Anda di halaman 1dari 7

Agama Hindu dan Budha

Perbedaan Hindu dan Budha – Agama merupakan kepercayaan kepada


Tuhan dan semua hal yang berhubungan dengan Tuhan. India adalah
negara yang berada di Asia Selatan dan merupakan tempat lahirnya agama
Hindu dan Buddha.
Seperti yang diketahui bersama sebenarnya Agama Hindu dan Budha
adalah dua agama besar dan muncul hampir bersamaan pada abad ke – 6
SM. Dan pertama kali kedua agama ini muncul di India. Jika dilihat dari
banyak aspek, sebenarnya ada beberapa perbedaan antara agama Hindu
dan Budha. Beberapa perbedaannya bisa dilihat dari bentuk
pengakuannya, asal usulnya, keyakinan akan dewa, kepercayaannya pada
reinkarmasi, sistem kasta dan juga proses dalam pelaksanaan kurbannya
yang juga cukup berbeda.

Hindu Budha

Kasta Dalam ajaran agama hindu Tidak ada


setidaknya ada 5 kasta pembeda

Tradisi Lokal Masuknya Hindu dalam satu Budaya lokal juga bisa menyatu
bersama dengan negara sebenarnya tidak dengan sangat baik bersama
lingkungan mempengaruhinya, justu bisa dengan ajaran yang di bawa dari
menyatu dengan baik. Budha.

Istilah dan Dalam Hindu bahasa dan istilah Dalam Budha bahsa dan istilah
bahasa dalam yang digunakan berdasarkan yang digunakan berdasarkan dari
kitab yang bahasa Sansekerta bahasa Prakrit
digunakan

Perbedaan Untuk Hindu beberapa kitab yang Untuk budha kita yang menjadi
Kitab yang dikenal sebagai panutannya adalah panutannya adalah kitab
menjadi Reg Veda, Yajur Veda, Sama Veda Tripitaka, yang mana terdiri dari
panutannya dan Atharva Veda Sutta Pitaka, Vinaya Pitaka dan
Abhidharma Pitaka

Keyakinan Mumuja para dewa adalah satu hal Untuk Budha, dalam mencapai
mereka yang dipercaya mereka. Karena kesempurnaan mereka tidak bisa
mengenai mereka menggap Dewa memiliki melakukannya tanpa ada bantuan
kehidupan yang kuasa dalam segi apapun dalam dari kaum Brahmana atau pada
lebih baik mengatur hidupan semua makhluk pendeta yang mereka percayai
hidup di dunia ini.

Beberapa aspek yang membuat Perbedaan Hindu dan Budha diantara


adalah :

Perbedaan Hindu dan Budha Dalam Penggunaan Kasta


Perbedaan Hindu dan Budha yang paling utama adalah dalam hal
menggunakan kasta. Dimana dalam agama Hindu setidaknya ada lima
kasta yang menjadi tingkatnnya. Diantaranya adalah
Brahmana yang ditujukan untuk Pandita / pedanda,
Kstaria untuk para bangsawan dan raja,
Waisya untuk para perternak, pedagang dan petani,
Sudra untuk kaum pelayan dan paria untuk kaum pengemis dan juga
gelandangan.
Sedangkan untuk agama budha tidak ada kasta atau non kasta. Dimana
dalam Agama Budha bisa menerima siapapun apapun golongannya.
Mereka tidak mengenal sama sekali pembagian golongan kasta dalam
lingkup masyarakat.

Perbedaan Hindu dan Budha Dalam Tradisi Lokal


Perbedaan Hindu dan Budha lainnya adalah dalam hal tradisi lokal. Dengan
masuknya hindu dan budha sebenarnya tidak membuat tradisi para leluhur
dari masyarakat hancur. Salah satu contoh di Indonesia seperti Bali dan
Jawa, dengan masukkan agam hindu bisa membuat mereka bersatu
dengan baik dan sempurna tanpa mengubah ketentuan dari pada leluhur
yang ada di masyarakat lokal itu sendiri. Sedangkan untuk contoh Budha
adalah dari Tibet, dimana masukkanya budha sebenarnya tidak membuat
hancur atau meruntuhkan agama asli dari tempat tersebut, tapi justru
kedua agama ini bisa menyatu dengan sempurna.
Perbedaan Hindu dan Budha Dalam Menggunakan Istilah
Perbedaan Hindu dan Budha juga dilihat dari aspek istilah yang mereka
gunakan walaupun sebenarnya memiliki arti dan tujuan yang sama. Dalam
agama hindu dikenal sebuah istilah ahamkara yang artinya ego, sedangkan
dalam agama budha juga dikenal istilah kemelekatan yang artinya
keinginan. Sebenarnya artinya hampir sama. Dalam kitabnya budha
menggunakan bahasa prakrit yang merupakan bahasa rakyat. Sedangkan
dalam agama hindu dalam kitabnya menggunakan bahasa sansekerta yang
memang sudah dikenal sangat lama sebagai bahasa paling tua didunia.

