Anda di halaman 1dari 36

PERKEMBANGAN AGAMA DAN

KEBUDAYAAN HINDU-BUDDHA DI ASIA


TUJUAN PEMBELAJARAN
Dengan mempelajari bab ini, kamu diharapkan mampu:
 mendeskripsikan proseslahir dan
berkembangnya agama Hindu-
Buddha;
 mendeskripsikan prosesmasuknya
pengaruh Hindu–Buddha di
Indonesia;;
 mengidentifikasi jalur masuk dan
berkembangnya agama serta
kebudayaan Hindu–Buddha di
Indonesia.
LAHIRNYA DAN PERKEMBANGAN
AGAMA HINDU

 Agama Hindu diyakini lahir di India


sekitar tahun 1500 SM.
 Para ahli sejarah meyakini bahwa bekas
kota Mohenjo-Daro (Larkana) dan
Harappa (Punjab) di lembah Sungai
Indus merupakan tempat di mana agama
ini tumbuh dan berkembang.
LAHIRNYA AGAMA HINDU

 Agama Hindu tumbuh bersamaan dengan


kedatangan bangsa Arya (Indo Jerman) ke India
sekitar tahun 1500 SM. Mereka datang melalui celah
Kaiber dan mendesak bangsa Dravida dan Munda
yang telah mendiami daerah tersebut.
 Bangsa Dravida adalah bangsa asli India. Oleh
karena terdesak oleh kedatangan bangsa Arya,
bangsa Dravida kemudian berpindah dan menetap
di Dataran Tinggi Dekan.
AWAL MULA
AGAMA DAN BUDAYA
HINDU

DRAVIDA ARYA
(BANGSA ASLI) (BANGSA INDO-GERMAN)

PERCAMPURAN
ARYA-DRAVIDA
MELAHIRKAN
HINDU
AGAMA DAN BUDAYA HINDU
 Kedatangan Bangsa Arya di India dapat dikatakan
sebagai awal Paradaban Bangsa India di Asia Selatan
 Bangsa Arya pada akhirnya ‘’menjajah’’ Bangsa
Dravida mengakibatkan terjadinya percampuran budaya
 Percampuran budaya tersebut melahirkan budaya baru
yaitu : Budaya dan Agama Hindu
 Agama Hindu mengenal :
 Kitab Suci Rigweda (1028 syair), Samaweda,
Yajurweda, Aarvaweda.
 Trimurti : Brahma, Wisnu, Siwa, Brahma
 Sistem Kasta : Brahmana, Ksatria, Waisya, Sudra
AWAL MULA AGAMA BUDDHA

