Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH

“MULTIKULTURALISME AGAMA”

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Pendidikan Kewarganegaraan


Dosen Pengampu Mata Kuliah : Isna Sari Rukmana, S.Pd., M.Pd.

Disusun oleh kelompok 3:


Rani Purwati ( NIM : 12092021020162 )
Nursalmi ( NIM: 12092021020156 )
Septia Nurdalisyah ( NIM: 12092021020178 )
Wafa Nurziyani ( NIM : 12092021020193 )
Wilia Permata Ardi ( NIM: 12092021020196 )

Semester/kelas/jurusan : II/C/PGMI

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM ( STAI )


AULIAURRASYIDIN TEMBILAHAN
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah dengan mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT


karena atas limpahan dan karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan tugas yang
di berikan oleh dosen yang kemudian dilanjutkan dengan penyusunan makalah
dengan judul “ Multikulturalisme Agama”.
Makalah ini kami susun guna menyelesaikan tugas kelompok dari mata
kuliah Pendidikan Kewarganegaraan dan Multikulturalisme. Adapun ruang
lingkup pembahasan dalam makalah ini meliputi: Pembahasan 6 agama di
Indonesia dan Masalah- Masalah tentang agama yang ada di Indonesia.
Dengan kemampuan yang sangat terbatas dan makalah ini masih jauh dari
sempurna, baik dalam pengetikan maupun isinya, oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
makalah ini.
Tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada anggota kelompok yang
sudah membantu dalam menyusun makalah ini sehingga terselesaikan tepat
waktu. Semoga makalah ini memberikan maanfaat untuk pengembangan wawasan
mahasiswa.

Tembilahan, 04 April 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................. 2

1.3 Tujuan ................................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Agama .............................................................................................. 3

2.2 Teori Agama ...................................................................................................... 4

2.3 Agama di Indonesia ............................................................................................ 6

2.4 Masalah keagamaan di Indonesia ....................................................................... 18

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ........................................................................................................ 23

3.2 Saran .................................................................................................................. 24

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 25

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk. Salah satu sisi kemajemukan
bangsa Indonesia adalah adanya keragaman agama yang dipeluk dan kepercayaan
yang diyakini oleh penduduknya. Dengan kata lain agama dan kepercayaan yang
hidup dan berkembang di Indonesia tidaklah tunggal namun beragam. Ada
agama–agama besar seperti Islam, Kristen Protestan, Kristen Katholik, Hindu,
Buddha dan konghucu. 1

Kenyataan sosial keagamaan yang demikian sebenarnya telah dipahami para


pendiri bangsa: Bahwa beragama merupakan hak setiap penduduk dan hak ini
harus dijamin oleh Negara. Karena itulah mengapa dalam undang-Undang Dasar
1945 terdapat Pasal 29 ayat (1) dan ayat (2) yang menyatakan bahwa, "Negara
berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa,"… Negara menjamin kemerdekaan
tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat
menurut agama dan kepercayaannya itu," Baik Pancasila maupun UUD 1945
sesungguhnya merupakan jaminan bagi eksistensi agama dan kepercayaan di
Indonesia. Jaminan akan eksistensi agama dan kepercayaan berarti bahwa setiap
agama dan kepercayaan yang ada dan hidup di Indonesia mestilah dijamin oleh
Negara untuk menjalankan ajaran agama dan ajaran kepercayaan serta beribadat
menurut agama dan kepercayaan yang diyakini .

Di samping dijamin dalam Konstitusi, eksistensi agama-agama dan


kepercayaan itu juga dilindungi dari penyalahgunaan dan atau penodaan agama
melalui Undang-Undang No. 1/PNPS/1965 tentang Pencegahan Penyalahgunaan
dan atau Penodaan Agama. Dalam penjelasan Pasal demi Pasal dari UU ini

1
Iskandar Zulkarnain, “Hubungan Antar Komunitas Agama di Indonesia: Masalah dan
Penangannya”, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2011, hlm 682-683.

1
dinyatakan bahwa: Agama-agama yang dipeluk oleh penduduk di Indonesia ialah
lslam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Khong Cu (Confusius).

Hal ini dapat dibuktikan dalam sejarah perkembangan agama-agama di


Indonesia. Karena 6 macam Agama ini adalah agama-agama yang dipeluk hampir
seluruh penduduk lndonesia, maka kecuali mereka mendapat jaminan seperti yang
diberikan oleh pasal 29 ayat 2 Undang-undang Dasar, juga mereka mendapat
bantuan-bantuan dan perlindungan seperti yang diberikan oleh pasal ini.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah yang dapat


dibuat meliputi:

1. Apa yang dimaksud dengan agama?


2. Apa yang dimaksud teori agama?
3. Apa saja agama yang ada di Indonesia?
4. Apa saja masalah keagamaan yang ada di Indonesia?

C. Tujuan

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka tujuan yang dapat dibuat


meliputi:

1. Untuk mengetahui pengertian agama.


2. Untuk mengetahui mengenai teori agama.
3. Untuk mengetahui agama yang ada di Indonesia.
4. Untuk mengetahui masalah keagamaan yang ada di Indonesia.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Agama

Agama merupakan istilah yang berasal dari bahasa Sansekerta yang


sering diartikan kucar kacir (A berarti tidak dan Gama berarti kucar kacir).
Secara istilah kata ini dikaitkan dengan seluruh sistem kepercayaan kepada
Tuhan, dewa, Sang Hyang Widhi, Ilahi, Deus. Bouquet mengartikan agama
sebagai hubungan yang tetap antara manusia dengan yang bukan manusia
yang bersifat suci dan suprematur, yang bersifat berada dengan sendirinya
dan mempunyai kekuasaan yang absolut yang disebut Tuhan (Syamsul Arifin,
1989:2). Agama juga dikatakan berasal dari kata A yang pertama = berarti
tidak, Gam = berarti Go/pergi dan A yang terakhir berarti tidak, yang
mengandung pengertian berjalan ditempat, sesuai dengan garis-garis
kewajiban itu sendiri2.

