Anda di halaman 1dari 23

Hinduisme dan Buddhisme |i

MAKALAH PERBANDINGAN AGAMA

“ POKOK-POKOK AJARAN:HINDUISME
DAN BUDHISME ”
Dosen Pengampu : Dr. Sahdin Hsb, M.Ag

Disusun Oleh : BPI-A/V

Kelompok 3

Nur Febriyani 0102201008


Sabrina Dwi Putri 0102201043
Salsabilla Putri Azzahra 0102201034
Padilah

JURUSAN BIMBINGAN PENYULUHAN

ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN

KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM


H i n d u i s m e d a n B u d d h i s m e | ii

NEGERI SUMATERA UTARA T.A

2022/2023

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allāh swt. karena atas
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan “Makalah Studi
Masyarakat Indonesia”.
Adapun tujuan pembuatan Makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas dari Dosen pengampu Studi Masyarakat Indonesia khusunya
juga untuk mengetahui keanekaragaman agama yang terdapat di
Indonesia khususnya agama Hindu dan Budha..
Di dalam penulisan “Makalah Studi Masyarakat Indonesia” ini
kami menyadari banyak kekurangan dalam segi bahasa, penulisan
khususnya translitasi maupun dalam pembahasannya hal ini
dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang kami
miliki. Didalam makalah ini menjelaskan bahwa suatu asal-usul
munculnya agama Hindu dan Budha dan juga ajaran yang dianut oleh
agama Hindu dan Buddha seperti apa, oleh karena itu mari kita simak
makalah ini dengan seksama.
Dalam menyelesaikan “Makalah Studi Masyarakat Indonesia” ini,
kami mendapat banyak bantuan dari berbagai pihak. Maka, pada
kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Dosen sebagai pengampu Studi Masyarakat Indonesia.
2. Kedua orang tua kami yang selalu memberikan dorongan dan
memotivasinya baik yang bersifat materil maupun moril.
3. Rekan-rekan yang ikut membantu dalam pembuatan Makalah ini.
Semoga Allāh SWT senantiasa melimpahkan rahmat, hidayah dan
karunia-Nya. Mudah-Mudahan “Makalah Studi Masyarakat Indonesia”
ini dapat bermanfaat bagi kami pada khususnya dan rekan-rekan
mahasiswa IPAI.
H i n d u i s m e d a n B u d d h i s m e | iii

Bandung, 09 November 2015


Penyusun,
H i n d u i s m e d a n B u d d h i s m e | iv

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................1
C. Tujuan.............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. Hinduisme: Melihat Agama Hindu.................................................................3
1. Asal Usul Munculnya Agama Hindu.....................................................3
2. Jenis Hinduisme.....................................................................................5
3. Kepercayaan Hinduisme........................................................................5
4. Ajaran Buddhisme.................................................................................6
5. Perayaan Keagamaan.............................................................................8
6. Hinduisme Dewasa Ini...........................................................................8
B. Buddhisme: Melihat Agama Budha...............................................................9
1. Asal Usul Munculnya Buddhisme.......................................................10
2. Jenis Buddhisme..................................................................................11
3. Kepercayaan Buddhisme.....................................................................13
4. Ajaran Buddhisme...............................................................................14
5. Perayaan Keagamaan...........................................................................15
6. Buddhisme Dewasa Ini........................................................................16
BAB III PENUTUP...............................................................................................17
A. Simpulan.......................................................................................................17
B. Saran.............................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................iii
Hinduisme dan Buddhisme |1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehidupan manusia diawali dengan peradaban yang muncul akibat
budaya disekitarnya, ini terjadi akibat adanya budaya-budaya yang
menunjukkan keindahan hidup. Budaya-budaya akan membentuk ritual-ritual
yang menjadi pusat ritual manusia. maka ritual manusia tersebut akan
menjadi media manusia yang tepat untuk bergantung. Media tersebut adalah
agama.
Agama di dunia ini sangat beragam, karena manusia memilki akal yang
jernih yang dapat keluar dari keyakinan yang sudah ada, maka muncullah
agama baru. Agama-agama yang terbesar di dunia ini adalah Hindu, Yahudi,
Budha, Kristen dan Islam.
Dari beberapa agama diatas, memilki keyakinan tersendiri dilihat dari
ritual dan kepercayaannya. Agama yang pertama kali muncul adalah Hindu,
agama ini sangat dominan terhadap benda-benda yang dianggap keramat
menurut umatnya. Maka agama ini berorientasikan pada nenek moyang
zaman dahulu. Agama yang mirip dengan Hindu adalah Budha, dimana
budha ini perkembangan dari agama Hindu. Oleh karena itu, penulis
membuat makalah ini untuk memperjelas agama Hindu dan Budha.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Asal Usul Munculnya Agama Hindu dan Budha?
2. Bagaimana Kasta pada Hinduisme?
3. Apa saja Jenis-Jenis Buddhisme?
4. Bagaimana Kepercayaan Hinduisme dan Buddhisme?
5. Bagaimana Ajaran Hinduisme dan Buddhisme?
6. Bagaimana Ritual Keagamaan Hinduisme?
7. Bagaimana Perayaan Keagamaan Buddhisme?
8. Bagaimana Hinduisme dan Buddhisme Dewasa Ini?
C. Tujuan
1. Mengetahui Asal Usul Munculnya Agama Hindu dan Budha?
2. Mengetahui Kasta pada Hinduisme?
Hinduisme dan Buddhisme |2

