“MULTIKULTURALISME AGAMA”
Semester/kelas/jurusan : II/C/PGMI
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk. Salah satu sisi kemajemukan
bangsa Indonesia adalah adanya keragaman agama yang dipeluk dan kepercayaan
yang diyakini oleh penduduknya. Dengan kata lain agama dan kepercayaan yang
hidup dan berkembang di Indonesia tidaklah tunggal namun beragam. Ada
agama–agama besar seperti Islam, Kristen Protestan, Kristen Katholik, Hindu,
Buddha dan konghucu. 1
1
Iskandar Zulkarnain, “Hubungan Antar Komunitas Agama di Indonesia: Masalah dan
Penangannya”, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2011, hlm 682-683.
1
dinyatakan bahwa: Agama-agama yang dipeluk oleh penduduk di Indonesia ialah
lslam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Khong Cu (Confusius).
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Agama
Kata agama dalam bahasa Indonesia berarti sama dengan “din” dalam
bahasa Arab atau dalam bahasa Inggris “religion”. Dari arti bahasa
(etimologi) agama berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti tidak pergi,
tetap ditempat, diwarisi turun temurun. Sedangkan kata “din” menyandang
2
I Wayan Watra, Agama-Agama Dalam Pancasila di Indonesia, (Denpasar: UNHI Press, 2020),
hlm 9.
3
arti antara lain menguasai, memudahkan, patuh, utang, balasan atau
kebiasaan.
Sebuah doktrin yang biasa kita temui dalam agama Hindu adalah “Sarwa
dharma Samabhawa”, yang secara harfiah berarti bahwa semua
dharma/kebenaran adalah sama atau saling selaras satu sama lainnya.
Belakangan pernyataan ini mendapat sorotan dan telah memaknai bahwa
“semua agama adalah sama”- bahwa semua agama hanyalah jalan menuju
Tuhan. Dengan kata lain, memiliki tujuan spiritual yang sama. Berdasarkan
logika ini jalan keagamaan yang diambil seorang hanyalah sebatas pilihan
pribadi, seperti memilih apakah makan nasi atau roti untuk mengisi perut.
Pilihan seseorang dalam hal agama hanya permasalahan kecil dan tidak akan
membuat perbedaan yang dalam bagi arah spiritual kehidupan seseorang.
Dari pandangan ini apakah seorang beragama Hindu, Budha, Kristen, Islam
atau apapun kepercayaan agamanya tidaklah penting atau yang penting
bagaimana dia merealisakan ajaran agamanya untuk kepentingan universal.
B. Teori Agama
1. Animisme
Animisme berasal dari kata anima, animae; dalam bahasa Latin,
„Animus‟, dan dalam bahasa Yunani ‟Avepos‟, dalam bahasa Sanskerta
disebut „Prana, dalam bahasa Ibrani disebut „Ruah‟ yang artinya napas
atau jiwa. Animisme diartikan sebagai ajaran atau doktrin tentang realitas
jiwa. Dalam KBBI yang dimaksud animisme adalah kepercayaan kepada
roh yang mendiami semua benda (pohon, batu, sungai, gunung, dan
sebagainya).
3
I Wayan Watra, Agama-Agama Dalam Pancasila di Indonesia, (Denpasar: UNHI Press, 2020),
hlm 9.
4
Teori animisme dimunculkan pertama kali oleh E.B. Tylor (1832-
1917), seorang antropolog asal Inggris. Menurutnya animisme adalah
perlambangan dari suatu jiwa atau ruh pada beberapa makhluk hidup dan
objek bernyawa lainnya. Makhluk halus memberi kesadaran kepada
manusia akan adanya jiwa-jiwa, baik yang aktif maupun yang tidak aktif. 4
Adapun tujuan beragama menurut paham animisme adalah untuk
dapat berhubungan baik dengan roh-roh yang ditakuti dan dihormati itu
dengan senantiasa berusaha menyenangkan hati mereka. Menurut mereka
kemarahan roh haruslah dijauhi, karena kemarahan roh akan menimbulkan
bahaya dan malapetaka. Ada pun orang yang dapat mengontrol roh-roh itu
adalah para dukun atau ahli sihir.
