Disampaikan Sebagai Tugas Kelompok, Mata Kuliah : Sejarah Sosial Islam dengan
Dosen Pengampun Fisman Bedi, S.Ag.,MM.,M.Si
PENDAHULUAN
Agama Hindu Buddha merupakan satu rumpun agama dan berasal dari
daerah yang sama, yaitu India. Sehingga memiliki corak, budaya serta ritual
keagamaan yang terkandung dalam kedua agama ini memiliki beberapa per -
samaan, diantaranya ialah menjadi agama tertua di Indonesia. Namun
meskipun memiliki beberapa kesamaan kedua tetaplah berbeda karena kedu -
anya adalah dua agama yang berbeda dan berdiri masing-masing dengan
pandangan serta ajaran teologinya sendiri. Hindu dan Buddha bukanlah
merupakan sekte atau aliran dari satu agama yang sama meskipun pada
dasarnya agama Buddha muncul sebagai reaksi terhadap ajaran agama
Hindu, namun agama Buddha nampaknya hanya menyerap sebagian dan ke -
mudian mengembangkannya menjadi ajarannya sendiri yang berbeda den -
gan agama Hindu. Hal ini mungkin karena baik saat kemunculannya
maupun saat agama Buddha berkembang, ajaran agama Buddha banyak
menerima pengaruh dari luar seperti ajaran filsafat, budaya, perkembangan
serta kemajuan masyarakat, perubahan dalam pola berfikir dalam mema -
hami berbagai fenomena dimasyarakat dan banyak lagi faktor lainnya
sehingga agama Buddha menjadi sosoknya sendiri yang berbeda dari
Hindu yang merupakan akar atau cikal bakal lahirnya agama ini. Sehingga
keduanya baik agama Hindu maupun Buddha memiliki beberapa perbedaan
yang cukup besar.
PEMBAHASAN
Agama Hindu muncul pertama kali di India. Agama Hindu ini terbentuk
dari campuran antara India asli (Bangsa Dravida) dengan agama atau keper -
cayaan bangsa pendatang (Bangsa Arya). Bangsa Dravida adalah bangsa yang
sudah memiliki suatu peradaban yang tinggi. Sebelum kedatangan bangsa
Arya, bangsa Dravida sudah memiliki kota-kota yang besar, yang dibangun
menurut rencana yang sudah diadakan terlebih dahulu dan jalan-jalan yang
besar. Bangsa Dravida juga sudah dapat membuat kapal untuk berdagang,
hidup dari pertanian, cinta damai dan tidak mengenal kasta-kasta. Berbeda
dengan bangsa Arya yang peradabannya belum dapat dikatakan tinggi. Pada
hakikatnya bangsa Arya adalah peternak. Baru ketika mereka sudah menetap
diam di India, mereka belajar bercocok tanam dari bangsa Dravida, sehingga
lambat laun mereka juga menjadi petani. Di India agama Hindu sering disebut
“Sanata Dharma” atau agama yang kekal, atau juga disebut “Waidika
Dharma” yaitu agama yang berdasarkan kitab-kitab suci Weda.
Tahapan pertama sering disebut dengan zaman Weda, yang dimulai den -
gan masuknya bangsa Arya di Punjab hingga munculnya agama Budha.
Pada masa ini dikenal adanya tiga periode agama yang disebut dengan pe -
riode tiga agama penting (tiga agama besar). Ketiga periode ini adalah pe -
riode ketika bangsa Arya masih berada di daerah Punjab (1500 – 1000
SM.)
Tahapan kedua adalah tahapan atau zaman agama Budha, yang mempunyai
corak yang sangat lain dari agama Weda. Zaman agama Budha ini diperki -
rakan berlangsung antara 500 SM - 300 M.
Tahapan ketiga adalah apa yang dikenal sebagai zaman agama Hindu
berlangsung sejak 300 M. hingga sekarang.
B. Perkembangan Ajaran Agama Hindu
Menurut tradisi Hindu kitab-kitab ini ialah buah ciptaan Dewa Brahma
sendiri. Isinya diwahyukan oleh dewa Brahma kepada para resi atau para pen -
deta dalam bentuk mantera-mantera, yang kemudian disusun sebagai puji-pu -
jian oleh para resi sebagai pernyataan rasa hatinya. Pada waktu bangsa Arya
memasuki India meraka telah mempunyai kitab Weda tersebut. Mantera-man -
tera tadi disusun lalu dibukukan menjadi empat bagian atau Samhita
(pengumpulan). Keempat Samhita tersebut ialah :
2.) Yazur Weda, kitab ini mengandung ayat-ayat prosa yang dibaca oleh para
pendeta ketika menyerahkan korban-korban.
3.) Sama Weda yang berisi tentang melodi-melodi atau hymne-hymne yang
dinyanyikan oleh pendeta-pendeta yang bertugas dalam upacara pemujaan dan
korban.
1.) Bahasa Sanskerta Veda (Vedic Sanskrit) yakni bahasa Sanskerta yang di -
gunakan dalam Weda, umumnya jauh lebih tua dibandingkan dengan bahasa
Sanskerta yang kemudian digunakan dalam berbagaiu Sanskerta Hindu seperti
dalam Istihasa, Purana, Dharmasastra.