3. Mengetahui Jenis-jenis Buddhisme?


4. Mengetahui Kepercayaan Hinduisme dan Buddhisme?
5. Mengetahui Ajaran Hinduisme dan Buddhisme?
6. Mengetahui Perayaan Keagamaan Hindu dan Budha?
7. Mengetahui Perayaan Keagamaan Buddhisme?
8. Mengetahui Hinduisme dan Buddhisme Dewasa Ini?
Hinduisme dan Buddhisme |3

BAB II
PEMBAHASAN

A. Hinduisme: Melihat Agama Hindu


Michael Keene (2006, hal. 8) menerangkan bahwa Hinduisme
berkembang sejak ribuan tahun lalu dan merupakan agama paling tua di dunia
yang masih hidup sampai sekarang. Agama ini diperkirakan muncul antara
tahun 3102 SM sampai 1300 SM dan merupakan agama tertua di dunia yang
masih bertahan hingga kini. Ada jutaan dewa-dewi dalam kepercayaan agama
Hindu dan semua itu merupakan refleksi dari Brahman (roh paling tinggi).
Dewa paling populer adalah Shiva (dewa perusak alam), dan Vishnu (dewa
pemelihara alam).
Ada ratusan kuil dipersembahkan untuk mereka (Smith, 2008). Semua
orang Hindu memiliki tempat pemujaan dalam rumah masing-masing, tempat
melakukan ibadat harian, dan bersama dengan perayaan lainnya membentuk
iman mereka. Inti iman mereka berada dalam suatu lingkaran yang tak pernah
berakhir dan lahir, hidup, mati, dan lahir kembali, dan setiap orang
mengalami reinkarnasi dengan tingkat yang ditentukan oleh apa yang mereka
perbuat dalam hidup sebelumnya. Sebagaimana dalam firman Veda:
“Jangan kaulakukan kepada orang lain hal-hal yang engkau sendiri tidak
suka; itulah hukum utama-hukum yang lain dapat berubah-ubah.
(Mahabarata, Veda 39)”
Djam’annuri (Djam'annuri, 2003) berpendapat bahwa ayat tersebut
menggambarkan Hinduisme yang selalu menyukai terhadap kebaikan yang
selalu mengutamakan hukum agamanya, apabila bangsa Hindu
mengutamakan hukum tersebut, maka kehidupan bangsa Hindu akan berubah
menjadi baik.
1. Asal Usul Munculnya Agama Hindu
Hinduisme muncul sekitar tahun 1800 SM di India, tetapi dasar
berdirinya tidak pasti. Riwayat yang diketahui paling dini terdapat pada
peradaban Lembah Sungai Indus. Kata itu sendiri berasal dari bahasa
Sansekerta untuk Sungai Indus, Siddhu, kata yang oleh bangsa Persia kuno
diucapkan sebagai “Hindu”. Tidak lama sebelumnya kata itu digunakan untuk
Hinduisme dan Buddhisme |4

menyebut semua bangsa India pada umumnya, tetapi sekarang kata itu hanya
digunakan untuk pengikut Hinduisme (Keene, 2006, hal. 10).
Dalam bahasa Persia, kata Hindu berakar dari kata Sindhu (Bahasa
Sanskerta). Dalam Reg Veda, bangsa Arya menyebut wilayah mereka sebagai
Sapta Sindhu (wilayah dengan tujuh sungai di barat daya anak benua India,
yang salah satu sungai tersebut bernama sungai Indus) (Hadiwijono, 2008,
hal. 16). Pada awalnya kata Hindu merujuk pada masyarakat yang hidup di
wilayah sungai Sindhu. Hindu sendiri sebenarnya baru terbentuk setelah
Masehi ketika beberapa kitab dari Weda digenapi oleh para brahmana. Pada
zaman munculnya agama Buddha, agama Hindu sama sekali belum muncul
semuanya masih mengenal sebagai ajaran Weda (Djam'annuri, 2003, hal. 23)
Untuk melacak sejarah Hindu, ada beberapa poin terpenting yang ditulis
oleh Michael Keene (2006, hal. 10). Di sini akan dijelaskan secara singkat
mengenai asal-usul Hindu yang diyakini muncul dari peradaban Lembah
Indus:
a. Orang Indus
Kita tidak tahu banyak tentang peradaban Lembah Indus. Namun,
patung-patung para dewi yang dibuat pada zamannya memberi kesan
bahwa orang Lembah Indus sangat menekankan pentingnya kesuburan
wanita. Beberapa dewa dan dewi Hindu, seperti Shiva, mungkin
merupakan keturunan dari para dewi yang hidup pada zaman
sebelumnya.
b. Bangsa Arya
Bangsa Arya datang dengan membawa bahasa Sansekerta. Mereka
juga memperkenalkan sistem kasta, yang menempatkan orang-orang ke
dalam bermacam-macam kasta atau warna berdasarkan kedudukan.
Bangsa Indus dan Arya saling terlibat dalam perkawinan campur dan
melahirkan Kitab-Kitab Veda yang merupakan kumpulan pujian-pujian
dan hasil sastra. Kitab yang paling tua dan paling penting adalah Rig
Veda,  yang di dalamnya pujian dipersembahkan kepada dewa-dewi
termasuk indra, dewa langit, agni, dewa api, dan aditi, dewi ibu.
Hinduisme dan Buddhisme |5

