Anda di halaman 1dari 39

DINAMIKA PENGEMBANGAN

KURUKULUM 2013 SMK

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan


Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Tahun 2018
2

Nama Kurikulum

 Kurikulum 2013 diperbaiki tahun 2016


 Kurikulum 2013 tersebut saat ini merupakan kurikulum yang
berlaku secara nasional.
 Belum ada kebijakan kurikulum baru pada saat ini, tetapi
penguatan implementasi kurikulum melalui Gerakan Literasi
Nasional, PPK, dan penguatan pembelajaran serta
penilaian oleh satuan pendidikan
3
Kecakapan Abad 21 yang dikembangkan melalui Kurikulum 2013

1 2 3

Kualitas Karakter Kompetensi Literasi Dasar


Bagaimana menghadapi Bagaimana mengatasi Bagaimana menerapkan
lingkungan yang terus tantangan yang kompleks. keterampilan inti untuk
berubah. kegiatan sehari-hari.
1. Iman & taqwa
2. Cinta tanah air 1. Berpikir kritis/ 1. Literasi Bahasa dan Sastra
3. Rasa ingin tahu memecahkan 2. Literasi Numeracy
4. Inisiatif masalah (Berhitung)
5. Gigih 2. Kreativitas 3. Literasi Sains
6. Kemampuan beradaptasi 3. Komunikasi 4. Literasi Digitall
7. Kepemimpinan 4. Kolaborasi 5. Literasi Keuangan
8. Kesadaran sosial dan budaya 6. Literasi Budaya dan
Kewarganegaraan

Dicapai melalui Intrakurikuler dan Kokurikuler, ekstrakurikuler, dan budaya sekolah


didukung dengan bahan ajar dalam bentuk fisik dan digital, serta sarana prasarana.
4
Substansi Perbaikan Dokumen Kurikulum 2013

PERMASALAHAN HASIL PERBAIKAN


1. Isu keselarasan antara KI-KD dengan 1. Koherensi KI-KD dan penyelarasan
silabus dan buku. dokumen.
2. Kompleksitas pembelajaran dan 2. Penataan kompetensi Sikap Spiritual
penilaian pada Sikap Spiritual dan Sikap dan Sikap Sosial pada semua mata
Sosial. pelajaran.
3. Pembatasan kemampuan siswa melalui 3. Penataan kompetensi yang tidak dibatasi
pemenggalan taksonomi proses oleh pemenggalan taksonomi proses
berpikir antar jenjang (berpikir tingkat berpikir (berpikir tingkat tinggi sejak
tinggi hanya untuk jenjang menengah). SD).
4. Penerapan proses berpikir 5M sebagai 4. Pemberian ruang kreatif kepada guru
metode pembelajaran yang bersifat dalam mengimplementasikan kurikulum.
prosedural dan mekanistik.
Hasil Perbaikan Dokumen Kurikulum 2013

Koherensi KI-KD dan Penyelarasan Dokumen

1. Keselarasan antara dokumen KI-KD, silabus, dan buku.


2. Koherensi vertikal: Kesinambungan cakupan (scope) dan urutan
(sequence) KD sejak kelas I s.d. XII.
3. Koherensi horizontal: Keselarasan cakupan (scope) dan urutan
(sequence) KD antar mata pelajaran.
Hasil Perbaikan Dokumen Kurikulum 2013

Penataan Kompetensi Sikap Spiritual & Sosial

1. Pada mata pelajaran Pendidikan Agama-Budi Pekerti dan mata pelajaran


PPKn, pembelajaran sikap spiritual dan sosial dilaksanakan melalui
pembelajaran langsung dan tidak langsung.
2. Pada mata pelajaran selain mata pelajaran Pendidikan Agama-Budi Pekerti dan
mata pelajaran PPKn, pembelajaran sikap spiritual dan sosial dilaksanakan
melalui pembelajaran tidak langsung.
Hasil Perbaikan Dokumen Kurikulum 2013