Kata agama dalam bahasa Indonesia berarti sama dengan “din” dalam
bahasa Arab atau dalam bahasa Inggris “religion”. Dari arti bahasa
(etimologi) agama berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti tidak pergi,
tetap ditempat, diwarisi turun temurun. Sedangkan kata “din” menyandang

2
I Wayan Watra, Agama-Agama Dalam Pancasila di Indonesia, (Denpasar: UNHI Press, 2020),
hlm 9.

3
arti antara lain menguasai, memudahkan, patuh, utang, balasan atau
kebiasaan.

Sebuah doktrin yang biasa kita temui dalam agama Hindu adalah “Sarwa
dharma Samabhawa”, yang secara harfiah berarti bahwa semua
dharma/kebenaran adalah sama atau saling selaras satu sama lainnya.
Belakangan pernyataan ini mendapat sorotan dan telah memaknai bahwa
“semua agama adalah sama”- bahwa semua agama hanyalah jalan menuju
Tuhan. Dengan kata lain, memiliki tujuan spiritual yang sama. Berdasarkan
logika ini jalan keagamaan yang diambil seorang hanyalah sebatas pilihan
pribadi, seperti memilih apakah makan nasi atau roti untuk mengisi perut.
Pilihan seseorang dalam hal agama hanya permasalahan kecil dan tidak akan
membuat perbedaan yang dalam bagi arah spiritual kehidupan seseorang.
Dari pandangan ini apakah seorang beragama Hindu, Budha, Kristen, Islam
atau apapun kepercayaan agamanya tidaklah penting atau yang penting
bagaimana dia merealisakan ajaran agamanya untuk kepentingan universal.

Jadi secara singkat dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan


agama adalah sebuah kepercayaan besar diluar kemampuan manusia yang
disebut dengan berbagai nama dan selanjutnya adalah menguji dasar
kepercayaan keagaman itu benar atau salah yang melahirkan moral. 3

B. Teori Agama

1. Animisme
Animisme berasal dari kata anima, animae; dalam bahasa Latin,
„Animus‟, dan dalam bahasa Yunani ‟Avepos‟, dalam bahasa Sanskerta
disebut „Prana, dalam bahasa Ibrani disebut „Ruah‟ yang artinya napas
atau jiwa. Animisme diartikan sebagai ajaran atau doktrin tentang realitas
jiwa. Dalam KBBI yang dimaksud animisme adalah kepercayaan kepada
roh yang mendiami semua benda (pohon, batu, sungai, gunung, dan
sebagainya).

3
I Wayan Watra, Agama-Agama Dalam Pancasila di Indonesia, (Denpasar: UNHI Press, 2020),
hlm 9.

4
Teori animisme dimunculkan pertama kali oleh E.B. Tylor (1832-
1917), seorang antropolog asal Inggris. Menurutnya animisme adalah
perlambangan dari suatu jiwa atau ruh pada beberapa makhluk hidup dan
objek bernyawa lainnya. Makhluk halus memberi kesadaran kepada
manusia akan adanya jiwa-jiwa, baik yang aktif maupun yang tidak aktif. 4
Adapun tujuan beragama menurut paham animisme adalah untuk
dapat berhubungan baik dengan roh-roh yang ditakuti dan dihormati itu
dengan senantiasa berusaha menyenangkan hati mereka. Menurut mereka
kemarahan roh haruslah dijauhi, karena kemarahan roh akan menimbulkan
bahaya dan malapetaka. Ada pun orang yang dapat mengontrol roh-roh itu
adalah para dukun atau ahli sihir.
2. Dinamisme
Kata dinamisme berasal dari kata Yunani “dynamis atau dynaomos”
yang artinya kekuatan atau tenaga. Jadi dinamisme adalah kepercayaan
(anggapan) adanya kekuatan yang terdapat pada berbagai barang, baik
yang hidup (manusia, binatang, dan tumbuh-tumbuhan), atau yang mati.
Dinamisme yang menjadi bahasan disini berkaitan dengan dengan
kepercayaan primitif. 5
Dinamisme dapat diberi pengertian sebagai paham yang mempunyai
daya-daya kesaktian pada benda-benda alam yang tidak berpribadi (tidak
hidup) baik bersifat halus maupun berjasad, manusia, hewan, atau benda-
benda yang memiliki makna selalu dikeramatkan, dan dihormati oleh
orang. Disamping orang menghormati benda-benda yang bermana, dengan
berbagai usaha dan cara, orang ingin menguasai bahkan memilikinya.
3. Magi
Menurut R.R Marett dalam Encyclopedia of Religion Ethics, magi
diantaranya berasal dari bahasa latin magia yang arti sebenarnya adalah
agama, ajaran dan praktek. Bisa juga berarti pemimpin yang berasal dari

4
Indarwati, “Dualisme Keberagamaan Dalam Agama Islam”, (Skripsi tidak diterbitkan, Aqidah
Filsafat, Fakultas Ushuluddin, UIN Walisongo, 2015, hlm 19.
5
Indarwati, “Dualisme Keberagamaan Dalam Agama Islam”, (Skripsi tidak diterbitkan, Aqidah
Filsafat, Fakultas Ushuluddin, UIN Walisongo, 2015, hlm 23.

5
kata magu. Tetapi, kata magi kemudian berubah menjadi sihir yang kalau
di Jawa dikenal dengan santet. Magi melengkapi kemampuan dan tujuan
praktis manusia, oleh karena itu magi dapat mempertinggi keyakinan yang
fungsinya untuk meritualisasikan optimis manusia untuk.6

C. Agama Di Indonesia

Ada 6 agama yang diakui oleh pemerintah di Imdonesia, antara lain


Islam, Kristen Protestan, Kristen Katholik, Hindu, Buddha dan Konghucu.
Keenam agama ini diatur dalam TAP MPR Nomor1 Tahun 1965 dan UU
Nomor 5 Taun 1969. Dengan adanya banyak agama ini, pemerintah pun
memberikan hak kepada warga negara nya untuk memilih sendiri agama
yang ingin dianut secara merdeka. Kemerdekaan memilh agama dan
sistem kepercayaan ini diatur dalam UUD 1945 Pasal 28E ayat (1) dan (2)
serta Pasal 29 ayat (2).