2. Sistem Kasta Hinduisme


Didalam agama Hindu tentu saja ada beberapa orang yang mempunyai
derajat manusia yang masing-masingnya berbeda-beda. Yang menjadikan
perbdaan tersbeut adalah dari faktor budaya, maka agama Hindu muncul
adanya Kasta-kasta. (Djam'annuri, 2003, hal. 24)
Tuhan yang asli dalam agama Hindu adalah Brahma. Agus Hakim (1996,
hal. 132) menerangkan bahwa kepercayaan mereka Brahma telah menjadikan
“Manu” yaitu manusia laki-laki pertama dan “Shatapura” wanita pertama.
Dari mereka lahirlah manusia selanjutnya. Meskipun semua manusia dari
“Manu”, tetapi tetap saja Hindu terlahir menjadi empat Kasta.
Menurut Michael Keene (2006, hal. 12) bahwa kasta adalah pembagian-
pembagian di dalam masyarakat yang didasarkan pada kedudukan manusia
dan ribuan kasta serta subkasta masih terdapat di India. Kasta muncul dari
perusha. Keempat macam warna berasal dari sebuah kisah di dalam Rig
Veda di mana dewa Brahma, yang mempunyai kuasa untuk mencipta,
menciptakan manusia pertama, Perusha. Akhirnya, Perusha dikurbankan dan
diambillah empat warna dari tubuhnya: Warna tertinggi (putih): kasta
Brahmana, Warna kedua (merah): kasta Kesatria, Warna ketiga (kuning):
kasta Waisya, Warna keempat (hitam): kasta Sudra.
3. Kepercayaan Hinduisme
Menurut sejarah panjangnya, Hinduisme telah menarik dan mengambil
banyak ide dari agama-agama lain. Tidak semua orang Hindu percaya pada
hal-hal yang sama meskipun ada doktrin-doktrin pokok yang diterima oleh
sebagian besar pengikutnya.
Pemahaman orang Hindu tentang kehidupan terpusat pada hubungan
antara badan dengan jiwa atau atman. Badan adalah milik dunia, yang selalu
berubah-ubah dan tidak sempurna, sedangkan atman adalah bagian dari
realitas roh Brahman yang sempurna, tidak berubah, dan kebenaran mutlak
(Keene, 2006, hal. 18).
Histon Smith (2008, hal. 37) menjelaskan bahwa didalam agama Hindu
tidak dikenal istilah surga dan neraka sebagaimana dipahami agama-agama
Hinduisme dan Buddhisme |6

semitik. Bagi orang Hindu surga adalah reinkarnasi ke bentuk yang lebih
baik, sedang neraka sebaliknya.
Micahel Keene (2006, hal. 18) menuliskan ada 2 hal kepercayaan
Hinduisme yang sangat besar yaitu Samsara dan Karma. Samsara merupakan
mengembara dan menunjuk pada pengembaraan jiwa dari tubuh yang satu ke
tubuh yang lain. Bagi orang Hindu baik alam dunia maupun alam manusia
mempunyai kecenderungan untuk “mengulang kembali” kehidupan yang
sama. Karma merupakan hukum sebab akibat yang diperbuat oleh orang
Hindu. Orang Hindu percaya bahwa Karma yang menumpuk dalam
kehidupan sebelumnya yang pindah ke masa kini. Sebagaimana firman Veda:
Sebagaimana manusia menanggalkan pakaian lamanya dan mengenakan
pakaian yang baru, demikian pula jiwa menanggalkan tubuhnya yang
lama dan masuk ke dalam tubuh yang baru. (Bhagavad Gita)
Kemudian Moksha yang merupakan akhir dari Samsara pengembangan jiwa dan
merupakan tujuan setiap orang Hindu. Spiritualitas Hindu pertama-tama
tertuju pada membawa jiwa manusia pada pantai yang lain, dengan kata lain
bahwa manusia itu hanya dimiliki oleh laut. (Djam'annuri, 2003, hal. 27)
4. Ajaran Hinduisme
Ajaran agama Hindu mempunyai beribadatan tersenidri. Ibadah dalam
agama Hindu tidaklah terbatas oleh masa dan waktu, tetapi pada setiap letika
dan keadaan harus beribadat. Ibadat tidaklah hanya dihadapkan kepada maha
dewa Brahma, Wisnu dan Syiwa tetapi lebih dahulu langsung kepada tenaga
dan daya alam yang dianggap sebagai dewa, yang langsung mempengaruhi
kehidupan manusia.
Tidak hanya ketiga dewa diatas, melainkan orang Hindu beribadat
kepada dewa-dewa yang memberi macam kehidupan. Agus Hakim (1996,
hal. 130) menuliskan dewa-dewa yang dijadikan pusa peribadatan orang
Hindu:
a. Dewa Surya (Matahari)
b. Dewa Agni (Api Suci)
c. Dewa Wayu (Angin)
d. Dewa Candra (Bulan)
e. Dewa Waruna (Alam/Angkasa)
Hinduisme dan Buddhisme |7

f. Dewa Marut (Badai/Topan)


