Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

INOVASI PEMBELAJARAN PKN SD

“GURU PROFESIONAL”

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 1

Nadiah Putri Andisi : 2120047

Rahma Melani Putri : 2120222

Niswatul Hariri : 2120233

Anisa Ulkarimah : 2120236

Vauziah Latif : 2120244

Sonia : 2120229

DOSEN PENGAMPU:

Dra. Reinita, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS ADZKIA

2023

i
KATA PENGANTAR

‫ِبْس ِم ِهّللا الَّرْح َمِن الَّر ِح ْيِم‬

Puji beserta syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberi kita
kesehatan jasmani dan rohani sehingga kita masih tetap bisa menikmati indahnya
Iman dan Islam. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi besar
kita. Pemimpin umat akhir zaman, Rasulullah Muhammad yang telah membawa
kita dari zaman kegelapan menuju zaman terang yang disinari dengan cahaya
hidayah dan taufiq. Kami sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah
ini yang berjudul “Guru Profesional” yang mana makalah ini ditujukan sebagai
tugas mata kuliah Inovasi Pembelajaran Pkn SD

Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari banyak
terdapat kekurangan dan ketidaksempurnaan dalam makalah ini. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan guna memperbaiki
karya-karya lain yang akan penulis tulis di lain waktu.

Padang, 3 Oktober 2023

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................. i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.....................................................................................................
B. Rumusan Masalah................................................................................................
C. Tujuan...................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Hakikat Guru Profesional....................................................................................
1. Pengertian Guru……………………………………………………
2. Pengertian Profesional
3. Pengertian Guru Profesional
B. Contoh Sikap yang Harus dimiliki Seorang Guru...............................................
C. Kompetensi Dasar Dalam Mengajar...................................................................
BAB III PENUTUP
A Kesimpulan...........................................................................................................
B. Saran.....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah karya bersama yang berlangsung dalam suatu pola kehidupan insan
tertentu dan suatu sistem yang dikelompokkan menjadi dua sistem yakni sistem mekanik dan
sistem organik. Sistem mekanik adalah melihat pendidikan sebagai suatu proses yang melibatkan
input-proses-output yang terdapat kausal bersifat langsung dan linier. Pandangan ini
menunjukkan bahwa intervensi untuk mempengaruhi output dapat didesain dengan
memanipulasi input. Sebagai mana diketahui input dalam proses pendidikan mencakup siswa,
guru, kurikulum, materi pelajaran, proses pembelajaran, ruang kelas dan pergedungan, peralatan
dan kondisi lingkungan. Artinya, upaya untuk meningkatkan mutu output dilakukan dengan
menambah atau meningkatkan kualitas input.

Dalam kasus dunia pendidikan di Indonesia, seringkali standar bagi pemula atau guru baru
belum dapat dipenuhi. Namun setelah mereka aktif sebagai guru, kemudian ada langkah-langkah
memenuhi standar tersebut. Misalnya para guru yang masih under-standard tadi melakukan
upaya sungguh-sungguh untuk meningkatkan kualitas diri, baik dengan cara melanjutkan studi
atau kegiatan lain yang misalnya semisal. Untuk dapat melaksanakan tugasnya sebagai guru
yang baik, pemerintah Indonesia bersama berbagai lembaga terkait telah merumuskan dan
menyusun butir penting yang harus dipenuhi oleh para guru yang kemudian disebut dengan
standar profesionalitas guru.

A. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Hakikat Guru Profesional ?
2. Apa Saja Contoh Sikap yang Harus dimilki Seorang Guru?
3. Apa yang dimaksud Kompetensi Dasar dalam Mengajar?
B. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Hakikat Guru Profesional
2. Untuk Mengetahui Contoh Sikap yang Harus dimiliki Seorang Guru
3. Untuk Mengaetahui Kompetensi Dasar dalam Mengajar

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Hakikat Guru Profesional


1. Pengertian Guru

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi kedua 1991, guru diartikan sebagai
orang yang pekerjaannya (mata pencahariannya) mengajar. Dalam Undang-Undang
Guru dan Dosen No.14 Tahun 2005 Pasal 2, guru dikatakan sebagai tenaga
profesional yang mengandung arti bahwa pekerjaan guru hanya dapat dilakukan oleh
seseorang yang mempunyai kualifikasi akademik, kompetensi, dan sertifikasi
pendidik sesuai dengan persyaratan untuk setiap jenis dan jenjang pendidikan
tertentu.

