Agama hindu
1
BAB I
PENDAHULUAN
Agama Hindu adalah salah satu agama atau aliran kepercayaan yang
hingga kini masih dikenal oleh masyarakat di dunia. Agama ini dalam
perjalanannya memiliki kisah, sistem peraturan dan kemasyarakatan yang unik
bila dibandingkan dengan agama lainnya. Agama ini juga dikenal mengandung
sinkretisme yang dibentuk dari perpaduan antara berbagai jenis kepercayaan dan
budaya di anak benua India. Bila dipikirkan, dari seluruh agama yang masih
hidup, mungkin agama Hindu yang paling tua setelah kepercayaan animisme dan
dinamisme.
2
g. Bagaimana ritual keagamaan dalam agama Hindu?
3
BAB II
TINJAUAN UMUM
1
Agama Hindu, dikutip dari situs http://id.wikipedia.org.
2
Hasbullah Bakry, Ilmu Perbandingan Agama (Jakarta: Widjaya, 1986), hlm. 41.
4
memiliki nama lain, seperti agama Weda, agama Dharma, agama Upanishad, atau
agama Sri Khrisna4.
Asas agama Hindu menurut Louis Renou adalah kepercayaan bangsa Arya
yang telah mengalami perubahan sebagai hasil dari percampuran mereka dengan
bangsa lain, terutama bangsa Persi yang sewaktu dalam perjalanan menuju India.
Kemudian kepercayaan-kepercayaan ini berkesan di India setelah berbenturan
dengan pemikiran-pemikiran dan falsafah-falsafah penduduk asli (bangsa
Dravida)7. Sehingga dalam perkembangannya, agama Hindu terbentuk dari unsur-
unsur pemikiran kedua bangsa tersebut. Unsur Hindu dari bangsa Arya ialah
kitab-kitab Weda, sedangkan unsur dari bangsa Dravida ialah ajaran memuliakan
penjelmaan roh, dewa, dan hantu-hantu8.
3
Ahmad Shalaby, Perbandingan Agama, Agama-Agama Besar di India (Jakarta: Bumi
Aksara, 1998), hlm. 18.
4
Hasbullah Bakry, op.cit., hlm. 41.
5
Ahmad Shalaby, op.cit., hlm. 19.
6
Hasbullah Bakry, op.cit., hlm. 42.
7
Ahmad Shalaby, op.cit., hlm. 19.
8
Hasbullah Bakry, op.cit., hlm. 42.
5
hingga kepada penyembahan batu dan pohon-pohon, dan membawanya naik pula
pada masalah-masalah falsafah yang abstrak dan halus9.
Kitab suci agama Hindu ialah kitab Weda. Kitab suci ini mengandung
keper-cayaan-kepercayaan, adat-istiadat, dan hukum-hukum juga tidak memiliki
pencipta yang pasti. Penganut agama Hindu mempercayai kitab Weda adalah
suatu kitab yang ada sejak dahulu yang tidak mempunyai tanggal permulaannya.
Sebagaimana halnya agama Hindu yang tidak memiliki pendiri, kitab Weda tidak
mempunyai pencipta 14.
Kitab suci agama Hindu ini terdiri dari empat macam, yaitu15:
a. Rig Weda
b. Sana Weda
Sana Weda ini isinya hampir sama dengan Rig Weda, hanya saja
ada sedikit tambahan. Kitab ini berisi bunga rampai penjelasan dari Rig
Weda yang dilengkapi dengan nyanyian-nyanyian, yang diiringi dengan
musik pengiring pada saat sedang menjalankan ritual upacara dan
pembacaan doa.
c. Yajur Weda
13
14
15
7
Kitab ini mengandung ayat-ayat prosa dan mantra-mantra yang
dibaca oleh para pendeta ketika akan menyerahkan persembahan dalam
ritual upacara keagamaan yang lebih kecil.
d. Atharva Weda
a. Mantra/Samhita
8
kepada Tuhan mereka sebelum kedatangan bangsa Arya, sehingga
mempunyai nilai sejarah yang tinggi.
