Kemudian pada tahun 929-947 munculah Mpu Sendok dari dinasti Isana Wamsa dan
bergelar Sri Isanottunggadewa, yang artinya raja yang sangat dimuliakan dan
sebagai pemuja Dewa Siwa. Kemudian sebagai pengganti Mpu Sindok adalah
Dharma Wangsa. Selanjutnya munculah Airlangga (yang memerintah kerajaan
Sumedang tahun 1019-1042) yang juga adalah penganut Hindu yang setia.
Setelah dinasti Isyana Wangsa, di Jawa Timur munculah kerajaan Kediri (tahun
1042-1222), sebagai pengemban agama Hindu. Pada masa kerajaan ini banyak
muncul karya sastra Hindu, misalnya Kitab Smaradahana, Kitab Bharatayudha, Kitab
Lubdhaka, Wrtasancaya dan kitab Kresnayana. Kemudian muncul kerajaan
Singosari (tahun 1222-1292). Pada jaman kerajaan Singosari ini didirikanlah Candi
Kidal, candi Jago dan candi Singosari sebagai sebagai peninggalan kehinduan pada
jaman kerajaan Singosari.
Pada akhir abad ke-13 berakhirlah masa Singosari dan muncul kerajaan
Majapahit, sebagai kerajaan besar meliputi seluruh Nusantara. Keemasan
masa Majapahit merupakan masa gemilang kehidupan dan
perkembangan Agama Hindu. Hal ini dapat dibuktikan dengan berdirinya
candi Penataran, yaitu bangunan Suci Hindu terbesar di Jawa Timur
disamping juga munculnya buku Negarakertagama.