Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa
karena atas asung kerta waranugraha-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “ Sejarah Agama Hindu didunia dan diIndonesia” tepat pada
waktunya.

Makalah ini kami akui banyak kekurangannya,karena pengalaman yang


kami miliki sangat sedikit. Oleh karena itu, kami harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah kami selanjutnya.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah kami ini


bermanfaat bagi para pembaca. Kritik dan saran dari anda sangat kami harapkan
untuk kedepan yang lebih baik.

Banyuatis, 10 November 2018

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata pengantar………………………………………………………….. i
Daftar isi…………………………………………………………………. .ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………….. iii
1.1 Latar belakang…………………………………………………. 1
1.2 Rumusan masalah………….…………………………………… 1
1.3 Tujuan………………………………………………………...… 2
1.4 Metode …………………………………………………………. 2

BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………… 3


2.1 Perkembangan Agama Hindu diluar Indonesia dan bukti
peninggalankebudayaannya…...................................................... 3
2.2 Perkembangan Agama Hindu pada zaman pra-sejarah dan bukti
peninggalanya………….............................................................. 7
2.3 Perkembangan Agama Hindu pada zaman sejarah dan bukti
peninggalan kebudayaanya…..................................................... 8

BAB III PENUTUP………………………………………………………. 14


3.1 Simpulan ………………………………………………………. 14
3.2 Saran-saran……………..………………………………………. 14

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….. 15
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Agama Hindu adalah agama yang mempunyai usia terpanjang merupakan
agama yang pertama dikenal oleh manusia. Dalam makalah ini akan dibahas
dan dijelaskan kapan dan dimana agama itu diwahyukan dan penjelasan
singkat tentang perkembangannya. Agama Hindu adalah agama yang telah
melahirkan kebudayaan yang sangat kompleks dibidang astronomi, ilmu
pertanian, filsafat, dan lain-lain. Karena luas dan terlalu mendetailnya
jangkauan pemaparan dari agama hindu , kadang-kadang terasa sulit untuk
dipahami. Banyak para ahli dibidang agama yang telah mendalami tentang
agama hindu sehingga muncul banyak penafsiran dan analisa tentang agama
hindu. Penampilan agama hindu yang memberikan kebebasan cukup tinggi
dalam melaksanakan upacaranya mengakibatkan banyak para ahli yang
menuliskan tentang agama hindu ini tidak sesuai dengan apa yang sebenarnya
ada dalam agama hindu. Disamping itu dikalangan umat hindu sendiripun
masih banyak pemahaman-pemahaman yang kurang tepat atas ajaran agama
yang dipahami dan diamalkan. Demikianlah tujuan penulisan makalah ini
adalah untuk membantu meluruskan pendapat –pendapat yang menyimpang
serta pengertian yang belum jelas dari yang sebenarnya dari agama hindu.

1.2 Rumusan masalah


Berdasarkan latar belakang diatas dapat kami sampaikan permasalahan
sebagai berikut :
1.2.1. Bagaimana perkembangan Agama Hindu diluar Indonesia dan bukti
kebudayaannya ?
1.2.2 Bagaimana perkembangan Agama Hindu pada jaman pra-sejarah dan
bukti kebudayaannya?
1.2.3. Bagaimana perkembangan Agama Hindu pada jaman sejarah dan bukti
kebudayaannya?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk mengetahui:
1.3.1. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan Agama Hindu diluar
Indonesia serta apa bukti kebudayaannya.
1.3.2. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan Agama Hindu pada jaman
pra-sejarah serta apa bukti kebudayaannya.
1.3.3. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan Agama Hindu pada jaman
sejarah serta apa bukti kebudayaannya.

1.4 Metode
Metode yang kami gunakan untuk menyusun makalah ini adalah sebagai
berikut:
1.4.1 Metode internet
Dalam menyusun makalah ini kami menggunakan bahan-bahan dari
berbagai sumber internet yang berkaitan dengan masalah yang kami
hadapi.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Perkembangan Agama Hindu diluar Indonesia dan bukti


kebudayaannya
A. Agama Hindu di India
Perkembangan agama hindu diindia ,pada hakekatnya dapat dibagi menjadi 4
fase, yakni jaman Weda, jaman Brahmana, jaman Upanisad, dan jaman Budha. Dari
peninggalan benda-benda purbakala diMohenjodaro dan Harappa, menunjukkan bahwa
orang-orang yang tinggal diindia pada jaman dahulu telah mempunyai peradaban yang
tinggi. Salah satunya adalah peninggalan yang menarik , ialah sebuah patung yang
menunjukkan perwujudan Siwa. Peninggalan tersebut erat hubungan dengan ajaran
Weda, karena pada jaman ini telah dikenal adanya penyembahan terhadap dewa-dewa.
Jaman weda dimulai pada waktu bangsa Arya berada dipunjab dilembah sungai sindhu,
sekitar 2500 s.d 1500 tahun sebelum Masehi, setelah mendesak bangsa Dravida kesebelah
selatan sampai kedataran tinggi Dekkan. Bangsa Arya telah memiliki peradaban tinggi,
mereka menyembah dewa-dewa seperti Agni, Varuna, Vayu, Indra, Siwa, dan
sebagainya. Walaupun dewa-dewa itu banyak, namun semuanya adalah manifestasi dan
perwujudan Tuhan Yang Maha Tunggal. Tuhan yang tunggal dan maha kuasa dipandang
sebagai pengatur tertib alam semesta ysng disebut “Rta”. Pada jaman ini masyarakat
dibagi atas kaum Brahmana, Ksatriya, Vaisya dan Sudra.

