Disusun Oleh :
Kelompok 5
4/C
2023
KATA PENGANTAR
Dengan memanjakan puji syukur atas kehadiran Allah SWT. Atas segala limpahan dan
karunia-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah inih yang bertema
“KEBIJAKAN, PERAN, KEDUDUKAN DAN KODE ETIK GURU DI INDONESIA ”
tepat pada waktunya.
Kami menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan
Allah SWT. Dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini kami
menghaturkan rasa hormat dan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
membantu dalam pembuatan makalah ini. Kami juga berharap semoga tugas ini dapat
bermanfaat bagi pihak – pihak yang memerlukan dan membutuhkannya.
Kami menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara Penulisan. Namun demikian, kami telah berupaya
dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat diselesaikan dengan
baik dan oleh karenanya, kami dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima
masukan, saran dan kritik guna untuk menyempurnakan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
A. Kesimpulan ............................................................................................ 9
B. Saran ...................................................................................................... 9
LAMPIRAN ............................................................................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Guru adalah salah satu unsur manusia dalam proses pendidikan di sekolah
sekaligus memegang mandat dan fungsi ganda, yaitu sebagai pendidik dan sebagai
pendidik. Sebagai pengajar guru diantarnya mampu menuangkan sejumlah bahan
pelajaran ke dalam otak anak didik, sedangkan sebagai pendidik guru diharapkan dapat
membimbing dan membina anak didik agar menjadi manusia susila yang cakap, aktif,
kreatif, dan mandiri (Deden, 2011). Namun demikian, untuk mengetahui
keterlaksanaan tugas guru tersebut, diperlukan penilaian kinerja dengan penilaian
kriteria kriteria yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Penilaian terhadap kinerja guru merupakan suatu upaya untuk mengetahui
kemampuan maksimal yang dimiliki guru berkenaan dengan proses dan hasil
pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakannya atas kriteria dasar tertentu. Penilaian
kinerja sebagai suatu bentuk penilaian prestasi kerja guru atas kemampuan dasar
keterampilan atau kompetensi tertentu. Pada dasarnya penilaian kinerja bertujuan untuk
mengukur tingkat pelaksanaan tugas pokok dan fungsi guru dalam tugas melaksanakan
tugas keguruan dan non keguruan. Tugas keguruan yaitu pelaksanaan proses
pembelajaran, yang diawali dengan proses perencanaan, proses pelaksanaan
pembelajaran, dan proses evaluasi, sedangkan tugas non keguruan antara lain
keorganisasian dan pendidikan serta latihan maupun kepemimpinan.
Selain kinerja, sikap profesionalisme guru juga patut diperhatikan guna
meningkatkan kinerja guru. Sikap yang baik mencerminkan dari pribadi yang baik pula,
hal tersebut erat kaitannya dengan kompetensi guru yaitu kompetensi kepribadian.
Empat kometemsi guru (kepribadian, pedagogik, sosial, dan profesional) menjadi salah
satu syarat seorang guru dapat dikatakan profesional.
Profesionalisme guru seyogyanya menjadi batu loncatan bagi guru untuk terus
menerus menata komitmen melakukan perbaikan diri dalam rangka meningkatkan
kinerjanya. Peningkatan kinerja mendorong iklim organisasi yang diharapkan dapat
meningkatkan efektivitas dan efisiensi kinerja guru di sekolah.
Sejalan dengan peningkatan kinerja guru, sikap seorang guru yang baik dan
sesuai norma juga dilakukan dalam setiap perbuatan. Hubungan baik dengan pemimpin
(kepala sekolah), sesama guru, dan tata usaha dalam lingkungan sekolah merupakan
salah satu penerapannya. Selain itu, keberadaan sarana dan prasarana yang menunjang
pelaksanaan kerja guru mutlak diperlukan demi kelancaran pelaksanaan tugas.
Berdasarkan pemaparan tersebut, penulis tertarik untuk membuat makalah yang
berjudul “Sikap dan Kinerja Profesional Guru”
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kebijakan profesi guru?
2. Bagaimana peran profesi guru?
3. Bagaimana kedudukan profesi guru?
4. Apa yang di maksud kode etik guru di Indonesia?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui kebijakan profesi guru
2. Untuk mengetahui peran profesi guru
3. Untuk mengetahui kedudukan sebagai profesi guru
4. Untuk mengetahui kode etik guru di Indonesia
D. Manfaat penulis
1. Manfaat Teoretis
Makalah ini diharapkan dapat memberi sumbangan teoretis terkait peningkatan
sikap dan kinerja profesional guru serta dapat menjadi sumber dalam pembuatan
makalah-makalah terkait sikap dan kinerja profesional guru.
