Anda di halaman 1dari 13

Masuknya agama Hindu dan Buddha ke Indonesia berawal

melalui jalur perdagangan. Pada masa tersebut, sebelum


bangsa kolonial datang ke Nusantara, Indonesia melakukan
transaksi perdagangan dengan bangsa asing, terutama
Tiongkok dan India yang merupakan pusat agama Hindu dan
Buddha terbesar di Asia.
Masuknya Hindu Budha ke Indonesia
dengan cara aktif dan pasif
Cara aktif adalah orang Indonesia kuno berangkat ke
India melalui jalur maritim dan belajar agama Hindu-
Buddha di sana, kemudian menyebarkannya secara aktif
di Nusantara.

Melalui cara aktif ini, muncul teori Arus Balik, yang


artinya sejumlah orang Nusantara diundang atau datang
sendiri ke India untuk belajar dua agama ini, kemudian
menyebarkannya setelah pulang ke tanah air.
Sementara itu, cara pasif adalah melalui pemuka
agama Hindu-Buddha yang datang ke Nusantara
dan menyebarkan dua agama ini.
Melalui cara pasif, terdapat tiga teori yang mendukung
argumen ini sebagai berikut:

Teori Brahmana menyatakan bahwa masuknya agama dan


kebudayaan Hindu-Buddha ke nusantara dibawa oleh
golongan Brahmana yang diundang para penguasa di
nusantara. Teori ini dikemukakan olehs orientalis J.C. Van
Leur.
penyebaran ajaran Hindu-Buddha ke Indonesia dibawa
orang-orang India yang berkasta ksatria, bangsawan, atau
prajurit.Saat itu persoalan politik terus berlangsung di India
sehingga mengakibatkan beberapa pihak yang kalah dalam
peperangan terdesak. Para ksatria yang kalah akhirnya
mencari tempat lain sebagai pelarian, salah satunya ke
wilayah nusantara.

penyebar agama Hindu-Buddha ke Indonesia adalah orang-


orang India yang berkasta Waisya (seperti pengrajin, petani,
hingga pedagang). Para penyebar ajaran Hindu-Buddha itu
merupakan kaum saudagar dari India yang berdagang hingga ke
Nusantara.

Teori Arus Balik dikemukakan oleh peneliti iF.D.K. Bosch. Teori ini menyatakan
bahwa golongan Brahmana semula menyebar ke penjuru dunia melalui jalur
yang digunakan pedagang. Di beberapa tempat, golongan Brahmana berupaya
menjalin hubungan dengan warga lokal dan memperkenalkan ajaran
agamanya.
Pada perkembangan selanjutnya, orang-orang dari nusantara sendiri yang
datang ke India untuk mempelajari Hindu-Buddha. Orang-orang nusantara ini
lalu kembali ke tanah air untuk menyebarkan ajaran agama dan kebudayaan
Hindu-Buddha.

Teori ini dikemukakan oleh van Faber. Teori Sudra beranggapan bahwa
agama dan kebudayaan Hindu dibawa oleh golongan Sudra atau budak
yang datang ke Indonesia untuk memperbaiki taraf hidupnya.
Mereka menetap dan terjadilah asimilasi dan akulturasi dengan penduduk
sekitar. Lambat laun masyarakat yang pada awalnya memeluk Animisme
dan Dinamisme berganti memeluk agama Hindu atau Buddha.

Masuknya agama Hindu dan Buddha ke


Indonesia berawal melalui jalur
perdagangan. Pada masa tersebut, sebelum
bangsa kolonial datang ke Nusantara,
Indonesia melakukan transaksi
perdagangan dengan bangsa asing,
terutama Tiongkok dan India yang
merupakan pusat agama Hindu dan Buddha
terbesar di Asia.
Thank
you!!

Anda mungkin juga menyukai