Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH SEJARAH INDONESIA KUNO

PROSES MASUK BUDAYA INDIA KE NUSANTARA (INDONESIA)

OLEH :
KELOMPOK 3
1. Nasrun Madani Nst (23046083)
2. Novebria Rizki (23046088)
3. Pradigya Anugrah (23046147)
4. Septiani Dwi Putri (22046060)

Dosen Pengampu :
Drs. Zul Asri, M. Hum
Firza, M. Pd

DEPARTEMEN PENDIDIKAN SEJARAH


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kita petunjuk dan rahmat-
Nya sehingga kita dapat berkumpul di sini. Selanjutnya, marilah kita ucapkan sholawat dan
salam kepada Nabi Muhammad SAW, utusan Allah yang telah membawa kita dari zaman
kegelapan menuju zaman yang terang benderang saat ini.

Kami, kelompok 3 mata kuliah Sejarah Indonesia Kuno, mengucapkan terima kasih kepada
dosen pengampu, bapak Drs. Zul Asri, M. Hum dan, bapak Firza, M. Pd, atas bimbingan dan
dukungan beliau dalam penulisan makalah ini.

Makalah kami berjudul " Proses Masuk Budaya India Ke Nusantara (Indonesia)" merupakan
upaya kami sebagai mahasiswa untuk memahami bagaimana Proses Masuk Budaya India Ke
Nusantara. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang bermanfaat dan menjadi
sumbangan kecil dalam memahami sejarah bangsa kita.

Padang, 24 Februari 2024

Kelompok 3

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................ii

DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................iv

A. Latar belakang..................................................................................................................iv

B. Rumusan masalah.............................................................................................................v

C. Tujuan penulisan...............................................................................................................v

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................1

A. Beberapa Pendapat Tentang Masuknya Budaya India......................................................1

B. Pengaruh Budaya India.....................................................................................................3

BAB III PENUTUP........................................................................................................................6

A. Kesimpulan.......................................................................................................................6

B. Saran..................................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................8

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

India memiliki sejarah yang kaya sebagai sebuah wilayah bukan sekadar sebuah
negara. Sebagai cikal bakal kebudayaan, India dapat dianggap sebagai salah satu yang paling
tua di dunia, bahkan sejak zaman kerajaan Mesir pertama pada abad ke-4 SM. Keberagaman
dan kekayaan budaya India telah berkembang sejak masa lampau, menciptakan warisan yang
luar biasa.1 Sejak dulu pedagang dari Indonesia dan India sudah saling berdagang sejak lama.
Menurut J.C Van Leur dan O.W Wolter, hubungan dagang antara India dan Indonesia bahkan
lebih tua daripada hubungan dagang antara Indonesia dan Cina. Karena itu, muncullah
tempat-tempat baru untuk berdagang di sepanjang pantai Jawa dan Sumatera.2

Budaya India memberikan dampak besar pada Nusantara sejak abad ke-1 Masehi
melalui perdagangan maritim, membawa agama, bahasa, sastra, seni, arsitektur, sistem sosial,
dan hukum Hindu-Buddha. Teori Waisya, Ksatria, dan Brahmana menyoroti peran pedagang,
prajurit, dan pendeta India. Ada juga Teori Arus Balik yang menyatakan pengaruh budaya
India bukan hanya langsung dari India, tapi melalui wilayah lain yang dipengaruhi oleh
India. Pengaruh terlihat pada bahasa, aksara, kesusastraan, seni, arsitektur, dan sistem
kepercayaan Nusantara, yang mengalami adaptasi dan akulturasi unik.

1
Erniwati, Fitrisia, Najmi, & Siti. Keturunan India di Indonesia: Studi Aktivitas dan Keterlibatan dalam Peristiwa
1930 SD 1970. (2016). Hal. 13.
2
Sartono Kartodirjo, Sejarah Nasional Indonesia, hlid II (Jakarta : Depdikbud, 1976). Hal.l-3.

iv
B. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah yang diajukan oleh penulis, yaitu
sebagai berikut:

1. Bagaimana beberapa pendapat tentang masuknya budaya india

2. Bagaimana pengaruh budaya india

C. Tujuan penulisan

Penulisan rumusan masalah diatas bertujuan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui beberapa pendapat tentang masuknya budaya india.

2. Untuk mengetahui pengaruh budaya india

v
BAB II
PEMBAHASAN

A. Beberapa Pendapat Tentang Masuknya Budaya India

Masuknya budaya India ke Nusantara pada abad ke-IV Masehi memberikan dampak
signifikan terhadap perkembangan agama dan kebudayaan di wilayah ini. Proses ini diyakini
terjadi melalui berbagai jalur, salah satunya adalah melalui perdagangan dan pertukaran
budaya yang bersifat alamiah. Budaya India dengan mudah beralkulturasi dan diterima oleh
masyarakat Nusantara pada zamannya, membentuk landasan kuat untuk penyebaran agama
Hindu di wilayah ini.