AGAMA DAN BUDAYA


HINDU

AGAMA BUDHA

ALIRAN ALIRAN HINAYANA


MAHAYANA
AGAMA BUDHA
 Agama Buddha lahir sebagai reaksi terhadap Agama
Hindu
 Penciptanya Siddharta Gautama, lbh. dikenal sbg.
Sang Buddha
 Menentang sistem Kasta
 Kitab Suncinya: Veda (Rig, Sama, Yajur)
 Ajarannya :
1. Empat kenayataam hidup (Aryasatyani)
2. Delapan Ruas Jalan Kebenaran / Utama (Astavida):
Pandangan, niat, perkataan, tingkah laku, penghidupan,
usaha, perhatian dan semadin yang benar.
 Terpecah jadi dua sepeninggalan Sang Buddha karena
penafsiran yg. berbeda,
Mahayana : lebih terbuka, Hinayana : lebih tertutup
Jalur pelayaran kuno
AGAMA HINDU
 Bangsa Arya membangun sistem kepercayaan dan
kemasyarakatan tertentu.
 Bangsa Arya ini memuja banyak dewa.
 Di antara para dewa yang dipuja, terdapat tiga dewa
utama yang disebut Trimurti, yaitu Brahma (dewa
pencipta), Wisnu (dewa pelindung), dan Siwa
(dewa penghancur).
 Pemujaan terhadap para dewa tersebut dipimpin
oleh sekelompok pendeta atau Brahmana. Para
Brahmana kemudian menulis berbagai ajaran ritual
dan dijadikan pedoman dalam melaksanakan
upacara keagamaan. Tulisan-tulisan tersebut
disatukan dalam kitab yang disebut Kitab Veda.
KITAB VEDA
 Pokok-pokok ajaran Hindu terdapat dalam kitab
Veda, Brahmana, dan Upanisyad.
 Kitab Veda terdiri dari empat buah kitab, yakni Rig-
Veda, Yajur- Veda, Sama-Veda, dan Atharva-Veda.
 Rig-Veda merupakan kitab tertua dan ditulis antara
tahun 1300 dan 1000 SM. Kitab ini berisi syair-syair
pujian kepada para dewa.
 Yajur-Veda berisi pedoman pengorbanan atau
sesajian terhadap para dewa.
 Sama-Veda berisi nyanyian pemujaan.
 Atharva-Veda berisi kumpulan mantera-mantera
gaib.
KITAB VEDA
 Kitab Rig-Veda salah
satu kitab agama
Hindu.
 Rig-Veda merupakan
kitab tertua dan
ditulis antara tahun
1300 dan 1000 SM.
Kitab ini berisi syair-
syair pujian kepada
para dewa.
PERKEMBANGAN
AGAMA HINDU
 Dalam perkembangan selanjutnya, terjadi
perpaduan antara budaya Dravida, budaya Munda,
dan budaya Arya yang kemudian disebut
Kebudayaan Hindu (Hinduisme). Daerah
perkembangan pertamanya terdapat di lembah
Sungai Gangga, yang disebut Aryavarta (negeri
orang Arya) dan Hindustan (tanah milik orang
Hindu).
 Kata Hindu dalam bahasa Sansekerta ‘sindhu’
berarti ‘sungai’. Kata ini merujuk pada Sungai
Indus yang menjadi sumber air minum dan
pertanian utama masyarakat di sekitarnya.
PEMBAGIAN KASTA
Pada masa itu, mereka juga telah mengenal pembagian
masyarakat atas kasta-kasta tertentu, yakni Brahmana,
Ksatria, Waisya, dan Sudra. Pembagian masyarakat atas
kasta-kasta ini pada dasarnya adalah pembagian tugas atau
pekerjaan.
 Kaum Brahmana bertugas mengurus soal kehidupan
keagamaan.
 Kasta Ksatria berkewajiban menjalankan pemerintahan,
termasuk mempertahankan negara.
 Kasta Waisya bertugas untuk berdagang, bertani, dan
beternak.
 Sementara, Kasta Sudra bertugas untuk melakukan
pekerjaan-pekerjaan kasar, seperti perbudakan.
 Di luar keempat kasta ini ada juga kelompok-kelompok
masyarakat yang disebut Paria. Mereka adalah fakir miskin,
orang jahat, dan orang buangan.
LAHIRNYA AGAMA BUDDHA
Pokok-pokok ajaran Buddha ini terdapat pada
Aryasatyani dan Pratityasamutpada.
 Aryasatyani adalah kebenaran-kebenaran utama.
Kebenaran utama yang meliputi hidup adalah
menderita.
 Pratityasamutpada adalah rantai sebab akibat.
Rantai ini terdiri dari 12 rangkaian sebab akibat
sebagai hasil dari perilaku umat.
 Keseluruhan ajaran Buddha, dibukukan dalam
Kitab Tripitaka. Kitab Tripitaka menjadi pedoman
ritual bagi kehidupan para pengikutnya. Kitab ini
terdiri dari tiga kumpulan tulisan, yakni Sutra
Pitaka, Vinaya Pitaka, dan Abhidharma Pitaka.
KITAB TRIPITAKA