1. Agama Islam

Nama kitab suci : Al-Qur‟an

Nama pendiri : Nabi Muhammad SAW

Awal muncul : Sekitar 1400 tahun yang lalu

Tempat ibadah : Masjid

Jumlah penganut : 238.09 juta jiwa (86.93%)

Hari besar keagamaaan : Hari Raya Idul Fitri, Hari Raya Idul Adha,
Tahun Baru Hijriah, dan Isra‟ Mi‟raj

6
Indarwati, “Dualisme Keberagamaan Dalam Agama Islam”, (Skripsi tidak diterbitkan, Aqidah
Filsafat, Fakultas Ushuluddin, UIN Walisongo, 2015, hlm 27.

6
Agama Islam dengan pengikutnya 1,6 miliar pengikut dari total
populasi 23 persen. Islam dibawa oleh Nabi Muhammad SAW . Orang-
orang yang mngikuti agama Islam dikenal sebagai muslim. Dengan
jumlah penganutnya adalah 238.09 juta Jiwa (86.93%). Tokoh Pertama
dan Tokoh utama dalam agama Islam adalah Nabi Muhammad SAW. 7

Islam (‫ )اسالم‬berasal dari kata-kata: salam (‫ )سالم‬yang berarti damai dan


aman. Salamah (‫ )سالمة‬berarti selamat. Istilah islam (‫ )االسالم‬sendiri berarti
penyerahan diri secara mutlak kepada Allah SWT untuk memperoleh
ridho-Nya dengan mematuhi perintah dan larangan-Nya.8

Secara terminologis (istilah, maknawi) dapat dikatakan Islam adalah


agama wahyu berintikan tauhid atau keesaan Tuhan yang diturunkan oleh
Allah SWT kepada Nabi Muhammad Saw sebagai utusan-Nya yang
terakhir dan berlaku bagi seluruh manusia, di mana pun dan kapan pun,
yang ajarannya meliputi seluruh aspek kehidupan manusia. Wahyu yang
diurunkan oleh Allah SWT kepada Rasul-Nya untuk disampaikan kepada
segenap umat manusia sepanjang masa dan setiap persada. Suatu sistem
keyakinan dan tata-ketentuan yang mengatur segala perikehidupan dan
penghidupan asasi manusia dalam berbagai hubungan: dengan Tuhan,
sesama manusia, dan alam lainnya.

Menurut agama islam, manusia diciptakan oleh Allah SWT tidak


untuk hidup sia-sia, namun diberi amanat untuk beribadah kepada-Nya.
Melalui ibadah manusia dapat mencapai kehidupan yang berguna dan
dapat mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat. Pemuka agama islam
disebut Ustadz atau Imam.

7
I Wayan Watra, Agama-Agama Dalam Pancasila di Indonesia, (Denpasar: UNHI Press, 2020),
hlm 21.
8
Ahmad Asir, “Agama dan fungsinya dalam kehidupan umat manusia”, Jurnal penelitian dan
pemikiran keislaman, vol.1.No.1. Februari 2014, hlm 53.

7
a. Ajaran Agama Islam

1) Kitab Suci Agama Islam adalah Al-Qur‟an. Al-Qur‟an merupakan


segala yang bersifat ilahi atau segala yang belum mampu ditangkap
oleh panca indra pada satu Tuhan. Al Qur‟an adalah kumpulan firman
Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad dengan perantara
malaikat Jibril. Al Quran bagi umat Islam adalah menjadi petunjuk
pegangan pokok dalam menjalani hidup dan kehidupannya di dunia
ini. Oleh karena itu Al Quran merupakan sumber hukum islam yang
pertama.
2) Rukun Islam (Akhlak)
 Pengakuan Syahadat, yang dimaksud adalah seorang muslim harus
menyatakan pernyataan, secara perlahan-lahan dan dengan
kesungguhan hati, terang dan jelas dengan penuh pengertian dan
keyakinannya, yaitu dengan ucapannya: “Aku bersaksi bahwa tidak
ada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad
adalah rasull Allah”.
 Shalat yaitu bahwa seorang muslim melaksanakan shalat lima
waktu dalam sehari dan shalat jumat di Mesjid secara bersama-
sama. Shalat lima waktu yang dimaksud adalah:

- Shalat subuh, di pagi hari (04:50 – 05:30)

- Shalat dzuhur, di siang hari (12:12 sampai masuknya ashr )

- Shalat ashr, di sore hari (15:22 sampai masuknya maghrib )

- Shalat maghrib, di awal malam hari (18:16)

- Shalat isya, di malam hari (19:24 – 04:15)

 Zakat yaitu mengeluarkan sebagian harta tertentu dari jumlah harta


kepunyaan seorang dan diberikan kepada yang berhak
menerimanya. Zakat mestinya diberikan kepada:

- Mereka yang memerlukan secara langsung

8
- Para budak yang ingin membebaskan diri dari perbudakan

- Kepada mereka yang berhutang dan tak mampu membayarnya

 Puasa yaitu dilaksanakan setiap bulan Ramadhan. Bulan Ramadhan


adalah nama salah satu bulan dalam penanggalan arab, yang
merupakan bulan suci bagi Umat Islam. Untuk memperingati hal
ini maka para muslimin mengadakan bulan puasa di Bulan
Ramadhan.
 Ibadah Haji, para muslim yang mampu jasmani dan ekonominya.
3) Rukun Iman, yaitu kepercayaan dan keyakinan (qidah), terdiri dari:
 Iman kepada Allah SWT
 Iman kepada malaikat Allah
 Iman kepada kitab Allah
 Iman kepada nabi dan rasul Allah
 Iman kepada hari kiamat
 Iman kepada qada‟ dan qadar
2. Agama Kristen Katholik

Nama kitab suci : Al- Kitab

Nama pendiri : Yesus Kristus

Awal muncul : Sekitar 2000 tahun SM

Tempat ibadah : Gereja

Jumlah penganut : 8.43 juta jiwa (3.08%)

Hari besar keagamaaan : Hari Natal, Jum‟at Agung, Hari Paskah,


Kenaikan Isa Almasih

9
Agama Katolik mempunyai makna suatu sekte agama Kristen yang
dipimpin oleh PAUS atau POPE yang berkedudukan di negara Fatikan
yang terletak di dalam kota Roma, Italia. Gereja Katolik mempunyai
keyakinan bahwa Allah itu hanya satu yang hadir dalam tiga pribadi, yakni
Allah Bapa, Yesus Sang Putra dan Ruhul Kudus. Keyakinan tersebut
tercakup di dalam Credo Nicea dan jelaskan di dalam Katekimus Gereja
Katolik.9

Orang-orang Katolik dalam melakukan sesuatu berdasarkan kepada


janji Yesus yang dituangkan dalam injil, dimana Gereja Katolik percaya,
bahwa ia dibimbing secara berkelanjutan oleh Ruhul Kudus. Dengan
demikian mereka akan terhindar dari kemungkinan kekeliruan dalam
doktrin. Di Kristen katholik pemuka agama tidak menikah, karena
mempersembahkan hidupnya untuk fokus melayani Tuhan dan sesama
seperti para Fastor, Frator dan Suster atau Biarawati. Ibadah Kristen
katholik yang dipimpin oleh Imam atau Fastor disebut Misa. Gereja
katholik menghormati Bunda maria dan Santo-Santa atau orang kudus.