Beberapa teori mencoba menjelaskan proses masuknya budaya India ke Nusantara.


Teori Ksatria menyoroti peran yang dimainkan oleh prajurit India dari kasta Ksatria dalam
sejarah Nusantara, di mana kehadiran mereka tidak hanya terbatas pada aspek militer, tetapi
juga membawa dampak signifikan dalam penyebaran sistem pemerintahan dan hukum India
di wilayah ini. Proses penaklukkan yang dilakukan oleh para Ksatria menciptakan suatu
dinamika perubahan sosial, politik, dan budaya, yang pada gilirannya memberikan landasan
bagi pengembangan kebudayaan India di Nusantara.

Prajurit Ksatria tidak hanya sekadar merambah wilayah Nusantara dengan kekuatan
militer semata, tetapi juga membawa bersama konsep pemerintahan dan hukum yang telah
terakar dalam tradisi India. Hal ini tidak hanya menciptakan transformasi dalam struktur
politik lokal, tetapi juga membentuk dasar-dasar sistem pemerintahan yang lebih terorganisir
dan terstruktur. Sistem hukum yang diadopsi dari India juga turut memengaruhi cara
penyelesaian konflik, memberikan dasar bagi terciptanya kerangka normatif yang
menciptakan ketertiban sosial.

1
Teori Brahmana menyoroti peran sentral para pendeta dari kasta Brahmana dalam
penyebaran agama dan filsafat India di wilayah Nusantara. Para Brahmana tersebut
memainkan peran kunci dalam mentransmisikan ajaran Hindu-Buddha kepada raja-raja dan
bangsawan Nusantara, yang pada gilirannya membentuk kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha
yang mengakar di wilayah tersebut. Dengan dukungan spiritual dan intelektual yang mereka
berikan, para pendeta Brahmana tidak hanya berfungsi sebagai penjaga kepercayaan dan
ritual keagamaan, tetapi juga sebagai penasehat utama bagi penguasa dan elit politik
setempat. Mereka membawa serta warisan budaya India, tidak hanya dalam bentuk agama
dan filsafat, tetapi juga dalam seni, sastra, dan sistem tata pemerintahan.

Kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha yang terbentuk di Nusantara mencerminkan


penggabungan tradisi India dengan konteks lokal, menciptakan masyarakat yang unik dengan
sistem nilai, norma sosial, dan struktur sosial yang terinspirasi oleh ajaran Brahmana. Para
pendeta ini berperan dalam membimbing para penguasa dalam menerapkan hukum-hukum
agama dan menjaga stabilitas sosial. Selain itu, melalui ritual dan upacara keagamaan yang
dipimpin oleh Brahmana, masyarakat setempat juga mengadopsi norma-norma keagamaan
dan budaya India. Hal ini tidak hanya memengaruhi bidang keagamaan, tetapi juga
membentuk fondasi untuk seni, arsitektur, dan literatur yang berkembang dalam kerangka
Hindu-Buddha di Nusantara.

Teori Arus Balik menggambarkan peristiwa masa lalu yang menunjukkan pergerakan
budaya dan agama dari Nusantara ke India. Dipercaya bahwa orang-orang Nusantara
melakukan perjalanan ke India dengan tujuan untuk mempelajari ajaran agama Hindu.
Selama mereka tinggal di India, mereka juga menyerap budaya, filosofi, dan sistem
pengetahuan yang kaya dari masyarakat India kuno.

Orang-orang Nusantara yang kembali ke wilayahnya sebagai penyebar budaya India


membawa pulang pengetahuan luas tentang agama Hindu. Ini kemudian menjadi faktor
utama dalam transformasi budaya di Nusantara. Ajaran agama Hindu tidak hanya berkaitan
dengan aspek spiritual, tetapi juga berkontribusi pada transformasi dalam seni, sastra, dan
sistem sosial di Nusantara. Selama arus balik ini, terjadi penyelarasan antara budaya lokal
dan elemen India yang diambil. Masyarakat Nusantara tidak hanya menerima ajaran India
secara diam-diam, tetapi juga secara kreatif menginterpretasikannya dan memasukkannya ke

2
dalam konteks budaya mereka sendiri. Ini menghasilkan keberagaman budaya yang unik di
Nusantara yang menggabungkan aspek Hindu dengan aspek lokal yang unik.

Terakhir, Teori Waisya oleh N.J. Krom mengusulkan bahwa penyebaran agama
Hindu dan Buddha di Indonesia dapat dijelaskan melalui peran aktif kaum Waisya atau
pedagang India. Menurut Krom, kaum pedagang ini secara sistematis menjajaki wilayah
Nusantara, berinteraksi dengan penduduk lokal, dan secara tidak langsung menyebarkan
ajaran Hindu-Buddha. Aktivitas perdagangan yang berlangsung selama periode yang panjang
antara pedagang India dan Nusantara diyakini menjadi faktor utama dalam penyebaran
agama ini.

