1. Wujud adalah sebagaimana ia wujud. Ia adalah badihi karena mampu melingkupi
segala kata dan sesuatu. Wujud wajib ada sebab jika tidak ada wujud, maka tidak akan ada pembahasan. Maka dari itu, wujud merupakan suatu yang prinsipil. 2. Terdapat 3 macam: wujud wajib (wajibul wujud), wujud mungkin (mumkinul wujud), dan wujud mustahil (mumtani’ul wujud). 3. Wujud dalam teologi hanya kajian terhadap sifat/nama tuhan. Namun, dalam filsafat islam, wujud adalah sebagaimana ia wujud, atau analoginya adalah ia sebagai zat tuhan dalam konteks teologi. 4. Eksistensi adalah suatu keberadaan dan esensi adalah hakikat dari keberadaan. Kemudian, dalam filsafat islam, wujud mencakup segala realitas (universal), sedangkan dalam filsafat barat hanya kepada manusia (partikular).