g. Dewa Paryania (Hujan)
h. Dewa Acwin (Kembar/Kesehatan)
i. Dewa Usa (Dewa Fajar)
j. Dewa Indra (Perang)
k. Dewa Wetra (Jahat)
Diantara semua dewa-dewa itu yang diutamakan sekali dan paling
banyak mendapat puji-pujian ialah dewa Indra dan Agni. Karena dewa Indra
adalah dewa yang rahmat yang membawa kebahagiaan yang dijuluki dengan
sebutan “puramdara” yaitu dewa penggempur benteng. Dewa Agni adalah
dewa yang mulia, karena dewa ini yang selalu menjadi sahabat bagi manusia
dalam kehidupannya. (Hadiwijono, 2008, hal. 78)
Hal ini karena agama Hindu sangat memuliakan dewa-dewanya. Dewa
menjadikan kehidupan manusia di jagad raya yang akan memberikan
kebahagiaan serta memberikan banyak kehikmatan kepada bangsa Hindu.
Sebagaimana Michael Keene (2006, hal. 27) menuliskan apa yang dikatakan
oleh tokoh religius India:
“Pemujaan patung dewa dalam barang yang kecil merupakan seni memeluk
seluruh jagad raya (Vinoba Bhave)”
Micahel Keene (2006, hal. 26) menerangkan bahwa Dewa menuntut para
bangsa Hindu untu anak-anak umat Hindunya dididik menjalankan lima tugas
harian:
a. Melakukan yoga atau meditasi
b. Menghormati dan emuja dewa pujaan keluarga
c. Menghormati anggota keluarga yang lebih tua dan para leluhur sepenuh
hati
d. Menunjukkan sikap keramahtamahan keluarga kepada siapa pun
termasuk kepada orang-orang suci
e. Menghargai semua makhluk hidup
Ketika meminta hal semua itu, umat Hindu melakukan meditasi dengan
cara menyebut berulang-ulang nama tuhan yaitu dengan menyebutkan Gyatri
Mantra yang berbunyi “Marilah kita melakukan meditasi dalam cahay agung
sang pencipta. Kiranya ia berkenan membimbing kita dan menerangi pikiran
Hinduisme dan Buddhisme |8

kita” (Keene, 2006, hal. 27). Dan kata yang sering dikatakan mereka adalah
AUM atau OM.
5. Ritual Keagamaan
Ritual kegamaan yang dilakukan oleh umat Hindu banyak sekali, karena
agama ini lahir ketika nenek moyang yang dipujanya sangat mendominasi
pada kehidupan di lingkungannya. Micahel Keene (2006, hal. 28)menuliskan
dua ritual keagamaan yaitu upacara keagamaan dan perayaan keagamaan.
a. Upacara keagamaan
Ada jenis 16 upacara atau samskara yang menandai tahap-tahap
kehidupan penting manusia sejak sebelum pembuahan sampai dengan
kematian. Yang pertama dilakukan adalah pemberian nama, nama bayi
dirahasiakn sampai dia berumur 11 atau 12 hari untuk menghindari roh jahat
yang berusaha membawanya kabur. Yang kedua adalah benang suci, upacar
ini dilakukan pada anak laki-laki dari kasta Brahmana yang berusia antara
lima samapai delapan tahun. Yang ketiga perkawinan dan yang keempat
adalah kematian yang dilakukan dengan cara ngaben, yaitu pembakaran
mayat umat Hindu.
b. Perayaan Kegamaan
Hinduisme agama yang banyak sekali perayaan meskipun sebagian besar
hanya dirayakan secara lokal karena perayaan akan menjadikan jaminan
kehidupan yang bahagia (Keene, 2006, hal. 32). Perayaan tersebut
diantaranya: perayaan menurut penanggalan Hindu, perayaan yang
berhubungan dengan musim cocok tanam.
6. Hinduisme Dewasa Ini
Dengan mengetahui betapa sentralnya peranan Tuhan dalam pandangan
agama Hindu, kita dapat menelaah seluruh konsep agama Hindu secara
sistematis tentang hakikat dan ansib manusia (Smith, 2008, hal. 89).
Michael Keene (2006, hal. 36) menerangkan ada lebih dari 800 juta umat
Hindu di dunia dewasa ini dan komunitas Hindu yang cukup besar ada di
lebih dari 160 negara. Satu di antara enam orang di dunia modern ini adalah
orang Hindu.
Hinduisme dan Buddhisme |9

