Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

AGAMA, ADAT DAN BUDAYA


(BUDAYA LOKAL)

DOSEN PENGAMPU : Dr. NI NYOMAN LISNA HANDAYANI, M.Pd


OLEH:
1. PUTU ERIKA ADELIA FRANSISKA (1911041005)
2. LUH RATNA DEWI (1911041008)

PENDIDIKAN GURU ANAK USIA DINI


DHARMA ACARYA
SEKOLAH TINGGI AGAMA HINDU NEGERI MPU
KUTURAN SINGARAJA
2022
KATA PENGANTAR

i
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa
karena dengan karunia-Nya akhirnya kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Budaya
Lokal.

Dalam makalah ini, kami akan menjelaskan tentang “Agama, Adat dan
budaya”. Dengan selesainya makalah ini tidak lepas dari bantuan banyak pihak
yang telah memberikan masukan.

Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan di susun
dalam berbagai keterbatasan. Maka dari itu, kami mengharapkan kritik dan saran
yang bermanfaat serta dapat membangun sehingga dapat mendorong atau
memotivasi kami untuk memperbaiki makalah ini. Kami berharap makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi pembaca.

Singaraja, 20 Maret 2022

ii
DAFTAR ISI

Cover

Kata Pengantar…………………………………………………………. ii

Daftar Isi……………………………………………………………........... iii

BAB I Pendahuluan
1.1. Latar Belakang………………………………………………………. 1
1.2. Rumusan Masalah…………………………………………………… 2
1.3. Tujuan ……………………………………………………………..... 2

BAB II Pembahasan
2.1 Agama ....................………………….............................………….. 3
2.2 Adat .....................................................…….....…………………… 3
2.3 Budaya ..............................................….........….……..…………… 4

BAB III Penutup


3.1. Kesimpulan………………………………………………………….. 7
3.2. Saran…………………………………………………………………. 7

DAFTAR PUSTAKA ………………..………………………………… 8

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manusia adalah mahluk hidup ciptaan tuhan yang dibekali dengan akal
dan pikiran. Sepanjang sejarah, manusia telah menunjukkan kemampuan
dalam menemukan atau menciptaka sesuatu yang baru hingga saat ini.
Manusia terus menerus berkembang menciptakan peradaban yang sangat
berpengaruh terhadap dunia. Banyak hal yang ditemuka atau diciptakan oleh
manusia, seperti adat dan budaya. Setiap manusia yang menempati suatu
wilayah memiliki adat atau budaya yang berbeda dengan wilayah lain.
Namun manusia tidak menyadari pengaruh yang mereka timbulkan serta
hal yang mereka ciptakan, secara tidak sadar sekelompok manusia yang
menempati suatu wilayah menciptakan suatu hal yang baru dan diterapkan di
lingkungannya. Manusia menciptakan hal-hal besar namun terkadang manusia
tidak menyadari hal itu, sementara hal yang mereka ciptakan telah digariskan
atau diterapkan secara turun menurun ke generasinya selama bertahun-tahun,
hingga berabad-abad.
Maka dari itu penulis menadari pentingnya kaum muda mempelajari
mengenai agama, adat dan budaya sehingga menimbulkan rasa bangga atau
mengetahui asal muasa agama, adat serta budaya yang mereka terapkan,
sehingga tidak ada lagi bahasa dimasyarakat yang menyatakan “memang
begitua adanya”. Oleh sebab itu pada makalah ini akan dibahas mengenai
hakekat agama, adat dan budaya.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini antara lain
sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan agama ?
2. Apa yang dimaksud dengan adat ?
3. Apa yang dimaksud dengan budaya ?

