Disusun Oleh:
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat dan hidayah
serta kekuatannya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah Agama-agama dunia
ini. Shalawat serta salam kita junjungkan kepada Nabi besar kita yaitu Nabi Muhammad
SAW yang mana yang telah membawa kita dari zaman yang penuh dengan kegelapan hingga
zaman yang penuh ilmu pengetahuan.
Makalah yang berjudul Hinduisme ini akhirnya dapat diselesaikan sesuai dengan
harapan penulis beserta kelompok, kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua dan dapat menambah wawasan pengetahuan bagi para pembaca, kami meminta maaf
jika didalam menulis makalah ini terdapat banyak kesalahan, untuk kedepannya dapat
memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini menjadi lebih baik lagi. Oleh karena itu kami
mengharapkan saran dan kritik yang berguna dari pembaca kami demi kesempurnaan
makalah ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN.....................................................................................4
1.1 Latarbelakang…..................................................................................................4
1.2 RumusanMasalah…............................................................................................4
1.3 TujuanPenulis.....................................................................................................4
BAB II : ISI.............................................................................................................5
2.1 SEJARAH DAN PERKEMBANGAN AGAMA HINDU..............................5-6
2.2 AJARAN DAN RITUAL AGAMA................................................................7-9
2.3 KITAB SUCI.................................................................................................9-10
2.4 ALIRAN-ALIRAN DALAM HINDUISME....................................................11
BAB III PENUTUP...............................................................................................12
3.1 KESIMPULAN................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................14
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
BAB II
ISI
Pada zaman Weda, diturunkan ajaran Weda atau wahyu oleh Ida Sang Hyang Widhi
kepada Maha Sri dalam jangka waktu yang panjang. Zaman ini dimulai saat bangsa Arya
yang asalnya dari Austria, Hungaria, Babylonia datang ke India, tepatnya di lembah
Sungai Shindu.
Zaman Brahmana
Zaman Brahmana ditandai dengan munculnya kitab suci Brahmana dalam bentuk
prosa.Pada zaman ini, kehidupan beragama ditekankan pada pelaksanaan korban suci atau
Yadnya. Selain itu, di zaman inilah muncul istilah kasta atau pembagian golongan
berdasarkan status sosial, yaitu golongan Brahmana, Ksatria, Waisya dan Sudra.
5
Zaman Upanisad
Upanisad adalah zaman di mana perkembangannya berdasarkan dari kitab Upanisad,
yang mengajarkan bagaimana mengatasi kegelapan jiwa dan mencapai kebahagiaan.Pada
zaman ini pula, ajaran terkait filsafat dalam Hindu diajarkan.
Zaman Budha
Fase terakhir dari perkembangan agama Hindu adalah zaman Budha, yang terjadi
pada 500 hingga 300 SM.Zaman ini terjadi ketika Sidharta, seorang anak dari Raja
Sudhodana dari Nepal, menafsirkan Weda dari sudut pandang logika.Ia mengembangkan
sistem yoga dan samadhi sebagai jalan untuk mendekatkan diri dengan Tuhan.Pemeluk
Hindu juga hidup untuk mencapai dharma, yaitu jalan hidup yang fokus pada perbuatan
baik dan bermoral.
1. Makna Om Swastyastu
Jika dalam islam mengajarkan salam persaudaraan dengan sebutan
Assalamualaikum maka di dalam ajaran Hindu di sebut dengan ucapan “Om
Swastyastu” salam ini dapat memulai dan mengakhiri setiap kegiatan. Namun khusus
untuk mengakhiri percakapan dapat pula disebut “ Om Santi, santi om” yang berarti
semoga damai. kata “Om” yang berasal dari kata “A” merupakan simbol Brahma,
sedangkan “U” adalah simbol Wisnu yang merupakan simbol Syiwa, “ lalu di
ucapkan kata AUM atau “OM “ . Pada waktu mengucapkan salam, kedua tangan
dicakupkan kedepan dada dengan ujung jari mengarah ke atas, tetapi kalau keadaan
tidak memungkinkan boleh tidak dilakukan.Sedangkan yang menerima salam
seharusnya menjawab “Om swastiyastu” dengan sikap yang sama juga.