Rumah spiritual Hinduisme adalah India, di mana 85 persen dari seluruh


umat Hindu sekitar 650 juta orang tinggal di sana. Ada beberapa gerakan
reformasi Hindu pada abad ke-19 dan ke-20 yang menentang sistem kasta dan
bentuk-bentuk tekanan lain di India. Reformis yang paling terkenal ialah
Mahatma Gandhi, yang memimpin India dalam kampanye spiritual untuk
kelompok “yang hina dina”, kasta paling rendah, yang telah mereduksi jutaan
orang Hindu pada kemelaratan. (Djam'annuri, 2003, hal. 29)
Sekarang, komunitas-komunitas Hindu yang besar dapat dijumpai di
Hindia Barat dan Afrika, juga di Sri Langka, Guyana, Fiji, dan Bali. Sekitar
800.000 umat Hindu tinggal di Amerika Serikat. Di negara ini ada banyak
kuil, termasuk kuil Shiva-Vishnu di Livermore, California, di mana ada usaha
yang dilakukan untuk menyediakan fasilitas yang berguna bagi bermacam-
macam keturunan Hindu yang dijumpai di negara ini. Komunitas-komunitas
Hindu yang kecil juga dapat dijumpai di seluruh Eropa dengan komunitas
terbesar yang berada di luar Britania, yaitu di Belanda dengan 160.000
pengikut (Keene, 2006, hal. 36).
B. Buddhisme: Melihat Agama Budha
Michael Keene (2006, hal. 67) Orang sudah mengikuti pengajaran
Buddha lebih dari 2.500 tahun dari India, tempat tinggalnya, ke Eropa dan
Amerika, tempat kepercayaan itu kuat. Ada hampir 400 juta orang Buddha di
seluruh dunia. Umat Buddha percaya bahwa manusia terikat didalam
lingkaran lahir, hidup dan mati melalui keinginan yang kuat dan bahwa
mereka dapat lahir kembali berulang kali sampai tak terhitung jumlahnya
dengan tingkatan hidup dan keberadaan yang berbeda-beda. Mereka juga
percaya bahwa mereka dapat menghindari diri dari kelahiran kembali maka
dari itu mereka akan masuk nirvana. Pengajaran-pengajaran Buddha
merupakan bimbingan bagi seluruh umat Buddha yang mempunyai keinginan
besar untuk meningkatkan kebijaksaknaan, belas kasihan dan menghindari
kekerasan. Akhirnya, mereka dapat menerima pencerahan.
Umat Buddha percaya akan adanya realitas tinggi, tetapi mereka tidak
menyebut realitas ini adalah “Allah”. Banyak umat Buddha yang merasa lebih
H i n d u i s m e d a n B u d d h i s m e | 10

bahagia bila mereka membicarakan tentang filsafat hidup dibandingkan


dengan Agama.
Buddhisme memberikan cara merefleksi
yang ampuh terhadap kesulitan manusia.
Kita semua mengalami kelahiran
dalam ujud manusia dan mesti...
mengalami bermacam-macam hal
dari yang terbaik hingga yang terburuk,
dari kegembiraan hingga kesakitan...
tidak ada yang bebas
dari pengalaman-pengalaman kepedihan,
pertumbuhan, usia, kematian...
YANG MULIA SUMEDHO
1. Asal Usul Munculnya Buddhisme
Agama Budha merupakan sejarah agama-agama di India yang
dimulai  semenjak tahun 500 SM hingga tahun 800 M. Secara historis agama
tersebut  mempunyai kaitan erat dengan agama yang mendahuluinya, akan
tetapi juga mempunyai beberapa  perbedaan dengan  agama yang
mendahuluinya dan yang datang sesudahnya, yaitu agama Hindu.
(Hadiwijono, 2008, hal. 80)
Zaman Budha dimulai ketika putra Raja Sudhodana yang bernama “
Siddharta”, menafsirkan Weda dari sudut logika dan mengembangkan sistem
Yoga dan Semadhi sebagai jalan untuk menghubungkan diri dengan
Tuhan. Agama Hindu dari India Selatan menyebar sampai keluar India
dengan berbagai cara. Terutama melalui perdagangan bebas internasional.
Michael Keene (2006, hal. 68-69) Siddharta Gautama lahir sekitar
tahun 560 BCE di India bagian timur laut, beliau merupakan salah seorang
intelektual terbesar dan pusat spiritual dunia. Sebuah legenda menyatakan
kelahirannya yang menyatakan bahwa seorang wanita bernama Maya, ibunya,
memimpikan seekor gajah putih masuk kedalam rahimnya. Sepuluh bulan
kemudia ia melahirkan dan seketika bumi bergetar selama bulan purnama
dibulan Mei. Maya meninggal tujuh hari kemudian, yang menurut legenda
H i n d u i s m e d a n B u d d h i s m e | 11

karena ia yang telah melahirkan seorang Budha sudah tidak dapat lagi
memenuhi keinginan-keinginan yang lain. Anak itupun dibesarkan dalam
kehidupan mewah oleh bibinya.
Pangeran muda ini menikah dengan Gopa atau Yashodara yang
kemudian melahirkan seorang anak pertamanya dan diberi nama Rahula yang
artinya “belenggu” karena ia merasa terpenjara dengan gaya hidup yang
dialaminya. Ketika perlahan berhasil keluar istana, ia mendapatkan 4
pengalaman yang memperkuat kehendaknya: (Djam'annuri, 2003, hal. 84)
a. Ia melihat seorang laki-laki tua yang lemah dan menyaksikan betapa
usia tua itu menghancurkan ingatan, keindahan, dan keperkasaan. Ia
tidak pernah bertemu dengan orang tua sebelumnya.
b. Ia melihat orang cacat yang tersiksa kesakitan, ia merasa tercengang
melihat penderitaan demikian dan bergetar seperti pantulan cahaya
bulan didalam riak air. Ia tidak pernah mengalami penderitaan seperti
ini.
c. Ia melihat orang sedang mengis dalam duka dan prosesi pemakaman
dan perasaannya terganggu oleh suasana penderitaan karena kematian.
Ia tidak pernah melihat peristiwa kematian sebelumnya.
d. Ia melihat seorang suci sedang mengembara dengan rasa puas dan
gembira, berjalan berkeliling dengan mangkok derma ditangannya. Ia
tiba-tiba mengerti bahwa semua kesenangan hidup tidak berarti. Yang
ia rindukan adalah pengetahuan akan kebenaran, maka pada tengah
malam ia meninggalkan istananya untuk menemukannya.
Pada saat itu Siddharta bergabung dengan banyak orang suci dalam
mencari pengetahuan akan kebenaran. Lalu saat melakukan pencerahan
Siddharta di panggil oleh dewa tertinggi yaitu Brahma hingga 3 kali, di utus
untuk membantu orang lain menerima pencerahan. Panggilan ini ia jalankan
hingga 44 tahun.
2. Jenis Buddhisme
Menurut Michael Keene (2006, hal. 70-71) Pada abad setelah Buddha
meninggal, Buddhisme Theravada dan Mahayana lahir sebagai dua kelompok
utama untuk pengajaran Buddha.
H i n d u i s m e d a n B u d d h i s m e | 12