1
1.3 Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk menjawab rumusan
masalah diatas, antara lain sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui hakekat agama
2. Untuk mengetahui hakekat adat
3. Untuk mengetahui hakekat budaya

2
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Agama
Menurut Akbar (2019) menyatakan bahwa agama itu merupakan aturan
hidup tentang baik buruknya yang diwahyukan oleh tuhan kepada umatnya untuk
keselamatan dak kedamaian dunia.
Setiap orang memiliki keyakinan tersendiri yang dianut, ada banyak
keyakinan yang ada di dunia ini, keyakinan tersebut dapat dikatakan sebagai
agama. Di indonesia sendiri tersebar 6 agama yang diakui, antara lain yaitu agama
Islam, Hindu, Buddha, Katolik, Protestan dan Khonghucu. Setiap agama tentunya
memiliki definisi tersendiri. Agama adalah suatu sistem kepercayaan kepada
Tuhan yang dianut oleh sekelompok manusia dengan selalu mengadakan interaksi
dengan-Nya.
Kata Agama itu sendiri berasal bahasa Sansekerta “agama” yang dapat
berarti datang mendekat. Adapun maksud dari datang mendekat ini ialah datang
kepada Tuhan dan mendekatkan diri kepada ajarannya. Agama Hindu senantiasa
selalu mengajarkan umatnya untuk terus dekat dengan sang maha pencipta.
Agama adalah hal yang hakiki dan mutlak. Ajaran yang ada dalam agama tidak
dapat dirubah karena agama diturunkan atau diwahyukan oleh Tuhan Yang Maha
Esa. Agama merupakan kebenaran abadi yang mencakup seluruh jalan kehidupan
manusia yang diwahyukan oleh Hyang Widhi Wasa melalui para Maha Rsi
dengan tujuan untuk menuntun manusia dalam mencapai kesempurnaan hidup
yang berupa kebahagiaan yang maha tinggilahir dan batin.
Ada pula yang berpendapat bahwa kata itu terdiri atas dua kata, “a: yang
berarti tidak dan kata “gam” yang berarti pergi, jadi agama artinya tidak pergi,
tetap di tempat, diwarisi turun temurun.. Agama memang mempunyai sifat yang
demikian. Pendapat lain mengatakan bahwa agama berarti teks atau kitab suci.
Selanjutnya dikatakan bahwa gam berarti tuntunan. Agama juga mempunyai
tuntunan, yaitu kitab suci.
Setiap agama pasti memiliki tujuan untuk senantiasa menuntun umatnya
ke jalan yang benar hingga mencapai kebahagiaan yang hakiki. Keyakinan akan
Tuhan yang Maha Pengasih memeberi anak kekuatan dan pedoman. Agama
menjadi pedoman bagi umat manusia dalam menjalankan kehidupannya, dapat
dibayangkan jika manusia tidak memiliki pedoman dalam hidupnya, manusia
akan kehilangan arah karena, tidak adanya aturan yang mengarahkan manusia
tersebut dalam bersikap.

jika dilihat secara keseluruhan agama memiliki tujuan yang sama dengan
agama lain terlepas dari apa agama tersebut. Secara umum agama bertjuan untuk
menjadikan umatnya memiliki pedoman dalam hidup, memiliki rambu-rambu

3
kehidupan yang berfungsi mengatur segala tingkah pola umatnya dalam
berinteraksi dengan seluruh ciptaanNya. Mendekatkan umat manusia kepada sang
pencipta, saling menghormati dan mengasihi antar sesama, dan lain sebagainya.
Selain itu, dapat disebutkan juga bahwa agama Hindu bukan hanya memberikan
ketenangan dan kebahagiaan secara duniawi namun, juga memberikan ketenangan
bagi rohani dan memberikan kebahagiaan secara lahir dan bathin.

