Anda di halaman 1dari 14

Makalah Islam dan Multikulturalisme

ISLAM DAN KULTUR INTERRELASI


DAN INTERAKSI

Dosen Mata Kuliah:


PROF.DR. HASAN ASARI, M.A

PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
PADANGSIDIMPUAN
1
2016

BAB I
PENDAHULUAN
Sebelum penulis menguraikan lebih
lanjut makalah ini, perlu rasanya
menjelaskan tentang interrelasi artinya
pengetahuan,
sedangkan
menurut
kamus besar bahasa Indonesia artinya
adalah hubungan satu sama lain dan
interaksi artinya hal saling melakukan
aksi, berhubungan,memengaruhi;antar
hubungan dapat kita artikan makalah ini
Islam dan Kultur
Interrelasi dan
Interaksi
adalah
Islam
dengan

Manusia adalah makhluk Allah yang diciptakan di dunia


sebagai Khalifah, sebagaimana disebutkan dalam Q.S:AlAn`am:6:165

Artinya : dan Dia lah yang menjadikan kamu penguasapenguasadibumidanDiameninggikansebahagiankamuatas


sebahagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu
tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya
Tuhanmu Amat cepat siksaan-Nya dan Sesungguhnya Dia
MahaPengampunlagiMahaPenyayang
3

DandalamQ.S:Ali'Imran:3:112

Artinya : mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka


berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama)
Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia, dan mereka
kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi
kerendahan. yang demikian itu karena mereka kafir kepada
ayat-ayat Allah dan membunuh Para Nabi tanpa alasan yang
benar. yang demikian itu disebabkan mereka durhaka dan
melampauibatas
4

BAB II
PEMBAHASAN
A. HUBUGAN ISLAM SEBAGAI AGAMA, WAHYU DAN KEBUDAYAAN
MANUSIA.
a) Pengertian Islam dan Kebudayaan.
Pengertian Islam bisa kita bedah dari dua aspek, yaitu aspek
kebahasaan dan aspek peristilahan. Dari segi kebahasaan, Islam
berasal dari bahasa Arab yaitu dari kata salima yang mengandung arti
selamat, sentosa, dan damai. Dari kata salima selanjutnya diubah
menjadi bentuk aslama yang berarti berserah diri masuk dalam
kedamaian. Oleh sebab itu orang yang berserah diri, patuh, dan taat
kepada Allah swt. disebut sebagai orang Muslim.

b) Pengertian Agama dan Kebudayaan


Kata agama berasal dari bahasa sansekerta yaitu berasal dari kata a
(tidak) dan gama (kacau), yang bila digabungkan menjadi sesuatu yang
tidak kacau. Dan agama ini bertujuan untuk memelihara atau mengatur
hubungan seseorang atau sekelompok orang terhadap realitas tertinggi
yaitu Tuhan, sesama manusia dan alam sekitarnya.
Kemudian mengenai pengertian budaya atau kebudayaan menurut
Koentjara Ningrat ialah berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah,
yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan
sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam
bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata
Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan.
6

c). Hubungan Islam


Dengan Kebudayaan.

Para ahli kebudayaan mempunyai pendapat


yang berbeda di dalam memandang hubungan
Kelompok
pertama
menganggap
bahwa
antara
agama dan
kebudayaan
:
Agama merupakan sumber kebudayaaan
atau dengan kata lain bahwa kebudayaan
merupakan bentuk nyata dari agama itu
sendiri.
Pendapat
diwakili
Hegel.
Kelompok
kedua,iniyang
di oleh
wakili
oleh
Pater Jan Bakker, menganggap bahwa
kebudayaan tidak ada hubungannya
sama sekali dengan agama.
Kelompok ketiga, yeng menganggap
bahwa agama merupakan bagian dari
kebudayaan itu sendiri.

d)
Alasan
Agama-Bukan
Wahyu
Merupakan Bagian dari Kebudayaan.
Sumber dalam agama budaya ini adalah masyarakat, ia
tidak memiliki kitab suci, yang mengandung dan
mengajarkan doktrin. Tetapi sekalipun agama memiliki
kitab suci, yang ditulis oleh orang yang dipandang dan
menganggap
dirinya berwenanang atas agama itu, kitab
1 Tumbuh secara evolusi dalam masyarakat penganutnya,
suci tidak
itudipastikan
mengalami
perubahan
dalam perjalanan
waktu tertentu
kelahirannya.
sejarahnya.Adapun ciri-cirinya yaitu :

Tidakdisampaikan oleh utusan Tuhan, tetapi oleh


pendeta atau mungkin oleh para filosof.
Umumya tidak memiliki kitab suci, kalaupun ada,
3 kitabnya mengalami perubahan dalam perjalanan
sejarah agama.
4 Ajaranya berubah dengan perubahan akal masyarakat
yang menganut, atau oleh filosofinya.

Konsep ketuhananya: dinamisme, animisme, poiteisme,


paling tinggi monoteisme nisbi.

Kebeneran prinsip-prinsip ajaranya tidak universal, yaitu


tidak berlaku bagi setiap manusia, masa, dan keadaan.

Agama budaya menggunakan konsepsi akal karena


agama itu tumbuh dalam kehidupan manusia. Dan
cara berpikir masyarakat menghadapi kehidupan
melahirkan cara berlakudan berbuat dalam
kehidupan yang luas ini, cara berlakudan berbuat
itu meliputi:
Hubungan Manusia Dengan Manusia, Antara
Manusia Dan Masyarakat (Sosial)
Hubungan manusia dengan benda (ekonomi).
Hubungan manusia dengan kekuasaan
(politik).
Hubungan manusia dengan alam kerja (ilmu
dan teknik).
Hubungan manusia dengan ciptaan bentukbentuk yg menyenangkan (seni).
Hubungan manusia dengan hakikat dan nilainilai (filsafat).
Hubungan manusia dgn yg kudus khususnya
9
(khususnya yg diistilahkan agama).

e).
Alasan
Agama
Samawi
Bukan
Merupakan Bagian dari Kebudayaan
Agama samawi ialah ajaran Allah yang
disampaikan kepada para Rasul-nya, yaitu
agama Islam. Agama Samawi atau Samai, ialah
agama Wahyu, dan wahyu yang Allah turunkan
itu
tidak
lansung
diturunkan
kepada
masyarakat, akan tetapi melalui Rasul atau
utusan Allah. Adapun ciri-cirinya yaitu:
1)Secara pasti dapat ditentukan lahirnya, dan
bukan tumbuh dari masyarakat, melinkan
diturunkan kepada masyarakat.
2)Disampaikan oleh manusia yang dipilih Allah
sebagai
utusan-Nya.
Utusan
itu
bukan
menciptakan
agama,
melainkan
menyampaikanya.
10
3)Memiliki kitab suci yang bersih dari campur

B. POLA HUBUNGAN DAN SALING PENGARUH ANTARA WAHYU TUHAN


DAN KEBUDAYAAN MANUSIA.
a).

Hubungan Antara Agama dengan Kebudayaan

Hubungan kebudayaan dan agama tidak saling merusak,


kuduanya justru saling mendukung dan mempengruhi. Ada paradigma
yang mengatakan bahwa Manusia yang beragama pasti berbudaya
tetapi manusia yang berbudaya belum tentu beragama.
Jadi agama dan kebudayaan sebenarnya tidak pernah
bertentangan karena kebudayaan bukanlah sesuatu yang mati, tapi
berkembang terus mengikuti perkembangan jaman. Demikian pula
agama, selalu bisa berkembang di berbagai kebudayaan dan
peradaban dunia.

11

b).
Contoh
Hubungan
agama
dan
kebudayaan
di
dalam
kehidupan
sehari-hari
1) Ketika seseorang berpindah agama cara berfikir
dan
cara
hidupnya
dapat
berubah
secara
signifikan. dapat dilihat seseorang yang beragama
Kristen
pindah
menjadi
agama
islam
makapandangan hidupnya akan berubah pula,
misal
:
carapandangmarekadalamberpakaian
ketika mereka beragama Kristen cara berpakain
mereka kurang menutup aurat tetapi ketika
mereka telah beragam islam cara berpakaian
mereka menutup aurat.

2) Ketika ibadah hari raya idul fitri, hari raya ini


dalam
praktiknya
tidak
lagi
menjadi
perayaankhas penganut agama islam, tetapi
sudah lebih merupakan tradisi bagi segenap
masyarakat Indonesia. Saling maaf memaafkan
12
yang dulu tidak pernah terjadi di negeri-negeri

BAB III
KESIMPULAN
Masyarakat, Agama, dan kebudayaan sangat erat berkaitan satu sama lain. Saat budaya atau
agama diartikan sesuatu yang terlahir di dunia yang manusia mau tidak mau harus menerima warisan
tersebut. Berbeda ketika sebuah kebudayaan dan agama dinilai sebagai sebuah proses tentunya akan
bergerak kedepan menjadi sebuah pegangan, merubah suatu keadaan yang sebelumnya menjadi lebih
baik.
Ketika agama dilihat dengan kacamata agama maka agama akan memerlukan kebudayaan.
Maksudnya agama (Islam) telah mengatur segala masalah dari yang paling kecil contohnya buang
hajat hingga masalah yang ruwet yaitu pembagian harta waris dll. Sehingga disini diperlukan sebuah
kebudayaan agar agama (Islam) akan tercemin dengan kebiasaan masyarakat yang mencerminkan
masyarakat yang beragama, berkeinginan kuat untuk maju dan mempunyai keyakinan yang sakral
yang membedakan dengan masyarakat lainnya yang tidak menjadikan agama untuk dibiasakan dalam
setiap kegiatan sehari-hari atau diamalkan sehingga akan menjadi akhlak yang baik dan menjadi
kebudayaan masyarakat tersebut.
Sedangkan jika agama dilihat dari kebudayaan maka kita lihat agama sebagai keyakinan yang
hidup yang ada dalam masyarakat manusia dan bukan agama yang suci dalam (Al-Quran dan Hadits)
Sebuah keyakinan hidup dalam masyarakat maka agama akan berbudaya, yaitu corak budaya sesuai
dengan kebudayaan masyarakat tersebut.

13

n
a
i
k
Se
&
a
m
i
Ter
h
i
s
a
K

Anda mungkin juga menyukai