Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

MAHASISWA MAMPU MEMAHAMI SYARAT SYARAT MENJADI GURU


PREFIONAL
Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Profesi Kependidikan
Dosen Pengampu Drs. H. Mu'arif M.Pd.I

Disusun Oleh:
HELEN FEBRIANTI
2283207009

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NURUL HUDA
OGAN KOMERING ULU TIMUR
SUMATERA SELATAN
2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karunia-Nya kami
dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah tepat waktu. Adapun judul dari makalah ini
adalah “ SYARAT SYARAT MENJADI GURU PROFESIONAL ”.

Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas dari Drs.H.Mu'arif M.Pd.I. dan diharapkan
dapat menambah wawasan penulis serta pembaca.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak,
sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Kami juga menyadari bahwa makalah ini masih
memerlukan penyempurnaan, terutama pada bagian isi.

Oleh karena itu, kami menerima segala bentuk kritik dan saran yang membangun dari berbagai
pihak. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, kami memohon maaf.

Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
perkembangan dunia pendidikan.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................................3
BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
1. Pendahuluan..........................................................................................................................4
2. Rumusan Masalah.................................................................................................................4
3. Tujuan Penulisan...................................................................................................................5
BAB II..............................................................................................................................................6
PEMBAHASAN..............................................................................................................................6
1. Pengertian guru............................................................................................................................6
2. Syarat-Syarat Menjadi Guru.............................................................................................7
BAB III...........................................................................................................................................16
KESIMPULAN..............................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................17

3
BAB I
PENDAHULUAN

1. Pendahuluan
Guru adalah suatu profesi yang membutuhkan dua pendekatan. Pertama pendekatan
formal dan yang kedua pendekatan subtansial. Dilihat dengan pendekatan formal, guru tidak
lepas dari suatu profesinya yang identik dengan peraturan perundang-undang tentang
pendidikan serta dalam ranah institusional maka guru lekat dengan lembaga pendidikan atau
sekolah tempat menjalankan suatu profesi tersebut. Sedangkan dengan pendekatan
substansial siapapun dapat disebut guru dengan syarat ia melakukan proses pendidikan atau
pengajaran baik dilembaga pendidikan atau pun di luar institusi pendidikan formal. Seorang
Guru/Pendidik bertanggungjawab terhadap perkembangan peserta didiknya untuk
mengembangkan bakat dan potensi diri yang dimiliki oleh si peserta didik supaya menjadi
insan kamil yang taat kepada aturan Allah dan menjadi khalifah di muka bumi guna untuk
menjalakan tugas dan fungsinya yang sebagaimana telah diamanahkan kepadanya.
Dalam aktivitas pendidikan, guru memegang peranan penting dalam proses kemajuan
pendidikan. Guru merupakan salah satu faktor utama bagi terciptanya generasi penerus bangsa
yang berkualitas, tidak hanya dari sisi intelektulitas saja melainkan juga dari tata cara
berperilaku dalam masyarakat. Oleh karena itu dalam menjalankan tugas yang diemban guru
ada syarat-syarat tertentu yang harus dimiliki seorang guru agar peran dari guru tersebut
dapat terjalankan dengan baik.

Maka, dalam makalah ini lebih berfokus pada syarat-syarat yang harus dimiliki
seseorang yang akan menjadi guru.

2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan yang akan
dibahas adalah sebagai berikut :
1. Apakah pengertian dari guru ?
2. Apakah syarat menjadi guru profesional ?