2. Dinamisme
Kata dinamisme berasal dari kata Yunani “dynamis atau dynaomos”
yang artinya kekuatan atau tenaga. Jadi dinamisme adalah kepercayaan
(anggapan) adanya kekuatan yang terdapat pada berbagai barang, baik
yang hidup (manusia, binatang, dan tumbuh-tumbuhan), atau yang mati.
Dinamisme yang menjadi bahasan disini berkaitan dengan dengan
kepercayaan primitif. 5
Dinamisme dapat diberi pengertian sebagai paham yang mempunyai
daya-daya kesaktian pada benda-benda alam yang tidak berpribadi (tidak
hidup) baik bersifat halus maupun berjasad, manusia, hewan, atau benda-
benda yang memiliki makna selalu dikeramatkan, dan dihormati oleh
orang. Disamping orang menghormati benda-benda yang bermana, dengan
berbagai usaha dan cara, orang ingin menguasai bahkan memilikinya.
3. Magi
Menurut R.R Marett dalam Encyclopedia of Religion Ethics, magi
diantaranya berasal dari bahasa latin magia yang arti sebenarnya adalah
agama, ajaran dan praktek. Bisa juga berarti pemimpin yang berasal dari
4
Indarwati, “Dualisme Keberagamaan Dalam Agama Islam”, (Skripsi tidak diterbitkan, Aqidah
Filsafat, Fakultas Ushuluddin, UIN Walisongo, 2015, hlm 19.
5
Indarwati, “Dualisme Keberagamaan Dalam Agama Islam”, (Skripsi tidak diterbitkan, Aqidah
Filsafat, Fakultas Ushuluddin, UIN Walisongo, 2015, hlm 23.
5
kata magu. Tetapi, kata magi kemudian berubah menjadi sihir yang kalau
di Jawa dikenal dengan santet. Magi melengkapi kemampuan dan tujuan
praktis manusia, oleh karena itu magi dapat mempertinggi keyakinan yang
fungsinya untuk meritualisasikan optimis manusia untuk.6
C. Agama Di Indonesia
1. Agama Islam
Hari besar keagamaaan : Hari Raya Idul Fitri, Hari Raya Idul Adha,
Tahun Baru Hijriah, dan Isra‟ Mi‟raj
6
Indarwati, “Dualisme Keberagamaan Dalam Agama Islam”, (Skripsi tidak diterbitkan, Aqidah
Filsafat, Fakultas Ushuluddin, UIN Walisongo, 2015, hlm 27.
6
Agama Islam dengan pengikutnya 1,6 miliar pengikut dari total
populasi 23 persen. Islam dibawa oleh Nabi Muhammad SAW . Orang-
orang yang mngikuti agama Islam dikenal sebagai muslim. Dengan
jumlah penganutnya adalah 238.09 juta Jiwa (86.93%). Tokoh Pertama
dan Tokoh utama dalam agama Islam adalah Nabi Muhammad SAW. 7
7
I Wayan Watra, Agama-Agama Dalam Pancasila di Indonesia, (Denpasar: UNHI Press, 2020),
hlm 21.
8
Ahmad Asir, “Agama dan fungsinya dalam kehidupan umat manusia”, Jurnal penelitian dan
pemikiran keislaman, vol.1.No.1. Februari 2014, hlm 53.
