Nama Kelompok :
kelas XI IPA 3
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmat dan hidayah-Nya, kami selaku penulis alhamdulillah dapat
menyelesaikan makalah sejarah tentang kerajaan-kerajaan hindu Buddha di
Indonesia.
Kebudayaan, hasil budaya dan kepercayaan yang selama ini kita masih
lestarikan dan kita anut adlah hasil dari warisan dari pendahulu kita yang mampu
memperjuangkan dalam masa awal perkembangan masuknya budaya dan agama.
Bahkan pemerintahan di Negara kita,tidak lepas dari sejarah yang awal mulanya
berasal dari pengaruh pemerintahan yang bersifat tradisional yaitu kerajaan.
Suatu Negara tidak akan maju apabila tidak mau mempelajari sejarahnya.
Dengan sejarah kita mampu mengenal jati diri kita khususnya bangsa Indonesia.
Semoga makalah yang kami susun dapat memenuhi tugas yang telah diberikan
oleh Bapak Amal selaku guru pelajaran sejarah kami. Serta semoga makalah ini
dapat berguna bagi para pembaca dalam belajar sejarah, khususnya
Perkembangan Kerajaan-Kerajaan Hindu Buddha di Indonesia .
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
A. Latar Belakang ...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah .........................................................................................3
C. Tujuan Penulisan ........................................................................................3
D. Manfaat ......................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN ..............................................................................................5
A. Penyiaran Agama Buddha .............................................................................5
B. Penyiaran Agama Hindu ................................................................................6
1. Teori Sudra.................................................................................................6
2. Teori Waisya ..............................................................................................6
3. Teori Ksatria ...............................................................................................6
4. Teori Brahmana ..........................................................................................6
5. Teori Arus Balik ..........................................................................................6
a) Kerajaan Kutai ............................................................................................6
b) Kerajaan Tarumanegara .............................................................................9
Raja-rajaTarumanegara: .....................................................................................12
c) Kerajaan Kalingga ....................................................................................14
d) Kerajaan Sriwijaya ....................................................................................17
BAB III PENUTUP ..................................................................................................23
A. Kesimpulan ..................................................................................................23
B. Saran ...........................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................24
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada permulaan tarikh masehi, di Benua Asia terdapat dua negeri besar yang
tingkat peradabannya dianggap sudah tinggi, yaitu India dan Cina. Kedua negeri
ini menjalin hubungan ekonomi dan perdagangan yang baik. Arus lalu lintas
perdagangan dan pelayaran berlangsung melalui jalan darat dan laut. Salah satu
jalur lalu lintas laut yang dilewati India-Cina adalah Selat Malaka. Indonesia yang
terletak di jalur posisi silang dua benua dan dua samudera, serta berada di dekat
Selat Malaka memiliki keuntungan, yaitu:
2. Hipotesis Ksatria
3. Hipotesis Waisya
Menurut para pendukung hipotesis waisya, kaum waisya yang berasal dari
kelompok pedagang telah berperan dalam menyebarkan budaya Hindu ke
Nusantara. Para pedagang banyak berhubungan dengan para penguasa beserta
rakyatnya. Jalinan hubungan itu telah membuka peluang bagi terjadinya proses
penyebaran budaya Hindu. N.J. Krom adalah salah satu pendukung dari hipotesis
waisya
4. Hipotesis Sudra
Von van Faber mengungkapkan bahwa peperangan yang tejadi di India telah
menyebabkan golongan sudra menjadi orang buangan. Mereka kemudian
meninggalkan India dengan mengikuti kaum waisya. Dengan jumlah yang besar,
diduga golongan sudralah yang memberi andil dalam penyebaran budaya Hindu
ke Nusantara.
Selain pendapat di atas,ada pendapat yang Dikemukakan oleh F. D. K.
