Anda di halaman 1dari 6

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Kami ucapkan
syukur atas kehadiat Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang selalu melimpahkan rahmat dan hidayah
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas berupa makalah mengenai “TEORI-TEORI
MASUKNYA AGAMA DAN KEBUDAYAAN HINDU-BUDDHA SERTA PENGARUHNYA”
dengan waktu yang tepat. Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW yang membawa
rahmat bagi alam semesta. Semoga kita mendapatkan syafa’at di akhirat kelak. Aamiin.  Penulisan
makalah ini bermaksud untuk menambah wawasan kita mengenai stuktur penelitian dan penulisan
Ilmiah.

Penyusunan makalah ini sudah kamu lakukan dengan semaksimal mungkin, dan kami
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak dan mengambil sumber dari berbagai buku sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah bekerjasama dalam pembuatan makalah. Kami menyadari sepenuhnya
bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami sangat
mengharapkan masukan berupa kritikan, nasehat dan saran yang membangun dari para pembaca
untuk perbaikan dalam pembuatan makalah selanjutnya. Akhir kata kami berharap mudah-mudahan
tujuan penulisan makalah ini dapat tercapai dan bermanfaat bagi kita semua.

Petaling, 09 Februari 2023

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Agama Hindu Buddha merupakan satu rumpun agama dan berasal dari daerah yang sama,
yaitu India. Sehingga memiliki corak, budaya serta ritual keagamaan yang terkandung dalam kedua
agama ini memiliki beberapa persamaan, diantaranya ialah menjadi agama tertua di Indonesia.
Namun meskipun memiliki beberapa kesamaan kedua tetaplah berbeda karena keduanya adalah dua
agama yang berbeda dan berdiri masing-masing dengan pandangan serta ajaran teologinya
sendiri. Hindu dan Buddha bukanlah merupakan sekte atau aliran dari satu agama yang sama
meskipun pada dasarnya agama Buddha muncul sebagai reaksi terhadap ajaran agama Hindu,
namun agama Buddha nampaknya hanya menyerap sebagian dan kemudian mengembangkannya
menjadi ajarannya sendiri yang berbeda dengan agama Hindu. Hal ini mungkin karena
baik saat kemunculannya maupun saat agama Buddha berkembang, ajaran agama Buddha
banyak menerima pengaruh dari luar seperti ajaran filsafat, budaya, perkembangan serta kemajuan
masyarakat, perubahan dalam pola berfikir dalam memahami berbagai fenomena dimasyarakat
dan banyak lagi faktor lainnya sehingga agama Buddha menjadi sosoknya sendiri yang
berbeda dari Hindu yang merupakan akar atau cikal bakal lahirnya agama ini. Sehingga keduanya
baik agama Hindu maupun Buddha memiliki beberapa perbedaan yang cukup besar.
Periode Hindu-Buddha bahkan dijadikan masa tersendiri dalam kajian Sejarah Indonesia.
Hal ini karena sumbangan dari periode ini sangat lah besar terhadap perjalanan Sejarah Indonesia.
Misalnya mengenai pembentukan kebudayaan, konsep kepercayaan monotheis, dan lain-lain.
Walaupun begitu, tidak semua sejarawan yang menulis tentang Sejarah Indonesia menceritakan
masa ini secara rinci. Hal ini tak terlepas dari teori-teori mengenai proses masuknya Hindu-Buddha
ke Indonesia yang masih menjadi kontroversial. Para sejarawan juga masih memperdebatkan
mengenai waktu yang tepat ‘kapan’ periode Hindu-Budha ini muncul dan musnah, karena bukti
sejarah terkait proses ini masih samar-samar. Hal lain yang masih disangsikan adalah mengenai
pembentukan kebudayaan masyarakat Indonesia. Apakah kebudayaan tersebut lahir dari agama
Hindu-Budddha, ataukah agama Hindu-Budha-lah yang konsepnya menyesuaikan dengan
kebudayaan masyarakat yang sudah ada sejak masa prasejarah.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Teori Masuknya Hindu Budha di Indonesia

Kalian pasti tidak asing lagi dengan candi Borobudur, candi Prambanan, maupun
peninggalan lain berupa prasasti dan sebagainya, yang tersebar di Indonesia dan menjadi objek
wisata popular. Hal tersebut merupakan bukti bahwa pengaruh agama Hindu dan Budha di
Indonesia cukup besar dan menjadi salah satu pembentuk keanekaragaman budaya di tanah air.

