Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

SEJARAH INDONESIA
PROSES MASUKNYA KEBUDAYAAN HINDU-
BUDHA DI INDONESIA
GURU MAPEL :Drs. Dida Rulianda Adiwijaya

Disusun oleh : Kelompok 4

Kelas : X IPS 3 (MAJESTRIX)

Aliya Puteri Pratiwi (04)

Asfi Septia (08)

Fania Aida Agatha (11)

Nabil Azzam Muhandis (30)

Neza Fakhrul Akbar (33)

Yesika Novia Wahdani (40)

SMA NEGERI 2 TASIKMALAYA

TAHUN PELAJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidal lupa kami
mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah


pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh
lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan


dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
kami. Untuk itu kami sangan mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Tasikmalaya, 25 Mei 2022

Asfi Septia

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar......................................................................................i

Daftar Isi...............................................................................................ii

Bab I Pendahuluan................................................................................1

A. Latar Belakang.................................................................................2

B. Tujuan Penulisan..............................................................................2

C. Manfaat Penulisan............................................................................2

Bab II Pembahasan...............................................................................3

A. Teori Waisya.....................................................................................4

B. Teori Ksatria.....................................................................................4

C. Teori Brahmana...............................................................................5

D. Teori Arus Balik...............................................................................5

E. Teori Sudra.......................................................................................6

Bab III Penutup.....................................................................................7

A. Kesimpulan.......................................................................................8

B. Saran..................................................................................................8

Daftar Pustaka.......................................................................................9

ii
Bab I
Pendahuluan
Latar Belakang
Tujuan Penulisan
Manfaat Penulisan

1
2

A. Latar Belakang

Menurut para ahli sejarah, cara masuk dan proses penyebaran agama
Hindu-Budha di Indonesia terbagi menjadi 2, yaitu:

 Masyarakat Nusantara berperan pasif

Maksudnya adalah masyarakat Nusantara mempelajari agama Hindu dan


Buddha melalui masyarakat India dan China yang datang ke Nusantara.

 Masyarakat Nusantara berperan aktif

Masyarakat Nusantara belajar langsung ke India dan China untuk mempelajari


agama tersebut secara mendalam kemudian kembali ke Nusantara sebagai
penyebar agama tersebut.

Dari 2 cara tersebut muncul 5 teori mengenai masuknya kebudayaan hindu-


budha di Indonesia yaitu, teori waisya, teori ksatria, teori brahmana, teori arus
balik, dan yang terakhir teori sudra.

B. Tujuan Penulisan

1. Mampu menyusun makalah mengenai proses masuknya kebudayaan


hindu-budha di indonesia

2. Memperluas wawasan keilmuan mengenai proses masuknya


kebudayaan hindu-budha di Indonesia

3. Bisa memberikan sumbangan pemikiran berupa teoritis dan konsep


praktis mengenai proses masuknya kebudayaan hindu-budha di Indonesia.

C. Manfaat Penulisan

Manfaat dari penulisan makalah mengenai proses masuknya kebudayaan


hindu-budha di Indonesia adalah dapat berguna untuk memperkaya wawasan ilmu
pengetahuan bagi kami mengenai proses masuknya kebudayaan hindu budha di
Indonesia.
Bab II
Pembahasan
Teori Waisya
Teori Ksatria
Teori Brahmana
Teori Arus Balik
Teori Sudra

3
4

Pada proses masuknya kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia itu ada


beberapa 5 teori, yaitu sebagai berikut :

A. Teori Waisya

Teori ini menyatakan bahwa golongan Waisya yang punya peran besar
dalam menyebarkan agama dan kebudayaan Hindu-Budha. Orientalis Prof. Dr.
N.J. Krom, pengusul teori Waisya berpendapat, golongan yang terdiri dari
pedagang, petani, dan pemilik tanah tersebut sudah mengenal agama Hindu-
Budha .

Kedatangan golongan Waisya ke Indonesia, kata Krom juga


memperkenalkan agama dan kebudayaan Hindu-Budha pada rakyat Indonesia di
samping berdagang. Golongan ini diyakini menetap sementara waktu dan tidak
jarang juga menetap permanen di Nusantara, lalu menikah dengan penduduk
setempat.