B. Agama Hindu dimesir (Afrika)


Sebuah prasasti dalam bentuk inkripsi yang berhasil digali di Mesir berangka
tahun 1200 S.M. Isinya memuat tentang perjanjian antara raja ramases II dengan bangsa
Hittite. Dalam penjanjian yang dilaksanakan oleh raja ramases II dengan bangsa Hittite
tersebut, maitravaruna adalah sebutan dari Tuhan Yang Maha Esa dalam theology agama
hindu. Raja-raja mesir dijaman purbakala mempergunakan nama-nama seperti rameses I,
Rameses II, Rameses III, dan seterusnya. Tentang kata rameses, mengingatkan kita
kepada Rama yang terdapat dalam kitab Ramayana. Dalam perjanjian ini “maitra
waruna” yaitu gelar manifestasi Sang Hyang Widhi Wasa menurut agama hindu yang
disebut-sebut dalam weda dianggap sebagai saksi.
Gurun sahara yang terdapat diafrika utara menurut penelitian geologi adalah
bekas lautan yang sudah mmengering . Dalam bahasa sanksekerta sagara artinya laut dan
nama sahara adalah perkembangan dari kata sagara. Diketahui pula bahwa penduduk
yang hidup disekelilingnya pada jaman dahulu berhubungan erat dengan raja kosala yang
beragama hindu dari india.

C. Agama Hindu di mexico


Mexico terbilang negeri yang sangat jauh dari India. Masyarakat negeri ini
dikatakan telah terbiasa merayakan sebuah hari raya pesta-ria yang disebut dengan hari
Rama-Sita. Waktu hari pesta-ria ini suci dussaraatau Navarartri dalam agama hindu
“India”. Penduduk jaman purbakala yang ada didaerah “Mexico” adalah orang-orang
astika yaitu orang-oranng yang percaya dengan keberadaan Weda. Festival Rama-Sita
yang dirayakan oleh masyarakat mexico dapat disamakan dengan perayaan hari dussara
atau navaratri. Penemuan patung Ganesa kita hubungkan dengan arca ganesa sebagai
putra Dewa Siwa dalam mithologi Hindu. Masyarajat astika adalah suku bangsa Aztec itu
sendiri yang kebanyaan memuja Dewa Hindu.

D. Agama Hindu dikota kalifornia


Kalifornia adalah sebuah kota yang terdapar diAmerika. Nama kota ini
diperkirakan memiliki hubungan dengan kata kapila aranya. Dikota kalifornia terdapat
Cagar Alam Taman Gunung Abu “Ash Mountain Park” dan sebuah pulau kudsa “Horse
Island” di Alaska-Amerika Utara.
Kita mengenal kisah dalam kitab purana tentang keberadaan raja sagara dan enam
puluh ribu (60.000) putra-putranya yang dibakar habis hingga menjadi abu oleh maharsi
kapila. Raja sagara memerintahksn kepada putra-putranya untuk menggali bumi menuju
ke patala loka dalam rangka kepergian mereka mencari kuda untuk persembahan. Oleh
putra-putra raja sagara, kuda yang dicari itu diketemukan dilokasi maharsi kapila
mengadakan tapabrata. Oleh karena kedatangan mereka “putra raja sagara” mengganggu
proses tapabrata beliau, akhirnya Maharsi kapila memandang putra-putra raja itu dengan
pandangan amarah sampai mereka musnah menjadi abu. Kata pataloka memiliki arti
negeri dibalik india, yaitu benua Amerika. Kala kalifornia memiliki kedekatan dengan
kata kapila aranya. Kondisi ini memungkinkan sekali karena secara nyata dapat kita
ketahui bahwa diAmerika terdapat cagar alam taman gunung abu yang kemungkinan
sekali berasal dari abunya putra-putra raja sagara yang berjumlah enam puluh ribu dan
nama pulau kuda yang diambil dari nama kuda persembahan raja sagara.
E. Agama Hindu diAustralia
Penduduk negeri Kangguru ini memiliki jenis tarian tradisional yang disebut
dengan “siwa dance” atau “tari siwa”. Siwa dance adalah semacam tarian yang umum
berlaku diantara penduduk asli Australia. Hasil penelitiannya menjelaskan bahwa para
penari menghiasi dahinya dengan hiasan mata yang ketiga. Hal ini merupakan suatu bukti
yang dapat dijadikan sumber memberikan informasi kepada kita bahwa penduduk asli
negeri kanguru “Australia” ini telah mengenal atau mendengar dongeng –dongeng weda
dan nama-nama dewadalam kitab suci weda.