Pengaruh Hindu-Budha di Indonesia sendiri berlangsung lebih dari 10 abad. Tersebar


luasnya pengaruh tersebut mengundang pertanyaan bagaimana kebudayaan Hindu-Budha dari
India itu bisa masuk ke Indonesia?

Setidaknya, terdapat beberapa teori masuknya Hindu Budha di Indonesia antara lain Teori
Brahmana, Teori Waisya, Teori Ksatria, dan Teori Arus Balik.

 Teori Brahmana

Teori masuknya Hindu Budha di Indonesia yang pertama adalah Teori Brahmana
yang diajukan oleh Jacob Cornelis Van Liur. Teori ini mengemukakan bahwa pengaruh
Hindu-Budha di Indonesia dibawa oleh para brahmana atau kalangan pemuka agama dari
India. Teori ini dilandaskan pada prasasti-prasasti peninggalan kerajaan Hindu-Budha di
Indonesia pada masa lampau.

Mayoritas prasasti yang ada di Indonesia ini menggunakan huruf pallawa dan bahasa
sanskerta. Di India sendiri, aksara dan bahasa tersebut tidak sembarang orang yang bisa
menguasainya dan hanya para golongan brahmana yang menguasainya.

Teori ini juga dikuatkan oleh kebiasaan agama Hindu yang menempatkan brahmana
sebagai satu-satunya otoritas dalam ajaran agama Hindu. Maka hanya kalangan brahmana
yang memahami ajaran Hindu yang benar dan utuh, konsekuensinya hanya merekalah yang
berhak menyebarkan ajaran Hindu.

Menurut kerangka teori ini, para brahmana ini diundang ke Nusantara oleh para
kepala suku untuk menyebarkan ajarannya beserta keluhuran nilainya pada masyarakat di
Indonesia yang masih memiliki kepercayaan asli yaitu animisme dan dinamisme.

 Teori Ksatria

Teori masuknya Hindu Budha di Indonesia yang kedua adalah Teori Ksatria yang
dikemukakan oleh C.C. berg Mookerji dan J.L Moens. Dalam teori ini disebutkan bahwa
golongan bangsawan atau ksatria dari India yang membawa masuk dan menyebarkan
pengaruh agama Hindu-Budha di Indonesia.

Sejarah penyebaran agama Hindu-Budha di kepulauan Nusantara tidak bisa


dilepaskan dari sejarah kebudayaan India pada periode yang sama. Seperti diketahui, bahwa
di awal abad ke 2 Masehi kerajaan-kerjaan di India mengalami keruntuhan karena adanya
perebutan kekuasaan.
Penguasa-penguasa dari golongan ksatria di kerajaan-kerajaan yang kalah perang
pada masa itu dianggap melarikan diri ke Indonesia, kemudian mendirikan koloni maupun
kerajaan baru yang bercorak agama Hindu-Budha.

Wilayah Indonesia menjadi pilihan karena mengikuti jalur perdagangan antara India
dan Indonesia pada masa itu. Dalam perkembangannya, mereka pun kemudian
menyebarkan ajaran dan kebudayaan kedua agama tersebut pada masyarakat local yang ada
di Indonesia.

 Teori Waisya

Teori Waisya ini dikemukan oleh NJ Krom, dimana teori ini menjelaskan bahwa
masuk dan berkembangnya Hindu-Budha di Indonesia dibawa oleh orang India berkasta
Waisya atau golongan pedagang. Para pedagang merupakan kelompok masyarakat asal
India yang paling banyak berintekasi dengan masyarakat pribumi.

Menurut kerangka teori ini, para pedagang India mengenalkan ajaran Hindu dan
Budha beserta nilai-nilai budanya kepada masyarakat local. Kegiatan itu dilakukan saat
berlabuh ke Nusantara untuk berdagang, lantaran saat itu pelayaran sangat bergantung pada
musim angin sehingga dalam beberapa waktu mereka akan menetap di kepulauan di
Indonesia sampai angin laut yang akan membawa mereka kembali ke India berhembus.