B. Teori Ksatria

Pada teori ini mengatakan bahwa masuknya ajaran hindu-budha ke


Indonesia dibawa oleh orang orang India yang berkasta ksatria, bangsawan, atau
prajurit. Teori ini menempatkan orang India dengan kasta ksatria sebagai
pemegang peran utama dalam melakukan penyebaran agama Hindu-Budha di
Nusantara. R.C Majundar berpendapat bahwa munculnya kerajaan Hindu di
Indonesia disebabkan oleh peranan kaum ksatria atau prajurit India. R.C Majundar
menduga bahwa para prajurit India adalah yang melatarbelakangi pendirian
koloni-koloni di kepulauan Indonesia dan Asia Tenggara. Dalam sebuah cerita
klasik jawa juga dikisahkan bahwa terdapat seorang ksatria dari seberang yang
dating ke tanah Jawa. Ksatria ini merebut kedudukan tinggi di kerajaan yang telah
berdiri sebelum kedatangannya, dengan cara menikahi seorang putri keturunan
raja. Seorang ilmuan bernama C.C Berg juga mendukung adanya teori ksatria.
Berg melalui analisisnya terhadap Panji Jawa, beranggapan bahwa para ksatria
yang berasal dari India itu memiliki pengaruh yang besar.

Mereka mendapatka dengan cara merebut kekuasaan, maupun cara yang


lebih halus dalam terbentuknya aneka dinasti di pulai Jawa. Selain itu, terdapat
factor lain ynag menyebabkan para ksatria dari India berlayar ke Nusantara. Di
antaranya adalah kekalahan dalam perang, hingga memaksa mereka untuk pergi
ke wilayah lain. Terlebih pada masa terkait, wilayah India juga kerap mengalami
persoalan politk. Para prajurit yang kalah lantas mencari tempat-tempat pelarian,
dan salah satunya menuju Nusantara. Beberapa tokoh yang mendukung teori
5

ksatria dalam proses penyebaran ajaran Hindu Budha adalah C.C. Berg, Mookerji,
Moens dan R.C. Majundar.

C. Teori Brahmana

Berdasarkan teori ini, agama dan kebudayaan Hindu-Budha masuk melalui


orang-orang yang memiliki kasta Brhamana. Pada zaman dulu, datangnya mereka
ke Indonesia karena mendapatkan undangan dari para penguasa Indonesia. Teori
Brahmana ini dicetuskan oleh seseorang peneliti sejarah yang bernam Jacob
Cornelis Van Leur. Ia lebih dikenal dengan nama J.C Van Leur. J.C. Van Leur
menggunakan prasasti-prasasti yang menjadi peninggalan-peninggalan kerajaan-
kerajaan Hindu-Budha sebagai lendasan atau dasar dari terciptanya teori
Brahmana. Kemampuan beliau dalam membaca bahasa Sanskerta dan akasara
pallawa sangat hebat, sehingga mampu mengungkapkan fakta tentang masuknya
agama dan kebudayaan Hindu-Budha. Padahal J.C Van Leur bukanlah seseorang
yang berasal dari India atau memiliki keturunan India.

Teori ini semakin diperkuat dengan adanya ajaran agama Hindu yang
mengatakan bahwa ajaran Hindu hanya boleh dipelajari dan dipahami oleh orang-
orang yang berkasta Brahmana. Bahkan, dari ajaran agama Hindu juga
mengatakan bahwa yang berhak menyebarluaskan ajaran agama Hindu harus
orang yang memiliki kasta Brahmana. Hal ini dikarenakan golongan Brahmana
mampu membaca ajaran agama Hindu yang menggunakan bahasa Sanskerta dan
aksara Pallawa. Dalam agama Hindu golongan Brahmana ini bisa dikatakan
sebagai golongan yang memiliki andil atau sangat berperan dalam penyebaran
agama Hindu (India) atau di Negara-negara lain, seperti Indonesia. Pada zama
dahulu, para Brahmana yang berasal dari India didatangkan langsung aoleh kepala
suku atau raja untuk melaksanakan atau menggelar upacara Vraytastoma.
Vraytastoma adalah upacara yang diselenggarakan dengan tujuan untuk
“menghindukan” seseorang.

Maka dari itu, saat Nusantara (Indonesia) masih berisi kerajaan-kerajaan


Hindu-Budha, para raja memanggil Brahmana untuk mengajarkan sekaligus
menyebarkan ajaran agama Hindu-Budha di tanah Nusantara. Bukan hanya
mengajrkan dan menyebarkan ahjaran agama Hindu Budha saja, tetapi golongan
Brahmana diberikan kepercayaan untuk menyelenggarakan upacara penobatan
raja yang dikenal dengan istilah abisheka. Pada zaman dahulu, para Brahmana
bukan hanya diberikan kepercayaan untuk mengajarkan dan menyebarkan agama
Hindu-Budha saja, tetapi mereka juga diberikan kepercayaan sebagai penasehat
kerajaan. Dalam hal ini, penasehat kerajaan itu, seperti dalam bidang
pemerintahan, bidang perundang-undangan, peradilan dan lain-lain.
6