4
3. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari guru
2. Untuk mengetahui syarat menjadi guru profesional

5
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian guru
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan
Dosen, guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah. 1
Guru atau pendidik merupakan orang tua kedua yang harus dihormati dan dimuliakan
setelah orang tua kita. Mereka menggantikan peran orang tua kita dalam mendidik ketika
berada di lembaga pendidikan. Sehingga ada pepatah mengatakan, “Orang tua adalah guruku
di rumah dan Guruku adalah orang tuaku di sekolah.” Dengan demikian, kita harus selalu
menghargai dan memuliakan para guru (pendidik) seperti halnya kita memuliakan orang tua
kita sendiri.
Dalam pandangan Zakiah Daradjat, guru adalah pendidik profesional, oleh karena itu
secara implist telah merelakan dirinya membantu menerima dan memikul sebagian tanggung
jawab pendidikan yang juga kewajiban orang tua. Karena sama-sama berkaitan dengan
tanggung jawab, persoalan pendidikan harus dijhalankan dengan penuh perhatian.
Falsafah Jawa Guru diartikan sebagai sosok tauladan yang harus di “gugu lan ditiru”.
Dalam konteks falsafah jawa ini guru dianggap sebagai pribadi yang tidak hanya bertugas
mendidik dan mentransformasi pengetahuan di dalam kelas saja, melainkan lebih dari itu
Guru dianggap sebagai sumber informasi bagi perkembangan kemajuan masyarakat ke arah
yang lebih baik. Dengan demikian tugas dn fungsi guru tidak hanya terbatas di dalam kelas
saja melainkan jauh lebih kompleks dan dalam makna yang lebih luas. Oleh karena itu dalam
msyarakat jawa seorang guru dituntut pandai dan mampu menjadi ujung tombak dalam setiap
aspek perkembangan masyarakat (multi talent).
Guru adalah semua orang yang mempunyai wewenang serta mempunyai tanggung jawab
untuk membimbing serta membina murid. Latar belakang pendidikan bagi guru dari guru
lainnya tidak selalu sama dengan pengalaman pendidikan yang dimasuki dalam jangka waktu
tertentu. Adanya perbedaan latar belakang pendidikan bisa mempengaruhi aktivitas seorang

1
6
guru dalam menjalankan kegiatan belajar mengajar. Namun, karena tidak sedikit guru yang
diperlukan di madrasah maka latar belakang pendidikan seringkali tidak begitu dipedulikan.
Sebagai suatu profesi, pendidikan dan pembelajaran yang dilakukan oleh guru, harus
merebut kepercayaan publik (public trust) melalui peningkatan kualitas guru dan kualitas
layanan pendidikan dan pembelajaran. Public trust menjadi faktor kunci bagi mengokohkan
identitas profesi. Seiring dengan upayatersebut, sebagai suatu profesi, guru harus selalu
meningkatkan dirinya dan pelayanannya sesuai tuntutan perkembangan zaman.2

3. Syarat-Syarat Menjadi Guru


Untuk melakukan peranan dan tanggung jawabnya, guru memerlukan syarat-syarat tertentu.
Adapun syarat-syarat menjadi guru itu dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok.

A. Persyaratan administratif

Administrasi menurut KKBI adalah usaha dan kegiatan yang meliputi penetapan tujuan
serta penetapan cara-cara penyelenggaraan pembinaan organisasi, usaha dan kegiatan yang
berkaitan dengan penyelenggaraan kebijakan untuk mencapai tujuan yang berkaitan dengan
penyelenggaraan pemerintah, kegitan kantor dan tata usaha.
Persyaratan administarsi guru secara umum yaitu:

1. Seseorang yang ingin menjadi guru harus jelas status kewarganegaraannya (Warga
Negara Indonesia atau Asing).

2. Berkelakuan baik, Budi pekerti sangat penting baik dalam proses pembentukan watak
para murid. Sehingga guru harus menjadi suritauladan karena anak-anak bersifat suka
meniru. Dilihat dari tujuan pendidikan Islam ialah membentuk akhlak baik pada anak i
dan ini hanya dapat terjadi bila gurunya berakhlak baik pula. Yang dimaksud dengan
akhlak yang baik dalam ilmu pendidikan islam adalah akhlak yang sesuai dengan ajaran
islam, seperti yang dicontohkan oleh pendidik utama, Nabi Muhammad saw3.