6
nyata(niskala). Alam semesta jagad raya ini adalah ciptaan Tuhan sebgai Wujud nyata
akan kemahaberadaan tuhan.
3. Kemasyarakatan
a. Kasta
Mahkluk samawi yang diciptakan oleh Brahma adalah purusha yang memiliki
empat susunan yaitu:
Barhamin/Brahmana sebagai pelambang mulut
Ksatrya sebagai pelambang lengan
Vaisya sebagai pelambang paha
Sudra sebagai pelambag kaki.
Diantara keempat kasta ini terdapat jurang pemisah satu dengan yang lain
Misalnya seorang dari kasta yang lebih tinggi tidak boleh mengawini kasta yang
lebih rendah. Demikian tajammnya perbedaan struktur masyarakat antara satu
kasta dengan yang lain, kasta tersebut tidak bisa berubah walau dengan prestasi
atau cara apapun juga. Kasta -kasta tersebut diperoleh dari keturunannya.
b. Upanayama
Upanayama merupakan pemberian tanda suci kepada seseorang sebagai tanda
pernyataan dewada dan tanda selesai mempelajari agama. Upacara ini juga
dilakukan dengan batas-batas umur tertentu dan sesuai kasta-kastanya.
Umur 8-19 tahun untuk kasta Brahma
Umur 11-22 tahun untuk kasta Ksatrya
Umur 12-24 tahun untuk kasta waisya
Bagi yang telah melewati batas usia tersebut dan tidak melaksanakan Upanayama,
maka ia akan dihukum telah keluar dari kasta dan ia telah berdosa. Dosa tersebut
konon katanya hanya bisa diampuni oleh sidang para dewa Brahma.
c. Tingkatan kehidupan ini hanya berlaku bagi kasta Brahma, Ksatria, dan Waisya.
Ada empat tingkatan kehidupan, yaitu:
Brahmacharya, yaitu masa belajar dan mendalami agama yang ditutup
dengan upacaya Upanayama. Dalam upacara ini diberikan tanda suci dan
diresmikan kastanya.
Grishastha, yaitu masa berumah tangga dengan segala tugas dan
kewajibannya.
Vanaprastha, yaitu masa dalam usia tua. Menyerahkan diri sepenuhnya
kepada Tuhan dengan mengasingkan diri dan bertapa.
Sanyasa, yaitu masa beroleh ilmu tinggi dalam pertapaan dan
menghabiskan waktunya untuk mengajarkan ilmu dengan jalan
mengembara. Hal ini sejalan dengan pendapat yang di ungkapkan oleh
Huston Smith dalam Agama-Agama Manusia. Jika kita bertanya
bagaimanakah seharusnya kita hidup, agama Hindu akan menjawab
bahwa
7
hal itu bukan saja bergantung pada semua orang, melainkan dalam tahap
kehidupan yang manakah kita sekarang ini
4. Upacara kebangkitan dan peribadatan
a. Pendeta atau pejabat upacara
Setiap upacara kebangkitan yang dilakukan oleh agama Hindu atau korban yang
dilaksanakan harus melalui 4 pejabat keagamaan (Hindu), yakni:
Brahmin, menjabat sebagai kepala Upacara.
Hotri, yang melagukan nyanyian-nyanyian kegamaan (Hindu)
Udgatri, yang menabuh bunyi-bunyian dengan nada tertentu
Adhyaryu, yaitu yang menyiapkan tempat pemujaan dan tempat korban
sambil membaca mantra (do’a). Upacara agama tidak bisa dilakukan sendiri
oleh penganut agama Hindu.