7
a. Ajaran Agama Islam
8
- Para budak yang ingin membebaskan diri dari perbudakan
9
Agama Katolik mempunyai makna suatu sekte agama Kristen yang
dipimpin oleh PAUS atau POPE yang berkedudukan di negara Fatikan
yang terletak di dalam kota Roma, Italia. Gereja Katolik mempunyai
keyakinan bahwa Allah itu hanya satu yang hadir dalam tiga pribadi, yakni
Allah Bapa, Yesus Sang Putra dan Ruhul Kudus. Keyakinan tersebut
tercakup di dalam Credo Nicea dan jelaskan di dalam Katekimus Gereja
Katolik.9
9
Abu Bakar, “Studi terhadap theology Katolik dan Protestan”, Universitas Islam Negeri Sultan
Syarif Kasim Riau, hlm 2.
10
3. Agama Kristen Protestan
10
Abu Bakar, “Studi terhadap theology Katolik dan Protestan”, Fakultas Ushulludin, Universitas
Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, hlm7.
11
di dalam masalah Sri Paus, Tradisi Gereja, Ekaristi, penghormatan
orangorang kudus serta dala isu-isu yang berkaitan dengan anugerah,
perbuatan baik dan keselamatan.
4. Agama Hindu
kuningan)
12
Agama hindu adalah sebuah agama yang berasal dari anak benua
India. Agama ini merupakan lanjutan dari agama Weda (Brahmanisme)
yang merupakan kepercayaan bangsa Indo-Iran (Arya). Penganut agama
Hindu sebagian besar terdapat di anak benua India. Agama ini pernah
tersebar di Asia Tenggara sampai kira-kira abad ke-15, lebih tepatnya pada
masa keruntuhan Majapahit. Mulai saat itu agama ini digantikan oleh
agama Islam dan juga Kristen. Pada masa sekarang, mayoritas pemeluk
agama Hindu di Indonesia adalah masyarakat Bali, selain itu juga yang
terbesar di pulau Jawa, Lombok, Kalimantan (suku Dayak Kaharingan),
Sulawesi (Toraja dan Bugis-Sidrap).11
Pemuka agama Hindu adalah Wasi. Para umat penganut Hindu selalu
memegang teguh ajaran-ajaran yang berasal dari kitab suci Weda. Weda
adalah sabda suci atau wahyu Tuhan Yang Maha Esa yang diterima oleh
para Maharesi. Keterangan ini terdapat dalam kitab Bhumikabhasya, karya
Maharesi Sayana. Resi disebut sebagai Mantra Drstah, yang artinya adalah
orang-orang yang melihat mantra.
Konsep Ketuhan yang paling banyak dipakai adalah Monoteisme
(terutama dalam Weda, agama Hindu Dharma dan Adwaita Wedanta),
sedangkan konsep lainnya (ateisme, panteisme, henoteisme, monisme dan
politeisme). Sebenarnya konsep Ketuhanan yang jamak tidak diakui oleh
umat Hindu pada umumnya, karena berdasarkan pengamatan para sarjana
yang meneliti agama Hindu tidak secara menyeluruh.
Dalam ajaran agama Hindu, dewa adalah makhluk suci, makhluk
supranatural, penghuni surga, setara dengan malaikat dan merupakan
manifestasi dari Tuhan yang Maha Esa. Kata “dewa” berasal dari kata
“Div” yang berarti “bersinar”. Dalam kitab suci Reg Weda, Weda yang
pertama disebutkan adanya 33 dewa. Diantara dewa-dewi dalam agama
Hindu yang paling terkenal sebagai suatu konsep adalah Brahma, Wisnu,
dan Siwa yang sering disebut Trimurti. 12
11
Abu Bakar, “Konsep Ibadah Dalam Agama Islam”, Fakultas Ushulludin, Universitas Islam
Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, hlm 2-3.
12
Abu Bakar, “Konsep Ibadah Dalam Agama Islam”, Fakultas Ushulludin, Universitas Islam
Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, hlm 11.
