Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang “Pengaruh Hindu-Buddha
di Nusantara’.
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal
jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan
maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh karena itu, kami dengan
rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki karya
ilmiah ini.
Kami berharap semoga karya ilmiah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga
inspirasi untuk pembaca..
Hubungan antara penguasa dan rakyatnya berdasar pada hubungan antara yang
memerintah dan yang diperintah.
Pergantian kekuasaan dilakukan secara turun temurun berdasarkan keturunan.
Gelar penguasa disebut dengan raja, bahkan maharaja
Dalam sistem pemerintahan, identitas asli Indonesia terlihat dari pemerintahan yang
tidak semuanya dipegang sang raja secara mutlak.
Kerajaan-kerajaan di Indonesia terdiri atas wilayah-wilayah yang lebih kecil dan
masing-masing wilayah diperintah oleh rakai yang memiliki otonomi cukup luas. Para
pemerintah daerah ini pada umumnya masih memiliki hubungan kerabat dengan raja.
Hubungan kerabat yang dimaksud tidak terbatas pada hubungan darah, namun juga
hubungan kerabat yang terjalin dari perkawinan.
D. Pengaruh Hindu-Budha dalam Bidang Pendidikan
Penggunaan bahasa sansekerta dan huruf pallawa dalam prasasti peninggalan dari zaman itu
merupakan bukti adanya pengaruh budaya Hindu Budha dalam bidang pendidikan. Bahasa
sansekerta merupakan bahasa yang digunakan pada kalangan bangsawan kerajaan dan
brahmana.
Setelah itu muncul dan berkembanglah bahasa-bahasa lain seperti bahasa jawa kuno, bahasa
bali kuno, bahasa kawi yang merupakan turunan dari bahasa Sansekerta.
Dari situ bisa ditarik kesimpulan bahwa pada saat itu, sebagian masyarakat Indonesia sudah
mengenal baca tulis.
Pada saat itu, sistem pendidikan berasrama juga sudah mulai digunakan untuk mengajarkan
dan memperdalam ajaran agama Hindu Budha. Sistem pendidikan ini kemudian diadaptasi
dan banyak digunakan oleh kerajaan-kerajaan di Indonesia di masa mendatang.
Pengaruh ajaran Hindu Budha juga ditunjukan dengan berkembangnya ajaran budi pekerti
yang berlandaskan Hindu Budha. Pendidikan budi pekerti yang menanamkan nilai kasih
sayang, welas asih, kedamaian, dan sikap saling menghargai sesama manusia mulai dikenal
dan diamalkan dalam kehidupan bermasyarakat pada saat itu.
1) Arjunawiwaha karya Mpu Kanwa dari Kerajaan Kediri pada masa pemerintahan Raja
Jayabaya
2) Bharatayudha karya Mpu Sedah dilanjutkan Mpu Panuluh dari Kerajaan Kediri pada masa
pemerintahan Raja Jayabaya
3) Smaradhana karya Mpu Darmaja dari Kerajaan Kediri pada masa
pemerintahan RajaKameswari
4) Lubdaka karya Mpu Tanukung dari Kerajaan Kediri
5) Negarakertagama karya Mpu Prapanca dari Kerajaan Majapahit pada masa pemerintahan
Hayam Wuruk
6) Sutasoma karya Mpu Tanular dari Majapahit pada masa pemerintahan Hayam Wuruk
7) Sang Hyang Kamahayanikan Mantraya karya Mpu Sindok pada masa Dinasti Isyana
kerajaan Mataram Kuno
8) Ramayana karyaWalmiki pada masa Dinasti Isyana kerajaan Mataram Kuno
9) Gatotkacasraya karya Mpu Panuluh dari Kerajaan Kediri pada masa Raja Jayabaya
10) Kresnayanakarya Mpu Triguna dari Kerajaan Kediri pada masa Raja Jayawarsa
11) Kutaramanwa karya Gajah Mada dari Kerajaan Majapahit
Arca:
1) Awalokiteswara
2) Buddha dan Boddhisattwa
3) Kartanegara Kerajaan Singhasari
4) Joko Dholok Kerajaan Singhasari
5) Kertarajasa Jayawarddhana Kerajaan Majapahit
Prasasasti;
1) Yupadari Kerajaan Kutai
2) TugudariKerajaan Tarumanegara
3) CiaruteundariKerajaan Tarumanegara
4) Muara CiantendariKerajaan Tarumanegara
5) Jambu(Pasir Koleangkak) dari Kerajaan Tarumanegara
6) Cidanghiang(Lebak) dari Kerajaan Tarumanegara
7) Pasir Awi dari Kerajaan Sriwijaya
8) Kedudukan Bukitdari Kerajaan Sriwijaya
9) Talang Tuo dari Kerajaan Sriwijaya
10) Telaga BatudariKerajaan Sriwijaya
11) Kota Kapurdari Kerajaan Sriwijaya
12) Karang Berahi dari Kerajaan Sriwijaya
13) Canggaldari Mataram Kuno
14) KalasandariMataram Kuno
15) KluradariMataram Kuno
16) Kedu(Balitung) dari Mataram Kuno
Bangunan Candi:
1) Candi Sewu(Buddha)
2) Candi Prambanan(Hindu)
3) Candi Borobudur(Buddha)
4) Candi Gedong Songo(Hindu)
5) Candi Ngawen(Buddha)
6) Candi Kalasan(Hindu)
7) Candi Pawon(Buddha)
8) Candi Dieng(Hindu)
9) Candi Mendhut(Buddha)
DAFTAR PUSTAKA
https://repository.ump.ac.id/689/2/BAB%20I_FERRY%20SETIAWAN_SEJARAH
%2713.pdf
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132319840/pendidikan/sejarah-indonesia-hindu-budha.pdf
https://prezi.com/auojlvshrxks/sistem-politik-kerajaan-hindu-budha/
https://an-nur.ac.id/kehidupan-masyarakat-indonesia-pada-masa-hindu-dan-buddha/
#:~:text=Bidang%20Sosial%20Budaya,rakyat%20jelata%20dan%20pekerja%20kasar).
https://www.academia.edu/38738770/
KEHIDUPAN_SOSIAL_POLITIK_DAN_EKONOMI_PADA_MASA_HINDU_BUDDHA
_DAN_ISLAM
RUJUKAN KHUSUS
Buku Sejarah Nasional Jilid II