Anda di halaman 1dari 2

1.

Teori Brahmana

Dari namanya "Brahmana" mungkin kalian sudah sedikit maksud isi teori ini. Teori
Brahmana menyatakan bahwa masuknya Hindu Budha ke Indonesia dipelopori (dibawa,
disebarkan) oleh para kaum Brahmana yang berasal dari India. Brahmana sendiri adalah
pemuka agama, dalam sistem kasta memiliki kedudukan paling tinggi dari golongan
lainnya. Dalam ajaran agama Hindu, golongan yang boleh menyebarkan agama Hindu
adalah Brahmana. Jadi, pendapat mengenai latar belakang masuknya Hindu Budha ke
Indonesia didukung dari kebiasaan-kebiasaan tersebut. Lalu, buktinya apa? dan
bagaimana cara mereka menyebarkannya ke Nusantara?

Bukti konkrit (nyata) yang dijadikan dasar dari teori Brahmana adalah prasasti-prasasti
peninggalan kerajaan Hindu-Budha yang berhasil ditemukan di Indonesia. Kebanyakan
prasasti yang ditemukan terdapat tulisan yang dibuat dengan huruf Pallawa dan bahasa
Sanskerta, di India sendiri bahasa dan huruf tersebut hanya dikuasai oleh kaum
Brahmana. Kemudian dikutip dari wikipedia, para Brahmana menyebarkan agama Hindu
Budha dengan cara mereka datang ke Nusantara atas undangan dari kepala suku dan
raja.

Menurut pendapat penulis (bukan siapa-siapa), alasan diundangnya para Brahmana


tersebut oleh kepala suku dan raja di Nusantara disebabkan karena ketertarikan mereka
terhadap agama yang mereka anut (pedagang-pedagang India yang berdatangan di
Nusantara). Sebelumnya agama yang dianut di kerajaan dan masyarakat adalah animisme
dan dinamisme.

3. Teori Waisya

Teori Waisya menyatakan bahwa proses masuk dan berkembangnya agama dan
kebudayaan Hindu Budha dibawah oleh golongan Waisya atau para pedagang. Seperti
yang kita ketahui, pada zaman kerajaan-kerajaan Hindu-Budha banyak pedagang dari
India yang berdatangan ke Nusantara, sehingga terjadi interaksi aktivitas perdagangan
yang kemudian berkembang menjadi sebuah hubungan yang lebih dekat lagi dengan
memperkenalkan agama yang mereka anut.

Perdagangan zaman dahulu tidak semudah seperti sekarang ini, para pedagang yang
datang dari India tidak bisa langsung datang terus pulang pergi begitu saja, namun harus
menunggu arah angin yang pas (tepat). Karena kapal-kapal yang mereka gunakan masih
mengandalkan arah angin. Maka dapat kita analisis bahwa kedatangan mereka tidak
berlangsung secara singkat, namun berbulan-bulan.

Teori Ksatria

Menurut isi teori Ksatria, penyebaran agama Hindu Budha di Indonesia dilakukan oleh
ksatria atau golongan prajurit yang memegang kekuasaan dan pemerintahan India saat
itu. Ksatria merupakan kasta kedua dalam ajaran agama Hindu, kedudukannya dibawah
Brahmana.
Menurut catatan sejarah, pada abad ke dua masehi terjadi pergolakan di kerajaan-
kerajaan di India sehingga menyebabkan keruntuhan, disebabkan karena perebutan
kekuasaan. Penguasa yang kalah, terutama dari golongan ksatria kemudian melarikan diri
pergi menuju ke daerah lain salah satunya Nusantara.

Saat tiba di Nusantara, mereka kemudian mendirikan kerajaan-kerajaan dengan corak


Hindu-Budha. Dari sini, mereka menyebarkan ajaran agama tersebut kepada masyarakat
yang notabene masih menganut animisme dan dinamisme. Selain agama, kebudayaan
juga berkembang dan bercampur dengan budaya yang saat itu ada.

Teori Sudra

Pendapat dari Van Faber. Ia menyatakan bahwa penyebaran agama dan kebudayaan
Hindu dan Budha di Nusantara dilakukan oleh kaum Sudra atau kaum budak (strata
terbawah dalam agama Hindu). Awalnya, kaum Sudra ini bermigrasi ke wilayah
Nusantara, mereka kemudian menetap dan menyebarkan agama kepada masyarakat yang
masih menganut animisme dan dinamisme.

Teori Arus Balik

Teori arus balik, tokoh pelopornya bernama F.D.K Bosch. Teori ini menyatakan bahwa
masuknya pengaruh agama dan kebudayaan Hindu Budha dilakukan oleh orang Indonesia
sendiri. Awalnya, hanya orang-orang tertentu yang mendapatkan ajaran agama tersebut
(menempuh ilmu agama di India). Namun pada perkembangan selanjutnya merekalah
yang berperan aktif menyebarkan agama Hindu dan Budha setelah kembali dari India.

Anda mungkin juga menyukai