“ POKOK-POKOK AJARAN:HINDUISME
DAN BUDHISME ”
Dosen Pengampu : Dr. Sahdin Hsb, M.Ag
Kelompok 3
ISLAM
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allāh swt. karena atas
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan “Makalah Studi
Masyarakat Indonesia”.
Adapun tujuan pembuatan Makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas dari Dosen pengampu Studi Masyarakat Indonesia khusunya
juga untuk mengetahui keanekaragaman agama yang terdapat di
Indonesia khususnya agama Hindu dan Budha..
Di dalam penulisan “Makalah Studi Masyarakat Indonesia” ini
kami menyadari banyak kekurangan dalam segi bahasa, penulisan
khususnya translitasi maupun dalam pembahasannya hal ini
dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang kami
miliki. Didalam makalah ini menjelaskan bahwa suatu asal-usul
munculnya agama Hindu dan Budha dan juga ajaran yang dianut oleh
agama Hindu dan Buddha seperti apa, oleh karena itu mari kita simak
makalah ini dengan seksama.
Dalam menyelesaikan “Makalah Studi Masyarakat Indonesia” ini,
kami mendapat banyak bantuan dari berbagai pihak. Maka, pada
kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Dosen sebagai pengampu Studi Masyarakat Indonesia.
2. Kedua orang tua kami yang selalu memberikan dorongan dan
memotivasinya baik yang bersifat materil maupun moril.
3. Rekan-rekan yang ikut membantu dalam pembuatan Makalah ini.
Semoga Allāh SWT senantiasa melimpahkan rahmat, hidayah dan
karunia-Nya. Mudah-Mudahan “Makalah Studi Masyarakat Indonesia”
ini dapat bermanfaat bagi kami pada khususnya dan rekan-rekan
mahasiswa IPAI.
H i n d u i s m e d a n B u d d h i s m e | iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................1
C. Tujuan.............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. Hinduisme: Melihat Agama Hindu.................................................................3
1. Asal Usul Munculnya Agama Hindu.....................................................3
2. Jenis Hinduisme.....................................................................................5
3. Kepercayaan Hinduisme........................................................................5
4. Ajaran Buddhisme.................................................................................6
5. Perayaan Keagamaan.............................................................................8
6. Hinduisme Dewasa Ini...........................................................................8
B. Buddhisme: Melihat Agama Budha...............................................................9
1. Asal Usul Munculnya Buddhisme.......................................................10
2. Jenis Buddhisme..................................................................................11
3. Kepercayaan Buddhisme.....................................................................13
4. Ajaran Buddhisme...............................................................................14
5. Perayaan Keagamaan...........................................................................15
6. Buddhisme Dewasa Ini........................................................................16
BAB III PENUTUP...............................................................................................17
A. Simpulan.......................................................................................................17
B. Saran.............................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................iii
Hinduisme dan Buddhisme |1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehidupan manusia diawali dengan peradaban yang muncul akibat
budaya disekitarnya, ini terjadi akibat adanya budaya-budaya yang
menunjukkan keindahan hidup. Budaya-budaya akan membentuk ritual-ritual
yang menjadi pusat ritual manusia. maka ritual manusia tersebut akan
menjadi media manusia yang tepat untuk bergantung. Media tersebut adalah
agama.
Agama di dunia ini sangat beragam, karena manusia memilki akal yang
jernih yang dapat keluar dari keyakinan yang sudah ada, maka muncullah
agama baru. Agama-agama yang terbesar di dunia ini adalah Hindu, Yahudi,
Budha, Kristen dan Islam.
Dari beberapa agama diatas, memilki keyakinan tersendiri dilihat dari
ritual dan kepercayaannya. Agama yang pertama kali muncul adalah Hindu,
agama ini sangat dominan terhadap benda-benda yang dianggap keramat
menurut umatnya. Maka agama ini berorientasikan pada nenek moyang
zaman dahulu. Agama yang mirip dengan Hindu adalah Budha, dimana
budha ini perkembangan dari agama Hindu. Oleh karena itu, penulis
membuat makalah ini untuk memperjelas agama Hindu dan Budha.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Asal Usul Munculnya Agama Hindu dan Budha?
