Disusun Oleh
kelompok 12
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita ucapkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang mana telah
melimpahkan Taufiq dan hidayahnya. Sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini.Adapun judul makalah ini adalah”pengertian dan makna Agama
dalam kebudayaan “.
Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan pada
teknis penulisan maupun materi,mengingat akan kemampuan yang penulis
miliki.Untuk itu kritik dan saran dari penulis diperkirakan demi penyempurnaan
makalah ini.
Tidak lupa pula kami ucapkan banyak terima kasih kepada dosen pengajar
bapak jamal Mirdad,S.Ag.MA.yang telah memberikan arahan dan
petunjuk,sehingga makalah ini dapat terselesaikan dalam waktu yang tepat.
Solok, 04 November
Penulis
2
]DAFTAR ISI
KESIMPULAN………………………………………………………………...........
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dilihat dari segi Agama dan Budaya yang masing - masing memiliki keeratan
satu sama lain, sering kali banyak di salah artikan oleh orang - orang yang belum
memahami bagaimana menempatkan posisi Agama dan posisi Budaya pada suatu
kehidupan. Terkadang masih ada segelintir masyarakat yang mencampur adukkan
nilai - nilai Agama dengan nilai-nilai Budaya, padahal kedua hal tersebut tentu
saja tidak dapat seratus persen disamakan, bahkan mungkin berlawanan. Demi
terjaganya esistensi dan kesucian nilai - nilai agama sekaligus memberi
pengertian, disini penulis hendak mengulas mengenai Apa itu Agama dan Apa itu
Budaya,
B. RUMUSAN MASALAH
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Agama
Kata agama berasal dari bahasa Sansekerta dari kata a berarti tidak dan gama
berarti kacau. Kedua kata itu jika dihubungkan berarti sesuatu yang tidak kacau.
Jadi fungsi agama dalam pengertian ini memelihara integritas dari seorang atau
sekelompok orang agar hubungannya dengan Tuhan, sesamanya, dan alam
sekitarnya tidak kacau. Karena itu menurut Hinduisme, agama sebagai kata benda
berfungsi memelihara integritas dari seseorang atau sekelompok orang agar
hubungannya dengan realitas tertinggi, sesama manusia dan alam sekitarnya.
Ketidak kacauan itu disebabkan oleh penerapan peraturan agama tentang
moralitas,nilai-nilai kehidupan yang perlu dipegang, dimaknai dan diberlakukan.
Pengertian itu jugalah yang terdapat dalam kata religion (bahasa Inggris) yang
berasal dari kata religio (bahasa Latin), yang berakar pada kata religare yang
berarti mengikat. Dalam pengertian religio termuat peraturan tentang kebaktian
bagaimana manusia mengutuhkan hubungannya dengan realitas tertinggi
(vertikal) dalam penyembahan dan hubungan antar sesamanya (horizontal).
Agama itu timbul sebagai jawaban manusia atas penampakan realitas tertinggi
secara misterius yang menakutkan tapi sekaligus mempesonakan. Dalam
pertemuan itu manusia tidak berdiam diri, ia harus atau terdesak secara batiniah
untuk merespons.Dalam kaitan ini ada juga yang mengartikan religare dalam arti
melihat kembali kebelakang kepada hal-hal yang berkaitan dengan perbuatan
tuhan yang harus diresponnya untuk menjadi pedoman dalam hidupnya.
5
B. Pengertian Budaya
Secara sederhana, kebudayaan merupakan hasil cipta serta akal budi manusia
untuk memperbaiki, mempermudah, serta meningkatkan kualitas hidup dan
kehidupannya. Atau, kebudayaan adalah keseluruhan kemampuan (pikiran, kata,
dan tindakan) manusia yang digunakan untuk memahami serta berinteraksi
dengan lingkungan dan sesuai situasi dan kondisinya.
Budaya menurut Koentjaraningrat adalah keseluruhan sistem, gagasan,
tindakan dan hasil kerja manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang
dijadikan milik manusia dengan belajar.
C. Bentuk – Bentuk Agama Dan Budaya
1. Bentuk Agama
6
manusia, Misalnya : Hutan yang lebat, pohon besar dan ber daun lebat,
gua yang gelap dll.
c. Pengertian Agama Monoteisme ialah Adanya pengakuan yang hakiki
bahwa Tuhan satu, Tuhan Maha Esa, Pencipta alam semesta dan seluruh
isi kehidupan ini baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak.
2. Bentuk Kebudayaan
a. Kebudayaan Persia
Dalam sejarah kebudayaan Persia, masyarakatnya banyak yang menyembah
berbagai alam nyata, seperti langit, cahaya, udara, air dan api. Api dilambangkan
sebagai Tuhan baik, sehingga mereka menyembah api yang selalu dinyalakan
didalam rumah – rumah.
b. Kebudayaan Romawi Timur
Kerajaan Romawi didirikan pada tahun 753 M. Budaya Romawi pada
umumnya beragama Nasrani. Dalam Kebudayaannya dikenal 3 muhzab yang
termasyur yaitu :
1. Mazhab Yaaqibah, yang bertebaran di Mesir, Habsyah Mazhab ini
berkeyakinan bahwa Isa Almasih adalah Allah.
2. Mazhab Nasathirah yang betebaran di Mesir, Irak, Persia
3. Mazhab Mulkaniyah, Kedua Mazhab ini berkeyakinan bahwa dalam diri
Al-Masih terdapat 2 tabiat yaitu :
a) Tabiat ketuhanan.
b) Tabiat kemanusiaan
c. Kebudayaan Islam
Sejalan dengan perkembangan dunia dan perubahan zaman, Ajaran – ajaran
Islam pun kian marak dijadikan sebuah Budaya, yang akhirnya masyarakat sendiri
sulit membandingkan antara Agama dengan Budaya.
Contohnya : Masalah busana muslim “Jilbab”, di zaman dahulu busana muslim
atau jilbab adalah pakaian yang menutup aurat, pakaian longgar dan panjang,
sedangkan zaman sekarang jilbab menjadi sebuah model atau gaya yang mana
tidak lagi melihat pada tuntunan Islam.
7
D. Hubungan Agama Dengan Budaya
8
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Kata agama berasal dari bahasa Sansekerta dari kata a berarti tidak dan
gama berarti kacau. Kedua kata itu jika dihubungkan berarti sesuatu yang tidak
kacau. Jadi fungsi agama dalam pengertian ini memelihara integritas dari seorang
atau sekelompok orang agar hubungannya dengan Tuhan, sesamanya, dan alam
sekitarnya tidak kacau
Budaya menurut Koentjaraningrat adalah keseluruhan sistem, gagasan,
tindakan dan hasil kerja manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang
dijadikan milik manusia dengan belajar.
Agama ada yang bersifat primitif dan ada pula yang dianut oleh
masyarakat yang telah meninggalkan fase keprimitifan. Agama-agama yang
terdapat dalam masyarakat primitif ialah Dinamisme, Animisme, Monoteisme dll
9
DAFTAR PUSTAKA
10