Buddhisme theravada dijalankan di Sri Langka, Myanmar (sebelumnya


bernama Burma), Thailand dan tempat lain di Asia Tenggara. Theravada
artunya jalan bagi kaum-kaum tua. Ajarannya didasarkan pada kitab suci
yang disebut pali canon, yang dipercaya sebaigai catatan yang paling akurat
tentang apa yang dikatakan dan dilakukan Buddha. Yang utama adalah
menekankan bahwa Buddha hanyalah seorang manusia, seseorang yang telah
mencapai pencerahan, dan bahwa pencerahan dapat dicapai dengan mengikuti
teladan dan pengajarannya. Terdapat dua kelompok umat Theravada:
(Hakim, 1996, hal. 45)
a. Para biarawan dan biarawati atau rahib Buddha, yang disebut Bbikku
yang sama sekali tergantung pada kaum awam Buddha untuk makanan
dan pakaian mereka, mereka yang terbebas dari tugas rumah tangga
sehingga mereka mempunyai kesempatan yang baik untuk mencapai
nirvana. Diantara ereka yang paling dekat pada pencerahan ialah para
rahib hutan, yang menjalankan meditasi dengan ketat. Hampir tidak
mungkin bagi orang awam untuk mendapatkan pencerahan maka jika
seseorang baik laki-laki maupun perempuan yang dengan serius ingin
mendapatkan pencerahan, ia harus menjadi seorang rahib/bbikku.
b. Pemilik rumah tangga akan menerima kemurahan kelahiran kembali pada
masa yang akan datang dengan cara memberikan makanan, pakaian, dan
uang kepada para rahib.
Sedangkan Buddhisme Mahayana yang artinya kendaraan besar dan
orang-orang Buddha Mahayana memandang Siddharta Gautama sebagai
seseorang yang memiliki kelebihan. Mereka percaya bahwa pernah ada
Buddha, ada Buddha, dan akan ada banyak Buddha lainnya. Orang-orang
Buddha mahayana menyatakan bahwa Buddhisme Mahayana memberikan
lebih banyak kesempatan untuk mendapatkan pencerahan dibandingkan
dengan Buddhisme Theravada. Pernyataan ini didasarkan pada tiga prinsip
yang dianggap menjadi ajaran Buddha: (Djam'annuri, 2003, hal. 32)
a. Orang tidak boleh bergantung pada usaha mereka sendiri untuk mencapai
nirvana. Akan tetapi, meeka dibantu menuju pencerahan oleh
H i n d u i s m e d a n B u d d h i s m e | 13

Bodhisattva orang yang sudah mencapai pencerahan tetapi masih tinngal


dibumi karena pilihannya untuk menolong orang lain mencapai nirvana.
b. Apapun dapat digunakan sebagai kendaraan menuju pencerahan
termasuk mantra, koan (pertanyaan yang tidak ada jawabannya),
menebang pohon atau mengalirkan air.
Sangha dapat membantu orang yang ingin mencapai pencerahan, Sangha
adalah komunitas para rahib yang mengikuti ajaran Buddha.kelompok utama
Buddhisme Mahayana dapai dijumpai di Jepang, Korea, Mongolia, Cina,
Tibet dan Nepal.
3. Kepercayaan Buddhisme
Michael Keene (2006, hal. 74-75) Terdapat empat kebenaran mulia dan
jalan berjalur delapan pada inti ajaran-ajaran Buddha. Seluruh kegiatan umat
Buddha dilakukan untuk menolong orang lain agar dapat sampai pada
pengertian penuh tentang Empat kebenaran mulia yang merupakan dasar
semua kepercayaan Buddha, empat kebenaran mulia itu adalah:
1. Sepanjang hidup manusia mengalami penderitaan. Ajaran Buddha
ditunjukan untuk membantu manusia supaya mengerti penderitaan itu
dan mengatasinya.
2. Penyebab penderitaan adalah keinginan manusia yang kuat akan hidup,
kesenangan dan uang.
3. Menyingkirkan keinginan yang kuat berarti menyingkirkan penderitaan.
4. Jalan tengah antara askese dan hedonisme satu-satunya jalan
menghilangkan keinginan yang kuat itu.
Dengan cara menyingkirkan kesenangan diri dan keterikatan pada
duniawi, lingkaran kelahiran, kehidupan, dan kematian akhirnya dapat
dipecahkan. Hal ini dapat di capai dengan cara mengikuti jalan berjalur
delapan, atau jalan tengah, antara ekstrem askese dan hawa nafsu. Kedelapan
jalan berjalur itu ialah: (Djam'annuri, 2003, hal. 29)
1. Mengerti empat kebenaran mulia dengan benar
2. Berpikir yang benar, yang membawa kepada sifat mencitai semua
bentuk-bentuk kehidupan, bahkan juga kepada kehidupan yang
tingkatannya paling rendah sekalipun.
H i n d u i s m e d a n B u d d h i s m e | 14

