PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Agama Hindu Buddha merupakan satu rumpun agama dan berasal dari daerah yang
sama, yaitu India. Sehingga memiliki corak, budaya serta ritual keagamaan yang terkandung
dalam kedua agama ini memiliki beberapa persamaan, diantaranya ialah menjadi agama
tertua di Indonesia. Namun meskipun memiliki beberapa kesamaan kedua tetaplah berbeda
karena keduanya adalah dua agama yang berbeda dan berdiri masing-masing dengan
pandangan serta ajaran teologinya sendiri. Hindu dan Buddha bukanlah merupakan sekte
atau aliran dari satu agama yang sama meskipun pada dasarnya agama Buddha muncul
sebagai reaksi terhadap ajaran agama Hindu, namun agama Buddha nampaknya hanya
menyerap sebagian dan kemudian mengembangkannya menjadi ajarannya sendiri yang
berbeda dengan agama Hindu. Hal ini mungkin karena baik saat kemunculannya
maupun saat agama Buddha berkembang, ajaran agama Buddha banyak menerima
pengaruh dari luar seperti ajaran filsafat, budaya, perkembangan serta kemajuan masyarakat,
perubahan dalam pola berfikir dalam memahami berbagai fenomena dimasyarakat dan
banyak lagi faktor lainnya sehingga agama Buddha menjadi sosoknya sendiri yang
berbeda dari Hindu yang merupakan akar atau cikal bakal lahirnya agama ini. Sehingga
keduanya baik agama Hindu maupun Buddha memiliki beberapa perbedaan yang cukup
besar.
Periode Hindu-Buddha bahkan dijadikan masa tersendiri dalam kajian Sejarah
Indonesia. Hal ini karena sumbangan dari periode ini sangat lah besar terhadap perjalanan
Sejarah Indonesia. Misalnya mengenai pembentukan kebudayaan, konsep kepercayaan
monotheis, dan lain-lain. Walaupun begitu, tidak semua sejarawan yang menulis tentang
Sejarah Indonesia menceritakan masa ini secara rinci. Hal ini tak terlepas dari teori-teori
mengenai proses masuknya Hindu-Buddha ke Indonesia yang masih menjadi kontroversial.
Para sejarawan juga masih memperdebatkan mengenai waktu yang tepat ‘kapan’ periode
Hindu-Budha ini muncul dan musnah, karena bukti sejarah terkait proses ini masih samar-
samar. Hal lain yang masih disangsikan adalah mengenai pembentukan kebudayaan
masyarakat Indonesia. Apakah kebudayaan tersebut lahir dari agama Hindu-Budddha,
ataukah agama Hindu-Budha-lah yang konsepnya menyesuaikan dengan kebudayaan
masyarakat yang sudah ada sejak masa prasejarah.
1
B. Rumusan masalah
Berdasarkan Latar Belakang di atas, ada empat rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana sejarah Hindu dan Buddha?
2. Bagaimana penyebaran Hinddu-Buddha di Nusantara?
C. Tujuan penelitian
Berdasarkan Latar Belakang di atas, ada empat rumusan masalah sebagai berikut :
1. Mengetahui sejarah Hindu dan Buddha.
2. Mengetahui penyebaran Hinddu-Buddha di Nusantara.
2
BAB II
PEMBAHASAN
4
Kitab Suci agama Buddha adalah Tripitaka, yang artinya tiga keranjang. Kitab ini
terdiri atas;
a. Vinayapitaka yang berisi aturan-aturan hidup,
b. Suttapitaka yang berisi pokok-pokok atau dasar memberi pelajaran, dan
c. Abdidharmapitakayang berisi falsafah agama.