Bosch. menduga banyak pemuda di wilayah Indonesia yang belajar agama Hindu
dan Buddha ke India. Di perantauan mereka mendirikan organisasi yang disebut
Sanggha. Setelah memperoleh ilmu yang banyak, mereka kembali untuk
menyebarkannya. Hal ini berdasarkan hubungan maritim dan perda-gangan antara
Indonesia dengan India. Melalui hubungan itulah bahasa Sanskerta, hu-ruf
Pallawa, dan agama Hindu masuk ke Indonesia. Para Raja Nusantara
mendatangkan para Brahmana agar para Raja Nusantara mendapat investiture
(pengesahan atau penga-kuan) dari para Raja India.Pendapat semacam ini
disebut Teori Arus Balik.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat
Makalah ini dapt bermanfaat bagi pembaca untuk lebih bisa mengetahui
bagaimana perkembangan agama Hindhu da Budha di Indonesia beserta
peninggalanya. Dan semoga bisa mendorong para pembaca untuk melestarikan
budaya dan kesenian yang telah diwariskan kepada kita semua sebagai jati diri
bangsa kita dengan cara memelihara dan membangun hasil-hasil karya pendahulu
kita supaya berguna bagi kesatuan dan kemakmuran bangsa Indonesia.
BAB II PEMBAHASAN
1. Teori Sudra
2. Teori Waisya
3. Teori Ksatria
4. Teori Brahmana
a) Kerajaan Kutai
Kerajaan kutai adalah kerajaan tertua di Indonesia. Kerajaan ini terletak ditepi
sungai Mahakam di Muarakaman, Kalimantan Timur, dekat kota Tenggarong.
Diperkirakan Kerajaan Kutai berdiri pada abad 4 M. prasasti yang ditemukan
merupakan prasasti yang didirikan oleh Raja Mulawarman. Bukti sejarah tentang
kerajaan Kutai adalah ditemukannya tujuh prasasti yang berbentuk yupa (tiang
batu). Tulisan yupa itu menggunakan huruf pallawa dan bahasa sansekerta.
Adapun isi prasati tersebut menyatakan bahwa raja pertama Kerajaan Kutai
bernama Kudungga. Ia mempunyai seorang putra bernama Asmawarman yang
disebut sebagai wamsakerta (pembentuk keluarga). Setelah meninggal,
Asawarman digantikan oleh Mulawarman. pada masa pemerintahan Mulawarman,
Kerajaan Kutai mengalami masa keemasan. Wilayah kekuasaannya meliputi
hampir seluruh wilayah Kalimantan Timur. Rakyat Kutai hidup sejahtera dan
makmur. Penggunaan nama Asawarman dan nama-nama raja pada generasi
berikutnya menunjukkan telah masuknya pengaruh ajaran Hindu dalam kerajaan
Kutai dan hal tersebut membuktikan bahwa raja-raja Kutai adalah orang Indonesia
asli yang telah memeluk agama Hindu.
Berdasarkan tiga berita di atas para ahli menyimpulkan bahwa istilah To-lo-mo
secara fonetis penyesuaian kata-katanya sama dengan Tarumanegara. Maka
berdasarkan sumber-sumber yang telah dijelaskan sebelumnya maka dapat
diketahui beberapa aspek kehidupan tentang kerajaan Tarumanegara. Kerajaan
Tarumanegara diperkirakan berkembang antara tahun 400-600 M. Berdasarkan
prasast-prasati tersebut diketahui raja yang memerintah pada waktu itu adalah
Purnawarman. Wilayah kekuasaan Purnawarman menurut prasasti Tugu, meliputi
hampir seluruh Jawa Barat yang membentang dari Banten, Jakarta, Bogor dan
Cirebon.
1. Jayasingawarman 358-382 M
2. Dharmayawarman 382-395 M
3. Purnawarman 395-434 M
4. Wisnuwarman 434-455 M
5. Indrawarman 455-515 M
6. Candrawarman 515-535 M
7. Suryawarman 535-561 M
8. Kertawarman 561-628 M
9. Sudhawarman 628-639 M
10. Hariwangsawarman 639-640 M
11. Nagajayawarman 640-666 M
12. Linggawarman 666-669 M
Kehidupan pada masa pemerintahan kerajaan tarumanegara :
1. Kehidupan Politik
Raja Purnawarman adalah raja besar yang telah berhasil meningkatkan kehidupan
rakyatnya. Hal ini dibuktikan dari prasasti Tugu yang menyatakan raja
Purnawarman telah memerintah untuk menggali sebuah kali. Penggalian sebuah
kali ini sangat besar artinya, karena pembuatan kali ini merupakan pembuatan
saluran irigasi untuk memperlancar pengairan sawah-sawah pertanian rakyat.
2. Kehidupan Sosial
Kehidupan sosial Kerajaan Tarumanegara sudah teratur rapi, hal ini terlihat dari
upaya raja Purnawarman yang terus berusaha untuk meningkatkan kesejahteraan
kehidupan rakyatnya. Raja Purnawarman juga sangat memperhatikan kedudukan
kaum brahmana yang dianggap penting dalam melaksanakan setiap upacara
korban yang dilaksanakan di kerajaan sebagai tanda penghormatan kepada para
dewa.