13
Dalam agama Hindu ada lima keyakinan dan kepercayaan yang
disebut dengan Pancasradha. Pancasradha merupakan keyakinan dasar
umat Hindu. Kelima keyakinan tersebut, yakni:
Widhi Tattwa- percaya tuhan yang Maha Esa dan segala aspeknya
Atma Tattwa-percaya dengan adanya jiwa dalam setiap makhluk
Karmaphala Tatwa- percaya dengan adanya hukum sebab-akibat
dalam setiap perbuatan
Punarbhawa Tattwa- percaya dengan adanya proses kelahiran
kembali (Reinkarnasi)
Moksa Tattwa- percaya bahwa kebahagiaan tertinggi merupakan
tujuan akhir manusia
5. Agama Buddha
Kata Budha berasal dari akar kata Bodhi (hikmat), yang dalam
deklensi (Tashrif) menjadi budhi (nurani) dan juga budha (yang beroleh
terang). Panggilan itu diperoleh Sidharta sesudah menjalani sikap hidup
penuh kesucian,bertapa, mengembara untuk menemukan kebenaran,
hampir tujuh tahun lamanya di bawah sebuah pohon (yang dewasa ini
14
berada di kota Gaya). Ia pun memperoleh hikmat dan terang, hingga pohon
itu sampai sekarang disebut dengan pohon hikmat (Tree of Bodhi). 13
Dua aliran utama Buddhisme yang masih ada yang diakui secara
umum oleh para ahli yaitu Theravada (Aliran Para Sesepuh) dan
Mahayana (Kendaraan Agung). Vajrayana yang pada masa selanjutnya
berkembang menjadi Tantrayana (Mantrayana), suatu bentuk ajaran yang
dihubungkan dengan siddha India, dapat dianggap sebagai aliran ketiga
atau hanya bagian dari Mahayana.
13
Khairiah, Agama Buddha, (Riau: KALIMEDIA, 2018), hlm 1.
15
Sebelum disebarkan di bawah perlindungan maharaja Asoka pada
abad ke-3 SM, umat Buddha hanya sebuah kelompok kecil saja, dan
sejarah peristiwa-peristiwa yang membentuk agama ini tidaklah banyak
tercatat. Berdasarkan catatan-catatan dari masabelakang, ada dua konsili
(sidang umum) dikatakan pernah terjadi. Konsili-konsili (yang juga
disebut pasamuhan agung) ini berusaha membahas formalisasi (penetapan)
doktrin-doktrin Buddhis, dan beberapa perpecahan dalam gerakan
Buddha.14
6. Agama Konghucu
Agama konghucu didirikan oleh Kong Qiu (K‟ung Ch‟iu) pada tahun
2500 SM. Sama seperti Shintoisme, Konfusianiesme adalah agama Tao
dan terdiri dari sebagain besar populasi dari Asia Tenggara. Para pengikut
dikenal sebagai Konfucius dan Konghucu. Ada empat buku besar dari
agama ini dan lima buku klasik yang merupakan kitab suci
Konfucianisme. Ajaran Konfusianisme atau Konghucu (juga: Kong Fu
Tze atau Konfusius) dalam bahasa Tionghoa, istilah aslinya adalah Rujiao
14
Khairiah, Agama Buddha, (Riau: KALIMEDIA, 2018), hlm 8.
16
(儒教) yang berarti agama dari orang-orang yang lembut hati, terpelajar
dan berbudi luhur.15
15
I Wayan Watra, Agama-Agama Dalam Pancasila di Indonesia, (Denpasar: UNHI Press, 2020),
hlm 23.
17
digambarkan dengan istilah Qian yang dapat diartikan Tuhan sebagai
subjek Yang Maha Ada, Maha Sempurna, Khalik Semesta Alam. 16
16
I Wayan Watra, Agama-Agama Dalam Pancasila di Indonesia, (Denpasar: UNHI Press, 2020),
hlm 80.
17
Firdaus M.Yunus, “Konflik Agama Di Indonesia Problem dan Solusi Pemecahannya”, Fakultas
Ushuluddin, UIN Sunan Ar-Raniry, 2014, hlm 222.
18
2. Konflik Sunni dan Syiah di Jawa Timur
19
luka. Namun, konfik ini segera mereda setelah dilakukan rekonsiliasi
dilakukan oleh pemerintah setempat.18
4. Konflik Agama di Bogor
Pembangunan GKI Yasmin sejak tahun 2000 baru menuai masalah
pada tahun 2008, ketika Kepala DinasTata Kota dan Pertamanan
Bogor Yusman Yopi membekukan izin pembangunan gereja tersebut
melalui surat Nomor 503/208-DTKP tertanggal 14 Februari 2008.
Alasannya, ada keberatan dari forum ulama dan ormas Islam se-kota
Bogor. Surat ini terbit sesudah surat izin dikeluarkan oleh Wali Kota
Bogor Diani Budiarto pada 13 Juli 2006. Karena keberatan, pihak GKI
Yasmin menggugat surat pembekuan izin tersebut ke Pengadilan Tata
Usaha Negara hingga tingkat Mahkamah Agung. Hasilnya, MA
membatalkan pencabutan izin tersebut. Selama proses hukum
berlangsung situasi memanas karena sejak izinnya dibekukan,
pemerintah kota Bogor menggembok gerbang Gereja sehingga jemaat
terpaksa beribadah di trotoar jalan sejak tahun 2010. Ibadah di trotoar
ini mendapat tentangan keras dari Forum Komunikasi Muslim
Indonesia hingga mereka beberapa kali ricuh dengan aparat Satpol PP
dan polisi serta melibatkan sekelompok umat GKI Yasmin. Mereka
menyebut pihak Gereja telah memalsukan tanda tangan dukungan
warga soal pendirian bangunan pada tahun 2006.
5. Pembakaran GBI (Gereja Baptis Indonesia) di Bantul Yogyakarta
18
https://hukmnas.com/contoh-konflik-antar-agama/amp.Diakses pada 17 april 2022, jam 15:12
20
saat toleransi dijunjung tinggi, umat yang beragama islam dan Kristen
bahkan bersatu mematikan api.
Anggapan hanya satu agama yang paling benar yaitu banyak orang
beranggapan bahwa hanya ada satu Tuhan dan mereka menganggap
agama mereka yang paling benar.
Agama dianggap memberikan kebenaran absolut yaitu banyak
masyarakat yang masih menganggap bahwa agama itu diberikan oleh
Tuhan sang pencipta, ajaran dan doktrin mereka haruslah mutlak dan
21
sempurna. Hasil yang tak terelakkan ini adalah bahwa anda melihat
diri anda sebagai lawan terhadap lawan terhadap orang-orang yang
menganut agama lain.
Berfikir hitam putih yaitu banyak masyarakat yang mendefinisikan
agama dalam bentuk hitam putih. Yang artinya mereka berfikir bahwa
agama yang dianutnya adalah kebenaran yang lengkap, sementara
agama yang lainnya adalah salah.
Para pemimpin agama seolah mewakili Tuhan yaitu banyak
masyarakat di Indonesia yang percaya bahwa para pemimpin di
Indonesia ini mereka seolah berbicara mewakili Tuhan dan oleh karena
itu tidak boleh dibantah oleh siapapun. 19
19
Bernice Vionita Natalia, “Berbagai Macam Perselisihan Umat Beragama di Indonesia Ditinjau
dari Paradigma Teori Konflik Marx”, Jurusan Akuntasi, Univeritas Negeri Yogyakarta, hlm 3-4.
22
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Agama adalah sebuah kepercayaan besar diluar kemampuan manusia
yang disebut dengan berbagai nama, dan selanjutnya adalah menguji
dasar kepercayaan keagaman itu benar atau salah yang melahirkan moral.
Ada 6 agama yang diakui oleh pemerintah di Imdonesia, antara lain
Islam, Kristen Protestan, Kristen Katholik, Hindu, Buddha dan
Konghucu. Keenam agama ini diatur dalam TAP MPR Nomor1 Tahun
1965 dan UU Nomor 5 Taun 1969. Enam agama tersebut yaitu:
Agama Islam dengan jumlah penganut 238.09 juta jiwa (86.93%).
Islam dibawa oleh Nabi Muhammad SAW . Orang-orang yang mengikuti
agama Islam dikenal sebagai muslim. Tempat ibadahnya yaitu masjid.
Kitab sucinya Al-Qur‟an. Agama Islam dibawa oleh Nabi Muhammad
SAW dimulai sekitar 1400 tahun yang lalu.
Agama Kristen protestan dengan jumlah penganut 20.45 juta jiwa
(7.47%). Istilah Kristen berarti pengikut kristus, yaitu merujuk pada
semua orang yang percaya kepada Yesus Kristus. Dibawa oleh Yesus
Kristus sekitar 2000 tahun SM. Tempat ibadahnya gereja. Dan kitab
sucinya Al-Kitab.
Agama Kristen katholik dengan jumlah penganut 8.43 juta jiwa
(3.08%). Istilah Kristen berarti pengikut kristus, yaitu merujuk pada
semua orang yang percaya kepada Yesus Kristus. Dibawa oleh Yesus
Kristus sekitar 2000 tahun SM. Tempat ibadahnya gereja. Dan kitab
sucinya Al-Kitab.
Agama hindu dengan jumlah penganut 4.67 juta jiwa (1.71%).
Hindu diambil dari kata Sindhu yang merujuk pada sungai Indus yang
artinya sungai. Agama hindu dibawa oleh para maharsi sekitar 3000
tahun SM. Weda adalah kitab suci dari agama Hindu. Dan tempat
ibadahnya pura.
23
Agama Buddha dengan jumlah penganut 2.03 Juta jiwa (0.74%).
Buddha menurut bahasa sanskerta berarti mereka yang sadar atau mereka
yang telah tercerahkan. Nama kitab sucinya Tri Pitaka. Dibawa oleh
Sidharta Gautama sekitar 2500 tahun SM. Dan tempat ibadahnya vihara.
Agama konghucu dengan jumlah penganut 73.63 juta jiwa (0.03%).
Konfusianisme didirikan oleh Kong Qiu atau Kong Hu Chu (K‟ung
Ch‟iu) sekitar 2500 tahun SM. Para pengikut dikenal sebagai Konfucius
dan Konghucu. Nama kitab sucinya Si Shu Wu Ching. Dan tempat
ibadahnya Li Tang atau Klenteng.
Keberagaman agama yang ada juga sangat rentan akan adanya
permasalahan. Beberapa Kasus Konflik Agama di Indonesia Sejak
kejatuhan Soeharto, kenaikan pemerintah reformasi Habibie dan
pemerintah Abdurrahman Wahid, kekerasan fisik dan beberapa format
pembunuhan massal sudah berlangsung di bagian tertentu provinsi
Indonesia. di dalam keprihatinan terhadap konfrontasi dan konflik lokal,
baik yang melibatkan etnis dan agama hingga memicu ketidak
harmonisan sosial. Diantara kasus besar yang pernah terjadi di Indonesia
seperti kasus Poso di Ambon (Islam vs Nasrani), Sunni di Jawa Timur,
konflik Ambon (Islam vs Nasrani), GKI Yasmin di Bogor dan
pembakaran GBI di Yogyakarta.
B. Saran
Dari awal pengkajian materi makalah kami berharap makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semua terutama bagi yang membaca. Jika
banyak kekurangan yang ditemukan maupun banyak penjelasan yang
kurang tepat baik dari segi bahasanya maupun dari segi penyusunanya,
kami menerima masukan yang bersifat membangun dan berupa saran,
kritik, sanggahan, maupun yang lainnya.
24
DAFTAR PUSTAKA
Bakar, A. (2012). Konsep Ibadah Dalam Agama Hindu. Universitas Islam Negeri
Sultan Syarif Kasim Riau,2-3.
25