3. Berbicara yang benar dengan tujuan yang murni, mulia dan baik.
4. Berbuat yang benar, menyangkut tindakan yang bermoral, penuh
perhatian kepada sesama dan melakukan kebaikan terhadap semua
makhluk hidup.
5. Mata pencaharian yang benar, maksudnya ialah supaya umat Buddha
jangan mencari mata pencaharian dari hal-hal yang mengakibatkan
kekerasan, atau harus mengikuti ajaran agamanya, rahib Buddha harus di
urus oleh umat Buddha.
6. Usaha yang benar untuk mengusir semua pikiran jahat.
7. Perhatian yang benar, yang menyangkut kesadaran terhadap kebutuhan-
kebutuhan orang lain.
Konsentrasi yang benar dengan menggunakan meditasi, yang dapat
menciptakan ketenangan batin seseorang dan rasa damai dengan diri sendiri
maupun dengan dunia.
4. Ajaran Buddhisme
Michael Keene (2006, hal. 76-77) Lingkaran kelahiran, kehidupan dan
kematian mengandung arti bahwa tidak ada sesuatu yang ada adalah tetap dan
segala sesuatu berada dalam keadaan berubah-ubah secara terus-menerus.
Sifat ini dikenal sebagai anicca, yang artinya tidak tetap. Jika manusia
bekerja keras untuk keabadian, hasilnya adalah penderitaan, atau dukkha.
Buddha mengajarkan bahwa jiwa bukan lagi apa-apa kecuali hanya seberkas
pengalaman yang lenyap pada saat kematian.
Terdapat lima aturan atau pedoman moral yang harus selalu diikuti oleh
setiap umat Buddha:
a. Mereka tidak boleh membunuh atau merusak benda-benda hidup.
b. Mereka tidak boleh mengambil barang yang tidak diberikan kepadanya.
c. Kereka tidak boleh menyalahgunakan seks.
d. Mereka tidak boleh mengguankan kata-kata yang tidak pantas, seperti
berbohong, menyebar rumor dan gosip.
e. Mereka tidak boleh menggunakan obat terlarang dan alkohol, karena
semua barang ini akan mengganggu pikiran dan penalaran.
H i n d u i s m e d a n B u d d h i s m e | 15

Lingkaran kelahiran, kehidupan dan kematian yang tanpa akhir disebut


samsara yang artinya pengembaraan tiada akhir. Semua makhluk hidup
adalah bagian dari lingkaran ini dan mereka tidak bisa terbebas dari lingkaran
itu sampai mereka mencapai nirvana. Nirvana atau tempat kesejukan adalah
keadaan dimana nafsu yang berkobar dan keserakahan dipadamkan.
5. Perayaan Keagamaan
Michael Keene (2006, hal. 82-83) tanggal dan makna setiap hari raya
umat Buddha tergantung pada tradisi dari kebudayaan masing-masing negara.
Banyak hari raya untuk merayakan kehidupan, pengajaran dan pencerahan
Buddha. Hari raya lainnya digunakan untuk merayakan para Boddhisattva,
guru-guru penting atau peristiwa-peristiwa yang terjadi didalam sejarah umat
Buddha.
Kelahiran, pencerahan dan kematian Buddha dipercayai bahwa semuanya
terjadi pada hari yanag sama pada bulan Wesak (Mei sampai juni). Umat
Buddha merayakan peristiwa ini pada hari Wesak. Mereka menghias rumah
mereka dan memberikan persembahan di kuil. Mereka menggunakan lilin dan
lampu-lampu lainnya sebagai lambang pencerahan Buddha. Hari Wesak juga
dipercaya sebagai waktu ketika Buddha memberikan pengajaran tentang
Dharma pertama dan hari itu ditandai dengan perayaan yang penuh
kegembiraan dibanyak negara Buddha. (Hadiwijono, 2008, hal. 78)
Selanjutnya hari-hari Uposatha yaitu hari-hari yang dihubungkan dengan
fase-fase bulan dan hari-hari khusus lainnya didalam penanggalan yang
berdasarkan perhitungan bulan. Uposatha artinya masuk untuk tinggal dan
pada hari-hari ini umat awam Buddha mengenakan pakaian khusus, biasanya
jubah putih dan memasuki vihara setempat untuk bergabung dengan para
rahib dalam mengadakan puji-pujian dan nyanyian. Mereka juga
menghabiskan banyak waktu untuk melakukan meditasi, juga melaksanakan
10 perintah supaya mendapatkan kebaikan dalam reinkarnasi yang akan
datang.
Disamping hari-hari raya utama, ada juga tambahan hari raya lainnya
yang dirayakan oleh umat Buddha setempat. Beberapa diantaranya
H i n d u i s m e d a n B u d d h i s m e | 16

dihubungkan dengan barang-barang peninggalan Buddha, seperti yang


terkenal adalah perayaan gigi suci di Kandy, Sri Langka.