2. Manfaat Praktis
1) Bagi Mahasiswa
• Mahasiswa sebagai calon guru mendapat pengalaman dalam
membuat makalah serta menambah wawasan terkait sikap dan
kinerja profesional guru.
• Mahasiswa dapat mengetahui sikap dan kinerja profesional guru
yang patut diterapkan di SD.
• Mahasiswa dapat menyiapkan diri sebagai calon guru dalam
menunjukkan sikap dan kinerja yang profesional.
2) Bagi Guru
• Guru dapat lebih mengetahui sikap dan kinerja profesional yang
hendaknya diterapkan di sekolah.
• Guru dapat menerapkan sikap dan kenerja guru yang profesional
sesuai profesinya.
• Guru dapat menciptakan hubungan yang harmonis serta dapat
meningkatkan kualitas profesinya.
3) Bagi penulis lain
Makalah ini diharapkan dapat menjadi informasi berharga bagi para
penulis guna menciptakan tulisan yang lebih bermanfaat khususnya
untuk bidang pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
E. Hasil Wawancara
Menurut ibu Annisa Effendy
1. Bagaimana menjadi guru yang memiliki kode etik ?
Guru yang melaksanakan tugasnya sesuai dengan aturan yg berlaku sehingga
dapat memberikan pelayanan terbaik kepada muridnya
2. Apa saja kedudukan dan peranan Guru di dalam Sekolah?
Kedudukan guru di sekolah sebagai tenaga pengajar yang propesional Peranan
guru disekolah sebagai sumber belajar, administrator, pembimbing belajar,
motivator dan penilai dan manajer di kelas
3. Bagaimana Formulasi Kebijakan Tentang Guru?
Langkah2 dan aturan2, proses agar guru dapat melaksanakan profesinya dengan
baik sehingga tercapai tujuan pendidikan
4. Bagaimana Evaluasi Kebijakan Guru?
Penilaian terhadap kinerja guru apakah materi yang disampaikan sudah dikuasai
siswa Atau belum dan apakah tujuan pendidikan sudah tercapai
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa guru yang
profesional adalah guru yang kompeten menjalankan profesi keguruannya dengan
kemampuan tinggi. Guru juga hendaknya memiliki kinerja profesional yaitu hasil kerja
yang dicapai dengan mempraktikkan suatu keahlian pada pendidikan dan jenjang
pendidikannya pada suatu periode tertentu. Sasaran sikap profesianal guru yang harus
dimiliki guru yaitu 1) Sikap pada peraturan, 2) sikap terhadap operasi profesi, 3) sikap
terhadap teman sejawat, 4) sikap terhadap anak didik, 5) sikap tempat kerja, 6) sikap
terhadap pemimpin, 7) sikap terhadap pekerjaan. Sikap profesional dapat
dikembangkan ke dalam dua hal yaitu pengembangan sikap selama pendidikan
prajabatan dan pengembangan sikap selama dalam jabatan. Kinerja profesional guru
juga perlu diperhatikan.
B. Saran
Sebagai seorang guru yang professional hendaknya harus mematuhi kode etik guru dan
dengan adanya kode etik guru, sebaiknya seorang guru tidak melakukan tindakan-
tindakan yang menyimpang dari kode etik guru. Dalam melaksanakan profesi
keguruannya, sebagai seorang orang guru harus sesuai dengan kode etik guru yang telah
ditetapkan dan disepakati bersama.
Semoga kita semua kelak menjadi guru yang professional, dapat menghayati,
mengamalkan dan menjunjung tinggi Kode Etik Guru Indonesia, serta dapat beretika
baik terhadap siswa, orang tua/ wali, rekan sejawat dan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Sulaiman Saat Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar Jl. Sultan
Alauddin No. 36 Samata Gowa, Soetjipto dan Raflis Kosasi. 1999. Profesi Keguruan,
Jakarta : PT. Rineka Cipta. Hal.31. Aan Hasanah, Pengembangan Profesi Guru,
Bandung, CV Pustaka Setia, 2012, hlm. 26-29 Syaiful bahri djamarah , Op Cit,
hlm.49-50. Manpan Drajat dan Ridwan Effendi, Etika Profesi Guru, Bandung,
Alfabeta, 2014, hlm. 110-113 Soetjipto & Raflis Kosasi, Profesi Keguruan, hlm. 33
LAMPIRAN