b. Macam-macam Upacara
- Upacara/korban yang harus ditunaikan oleh para Raja:
Nitya, korban wajib yang dilakukan setiap hari terhadap roh nenek moyang
(Pitara)
Maimittika, korban yang dilakukan hanya sekali dalam seumur hidup. Seperti
pada waktu kelahiran
5. Binatang dan tempat suci agama Hindu
Agama Hindu menganggap suci binatang seperti sapi dan ular. Sapi dianggap
demikian suci sehingga dihormati dan dipuja seperti dewa, dilarang menyembelih dan
memakan dagingnya. Membunuh sapi (lembu) sama dosanya dengan membunuh
Brahmana. Agama Hindu juga mempunyai tempat-tempat yang dianggap suci, seperti
Kota Benares dan Sungai Gangga. Kota Benares dianggap suci karena disanalah
tempat bersemayamnya Dewa Syiwa. Orang-orang yang taat kepada agamanya
bercita-cita agar dapat mati di kota Benares. Sungai Gangga mereka anggap suci
karena dapat menghapuskan dan mensucikan dosa manusia. Mereka mempercaai,
bahwa ketika mereka mandi di Sungai Gangga maka dosa mereka akan luntur dan
hanyut terbawa aliran dan arus sungai tersebut
8
2.3 Kitab Suci
a. Kitab suci Weda
Weda secara etimologi berasal dari kata “Vid” (bahsa Sansekerta) yang artinya
mengetahui atau pengetahauan.Menurut bentuknya Weda terbagi pada:
1. Sruti
Sruti adalah kitab yang diturunkan secara langsung oleh tuhan (Hyang Widhi
Wasa) melalui para maha Rsi. Sruti adalah weda yang sebenarnya (originir) yang
diterima melalui pendengaran, yang diturunkan sesuai periodesasinya dalam empat
kelompok atau himpunan.
2. Smerti
Smerti adalah weda yang disusun kembali berdasarkan ingatan. Penyusunan
ini didasarkan atas pengelompokan isi materi secara sistematis menurut bidang
profesi. Secara garis besarnya Smerti dapat digolongkan ke dalam dua kelompok
besar, yakni kelompok Wedangga (Sadangga) dan kelompok Upaweda. Kelompok
wedangga, yaitu Siksa (Phonetika) sinya memuat petunjuk-petunjuk tentang cara tepat
dalam pengucapan mantra serta rendah tekanan suara
b. Bhagawadgitaa
9
1. Matsyapurana 10. Garudapurana
2. Wisnupurana 11. Linggapurana
d. Itihasa
Itihasa adalah suatu bagian dari kesustraan hindu yang menceritkan kisah-
kisah epic/kephalwanan para Raja dan kesatria hindu di masa lampau dan bercampur
dengan filsafat agama, mitologi, dan makhluk supernatural. Itihasa berarti “kejadian
yang nyata”.Itihasa yang terkenal ada dua, yaitu Ramayana dan Mahabrata.
1. Ramayana
Mahabrata bermakna “Bharta yang benar”. Epic ini adalah persanjakan yang
terpanjang di dunia. Ia berisi 100.000 bait. Kitab Mahabharata merupakan salah satu
Itihasa yang terkenal. Kitab Mahabharata berisi lebih dari 100.000 Sloka.
Mahabharata berarti cerita keluarga besar Bharata. Kitab Mahabharata memiliki 18
bagian yang disebut Astadasaparwa. Dalam Ramayana setiap Parwa merupakan buku
tersendiri namun saling berhubungan dan melengkapi dengan Parwa yang lain.
e. Resi dan Awatara
Resi adalah orang yang atas usahanya sendiri melakukan tapa brata yoga samadhi,
memiliki kesucian, terpilih oleh Tuhan, dapat menghubungkan diri dengan Tuhan,
sehingga dengan kuasa- Nya dapat melihat hal yang sudah lampau, sekarang, dan
yang akan datang, serta dapat menerima wahyu (Sruti).
10
Istilah Resi sebenarnya tidak sama artinya dSruti pendeta, namun kadang- kadang
diartikan sama, seperti terdapat di beberapa daerah. Untuk membedakan pengertian
Resi sebagai Pendeta dan Resi sebagai Nabi,maka dipakailah istilah Maha Resi untuk
menyatakan Resi sebagai Nabi.Maha Resi Byasa beserta murid- muridnya terkenal
karena karyanya membukukan (kodifikasi) kitab- kitab Weda.
Waisnawa
Aliran waisnawa ini sangat mempercayai dan menghormati keberadaan dewa
Wisnu yang merupakan dewa pemelihara alam semesta. Sistem kepercayaan
aliran ini berupa konsep Trimurti serta sangat mempercayai sepuluh
perwujudan Awatara.
Saiwa
Aliran Saiwa ini sangat memuja Dewa Siwa yang sangat disegani oleh
pemeluk Agama Hindu. Untuk menyatukan diri dengan Dewa Siwa aliran
Saiwa melakukan ritual Yoga. Aliran ini berkembang di beberapa daerah
seperti daerah Gujarat, Kashmir, dan Nepal.