b. Brahmana
c. Aranyaka
d. Upanisyad
a. Kasta Brahmana
17
18
10
Weda dan mengajarkannya kepada kaumnya, dan bertanggung
jawab memelihara undang-undang dan agama. Mereka juga
memegang hak mutlak dalam menerima pemberian korban yang
dilakukan oleh kaumnya.
b. Kasta Ksatria
11
Sedangkan dari kalangan panglima dan prajurit, mereka
tidak boleh terlepas dari tugas-tugas ketentaraan. Raja harus
selalu menyediakan perleng-kapan perang bagi mereka, dan harus
selalu siap berperang bila sewaktu-waktu ada serangan dari
musuh.
c. Kasta Waisya
d. Kasta Sudra
12
mereka akan dihukum, seperti dipotong tangannya apabila
mengangkat tangan melebihi tangan para Brahmana, potong kaki
jika menendang dengan kakinya, mulutnya akan dimasukkan
pisau panas apabila tidak memperlihatkan rasa hormat kepada
para Brahmana, dan mulut atau telinganya dituang minyak panas
apabila mengabaikan perintah atau pesan yang diberikan para
Brahmana kepadanya.
Dalam Agama Hindu ada lima keyakinan dan kepercayaan yang disebut
dengan Pancasradha. Pancasradha merupakan keyakinan dasar umat Hindu.
Kelima keyakinan tersebut, yakni:
a. Widhi Tattwa, yakni percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
segala aspeknya
19
20
13
d. Punarbhava Tattwa, yakni percaya dengan adanya proses kelahiran
kembali (reinkarnasi/tanasukh ruh-ruh)
a. Karma
21
14
b. Pengembalian ruh-ruh (tanasukh ruh-ruh)
1) Ruh itu keluar dari tubuh seseorang dan masih mempunyai hawa
nafsu dan kemauan yang terikat dengan alam dunia yang belum
ditunaikan.
c. Pembebasan mutlak
22
16
dengan Brahma. Keadaan inilah yang dinamakan pembebasan
mutlak. Dengan demikian, pembebasan mutlak berarti menyatunya
ruh manusia dengan Brahma sebagaimana bercampurnya setitik air
dengan lautan besar.
d. Kesatuan wujud
23
17
tanda-tanda kebendaan, maka ia kembali kepada ruh yang maha
besar. Dengan sebab itulah keluarnya ruh dari jasad lebih dikenal
dengan sebutan “jalan pulang”24.
24
18
BAB III
PEMBAHASAN
c. Pùjà adalah istilah umum bagi pemujaan ritual. Obyek pemujaan adalah
Ista Devata atau Devata penuntun atau wujud tertentu dari pada deva,
seperti Narayana atau Wisnu. Sebuah saligrama adalah sebuah patung
Wisnu, simbol Wisnu, patung Siwa, simbol Siwa.
19
3) Sìmantonnayana Samskara (Upacara Kandungan Bulan
Ketujuh).
1) Brahma Yajna atau Rsi Yajna Brahma Yajna atau Rsi Yajna,
dilakukan dengan mempelajari kitab-kitab suci sehari-hari dan
mengajarkannya kepada orang lain. Dengan demikian, ia
membayar hutang-hutangnya kepada para Resi.
20
hewan lainnya serta tumbuh-tumbuhan atau memelihara hewan
dan tanaman, dan bukan kurban suci kepada Bhuta Kala
(makhluk halus).
25
21
7) Berpengetahuan luas, meliputi pengetahuan umum, mengerti
bahasa kawi, bahasa sanskerta, bahasa indonesia, mendalami
masalah wariga, tattwa, sasana-sasana dan yajna.
22
Jadi bagi pinandita yang telah memenuhi syarat, maka di
kalangan masyarakat akan disebut sebagai pemangku, yang biasanya
hanya mengurus salah satu pura (tempat suci) tertentu26.
23
2) Harus mengutamakan kebenaran, menegakkan dharma,
kesucian, mempelajari kerohanian, dan mengetahui filsafat
ketuhanan
Ada dua jenis korban, yaitu korban besar dan korban kecil.
