarah perkembangan Agama Hindu di India berlangsung dalam kurun waktu yang panjang
dan terbagi dalam 3 kelompok Zaman yaitu:

1. Zaman Weda

Zaman weda diperkirakan berlangsung lebih kurang dari tahun1500 SM sampai dengan tahun
600SM. Pada Zaman Weda dimana munculnya kitab suci Weda yang isinya merupakan kumpulan
Wahyu dari Tuhan.yang di terima oleh Maharsi .Kitab yang memuat tentang penafsiran autentik
mengenai kata-kata yang ada dalam kitab suci Weda disebut dengan Bhumikabhasya yang di tulis
oleh maharsi Sayana.Menurut tradisi Hindu Maharsi yang populer dan sangat besar jasanya dalam
menghimpun serta mengodefikasikan Weda adalah Maharsi Wyasa.Maharsi yang menerima Wahyu
dari Tuhan Yang Maha Esa disebut Mantra Drastah Iti rsih.Pada Zaman Weda dikenal beberapa Dewa-
dewa dalam Kitab Suci yang populer diantarannya Dewa Agni, Dewa Indra, Dewa Rudra, Dewa
Waruna.

2.Zaman Brahmana

Setelah zaman Weda, muncul kitab suci Brahmana agama Hindu di India. Kitab yang disebut juga
dengan Karma Kanda ini berbentuk prosa, dan merupakan bagian dari Weda yang berisi peraturan
dan kewajiban dalam beragama. Karena itulah, peranan kaum Brahmana (golongan cendekiawan
dalam agama Hindu) semakin penting dan masyarakat juga bergantung pada mereka.Pada zaman
Brahmana, kehidupan beragama ditekankan pada pelaksanaan korban suci atau disebut yadnya.
Dalam pelaksanaannya, upacara yadnya selalu dibarengi dengan mengucapkan mantra-mantra Weda
oleh pendeta Catur (Sruti). Pada zaman Brahmana, juga terjadi pembagian tingkatan masyarakat
dalam agama Hindu sesuai dengan profesinya. Masyarakat terbagi dalam empat golongan yang
disebut catur warna atau kasta. Empat golongan tersebut adalah sebagai berikut. Golongan
Brahmana, terdiri dari orang suci, pemuka agama, dan rohaniwan Golongan Ksatria, terdiri dari
orang-orang yang duduk di kursi pemerintahan, seperti raja, menteri, bangsawan, dan pejabat
lainnya. Golongan Wesya atau Waisya, terdiri dari orang-orang yang memiliki keahlian dalam
perdagangan. Golongan Sudra, terdiri dari orang-orang bawahan, seperti pengemis dan buruh.
Pembagian ini pada dasarnya hanya untuk menjaga kemurnian ras bangsa Arya agar tidak tercampur
dengan ras lainnya.

3. Zaman upanisad

Sejalan berkembangnya zaman agama Hindu juga berkembang seiring dengan kemajuan zaman.
Zaman upanisad dikembangkan agama dari daratan tinggi dekat lembah sungai yamuna sampai
kelembah sungai Gangga yang dimana penduduknya matapencaharian sebagai pedagang. Kehidupan
mereka beragama yang bersifat filosofi dari pada pelaksanaan upacara.
Zaman upanisad berpengaruh luas dalam penyebaran diera moderen yaitu zaman upanisad atau
kitab upanisad. Zaman upanisad banyak menginspirasi masyarakat dengan memberikan cara
pandang yang luas dari berbagai sudut pandang setiap insan manusia untuk mengembangkan dirinya
agar menjadi matang dengan sempurna atau berjalan sesuai tujuan setiap insan manusia.

Sumber MKWU4105
Menjawab tenteng bagaimana menghadapi stigma yang mengatakan bahwa umat hindu menyambah
banyak Tuhan

Dalam ajaran agama Hindu, tidak ada pandangan bahwa Tuhan itu berbeda, antara yang dipuja umat
agama yang satu dan lainnya. Konsep dasar memahami Ketuhanan dalam agama Hindu adalah,
bahwa Tuhan itu satu dan dipuja dengan berbagai cara dan jalan berdasarkan etika. Sastra Veda
dalam Upanisad IV.2.1. menyebutkan: Ekam Ewa Adwityam Brahman (Tuhan itu hanya satu, tidak ada
duanya). Sementara dalam Narayana Upanisad ditegaskan: Eko Narayana Nadwityo Astikacit (Hanya
satu Tuhan, sama sekali tidak ada duanya).

Anda mungkin juga menyukai