Anda di halaman 1dari 8

SIKAP SOPAN SANTUN

DALAM KEHIDUPAN

TUJUAN
Dapat memahami nilai-nilai dan cara
bertingkah laku sopan santun dalam
kehidupan diluar kelompok sebaya
APERSEPSI

Pepatah dalam bahasa Jawa mengungkapkan bahwa, ”ajining


dhiri gumantung ana ing lathi, ajining sarira gumantuing ana ing
busana”. Pepatah itu artinya kurang lebih, harga diri manusia itu
tergantung dari cara berbicara serta santunnya kata dan
perbuatan, sedangkan nilai raga manusia tergantung dari cara
berpakaiannya. Pepatah ini memberikan rambu-rambu kepada
kita bahwa nilaii luhur dari seorang manusia itu terletak dari
bagaimana manusia membawa diri.
PENTINGNYA SOPAN SANTUN
• Salah satu upaya untuk membangun budi
pekerti yang luhur melalui pendidikan budi
pekerti ialah latihan-latihan bersikap dan
berperilaku sopan santun. Latihan bersikap
dan bereperilaku sopan santun ialah bersikap
dan berperilaku baik dalam segala hal. Dengan
demikian maka manusia akan dikatakan
sebagai orang yang tahu adat, tau dalam
ungkapan bahasa jawa disebut” wong sing
ngerti unggah-ungguh lan tata krama’
TEMBANG MACAPAT
DHANDHANG GULA
Werdiningkang wasita jinarwi,
Wruh ing hukum iku watek ira,
Adoh marang kanisthane,
Pemicara punika,
Weh resep ingkang miyarsi,
Tata krama punika,
Kagunan ing kanarya,
Ngupa boga denen kelakuan becik,
Weh rahayuning raga.
Secara bebas di dalam tembang macapat dhandhang Gula
tadi terkandung unsur-unsur sikap dan perilaku baik sebagi
tuntunan dan perilaku sopan santun ialah
BELAJAR UNTUK BERPERILAKU
SOPAN SANTUN
1. Iman dan Taqwa
2. Senyum, sapa, salam dan sopan serta santun
3. Patuh terhadap orang tua
4. Hormat kepada guru
5. Menghoramati saudara tua
6. Menghoramti para pemimpi
7. Menghormati sesama
8. Menghargai kedudukan setiap insan
9. Memanfaatkan alam secara wajar
10. Cinta tanah air

Anda mungkin juga menyukai