Gereja Katolik mengajarkan bahwa melalui rahmat-rahmat yang


diperoleh Yesus bagi umat manusia dengan mengorbankan dirinya sendiri
di kayu salib, keselamatan dapat diterima bahkan oleh orang-orang yang
berada diluar batas-batas yang nampak dari gereja. Kitab suci mereka
disebut Alkitab dan ada tambahan tradisi gereja, dibaca oleh sebagian
besar orang Kristen yang berjumlah 46 kitab perjanjian lama dan 27 kitab
perjanjian baru lebih tebal dari kitab gereja protestan karena terdapat 7
kitab Deuterokananika di dalam kitab perjanjian lama yaitu: Tobit, Yudit,
1 Makabe, 2 Makabe, Kebijaksanan, Sirakh, Barukh serta juga ada
tambahan Ester dan tambahan Daniel.

9
Abu Bakar, “Studi terhadap theology Katolik dan Protestan”, Universitas Islam Negeri Sultan
Syarif Kasim Riau, hlm 2.

10
3. Agama Kristen Protestan

Nama kitab suci : Al- Kitab

Nama pendiri : Yesus Kristus

Awal muncul : Sekitar 2000 tahun SM

Tempat ibadah : Gereja

Jumlah penganut : 20.45 juta jiwa (7.47%)

Hari besar keagamaaan : Hari Natal, Jum‟at Agung, Hari Paskah,


Kenaikan Isa Almasih

Protestan secara etimologi yaitu satu sekte yang bertentangan dengan


sekte Katolik. Kristen Protesten merupakan agama Kristen yang dahulunya
menganut sekte Katolik. Kristen Protestan berasal dari kata „protes‟, yang
dilontarkan oleh pangeran jerman Martin luther yang mendukung gerakan
pembaharuan melawan keputusan Paus yang beragama Romawi Katolik
pada waktu sidang Dewan Kekaisaran (Dewan Negara) kedua di kota
speyer (1529) karena melarang meluasnya paham pembaharuan tersebut.
Kala itu Raja Jerman menjadi pengikut Injil dan kemudian sangat
menentang terhadap tekanan dari penguasa yang beragama katolik, dari
protes ini lahirlah kelompok yang menamakan diri sebagai kelompok
Protestan.10

Berbagai denominasi Protestan bervariasi dalam keyakinan-


keyakinannya, namun pada umumnya mereka berbeda dari 8 umat Katolik

10
Abu Bakar, “Studi terhadap theology Katolik dan Protestan”, Fakultas Ushulludin, Universitas
Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, hlm7.

11
di dalam masalah Sri Paus, Tradisi Gereja, Ekaristi, penghormatan
orangorang kudus serta dala isu-isu yang berkaitan dengan anugerah,
perbuatan baik dan keselamatan.

Untuk gereja protestan tidak memiliki pemimpin di dunia karena


setiap negara dan suku memiliki gereja khas nya masing-masing. Di
Kristen protestan pemuka agama nya boleh menikah seperti pendeta. Kitab
suci mereka disebut Alkitab dibaca oleh sebagian besar orang Kristen yang
merupakan pedoman hidup yang berjumlah 39 kitab perjanjian lama dan
27 kitab perjanjian baru tanpa Deuterokanonika. Ibadah Kristen protestan
yang dipimpin oleh pendeta disebut Kebaktian.

4. Agama Hindu

Nama kitab suci : Weda

Nama pendiri : Para Maharsi

Awal muncul : Sekitar 3000 tahun SM

Tempat ibadah : Pura

Jumlah penganut : 4,67 juta jiwa (1,71%)

Hari besar keagamaaan : Nyepi, Saraswati, Pagarwesi, (galungan-

kuningan)

Agama Hindu adalah agama yang pertama kali masuk ke Indonesia.


Hindu masuk ke Indonesia melalui pedagang-pedagang dari India yang
berdagang di Selat Malaka. Para pedagang tersebut berdagang rempah-
rempah dan sutra sambil menyebarkan agama Hindu. Sebelum Hindu
masuk ke Indonesia, mayoritas pendudunya menganut aliran kepercayaan.
Aliran kepercayaan yang dianut biasanya aliran Animisme dan
Dinamisme.

12
Agama hindu adalah sebuah agama yang berasal dari anak benua
India. Agama ini merupakan lanjutan dari agama Weda (Brahmanisme)
yang merupakan kepercayaan bangsa Indo-Iran (Arya). Penganut agama
Hindu sebagian besar terdapat di anak benua India. Agama ini pernah
tersebar di Asia Tenggara sampai kira-kira abad ke-15, lebih tepatnya pada
masa keruntuhan Majapahit. Mulai saat itu agama ini digantikan oleh
agama Islam dan juga Kristen. Pada masa sekarang, mayoritas pemeluk
agama Hindu di Indonesia adalah masyarakat Bali, selain itu juga yang
terbesar di pulau Jawa, Lombok, Kalimantan (suku Dayak Kaharingan),
Sulawesi (Toraja dan Bugis-Sidrap).11
Pemuka agama Hindu adalah Wasi. Para umat penganut Hindu selalu
memegang teguh ajaran-ajaran yang berasal dari kitab suci Weda. Weda
adalah sabda suci atau wahyu Tuhan Yang Maha Esa yang diterima oleh
para Maharesi. Keterangan ini terdapat dalam kitab Bhumikabhasya, karya
Maharesi Sayana. Resi disebut sebagai Mantra Drstah, yang artinya adalah
orang-orang yang melihat mantra.
Konsep Ketuhan yang paling banyak dipakai adalah Monoteisme
(terutama dalam Weda, agama Hindu Dharma dan Adwaita Wedanta),
sedangkan konsep lainnya (ateisme, panteisme, henoteisme, monisme dan
politeisme). Sebenarnya konsep Ketuhanan yang jamak tidak diakui oleh
umat Hindu pada umumnya, karena berdasarkan pengamatan para sarjana
yang meneliti agama Hindu tidak secara menyeluruh.
Dalam ajaran agama Hindu, dewa adalah makhluk suci, makhluk
supranatural, penghuni surga, setara dengan malaikat dan merupakan
manifestasi dari Tuhan yang Maha Esa. Kata “dewa” berasal dari kata
“Div” yang berarti “bersinar”. Dalam kitab suci Reg Weda, Weda yang
pertama disebutkan adanya 33 dewa. Diantara dewa-dewi dalam agama
Hindu yang paling terkenal sebagai suatu konsep adalah Brahma, Wisnu,
dan Siwa yang sering disebut Trimurti. 12