Contoh Penataan Kompetensi Sikap Spiritual & Sosial


Contoh Penataan KI-1: Sikap Spiritual Contoh Penataan KI-2: Sikap Sosial
Lama Lama
KI-1 KI-2
1. Menghayati dan mengamalkan 2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung
ajaran agama yang dianutnya. jawab, santun, peduli, dan percaya diri
KD dalam berinteraksi dengan keluarga, teman,
1.1 Menyadari adanya keteraturan dari dan guru.
sifat hidrokarbon, termokimia, laju reaksi, KD
kesetimbangan kimia, larutan dan 2.1 Memiliki kepedulian dan rasa ingin tahu
koloid sebagai wujud kebesaran Tuhan terhadap keberadaan wujud dan sifat
YME dan pengetahuan tentang benda melalui pemanfaatan Bahasa
adanya keteraturan tersebut sebagai Indonesia dan/atau bahasa daerah.
hasil pemikiran kreatif manusia yang 2.2 Memiliki rasa percaya diri terhadap
kebenarannya bersifat tentatif. keberadaan tubuh melalui pemanfaatan
Bahasa Indonesia dan/atau bahasa daerah.
Penataan KI-1: Sikap Spiritual dan
KI-2 : Sikap Sosial
Hasil Perbaikan Dokumen Kurikulum 2013
Penataan Kompetensi yang Tidak Dibatasi Pemenggalan Taksonomi Proses Berpikir

Kerangka Penyusunan KD Kerangka Penyusunan KD


Lama Revisi
Dimensi Proses
Berpikir
SMA/SMK
Dimensi Proses Berpikir

Keluasan &
SMP Kedalaman

SD SMA/SMK

SMP
Faktual
SD Konseptual
Prosedural
Metakognitif

Dimensi Pengetahuan
11

SKL (Permendikbud 20/2016)


Hasil Perbaikan Dokumen Kurikulum 2013

Pemberian Ruang Kreatif Kepada Guru

Silabus yang disiapkan Pemerintah merupakan salah satu model


1
untuk memberi inspirasi. Guru dapat mengembangkannya sesuai
dengan konteks yang relevan.

Dalam pembelajaran tematik (khusus jenjang SD), guru dapat


2 mengembangkan tema dan sub tema sesuai dengan konteks
yang relevan.

• 5M merupakan kemampuan proses berpikir yang perlu dilatihkan


secara terus menerus melalui pembelajaran agar siswa terbiasa
3 berpikir secara ilmiah.
• 5M bukanlah prosedur atau langkah-langkah baku
Pemberian Ruang Kreatif Kepada Guru (lanj..)
• Berbasis aktivitas dan kreativitas
• Menginspirasi
4
• Meyenangkan
• Berprakarsa
(UU No. 20/2003)
Pasal 36, ayat (1):
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada
Standar Nasional Pendidikan (SNP) untuk mewujudkan tujuan
pendidikan nasional.
Pasal 35 ayat (1) dan PP No. 19/2015 Pasal 2 ayat (1): SNP meliputi:
1. Standar Isi,
2. Standar Proses,
3. Standar Kompetensi Lulusan,
4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan,
5. Standar Sarana dan Prasarana,
6. Standar Pengelolaan,
7. Standar Pembiayaan, dan
8. Standar Penilaian Pendidikan.
© Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
1. Permendikbud No. 20/2016 tentang Standar
Kompetensi Lulusan Dikdasmen
2. Permendikbud No. 21/2016 tentang Standar
Isi Dikdasmen Belum
3. Permendikbud No. 22/2016 tentang Standar Mengakomodasi
Proses Dikdasmen
Standar PMK
4. Permendikbud No. 23/2016 tentang Standar
Penilaian Dikdasmen (SKL, SI, SPr
5. Permendikbud No. 24/2016 tentang KI-KD dan SPn)
Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada
Dikdasmen

© Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan


KerangkaKUALIFIKASI
Kualifikasi
JENJANG KANDUNGAN UNSUR
KOMPETENSI EDUCATIONAL
KANDUNGAN UNSUR
KOMPETENSI OCCUPATIONAL

S3 S3 (Terapan) Spesialis IX
9 STRATEGIKAL
S2 S2 (Terapan) VIII AHLIKOGNITIF
8 K
Profesi VII
7
S1 D IV VI MANAJERIAL
6
V TEKNISI /
D III
5 ANALIS