1) Korban besar
27
24
Korban besar dilakukan dalam bentuk upacara yang
menggunakan empat macam api suci yang dilakukan oleh para
pandita atas orang-orang yang memerlukannya. Upacara korban
besar ini antara lain. Pertama, upacara Soma Yadha, yaitu
upacara korban yang dilakukan oleh empat pandita dan dibantu
para pembantunya. Kedua, upacara Aswameda, yaitu upacara
korban yang diselenggarakan oleh Raja sebagai ujian bagi
kekuasaan dan kekuatannya.
2) Korban kecil
Dari serangkaian korban yang dilakukan, ada lagi ritual dalam agama
Hindu yang disebut sembahyang, atau sandhya. Sembahyang merupakan
salah satu perwujudan dari rasa bakti manusia kepada Tuhan dengan
penyerahan diri yang ikhlas dan sebulat-bulatnya. Pelaksanaan sembahyang
bermacam-macam, di kalangan Hindu Bali ialah berdasarkan kebiasaan yang
bersumber dari kitab-kitab atau kebiasaan menurut tempat28.
28
25
3.2. Upacara Keagamaan Agama Hindu
Hari Raya Nyepi' adalah hari raya umat Hindu yang dirayakan
setiap tahun Baru Saka. Hari ini jatuh pada hitungan Tilem Kesanga (IX)
yang dipercayai merupakan hari penyucian dewa-dewa yang berada di
pusat samudera yang membawa intisari amerta air hidup. Untuk itu umat
Hindu melakukan pemujaan suci terhadap mereka.
Nyepi berasal dari kata sepi (sunyi, senyap). Hari Raya Nyepi
sebenarnya merupakan perayaan Tahun Baru Hindu berdasarkan
penanggalan/kalender caka, yang dimulai sejak tahun 78 Masehi. Tidak
seperti perayaan tahun baru Masehi, Tahun Baru Saka di Bali dimulai
dengan menyepi. Tidak ada aktivitas seperti biasa. Semua kegiatan
ditiadakan, termasuk pelayanan umum, seperti Bandar Udara
Internasional pun tutup, namun tidak untuk rumah sakit.
29
30
26
c. Hari Raya Kuningan
Hari raya Kuningan adalah hari raya yang dirayakan umat Hindu
Dharma di Bali. Perayaan ini jatuh pada hari Saniscara (Sabtu), Kliwon,
wuku Kuningan. Hari raya ini dilaksanakan setiap 210 hari, dengan
menggunakan perhitungan kalender Bali31.
a. Mandir atau Mandira (bahasa Hindi – salah satu bahasa resmi India)
32
27
c. Devasthana atau Gudi (Kannada)
Disamping itu ada beberapa tempat yang dianggap suci oleh agama Hindu
antara lain:
a. Kota Varanasi/Banares
b. Sungai Gangga
33
34
28
Gangga atau Ganges (ejaan orang barat) adalah nama seorang
Dewi dalam agama Hindu yang dipuja sebagai dewi kesuburan dan
pembersih segala dosa dengan air suci yang dicurahkannya. Ia juga
merupakan Dewi sungai suci Sungai Gangga di India. Dewi Gangga sering
dilukiskan sebagai wanita cantik yang mencurahkan air di dalam guci.
Umat Hindu percaya bahwa jika mandi di sungai Gangga pada saat yang
tepat akan memperoleh pengampunan dosa dan memudahkan seseorang
untuk mendapat keselamatan. Banyak orang percaya bahwa hasil tersebut
didapatkan dengan mandi di sungai Gangga sewaktu-waktu. Orang-orang
melakukan perjalanan dari tempat yang jauh untuk mencelupkan abu dari
jenazah anggota keluarga mereka ke dalam air sungai Gangga; pencelupan
itu dipercaya sebagai jasa untuk mengantarkan abu tersebut menuju
surga35.
a. Aliran Wedanta
35
29
Kelepasan atau kebebasan yang sempurna hanya dapat dicapai dengan
pengetahuan yang lebih tinggi terhadap Brahman itu sendiri36.
b. Aliran Samkhya
c. Aliran Yoga
36
37
30
Masyarakat global umumnya mengenal Yoga sebagai aktivitas
latihan utamanya asana (postur) bagian dari Hatta Yoga. Yoga juga
digunakan sebagai salah satu pengobatan alternatif, biasanya hal ini
dilakukan dengan latihan pernapasan, olah tubuh dan meditasi, yang telah
dikenal dan dipraktekkan selama lebih dari 5000 tahun.