3. Mengajukan permohonan untuk menjadi seorang guru.

4. Umur (Sekurang-kurangnya 18 Tahun).Tugas mendidik merupakan tugas yang sangat


penting karena menyangkut perkembangan seseorang. Oleh kerena itu, tugas tersebut
2
3
7
harus dilakukan secara bertanggung jawab. Kondisi tersebut hanya dapat dilakukan oleh
seorang yang telah dewasa. Dalam konteks Indonesia, seseorang dianggap dewasa berada
pada kisaran umur 18 tahun atau dia sudah menikah. Sedangkan menuntut ilmu
pendidikan berumur 21 tahun bagi laki-laki dan 18 tahun bagi perempuan. Tetapi bagi
pendidik asli yakni orang tua anak, tidak dibatasi umurnya bila mereka sudah memiliki
anak, maka mereka boleh mendidik anaknya.

B. Persyaratan Teknis

Teknis merupakan sebuah aturan, norma ataupun persyaratan yang umumnya dalam
bentuk sebuah dokumen formal yangg menciptakan suatu kriteria, metode, proses dan praktik.

1. Guru memiliki ijazah yang dimaksud ijazah disini adalah ijazah dapat member wewenang
untuk menjalankan tugas sebagai seorang guru di suatu sekolah tertentu.Ijazah bukan
semata-mata secarik kertas tetapi merupakan suatu bukti bahwa pemiliknya telah
mempunya ilmu pengetahuan dan kesanggupan tertentu yang diperlukan suatu jabatan.
Guru pun harus mempunyai ijazah sebagai syarat dibolehkan untuk mengajar, kecuali
dalam keadaan darurat. Tetapi dalam keadaan normal pemerannya adalah bahwa semakin
tinggi tingkat pendidikan seorang guru, maka semakin baik pada pendidikan, dan pada
gilirannya makin tinggi pada derajat masyarakat.

2. Pendidikan guru yang disesuaikan dengan tingkatan lembaga pendidikan, jurusan,


program studi, tempat mengajar, dan mata pelajaran yang diajarkan.

3. Termapil mendesain program pengajaran serta memiliki motivasi dan cita-cita


memajukan
pendidikan. 4

C. Persyaratan Psikis

Sehat rohani, dewasa dalam berpikir dan bertindak, mampu mengendalikan emosi, sabar,
ramah dan sopan, memiliki jiwa jiwa kepemimpinan, konsekwen dan berani bertanggung
jawab, berani berkorban dan memiliki jiwa pengabdian, bersifat pragmatis dan realistis,
4
8
memiliki pandangan yang mendasar dan filosofis, mematuhi norma dan nilai yang berlaku
serta memiliki semangat membangun.

D. Persyaratan Fisik

Fisik dalam bahasa inggris “Body” adalah sebutan yang berarti sesuatu wujud dan dapat
terlihat oleh kasat mata.
Persyaratan fisik seorang guru antara lain:

1. Harus sehat aspek jasmani, artinya berbadan sehat, tidak cacat tubuh yang dapat
mengganggu pekerjaannya, tidak buta warna, bagus pendengarannya. kesehatan jasmani
merupakan salah satu syarat penting dalam setiap pekerjaan. Karena orang tidak akan
dapat melaksankan tugasnya dengan baik jika ia diserang suatu penyakit. Sebagai seorang
guru syarat tersebut merupakan syarat mutlak yang tidak dapat diabaikan. Misalanya saja
seorang guru yang sedang terkena penyakit menular tentu saja akan membahayakan bagi
peserta didiknya.

2. Berpenampilan rapi, wangi, bersih dan berwibawa, termasuk bagaimana cara berpakaian
seorang guru. karena disebabkan posisi guru termasuk trend center kegiatan
pembelajaran, sehingga memungkinkan untuk dilihat/diamati bahkan dinilai oleh para
peserta didiknya. 5 Menurut Oemar Hamalik yang dikutip bukunnya oleh Ngainun Naim
ada beberapa persyaratan untuk menjadi seorang guru, yaitu:
a. Harus memiliki bakat seorang guru

b. Harus memiliki keahlian seorang guru

c. Memiliki kepribadian yang baik dan terintegrasi

d. Memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luas

e. Guru adalah manusia yang berjiwa pancasila dan

f. Guru adalah seorang warga Negara yang baik.6

5
6
9
Dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003 dan peraturan pemerintah RI nomor 19
tahun 2005 Bab VI tentang standar pendidik dan tenanga kependidikan Pasal 28, syarat-syarat
guru diantaranya:

a. Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran,
sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan
pendidikan nasional.