2. Bagaimana Kasta pada Hinduisme?
3. Apa saja Jenis-Jenis Buddhisme?
4. Bagaimana Kepercayaan Hinduisme dan Buddhisme?
5. Bagaimana Ajaran Hinduisme dan Buddhisme?
6. Bagaimana Ritual Keagamaan Hinduisme?
7. Bagaimana Perayaan Keagamaan Buddhisme?
8. Bagaimana Hinduisme dan Buddhisme Dewasa Ini?
C. Tujuan
1. Mengetahui Asal Usul Munculnya Agama Hindu dan Budha?
2. Mengetahui Kasta pada Hinduisme?
Hinduisme dan Buddhisme |2
BAB II
PEMBAHASAN
menyebut semua bangsa India pada umumnya, tetapi sekarang kata itu hanya
digunakan untuk pengikut Hinduisme (Keene, 2006, hal. 10).
Dalam bahasa Persia, kata Hindu berakar dari kata Sindhu (Bahasa
Sanskerta). Dalam Reg Veda, bangsa Arya menyebut wilayah mereka sebagai
Sapta Sindhu (wilayah dengan tujuh sungai di barat daya anak benua India,
yang salah satu sungai tersebut bernama sungai Indus) (Hadiwijono, 2008,
hal. 16). Pada awalnya kata Hindu merujuk pada masyarakat yang hidup di
wilayah sungai Sindhu. Hindu sendiri sebenarnya baru terbentuk setelah
Masehi ketika beberapa kitab dari Weda digenapi oleh para brahmana. Pada
zaman munculnya agama Buddha, agama Hindu sama sekali belum muncul
semuanya masih mengenal sebagai ajaran Weda (Djam'annuri, 2003, hal. 23)
Untuk melacak sejarah Hindu, ada beberapa poin terpenting yang ditulis
oleh Michael Keene (2006, hal. 10). Di sini akan dijelaskan secara singkat
mengenai asal-usul Hindu yang diyakini muncul dari peradaban Lembah
Indus:
a. Orang Indus
Kita tidak tahu banyak tentang peradaban Lembah Indus. Namun,
patung-patung para dewi yang dibuat pada zamannya memberi kesan
bahwa orang Lembah Indus sangat menekankan pentingnya kesuburan
wanita. Beberapa dewa dan dewi Hindu, seperti Shiva, mungkin
merupakan keturunan dari para dewi yang hidup pada zaman
sebelumnya.
b. Bangsa Arya
Bangsa Arya datang dengan membawa bahasa Sansekerta. Mereka
juga memperkenalkan sistem kasta, yang menempatkan orang-orang ke
dalam bermacam-macam kasta atau warna berdasarkan kedudukan.
Bangsa Indus dan Arya saling terlibat dalam perkawinan campur dan
melahirkan Kitab-Kitab Veda yang merupakan kumpulan pujian-pujian
dan hasil sastra. Kitab yang paling tua dan paling penting adalah Rig
Veda, yang di dalamnya pujian dipersembahkan kepada dewa-dewi
termasuk indra, dewa langit, agni, dewa api, dan aditi, dewi ibu.
Hinduisme dan Buddhisme |5
semitik. Bagi orang Hindu surga adalah reinkarnasi ke bentuk yang lebih
baik, sedang neraka sebaliknya.