11
Abu Bakar, “Konsep Ibadah Dalam Agama Islam”, Fakultas Ushulludin, Universitas Islam
Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, hlm 2-3.
12
Abu Bakar, “Konsep Ibadah Dalam Agama Islam”, Fakultas Ushulludin, Universitas Islam
Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, hlm 11.

13
Dalam agama Hindu ada lima keyakinan dan kepercayaan yang
disebut dengan Pancasradha. Pancasradha merupakan keyakinan dasar
umat Hindu. Kelima keyakinan tersebut, yakni:
 Widhi Tattwa- percaya tuhan yang Maha Esa dan segala aspeknya
 Atma Tattwa-percaya dengan adanya jiwa dalam setiap makhluk
 Karmaphala Tatwa- percaya dengan adanya hukum sebab-akibat
dalam setiap perbuatan
 Punarbhawa Tattwa- percaya dengan adanya proses kelahiran
kembali (Reinkarnasi)
 Moksa Tattwa- percaya bahwa kebahagiaan tertinggi merupakan
tujuan akhir manusia
5. Agama Buddha

Nama kitab suci : Tri Pitaka

Nama pendiri : Sidharta Gautama

Awal muncul : Sekitar 2500 tahun SM

Tempat ibadah : Vihara

Jumlah penganut : 2.03 juta jiwa (0,74%)

Hari besar keagamaaan : Hari Waisak, Hari Hasadha, dan Hari


Kathina

Kata Budha berasal dari akar kata Bodhi (hikmat), yang dalam
deklensi (Tashrif) menjadi budhi (nurani) dan juga budha (yang beroleh
terang). Panggilan itu diperoleh Sidharta sesudah menjalani sikap hidup
penuh kesucian,bertapa, mengembara untuk menemukan kebenaran,
hampir tujuh tahun lamanya di bawah sebuah pohon (yang dewasa ini

14
berada di kota Gaya). Ia pun memperoleh hikmat dan terang, hingga pohon
itu sampai sekarang disebut dengan pohon hikmat (Tree of Bodhi). 13

Agama Buddha masuk ke Indonesia beberapa tahun setelah masuknya


Hindu. Pemuka Agama Buddha, biasa di sebut Biksu (laki-laki) dan,
Biksuni (perempuan). Hari besarnya adalah hari Waisak. Tujuan utama
umat Buddha adalah mencapai Nibbana. Untuk mencapai Nibbana, umat
buddha melakukan punna (berhala) sebagai penghormatan tertinggi pada
Buddha.

Dua aliran utama Buddhisme yang masih ada yang diakui secara
umum oleh para ahli yaitu Theravada (Aliran Para Sesepuh) dan
Mahayana (Kendaraan Agung). Vajrayana yang pada masa selanjutnya
berkembang menjadi Tantrayana (Mantrayana), suatu bentuk ajaran yang
dihubungkan dengan siddha India, dapat dianggap sebagai aliran ketiga
atau hanya bagian dari Mahayana.

Dalam Buddhisme Theravada, tujuan utamanya adalah pencapaian


kebahagiaan tertinggi Nibbana yang dicapai dengan mempraktikkan Jalan
Mulia Berunsur Delapan (juga dikenal sebagai Jalan Tengah), sehingga
melepaskan diri dari apa yang dinamakan sebagai siklus penderitaan dan
kelahiran kembali. Buddhisme Mahayana, sebaliknya mengajarkan bahwa
tujuan hidup dalam agama Budha adalah untuk mencapai kebuddhaan
melalui jalan bodhisattva, suatu keadaan di mana seseorang tetap berada
dalam siklus untuk membantu makhluk lainnya mencapai pencerahan.

Setiap aliran Buddha berpegang kepada Tripitaka sebagai referensi


utama karena di dalamnya tercatat sabda dan ajaran Buddha Gautama.
Pengikut-pengikutnya kemudian mencatat dan mengklasifikasikan
ajarannya dalam tiga buku atau dikenal sebagai tri Pittaka, yaitu Sutta
Pimaka (khotbah-khotbah Sang Buddha), Vinaya Pimaka (peraturan atau
tata tertib para bhikkhu) dan Abhidhamma Pimaka (ajaran hukum
metafisika dan psikologi).

13
Khairiah, Agama Buddha, (Riau: KALIMEDIA, 2018), hlm 1.

15
Sebelum disebarkan di bawah perlindungan maharaja Asoka pada
abad ke-3 SM, umat Buddha hanya sebuah kelompok kecil saja, dan
sejarah peristiwa-peristiwa yang membentuk agama ini tidaklah banyak
tercatat. Berdasarkan catatan-catatan dari masabelakang, ada dua konsili
(sidang umum) dikatakan pernah terjadi. Konsili-konsili (yang juga
disebut pasamuhan agung) ini berusaha membahas formalisasi (penetapan)
doktrin-doktrin Buddhis, dan beberapa perpecahan dalam gerakan
Buddha.14

6. Agama Konghucu

Nama kitab suci : Si Shu Wu Ching

Nama pendiri : Kong Hu Chu

Awal muncul : Sekitar 2500 tahun SM

Tempat ibadah : Li Tang/ Klenteng

Jumlah penganut : 73.63 juta jiwa (0,03%)