2.2 Adat

Secara etimologis adat berarti kebiasaan atau cara yang sudah menjadi
kebiasaan yang berlaku berulang kali. Kata Adat biasa juga dirangkaikan dengan
kata istiadat yang berasal dari akar kata yang sama, sehingga membentuk sebuh
ungkapan, adat istiadat, yang artinya peraturan tentang tingkah laku, sikap dan
cara pergaulan dalam masyarakat. Kata Adat yang sering dirangkaikan dengan
padanannya yaitu kata “kebiasaan” yang melahirkan istilah “adat kebiasan”. Adat
adalah cerminan dari kepribadian suatu bangsa, yang merupakan salah satu
penjelmaan dari jiwa bangsa yang bersangkutan dari abad ke-abad. Bangsa di
dunia ini memiliki adat kebiasaan sendiri-sendiri, antara bangsa yang satu dengan
yang lain tidaklah sama. Justru ketidak samaan ini merupakan unsur terpenting
yang memberikan identitas kepada bangsa yang bersangkutan.

Adat istiadat adalah kompleks konsep serta aturan yang mantap dan
integrasi kuat dalam sistem budaya dari suatu kebudayaan yang menata tindakan
manusia dalam kehidupan sosial kebudayaan itu (Koentjaraningrat, 2003:2)

Dasar filasafat adat adalah kenyataan-kenyataan yang tampak dan hidup


serta berlaku dalam alam, seperti tergambar dalam ungkapan dan pribahasa,
“Alamterkembang jadi guru”. Artinya alam raya yang terkembang luas dengan
segala isinya yang dapat dilihat, disaksikan, dirasakan dan dipikirkan, semuanya
menjadi guru, yang dijadikan contoh dan pelajaran dalam hidup dan kehidupan
ini.

2.3 Budaya
Hakikat budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki
bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.
Budaya terbentuk dari banyak unsure yang rumit, termasuk system agama dan
politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.
Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri
manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara

4
genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang orang yang
berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan
bahwa budaya itu dipelajari.
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah,
yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-
hal yang berkaitan dengan budi, dan akal manusia. Budaya atau yang disebut
peradaban mengandung pengertian yang luas, meliputi pemahaman perasaan
suatu bangsa yang kompleks meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, moral,
hukum, adat istiadat (kebiasaan) dan pembawaan lainnya yang diperoleh dari
anggota masyarakat. Para ahli sudah banyak yang menyelidiki berbagai budaya.
Dari hasil penyelidikan tersebut timbul dua pemikiran tentang munculnya suatu
budaya atau peradaban. Pertama anggapan bahwa adanya hukum disebabkan oleh
tindakan besar yang menuju kepada perbuatan yang sama dan penyebabnya yang
sama. Kedua anggapan bahwa tingkat budaya atau peradaban muncul sebagai
akibat taraf perkembangan dan hasil evaluasi masing-masing proses sejarahnya.
Budaya diserap dari bahasa Sansekerta buddhayah, yaitu bentuk jamak
dari Buddhi yang berarti budi atau akal. Kebudayaan dapat diartikan segala hal
yang bersangkutan dengan budi dan akal. Secara global budaya yang salah satu
atau sejumlah unsurnya memiliki kemiripan atau serupa antara satu wilayah
budaya. Beberapa pengertian budaya, berbeda dengan pengertian di atas, yaitu:
a. Budaya adalah cara berfikir dan cara merasa yang menyatakan diri dalam
seluruh segi kehidupan sekelompok manusia yang membentuk kesatuan
social (masyarakat) dalam suatu ruang dan waktu.
b. Budaya adalah sesuatu hal sebagai keseluruhan yang mencangkup
pengetahuan kepercayaan, seni, moral, hukum, adat serta kemampuan lainnya
yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat.
c. Budaya merupakan hasil karya, rasa dan cipta masyarakat. Karya yaitu
masyarakat yang menghasilkan tekhnologi dan kebudayaan kebendaan yang
terabadikan pada keperluan masyarakat. Rasa yang meliputi jiwa manusia
yaitu kebijaksanaan yang sangat tinggi di mana aturan kemasyarakatan
terwujud oleh kaidah-kaidah dan nilai-nilai sehingga dengan rasa itu, manusia
mengerti tempatnya sendiri, bisa menilai diri dari segala keadannya.

5
d. Adapun kata culture yang merupakan kata asing yang sama artinya dengan
budaya berasal dari kata latin colere yang berarti mengolah, mengerjakan,
terutama mengolah tanah atau bertani. Dari arti ini berkembang arti culture
sebagai segala daya upaya serta tindakan manusia untuk mengolah tanah dan
budaya pum memiliki wujud tersendiri, wujud budaya diuraikan sebagai
berikut:
a) Budaya merupakan suatu kompleks ide-ide, gagasan-gagasan, nilai-nilai,
norma-noma, peraturan-peraturan, dan sebagainya. Hal ini merupakan wujud
ideal dari kebudayaan, akan tetapi bersifat abstrak sehingga tidak dapat diraba
atau difoto. Wujud dari kebudayaan ini  kadang dapat kita temukan dalam
bentuk karangan atau tulisan. Gagasan yang telah ada saling berkaitan satu
sama lain dan membentuk sistem budaya (cultural system). Nama lain untuk
wujud kebudayaan ini adalah adat atau adat istiadat (jamak).
b) Wujud budaya ini disebut juga dengan sistem sosial (social system) yaitu
pola-pola tindakan manusia, misalnya berinteraksi, berhubungan, bergaul,
dan sebagainya. Rangkaian aktivitas ini dapat kita temukan di sekitar kita dan
bersifat konkret sehingga dapat diobservasi, difoto, serta didokumentasikan.
c) Wujud yang terakhir dari budaya disebut sebagai kebudayaan fisik.
Kebudayaan fisik merupakan hasil fisik dari aktivitas, perbuatan dan karya
seluruh manusia. Bersifat paling konkrit daripada dua wujud kebudayaan
sebelumnya dan dapat didokumentasikan.
    Ketiga wujud dari kebudayaan yang terurai diatas, dalam kenyataan
kehidupan masyarakat tentu tak terpisahkan satu sama lain. Kebudayaan ideal dan
adat isiadat mengatur dan memberikan arah kepada tindakan dan karya manusia.
Baik pikiran, ide maupun tindakan dan karya manusia, menghasilkan benda-benda
kebudayaan fisiknya. Begitu juga sebaliknya, kebudayaan fisik membentuk suatu
lingkungan hidup tertentu yang makin lama makin menjauhkan manusia dari
lingkungan alamiahnya sehingga mempengaruhi pola perbuatan dan cara
berpikirnya.merubah alam.
    Adapun tujuh unsur budaya yang dianggap sebagai Cultural Universals,
yaitu:

6
1) Peralatan dan perlengkapan hidup manusia (pakaian, perumahan, alat-alat
rumah tangga, senjata, alat-alat produksi, transport dan sebagainya).
2) Mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi (pertanian, peternakan,
sistem produksi, sistem distribusi dan sebagainya).
3) Sistem kemasyarakatan (sistem kekerabatan, organisasi politik, sistem
hukum, system perkawinan).
4) Bahasa (lisan maupun tertulis).
5) Kesenian (seni rupa, seni suara, seni gerak, dan sebagainya).
6) Sistem pengetahuan.
7) Religi (sistem kepercayaan).

7
BAB III

PENUTUP

3.1 kesimpulan
berdasarkan pemaparan materi diatas maka dapat kami simpulkan bahwa

3.2 saran
Dalam penulisan makalah ini, saya menyadari masih banyak kekurangan.
Untuk itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah ini.

8
DAFTAR PUSTAKA

Adiputra,2003. Pengertian Dasar Agama Hindu. Jakarta : Sekolah Tinggi Agama


Hindu.

Akbar. 2019. Pengembangan Nilai Agama dan Moral bagi Anak Usia Dini.
Bandung: Rafika Aditama.

Eka Putra. 2012. Adat dan syadat, vol 7.hal 2. JURUSAN SYARI’AH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) KERINCI.. Tersedia
pada https://scholar.google.co.id/citations?user=NOPGAA8AAAAJ&hl=en&oi=sra

Anda mungkin juga menyukai