Perbedaan Hindu dan Budha Untuk Kitab


Perbedaan Hindu dan Budha memang sudah sangat jelas jika berbeda dari
kitab yang digunakannya sebagai salah satu pedomana untuk menjalani
kehidupannya. Untuk Hindu terdapat beberapa kitab yang cukup dikenal.
Beberapa diantaranya adalah Reg Veda, Yajur Veda, Sama Veda dan
Atharva Veda. Semua kitab ini biasanya menjadi pedoman untuk umat
hindu dalam menjalani kehidupannya. Sedangkan dalam Budha dikenal
dengan nama kitab Tripitaka. Kitab ini sendiri sebenarnya terbagi dengan
nama Sutta Pitaka, Vinaya Pitaka dan Abhidharma Pitaka.

Perbedaan Hindu dan Budha Dalam Keyakinan


Perbedaan Hindu dan Budha juga dilihat bagaimana tata cara mereka
beribadah dan juga kitab yang menjadi pegangannya. Untuk agama Hindu
biasanya lebih memuja para dewa yang mereka sangat percaya dan
memiliki kekuasaan dalam hal tertentu dalam mengatur semua makhluk
hidup dimuka bumi ini. Hindu sering kali disebut sebagai salah satu agama
politeisme yang memuja banyak dewa. Tapi tidak semuanya benar, karena
dalam agama hindu sebenarnya dewa bukan Tuha. Menurut umat hindu
sendiri, Tuhan Maha Esa hanya satu.
Sedangkan untuk agama budha dalam hal untuk mencapai kesempurnaan
dengan melalui bantuan dari kaum Brahmana atau kaum para pendeta.
Tidak berhenti disana saja, Perbedaan Hindu dan Budha ini juga bisa lihat
dari aliran yang mereka ambil. Untuk budha dibagi atas dua aliran
diantaranya adalah aliran mahaya dan aliran Hinayana. Nah hal inilah yang
menjadi Perbedaan Hindu dan Budha.
Sejarah masuknya Agama Hindu-Buddha Ke Indonesia

Agama Hindu dan Budha berasal dari Jazirah India yang


sekarang meliputi wilayah negara India, Pakistan, dan
Bangladesh. Kedua agama ini muncul pada dua waktu yang
berbeda (Hindu: ±1500 SM, Budha: ±500 SM), namun
berkembang di Indonesia pada waktu yang hampir bersamaan.
Munculnya agama Hindu dan Budha di Indonesia berawal dari
hubungan dagang antara pusat Hindu Budha di Asia seperti
China dan India dengan Nusantara. Hubungan dagang antara
masyarakat Nusantara dengan para pedagang dari wilayah Hindu
Budha inilah yang menyebabkan adanya asimilasi budaya,
sehingga agama Hindu dan Budha lambat laun mulai
berkembang di Nusantara.

Kepulauan Nusantara yang diapit oleh dua benua (Asia dan


Australia) serta oleh dua samudra (Hindia dan Pasifik),
mempunyai letak yang sangat strategis dalam jalur perdagangan
dunia kala itu. Hal ini membuat para pedagang asing dari negeri-
negeri lain seperti Cina, India, Persia, dan Arab sering singgah di
kepulauan Nusantara. Para pedagang asing ini tidak hanya
berkepentingan untuk berdagang di Nusantara. Mereka juga
menjalin interaksi secara sosial budaya dengan masyarakat lokal,
sehingga masuklah pengaruh-pengaruh kebudayaan mereka ke
Nusantara, termasuk pengaruh kebudayaan Hindu dan Budha.
Sebenarnya ada beberapa teori yang diajukan oleh para ahli
mengenai siapa sebenarnya yang membawa agama Hindu dan
Budha di Indonesia, berikut adalah beberapa teori/hipotesa
mengenai masuknya agama hindu dan budha di indonesia.

1. Teori Brahmana

Teori yang diprakarsai oleh Van Leur ini menyatakan bahwa


kaum Hindu dari kasta Brahmanalah yang mempunyai peran
paling besar dalam proses masuknya agama dan budaya Hindu
di Indonesia. Hal ini mengingat bahwa Kitab Weda ditulis dengan
Bahasa Sansekerta yang hanya dipahami oleh kaum Brahmana.
Para Brahmana yang berasal dari pusat-pusat Hindu di dunia ini
datang karena undangan para penguasa lokal yang ingin yang
ingin mengetahui lebih lanjut mengenai agama Hindu. Para
raja/penguasa pribumi tersebut adalah penganut kepercayaan
animisme dan dinamisme sebelum datangnya pengaruh Hindu
dan Budha.

2. Hipotesa Ksatria

Menurut teori yang diusung oleh C.C. Berg ini, agama Hindu
dibawa ke Indonesia oleh kaum ksatria (kaum prajurit kerajaan).
Hal ini terjadi karena pada awal abad Masehi sering terjadi
kekacauan politik di India sehingga sering terjadi perang
antargolongan di negeri ini. Para prajurit perang yang terdasak
musuh atau telah jenuh berperang akhirnya meninggalkan tanah
air mereka. Diantara para ksatria yang mencari tempat pelarian
ini, sebagian ada yang mencapai Indonesia. Mereka inilah yang
kemudian membuat koloni dan beralkulturasi dengan penduduk
lokal. Hal ini membuat semakin banyak masyarakat lokal yang
menganut agama Hindu, pada perkembangan berikutnya,
akhirnya lahirlah kerajaan Hindu di Nusantara.
3. Hipotesa Waisya

Menurut teori ini, kaum Hindu dari kasta Waisya adalah yang
paling berjasa dalam penyebaran agama Hindu di Indonesia.
Kaum Waisya adalah mereka yang berasal dari kalangan pekerja
ekonomi seperti pedagang dan saudagar. Para pedagang yang
berasal dari India atau pusat-pusat Hindu lain di Asia ini banyak
melakukan hubungan dagang dengan masyarakat atau penguasa
pribumi. Hali inilah yang membuka peluang bagi masuknya
agama Hindu di Indonesia. Teori Waisya ini diprakarsai oleh Dr.
N. J. Krom.

4. Hipotesa Sudra

Orang-orang yang tergolong dalam Kasta Sudra adalah mereka


yang dianggap sebagai orang buangan. Kaum Sudra ini diduga
datang ke Indonesia bersama kaum Waisya atau Ksatria. Karena
datang dalam jumlah yang sangat besar, kaum Sudra inilah yang
telah memberikan andil paling besar terkait masuknya agama
Hindu ke Indonesia.

Meskipun disampaikan oleh para ahli, keempat teori diatas tetap


mempunyai kelemahannya masing-masing. Hal tersebutkarena
kitab Weda yang merupakan kitab suci agama Hindu ditulis
menggunakan bahasa Sansekerta dan Pallawa yang notabene
hanya dikuasai oleh kaum Brahmana. Kaum Ksatria, Waisya, dan
Sudra tentu saja akan sangat kesulitan menyebarkan agama
Hindu di Indonesia karena mereka tidak memahami Bahasa
Sansekerta yang merupakan bahasa dalam kitab Weda. Namun
demikian, menurut kepercayaan India kuno, kaum Brahmana
tidak boleh menyeberangi lautan sehingga hampir mustahil untuk
kaum Brahmana menyebarkan Hindu di Indonesia Secara
langsung.

Karena keempat teori yang saya sampaikan diatas memiliki


banyak kelemahan, maka muncullah teori lain yaitu teori arus
balik. Teori ini dicetuskan oleh F.D.K Bosch, menurutnya Agama
Hindu masuk ke Indonesia karena dibawa oleh orang Indonesia
sendiri. Orang-orang Indonesia yang membawa Agama Hindu ke
Indonesia ini berasal dari golongan pemuda yang memang
sengaja dikirim oleh para penguasa pribumi untuk mempelajari
agama Hindu dan Budha di India. Setelah selesai belajar di India,
mereka kemudian pulang ke Nusantara lalu mulai menyebarkan
agama Hindu atau Budha.

Kerajaan-Kerajaan Hindu dan Budha di Indonesia

Berikut adalah beberapa kerajaan yang pernah berdiri di


Nusantara pada era berkembangnya agama dan kebudayaan
Hindu dan Budha.

1. Kerajaan Kutai
2. Kerajaan Tarumanegara
3. Kerajaan Holing/Kaling
4. Kerajaan Sriwijaya
5. Kerajaan Melayu
6. Kerajaan Mataram Kuno
7. Kerajaan Kediri
8. Kerajaan Singasari
9. Kerajaan Majapahit

Anda mungkin juga menyukai