F. Agama Hindu diperu


Disebelah barat daya sebut dengan amerika latin terdapat negeri yang disebut
dengan peru. Penduduknya melakukan pemujaan terhadap dewa matahari. Hari-hari raya
tshunsn msyarakat ini jatuh pada hari-har soltis. Masyarakat negeri peru dikenal dengan
bangsa inca. Kata inca berasal dari kata ina yang berarti matahari. Soltis jatuh pada
tanggal 21 juni dan 22 desember, yaitu pada hari-hari ketika matahari telah sampai pada
titik deklanasinya disebelah selatan dan disebelah utara “utarayana”, waktu yang
dipandang baik untuk melaksanakan upacara yang berkaitan dengan yadnya. Tanggal 22
desember matahari berda dititik bumi belahan selatan “daksinayana” saat waktu itu
dipandaang baik untuk melaksanakan upacara yang berhubungan dengan Bhuta Yadnya.
Dewa matahari menurut keyakinan umat hindu Indonesia “Bali” disebut siwa aditya
=surya= matahari. Pemujaan kepada dewa matahari “surya aditya” terbiasa dilakukan
oleh umat hindu kita, sebagaimana juga dilaksanakan oleh bangsa inca diperu.

G. Agama Hindu di Filipina


Bukti-bukti pengaruh hindu diFilipina, yaitu dengan ditemukannya prasasti
tembaga laguna atau disebut juga keeping tembaga laguna. Prasasti tembaga laguna
adalah dokumen tertulis pertama ditemukan pada tahun 1989 oleh E.Alfredo Evangelista
dilaguna de Bay, dimetroplex, manila, Filipina. Prasasti tersebut bertuliskan tahun 822
saka.dalam prasasti tersebut tertdapat banyak kata bahasa sanksekerta, jawa kuno,Malaya
kuno dan Bahasa Tagalog kuno.

H. Agama Hindu di Afghanistan


Diafghanistan telah ditemukan arca ganesa dari abad ke-5 M yang ditemukan dir
Gardez,Afghanistan sekarang (dargah pir rattan nath, Kabul). Pada arca tersebut terdapat
tulisan “besar dan citra indah mahavinayaka” disucikan oleh shahi raja khingala. Arca
ganesa tersebut menunjukan bahwa agama hindu merupakan agama yang dianut oleh
masyarakat di Afghanistan pada abad ke-5 hingga abad ke-7.

I. Agama Hindu di Kamboja


Bukti pengaruh hindu di kamboja yaitu berupa peninggalan purba seperti Angkor
Wat yang dibangun oleh raja suryavarman II, ini adalah candi hindu yang berada di
daerah Siam Reap, Cambodia. Angkor Wat didedikasikan untuk dewa visnu, candi ini
sangat besar dan luas sehingga difungsikan sebagai sebuah kota dengan berbagai
keperluan. Dikampuchea saat ini terdapat taman wisata arkeologis Angkor wat, yaitu
kompleks kuil-kuil yang terdiri dari Angkor wat , bayon, dan banteay srey. Angkor wat
merupakan candi hindu yang dibangun sebagai penghormatan kepada dewa wisnu dan
sebagai symbol kosmologi hindu. Angkor pernah menjadi kota suci tujuan para peziarah
dari seluruh kawasan asia tenggara. Selain Angkor wat, masih ada temuan lain berupa
patung ganesha, shivalingga, dan apsaras.

J. Agama Hindu di Thailand


Pengaruh hindu di Thailand dibuktikan dengan penggunaan burung garuda
kendaraan Vishnu sebagai lambang nasional kerajaan Thailand, selain itu pembangunan
patung ganesha yang sangat besar terdapat dipusat perdagangan dunia di Thailand.
Disamping itu, pembangunan samudra manthana di suvarnabhumi internasional airport,
Bangkok yang diangkat dari kisah purana. Bukti lain akan adanya pengaruh hindu adalah
patung phra phrom yang merupakan representasi dari brahma, kuil dewi laksmi di
gaysorn plaza, kuil tri murti di central world mall Bangkok, lukisan epos Ramayana versi
Thailand digrand palace, Thailand juga memiliki ibukota kerajaan kuno yang disebut
dengan ayodhya. Ada juga wat kamphaeng laeng, didaerah petchaburi.

