Anda di halaman 1dari 2

Nama: Avisena

NIM: 112103310000077

Kelas: AFI 2C

Filsafat Modern

Filsafat modern dalah pembagian dalam sejarah Filsafat Barat yang menjadi tanda


berakhirnya era  skolasitisme. Waktu munculnya filsafat modern adalah abad ke-17 hingga awal
abad ke-20 Eropa di   Barat dan Amerika Utara Filsafat Modern ini pun dimulai sejak
munculnya Rasinalisme lewat pemikiran Descrates seorang filsuf terkemuka pada zaman
Modern. Masa modern menjadi identitas di dalamn Filsafat Modern Pada masa
ini rasionalismesemakin dipikirkan.Tidak gampang untuk menentukan mulai dari kapan Abad
Pertengahan. berhenti.Namun, dapat dikatakan bahwa Abad Pertengahan itu berakhir pada abad
15 dan 16 atau pada akhir masa Renaisans. 
Masa setelah Abad Pertengahan adalah masa Modern. Sekalipun, memang tidak jelas
kapan berakhirnya Abad Pertengahan itu.Akan tetapi, ada hal-hal yang jelas menandai masa
Modern ini, yaitu berkembang pesat berbagai kehidupan manusia Barat khususnya dalam bidang
kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan ekonomi.Usaha untuk menghidupkan kembali kebudayaan
klasik Yunani-Romawi.Kebudayaan ini pulalah yang diresapi oleh suasana kristiani. Di bidang
Filsafat, terdapat aliran yang terus mempertahankan masa Klasik.Aliran-aliran dari Kungfu dan
mazhab Stoa menjadi aliran-aliran yang terus dipertahankan.Pada masa Renaissance ini tidak
menghasilkan karya-karya yang penting.
Satu hal yang menjadi perhatian pada masa Renaissance ini adalah ketika kita melihat
perkembangan pemikirannya.Perkembangan pada masa ini menimbulkan sebuah masa yang
amat berperan di dalam dunia filsafat. Inilah yang menjadi awal dari masa modern. Timbulnya
ilmu pengetahuan yang modern, berdasarkan metode eksperimental dan matematis. Segala
sesuatunya, khususnya di dalam bidang ilmu pengetahuan mengutamakan logika dan
empirisme. Aristotelian menguasai seluruh Abad Pertengahan ini melalui hal-hal tersebut.
Pada masa Modern terjadi perkembangan yang pesat pada bidang ekonomi. Hal ini
terlihat dari kota-kota yang berkembang menjadi pusat perdagangan, pertukaran barang, kegiatan
ekonomi monoter, dan perbankan. Kaum kelas menengah melakukan upaya untuk bangkit dari
keterpurukan dengan mengembangkan suatu kebebasan tertentu.]Kebebasan ini berkaitan dengan
syarat-syarat dasar kehidupan. Segala macam barang kebutuhan bisa dibeli dengan
uang. Makanisme pasar pun sudah mulai mengambil peranan penting untuk menuntut manusia
untuk rajin, cerdik, dan cerdas. Dari sudut pandang sosio-ekonomi menjelaskan bahwa individu
berhadapan dengan tuntutan-tuntutan baru dan praktis yang harus dijawab berdasarkan
kemampuan akal budi yang mereka miliki. Kemampuan ini tanpa harus mengacu kepada otoritas
lain, entah itu dari kekuasaan gereja, tuntutan tuan tanah feodal, maupun ajaran muluk-muluk
dari para filsuf.

Anda mungkin juga menyukai