b. Kualifikasi akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah tingkat pendidikan
minimal yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik yang dibuktikan dengan ijazah
dan/atau sertifikat keahlian yang relevan sesuai ketentuan perundangundangan yang
berlaku.

c. Kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah serta
pendidikan anak usia dini.
Kompetensi dalam Bahasa Inggris disebut competency, merupakan kebulatan
penguasaan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang ditampilkan melalui unjuk kerja
yang dicapai setelah menyelesaikan suatu program pendidikan. 7 Pengertian dasar
kompetensi
(competency) yaitu kemampuan atau kecakapan.8 Menurut Echols dan Shadly “Kompetensi
adalah kumpulan pengetahuan, perilaku, dan keterampilan yang harus dimiliki guru untuk
mencapai tujuan pembelajaran dan pendidikan. Kompetensi diperoleh melalui pendidikan,
pelatihan, dan belajar mandiri dengan memanfaatkan sumber belajar”.9

1. Kompetensi Pedagogik
Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan teknis dalam menjalankan tugas sebagai
pendidik, pengajar dan pembimbing. Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru
yang berkenaan dengan pemahaman terhadap peserta didik dan pengelolaan pembelajaran
yang mendidik dan dialogis. Secara substantif, kompetensi ini mencakup kemampuan
pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi
hasil belajar, serta pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi

7
8
9
10
yang dimilikinya.11 Kompetensi pedagogik yaitu kemampuan seorang guru dalam mengelola
proses pembelajaran peserta didik. Selain itu kemampuan pedagogik juga ditunjukkan dalam
membantu, membimbing dan memimpin peserta didik. Selain itu, dalam kompetensi ini
seorang guru harus mampu:

a) Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional,
dan intelektual.

b) Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik.

c) Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran/bidang pengembangan


yang diampu.

d) Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik.

e) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran.

f) Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasi berbagai


potensi yang dimiliki.

g) Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik.

h) Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran.

i) Melakukan tindakan reflektif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.10

2. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan personal yang mencerminkan
kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan wibawa, menjadi teladan bagi peserta
didik, dan berakhlak mulia. Kepribadian guru sangat kuat pengaruhnya terhadap tugasnya
sebagai pendidik. Kewibawaan guru ada dalam kepribadiannya. Sulit bagi guru mendidik
peserta didik untuk disiplin kalau guru yang bersangkutan tidak disiplin. Peserta didik akan
menggugu dan meniru gurunya sehingga apa yang dikatakan oleh guru seharusnya sama
dengan tindakannya. Guru yang jujur dan tulus dalam menjalankan tugasnya sebagai
pendidik berbeda dengan guru yang mengajar karena tidak ada pekerjaan lain. Peserta didik
dengan mudah membaca hal tersebut.11

10
11
11
Menurut Permendiknas No.16/2007, Kemampuan dalam standar kompetensi ini
mencakup lima kompetensi utama yakni:12

a) Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial dan kebudayaan nasional
Indonesia.

b) Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia dan teladan bagi peserta
didik dan masyarakat.

c) Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa.

d) Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi serta bangga menjadi guru, dan
rasa percaya diri.

e) Menjunjung tinggi kode etik profesi guru.