6. Buddhisme Dewasa Ini


Michael Keene (2006, hal. 84-85) dalam usia 1.500 tahun pertama sejak
keberadaannya, Buddhisme berkembang dengan pesat dimana Burma
(Myanmar), Sri Langka, Thailand, Cina, Jepang dan Korea memeluk agama
ini. Kemudian agama ini tergelincir dalam suatu masa sepi hanya karena
kejadian kecil sampai abad ke-20. Sekarang Buddhisme tumbuh kembli di
beberapa tempat.
Selama abad ke-20, banyak negara Buddha berada dalam pengawasan
komunis dan agama ini mendapat tekanan. Ada lebih dari 6.000 biara di Tibet
sebelum Cina menyerbunya pada tahun 1950-an, tetapi setelah itu banyak dari
biara-biara itu telah dihancurkan. Sekitar 100.000 umat Buddha Tibet
diperkirakan telah melarikan diri ke India, dan di Tibet Buddhisme masih
berjuang mempertahankan kehidupannya. (Keene, 2006, hal. 86)
Hampir seluruh kuil Buddha di Cina di tutup atau dihancurkan selama
Revolusi kebudayaan (1966-1976). Pada tahun 1977. Kuil-kuil diijinkan
untuk dibuka kembali dan sejak 1980 pendidikan rahib-rahib diijinkan
kembali. Buddhisme tumbuh diCina kembali, khususnya bagian utara, dan
pendapatkan pengikut yang besar diantara anak-anak muda yang tertarik
dengan filsafatnya.
Ditempat lain, Buddhisme masih berjuang. Di Sri Langka, Buddhisme
adalah agama terbesar. Sementara itu, di Thailand dan Buthan, Budha
menjadi agama negara. Agama ini sedang melakukan perkembangannya ke
Indonesia, Singapura dan Korea Selatan, sedangkan minoritas umat Buddha
India sedang melakukan perkembangan. Di India pada tahun-tahun terakhir
ini beberapa juta orang Hindu dari kasta paria masuk ke agama Buddha.
H i n d u i s m e d a n B u d d h i s m e | 17

BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Hinduisme berkembang sejak ribuan tahun lalu dan merupakan agama
paling tua di dunia yang masih hidup sampai sekarang. Hinduisme muncul
sekitar tahun 1800 SM di India, tetapi dasar berdirinya tidak pasti. Riwayat
yang diketahui paling dini terdapat pada peradaban Lembah Sungai Indus.
Dalam bahasa Persia, kata Hindu berakar dari kata Sindhu (Bahasa
Sanskerta). Dalam Reg Veda, bangsa Arya menyebut wilayah mereka sebagai
Sapta Sindhu (wilayah dengan tujuh sungai di barat daya anak benua India,
yang salah satu sungai tersebut bernama sungai Indus). Kepercayaan mereka
Brahma telah menjadikan “Manu” yaitu manusia laki-laki pertama dan
“Shatapura” wanita pertama. Dari mereka lahirlah manusia selanjutnya.
Ada lebih dari 800 juta umat Hindu di dunia dewasa ini dan komunitas
Hindu yang cukup besar ada di lebih dari 160 negara. Satu di antara enam
orang di dunia modern ini adalah orang Hindu.
Ada hampir 400 juta orang Buddha di seluruh dunia. Umat Buddha
percaya bahwa manusia terikat didalam lingkaran lahir, hidup dan mati
melalui keinginan yang kuat dan bahwa mereka dapat lahir kembali berulang
kali sampai tak terhitung jumlahnya dengan tingkatan hidup dan keberadaan
yang berbeda-beda.
Agama Budha merupakan sejarah agama-agama di India yang
dimulai  semenjak tahun 500 SM hingga tahun 800 M. Zaman Budha dimulai
ketika putra Raja Sudhodana yang bernama “ Siddharta”, menafsirkan Weda
dari sudut logika dan mengembangkan sistem Yoga dan Semadhi sebagai
jalan untuk menghubungkan diri dengan Tuhan.
Buddhisme Theravada dan Mahayana lahir sebagai dua kelompok utama
untuk pengajaran Buddha. Dalam usia 1.500 tahun pertama sejak
keberadaannya, Buddhisme berkembang dengan pesat dimana Burma
(Myanmar), Sri Langka, Thailand, Cina, Jepang dan Korea memeluk agama
ini.
H i n d u i s m e d a n B u d d h i s m e | 18

B. Saran
Dengan adanya pembahasan tentang Hinduisme dan Buddhisme,
pemakalah mengharapkan bisa lebih mengetahui tentang agama Hindu dan
Budha, maka dari itu sepatutnya kita harus mengetahui semua agama yang
terdapat di dunia. Dan juga pemakalah menyarankan kepada para pembaca
hendaknya tidak hanya mengambil referensi dari makalah ini saja.
Dikarenakan kami dari pemakalah menyadari bahwa makalah ini hanya
mengambil referensi dari beberapa sumber saja.
H i n d u i s m e d a n B u d d h i s m e | 19

DAFTAR PUSTAKA

Armstrong, K. (2001). Sejarah Tuhan. Bandung: Mizan.


Djam'annuri. (2003). Studi Agama-agama. Yogyakarta: Pustaka Rihlah.
Hadiwijono, H. (2008). Agama Hindu dan Budha. Jakarta: Gunung Mulia.
Hakim, A. (1996). Perbandingan Agama. Bandung: Dipenogoro.
Keene, M. (2006). Agama-Agama Dunia. (Soeprapto, Penerj.) Yogyakarta: Kanisius.
Smith, H. (2008). Agama-agama Manusia. (S. Bahar, Penerj.) Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai