Anda di halaman 1dari 6

TUGAS SEJARAH

MENGENAL AGAMA
BUDHA DAN HINDU

DISUSUN :
KELOMPOK 1

DEA MARFIRA
RESTI AULIA
PEGI PEDIA
ROMIANA SENTA
SITI AISYAH
YUILIA DWI
RAFINHIL
NOFTA VIRENDRA
M. IKSAN

KLS : X AK 2

SMK N 1 BENAI
TP. 2022/2023
Mengenal Apa Itu Hinduisme dan Buddhisme
A.  Sejarah Hindu dan Buddha
Seperti yang diketahui bersama sebenarnya agama Hindhu dan Budha adalah dua
agama besar dan muncul hampir bersamaan pada abad ke-6 SM. Dan pertama kali kedua
agama ini muncul di India. Jika dilihat dari banyak aspek, sebenarnya ada beberapa
perbedaan antara agama Hindu dan Budha. Beberapa perbedaannya bisa dilihat dari
bentuk pengakuannya, aal-usulnya, keyakinan akan dewa, kepercayaannya pada rei
karnasi, sistem kasta dan juga proses dalam pelaksanaan korbannya yang juga cukup
berbeda.
Hindu Budha
Kasta dalam ajaran agama Hindhu Tidak ada
setidaknya ada lima kasta
pembeda
Tradisi lokal bersama Masuknya Hindhu dalam Budaya lokal juga bisa
dengan lingkungan satu Negara sebenarnya menyatu dengan sangat
tidak mempengaruhinya, baik bersama dengan
justru bisa menyatu dengan ajaran yang dibawa dari
baik Budha
Istilah dan Bahasa dalam Bahasa dan istilah yang Bahasa dan istilah yang
kitab yang digunakan digunakan berdasarkan digunakan berdasarkan
Bahasa sanskerta dari Bahasa prakrit
Perbedaan kitab yang Beberapa kitab yang dikenal Untuk budha adalah kitab
menjadi panutannya sebagai panutannya adalah Tripitaka yang mana
Reg Veda, Yajur Veda, terdiri dari Sutta Pitaka,
sama Veda dan Atharva Vinaya Pitaka dan
Veda Abhidharma Pitaka

1. Sejarah Agama Hindu


Sejak ribuan tahun sebelum Masehi, di India telah berkembang kebudayaan besar di
Lembah Sungai Indus. Dua pusat kebudayaan di daerah tersebut adalah ditemukannya dua
kota kuno yakni di Mohenjodaro dan Harappa. Pengembang dua pusat kebudayaan tersebut
adalah bangsa Dravida. Pada sekitar tahun 1500 SM, datanglah bangsa Arya dari Asia
Tengah ke Lembah Sungai Indus. Bangsa Arya datang ke India dengan membawa pengaruh
tulisan, bahasa, teknologi, dan juga kepercayaan. Kepercayaan bangsa Arya yang dibawa
adalah Veda (Weda) yang setelah sampai di India melahirkan agama Hindu. Lahirnya agama
Hindu ini merupakan bentuk percampuran kepercayaan antara bangsa Arya dengan bangsa
Dravida. Agama Hindu bersifat politeisme, yaitu percaya kepada beberapa dewa. Tiga dewa
utama yang dipuja oleh masyarakat Hindu adalah Dewa Brahmana (dewa pencipta), Dewa
Wisnu (dewa pelindung), dan Dewa Syiwa (dewa pembinasa). Ketiga dewa itu dikenal
dengan sebutan Trimurti. 1
Kitab suci agama Hindu adalah Weda. Kitab Weda ini terdiri atas empat bagian,
yaitu:
a. Reg-Weda, berisi puji-pujian terhadap dewa;
b. Sama-Weda, berisi nyanyian-nyanyian suci;
c. Yazur-Weda, berisi mantra-mantra; dan
d. Atharwa-Weda, berisi doa-doa untuk pengobatan.
Disamping kitab Weda, ada juga kitab Brahmana dan Upanisad. Masyarakat Hindu
terbagi dalam empat golongan yang disebut kasta. Kasta-kasta tersebut adalah kasta
Brahmana, kasta Ksatria, kasta Waisya, dan kasta Sudra. 2Di luar itu masih ada golongan
masyarakat yang tidak termasuk dalam kasta, yaitu mereka yang masuk dalam kelompok
Paria. Kasta Brahmana merupakan kasta tertinggi. Kaum Brahmana bertugas menjalankan
upacara-upacara keagamaan. Kasta Ksatria merupakan kasta yang bertugas menjalankan
pemerintahan. Golongan raja, bangsawan dan prajurit masuk dalam kelompok kasta Kstaria
ini. Kasta Waisya merupakan kasta dari rakyat biasa, yaitu para petani dan pedagang. Adapun
kasta Sudra adalah kasta dari golongan hamba sahaya atau para budak. Sementara itu
golongan Paria merupakan golongan yang tidak diterima dalam kasta masyarakat Hindu.

2. Sejarah Agama Buddha


Agama Buddha muncul sekitar tahu 500 SM. Pada masa tersebut di India
berkembang kerajaan-kerajaan Hindu yang sangat besar, salah satunya dinasti Maurya.
Dinasti ini mempunyai raja yang sangat terkenal yakni Raja Ashoka Kemunculan agama
Buddha tidak dapat dilepaskan dari tokoh Sidharta Gautama. Sidharta adalah putra raja
Suddhodana dari Kerajaan Kapilawastu. Ajaran Buddha memang diajarkan oleh Sidhrata
Gautama, sehingga beliau lebih dikenal dengan Buddha Gautama. 3

3
Kitab Suci agama Buddha adalah Tripitaka, yang artinya tiga keranjang. Kitab ini
terdiri atas;
a. Vinayapitaka yang berisi aturan-aturan hidup,
b. Suttapitaka yang berisi pokok-pokok atau dasar memberi pelajaran, dan
c. Abdidharmapitakayang berisi falsafah agama.
Setiap penganut budha diyuntut menjalankan Tridarma (tiga kebaktian):
a. Saya berlindung terhadap Budha
b. Saya belndung terhadap Dharma
c. Saya berlindung terhadap Sanggha
Terdapat empat tempat utama yang dianggap suci oleh umat Buddha. Tempat-
tempat suci tersebut memiliki hubungan dengan Sidharta. Keempat tempat tersebut adalah
Taman Lumbini, Bodh Gaya, Benares, dan Kusinegara. Taman Lumbini terletak di daerah
Kapilawastu, yaitu tempat kelahiran Sidharta. Bodh Gaya adalah tempat Shidarta menerima
penerangan agung. Benares adalah tempat Sidharta pertama kali menyampaikan ajarannya.
Kusinegara, adalah tempat wafatnya Sidharta.Hari Raya Umat Buddha adalah hari raya
Waisyak. Hari raya ini dimeriahkan untuk memperingati Peristiwa kelahiran, menerima
penerangan agung, dan kematian Sidharta yang terjadi pada tanggal yang bersamaan, yaitu
waktu bulan purnama di bulan Mei.

Perbedaan Hindu dan Budha


Dalam konsep dan praktiknya, dapat dilihat bahwa banyak hal yang tumpang tindih
antara kedua agama ini. Tetapi meskipun ada kesamaan yang jelas, ada lebih banyak
perbedaan Hindu dan Budha yang perlu diketahui.
Beberapa ajaran Buddha dipengaruhi oleh ketidaksetujuannya terhadap praktik Hindu
pada saat itu, terutama terkait sistem kasta. Berikut ini adalah uraian mengenai 4 perbedaan
Hindu dan Budha yang paling utama;
1. Perspektif yang Berbeda tentang Tuhan
2. Moralitas yang Berbeda
3. Pandangan Berbeda tentang Sistem Kasta
4. Pandangan Berbeda tentang Buddha
1. Perspektif yang Berbeda tentang Tuhan
Perbedaan Hindu dan Budha yang pertama adalah tentang perspektif atau pandangan
mereka tentang keberadaan Tuhan. Umat Hindu mengenal banyak dewa. Beberapa yang
paling penting termasuk Dewa Siwa, Brahma, Wisnu, Ganesha, dan Lakshmi. Meskipun ada
banyak dewa dalam agama Hindu, diyakini semuanya berasal dari Brahman, jiwa universal.
Umat Hindu mengakui bahwa ada jiwa individu di dalam setiap orang, yang disebut
Atman. Beberapa umat Hindu percaya bahwa Atman dan Brahman pada akhirnya sama,
sebuah gagasan yang selaras dengan panteisme. Namun, pandangan tentang hal ini sangat
bervariasi.
Di sisi lain, umat Buddha menyangkal keberadaan banyak dewa. Sebaliknya, mereka
percaya pada keberadaan satu Tuhan, tetapi mereka tidak percaya bahwa mencari Tuhan itu
perlu. Hal ini tercermin dari ajaran mereka yang lebih banyak berbicara tentang perilaku etis
daripada beribadah kepada Tuhan.
Menyembah berbagai dewa sangat tertanam dalam budaya Hindu, tetapi dalam agama
Buddha, pengikut didorong untuk lebih fokus pada disiplin diri.