Micahel Keene (2006, hal. 18) menuliskan ada 2 hal kepercayaan
Hinduisme yang sangat besar yaitu Samsara dan Karma. Samsara merupakan
mengembara dan menunjuk pada pengembaraan jiwa dari tubuh yang satu ke
tubuh yang lain. Bagi orang Hindu baik alam dunia maupun alam manusia
mempunyai kecenderungan untuk “mengulang kembali” kehidupan yang
sama. Karma merupakan hukum sebab akibat yang diperbuat oleh orang
Hindu. Orang Hindu percaya bahwa Karma yang menumpuk dalam
kehidupan sebelumnya yang pindah ke masa kini. Sebagaimana firman Veda:
Sebagaimana manusia menanggalkan pakaian lamanya dan mengenakan
pakaian yang baru, demikian pula jiwa menanggalkan tubuhnya yang
lama dan masuk ke dalam tubuh yang baru. (Bhagavad Gita)
Kemudian Moksha yang merupakan akhir dari Samsara pengembangan jiwa dan
merupakan tujuan setiap orang Hindu. Spiritualitas Hindu pertama-tama
tertuju pada membawa jiwa manusia pada pantai yang lain, dengan kata lain
bahwa manusia itu hanya dimiliki oleh laut. (Djam'annuri, 2003, hal. 27)
4. Ajaran Hinduisme
Ajaran agama Hindu mempunyai beribadatan tersenidri. Ibadah dalam
agama Hindu tidaklah terbatas oleh masa dan waktu, tetapi pada setiap letika
dan keadaan harus beribadat. Ibadat tidaklah hanya dihadapkan kepada maha
dewa Brahma, Wisnu dan Syiwa tetapi lebih dahulu langsung kepada tenaga
dan daya alam yang dianggap sebagai dewa, yang langsung mempengaruhi
kehidupan manusia.
Tidak hanya ketiga dewa diatas, melainkan orang Hindu beribadat
kepada dewa-dewa yang memberi macam kehidupan. Agus Hakim (1996,
hal. 130) menuliskan dewa-dewa yang dijadikan pusa peribadatan orang
Hindu:
a. Dewa Surya (Matahari)
b. Dewa Agni (Api Suci)
c. Dewa Wayu (Angin)
d. Dewa Candra (Bulan)
e. Dewa Waruna (Alam/Angkasa)
Hinduisme dan Buddhisme |7
kita” (Keene, 2006, hal. 27). Dan kata yang sering dikatakan mereka adalah
AUM atau OM.
5. Ritual Keagamaan
Ritual kegamaan yang dilakukan oleh umat Hindu banyak sekali, karena
agama ini lahir ketika nenek moyang yang dipujanya sangat mendominasi
pada kehidupan di lingkungannya. Micahel Keene (2006, hal. 28)menuliskan
dua ritual keagamaan yaitu upacara keagamaan dan perayaan keagamaan.
a. Upacara keagamaan
Ada jenis 16 upacara atau samskara yang menandai tahap-tahap
kehidupan penting manusia sejak sebelum pembuahan sampai dengan
kematian. Yang pertama dilakukan adalah pemberian nama, nama bayi
dirahasiakn sampai dia berumur 11 atau 12 hari untuk menghindari roh jahat
yang berusaha membawanya kabur. Yang kedua adalah benang suci, upacar
ini dilakukan pada anak laki-laki dari kasta Brahmana yang berusia antara
lima samapai delapan tahun. Yang ketiga perkawinan dan yang keempat
adalah kematian yang dilakukan dengan cara ngaben, yaitu pembakaran
mayat umat Hindu.
b. Perayaan Kegamaan
Hinduisme agama yang banyak sekali perayaan meskipun sebagian besar
hanya dirayakan secara lokal karena perayaan akan menjadikan jaminan
kehidupan yang bahagia (Keene, 2006, hal. 32). Perayaan tersebut
diantaranya: perayaan menurut penanggalan Hindu, perayaan yang
berhubungan dengan musim cocok tanam.
6. Hinduisme Dewasa Ini
Dengan mengetahui betapa sentralnya peranan Tuhan dalam pandangan
agama Hindu, kita dapat menelaah seluruh konsep agama Hindu secara
sistematis tentang hakikat dan ansib manusia (Smith, 2008, hal. 89).