Hari besar keagamaaan : Tahun Baru Imlek, Cap Gomeh

Agama konghucu didirikan oleh Kong Qiu (K‟ung Ch‟iu) pada tahun
2500 SM. Sama seperti Shintoisme, Konfusianiesme adalah agama Tao
dan terdiri dari sebagain besar populasi dari Asia Tenggara. Para pengikut
dikenal sebagai Konfucius dan Konghucu. Ada empat buku besar dari
agama ini dan lima buku klasik yang merupakan kitab suci
Konfucianisme. Ajaran Konfusianisme atau Konghucu (juga: Kong Fu
Tze atau Konfusius) dalam bahasa Tionghoa, istilah aslinya adalah Rujiao

14
Khairiah, Agama Buddha, (Riau: KALIMEDIA, 2018), hlm 8.

16
(儒教) yang berarti agama dari orang-orang yang lembut hati, terpelajar
dan berbudi luhur.15

Konghucu memang bukanlah pencipta agama ini melainkan dia


hanya menyempurnakan agama yang sudah ada jauh sebelum
kelahirannya seperti apa yang dia sebutkan: "Aku bukanlah pencipta
melainkan Aku suka akan ajaran-ajaran kuno tersebut". Meskipun orang
kadang mengira bahwa Konghucu adalah merupakan suatu pengajaran
filsafat untuk meningkatkan moral dan menjaga etika manusia. Sebenarnya
kalau orang mau memahami secara benar dan utuh tentang Rujiao atau
Agama Konghucu, maka orang akan tahu bahwa dalam agama Konghucu
(Rujiao) juga terdapat Ritual yang harus dilakukan oleh para penganutnya.

Dalam agama Konghucu, konsep ketuhanan tidak banyak dijelaskan


seperti halnya agama-agama lain. Konghucu sendiri di negeri asalnya,
Cina, tidak atau belum diakui secara luas sebagai sebuah agama.
Konghucu masih lebih diakui sebagai kebudayaan luhur ketimbang
sebagai sebuah agama. Namun, jika dilihat dari sudut konsep dan ajaran
dalam kepercayaan Konghucu memang terdapat alasan yang cukup untuk
mengakuinya sebagai agama.

Kriteria sebuah agama secara umum ialah mempunyai konsep


ketuhanan, konsep kenabian (messengers), kitab suci, umat, dan sistem
doktrin yang dapat dijadikan sebagai pedoman perilaku. Dilihat dari
kriteria ini, maka Konghucu di Indonesia dapat diakui sebagai agama.
Sejumlah negara di luar Cina juga sudah mengakui Konghucu sebagai
agama. Para aktivitas pengamal ajaran Konghucu kebanyakan di antara
mereka tidak peduli apakah keyakinannya diakui sebagai sebuah
keyakinan luhur yang memberikan efek terhadap diri mereka, bahkan
terhadap alam semesta. Konsep ketuhanan dalam Konghucu bisa
ditemukan dalam kitab Yi Jing (Kitab Perubahan). Dalam kitab ini, Tuhan

15
I Wayan Watra, Agama-Agama Dalam Pancasila di Indonesia, (Denpasar: UNHI Press, 2020),
hlm 23.

17
digambarkan dengan istilah Qian yang dapat diartikan Tuhan sebagai
subjek Yang Maha Ada, Maha Sempurna, Khalik Semesta Alam. 16

Agama Konghucu , perlu mendapat perhatian yang serius, karena


agama Konghucu, paling akhir di terima di Indonesia atau termasuk agama
baru, dan hari raya besar konghucu adalah imlek yang merupakan tradisi
dari masyarakat Tionghoa di seluruh dunia untuk mengucapkan syukur
pada Yang Maha Kuasa atas rezeki dan keberuntungan yang di dapat
dalam setahun.

D. Masalah Keagamaan Di Indonesia

Beberapa Kasus Konflik Agama di Indonesia Sejak kejatuhan Soeharto,


kenaikan pemerintah reformasi Habibie dan pemerintah Abdurrahman Wahid,
kekerasan fisik dan beberapa format pembunuhan massal sudah berlangsung
di bagian tertentu provinsi Indonesia. di dalam keprihatinan terhadap
konfrontasi dan konflik lokal, baik yang melibatkan etnis dan agama hingga
memicu ketidak harmonisan sosial. Diantara kasus besar yang pernah terjadi
di Indonesia seperti kasus Poso di Ambon, Sunni di Jawa Timur, GKI Yasmin
di Bogor dan pembakaran GBI di Yogyakarta.17

1. Konflik Agama di Poso ( Islam vs Nasrani )

Konflik Poso adalah bagian dari konflik individu yang kemudian


merembes lebih luas sampai menyetuh ke level agama. Padahal bila
merujuk pada akar sejarahnya, bahwa awal mula terjadinya konflik
bertumpu pada subsistem budaya dalam hal ini menyangkut soal suku
dan agama. Dua unsur inilah yang kemudian mengemukakan dan
menjadi bom waktu bagi perpecahan umat beragama di Poso.

16
I Wayan Watra, Agama-Agama Dalam Pancasila di Indonesia, (Denpasar: UNHI Press, 2020),
hlm 80.
17
Firdaus M.Yunus, “Konflik Agama Di Indonesia Problem dan Solusi Pemecahannya”, Fakultas
Ushuluddin, UIN Sunan Ar-Raniry, 2014, hlm 222.

18
2. Konflik Sunni dan Syiah di Jawa Timur

Jawa Timur yang mayoritas Muslimnya menganut tradisi NU


(Nadlatul Ulama), menjadi salah satu basis utama daerah penyebaran
aliran Syiah16. Gerakan dakwah Syiah mulai muncul sekitar tahun 80-
an. Belakangan ini publik Jawa Timur (Jatim) kembali dicengangkan
oleh sebuah peristiswa kekerasan yang berbalut agama. Peristiswa
berdarah yang terjadi di Puger ini bagai petir di siang bolong yang
mengejutkan banyak pihak. Sebelum meletusnya peristiwa Puger ini,
masih segar dalam ingatan publik atas kasus konflik dan isu serupa
yang terjadi di desa Karanggayam dan desa Bluuran kabupaten
Sampang. Konflik yang berujung pada aksi kekerasan massa ini telah
menyebabkan diungsikannya ratusan warga yang diduga pengikut
aliran syiah ke Sidoarjo dengan alasan untuk menjaga stabilitas dan
kondusifitas masyarakat.

