Agama Hindu
Latar Belakang
Sruti Subhasita
Smrti Kavya
Itihasa Nataka
Purana Alankara
Agama
Darsana
Ajaran-ajaran pokok Agama Hindu
1. Tattwa
2. Susila
Merupakan cara kita beragama dengan mengendalikan pikiran, perkataan, dan
perbuatan sehari-hari agar sesuai dengan kaidah-kaidah agama. Di dalam diri
kita pasti ada musuh, musuh yang di maksud disebut “Sad Ripu”.
Bagian-bagian Sad Ripu adalah :
Kama artinya hawa nafsu atau keinginan
Lobha artinya loba/tamak/rakus
Krodha artinya kemarahan/kebencian
Moha artinya kebingungan/kegusaran
Mada artinya kemabukan
Matsarya artinya iri hati
3. Upacara
1. Sekte Bhakti
Menghormati
Memuja
Berdoa
Menyembah
2. Sekte Wisnu
Sekte ini lebih mmengutamakan pemujaan kepada dewa Wisnu karena dewa
ini sangat simpatik bagi mereka dengan sifat-sifatnya yang berdasar pada
perasaan bhakti (cinta).
Pandangan pengikutnya antara lain menyatakan bahwa kebaikan Wisnu
dengan Bhaktinya ialah yang dapat memberikan jaminan kedamaian hidup
bagi uumat pemujanya, karena itu cukuplah bagi pengikut-pengikutnya untuk
menyerahkan diri saja kepada-Nya.
Sikap penyerahan diri kepada-Nya akan membawa mereka kepada Nirwana.
3. Sekte Siwa
Penganut Hindu dari sekte Siwa meyakini Tuhan adalah Siwa. Salah satu
bentuk pemujaan Siwa yang dilakukan oleh pada Pendeta Siwa adalah
dengan mengucapkan mantra yang disebut sebagai Mantra Catur Dasa Siwa,
yakni empat belas wujud Siwa.
Pemeluk-pemeluk aliran ini sangat optimis terhadap kebulatan kekuasaan
dewa Siwa ini, karena ia dipercayai dapat menjelma menjadi berbagai bentuk
kedewataan yang menggambarkan akan kekuasaannya yang besar.
4. Sekte Sakti
Sebenarnya aliran ini masih dapat dimasukkan sebagai bagian dari aliran Siwa,
tetapi karena yang disembah dan dipuji bukan lagi Siwa melainkan saktinya dalam
bentuk Darga, dan karena lebih luas dan lebih mendalam, maka lebih tepat kalau
dianggap sebagai salah satu aliran keagamaan tersendiri dalam agama Hindu.
Sakti adalah kekuatan, prinsip aktif yang menyebabkan Siwa mampu
menciptakan. Tanpa Sakti tersebut Siwa tidak akan dapat berbuat apa-apa karena
Siwa adalah prinsip pasif. Karena itu Sakti menjadi lebih penting daripada Siwa
sendiri. Segala sesuatu terjadi karena bersatunya prinsip pasif dengan prinsip aktif.
Yaitu persatuan Siwa dengan Saktinya, Durga.
5. Sekte Tantra
Bangsa Aria sendiri termasuk dalam ras Indo Jerman. Awalnya bangsa Aria
bermatapencaharian sebagai peternak kemudian setelah menetap mereka hidup
bercocok tanam.
Bangsa Aria merasa ras mereka yang tertinggi sehingga tidak mau bercampur dengan
bangsa Dravida. Sehingga bangsa Dravida menyingkir ke selatan Pegunungan Vindhya.
Bangsa Aria
Agama Hindu merupakan sinkretisme (percampuran) antara
kebudayaan dan kepercayaan bangsa Aria dan bangsa Dravida.
Om merupakan simbol agama Hindu jika diucapkan secara sangat sakral sama
saja dengan berdoa itu sendiri.
Sistem Kemasyarakatan
Perkawinan antar kasta dilarang dan jika terjadi dikeluarkan dari kasta dan
masuk dalam golongan kaum Paria seperti bangsa Dravida. Paria disebut
juga Hariyan dan merupakan mayoritas penduduk India.
KEMUNDURAN AGAMA HINDU
7. Ditemukan arca batu seorang tokoh rohaniwan dengan ciri-ciri sebagai berikut; mata
mengarah keujung hidung sebagai lambang melihat dunia spiritual, memakai ikat kepala
dari alang-alang (sirovista).
Kehidupan keagamaan bangsa Drawida setelah terjadi asimilasi dengan bangsa Arya
dapat dikelompokan sebagai :
1. Jaman Weda.
2. Jaman Brahmana
3. Jaman Upanisad.
4. Jaman Wiracaritra.
5. Jaman Sutra-Sutra.
6. Jaman Skholastik.