Telah dipaparkan pula oleh Situmorang, bahwa seorang guru dalam pandangan
pendidikan Islam dapat disebut juga sebagai ulama, ialah orang yang menguasai dalam hal
pengetahuan Islam. Terlepas dari perdebatan teoritik mengenai persamaan dan perbedaan ulama
dengan guru, tetapi keduanya adalah orang yang ahli dalam hal dan pengetahuan agama Islam.
Sebagaimana kepribadian ulama, maka kepribadian utama guru agama PendidikaN Agama Islam
yang perlu dijadikan sikap dan sifat, antara lain sebagai berikut:

a Takwa kepada Allah.

b Amanah dalam mengemban tugas.

c Adil dalam memutuskan.

d Jujur dalam berbuat

e Arif dan bijaksana dalam mendidik.

f Mandiri.

g Cinta pada profesi yang diambil.13

3. Kompetensi Sosial

12
13
12
Kompetensi sosial berkenaan dengan kemampuan pendidik sebagai bagian dari
masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama
pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.
Selanjutnya pengertian lain, terdapat kriteria lain kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap
guru. Dalam konteks ini seorang guru harus mampu:14

a) Bersikap inklusif, bertindak objektif serta tidak diskriminatif, karena pertimbangan jenis
kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga dan status sosial ekonomi.

b) Berkomunikasi secara efektif, simpatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga
kependidikan, orang tua dan masyarakat.

c) Beradaptasi ditempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia.

d) Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan
tulisan atau bentuk lain.
Guru merupakan makhluk sosial, yang dalam kehidupannya tidak bisa terlepas dari
kehidupan sosial masyarakat dan lingkungannya. Oleh karena itu guru dituntut memiliki
kompetensi sosial memadai, terutama dalam kaitannya dengan pendidikan, yang tidak terbatas
pada pembelajaran di sekolah tetapi juga pendidikan yang terjadi dan berlangsung di
masyarakat. dengan demikian guru diharapkan dapat memfungsikan dirinya sebagai makhluk
sosial di masyarakat dan lingkungannya, sehingga mampu berkomunikasi dan bergaul secara
efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua dan wali
peserta didik serta masyarakat sekitar.15

4. Kompetensi Profesional
Kompetensi profesional merupakan kemampuan yang berkenaan dengan penguasaan
materi pembelajaran bidang studi secara luas dan mendalam, yang mencakup penguasaan
substansi isi materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang
menaungi materi kurikulum tersebut, serta menambah wawasan keilmuan sebagai guru.16

14
15
16
13
5. Seseorang yang tidak memiliki ijazah dan/atau sertifikat keahlian sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) tetapi memiliki keahlian khusus yang diakui dan diperlukan dapat diangkat
menjadi pendidik setelah melewati uji kelayakan dan kesetaraan.

Persyaratan menjadi guru diatas masih bersifat umum, jika ditarik dalam pendidikan
Islam menurut pandangan Abudin nata terdapat tiga syarat bagi profesi seorang pendidik
yaitu:

a. Harus benar-benar menguasai (ahli) bidang ilmu pengetahuan yang diajarkannya.

b. Harus mampu mengajarkan ilmu yang telah dimilikinya kepada siswa atau peserta
didiknya (transfer of knowledge)

c. Harus berpegang teguh kepada kode etik profesi, kode etik ini dimaksudkan agar
memiliki akhlak yang mulia.

Zakia Drajadjat menjelaskan beberapa syarat menjadi guru yaitu:

a. Harus bertaqwa kepada Allah SWT;

b. Harus berilmu;

c. Sehat jasmani;

d. Berkelakuan baik.

Secara parsial, Ramayulis telah, memetakan berbagai persyaratan guru berdasarkan


berbagai perspektif, diantaranya:

a) Syarat keagamaan; guru harus beragaman dan mengamalkan ajaran agamanya, karena
selagi figur uswatun hasanah dalam pribadinya.

b) Syarat psikis; guru harus sehat jasmani, mampu menguasai emosi dirinya, ramah, sabar,
sopan, dewasa, dalam berfikir dan bertindak, berjiwa pemimpin, berani berkorban,
berani menanggung resiko, dan berjiwa pengabdian.

c) Syarat paedagogis; guru harus menguasai materi dan metode pengajaran yang
didasarkan pada latar belakang psikologis, sosiologis, dan antropologis seorang siswa.