Teori ini menyoroti perbedaan dengan kaum Brahmana yang lebih cenderung
memiliki misi sebatas menyebarkan agama ke Nusantara tanpa niat untuk menetap.
Sebaliknya, kaum Waisya dianggap sebagai kelompok pendatang yang tidak hanya
mengunjungi, tetapi juga menetap dan berkontribusi dalam pembentukan komunitas India di
Nusantara. Peran aktif kaum Waisya dalam aktivitas perdagangan serta keterlibatan mereka
dalam kehidupan sehari-hari masyarakat setempat menjadi faktor kunci dalam perkembangan
dan penyebaran agama Hindu-Buddha di Nusantara.

B. Pengaruh Budaya India

Pengaruh Indianisasi di Nusantara, khususnya di Indonesia, merupakan suatu


fenomena sejarah mendalam. Proses ini mencakup penyebaran kebudayaan, agama, dan
berbagai aspek kehidupan sosial masyarakat dari India ke wilayah Asia Tenggara. Melalui
waktu, Indianisasi memberikan kontribusi signifikan terhadap perkembangan budaya dan
seni di Nusantara, menciptakan kerangka kultural yang unik dan beragam.

Salah satu bukti kongkrit dari pengaruh Indianisasi adalah penggunaan tulisan
Pallawa dan bahasa Sanskerta dalam prasasti-prasasti yang ditemukan di berbagai wilayah
Indonesia. Prasasti-prasasti ini tidak hanya berfungsi sebagai catatan sejarah, tetapi juga
sebagai bukti nyata adopsi elemen-elemen kebudayaan India. Peninggalan ini memberikan
wawasan tentang interaksi intens antara India dan Nusantara, terutama pada masa lalu. Peran

3
utama dalam proses Indianisasi di Nusantara diambil oleh raja-raja Indonesia kuno, yang
tidak hanya menerima konsep-konsep Hindu dan Buddha, tetapi juga mendukung dan
menyebarkan ajaran tersebut di antara penduduk setempat. Perantara penting dalam proses
ini adalah para ahli golongan Brahmana yang datang ke Indonesia, membawa bersama
mereka nilai-nilai agama dan budaya India. Inilah yang memberikan dasar bagi kemunculan
struktur sosial dan keagamaan yang mencirikan masyarakat Indonesia pada masa itu.

Bukti arkeologis seperti candi-candi, arca Buddha atau Hindu, dan temuan-temuan
lainnya turut menjadi saksi bisu dari proses Indianisasi. Candi-candi yang megah, seperti
Borobudur dan Prambanan, merupakan contoh nyata bagaimana seni bangunan suci India
diolah kembali oleh nenek moyang Indonesia. Mereka tidak hanya meniru, tetapi juga
menggabungkan unsur-unsur lokal, menciptakan karya seni yang mencerminkan harmoni
antara pengaruh Indianisasi dan keunikan budaya setempat. Perubahan ini tidak hanya
terbatas pada aspek arsitektur saja, terjadi akulturasi yang mendalam antara budaya India dan
budaya lokal, di mana nilai-nilai asing dipadukan dengan nilai-nilai kepercayaan asli.
Kreativitas Indonesia dalam menciptakan seni-seni baru, terutama dalam desain arsitektur
candi-candi, menunjukkan bahwa Indianisasi tidak sekadar menciptakan salinan dari
kebudayaan India, melainkan memberikan ruang bagi inovasi dan ekspresi lokal yang kuat.

Pengaruh sosio-budaya India juga dapat ditemukan dalam berbagai elemen seni
budaya tempatan. Wayang kulit, gamelan, dan seni kain batik adalah contoh bagaimana India
memberikan inspirasi dan memberikan fondasi bagi perkembangan seni di Indonesia.
Wayang kulit, misalnya, tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga sarana penyampaian nilai-
nilai Hindu dan Buddha melalui kisah-kisah epik seperti Ramayana dan Mahabharata.

Selain itu, organisasi budaya masyarakat di Indonesia turut mengadopsi konsep-


konsep tentang kerajaan yang ditandai oleh kultus Hindu atau Buddha. Ini mencakup
ekspresi sastra dalam bahasa Sanskerta, mitologi dari berbagai kisah epik seperti Ramayana
dan Mahabharata, serta praktik Dharmashastra, hukum suci Hindu. Praktik-praktik ini tidak
hanya menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari, tetapi juga membentuk struktur
sosial dan nilai-nilai moral masyarakat. Pengaruh sosio-budaya dari India juga tercermin
dalam beberapa elemen seni budaya lokal seperti pertunjukan wayang kulit, gamelan, dan
seni kain batik. Organisasi budaya masyarakat yang menerima pengaruh India juga

4
melibatkan konsep tentang kerajaan yang ditandai oleh kultus Hindu atau Buddha, ekspresi
sastra dalam bahasa Sanskerta, mitologi dari Epik, Purana, dan teks Sanskerta lainnya, serta
implementasi Dharmashastra, hukum suci Hindu. Kesemuanya ini menciptakan lanskap
budaya yang kompleks dan kaya di Nusantara, mencerminkan warisan Indianisasi yang
mendalam.

