AGAMA HINDU
Selain Dewa Trimurti, ada pula dewa yang banyak dipuja yaitu Dewa
Indra pembawa hujan yang sangat penting untuk pertanian, serta Dewa
Agni (api) yang berguna untuk memasak dan upacara-upacara
keagamaan. Menurut agama Hindu masyarakat dibedakan menjadi 4
tingkatan atau kasta yang disebut Caturwarna yaitu:
1. Kasta Brahmana, terdiri dari para pendeta.
2. Kasta Ksatria, terdiri dari raja, keluarga raja, dan bangsawan.
3. Kasta Waisya, terdiri dari para pedagang, dan buruh menengah.
4. Kasta Sudra, terdiri dari para petani, buruh kecil,dan budak.
AGAMA BUDDHA
1. Bahasa
4. Pendidikan
5. Sistem Pengetahuan
Untuk itu dilihat dari bentuk dasar maupun fungsi candi tersebut
terdapat perbedaan dimana bentuk dasar bangunan candi di Indonesia
adalah punden berundak-undak,yang merupakan salah satu peninggalan
kebudayaan Megalithikum yang berfungsi sebagai tempat pemujaan.
Gambar 1.2. adalah gambar candi juga salah satu peninggalan kerajaan
Singosari yang merupakan tempat dimuliakannya raja Wisnuwardhana
yang memerintah tahun 1248 1268.
Untuk candi yang bercorak Budha fungsinya sama dengan di India yaitu
untuk memuja Dyani Bodhisattwa yang dianggap sebagai perwujudan
dewa, maka untuk memperjelas pemahaman candi Budha berikut ini .
Gambar 1.3. candi Borobudur adalah candi Budha yang terbesar sehingga
merupakan salah satu dari 7 keajaiban dunia dan merupakan salah satu
peninggalan kerajaan Mataram, dilihat dari 3 tingkatan, pada tingkatan
yang paling atas terdapat patung Dyani Budha.
Patung-patung Dyani Budha inilah yang menjadi tempat pemujaan umat
Budha.
Di samping itu juga pada bagian atas, juga terdapat atap candi yang
berbentuk stupa.
7. Kesenian
Wujud akulturasi dalam bidang kesenian terlihat dari seni rupa, seni
sastra dan seni pertunjukan. Dalam seni rupa contoh wujud akulturasinya
dapat dilihat dari relief dinding candi (gambar timbul), gambar timbul
pada candi tersebut banyak menggambarkan suatu kisah/cerita yang
berhubungan dengan ajaran agama Hindu ataupun Budha.
Untuk wujud akulturasi dalam seni sastra dapat dibuktikan dengan adanya
suatu ceritera/kisah yang berkembang di Indonesia yang bersumber dari