K. Agama Hindu di Vietnam


Pengaruh hindu di Vietnam dibuktikan dengan peninggalan berupa patung raja
cham berkepala Shiva yang terbuat dari electrum sekitar 800 SM. Selain itu, peninggalan
berupa candi yang berisi hiasan atau tulian mengenail kejayaan kerajaan hindu kuno di
Vietnam selatan yaitu kerajaan champa. Saat ini, sangat sedikit komunitas hindu yang
bertahan di Vietnam. Populasinya berkisar sekitar 50.000 jiwa.
L. Agama Hindu di Malaysia
Malaysia memiliki beberapa kantung hindu seperti kadaram, ganga-nagara dan
kota linggi. Pada periode yang sangat jelas, yakni pada masa kekuasaan kerajaan srivijaya
dan kerajaan cholas. Kerajaan kadaram di Malaysia digunakan untuk pelabuhan oleh
kerajaan srivijaya dan kemudian kerajaan cholas. Selain itu, di Malaysia berdiri patung
dewa kartikeya yang merupakan patung tertinggi didunia. Masyarakat hindu di Malaysia
dan singapura merupakan masyarakat imigrasi dari india sejak 150 tahun yang lalu.

2.2 perkembangan agama hindu pada jaman sejarah dan bukti


kebudayaannya
Sejarah perkembangan agama hindu memiliki cerita. Sehingga sejarah hindu
semakin dipelajari akan membuat kita semakin paham . di hindu terdiri ada tiga zaman
yang terjadi, yang pertama zaman Weda kuno, zaman Brahmana, dan zaman Upanisad.

A. Zaman Weda Kuno


Dangnya bangsa Arya sekitar 2500 tahun sebelum masehi ke india, memberikan
warna tersendiri karena bangsa Arya tergolong sebagai pengembara yang cerdas, terampil
dan tangguh. Zaman weda kuno menjadi momen penulisan veda suci yang pertama yaitu
Reg veda. Kehidupan manusia zaman ini tercantum pada ajaran-ajaran veda samitha,
yang lebih banyak menekankan pada pembacaan ayat-ayat veda secara oral dengan cara
menyanyikan dan mendengarkan secara berkelompok. Zaman ini juga dikenal dengan
zaman Sruti.

B. Zaman Brahmana
Pada zaman brahmanan ditandai munculnya kitab brahmana yang bagian dari
weda sruti yang disebut dengan karma kanda. Perkembangan agama hindu pada zaman
ini merupakan peralihan dari zaman wedasamitha kezaman weda brahmanan. Kedudukan
kaum brahmana pada zaman ini mendapatkan perlindungan yang sangat baik
mendapatkan perlindungan yang sangat baik. Hal ini terlihat pada pemerintahan dinsti
candragupta maurya dikerajaan Magadha berkat bantuan brahmanan canaknya. Pada
zaman inipula timbul perubahan suasana yang bercirikan :
1. Korban atau yadnya mendapatk perhatian khusus.
2. Para pendeta menjadi golongan yang sangat dihormati dan diptuhi.
3. Munculnya kelompok masyarakat dengan berbagai jenis pasraman
4. Dewa-dewa menjadi berkembang fungsinya
5. Timbul kitab-kitab-kitab sutra

C. Zaman upanisad
Dari dataran tinggi Dekan dan lembah Sungai Yamuna, agam Hindu meluas ke
lembah sungai Gangga, yang menduduki beraneka ragam sumber penghidupan, terutama
berdagang. maka sesuai dengan prisip ekonomis orang di lembah sungai Gangga itu tidak
menginginkan upacara yang beraneka ragam dan sulit, oleh karena itu diadakanlah
diskusi agama antara para ahli (Guru) dengan muridnya. Murid duduk di hadapan
gurunya. Mereka mengajukan petanyaan dan gurunya memberikan jawaban. Cara ini
disebut UPANISADA dan hasil diskusi ini menyebabkan perkembangan filsafat Hindu.
Fase perkembangan filsafat ini disebut JAMAN UPANISAD.

D. Jaman Budha
Kemudian agama Hindu berkembang kedaerah disekitar lembah sungai Brahma
Putra. Di Daerah ini timbul sistem meditasi, yoga semadi.
Pelopornya adalah Sidarta Gautama, Putra raja Sudodana dari kerajaan
Kapilawastu yang berada di Ibu kota Sakhya. Sidharta meluruskan dan menyempurnakan
pelaksanaan Agama Hindu dan dapat berhubungan dengan Sang Hyang Widhi dan untuk
mencapai maksudnya itu ia belajar agama pada Brahmana dan kemudian ia melaksanakan
meditasi dibawah poho Bodhi. Di bawah pohon itulah ia mendapatkan sinar terang.
Sesudah mendapatkan sinar itu ia mengajarkan pengetahuannya kepada murid –
muridnya, semenjak itu ia memakai nama Budha Gautama.
Menurut Prof. S. Radhakrishna, menyebutkan Budha dilahirkan dan dibesarkan
sebagai seorang Hindu. Ia memberikan kesimpulan yang logis tentang dasar kebenaran
dan hukum (Dharma) yang sudah diketahui oleh para Rsi yang mendahuluinya. Fase ini
disebut JAMAN BUDHA.

2.3 perkembangan agama hindu pada zaman pra-sejarah


Zaman prasejarah adalah zaman dimana belum dikenalnya tulisan. Berakhirnya
zaman prasejarah atau dimulainya zaman sejarah untuk setiap bangsa di dunia tidak sama
tergantung dari peradaban bangsa tersebut. Salah satu contoh yaitu bangsa Mesir sekitar
tahun 4000 SM masyarakatnya sudah mengenal tulisan, sehingga pada saat itu, bangsa
Mesir sudah memasuki zaman sejarah. Zaman prasejarah di Indonesia diperkirakan
berakhir pada masa berdirinya Kerajaan Kutai, sekitar abad ke-5; dibuktikan dengan
adanya prasasti yang berbentuk yupa yang ditemukan di tepi Sungai Mahakam,
Kalimantan Timur baru memasuki era sejarah.
Sejarah Agama Hindu Agama Hindu sebenarnya lahir tumbuh, dan berkembang
dari tradisi atau alam pikiran ajaran kitab weda. Penganutnya ajaran weda ini adalah suku
bangsa Arya. Sekitar tahun 1500 SM suku bangsa Arya memasuki wilayah India.
Diperkirakan mereka memasuki India melalui Celah Kaiber secara bergelombang.
Sejarah Agama Hindu pertama-tama dimulai kali suku arya mendiami Lembah Indus dan
mendesak suku bangsa Dravida. Perlu ktia ingat bahwa bangsa dravida dikenal sebagai
bangsa yang berhasil mengembangkan peradaban yang cukup maju di Lembah Indus.
Peradaban suku bangsa Dravida berpusat di Mohenjo Daro dan Harappa. Karena terdesak
suku bangsa Arya, peradaban Mohenjo Daro dan Harappa mengalami kemunduran.
Bangsa Arya kemudian menyebar ke berbagai wilayah, misalnya ke Lembah Sungai
Gangga dan Yamuna. Dalam penyebarannya itu suku bangsa Arya ada yang melangsukan
perkawinan dengan orang-orang Dravida sehingga terbentuklah masyarakat dan generasi
baru. Masyarakat dan generasi baru itu lazim disebut bangsa Hindu. Tradisi dan
kepercayaan bangsa Hindu itulah yang disebut dengan agama dan kebudayaan Hindu.
Nah, inilah contoh perubahan yang berkelanjutan. Perubahan dari kehidupan bangsa Arya
dan Dravida berubah ke zaman Hindu. Akan tetapi, dasar ajarannya menggunakan Weda
yang dahulu sudah digunakan oleh orang-orang Arya. Agama Hindu di Indonesia
Masuknya agama Hindu ke Indonesia terjadi pada awal tahun Masehi, ini dapat diketahui
dengan adanya bukti tertulis atau benda-benda purbakala pada abad ke 4 Masehi dengan
diketemukannya tujuh buah Yupa peningalan kerajaan Kutai di Kalimantan Timur.
Disamping di Kutai (Kalimantan Timur), agama Hindu juga berkembang di Jawa Barat
mulai abad ke-5 dengan diketemukannya tujuh buah prasasti, yakni prasasti Ciaruteun,
Kebonkopi, Jambu, Pasir Awi, Muara Cianten, Tugu dan Lebak. Semua prasasti tersebut
berbahasa Sansekerta dan memakai huruf Pallawa.Dari prasasti-prasasti itu didapatkan
keterangan yang menyebutkan bahwa “Raja Purnawarman adalah Raja Tarumanegara
beragama Hindu, Beliau adalah raja yang gagah berani dan lukisan tapak kakinya
disamakan dengan tapak kaki Dewa Wisnu” Bukti lain yang ditemukan di Jawa Barat
adalah adanya perunggu di Cebuya yang menggunakan atribut Dewa Siwa dan
diperkirakan dibuat pada masa Raja Tarumanegara. Berdasarkan data tersebut, maka jelas
bahwa Raja Purnawarman adalah penganut agama Hindu dengan memuja Tri Murti
sebagai manifestasi dari Tuhan Yang Maha Esa. Selanjutnya, agama Hindu berkembang
pula di Jawa Tengah, yang dibuktikan adanya prasasti Tukmas di lereng gunung
Merbabu. Prasasti ini berbahasa sansekerta memakai huruf Pallawa dan bertipe lebih
muda dari prasasti Purnawarman. Prasasti ini yang menggunakan atribut Dewa Tri Murti,