Keterkejutan dan kekhawatiran publik ini sangatlah beralasan,


peristiwa Puger ini meledak di saat proses rekonsiliasi konflik
Sampang masih dalam tahap pematangan. Walaupun sebenarnya
penyelesaian konflik di Puger sudah dilakukan di awal tahun 2012
dengan ditandatangani nya perundingan damai antar kedua belah
pihak. Namun nyatanya diluar dugaan semua pihak, eskalasi konflik
yang melibatkan kelomok sunni dan kelompok syiah ini meninggi dan
terjadilah peristiwa pertumpahan darah.

3. Konflik Ambon (Islam vs Nasrani)


Konflik antar agama yang terjadi di ambon pada tahun 1999.
Merupakan sebuah konflik berdarah antara kaum muslim dan nasrani
yang menghuni wilayah tersebut. Konflik tersebut dipicu oleh insiden
pemalakan oleh 2 orang muslim terhadap warga nasrani seperti
penyebab konflik sosial paling umum. Konflik semakin berkembang
saat isu-isu menyebar dan membakar amarah kedua belah pihak.
Insiden ini menyebabkan 12 orang tewas dan ratusan lainnya luka-

19
luka. Namun, konfik ini segera mereda setelah dilakukan rekonsiliasi
dilakukan oleh pemerintah setempat.18
4. Konflik Agama di Bogor
Pembangunan GKI Yasmin sejak tahun 2000 baru menuai masalah
pada tahun 2008, ketika Kepala DinasTata Kota dan Pertamanan
Bogor Yusman Yopi membekukan izin pembangunan gereja tersebut
melalui surat Nomor 503/208-DTKP tertanggal 14 Februari 2008.
Alasannya, ada keberatan dari forum ulama dan ormas Islam se-kota
Bogor. Surat ini terbit sesudah surat izin dikeluarkan oleh Wali Kota
Bogor Diani Budiarto pada 13 Juli 2006. Karena keberatan, pihak GKI
Yasmin menggugat surat pembekuan izin tersebut ke Pengadilan Tata
Usaha Negara hingga tingkat Mahkamah Agung. Hasilnya, MA
membatalkan pencabutan izin tersebut. Selama proses hukum
berlangsung situasi memanas karena sejak izinnya dibekukan,
pemerintah kota Bogor menggembok gerbang Gereja sehingga jemaat
terpaksa beribadah di trotoar jalan sejak tahun 2010. Ibadah di trotoar
ini mendapat tentangan keras dari Forum Komunikasi Muslim
Indonesia hingga mereka beberapa kali ricuh dengan aparat Satpol PP
dan polisi serta melibatkan sekelompok umat GKI Yasmin. Mereka
menyebut pihak Gereja telah memalsukan tanda tangan dukungan
warga soal pendirian bangunan pada tahun 2006.
5. Pembakaran GBI (Gereja Baptis Indonesia) di Bantul Yogyakarta

Gereja tersebut di bakar oleh orang-orang yang tidak bertanggung


jawab. Mungkin kegiatan ini dimaksudkan untuk menyebarkan sikap
intoleransi kepada masyarakat, Kepolisian setempat menghimbau agar
masyarakat yang berada di sekitar Gereja tersebut untuk berwaspada
dan berhati-hati bila terjadi ledakan yang berikutnya. Kepolisian juga
mendorong semua umat yang berada di Gereja untuk tetap tenang dan
menjaga jarak dari lokasi tersebut. Sebenarnya kejadian ini terjadi di

18
https://hukmnas.com/contoh-konflik-antar-agama/amp.Diakses pada 17 april 2022, jam 15:12

20
saat toleransi dijunjung tinggi, umat yang beragama islam dan Kristen
bahkan bersatu mematikan api.

Kepolisian setempat terus mencari informasi akan kejadian tersebut


dan terus mencari pelakunya, dan akhirnya kepolisian mendapat
informasi bahwa ada tiga kendaraan sepeda motor misterius yang
mendatangi gereja tersebut. Kepolisian masih terus menyelidiki siapa
pelaku yang mengendarai sepeda motor tersebut yang telah membakar
gereja. Kepolisian tidak henti-hentinya terus menghimbau masyarakat
sekitar Yogyakarta untuk tetap tenang dan berwaspada. Staf gereja
juga menemukan secarik kertas yang menempel di pojok gereja yang
isinya bertuliskan “bakar gereja se-jawa”.

Kejadian ini dicurigai karena adanya balas dendam antara umat


islam kepada umat kristiani karena beberapa waktu yang lalu telah
terjadi pembakaran di Masjid Baitul Muttaqin saat umat agama islam
sedang sholat idul fitri, atas kejadian pembakaran ini satu orang telah
tewas dan puluhan lainnya terluka. Aktivis dari Setara Institute, Bonar
Tigor Naipospos mengatakan bahwa kejadian pembakaran di rumah-
rumah ibadat yang terjadi di Indonesia menunjukkan bahwa intoleransi
terjadi karena inkonsistensi pemerintah dalam pembuatan aturan, yaitu
peraturan perlindungan hukum bagi kaum minoritas di Indonesia.
Seharusnya pemerintah membuat peraturan yang lebih adil terhadap
kaum minoritas tidak hanya mengutamakan kaum mayoritas karena
kita di Indonesia ini berbagai macam suku, agama, ras dan golongan.

Mengapa terjadi konflik keagamaan?

 Anggapan hanya satu agama yang paling benar yaitu banyak orang
beranggapan bahwa hanya ada satu Tuhan dan mereka menganggap
agama mereka yang paling benar.
 Agama dianggap memberikan kebenaran absolut yaitu banyak
masyarakat yang masih menganggap bahwa agama itu diberikan oleh
Tuhan sang pencipta, ajaran dan doktrin mereka haruslah mutlak dan

21
sempurna. Hasil yang tak terelakkan ini adalah bahwa anda melihat
diri anda sebagai lawan terhadap lawan terhadap orang-orang yang
menganut agama lain.
 Berfikir hitam putih yaitu banyak masyarakat yang mendefinisikan
agama dalam bentuk hitam putih. Yang artinya mereka berfikir bahwa
agama yang dianutnya adalah kebenaran yang lengkap, sementara
agama yang lainnya adalah salah.
 Para pemimpin agama seolah mewakili Tuhan yaitu banyak
masyarakat di Indonesia yang percaya bahwa para pemimpin di
Indonesia ini mereka seolah berbicara mewakili Tuhan dan oleh karena
itu tidak boleh dibantah oleh siapapun. 19

19
Bernice Vionita Natalia, “Berbagai Macam Perselisihan Umat Beragama di Indonesia Ditinjau
dari Paradigma Teori Konflik Marx”, Jurusan Akuntasi, Univeritas Negeri Yogyakarta, hlm 3-4.

22
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Agama adalah sebuah kepercayaan besar diluar kemampuan manusia
yang disebut dengan berbagai nama, dan selanjutnya adalah menguji
dasar kepercayaan keagaman itu benar atau salah yang melahirkan moral.
Ada 6 agama yang diakui oleh pemerintah di Imdonesia, antara lain
Islam, Kristen Protestan, Kristen Katholik, Hindu, Buddha dan
Konghucu. Keenam agama ini diatur dalam TAP MPR Nomor1 Tahun
1965 dan UU Nomor 5 Taun 1969. Enam agama tersebut yaitu:
Agama Islam dengan jumlah penganut 238.09 juta jiwa (86.93%).
Islam dibawa oleh Nabi Muhammad SAW . Orang-orang yang mengikuti
agama Islam dikenal sebagai muslim. Tempat ibadahnya yaitu masjid.
Kitab sucinya Al-Qur‟an. Agama Islam dibawa oleh Nabi Muhammad
SAW dimulai sekitar 1400 tahun yang lalu.
Agama Kristen protestan dengan jumlah penganut 20.45 juta jiwa
(7.47%). Istilah Kristen berarti pengikut kristus, yaitu merujuk pada
semua orang yang percaya kepada Yesus Kristus. Dibawa oleh Yesus
Kristus sekitar 2000 tahun SM. Tempat ibadahnya gereja. Dan kitab
sucinya Al-Kitab.
Agama Kristen katholik dengan jumlah penganut 8.43 juta jiwa
(3.08%). Istilah Kristen berarti pengikut kristus, yaitu merujuk pada
semua orang yang percaya kepada Yesus Kristus. Dibawa oleh Yesus
Kristus sekitar 2000 tahun SM. Tempat ibadahnya gereja. Dan kitab
sucinya Al-Kitab.
Agama hindu dengan jumlah penganut 4.67 juta jiwa (1.71%).
Hindu diambil dari kata Sindhu yang merujuk pada sungai Indus yang
artinya sungai. Agama hindu dibawa oleh para maharsi sekitar 3000
tahun SM. Weda adalah kitab suci dari agama Hindu. Dan tempat
ibadahnya pura.

23
Agama Buddha dengan jumlah penganut 2.03 Juta jiwa (0.74%).
Buddha menurut bahasa sanskerta berarti mereka yang sadar atau mereka
yang telah tercerahkan. Nama kitab sucinya Tri Pitaka. Dibawa oleh
Sidharta Gautama sekitar 2500 tahun SM. Dan tempat ibadahnya vihara.
Agama konghucu dengan jumlah penganut 73.63 juta jiwa (0.03%).
Konfusianisme didirikan oleh Kong Qiu atau Kong Hu Chu (K‟ung
Ch‟iu) sekitar 2500 tahun SM. Para pengikut dikenal sebagai Konfucius
dan Konghucu. Nama kitab sucinya Si Shu Wu Ching. Dan tempat
ibadahnya Li Tang atau Klenteng.
Keberagaman agama yang ada juga sangat rentan akan adanya
permasalahan. Beberapa Kasus Konflik Agama di Indonesia Sejak
kejatuhan Soeharto, kenaikan pemerintah reformasi Habibie dan
pemerintah Abdurrahman Wahid, kekerasan fisik dan beberapa format
pembunuhan massal sudah berlangsung di bagian tertentu provinsi
Indonesia. di dalam keprihatinan terhadap konfrontasi dan konflik lokal,
baik yang melibatkan etnis dan agama hingga memicu ketidak
harmonisan sosial. Diantara kasus besar yang pernah terjadi di Indonesia
seperti kasus Poso di Ambon (Islam vs Nasrani), Sunni di Jawa Timur,
konflik Ambon (Islam vs Nasrani), GKI Yasmin di Bogor dan
pembakaran GBI di Yogyakarta.
B. Saran
Dari awal pengkajian materi makalah kami berharap makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semua terutama bagi yang membaca. Jika
banyak kekurangan yang ditemukan maupun banyak penjelasan yang
kurang tepat baik dari segi bahasanya maupun dari segi penyusunanya,
kami menerima masukan yang bersifat membangun dan berupa saran,
kritik, sanggahan, maupun yang lainnya.

24
DAFTAR PUSTAKA

Bakar, A. (2012). Konsep Ibadah Dalam Agama Hindu. Universitas Islam Negeri
Sultan Syarif Kasim Riau,2-3.

Bakar, A. (2012). Studi Terhadap Theology Katolik dan Protestan. Universitas


Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau,2.

Indarwati. (2015). Dualisme Keberagaman Dalam Agama Islam. Universitas


Islam Negeri Walisongo,19.

Khairiah. (2018). Agama Buddha. Riau: KALIMEDIA.

M.Yunus, F. (2014). Konflik Agama di Indonesia Problem dan Solusi


Pemecahannya. Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh,222.

Natalia, B. V. (2014). Berbagai Macam Pendidikan Umat Beragama di Indonesia


Ditinjau dari Paradigma Teori Konflik Marx. Univeritas Negeri
Yogyakarta,3-4.

Warta, I. W. (2020). Agama-Agama Dalam Pancasila di Indonesia. Denpasar:


UNHI Press.

Zulkarnain, I. (2011). Hubungan Antar Komunitas Agama di Indonesia:Masalah


dan Penanganannya. Universitas Sunan Kalijaga Yogyakarta,682-683.

https://hukmnas.com/contoh-konflik-antar-agama/amp.Diakses pada 17 april


2022, jam 15:12

25

Anda mungkin juga menyukai