Michael Keene (2006, hal. 36) menerangkan ada lebih dari 800 juta umat
Hindu di dunia dewasa ini dan komunitas Hindu yang cukup besar ada di
lebih dari 160 negara. Satu di antara enam orang di dunia modern ini adalah
orang Hindu.
Hinduisme dan Buddhisme |9
karena ia yang telah melahirkan seorang Budha sudah tidak dapat lagi
memenuhi keinginan-keinginan yang lain. Anak itupun dibesarkan dalam
kehidupan mewah oleh bibinya.
Pangeran muda ini menikah dengan Gopa atau Yashodara yang
kemudian melahirkan seorang anak pertamanya dan diberi nama Rahula yang
artinya “belenggu” karena ia merasa terpenjara dengan gaya hidup yang
dialaminya. Ketika perlahan berhasil keluar istana, ia mendapatkan 4
pengalaman yang memperkuat kehendaknya: (Djam'annuri, 2003, hal. 84)
a. Ia melihat seorang laki-laki tua yang lemah dan menyaksikan betapa
usia tua itu menghancurkan ingatan, keindahan, dan keperkasaan. Ia
tidak pernah bertemu dengan orang tua sebelumnya.
b. Ia melihat orang cacat yang tersiksa kesakitan, ia merasa tercengang
melihat penderitaan demikian dan bergetar seperti pantulan cahaya
bulan didalam riak air. Ia tidak pernah mengalami penderitaan seperti
ini.
c. Ia melihat orang sedang mengis dalam duka dan prosesi pemakaman
dan perasaannya terganggu oleh suasana penderitaan karena kematian.
Ia tidak pernah melihat peristiwa kematian sebelumnya.
d. Ia melihat seorang suci sedang mengembara dengan rasa puas dan
gembira, berjalan berkeliling dengan mangkok derma ditangannya. Ia
tiba-tiba mengerti bahwa semua kesenangan hidup tidak berarti. Yang
ia rindukan adalah pengetahuan akan kebenaran, maka pada tengah
malam ia meninggalkan istananya untuk menemukannya.
Pada saat itu Siddharta bergabung dengan banyak orang suci dalam
mencari pengetahuan akan kebenaran. Lalu saat melakukan pencerahan
Siddharta di panggil oleh dewa tertinggi yaitu Brahma hingga 3 kali, di utus
untuk membantu orang lain menerima pencerahan. Panggilan ini ia jalankan
hingga 44 tahun.
2. Jenis Buddhisme
Menurut Michael Keene (2006, hal. 70-71) Pada abad setelah Buddha
meninggal, Buddhisme Theravada dan Mahayana lahir sebagai dua kelompok
utama untuk pengajaran Buddha.
H i n d u i s m e d a n B u d d h i s m e | 12
3. Berbicara yang benar dengan tujuan yang murni, mulia dan baik.
4. Berbuat yang benar, menyangkut tindakan yang bermoral, penuh
perhatian kepada sesama dan melakukan kebaikan terhadap semua
makhluk hidup.
5. Mata pencaharian yang benar, maksudnya ialah supaya umat Buddha
jangan mencari mata pencaharian dari hal-hal yang mengakibatkan
kekerasan, atau harus mengikuti ajaran agamanya, rahib Buddha harus di
urus oleh umat Buddha.
6. Usaha yang benar untuk mengusir semua pikiran jahat.
7. Perhatian yang benar, yang menyangkut kesadaran terhadap kebutuhan-
kebutuhan orang lain.
Konsentrasi yang benar dengan menggunakan meditasi, yang dapat
menciptakan ketenangan batin seseorang dan rasa damai dengan diri sendiri
maupun dengan dunia.
4. Ajaran Buddhisme
Michael Keene (2006, hal. 76-77) Lingkaran kelahiran, kehidupan dan
kematian mengandung arti bahwa tidak ada sesuatu yang ada adalah tetap dan
segala sesuatu berada dalam keadaan berubah-ubah secara terus-menerus.
Sifat ini dikenal sebagai anicca, yang artinya tidak tetap. Jika manusia
bekerja keras untuk keabadian, hasilnya adalah penderitaan, atau dukkha.
Buddha mengajarkan bahwa jiwa bukan lagi apa-apa kecuali hanya seberkas
pengalaman yang lenyap pada saat kematian.
Terdapat lima aturan atau pedoman moral yang harus selalu diikuti oleh
setiap umat Buddha:
a. Mereka tidak boleh membunuh atau merusak benda-benda hidup.
b. Mereka tidak boleh mengambil barang yang tidak diberikan kepadanya.
c. Kereka tidak boleh menyalahgunakan seks.
d. Mereka tidak boleh mengguankan kata-kata yang tidak pantas, seperti
berbohong, menyebar rumor dan gosip.
e. Mereka tidak boleh menggunakan obat terlarang dan alkohol, karena
semua barang ini akan mengganggu pikiran dan penalaran.
H i n d u i s m e d a n B u d d h i s m e | 15
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Hinduisme berkembang sejak ribuan tahun lalu dan merupakan agama
paling tua di dunia yang masih hidup sampai sekarang. Hinduisme muncul
sekitar tahun 1800 SM di India, tetapi dasar berdirinya tidak pasti. Riwayat
yang diketahui paling dini terdapat pada peradaban Lembah Sungai Indus.
Dalam bahasa Persia, kata Hindu berakar dari kata Sindhu (Bahasa
Sanskerta). Dalam Reg Veda, bangsa Arya menyebut wilayah mereka sebagai
Sapta Sindhu (wilayah dengan tujuh sungai di barat daya anak benua India,
yang salah satu sungai tersebut bernama sungai Indus). Kepercayaan mereka
Brahma telah menjadikan “Manu” yaitu manusia laki-laki pertama dan
“Shatapura” wanita pertama. Dari mereka lahirlah manusia selanjutnya.
Ada lebih dari 800 juta umat Hindu di dunia dewasa ini dan komunitas
Hindu yang cukup besar ada di lebih dari 160 negara. Satu di antara enam
orang di dunia modern ini adalah orang Hindu.
Ada hampir 400 juta orang Buddha di seluruh dunia. Umat Buddha
percaya bahwa manusia terikat didalam lingkaran lahir, hidup dan mati
melalui keinginan yang kuat dan bahwa mereka dapat lahir kembali berulang
kali sampai tak terhitung jumlahnya dengan tingkatan hidup dan keberadaan
yang berbeda-beda.
Agama Budha merupakan sejarah agama-agama di India yang
dimulai semenjak tahun 500 SM hingga tahun 800 M. Zaman Budha dimulai
ketika putra Raja Sudhodana yang bernama “ Siddharta”, menafsirkan Weda
dari sudut logika dan mengembangkan sistem Yoga dan Semadhi sebagai
jalan untuk menghubungkan diri dengan Tuhan.
Buddhisme Theravada dan Mahayana lahir sebagai dua kelompok utama
untuk pengajaran Buddha. Dalam usia 1.500 tahun pertama sejak
keberadaannya, Buddhisme berkembang dengan pesat dimana Burma
(Myanmar), Sri Langka, Thailand, Cina, Jepang dan Korea memeluk agama
ini.
H i n d u i s m e d a n B u d d h i s m e | 18
B. Saran
Dengan adanya pembahasan tentang Hinduisme dan Buddhisme,
pemakalah mengharapkan bisa lebih mengetahui tentang agama Hindu dan
Budha, maka dari itu sepatutnya kita harus mengetahui semua agama yang
terdapat di dunia. Dan juga pemakalah menyarankan kepada para pembaca
hendaknya tidak hanya mengambil referensi dari makalah ini saja.
Dikarenakan kami dari pemakalah menyadari bahwa makalah ini hanya
mengambil referensi dari beberapa sumber saja.
H i n d u i s m e d a n B u d d h i s m e | 19
DAFTAR PUSTAKA