yaitu Trisula, Kendi, Cakra, Kapak dan Bunga Teratai Mekar, diperkirakan berasal dari
tahun 650 Masehi. Pernyataan lain juga disebutkan dalam prasasti Canggal, yang
berbahasa sansekerta dan memakai huduf Pallawa. Prasasti Canggal dikeluarkan oleh
Raja Sanjaya pada tahun 654 Caka (576 Masehi), dengan Candra Sengkala berbunyi:
“Sruti indriya rasa”, Isinya memuat tentang pemujaan terhadap Dewa Siwa, Dewa Wisnu
dan Dewa Brahma sebagai Tri Murti. Adanya kelompok Candi Arjuna dan Candi
Srikandi di dataran tinggi Dieng dekat Wonosobo dari abad ke-8 Masehi dan Candi
Prambanan yang dihiasi dengan Arca Tri Murti yang didirikan pada tahun 856 Masehi,
merupakan bukti pula adanya perkembangan Agama Hindu di Jawa Tengah. Disamping
itu, agama Hindu berkembang juga di Jawa Timur, yang dibuktikan dengan
ditemukannya prasasti Dinaya (Dinoyo) dekat Kota Malang berbahasa sansekerta dan
memakai huruf Jawa Kuno. Dea Simha adalah salah satu raja dari kerajaan Kanjuruan.
Candi Badut adalah bangunan suci yang terdapat di daerah Malang sebagai peninggalan
tertua kerajaan Hindu di Jawa Timur. Kemudian pada tahun 929-947 munculah Mpu
Sendok dari dinasti Isana Wamsa dan bergelar Sri Isanottunggadewa, yang artinya raja
yang sangat dimuliakan dan sebagai pemuja Dewa Siwa. Kemudian sebagai pengganti
Mpu Sindok adalah Dharma Wangsa. Selanjutnya munculah Airlangga (yang memerintah
kerajaan Sumedang tahun 1019-1042) yang juga adalah penganut Hindu yang setia.
Setelah dinasti Isana Wamsa, di Jawa Timur munculah kerajaan Kediri (tahun 10421222),
sebagai pengemban agama Hindu. Pada masa kerajaan ini banyak muncul karya sastra
Hindu, misalnya Kitab Smaradahana, Kitab Bharatayudha, Kitab Lubdhaka, Wrtasancaya
dan kitab Kresnayana. Kemudian muncul kerajaan Singosari (tahun 1222-1292). Pada
jaman kerajaan Singosari ini didirikanlah Candi Kidal, candi Jago dan candi Singosari
sebagai sebagai peninggalan kehinduan pada jaman kerajaan Singosari. Pada akhir abad
ke-13 berakhirlah masa Singosari dan muncul kerajaan Majapahit, sebagai kerajaan besar
meliputi seluruh Nusantara. Keemasan masa Majapahit merupakan masa gemilang
kehidupan dan perkembangan Agama Hindu. Hal ini dapat dibuktikan dengan berdirinya
candi Penataran, yaitu bangunan Suci Hindu terbesar di Jawa Timur disamping juga
munculnya buku Negarakertagama. Selanjutnya agama Hindu berkembang pula di Bali.
Kedatangan agama Hindu di Bali diperkirakan pada abad ke-8. Hal ini disamping dapat
dibuktikan dengan adanya prasastiprasasti, juga adanya Arca Siwa dan Pura Putra
Bhatara Desa Bedahulu, Gianyar. Arca ini bertipe sama dengan Arca Siwa di Dieng Jawa
Timur, yang berasal dari abad ke-8. Menurut uraian lontar-lontar di Bali, bahwa Mpu
Kuturan sebagai pembaharu agama Hindu di Bali. Mpu Kuturan datang ke Bali pada abad
ke-2, yakni pada masa pemerintahan Udayana. Pengaruh Mpu Kuturan di Bali cukup
besar. Adanya sekte-sekte yang hidup pada jaman sebelumnya dapat disatukan dengan
pemujaan melalui Khayangan Tiga. Khayangan Jagad, sad Khayangan dan Sanggah
Kemulan sebagaimana termuat dalam Usama Dewa. . Perkembangan selanjutnya, setelah
runtuhnya kerajaan-kerajaan di Bali pembinaan kehidupan keagamaan sempat mengalami
kemunduran. Mahasabha Hindu Bali dengan menetapkan Majelis keagamaan bernama
Parisada Hindu Bali dengan menetapkan Majelis keagamaan bernama Parisada Hindu
Bali, yang selanjutnya menjadi Parisada Hindu Dharma Indonesia

Peninggalan Sejarah Hindu di Indonesia Kapak Kapak Kapak Alat Genggam Serpih
Lonjong Persegi Sejarah menyatakan bahwa "Maha Rsi Agastya" yang menyebarkan
Agama Hindu dari India ke Indonesia. Bersamaan dengan Sarkofagus Dolmen Menhir
berkembangnya pengaruh Hindu keseluruh Dunia termasuk Indonesia, maka terjadilh
akulturasi antara kebbudayaan asli Indonesia dengan Bejana Kapak Arca Perunggu
Corong kebudayaan India yang dijiwai oleh Agama Hindu. Selanjutnya secara berangsur-
angsur peradaban Hindu mempengaruhi dan menjiwai peradaban asli Indonesia sesuai
dengan sifatsifatnya. Untuk semuanya itu terkait tentang bukti-bukti peninggalan sejarah
ke 'Hindu'an, dapat diuraikan pada kerajaan-kerajaan Indonesia sebagai berikut:
(1) Kerajaan Kutai
Kerajaan Kutai adalah kerajaan Hindu tertua di Indonesia. Kerajaan ini berdiri pada
tahun 400 Masehi. Raja pertamanya adalah Kudungga, kemudian digantikan
Aswawarman. Raja terkenal dari Kutai adalah Mulawarman. Peninggalan Kerajaan
Kutai adalah Prasasti Kutai yang terpahat pada tiang batu yang disebut yupa yang
ditemukan di aliran Sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Prasati tersebut ditulis
dengan huruf Pallawa dan berbahasa Sanskerta. Selain itu, peninggalan sejarah dari
Kutai yang lain adalah arca-arca yang terbuat dari emas dan perunggu.
(2) Kerajaan Tarumanegara
Kerajaan Tarumanegara adalah kerajaan Hindu tertua di Jawa. Letaknya di Bogor,
Jawa Barat. Berdiri pada tahun 450 Masehi. Rajanya yang terkenal bernama
Purnawarman. Peninggalan sejarah berupa tujuh prasasti yang ditulis dalam bahasa
Sanskerta menggunakan huruf Pallawa, di antaranya Prasasti Ciaruteun (terdapat
jejak telapak kaki Purnawarman), Prasasti Kebon Kopi, Prasasti Jambu, Prasasti
Muara Cianten, Prasasti Tugu, Prasasti Pasir Awi, dan Prasasti Lebak. Peninggalan
sejarah yang lain adalah irigasi dari Sungai Gomati, arca Wisnu Cibuaya I dan II,
dan arca Rajarsi.
(3) Kerajaan Mataram K
erajaan Mataram terletak di daerah Yogyakarta. Raja yang pertama adalah Raja
Sanna, kemudian digantikan oleh Raja Sanjaya. Kerajaan ini dikenal dari sebuah
prasasti di desa Canggal, barat Magelang. Prasasti ini tertulis tahun 732 Masehi.
Ditulis dengan huruf Pallawa dan dalam bahasa Sanskerta.
(4) Kerajaan Kediri
Kerajaan Kediri terletak di tepi sungai Brantas, Jawa Timur, beribu kota di Daha.
Raja yang pernah memerintah Kerajaan Kediri adalah Bameswara, Jayabaya,
Sarweswara, Aryyeswara, Gandra, Kameswara, dan Kertajaya. Raja Bameswara
memerintah tahun 1115 – 1130. Ia dikenal sebagai Raden Panji Asmarabangun dan
permaisurinya Sri Kiranavatu atau Dewi Candra Kirana. Kisah perjalanan hidup
tersebut ditulis oleh Mpu Darmaja dalam kitab Smaradahana. Karya sastra dan
pujangga yang terkenal adalah Mpu Sedah dan Mpu Panuluh dengan Kitab
Bharatayuda, Kitab Hariwangsa, dan Kitab Gatutkacasraya. Peninggalan sejarah
Kerajaan Kediri, antara lain Prasasti Pandeglang, Prasasti Penumbangan, Prasasti
Hantang, Prasasti Talan, Prasasti Jepun, Prasasti Kahyunan, Prasasti Weleri, Prasasti
Angin, dan Prasasti Semanding. Selain itu juga ada Kitab Smaradahana,
Bharatayudha, Hariwangsa, Gatotkacasraya, dan Sumanasantaka
(5) Kerajaan Singasari
Kerajaan Singasari terletak di Tumapel, Malang, Jawa Timur. Didirikan oleh Ken
Arok tahun 1222 setelah mengalahkan Raja Kertajaya Kediri. Ken Arok dinobatkan
Brahmana sebagai penjelmaan Dewa Wisnu yang menunjukkan Singasari adalah
kerajaan Hindu. Kisah Ken Arok tertulis di dalam Kitab Pararaton. Ken Arok
memerintah sampai tahun 1227. Raja-raja yang pernah berkuasa antara lain Sri
Rajasa Sang Amurwahbumi (Ken Arok), Anusapati (1227 – 1248 M), Tohjaya (1248
M), Ranggawuni (1248 – 1268 M) dan Kertanegara (1268 – 1292 M). Peninggalan