 Teori Arus Balik

Teori arus balik ini dikemukan oleh F.D.K Bosch yang mengatakan penyebaran
Hindu-Budha di Indonesia terjadi karena peran aktif masyarakat Indonesia sendiri.
Pengenalan pengaruh Hindu-Budha ini merupakan inisiatif oleh orang-orang India atau
para pendeta tetapi yang menyebarkan adalah orang Indonesia yang diutus oleh raja di
Nusantara untuk mempelajari agama dan budaya para pendeta India di Negara asalnya.

Setelah utusan tersebut menguasai ajaran agama maka mereka akan kembali ke
Indonesia dan menyampaikan pada Raja. Selanjutnya, raja akan meminta para utusan
tersebut untuk menyebarkan dan mengajarkan pengetahuan yang diperoleh pada penduduk
atau rakyat kerajaan.

Hal tersebut tentu saja berpengaruh terhadap semakin berkembangnya ajaran agama
baik Hindu maupun Budha dan terbentuklah kerajaan-kerajaan yang bercorak baik itu
agama Hindu maupun Budha di Nusantara.
B. Pengaruh Hindu-Buddha di Nusantara

Perkembangan Hindu-Buddha yang paling nyata dibidang politik yaitu diperkenalkannya


system kerajaan. Sebelumnya, kedudukan pemimpin dalam masyarakat Nusantara adalah orang
yang dituakan oleh sesamanya. sesuai dengan system kerajaan yang berlaku di India,
kedudukan pemimpin dalam masyarakat berubah menjadi Mutlak dan turun temurun
berdasarkan hal waris (atau dinasti) yang sesuai dengan peraturan hukum kasta.

1. Perubahan dalam Bidang Sosial


Sejalan dengan pengaruh agama Hindu-Buddha, mayarakat Nusantara terbagi
menjadi beberapa golongan sesuai dengan aturan kasta. Akan tetapi system kata yang
berlaku di Nusantara tidaklah seketat di Negara asalnya.

2. Perubahan dalam Bidang Kebudayaan


Pengaruh Hindu-Buddha di bidang kebudayaan terutama berkaitan dengan
penyelenggaraan upacara keagamaan, seperti upacara sesajen, pembuatan relief, dan candi
serta penggunaan Bahasa sanskerta.
BAB III
PENUTUP

A. SIMPULAN
Masuknya agama Hindu Buddha ke Indonesia secara pasti belum diketahui. Tetapi pada
tahun 400 M dipastikan agama Hindu Budha telah berkembang di Indonesia. Terdapat beberapa
pendapat atau teori tentang pembawa agama Hindu Budha ke Indonesia. Teori-teori itu adalah
sebagai berikut
a. Teori Brahmana, menyatakan bahwa penyebaran pengaruh Hindu ke Indonesia dibawa kaum
Brahmana.
b. Teori ksatria, menyatakan bahwa penyebar pengaruh Hindu ke Indonesia adalah orang-orang
India yang berkasta ksatria. Di Indonesia mereka kemudian mendirikan kerajaan-kerajaan
serta menyebarkan agama Hindu.
c. Teori Waisya, menyatakan bahwa penyebar agama Hindu ke Indonesia adalah orang-orang
india yang berkasta Waisya. Para penyebaran pengaruh Hindu itu terdiri atas para pedagang
dari India.
d. Teori Arus Balik, menyatakan bahwa para penyebar pengaruh Hindu ke Indonesia adalah
orang-orang Indonesia sendiri. Mereka mula-mula diundang atau datang sendiri ke India
untuk belajar Hindu. Setelah mengusai ilmu tentang agama Hindu, mereka kemudian
kembali ke Indonesia dan menyebarkan pengaruh Hindu di Indonesia.

B. SARAN
Mungkin inilah yang diwacakan pada penulisan kelompok ini meskipun penulisan ini jauh
dari sempurna minimal kami mampu mengimplementasikan. Masih banyak kesalahan dari penulisan
kelompok kami, karena kami punya kekhilafan dan perlu banyak belajar lagi.Dan kami juga butuh
saran/kritikan agar bisa menjadi motivasi untuk kami belajar menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai