AGAMA DI INDONESIA
Penulis Segala puji dan syukur, kami panjatkan kepada Tuhan, atas berkat dan
anugerah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Pengaruh Budaya Dalam Perkembangan Agama Di Indonesia”.Adapun tujuan
penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari mata kuliah
Pendidikan Religiousita.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada Suster Ruminta Simamora, S.,Psi.,
M.,Psi., Psikologi selaku dosen mata kuliah dari Religiousita Anak.Kami
menyadari bahwa makalah ini masih terbatas dan jauh dari kata sempurna,
karena pengetahuan, pengalaman dan waktu yang kami miliki sangat
terbatas.Besar harapan kami agar makalah ini dapat bermanfaat kepada pihak
yang membaca.
BAB I PENDAHULUAN............................................... 1
BAB II PEMBAHASAN................................................. 4
A. Pengertian Agama...................................................... 4
B. Pengertian Budaya..................................................... 5
C. Hubungan Budaya Dan Agama................................. 6
D. Pengaruh Budaya Terhadap Agama.......................... 7
KESIMPULAN................................................................. 8
A. Latar Belakang
C. Tujuan
A. Pengertian Agama
Kata "agama" berasal dari bahasa Sanskerta, āgama yang berarti "tradisi"
atau "A" berarti tidak; "GAMA" berarti kacau. Sehingga agama berarti
tidak kacau. Dapat juga diartikan suatu peraturan yang bertujuan untuk
mencapai kehidupan manusia ke arah dan tujuan tertentu. Dilihat dari
sudut pandang kebudayaan, agama dapat berarti sebagai hasil dari suatu
kebudayaan, dengan kata lain agama diciptakan oleh manusia dengan
akal budinya serta dengan adanya kemajuan dan perkembangan budaya
tersebut serta peradabanya. Bentuk penyembahan Tuhan terhadap
umatnya seperti pujian, tarian, mantra, nyanyian dan yang lainya, itu
termasuk unsur kebudayaan. . Sedangkan kata lain untuk menyatakan
konsep ini adalah religi yang berasal dari bahasa Latin religio dan berakar
pada kata kerja re-ligare yang berarti "mengikat kembali". Maksudnya
dengan berreligi, seseorang mengikat dirinya kepada Tuhan.
B. Pengertian Budaya
Hubungan antara agama dan kebudayaan sangat erat. Agama merupakan sebuah
kepercayaan yang turun temurun dari nenek moyang. Dari agama akan muncul
kebiasaan atau kebudayaan masyarakat. Misalkan dari cara memberikan rasa
hormat ke pada Sang Pencipta. Hubungan antara agama dan budaya nusantara
merupakan hubungan yang kompleks erat dan tidak sederhana. Keduanya
merupakan dua unsur yang berbeda namun tidak bisa dipisahkan antara satu dan
yang lainya. Agama berisi ajaran-ajaran yang bersumber dari wahyu yang
datang dari Tuhan sebagai tuntunan kepada manusia agar menjalani hidup
sesuai yang dikehendaki-Nya. Sedangkan budaya adalah hasil karya, rasa, dan
cipta manusia yang sangat dipengaruhi oleh faktor yang ada di sekelilingnya.
Dari hubungan yang kompleks dan erat tersebut, setidaknya muncul tiga
pemahaman terhadap keduanya. Pertama, agama dan budaya adalah satu
kesatuan yang utuh dan tidak bisa dipisahkan. Dalam pemahaman ini, budaya
sudah menyatu dengan nilai-nilai agama sehingga budaya juga harus dipahami
sebagai agama. Di sini nilai budaya menjadi tereduksi atau bahkan hilang sama
sekali karena sudah melebur dengan agama. Kedua, pemahaman yang berusaha
membenturkan agama dan budaya dengan menganggap budaya sebagai
ancaman bagi eksistensi agama. Budaya yang sudah ada dianggap ‘mengotori’
kesucian agama karena berbau mistis, syirik, dan menyekutukan Tuhan
sehingga harus diperangi sampai akar-akarnya. Ketiga, pandangan yang
berusaha untuk mengharmonisasikan agama dan budaya. Pandangan ini
menyadari bahwa agama dan budaya, betapa pun keduanya adalah dua hal yang
berbeda, namun bukan berarti harus dibenturkan. Bahkan, ketika keduanya
mampu bersinergi dengan baik maka akan saling menguatkan satu sama lain
dan akan membentuk suatu karakteristik yang menjadi ciri khas dari persilangan
tersebut.
Budaya yang digerakkan agama timbul dari proses interaksi manusia dengan kit
abyang diyakini sebagai hasil daya kreatif pemeluk suatu agama tapi
dikondisikan oleh kontekshidup pelakunya, yaitu faktor geografis, budaya dan
beberapa kondisi yang objektif.Budaya agama tersebut akan terus tumbuh dan
berkembang sejalan dengan perkembangankesejarahan dalam kondisi objektif
dari kehidupan penganutnya.Hubungan kebudayaan dan agama tidak saling
merusak, kuduanya justru saling mendukung dan mempengruhi. Ada paradigma
yang mengatakan bahwa ” Manusia yang beragma pasti berbudaya tetapi
manusia yang berbudaya belum tentu beragama”.
D. Pengaruh Budaya Terhadap Agama
Kiranya cukup jelas bagi kita bahwa ada hubungan yang konkret antara
budaya dan agama bagi pelaku yang sama. Sebab baik budaya maupun
agama merupakan ekspresi suasana hatinya yang lebih mendalam.
Meskipun tampak serupa antara “agama” dan “budaya” dalam perspektif
antropologi, kita dapat tetap membedakan keduanya. Dalam kehidupam
masyarakat kedua lembaga ini selalu ada dan selalu berhubungan.
Keduanya saling memengaruhi. Agama memengaruhi budaya, dan
budaya pun memengaruhi agama. Pengalaman, pengamalan, dan
pengetahuan beragama akan memberikan “warna” tersendiri dalam
agama dan budaya.
Dengan adanya budaya masyarakat akan dapat memahami agama
yang terdapat pada dataran empiriknya atau agama yang tampil dalam
bentuk formal yang menggejala di masyarakat, perubahan budaya dapat
terjadi karena beberapa faktor letak geografis daerah tersebut, sejarah dari
generasi sebelumnya dan pengaruh dari bangsa lain. Namun
perkembangan kebudayaan tidak dapat kita lepaskan dari Agama. Karena
larangan memiliki hubungan yang sangat erat antara lain: agama
merupakan bagian dari budaya, agama dapat melahirkan budaya agama
terpisah dengan budaya. Maka budaya itu terdiri dari 5 lapisan. Lapisan
itu diwakili oleh budaya agama pribumi, Hindu, Buddha, Islam dan
Kristen.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Kata "agama" berasal dari bahasa Sanskerta, āgama yang berarti "tradisi" atau
"A" berarti tidak; "GAMA" berarti kacau. Sehingga agama berarti tidak kacau.
Dapat juga diartikan suatu peraturan yang bertujuan untuk mencapai kehidupan
manusia ke arah dan tujuan tertentu.
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang
merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal
yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Budaya adalah suatu cara hidup
yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan
diwariskan dari generasi ke generasi.
https://e-journal.usd.ac.id/index.php/jt/article/download/464/403
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=
https://www.academia.edu/28841240/MAKALAH_AGAMA_DAN_BUDAYA
&ved=2ahUKEwiQva2Tjdn9AhVmn2MGHVjEBDwQFnoECA4QAQ&usg=A
OvVaw3OTwBi3RqRNPgZdAlUJG6s
https://www.dictio.id/t/apakah-hubungan-antara-agama-dan-budaya/25387
https://www.duniapelajar.com/2010/06/05/pengaruh-kebudayaan-terhadap-
agama-dalam-masyarakat-plural/