2. Moralitas yang Berbeda


Perbedaan Hindu dan Budha yang kedua adalah pandangan mengenai moralitas. Salah
satu ajaran terpenting agama Buddha adalah Jalan Berunsur Delapan. Delapan praktik
termasuk pandangan benar, keputusan benar, ucapan benar, perilaku benar, mata pencaharian
benar, usaha benar, perhatian benar, dan samadhi benar (persatuan meditatif).
Hal ini diyakini dapat membantu seseorang mencapai nirwana dan melepaskannya dari
siklus kelahiran kembali, yang merupakan tujuan akhir dalam agama Buddha.
Pandangan Hindu tentang moralitas sejalan dengan pandangan mereka tentang dharma.
Umat Hindu tidak hanya berfokus pada perilaku moral seseorang, tetapi lebih menekankan
pada pemenuhan tugas dan ritual yang diharapkan untuk gaya hidup tertentu dan status sosial
ekonomi orang tersebut.

3. Pandangan Berbeda tentang Sistem Kasta


Perbedaan Hindu dan Budha yang ketiga terletak dalam pandangannya dalam persoalan
kasta sosial. Meskipun saat ini ilegal di India, secara tradisional umat Hindu percaya pada
sistem kasta yang membagi orang menjadi empat kelompok hierarkis, atau lima jika termasuk
yang tidak tersentuh.
Setiap kasta memiliki dharma sendiri, atau perilaku dan tindakan yang diharapkan.
Secara historis, sistem kasta sangat lazim dalam budaya Hindu dan menentukan banyak
keputusan seperti siapa yang akan dinikahi.
Pernikahan dengan kasta yang berbeda sangat tidak dianjurkan di seluruh India dan
meskipun generasi yang lebih tua mungkin masih belum menyetujuinya, saat ini, banyak
anak muda berpartisipasi dalam hubungan antar-kasta dan pernikahan.
Sistem kasta menguntungkan kasta atas tetapi menekan kasta bawah. Faktanya, umat
Hindu harus dari kasta Brahmana untuk mencapai moksa, atau pencerahan. Kasta terendah,
yang dikenal sebagai yang tak tersentuh, mendapatkan yang terburuk.
Penolakan sistem kasta adalah salah satu hal yang memicu beberapa ajaran Buddha
Gautama. Alih-alih membagi masyarakat ke dalam kategori hierarkis, ia mengajarkan bahwa
semua orang memiliki nilai yang sama, oleh karena itu tidak ada sistem kasta yang diakui
dalam agama Buddha.

4. Pandangan Berbeda tentang Buddha


Perbedaan Hindu dan Budha yang ke empat terdapat dalam pandangan keduanya
tentang Budha. Budha Gautama, pendiri agama Budha, adalah tokoh sejarah yang lahir
sebagai pangeran India dan hidup pada abad ke-4 SM. Umat Budha melihatnya sebagai guru
mengagumkan yang mencapai pencerahan dan mendirikan agama Budha.
Beberapa denominasi Hindu juga mengakui sosok Budha, tetapi mereka
menganggapnya sebagai avatar ke-9 dewa Wisnu, salah satu dari tiga dewa terpenting dalam
agama Hindu. Mereka percaya bahwa Wisnu menjelma sebagai Buddha untuk memulihkan
dharma, atau tatanan moral, di dunia. Umat Budha, bagaimanapun, tidak setuju dengan
pandangan ini.

Anda mungkin juga menyukai