14
d) Syarat fisik; guru harus memiliki badan sehat, tidak cacat fisik yang dapat menggangu
pekerjaannya, dan tidak memiliki penyakit, menular yang membahayakan peserta
didiknya.

e) Syarat teknis; guru memiliki izajah pendidikan guru yang disesuaikan dengan tingkatan
lembaga pendidikan, jurusan, program studi, tempat mengajar, dan mata pelajaran yang
diajarkan.

f) Syarat administrasi; guru harus diangkat langsung oleh pemerintah, yayasan atau
lembaga lain yang berwenang mengangkat guru sehingga diberikan tugas mendidik dan
mengajar.

g) Syarat umur; guru harus dewasa secara umur, jika menurut islam yang dimaksud
dewasa
adalah balogh, berakal, dan mukallaf.17

17.
15
BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan paparan yang telah dijelaskan di atas, maka dapat disimpulkan syarat-syarat
menjadi guru ialah;

1. Persyaratan Administratif, meliputi WNI, usia minimal 18 tahun, berkelakuan baik,


mengajukan permohonan, dan syarat-syarat lain yang ditentukan.

2. Persyaratan Teknis, meliputi ijazah pendidikan guru, menguasai cara dan teknik
mengajar, terampil mendesain program pengajaran serta memiliki motivasi dan cita-cita
memajukan pendidikan /pengajaran.

3. Persyaratan Psikis, meliputi sehat rohani, dewasa dalam berpikir dan bertindak, mampu
mengendalikan emosi, sabar, ramah dan sopan, memiliki jiwa jiwa kepemimpinan,
konsekuen dan berani bertanggung jawab, berani berkorban dan memiliki jiwa
pengabdian, bersifat pragmatis dan realistis, memiliki pandangan yang mendasar dan
filosofis, mematuhi norma dan nilai yang berlaku serta memiliki semangat membangun.

4. Persyaratan fisik, meliputi berbadan sehat, tidak memiliki cacat tubuh yang mungkin
mengganggu pekerjaan nya, tidak memiliki gejala-gejala penyakit menular, rapi dan
bersih.

16
DAFTAR PUSTAKA

A.M, Sardiman. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Grafindo Persada.
Ahyan Yusuf Sya’bani, Mohammad. 2018. Menjadi Guru Yang Religius dan Bermatabat. Gersik:
Ceremedia Communication.
Alamsyah, Yosep Aspat. 2016. “Expert Teacher (Membedah Syarat-Syarat Untuk Menjadi Guru
Ahli atau Expert Teacher )”. Dalam Jurnal, Vol. III, No. 1.
Daradjat, Zakiah. 1992. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksra.
E.Mulyasa, 2013. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Naim, Ngainun. 2011. Menjadi Guru Inspiratif. Yogyakarta : Pustaka Belajar.
Napitupulu, Dedi Sahputra, Kompetensi Kepribaian Guru PAI dalam Mengembangkan Ranah
Afektif Siswa di MAN 2 Model Medan, Tazkia Vol. V, No. 2. Program Studi Pendidikan
Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sumatera Utara. 2016.
Permendiknas Nomor. 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Guru.
Situmorang, J.B dan Winarno. 2008. Pendidikan Profesi dan Sertifikasi Pendidik. Klaten:
Macanan Jaya Cemerlang.
Suprihatiningkrum, Jamil. 2014. Guru Profesional : Pedoman Kinerja, Kualifikasi & Kompetensi
Guru. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Syafaruddin, Dkk. 2016. Sosiologi Pendidikan. Medan: Perdana Publishing.
Umar. 2019. Pengantar Profesi Keguruan. Depok: PT Raja Grafindo Persada.
Undang-Undang Nomor. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen.
Wahyudi, Imam. 2012. Panduan Lengkap Uji Sertifikasi Guru. Jakarta: PT.Prestasi Pustakarya.
Hamalik, Oemar. 2004. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

17

Anda mungkin juga menyukai