5
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengaruh budaya India di Nusantara tidak hanya menyentuh aspek agama, tetapi juga
meresap ke dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat. Melalui interaksi perdagangan,
budaya, dan sosial antara India dan Nusantara, terbentuklah landasan kokoh bagi
perkembangan agama Hindu dan pengaruh India dalam kebudayaan setempat. Hal ini tidak
hanya tercermin dalam praktik keagamaan, tetapi juga dalam seni, arsitektur, dan struktur
sosial masyarakat Nusantara. Identitas kultural yang kaya dan beragam di Nusantara tidak
hanya dipengaruhi oleh aspek-aspek permukaan, melainkan juga oleh penetrasi budaya India
yang mendalam. Proses ini menciptakan suatu dialog budaya dinamis di antara unsur-unsur
India dan lokal, membentuk suatu sintesis budaya yang unik dan berkepribadian. Dengan
demikian, hubungan historis antara India dan Nusantara bukan hanya meninggalkan jejak
dalam bentuk agama Hindu, tetapi juga menjadi pendorong bagi cara berpikir, beragama, dan
berkarya seni di masyarakat Indonesia.

Dalam konteks ini, pengaruh budaya India dapat dianggap sebagai unsur integral
dalam pembentukan identitas kultural Nusantara yang terus berkembang hingga saat ini.
Warisan budaya yang berharga dari interaksi ini tidak hanya tercermin dalam struktur
keagamaan, melainkan juga dalam keberagaman seni, arsitektur, dan pola sosial yang
memperkaya kehidupan masyarakat di wilayah ini.

6
B. Saran

Penulis menyadari bahwamakalah ini masih memiliki ruang untuk perbaikan.


Kesadaran ini muncul karena pengakuan bahwa penulisan makalah ini belum mencapai
tingkat kesempurnaan yang diharapkan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan setiap
kritik dan saran yang dapat diberikan untuk meningkatkan kualitas makalah ini.

Penulis mengajukan permohonan maaf jika terdapat kekhilafan atau kekurangan


dalam penulisan ini. Kesalahan tersebut tidak bermaksud untuk merugikan, namun dianggap
sebagai bagian dari proses pembelajaran dan pengembangan diri. Penulis bersedia menerima
setiap bentuk umpan balik konstruktif yang dapat membantu memperbaiki makalah ini. Atas
perhatian, kritik, dan saran yang telah diberikan, penulis mengucapkan terima kasih. Semua
masukan tersebut dianggap berharga dalam upaya mencapai kualitas terbaik.

7
DAFTAR PUSTAKA

Darme, M., & Andhifani, W. R. (2023). MASUK DAN BERKEMBANG AGAMA HINDU
DALAM PENGARUHNYA TERHADAP SISTEM KEPERCAYAAN MASYARAKAT
NUSANTARA. Danadyaksa Historica, 3(1), 1-12.

Erniwati, E., Fitrisia, A., Najmi, N., & Siti, F. (2016). Keturunan India di Indonesia: Studi
Aktivitas dan Keterlibatan dalam Peristiwa 1930 SD 1970.

Lim, H. S. (2019). Kearifan lokal dari situs candi nusantara. Dhammavicaya: Jurnal Pengkajian
Dhamma, 3(1), 22-27.

Nastiti, T. S. (2014). Jejak-jejak Peradaban Hindu-Buddha di Nusantara. Kalpataru, 23(1), 35-


50.

Marthinus, D. (2020). Hindu-Buddha: Cara Masyarakat Nusantara dalam Berspiritual Sebelum


Datang Islam. Jurnal Kajian Islam Interdisipliner, 5(2), 183-204.

Putera, R. P. PENGARUH HINDU, BUDHA DAN ISLAM TERHADAP KEBUDAYAAN


INDONESIA.

Putra, A. P. D. (2021). KONTRIBUSI HINDU TERHADAP PERKEMBANGAN BUDAYA


JAWA. COMMUNICARE, 2(2).

Ramli, Z., Rahman, N. H. S. N. A., & Yarmo, A. PROSES AKULTURASI BUDAYA INDIA
DAN TRANSFORMASI ILMU MASYARAKAT MELAYU KEDAH TUA.

Anda mungkin juga menyukai