Anda di halaman 1dari 2

Kerajaan Hindu Buddha di Indonesia

Bagian: Intan Nuraini Putri

1.Teori Masuknya Hindu Buddha ke Indonesia

Indonesia menjadi salah satu wilayah yang mendapat pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha sejak sekitar
abad ke-4 atau ke-5. Salah satu bukti berkembangnya Hindu-Buddha adalah adanya kerajaan bercorak
Hindu-Buddha di Indonesia pada awal Masehi.Kerajaan Hindu-Buddha yang berdiri pada masa itu,
seperti Kerajaan Kutai, Tarumanegara, Mataram Kuno, dan Sriwijaya.

Masuknya budaya Hindu-Buddha ke Indonesia disebut karena banyak pedagang yang singgah di
Indonesia sebagai wilayah yang strategis.Adanya perdagangan internasional yang terjadi di Indonesia,
membuat munculnya beberapa teori tentang masuknya Hindu-Buddha.Ada setidaknya lima teori yang
menjelaskan proses masuknya agama dan budaya Hindu-Buddha ke Indonesia.

1.Teori Brahmana

Teori brahmana menjelaskan bahwa para brahmana, yakni ahli kitab suci, ahli ulama, ahli sastra, ahli
hukum, dan ahli filsafat membawa kebudayaan dan agama dari India ke Indonesia. Para penguasa di
Nusantara mengundang para brahmana untuk bertemu dengan orang yang bertaraf sama dengannya.

Dalam pertemuan tersebut, para brahmana memperkenalkan budaya India yang berasal dari golongan
brahmana. Selain itu, para penguasa Nusantara mengundang para brahmana untuk berdiskusi agar
dapat meningkatkan kondisi wilayahnya menjadi lebih baik.

Hal ini dibuktikan dengan adanya beberapa peninggalan kerajaan yang bercorak Hindu Budha, seperti
prasasti yang menggunakan bahasa Sanskerta dan huruf Palawa. Bahasa tersebut hanya dikuasai oleh
golongan brahmana selaku penutur Sanskerta dan mengetahui huruf Palawa.

2. Teori Kesatria

Teori kesatria dikemukakan oleh CC Berg dan Mookerji. Teori ini menjelaskan bahwa agama Hindu
disebarkan ke Indonesia oleh para kesatria yang merupakan golongan prajurit perang dan bangsawan.

Sejarah teori ini berawal dari adanya persoalan politik yang terjadi di India sehingga mengakibatkan
adanya pihak yang kalah dalam peperangan. Setelah itu, para kesatria yang mengalami kekalahan
mencari pelarian ke Indonesia.
Di Nusantara, para prajurit mendirikan kerajaan yang bercorak Hindu dan Budha. Mereka adalah yang
membawa agama tersebut ke Indonesia dan menjadi nenek moyang dinasti Hindu dan Budha.

3.Teori Sudra

Teori masuknya Hindu Budha ke Indonesia yang selanjutnya adalah teori sudra. Dalam teori sudra yang
dikemukakan oleh Van Faber, teori ini memiliki anggapan bahwa agama dan kebudayaan Hindu dibawa
oleh budak atau golongan sudra yang datang ke Indonesia. Mereka datang ke Nusantara untuk
memperbaiki hidupnya.

Seperti yang kita ketahui, kaum sudra adalah golongan yang dipandang rendah di India. Mereka
menetap di Indonesia sehingga terjadi akulturasi dan asimilasi dengan masyarakat Indonesia yang
kemudian menganut agama Hindu atau Budha.

4. Teori Waisya

Selanjutnya, teori waisya pertama kali dicetuskan oleh NJ Krom yang menjelaskan bahwa kebudayaan
India masuk ke Indonesia dibawa oleh masyarakat dengan kasta waisya, yakni pedagang. Mereka
berdagang sampai ke Indonesia karena mengikuti arah angin.

Para pedagang dari India ini memiliki hubungan baik dengan para penguasa Indonesia agar proses
perdagangan berjalan lancar. Dalam proses ini, terjadi komunikasi dan juga penyebaran agama Hindu
Budha di Indonesia.

5.Teori Arus Balik

Teori arus balik dikemukakan oleh FDK Bosch yang menyatakan bahwa masyarakat Indonesia menganut
agama Hindu berdasarkan inisiatif bangsanya sendiri. Masyarakat Indonesia banyak yang sengaja datang
ke India untuk mempelajari agama tersebut.

Selain itu, mereka juga berziarah dan melakukan pengembaraan dengan mendirikan organisasi bernama
Sanggha. Saat kembali ke Indonesia, ajaran ini disebarluaskan ke Indonesia. Menurut Prof. Dr. Sutjipto
Wiljo Suparto, raja-raja yang ada di dalam prasasti bukanlah orang India, melainkan orang Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai