Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

AGAMA DAN MASYARAKAT

OLEH :
MIA KURNIA (2312.089)
YOSSI YUSRA (2312.081)
HANA MELIA SUSANTI (2312.069)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS (PBI)


JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SJECH M. DJAMIL DJAMBEK BUKITTINGGI
1433 H/2012 M
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat ,
taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini tepat
waktu . Salawat dan salam kami sampaikan buat Nabi Muhammad Saw sebagai suri tauladan
manusia.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas pada mata kuliah pembelajaran ISBD (Ilmu
Sosial Budaya Dasar ) di dalam makalah ini kami akan mengupas mengenai
agama dan masyarakat .
Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan , untuk itu dalam kesempatan ini penulis
mengharapkan
kritik dan saran
yang
membangun
demi
terwujudnya
kesempurnaan makalah ini .
Akhir kata kepada Allah penulis mohon ampun , semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan , petunjuk , maupun pedoman bagi pembaca maupun
penulis sendiri .

Bukittinggi,30 oktober 2012

Penulis

i
DAFTAR ISI

A.
B.
C.
A.
B.
C.
A.
B.

KATA PENGANTAR .i
DAFTAR ISI ...ii
BAB I : PENDAHULUAN
Latar belakang ..1
Rumusan masalah ... ...1
Maksud dan tujuan 1
BAB II : PEMBAHASAN
Agama...2
Masyarakat5
Hubungan agama dengan masyarakat..12
BAB III : PENUTUP
Kesimpulan ..13
Saran 13
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Secara umum , ilmu sosial budaya dasar bertujuan untuk mengembangkan kepribadian
manusia dalam masyarakat dan agama , sehingga mampu menghadapi masalah dalam
bermasyarakat.
Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang dibekali akal dan nafsu perlu
membekali diri dengan agama supaya menjadi manusia yang lebih baik bagi sesama manusia
berkelompok atau bermasyarakat .

Manusia sebagai makhluk sosial atau bermasyarakat butuh individu atau manusia lain karna
manusia tidak akan mampu hidup sendiri ia butuh orang lain .manusia perlu bermasyarakat
dan saling berhubungan atau berinteraksi satu sama lain dalam kelompok sosial maupun
masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup nya dan untuk berkembang.
Oleh karena itu kami mengangkat judul makalah agama dan masyarakat, semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca terutama bagi pemakalah sendiri , serta kami
minta maaf apabila makalah ini belum sempurna.
B.Rumusan Masalah
a. Apa pengertian agama ?
b. Apa pengertian masyarakat ?
c. Apa hubungan agama dan masyarakat ?
C. Maksud danTujuan
Maksud dan tujuan dari perumusan masalah di atas tujuan dari penulisan makalah ini
adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah ISBD (Ilmu Sosial Budaya Dasar ) dan juga
memberikan tambahan ilmu pengetahuan dan wawasan baru untuk kami khusus nya dan para
pembaca .

1
BAB II
PEMBAHASAN
A.
AGAMA
1. Pengertian Agama
Agama menurut kamus besar bahasa indonesia adalah sistem yang mengatur tata
keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha kuasa serta tata kaidah
yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya.
Kata agama berasal dari bahasa sanksekerta yang berarti tradisi , sedangkan kata lain
untuk menyatakan konsep ini adalah religi yang berasal dari bahasa latin religio dan berakar
pada kata kerja re-ligare yang berarti mengikat kembali . Maksudnya dengan bereligi
seseorang mengikat dirinya kepada Tuhan .
Dalam UUD 1945 pasal 29 ayat 1 dan 2 negara kita sangat menjunjung tinggi tentang
masalah agama yang berbunyi : ayat (1) negara berdasar atas ketuhanan Yang Maha Esa ,
ayat (2) negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya
masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.
2. Pengertian agama menurut para ahli
a. M. Hasbi Alshiddiqy : tuntunan hidup yang melengkapi segala segi dan suatu
peruangan untuk memperoleh kekayaan dunia dan kesentosaan akhirat .
b. Emile durkheim mengatakan bahwa agama adalah suatu sistem yang terpadu yang
terdiri atas kepercayaan dan praktik yang berhubungan dengan hyal yang suci .
Manusia memiliki kemampuan terbatas , kesadaran dan pengakuan akan keterbatasannya
menjadiakn keyakinan bahwa ada sesuatu yang luar biasa diluar dirinya . sesuatu yang luar
biasa itu tentu berasal dari sumber yang luar biasa juga.

Dan sumber yang luar biasa itu ada bermacam-macam sesuai dengan bahasa manusia
sendiri . misal Tuhan , God , atau menyebut sifat-Nya saja seperti yang maha kuasa , ingkang
murbeng dumadi . de weldadige , dan lain-lain .
Keyakinan itu membawa manusia untuk mencari kedekatan diri kepadaTuhan dengan cara
menghambakan diri , yaitu :
1 Menerima segala kepastian yang menimpa diri dan sekitarnya dan yakin berasal
dari Tuhan .
2. Menaati segenap ketetapan , aturan , hukum dll yang di yakini berasal dari Tuhan .

3.
a)

b)

c)

d)

4.
a)
b)
c)
d)
e)

2
Dengan demikian diperolth keterangan yang jelas , bahwa agama itu penghambaan
manusia kepada Tuhannya .
Cara beragama
Berdasarkan cara beragamanya :
Tradisional , yaitu cara beragama berdasarkan tradisi . Cara ini mengikuti cara beragama nya
nenek moyang , leluhur atau orang-orang dari angkatan sebelumnya. Pada umumnya kuat
dalam beragama , sulit menerima hal-hal keagamaan yang baru atau pembaharuan. Apalagi
bertukar agama bahkan tidak ada minat . Dengan demikian kurang dalam meningkatkan ilmu
amal keagamaannya .
Formal , yaitu cara beragama berdasarkan formalitas yang berlaku di lingkungan atau
masyarakatnya. Cara ini biasanya mengikuti cara beragama orang yang berkedudukan tinggi
atau punya pengaruh , pada umumnya tidak kuat dalam beragama . Mudah mengubah cara
beragamanya . Mudah bertukar agama jika memasuki lingkungan atau masyarakat yang lain
agamanya.
Rasional , yaitu cara beragama berdasarkan penggunaan rasio sebisanya. Untuk itu mereka
selalu berusaha memahami dan menghayati ajaran agama dengan pengetahuan , ilmu ,dan
pengamalannya .
Metode pendahulu , yaitu cara beragamaberdasarkan penggunaan akal dan hati (perasaan) di
bawah wahyu ,untuk itu mereka selalu berusaha memahami dan menghayati ajaran agamanya
dengan ilmu ,pengamalan dan penyebaran (dakwah). Merekaselalu mencari ilmu dulu kepada
orang yang di anggap ahlinya dalam ilmu agama yang memegang teguh ajaran asli yang di
bawa oleh utusan misalnya Nabi atau Rasul sebelum mereka mengamalkan , mendakwahkan
dan bersabar (berpegang teguh) dengan itu semua .
Unsur-unsur agama
Menurut leight ,keller dan cahoun , agama terdiri dari beberapa unsur pokok :
Kepercayaan agama , yakni suatu prinsip yang di anggap benar tanpa ada keraguan lagi
Simbol agama , yakni identitas agama yang di anut umatnya.
Praktik keagamaan , yakni hubungan vertikal antara manusia dengan Tuhan-NYA , dan
hubungan horizontal antar umat manusia atau sosial .
Pengalaman keagamaan
Umat beragama

3
5. Fungsi
Sumber pedoman hidup bagi individu maupu kelompok
Mengatur tata cara hubungan manusia dengan Tuhan edan manusia dengan manusia.
Merupakan tuntunan tentang prinsip benar atau salah
Pedoman mengungtkapkan rasa kebersamaan .
Pedoman perasaan keyakinan .
Pedoman keberadaan .
Pengungkkapan estetika (keindahan)
Pedoman rekreasi dan hiburan.
Memberikan identitas kepada manusia sebagai umat dari suatu agama .
Agama di Indonesia
Enam agama besar yang paling banyak di anut di indonesia , yaitu agama islam ,krieten
,katolik ,hindu budha dan lain-lain. Sebelumnya pemerintah indonesia pernah melarang
pemeluk konghucu melakanakan agamanya secara terbuka. Namun , melalui keppress no.
6/2000 , pressiden abdurrahman wahid mencabut larangan tersebut .
7. Makna agama
Makna agama yang ajeg dan komprehensif ini di ambil dari pengertian agama (defenisi
agama) yang diuraikan didalam hadits , bertanya pada Muhammad Saw tentang iman (aspek
akidah) ,islam (aspek syariat/hukum Tuhan) dan ihsan(aspek moral/akhlak) . Dan Nabi
Muhammad Saw . berkata itu adalah jibril yang mengajarkan manusia tentang dien (agama)
mereka . (HR Bukhari dan Muslim )[2]
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
i)
6.

4
B.MASYARAKAT
1. Pengertian
Masyarakat adalah suatu sistem sosial yang menghasilkan kebudayaan (Soerjono
Soekanto, 1983). Sedangkan agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem
atau prinsip kepercayaan kepada Tuhan , Dalam UUD 1945 dinyatakan bahwa tiap-tiap

penduduk diberikan kebebasan untuk memilih dan mempraktikkan kepercayaannya dan


menjamin semuanya akan kebebasan untuk menyembah, menurut agama atau
kepercayaannya. Pemerintah, bagaimanapun, secara resmi hanya mengakui enam agama ,
yakni Islam , Protestan , Katolik , Hindu , Buddha dan Konghucu .
Dengan banyaknya agama maupun aliran kepercayaan yang ada diIndonesia, konflik
antar agama sering kali tidak terelakkan. Lebih dari itu, kepemimpinan politis Indonesia
memainkan peranan penting dalam hubungan antar kelompok maupun golongan. Program
transmigrasi secara tidak langsung telah menyebabkan sejumlah konflik di wilayah timur
Indonesia .
Berdasar sejarah, kaum pendatang telah menjadi pendorong utama keanekaragaman
agama dan kultur di dalam negeri dengan pendatang dariIndia, Tiongkok, Portugal, Arab,
dan Belanda. Bagaimanapun , hal ini sudah berubah sejak beberapa perubahan telah dibuat
untuk menyesuaikan kultur diIndonesia.
2. Pengertian Masyarakat Menurut Para Ahli
Berikut ini adalah pengertian dan definisi tentang masyarakat menurut beberapa ahli :
1. Peter l. Berger
Definisi masyarakat adalah suatu keseluruhan kompleks hubungan manusia yang luas
sifatnya. Keseluruhan yang kompleks sendiri berarti bahwa keseluruhan itu terdiri atas
bagian-bagian yang membentuk suatu kesatuan .
2. Karl Marx
Masyarakat ialah keseluruhan hubungan - hubungan ekonomis, baik produksi maupun
konsumsi, yang berasal dari kekuatan-kekuatan produksi ekonomis, yakni teknik dan karya
3. Gillin & Gillin
Masyarakat adalah kelompok manusia yang mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap, dan
perasaan persatuan yang diikat oleh kesamaan .
5
4. Harold j. Laski
Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang hidup dan bekerjasama untuk mencapai
terkabulnya keinginan-keinginan mereka bersama
5. Robert Maciver
Masyarakat adalah suatu sistim hubungan-hubungan yang ditertibkan (society means a
system of ordered relations)
6. Selo Soemardjan
Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan
7. Horton & Hunt
Masyarakat adalah suatu organisasi manusai yang saling berhubungan
8. Mansur Fakih
Masyarakat adalah sesuah sistem yang terdiri atas bagian-bagian yang saling berkaitan dan
masing-masing bagian secara terus menerus mencari keseimbangan (equilibrium) dan
harmoni
9. Emile Durkheim
masyarakat merupakan suau kenyataan objektif pribadi-pribadi yang merupakan anggotanya.
10. Paul b. Horton & c. Hunt

masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam
waktu yang cukup lama , tinggal di suatu wilayah tertentu , mempunyai kebudayaan
sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok / kumpulan manusia
tersebut .
3. Unsur Unsur Masyarakat
Golongan Sosial
a. Timbulnya Golongan Sosial
Sejak manusia hidup bersama dalam masyarakat dan selama dalam masyarakat ada
sesuatu yang dihargai , baik benda ekonomis (kekayaan), kekuasaan, keturunan, ilmu
pengetahuan dsb , maka sesuatu yang dihargai tersebut akan menjadi bibit timbulnya sistem
penggolongan sosial atau pelapisan sosial dalam masyarakat. Masyarakat telah mengenal
sistem pembagian atau penggolongan masyarakat sejak dahulu. Aristoteles telah menyatakan
bahwa dalam setiap negara selalu terdapat tiga unsur yaitu orang kaya sekali, orang melarat ,
dan orang yang berada di tengahnya.
Golongan sosial dalam masyarakat dapat terjadi dengan sendirinya sebagai hasil
proses pertumbuhan masyarakat . Faktor penyebabnya antara lain:
6
kemampuan/kepandaian , umur , jenis kelamin , sifat keaslian , keanggotaan masyarakat dll.
b. Pengertian Golongan Sosial
Secara teoritis manusia sama derajatnya, tetapi dalam kenyataan hidup di masyarakat
ada penghargaan yang berbeda terhadap sekelompok manusia berdasarkan kelebihan yang
dimiliki seperti: kekayaan, kekuasaan , pendidikan dan keturunan. Adanya penilaian yang
berbeda ini menimbulkan terjadinya pengelompokan masyarakat yang selanjutnya dikenal
dengan nama golongan sosial (istilah sosiologinya: stratifikasi sosial / pelapisan sosial ) .
Koentjaraningrat mengartikan golongan sosial adalah kesatuan manusia yang ditandai oleh
ciri-ciri tertentu dan memiliki identitas sosial serta idealisme . Ikatan identitas sosial muncul
karena adanya kesadaran identitas sebagai reaksi atas pandangan pihak luar terhadap
golongan sosial tersebut atau dapat pula terjadi karena golongan sosial tersebut terikat oleh
suatu sistem nilai , norma dan adat istiadat tertentu.
Pitirim A. Sorokin menggunakan istilah pelapisan sosial yaitu pembedaan penduduk
atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat/hierarkhis. Perwujudannya dikenal
dengan adanya kelas sosial tinggi (upper class) contohnya: pejabat , penguasa , dan
pengusaha; kelas sosial menengah (middle class) contohnya: dosen , pegawai negeri ,
pengusaha kecil dan menengah ; kelas sosial rendah (lower class) contohnya: buruh , petani ,
dan pedagang kecil.
c. Dasar-dasar pembentukan Golongan Sosial
Menurut Soerjono Soekanto , kriteria yang dipergunakan sebagai ukuran dalam
menggolongkan masyarakat ke dalam golongan sosial/pelapisan sosial adalah:
Ukuran Kekayaan
Unsur kekuasaan atau wewenang
Ukuran Ilmu Pengetahuan

Unsur kehormatan (keturunan)


d. Karakteristik Golongan Sosial
7
Beberapa karakteristik golongan sosial/pelapisan sosial yang terjadi di dalam suatu
masyarakat adalah :
Adanya perbedaan status dan peranan
Adanya pola interaksi yang berbeda
Adanya distribusi hak dan kewajiban
Adanya penggolongan yang melibatkan kelompok
Adanya prestise dan penghargaan
Adanya penggoongan yang bersifat universal
E. Pembagian golongan dalam masyarakat
Berdasarkan karakteristik golongan sosial di atas , maka terdapat beberapa pembagian
golongan sosial sebagai berikut :
1). Sistem Golongan Sosial dalam Masyarakat Pertanian (Agraris) , di dasarkan pada hak
dan pola kepemilikan tanah, terbagi menjadi :
Golongan Atas : para pemilik tanah pertanian dan pekarang untuk rumah tinggal (penduduk
inti) .
Goongan Menengah : para pemilik tanah pekarangan dan rumah tapi tidak memiliki tanah
pertanian (kuli gendul) .
Golongan Bawah : orang yang tidak memiliki rumah atau pekarangan (inding ngisor).
2). Sistem Golongan Sosial pada Masyarakat Feodal , di dasarkan padahubungan
kekerabatan dengan raja/kepala pemerintahan , terbagi menjadi :
Golongan Atas : kaum kerabat raja atau bangsawan.
Golongan Menegah : rakyat biasa (kawula) .
3). Sistem Golongan Sosial pada Masa Pemerintahan Kolonial , meliputi
Golongan Eropa , merupakan lapisan atas , terdiri orang Belanda , Eropa , Jepang .
Golongan Timur Asing tediri keturunan China dan Arab.
Golongan Bumi Putera , merupakan lapisan bawah , tediri dari pribumi atau bangsa Indonesia
asli .
4). Sistem Golongan Sosial dalam Masyarakat Industri , meliputi :
Golongan teratas terdiri para pengusaha besar atau pemilik modal , direktur, komisaris.
8
Golongan bawah seperti buruh kasar , pekerja setengah terampil , pekerja sektor informal
(pembantu) .
Berdasarkan bidang ekonomi , penggolongan masyarakat dibedakan menjadi :
1). Penggolongan
masyarakat
berdasarkan
atas
kepemilikan
harta,
yang
terdiritiga golongan , yaitu :
Golongan atas yang terdiri orang-orang kaya .
Golongan menengah terdiri orang-orang yang sudah dapat mencukupi kebutuhan pokoknya .

Golongan bawah yang terdiri orang-orang miskin .


2). Penggolongan masyarakat berdasarkan profesi / mata pencaharian, yang
terdiri enam golongan , yaitu :
a) Golongan elite , yaitu orang-orang kaya , yang punya kedudukan/pekerjaan terpandang.
b) Golongan profesional , yaitu mereka yang bergelar sarjana dan yang berhasil dalam dunia
profesinya.
c) Golongan semi professional , yang terdiri pedagang , teknisi , pegawai kantor.
d) Golongan tenaga trampil , seperti tukang cukur , pekerja pabrik , juru tulis.
e) Tenaga semi terlatih , seperti sopir , pelayan restoran.
f) Tenaga tidak terlatih , seperti pembantu rumah tangga , tukang kebun.
Berdasarkan bidang sosial , penggolongan masyarakat dibedakan berdasarkan status sosial .
Contohnya pembagian kasta di Bali , yang terdiri Brahmana, Ksatria,Waisya yang ketiganya
disebut golongan Triwangsa dan kasta Sudra (kasta ini disebut Jaba
dan sebagai golongan terbesar di Bali) .
Berdasarkan bidang politik , penggolongan masyarakat berdasarkan kekuasaan atau
wewenang seseorang . Semakin tinggi kekuasaan akan menempatkan seseorang pada
golongan atas. Contohnya dalam kemiliteran:
1). Golongan atas terdiri Jenderal, Perwira Tinggi
2). Golongan menengah terdiri para Bintara, dan Serda hingga Mayor
3). Golongan bawah terdiri para Prajurit sampai Kopral Kepala
9
f. Sifat Sistem Penggolongan Sosial
Klasifikasi dari sifat sistem penggolongan sosial , meliputi tersebut di bawah ini.
1). Sistem lapisan tertutup: sistem yang tidak memungkinkan seseorang pindah ke
golongan/lapisan sosial lain . Contohnya kasta di Bali dan India.
2). Sistem lapisan terbuka: sistem yang memungkinkan seseorang pindah / naik ke golongan
sosial atasnya . Contohnya pedangan kecil yang giat berusaha dengan keras dapat menjadi
pengusaha atau konglomerat.
3). Sistem campuran : sistem kombinasi antara terbuka dan tertutup . Misalnya seorang
bangsawan Solo yang dihormati masyarakat Solo , ketika pindah Jakarta harus menyesuaikan
dengan aturan kelompok masyarakat yang baru dan dia akan diperlakukan sesuai
kedudukannya di tempat yang baru .
2. Kategori Sosial
a. Pengertian Kategori Sosial.
Menurut Koentjaraningrat , kategori sosial adalah kesatuan manusia yang terwujud
karena adanya suatu ciri-ciri obyektif yang dikenakan pada manusia-manusia
tersebut. Dalam kategori sosial tidak terikat oleh unsur adat istiadat, sistem norma, sistem
nilai tertentu , tidak memiliki identitas , tidak memiliki lokasi , tidak mempunyai organisasi,
dan tidak memiliki pemimpin .
3. Kelompok Sosial

a.

Pengertian Kelompok Sosial


Kelompok sosial (social group) adalah himpunan/kesatuan-kesatuan manusia yang
hidup bersama, terdapat hubungan timbal balik , saling memengaruhi sehingga timbul suatu
kesadaran untuk saling menolong di antara mereka.
Kesatuan manusia yang hidup bersama disebut kelompok sosial harus memenuhi
kriteria :
a.
Adanya kesadaran setiap kelompok bahwa dirinya merupakan bagian dari kelompok
tersebut .
1). Terdapat hubungan timbal balik (interaksi) antar anggota kelompok
2). Memiliki struktur, kaidah, dan pola perilaku tertentu .
3). Memiliki suatu sistem dan proses tertentu .
10
4) Adanya faktor pengikat yang dimiliki anggota-anggota kelompok , seperti persamaan
nasib , kepentingan tujuan, ideologi politik dll .
b. Jenis-Jenis Kelompok Sosial
Jenis-jenis kelompok sosial dalam masyarakat dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1). Berdasarkan Identifikasi Diri, dikenal adanya in group dan out group.
In group adalah kelompok sosial yang dijadikan tempat oleh individu untuk
mengidentifikasi dirinya. In group sering dikaitkan dengan istilah kami atau kita dan pada
umumnya didasarkan pada faktor simpati dan perasaan dekat dengan anggota kelompoknya.
Sedangkan Out group adalah kelompok sosial yang oleh individu diartikan sebagai lawan
in group-nya .
Out group sering dihubungkan dengan istilahmereka . Sikap out group ditandai oleh suatu
sikap antipati .
2). Berdasarkan hubungan kedekatan anggota, teridentifikasi adanya kelompok primer
(primary group) . Menurut Charles Horton Cooley kelompok primer/primary group adalah
kelompok sosial yang paling sederhana, anggotanya saling mengenal, serta terdapat
kerjasama yang erat dan bersifat pribadi, interaksi sosial berlangsung secara tatap muka (face
to face) .Contohnya: keluarga, kelompok bermain .
4. Perkumpulan (Asosiasi)
a. Pengertian perkumpulan
Perkumpulan atau asosiasi adalah kesatuan manusia yang dibentuk secara sadar untuk
tujuan-tujuan khusus Terbentuknya perkumpulan dilandasi oleh kesamaan minat tujuan,
kepentingan, pendidikan, keahlian profesi, atau agama. Perkumpulan merupakan suatu
organisasi buatan yang bersifat formal, dengan jumlah anggota relatif terbatas , memiliki
kepentingan-kepentingan tertentu , hubungan antar anggota tidak bersifat pribadi , memiliki
anggaran dasar dan anggaran rumah tangga.
b. Bentuk-bentuk Perkumpulan
Bentuk-bentuk perkumpulan dalam masyarakat dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1). Berdasarkan sifat hubungan anggotanya , terbentuk kelompok sekunder (secondary
group) . Contohnya: negara, bangsa dan suku.

11
2). Berdasarkan sifat organisasi, terbentuk organisasi formal (formal group) yaitu kesatuan
manusia yang tergabung dalam sebuah organisasi yang memiliki peraturan tegas yang sengaja
diciptakan oleh anggotanya untuk mengatur hubungan antar sesama. Contohnya :
perkumpulan mahasiswa , perkumpulanorganisasi massa, instansi pemerintah, dsb.
C. Hubungan Agama dalam Masyarakat
Kaitan agama dengan masyarakat dapat mencerminkan tiga tipe , meskipun tidak
menggambarkan sebenarnya secara utuh (Elizabeth K. Nottingham, 1954) :
a. Masyarakat yang terbelakang dan nilai-nilai sakral.
Masyarakat tipe ini kecil, terisolasi dan terbelakang . Anggota masyrakat menganut
agama yang sama. Oleh karenanya keanggotaan mereka dalam masyarakat dan dalam
kelompok keagamaan adalah sama . Agama menyusup ke dalam kelompok aktivitas yang
lain. Sifat-sifatnya :
1. Agama memasukkan pengaruhnya yang sacral ke dalam system nilai
masyarakat
secara mutlak.
2. Dalam keadaan lain selain keluarga relatif belum berkembang , agama jelas menjadi
fokus utama bagi pengintegrasian dan persatuan dari masyarakat secara keseluruhan.
b. Masyarakat praindustri yang sedang berkembang.
Keadaan
masyarakatnya tidak terisolasi , ada perkembangan teknologi yang lebih tinggi
dari pada tipe pertama. Agama memberikan arti dan ikatan kepada system nilai dalam tiap
mayarakat ini , tetapi pada saat yang sama lingkungan yang sacral dan yang sekular itu
sedikit-banyaknya masih dapat dibedakan.

12
BAB 111
PENUTUP
A.Kesimpulan
Kaitan agama dengan masyarakat banyak dibuktikan oleh pengetahuan agama
yang meliputi penulisan sejarah dan figur Nabi dalam mengubah kehidupan sosial,
argumentasi rasional tentang arti dan hakikat kehidupan , tentang Tuhan dan kesadaran
akan maut menimbulkan relegi dan sila Ketuhanan Yang Maha Esa sampai pada
pengalaman agama nya para tasauf.
Bukti di atas sampai pada pendapat bahwa agama merupakan tempat mencari makna hidup
yang final dan ultimate. Kemudian , pada urutannya agama yang diyakininya merupakan
sumber motivasi tindakan individu dalam hubungan sosialnya , dan kembali kepada
konsep hubungan agama dengan masyarakat , di mana pengalaman keagamaan akan
terefleksikan pada tindakan sosial , dan individu dengan masyarakat seharusnyalah tidak
bersifat antagonis.
B . Saran

Semoga dengan tersusunnya makalah ini dapat memberikan gambaran dan wawasan
tentang agama dan masyarakat lebih jauh penyusun berharap dengan memahami agama dan
masyarakat kita dapat memahami perkembangannya dengan benar .

13

DAFTAR PUSTAKA
Damanik Fritz, Hotman.2007 . Sosiologi . klaten : intan pariwara
REFERENSI LAIN
http: //masyarakat.dalam.kehidupan
http://hubungan agamadan masyarakat

Anda mungkin juga menyukai