2.) Bahasa Sanskerta Klasik (Classical Sanskrit) yaitu bahasa Sanskerta yang
digunakan dalam susastra Hindu seperti Istihasa (Ramayana dan Mahabarata),
Purana (Mahapurana dan Upapurana), Smrti (kitab-kitab hukum/Dharmasas -
tra).
3.) Bahasa Sanskerta Campuran, bahasa yang digunakan oleh para ahli di In -
donesia dengan menamai Sanskerta kepulauan.14
2.) Percaya Adanya Atman Atman adalah percikan kecil dari Paratman
(Hyang Widhi/Brahman). Atman di dalam badan manusia disebut jiwatman,
yang menyebabkan manusia itu hidup.
3.) Percaya adanya Hukum Karmaphala yaitu segala gerak atau aktivitas yang
dilakukan, disengaja atau tidak baik atau buruk, benar atau salah, disadari
atau di luar kesadaran kesemuanya itu disebut “karma”. Ditinjau dari segi
ethimologinya, kata karma berasalah dari kata “kr” (bahasa Sansekerta) yang
artinya bergerak atau berbuat. Karma dapat diartikan segala perbuatan manu -
sia ketika hidup di dunia. Menurut hukum sebab akibat, maka segala sebab
pasti akan membuat akibat.
5.) Percaya adanya Moksa, sebagaimana tujuan agama Hindu yang tersurat
di dalam Weda, yakni “Moksartham jagadhitaya ca iti dharma”, maka Moksa
merupakan tujuan yang tertinggi. Moksa ialah kebebasan dari
Agama Buddha lahir dan berkembang pada abad ke 6 SM. Agama itu
namanya berasal dari panggilan yang diberikan kepada pembangunnya Sid -
harta Gautama yang dipanggil dengan sebutan Buddha. Panggilan itu berasal
dari akar kata bodhi (hikmat), yang di dalam tashrif selanjutnya menjadi bud -
dhi (nurani) dan menjadi buddha (yang beroleh nur). Oleh sebab itulah sebu -
tan Buddha pada selanjutnya diperoleh dari berbagai pengertian sebagai
berikut: yang sadar dan yang cemerlang dan yang memperoleh cahaya
terang.1 Dan juga ada yang mengartikan bangun yaitu bangun dari dalam ke -
sesatan dan keluar ditengah-tengah cahaya pemandangan yang benar. Buddha
adalah orang yang mendapat pengetahuan dengan tidak mendapat wahyu dari
Tuhan dan bukan dari seorang Guru.
Siddharta Gotama lahir pada tahun 623 SM di India Utara, dan mening -
gal dunia pada usia 80 tahun (543 SM). Beliau lahir sebagai putra mahkota
kerajaan Kapilavatthu pada waktu itu, sekarang terletak dekat perbatasan In -
dia dengan Nepal. Hidup beliau diwarnai dengan kesenangan dan kemewahan
sebagai putra mahkota tunggal. Istri beliau adalah Yosadhara, dan memiliki
putra tunggal bernama Rahula.
Kitab Tripitaka ini terdiri dari tiga macam kitab besar, dan dibagi men -
jadi kitab-kitab kecil anatara lain :
1. Sutta Pitaka
Sutta Pitaka adalah kitab Agama Buddha yang memuat sebagian dari
Khotbah Sidharta. Isinya merupakan ajaran tentang tatacara medhitasi, di -
ungkapkan dalam bentuk dajak, kata kiasan, sair, kata butiara dan lain-lain,
yang berkaitan dengan ajaran samadhi.
2. Vinaya Pitaka
Vinaya Pitaka adalah kitab suci agama Buddha yang memuat bagian
khotbah Sidharta Gautama. Kitab ini memuat tata aturan tentang kehidupan
anggota biara (para Bikkhu dan Bikkhuni) yang dipersiapkan untuk menjadi
seorang pemimpin agama. Isinya memuat 227 macam peraturan-peraturan ten -
tang tata aturan kehidupan para Bikkhu dan Bikkhuni, termasuk sejarah
berdirinya biara-biara Buddha.
3. Abhidhamma Pitaka
Pokok ajaran sang Buddha terletak pada empat kesunyatan mulia (Catur
Arya Satyani). Isinya memuat empat tahapan yang harus ditempuh oleh manu -
sia agar dapat terlepas dari dukkha (penderitaan).
PENUTUPAN
Agama Hindu – Budha memiliki kesamaan yang cukup banyak, di an -
taranya fakta bahwa kedua agama ini tumbuh dan berkembang pertama kali di
India. Selain itu, agama hindu – budha merupakan agama tertua di dunia.
Samaadhi dalam kedua agama ini adalah merupakan sebuah ibadah yang harus
di jalani setiap pemeluk agama tersebut. Samaadhi dilakukan dalam rangka
mendekatkan diri semua hal yang sifatnya negatif kemudian mengarahkannya
menuju kebaikan.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin. Menguak Misteri Ajaran Agama – agama Besar. Jakarta : Golden Terayon Press,
1986.
Binroh Hinbud Disbintalad. Pokok – pokok Ajaran Hindu Dharma, Jakarta : Markas Besar
Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat Dinas Pembinaan Mental. 1993.
Departemen Agama RI. Buku Pendidikan Agama Hindu Budha untuk Perguruan Tinggi.
Jakarta : Hanoman Sakti. 1996.
Djmain`annuri. Agama Kita : Perpektif Agama – agama. Yogyakarta : Karunia Islam
Semesta, 2020.