D II IV
4
DI III SUPERVISIONAL
3 PSIKO
SMA Sekolah Menengah Kejuruan II MOTORIK
(3) (3) OPERATOR
2I
9 Tahun Pendidikan Dasar (6+3) TEKNIKAL
Pendidikan Pra Sekolah (1-2) 1
PENGEMBANGAN KARIR
(DUDI, LATKER, MASY)
Dit. BELMAWA, 2012
KERANGKA PIKIR
PENGEMBANGAN SKL DAN SI PMK
Standar
Jenjang 2 dan 3 Kompetensi Kerja
pada KKNI (Nasional/
Internasional)

Profil Lulusan PMK

Standar Kompetensi
Lulusan PMK

Standar Isi PMK

© Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan


PROFIL LULUSAN PMK

1. Beriman, bertakwa, dan berbudi-pekerti luhur;


2. Memiliki sikap mental yang kuat untuk
mengembangkan diri secara berkelanjutan;
3. Menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
serta memiliki keterampilan sesuai dengan kebutuhan
pembangunan;
4. Memiliki kemampuan produktif sesuai dengan bidang
keahliannya baik untuk bekerja atau berwirausaha,
dan
5. Berkontribusi dalam pengembangan industri
Indonesia yang kompetitif menghadapi pasar global.
(Naskah Akademik SKL dan SI PMK, BSNP, 2016:4)

© Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan


KERANGKA SKL-SI-SP-SPP PMK

Kompetensi yang Profil Lulusan PMK


bersifat Generik (Sikap, Naskah
Pengetahuan, dan (Program Pendidikan 3
dan 4 Tahun) Akademik
Keterampilan)

1. Kompetensi Umum SKL-SI-SP-SPP PMK


2. Kompetensi Dasar (Muatan Nasional, Kewilayahan dan Permendikbud
Kejuruan Muatan Dasar Kejuruan
9 Bidang Keahlian)

1. Kompetensi Dasar SPEKTRUM KEAHLIAN Keputusan Dirjen


Keahlian • 49 Program Keahlian Dikdasmen
2. Kompetensi Keahlian • 146 Kompetensi Keahlian

© Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan


PERUBAHAN STANDAR PROSES PMK
Kondisi Sekarang Kondisi yang Diharapkan

SMK/MAK SMK/MAK SMA/MA


SMA/MA

SKL PTK SKL St. PTK

SI Sarpras 1. Bekerja SI St. Sarpras


2. Berwirausaha
3. Melanjutkan
St. Proses Pengelolaan St. Proses Pengelolaan
Studi

St.Penilaian Pembiayaan St. Penilaian Pembiayaan

SMK/MAK memiliki karakteristik tersendiri yang sangat berbeda dengan SMA/MA.


8 SNP SMK
© Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
PROSES PENGEMBANGAN
DOKUMEN KURIKULUM NASIONAL
KESIAPAN TUJUAN PENDIDIKAN KEBUTUHAN
PESERTA DIDIK NASIONAL PEMBANGUNAN

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL)

STANDAR ISI
STANDAR KURIKULUM
STANDAR PROSES PENILAIAN
NASIONAL
KERANGKA DASAR KURIKULUM
• Spektrum Keahlian (Filosofis, Yuridis, Konseptual)
• Struktur Kurikulum
• KI-KD STRUKTUR KURIKULUM

KEMDIKBUD SEKOLAH

PENDAMPINGAN DAN OTORISASI SILABUS KURIKULUM TINGKAT


DAERAH DAN SEKOLAH
PENGEMBANGAN OPSI RPP (pilihan, terintegrasi dengan
TEMPLATE SILABUS, BUKU SISWA
& GURU SERTA MATERI AJAR keunggulan lokal)
BERMUTU
MATERI & ALAT AJAR
LINGKUP PENATAAN ULANG/
PENYEMPURNAAN KURIKULUM SMK

1. Penataan Spektrum Keahlian PMK:


Peraturan Dirjen Dikdasmen Nomor 4678D/KEP/MK/2016.
Peraturan Dirjen Dikdasmen Nomor 06/D.D5/KK/2018
2. Penataan Struktur Kurikulum SMK:
Peraturan Dirjen Dikdasmen Nomor 130/D/KEP/KR/2017.
Peraturan Dirjen Dikdasmen Nomor 07/D.D5/KK/2018

© Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan


LINGKUP PENATAAN ULANG/
PENYEMPURNAAN KURIKULUM SMK

3. Penataan Standar Kompetensi (Kompetensi Inti dan Kompetensi


Dasar) Mata Pelajaran
Peraturan Dirjen Dikdasmen Nomor 330/D.D5/KEP/2017
Peraturan Dirjen Dikdasmen Nomor 464/D.D5/KR/2018

© Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan


PENYUSUNAN KOMPETENSI DASAR
Rambu-rambu Umum
1. Muatan Nasional, Muatan Kewilayahan, dan Muatan Dasar Kejuruan
mengacu kepada Permendikbud tentang SKL dan SI PMK.
2. Muatan Dasar Keahlian dan Kompetensi Keahlian mengacu kepada
SKK yang berlaku di dunia kerja.
3. Muatan Kompetensi Keahlian dikembangkan berdasarkan SKK yang
berlaku di dunia kerja: Standar Internasional/Regional, SKKNI, Standar
Industri, Standar Asosiasi/Komunitas.
4. KD kejuruan yang diadopsi dari SKK yang berlaku, perlu diadaptasi
menjadi rumusan kompetensi yang memenuhi standar rumusan proses
dan hasil belajar, ditata berdasarkan taksonomi dan hirarkhi
pembelajaran kompetensi, dilengkapi dengan kemampuan prasyarat
dan kemampuan pendukung yang diperlukan.

© Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan


1. Merumuskan KD
a. Dirumuskan berdasarkan ruang lingkup kompetensi yang
dituntut oleh dunia kerja (SKK) dan ruang lingkup materi
pada Standar Isi PMK, mengacu pada tingkatan taksonomi
KI.
b. Pada Mapel PA-BP dan PPKn dikembangkan KD Sikap dari
KI-1 dan KI-2, serta KD dari KI-3 (Pengetahuan) dan KD
dari KI-4 (Keterampilan).
c. Pada Mapel selain PA-BP dan PPKn, cukup
mengembangkan KD dari KI-3 (Pengetahuan) dan KD dari
KI-4 (Keterampilan).

© Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan


d. KD Pengetahuan (KI-3)
1) Jumlahnya linier dengan jumlah KD Keterampilan (KI-4).
2) Selaras antara tingkatan proses berpikir (C2, C3, C4, C5,
dan C6) dan dimensi koginitf (faktual, konseptual,
prosedural/operasional, atau metakognitif).
3) Mendukung kebutuhan KD Keterampilan (KI-4):
a) LOTS (C2, C3) selaras dengan P1, P2.
b) HOTS (C4, C5) selaras dengan P3, P4, P5.
4) Pada kelas tertinggi program pendidikan 4 tahun,
diutamakan dimensi metakognitif dan proses berpikir
tingkat Evaluasi dan Kreasi (C5, C6), diselaraskan dengan
tingkat keterampilan Naturalisasi (P5).
© Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
5) Dirumuskan dalam bentuk kalimat aktif, menggunakan
kata kerja operasional (KKO) dan mengandung materi/
objek.
 KKO Pengetahuan sesuai tingkatan KI-3:
• Tingkatan berpikir: memahami, menerapkan,
menganalisis dan mengevaluasi dapat digunakan di
semua tingkatan kelas.
• Mendukung keterlaksanaan praktik pada aspek
keterampilan.
• Disesuaikan dengan kompleksitas/kerumitan
materi/objek yang dipelajari.

© Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan


 Materi pengetahuan (objek):
• Seluruh dimensi pengetahuan: faktual, konseptual,
prosedural/operasional, dan metakognitif dapat
disajikan di semua tingkatan kelas.
• Disesuaikan dengan tuntukan aspek keterampilan dan
taraf perkembangan peserta didik.

© Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan


e. KD KI-4 (Keterampilan) dirumuskan mengikuti
tingkatan (level) kemampuan yang dituntut dunia
kerja (SKK):
1) Keterampilan abstrak yang meliputi kemampuan:
mengolah, menalar, menyaji dan mencipta dapat
diterapkan di semua tingkatan kelas, tapi ...
• disesuaikan dengan bentuk dan tingkat kompetensi
yang dituntut Kompetensi Keahlian.

© Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan


2) Keterampilan konkret:
• Program Pendidikan 3 Tahun meliputi kemampuan:
mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan,
gerak mahir, menjadikan gerak alami.
• Program Pendidikan 4 tahun diteruskan hingga:
tindakan orisinal.
Lihat kesejajarannya terhadap taxonomi Dave tentang
keterampilan: Imitasi, Manipulasi, Presisi, Artikulasi,
dan Naturalisasi (IMPAN).

© Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan


f. KD bukan merupakan key competencies, soft skills atau
kompetensi generik; seperti bekerja-sama, berkomunikasi,
memecahkan masalah, menangani konflik, toleransi, dan
mandiri.
Pada Kompetensi Keahlian tertentu mungkin terdapat
kompetensi generik yang menjadi kompetensi kerja.
g. Pembelajara setiap pasangan KD harus merupakan proses
pembelajaran yang bermakna (meaningful learning), maka
setiap pasangan KD harus berupa kompetensi utuh.

© Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan


h. Setiap pasangan KD KI-3 dan KD KI-4 layak untuk diajarkan
minimal dalam 2 jam pelajaran @ 45 menit (1 RPP
mengandung pasangan 1 KD pengetahuan dan 1 KD
keterampilan, dibuat minimal untuk 1 kali pertemuan).
Besaran pasangan KD maksimal layak untuk ajarkan dalam 4
kali pertemuan. Jika terlalu besar, dapat dipecah menjadi
beberapa pasangan KD tapi tetap mengacu pada tema/topik
yang utuh.
i. KD keterampilan dapat diambil dari elemen kompetensi pada
standar yang diacu (International Standard, Regional
Standard, SKKNI, atau Standar Industri). Jika elemennya
berupa urutan kerja, KD diambil dari unit kompetensi.

© Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan


Jenis dan Jumlah KD Setiap Mapel
 KD-KD dalam satu Mapel merupakan jabaran rinci
kompetensi yang harus dikuasai pada keahlian
dan tingkatan tertentu, merujuk pada Kompetensi
Inti (KI).
 Seluruh KD yang mendukung KI harus dituangkan,
dan KD-KD yang tidak ada kaitannya dengan
pembentukan KI harus dihilangkan.

© Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan


Pengelompokan KD dalam Mata Pelajaran
Pertimbangan saat mengorganisasikan KD menjadi Mapel:
a. Mata Pelajaran merupakan kelompok atau kumpulan KD yang
memiliki karakteristik yang sama.
b. Khusus untuk Mapel Dasar Keahlian dan Kompetensi Keahlian,
harus merupakan pengelompokkan KD yang mengacu pada
skema uji kompetensi dan sertifikasi yang berlaku di dunia
kerja.
c. Setiap mata pelajaran memuat lebih satu pasang KD
(Pengetahuan dan Keterampilan), dan
d. Setiap pasang KD minimal diajarkan dalam 1 kali pertemuan
maksimal 4 kali pertemuan, maka jumlah pasangan KD dalam 1
tahun antara 9 - 18.

© Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan


Penamaan Mata Pelajaran
Penamaan Mapel pada kelompok Dasar dan
Kompetensi Keahlian.
a. Nama Mapel menggambarkan keseluruhan isi KD
pengetahuan dan keterampilan yang terkandung di
dalamnya (hindari nama Mapel sama dengan nama
Kompetensi Keahlian).
b. Nama Mapel dirumuskan dalam bentuk kata benda
atau kata kerja yang dibendakan.

© Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan


Alokasi Waktu Per Mata Pelajaran
a. Jumlah waktu pembelajaran yang dialokasikan untuk
setiap KD adalah jumlah waktu yang dibutuhkan untuk
menguasainya berdasarkan kecepatan belajar rata-
rata peserta didik.
b. Alokasi waktu pembelajaran per Mapel merupakan
jumlah total waktu untuk menyelesaikan seluruh KD
yang terdapat pada Mapel bersangkutan dibagi jumlah
minggu efektif, dinotasikan dengan bilangan bulat.
c. Total waktu belajar seluruh Mapel dalam 1 minggu
adalah 46 jam pelajaran.

© Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan


© Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

Anda mungkin juga menyukai