sejarah Kerajaan Singasari antara lain Candi Singasari (makam Kertanegara), Candi
Kidal (makam Anusapati), Candi Jago, Candi Kangenan (makam Ken Arok), dan
Candi Katang Lumbang (makam Tohjaya)
(6) Kerajaan Majapahit
Kerajaan Majapahit terletak di selatan Sungai Brantas yang berpusat di Trowulan,
Mojokerto. Didirikan oleh Raden Wijaya tahun 1294, yang bergelar Kertarajasa
Jayawardhana. Kertarajasa memerintah dengan bijaksana sampai wafatnya tahun
1309 M, kemudian digantikan oleh Jayanegara. Semasa pemerintahan Jayanegara,
keadaan menjadi kacau dan sering terjadi pemberontakan. Pada tahun 1328,
Jayanegara wafat dan digantikan oleh adiknya yaitu Bhre Kahuripan atau dikenal
dengan gelar Tribhuwana Tunggadewi Jayawisnuwardhani. Pada tahun 1350, beliau
turun tahta dan digantikan oleh putranya yaitu Hayam Wuruk. Puncak kejayaan
Kerajaan Majapahit adalah semasa Raja Hayam Wuruk dan patihnya Gajah Mada.
Gajah Mada wafat tahun 1364 M dan Hayam Wuruk wafat pada tahun 1389 M.
Peninggalan sejarah Majapahit berupa karya sastra dan candi. Karya sastra yang
dihasilkannya, di antaranya Kitab Negarakertagama (Mpu Prapanca), Kitab
Arjunawiwaha (Mpu Kanwa), Kitab Sutasoma (Mpu Tantular). Adapun Candi yang
ditinggalkan antara lain Candi
Panataran (Blitar), Candi Sumberjati, Candi Sawentar, Candi Tikus di Trowulan,
Candi Jabung, Candi Tigawangi, dan Candi Surawana (Kediri)
(7) Kerajaan Bali
Kerajaan Bali ini mempunyai beberapa hubungan dangan Pulau Jawa karena letak
mereka yang berdekatan. sosok yang berhasil menajdikan Bali menjadi satu kerajaan
utuh belum juga diketahui karena minimnya peninggalan dari kerajaan Bali akan
tetapi riwayat kerajaan Bali masih dapat diketahui melalui beberapa peninggalan,
antara lain: Prasasti desa Blanjong Sanur, Berita dari Cina, Komplek Candi Gunung
Kawi di Tampak Siring. Masa kejayaan Kerajaan Bali terjadi pada saat
Dharmodayana naik tahta. Pada masa Dharmodayana ini, pihak kerajaan
memperkuat hubungan tersebut dengan mengawinkan Dharma Udayana dengan
Mahendradata, putri dari raja Makutawangsawardhana dari Jawa Timur. Hal ini
akhirnya semakin memperkokoh kedudukan kerajaan di antara Pulau Jawa dan Bali
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Agama Hindu merupakan agama yang mempunyai usia tertua dan merupakan
agama yang pertama kali dikenal oleh manusia. Agama hindu pertama kali dikenal
diIndia., pada hakekatnya dapat dibagi menjadi 4 jaman yakni jaman weda kuno, jaman
brahmana, jaman upanisad dan jaman Budha. Dari peninggalan benda-benda purbakala di
mohenjodaro dan harpapa, menunjukkan bahwa orang-orang yang tinggal diindia pada
jaman dahulu telah mempunyai peradaban yang tinggi. Salah satu peninggalan yang
menarik, ialah patung yang menunjukkan perwujudan Siwa. Peninggalan tersebut erat
hubungannya dengan ajaran weda karena pada jaman ini telah dikenal dengan adanya
penyembahan terhadap dewa-dewa. Selain diindia perkembangan agama hindu juga
terjadi diberbagai Negara seperti Indonesia, Mesir, Mexico, Vietnam, Afghanistan,
Australia. Beberapa bukti peninggalan sejarah dan kepercayaan masyarakat dunia dapat
kita pergunakan sebagai dasar untuk menyatakan dang mempelajari bahwa agama hindu
pernah berkembang dinegara- Negara lain selain india .

3.2 Saran
Demikianlah makalah ini kami susun, agar dapat berguna bagi para pembaca dan
dapat mngetahui bagaimana sejarah agama hindu dan perkembangan nya di dunia. kami
sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah kami ini, untuk itu saran yang
mmbangun sangat kami harapkan demi terwujudnya makalah yang sempurna.
DAFTAR PUSTAKA

Wikipedia (2013) http://id.wikipedia.org/wiki/Agama_Hindu


http:4.bp.blogspot.com 15-07-2013

Anda mungkin juga menyukai