3. Kehidupan Ekonomi
Prasasti tugu menyatakan bahwavraja Purnawarman memerintahkan rakyatnya
untuk membuat sebuah terusan sepanjang 6122 tombak. Pembangunan terusan
ini mempunyai arti ekonomis yang besar nagi masyarakat, Karena dapat
dipergunakan sebagai sarana untuk mencegah banjir serta sarana lalu-lintas
pelayaran perdagangan antardaerah di Kerajaan Tarumanegara dengan dunia
luar. Juga perdagangan dengan daera-daerah di sekitarnya. Akibatnya, kehidupan
perekonomian masyarakat Kerajaan Tarumanegara sudah berjalan teratur.
4. Kehidupan Budaya
Dilihat dari teknik dan cara penulisan huruf-huruf dari prasasti-prasasti yang
ditemukan sebagai bukti kebesaran Kerajaan Tarumanegara, dapat diketahui
bahwa tingkat kebudayaan masyarakat pada saat itu sudah tinggi. Selain sebagai
peninggalan budaya, keberadaan prasasti-prasasti tersebut menunjukkan telah
berkembangnya kebudayaan tulis menulis di kerajaan Tarumanegara.
c) Kerajaan Kalingga
d) Kerajaan Sriwijaya
Demikianlah makalah ini kami buat semoga dapat bermanfaat bagi para
pembaca.Dengan berbagai tahap dan berkat upaya serta partisipasi dari berbagai
pihak yang telah membantu kami dalam mengerjakan dan menyelesaikan makalah
ini kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Bila ada kesalahan-kesalahan yang kami buat dengan sengaja atau tidak
sengaja, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya, dan tidak lupa pula kami
membuka diri untuk menerima saran dan kritik yang membangun sehingga
makalah yang kami buat ini lebih mendekati pada kesempurnaan.
A. Kesimpulan
Dari apa yang telah dipaparkan oleh penulis, dapat disimpulkan bahwa:
1. kebudayaan di Indonesia yang berkembang saat ini di pelopori oleh
akulturasi kebudayaan hindu Buddha dan kebudayaan Indonesia dengan tidak
meninggalkan kebudayaan sendiri dan di temukanya arca merupakan hasil bahwa
bangsa indonesia juga dapat mengikuti kebudayaan asing.
2. Dengan adanya perkembangan dari masa ke masa terbentuknya kerajaan
di seluruh nusantara membawa peran aktif di bagian pemerintahan Indonesia saat
ini yaitu dengan adanya system pemerintahan, yang dulunya merupakan system
pemerinthan yang tradisional yaitu kerajaan yang dipimpin oleh seorang raja.
B. Saran
Bangsa Indonesia harus bersyukur atas benda-benda yang telah ditinggalkan
oleh nenek moyang kita dalam masa masuknya dan berkembangnya agama hindu
budhha. Karena pada masa ini kebudayaan asing masuk ke Indonesia dan bangsa
Indonesia pada masa itu mampu mengikuti kebudayaan asing dengan tidak
meninggalkan kebudayaan sendiri. Pada saat ini bangsa Indonesia dapat
mencontoh dan bertindak seperti bangsa Indonesia pada zaman kerajaan dalam
mengambil menyikapi kebudayaan asing yang masuk. Sehingga antara budaya
sendiri akan tetap lestari sebagai jati diri bangsa Indonesia yang sesungguhnya
dan mampu mengikuti serta memilah milih perkembangan budaya asing yang baik
untuk kita tiru dan ikuti. Karena tidak semua kebudayaan asing yang masuk
sesuai denagn karakter bangsa Indonesia yang telah dipertahankan sekian tahun
oleh pendahulu kita.
DAFTAR PUSTAKA
http://blog.re.or.id/sejarah-kerajaan-sriwijaya.htm
http://campusnancy.blogspot.com/2012/02/agama-hindu-budha-di-indonesia-
part-1.html
http://sugionosejarah.wordpress.com/2012/03/07/kerajaan-kalingga
http://kertamura.blogspot.com/2012/03/kerajaan-kalingga.html
http://nesaci.com/sejarah-kerajaan-kutai-di-indonesia