Kitab Tripitaka terdiri dari tiga kumpulan


tulisan yaitu Sutra Pitaka, Vinaya Pitaka, dan
Abhidharma Pitaka.
 Sutra Pitaka berisi wejangan-wejangan Sang
Buddha.
 Vinaya Pitaka berisi segala macam peraturan
dan hukum yang menentukan cara hidup para
pemeluknya.
 Abhidharma Pitaka berisi penjelasan-
penjelasan dan kupasan soal keagamaan.
PERKEMBANGAN
AGAMA BUDDHA
Dalam perkembangannya, agama Buddha pecah
menjadi dua aliran, yaitu aliran Hinayana dan
Aliran Mahayana.
 Aliran Hinayana mengajarkan bahwa untuk
mencapai Nirwana sangat tergantung pada usaha
diri melakukan meditasi.
 Aliran Mahayana mengajarkan bahwa untuk
mencapai Nirwana, setiap orang harus
mengembangkan kebijaksanaan dan sifat welas asih.
Dengan demikian, pendeta harus memberikan
petunjuk dan bimbingan kepada pengikutnya agar
dapat mencapai Nirwana bersama.
PETA PENYEBARAN AGAMA
BUDDHA DI ASIA
TEORI MASUKNYA PENGARUH
HINDU-BUDDHA DI INDONESIA

Teori Masuknya Pengaruh


Hindu-Buddha di Indonesia

Teori Teori Teori Teori


Brahmana Ksatria Waisya Sudra
TEORI BRAHMANA

Teori Brahmana dengan tokoh pendukungnya,


antara lain J.C. van Leur. Menurut teori ini,
para Brahmana dan Biksu India datang ke
Indonesia atas undangan para kepala suku
setempat yang tertarik untuk belajar agama
Hindu. Setelah menganut agama Hindu, para
kepala suku ini kemudian mengangkat
Brahmana menjadi penasihat mereka. Dari
lingkungan istana, agama ini kemudian
menyebar luas ke tengah masyarakat kecil.
TEORI KSATRIA

Teori Ksatria dengan tokoh


pendukungnya, antara lain F.D.K. Bosch.
Menurut teori ini, raja-raja India datang
menyerang dan mengalahkan suku-suku
Indonesia. Mereka kemudian mendirikan
kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha di
Indonesia.
TEORI WAISYA

Teori Waisya dengan tokoh


pendukungnya, antara lain N.J.
Krom. Menurut teori ini, pengaruh
Hindu dan Buddha dibawa dan
disebarluaskan oleh para pedagang
India yang juga berasimilasi dengan
penduduk setempat.
TEORI SUDRA

Teori Sudra, menurut teori ini, kaum


sudra yang dipandang rendah dalam
masyarakat India pergi dan menetap
di Indonesia. Mereka kemudian
menyebarkan agama yang mereka
anut.
TEORI LAINNYA

 Penyebaran agama Hindu dan Buddha di Indonesia


lebih disebabkan oleh peran aktif orang Indonesia
sendiri.
 Sudah sejak lama bangsa Indonesia menjelajahi
lautan untuk berdagang. Orang Indonesia yang
berdagang dengan orang-orang India kemudian
mengenal budaya Hindu dan Buddha. Mereka
kemudian mempelajari dan membawa pulang
pengetahuan tentang agama serta budaya India itu.
 mereka mengirimkan undangan kepada para
Brahmana atau Biksu India untuk datang dan
mengajari mereka.
JALUR MASUK DAN BERKEMBANGNYA AGAMA SERTA
KEBUDAYAAN HINDU-BUDDHA DI INDONESIA

 Perkembangan penyebaran Agama Hindu dan


Buddha selanjutnya dilakukan juga oleh peziarah
asal Cina yang akan pergi ke India singgah
terlebih dahulu di Indonesia.
 Daerah-daerah yang dipengaruhi Hindu dan
Buddha sampai pada Abad ke-14 M, antara lain
Pagaruyung, Padang Lawas, Palas Pasemah,
Bangka, Sriwijaya, Tulangbawang, Tarumanegara,
Bali, Kediri, Singasari, Majapahit, Kutai, Sanggau
(Kalimantan Barat), Sempaga (Sulawesi Selatan),
dan Mataram Kuno.
BUKTI ADANYA INTERAKSI
DIBEBERAPA DAERAH DENGAN
HINDU BUDHA
1. Ditemukan Patung Budha gaya
Amarawati di Sempaga (Sulsel), Jember
(Jatim), Bukit Siguntang (Sumsel). Di
Kota Bangun (Kutai) di temukan Arca
Budha berbaya Gandara.
2. Ditemukaan Prasasti mulai dari
Kalimantan Tmur, Jawa dan Sumatera.
Yang menggunakan Huruf Pallawa dan
berbahasa Sansekerta, Jawa Kuno dan
Melayu.
PERKEMBANGAN TRADISI HINDU
BUDHA DI INDONESIA