11
Sakta
Aliran Sakta ini sangat percaya terhadap Sakti atau Dewi sebagai pasangan
Dewa. Sakti sendiri merupakan sebuah kekuatan yang mendasari sebuah
maskulinitas dari Dewa. Aliran sakta memiliki ritual penyucian pikiran dan
tubuh. Beberapa perwujudan Sakti yang dikenal yaitu Parwati pasangan Dewa
Siwa dan Laksmi pasangan Dewa Wisnu.
Smarta
Aliran ini tergolong aliran yang baru dibanding dengan aliran lainnya. Ajaran
Smarta ini sangat mempercayai banyak Dewa diantaranya Dewa Siwa, Dewa
Wisnu, Sakti, Ganesa, dan Surya namun aaliran Smarta ini memuja sang
pencipta dalam enam lambang yaitu Ganesa, Siwa, Sakti, Wisnu, Surys dsn
skanada. Dalam ritual keagamaan usaha mendekati diri kepada sang pencipta
atas kesadaran mereka melakukan praktek Meditasi.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Agama Hindu adalah sinskretisme(campuran) antara kepercayaan Bangsa Arya
dengan Bangsa Davida. Asal-usul pendiri Hinduisme yang tepat cukup menantang untuk
dilacak dan dijelaskan karena tidak memiliki pendiri khusus.
Istilah Hinduisme berasal dari bahasa sanskrit: dharma sanatana yang berarti abadi,
juga dikenali sebagai Dharma Vaidika (Veda) ialah suatu agama atau falsafah yang berasal
dari benua india dan kawasan sekelilingnya. Agama hindu merupakan agama pertama di
india dengan kitabnya Veda. Asal mula nama hindu itu berasal dari perairan sungan indhus di
negara india. Riwayat Hinduisme yang diketahui paling dini terdapat pada peradaban
Lembah Sungai Indus. Kata yang oleh bangsa Persia kuno diucapkan sebagai Hindu. Agama
Hindu.
Diperkirakan muncul antara tahun 3102 SM sampai 1300 SM dan merupakan agama
tertua di dunia yang masih bertahan hingga sekarang. Agama ini merupakan agama ketiga
terbesar di dunia setelah agama Kristen dan Islam.
Kitab suci yang digunakan umat Hindu sebagai ajaran adalah Weda atau Veda. Weda
sendiri memiliki makna yang berasal dari bahasa sansekerta yaitu Vid yang memiliki arti
mengetahui atau pengetahuan.
Weda dalam pembagiannya terdiri dari dua kelompok besar yang disebut Weda Sruti
yang isi didalamnya mengenai wahyu dan Weda Smerti yang didalamnya merupakan
pedoman atau manual yang bersumber dari Weda Sruti.
Agama Hindu mempercayai banyak dari dewa Polytheisme. Akibat dari kepercayaan
terhadap bnayak dewa ini menimbulkan banyak aliran-aliran agama hindu. Dari sekian
banyak aliran ada empat aliran utama agama Hindu yaitu Aliran Waisnawa, Saiwa, Sakta,
Smarta
Aliran terbesar agama Hindu saat ini adalah dari kumpulan Sekte Waisnawa yaitu
menonjolkan kasih sayang dan bersifat memelihara; yang kedua terbesar ialah Sekte Siwa
sebagai pelebur dan pengembali yang menjadi tiga sekte agung, yaitu Sekte Siwa, Sekte Sakti
(Durga ), dan Sekte Ganesha, serta terdapat pula Sekte Siwa Siddhanta yang merupakan
aliran mayoritas yang dijalani oleh masyarakat Hindu Bali, sekte Bhairawa dan Sekte – Sekte
yang lainnya.
13
DAFTAR PUSTAKA
Bibliography
Achmad Rosidi, A. K. (2017). Dimensi Tradisional Dan Spritual Agama Hindu . (N. Y. Segera, Ed.)
Jakarta : Puslitbang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan .
http://p2k.unimus.ac.id/id3/1-3040-2937/Hindu_27322_p2k-unimus.html
Aliran Utama Dalam Agama Hindu - ASAL USUL & SEJARAH (asaldansejarah45.com)
14