D. Teori Arus Balik

Teori arus balik mengatakan bahwa yang telah berperan dalam


menyebarkan Hindu di Indonesia adalah orang Indonesia sendiri. Mereka adalah
orang yang pernah berkunjung ke India untuk mempelajari agama Hindu dan
Budha. Di pengembaraan mereka mendirikan sebuah organisasi yang sering
disebut sanggha. Masyarakat Indonesia tidak hanya menerima pengetahuan agama
Hindu dari orang asing yang dating atau membawa agama tersebut. Mereka juga
aktif mencari pengetahuan agama tersebut di tanah lahinya agama Hindu. Setekah
menguasai agama Hindu, mereka akan kemabli ke Indonesia dan menyebarkan
pengaruh agama tersebut di Indonesia. Sudrajat mengatakan, penyebaram agama
Hindu berdasarkan teori arus balik ini lebih efektif dan dapat diterima. Hali ini
dikarenakan, orang-orang Indonesia lebih memahami kondisi social dan adat
istiadatnya, sehingga penyebaran agam tersebut dapat berjalan lebih cepat dan
mudah. Teori arus balik dicetuskan oleh FDK Bosch, ia berpendapat bahwa dalam
proses penyebaran agama Hindu, orang-orang Indonesia memiliki peranan aktif.
Opininya dikuatkan dengan penemuannya mengenai elemen-elemen kebudayaan
India yang ada dalam budaya Indonesia.

E. Teori Sudra

Teori sudra menerangkan bahwa Hindu masuk ke wilayah Nusantara ini


dibawa oleh para golongan Sudra atau disebut juga sebagai budak. Seperti yang
telah diketahuinya, Sudra adalah salah satu kasta yang paling rendah di dalam
agama Hindu. Alasan mengapa para golongan dari sudra menyebarkan ajaran
agama Hindu ke Indonesia, yaitu karena mereka ingin mengubah nasib, berupa
dapat hidup lebih baik dan layak. Oleh karena itu, para golongan sudra memilih
untuk meninggalkan negara India, dan pergi ke negara lainnya. Apabila di negara
India, mereka menjadi seorang budak, setelah sampai di negara Indonesia mereka
memperoleh kedudukan yang lebih baik, serta dihargai oleh masyarakat sebab
tidak ada system kasta yang mengikutinya. Teori ini dikemukakan oleh Godfried
Hariowald Von Faber.
Bab III
Penutup
Kesimpulan
Saran

7
8

A. Kesimpulan
Dari ke 5 teori mengenai proses masuknya kebudayaan Hindu-Buddha di
Indonesia ada teori yang paling kuat dan teori yang paling lemah. Teori yang
paling kuat yaitu teori Brahamana, mengapa teori tersebut paling kuat? Karena
pada teori Brahmana ini kasta lain tidak diperbolehkan menyebarkan agama
Hindu. Mengajar dan menyebarkan agama Hindu, hanya boleh dilakukan oleh
kaum Brahmana. Untuk teori yang paling lemah ada teori Sudra dan teori Waisya.
Mengapa disebut teori lemah? Karena para pedagang yang berperan terhadap
persebaran kebudayaan, maka pusat kebudayaan seharusnya di wilayah
perdagangan seperti di kota tetapi kenyataannya pengaruh budaya hindu ini
banyak terdapat di wilayah pedalaman seperti dibuktikannya ada kerajaan yang
bercorak Hindu di pedalaman pulau jawa.

B. Saran
Dari 5 teori di atas kita khusunya untuk para pembaca bisa mengeathui
bagaimana proses masuknya kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia. Ke 5 teori
tersebut ada teori yg paling kuat dan teori paling lemah. Teori-teori tersebut
dilihat dari kastanya. Untuk zaman sekarang jangan sampai kita masih melihat
orang dari kastanya, karena belum tentu kasta yang tinggi selalu yang paling kuat
dan kasta rendah selalu yang paling lemah. Karena setiap kasta punya kelebihan
dan kekurangannya masing-masing.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.ruangguru.com/blog/proses-masuknya-agama-hindu-
buddha-ke-nusantara

https://tirto.id/penjelasan-teori-ksatria-sejarah-dan-tokoh-pencetusnya-
goqe

https://www.google.com/amp/s/www.detik.com/edu/detikpedia/d-
5856368/4-teori-masuknya-hindu-buddha-ke-nusantara-brahmana-
sampai-waisya/amp

https://www.google.com/amp/s/www.gramedia.com/literasi/teori-
brahmana/amp

laman e-Modul Kemdikbud, teori arus balik

https://www.google.com/amp/s/www.gramedia.com/literasi/teori-
sudra/amp/

https://www.gramedia.com/literasi/teori-sudra/amp/

https://brailny.co.id/tugas/

Anda mungkin juga menyukai