Setiap penganut budha diyuntut menjalankan Tridarma (tiga kebaktian):
a. Saya berlindung terhadap Budha
b. Saya belndung terhadap Dharma
c. Saya berlindung terhadap Sanggha
Terdapat empat tempat utama yang dianggap suci oleh umat Buddha. Tempat-
tempat suci tersebut memiliki hubungan dengan Sidharta. Keempat tempat tersebut adalah
Taman Lumbini, Bodh Gaya, Benares, dan Kusinegara. Taman Lumbini terletak di daerah
Kapilawastu, yaitu tempat kelahiran Sidharta. Bodh Gaya adalah tempat Shidarta menerima
penerangan agung. Benares adalah tempat Sidharta pertama kali menyampaikan ajarannya.
Kusinegara, adalah tempat wafatnya Sidharta.Hari Raya Umat Buddha adalah hari raya
Waisyak. Hari raya ini dimeriahkan untuk memperingati Peristiwa kelahiran, menerima
penerangan agung, dan kematian Sidharta yang terjadi pada tanggal yang bersamaan, yaitu
waktu bulan purnama di bulan Mei.
5
c. Teori Waisya, menyatakan bahwa penyebar agama Hindu ke Indonesia adalah orang-
orang india yang berkasta Waisya. Para penyebaran pengaruh Hindu itu terdiri atas
para pedagang dari India.
d. Teori Arus Balik, menyatakan bahwa para penyebar pengaruh Hindu ke Indonesia
adalah orang-orang Indonesia sendiri. Mereka mula-mula diundang atau datang
sendiri ke India untuk belajar Hindu. Setelah mengusai ilmu tentang agama Hindu,
mereka kemudian kembali ke Indonesia dan menyebarkan pengaruh Hindu di
Indonesia.
Keempat teori tentang penyebaran agama Hindu ke indonesia tersebut masing-masing
memiliki kebenaran dan kelemahannya. Kaum Ksatria dan Waisya, tidak memiliki
kemampuan menguasai Kitab Suci Weda. Sementara kaum Brahmana tidak dibebani untuk
menyebarkan agama Hindu walaupun mereka dapat membaca kitab suci Weda. Kaum
Brahmanapun memiliki pantangan menyeberangi laut. Yang paling mungkin adalah, orang-
orang Indonesia datang belajar ke India untuk mempelajari agama Hindu, kemudian
merekalah yang menyebarkan agama tersebut ke Indonesia. Penyebaran ini menjadi lebih
efektif, karena orang-orang Indonesia jauh lebih memahami mengenai kondisi sosial, adat
dan budaya negerinya sendiri.
1. Penyebaran Agama Buddha
Agama Budha masuk ke Indonesia dibawa oleh para pendeta didukung dengan
adanya misi Dharmadhuta, kitab suci agama Buddha ditulis dalam bahasa rakyat
sehari-hari, serta dalam agama Buddha tidak mengenal sistem kasta. Para pendeta
Buddha masuk ke Indonesia melalui 2 jalur lalu lintas pelayaran dan perdagangan,
yaitu melalui jalan daratan dan lautan. Jalan darat ditempuh lewat Tibet lalu masuk ke
Cina bagian Barat disebut Jalur Sutra, sedangkan jika menempuh jalur laut,
persebaran agama Buddha sampai ke Cina melalui Asia Tenggara. Selanjutnya sampai
ke Indonesia mereka akhirnya bertemu dengan raja dan keluarganya serta mulai
mengajarkan ajaran agama Budha, pada akhirnya terbentuk jemaat kaum Buddha.
Bagi mereka yang telah mengetahui ajaran dari pendeta India tersebut pasti ingin
melihat tanah tempat asal agama tersebut secara langsung yaitu India sehingga mereka
pergi ke India dan sekembalinya ke Indonesia mereka membawa banyak hal baru
untuk selanjutnya disampaikan pada bangsa Indonesia. Unsur India tersebut tidak
secara mentah disebarkan tetapi telah mengalami proses penggolahan dan
penyesuaian. Sehingga ajaran dan budaya Buddha yang berkembang di Indonesia
berbeda dengan di India.
6
2. Penyebaran Agama Hindu
Para pendeta Hindu memiliki misi untuk menyebarkan agama Hindu dan
melalui jalur perdagangan akhirnya sampai di Indonesia. Selanjutnya mereka akan
menemui penguasa lokal (kepala suku). Jika penguasa lokal tersebut tertarik dengan
ajaran Hindu maka para pendeta bisa langsung mengajarkan dan menyebarkannya.
Dalam ajaran agama Hindu konsepnya adalah seseorang terlahir sebagai Hindu bukan
menjadi Hindu maka untuk menerima ajaran agama Hindu orang Indonesia harus di-
Hindu-kan melalui upacara Vratyastoma dengan pertimbangan kedudukan sosial/
derajat yang bersangkutan (memberi kasta). Hubungan India-Indonesia berlanjut
dengan adanya upaya para kepala suku/ raja lokal untuk menyekolahkan anaknya/
utusan khusus ke India guna belajar budaya India lebih dalam lagi. Setelah kembali ke
tanah air mereka kemudian menyebarkan kebudayaan India yang sudah tinggi.
Bahkan tak jarang mereka mendatangkan para Brahmana India untuk melakukan
upacara bagi para penguasa di Indonesia, seperti upacara Abhiseka, merupakan
upacara untuk mentahbiskan seseorang menjadi raja. Jika di suatu wilayah rajanya
beragama Hindu maka akan memperkuat proses penyebaran agama Hindu bagi rakyat
di daerah tersebut. Berikut kerajaan-kerajaan hindu yang pernah berdiri di Indonesia.
7
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Masuknya agama Hindu Buddha ke Indonesia secara pasti belum diketahui. Tetapi
pada tahun 400 M dipastikan agama Hindu Budha telah berkembang di Indonesia. Terdapat
beberapa pendapat atau teori tentang pembawa agama Hindu Budha ke Indonesia. Teori-teori
itu adalah sebagai berikut
a. Teori Brahmana, menyatakan bahwa penyebaran pengaruh Hindu ke Indonesia
dibawa kaum Brahmana.
b. Teori ksatria, menyatakan bahwa penyebar pengaruh Hindu ke Indonesia adalah
orang-orang India yang berkasta ksatria. Di Indonesia mereka kemudian mendirikan
kerajaan-kerajaan serta menyebarkan agama Hindu.
c. Teori Waisya, menyatakan bahwa penyebar agama Hindu ke Indonesia adalah orang-
orang india yang berkasta Waisya. Para penyebaran pengaruh Hindu itu terdiri atas
para pedagang dari India.
d. Teori Arus Balik, menyatakan bahwa para penyebar pengaruh Hindu ke Indonesia
adalah orang-orang Indonesia sendiri. Mereka mula-mula diundang atau datang
sendiri ke India untuk belajar Hindu. Setelah mengusai ilmu tentang agama Hindu,
mereka kemudian kembali ke Indonesia dan menyebarkan pengaruh Hindu di
Indonesia.
Kerajaan Hindu-Buddha di Nusantara ialah Kerajaan Kadiri, kerajaan kalingga,
kerajaan Kutai Martadipura, Kerajaan Majapahit, Kerajaan Tarumanegara, Kerajaan Melayu,
Kerajaan Sriwijaya, Kerajaan Mataram Kuno, Kerajaan Wangas Warmadewa, Kerajaan
Medan Kamulang, dan Singaari.
B. SARAN
Mungkin inilah yang diwacakan pada penulisan kelompok ini meskipun penulisan ini
jauh dari sempurna minimal kami mampu mengimplementasikan. Masih banyak kesalahan
dari penulisan kelompok kami, karena kami punya kekhilafan dan perlu banyak belajar
lagi.Dan kami juga butuh saran/kritikan agar bisa menjadi motivasi untuk kami belajar
menjadi lebih baik dari sebelumnya.
8
DAFTAR PUSTAKA