Orang yang melakukan tapa yoga disebut yogis, yogin bagi praktisi
pria dan yogini bagi praktisi wanita. Sastra Hindu yang memuat ajaran
Yoga, diantaranya adalah Upaishad, Bhagavad Gita, Yogasutra, Hatta
Yoga serta beberapa sastra lainnya. Klasifikasi ajaran Yoga tertuang dalam
Bhagavad Gita, diantaranya adalah Karma Yoga/Marga, Jnana
Yoga/Marga, Bakti Yoga/Marga, Raja Yoga/Marga38.
a. Ramayana
b. Mahabharata
38
39
31
Di dalam Mahabarata, tergambar intinya Pantheisme dari agama
Hindu serta dualism (persaingan) antara pengaruh Wisnu dan Syiwa.
Selain aksentuasi soal peperangan antara Kurawa dan Pandawa, menarik
pula sutau parwa khusus dari Mahabarata itu, yakni parwa keenam
(Bismaparwa), yang membuat Bhagawatgita (Nyanyian Tuhan). Isi
pokok Bhagawatgita adalah dialog antara Kresna dan Arjuna mengenai
perang Bharatayudha. Pada perang Arjuna ragu-ragu, lalu dikuatkan
semangatnya oleh krisna sebagai satria untuk berbakti dan menyerahkan
diri kepada Tuhan. Krisna menerangkan tiga jalan kelepasan yaitu: (1)
Juana Marga, kelepasan melalui pengetahuan, (2) Bhakti Marga, jalan
kelepasan melalui pemujaan, dan (3) Karma Marga, jalan kelepasan
melalui penaklukkan kehendak sendiri pada ridha Tuhan40.
a. Agama Sikh
32
Girind Singh (1707), orang-orang Sikh menjadi suatu persekutuan yang
bersenjata lengkap. Para anggota persekutuan itu disebut Khalsa (yang
murni). Para murid harus memiliki lima K yaitu: Kas (rambut tak
dipotong), Kangh (sisir), Kripan (pedang), Kara (gelang), dan Kanch
(celana hingga lutut). Mereka dilarang merokok, perbedaan kasta juga
ditiadakan. Sedang kitab suci mereka disebut Adi Granth41.
41
42
33
a. Agama Hindu dengan agama Budha
43
44
45
ce
34
yang berisi perintah dan larangan yang wajib ditaati oleh umat manusia
dan menjadi pedoman hidup agar selamat dunia dan akhirat46.
46
47
35
bedakan satu sama lain, yang membedakan hanyalah tingkat keimanan
dan ketakwaannya kepada Tuhan48.
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Agama tertua di dunia yang masih bertahan hingga kini. Agama ini
merupakan agama ketiga terbesar di dunia setelah agama Kristen dan Islam.
48
Solichin Salam, op.cit., hlm. 10-11.
36
Agama Hindu merupakan percampuran antara kepercayaan dan agama yang
dibawa bangsa Arya dengan kepercayaan bangsa Dravida atau bangsa asli India.
Asas agama Hindu adalah kepercayaan bangsa Arya yang telah mengalami
perubahan sebagai hasil dari percampuran mereka dengan bangsa lain, terutama
bangsa Persi yang sewaktu dalam perjalanan menuju India
Kitab suci agama Hindu ialah kitab Weda. Dalam agama Hindu terbagi
menjadi beberapa kasta, yaitu Brahmana, Ksatria, Waisya dan Syudra
Dalam Agama Hindu ada lima keyakinan dan kepercayaan yang disebut
dengan Pancasradha. Pancasradha merupakan keyakinan dasar umat Hindu.
Kelima keyakinan tersebut, yakni: Widhi Tattwa, Atma Tattwa, Karmaphala
Tattwa, Punarbhava Tattwa, Moksa Tattwa.
Hari raya dalam agama Hindu antara lain: hari raya Nyepi, hari raya
Galungan, hari raya Kuningan, hari raya Saraswati.
DAFTAR PUSTAKA
39