1. SENI BANGUN
2. SENI RUPA DAN UKIR
3. AKSARA DAN SENI SASTRA
4. SISTEM PEMERINTAHAN
5. SISTEM KALENDER
6. SISTEM KEPERCAYAAN DAN
FILSAFAT
1.SENI BANGUN
Sistim tiga tingkatan yang dipadukan
dgn sistim 10 tingkatan (Candi
Borobudur itu sebenarnya 10
tingkatan (asli Indonesia), sedang 3
tingkatan (asli India)
2. SENI RUPA DAN UKIR
Akulturasi seni rupa dan seni ukir
terlihat pada candi borobudur yg berupa
relief sang Budha (Pengaruh India),
relief perahu bercadik, perahu besar tdk
bercadik, perahu lesung, perahu kora-
kora dan rumah panggung yg diatapnya
ada burung bertengger (asli Indonesia).
Disamping itu ada ragam hias lainnya
yang merupakan perpaduan India
dengan Indonesia seperti Pohon
kehidupan yang dibawahnya ada
Kinara-kinari (mahluk syurga)
3. AKSARA DAN SENI SASTRA.

Huruf yang populer huruf Pallawa bahasanya


sansekerta. Huruf Pallawa ini mulai di
Indonesiakan menjadi huruf kawi (Prasasti
Dinoyo), demikian bahasanya menjelang akhir
abad 8 Sansekerta menjadi Bahasa Kawi dan
akhirnya menjadi Jawa Kuno.
Dalam sastra juga begitu. Bahkan di kitab
Tantupanggelaran (abad 15) G. Mahameru di
India dipindahkan ke Jawa menjadi G. Semeru
dan puncaknya yang terjatuh di Mojokerto
menjadi G. Penanggungan. Diciptakannya tokoh
punakawan yang mulai di kenal di kitab
Gatotkaca Sraya.
4. SISTEM PEMERINTAHAN.
Raja Indonesia adalah Kepala suku yang
memiliki kelebihan dari rakyat lain (Primus
Inter Pares. Ia merupakan Wakil Dewa di
Dunia (Kultus Dewa-Raja)
Sistem pemerintahan kalau di India Setralisir
di Indonesia Otonom. Jadi para Rakai/Rakyan
itu memiliki kekuasaan mutlak di daerahnya
masing-masing.
5. SISTEM KALENDER
Pada jaman prasejaran Indonesia
menggunakan kalender mongso 1 th=
12 mongso. Kalender Wuku (1 th= 30
wuku) disusun berdasarkan rasi
bintang tertentu.
Dari India berkembang Sistem
kalender Saka, di Indonesia diperkaya
dengan andrasengkala Sirno hilang
kertaning bumi (1400 C)
Sruti Indriya Rasa (654 C)
Gambar Bulus diartikan 1401 C
6. SISTEM KEPERCAYAAN DAN FILSAFAT
Raja Wisnuwardhana meninggal pada tahun 1268 di-
dharmakan di Weleri sebagai Syiwa dan di Jajaghu (Candi
Jago) sebagai Buddha Amoghapasa.
Kertanegara meninggal 1293 didharmakan sebagai Syiwa
Buddha di CandiJawi. Di Sagala, Kertanegara bersama
permaisurinya diwujudkan sebagaiWairocana Locana dan
di Candi Singasari dilukiskan sebagai Bairawa (BataraKala)
Kertarajasa meninggal 1309 didharmakan sebagai Siwa di
Simping (Sumberjati), sbg Budha di Antahpura (kota
Majapahit). Patung perwudannya Harihara (Siwa Buda dlm
satu Patung).
SEKIAN

TERIMAKASIH ATAS PERHATIAN DAN


PARTISIPASI ANDA
WASSALAMUALAIKUM. WR. WB

Anda mungkin juga menyukai