Mengutip pendapat Laurence & Jonathan dalam bukunya This is Teaching


(hlm.10) : “ teacher is professional person who conducts classes” (guru adalah
seseorang yang mempunyai kemampuan dalam menata dan mengelola sekolah).
Sementara menurut Jean & Morris dalam Foundation of Teaching an Introduction to
Modern Educational, (hlm.141) : “teacher are those persons who consciously direct
the experiences and behavior of and indivual so that education takes places”. Artinya,
guru adalah mereka yang secara sadar mengarahkan pengalaman dan tingkah laku
dari seorang individu sehingga dapat terjadi pendidikan (Uno,2007).

Djohar (2006) mengatakan bila ingin mengangkat masalah profil guru pada
dasarnya kita ingin mengajukan potret guru. Potret guru ini tentunya tidak akan
tampak baik apabila kita gunakan objek guru masa kini dan masa lampau. Oleh
karena itu, untuk menyajikan profil guru sebenarnya, dan untuk itu diperlukan
pengalaman dan kreativitas kita untuk mewujudka lukisan tersebut. Keutuhan lukisan
tersebut dapat dikonstruksi dari cirri dasarnya, yaitu a) guru yang kompeten mengajar
bidang studi yang diajarka; b) guru yang professional dalam melaksanakan tugasnya;
c) guru yang terampil dalam melaksanakan tugas kesehariannya.

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa guru adalah pendidik


professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
5
melatih, menilai, dan mengevaluasi siswa pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan menengah. Orang yang disebut guru adalah
orang yang memiliki kemampuan merancang program pembelajaran, serta mampu
menata dan mengelola kelas agar siswa dapat belajar dan pada akhirnya dapat
mencapai tingkat kedewasaan sebagai tujuan akhir dari proses pendidikan.

2. Pengertian Profesional

Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan
menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau
kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan
pendidikan profesi. Professional berarti persyaratan yang memadai sebagai suatu
profesi. Pekerjaan profesional berbeda dengan pekerjaan lainnya karena suatu profesi
memerlukan keahlian dan keterampilan khusus dalam melaksanakan profesinya.

Dengan kata lain, pekerjaan yang bersifat professional adalah pekerjaan yang
hanya dapat dilakukan oleh mereka yang khusus dipersiapkan untuk itu dan bukan
pekerjaan yang dikerjakan oleh mereka yang karena tidak dapat memperoleh
pekerjaan lain.

3. Pengertian Guru Profesional

Guru Profesional adalah guru yang memiliki komponen tertentu sesuai dengan
persyaratan yang dituntut oleh profesi keguruan. Sebagai seorang guru profesional
harus menguasai materi belajar yang akan disampaikan dengan berbagai media dalam
interaksi belajar dengan peserta didiknya dan mampu untuk melakukan tugas
pokoknya sebagai pendidik dan pengajar meliputi kemampuan merencanakan,
melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran, seorang guru dapat suskes dalam
meningkatkan kemampuan dan kapasitasnya jika selalu ditanamkan dalam diri sikap
belajar terus-menerus dan berkelanjutan artinya tidak berhenti atau menyerah
ditengah jalan.

Guru yang profesional menjadi harapan kita semua, karena dengan adanya
peningkatan kemampuan guru menjadi guru yang profesional diharapkan kualitas

6
pendidikan di Indonesia mengalami peningkatan. Peserta didik perlu di didik dan di
bina oleh guru-guru yang profesional sehingga kualitas/mutu yang dihasilkan akan
lebih maksimal. Seorang guru profesional harus teliti dan detail dalam menyusun
materi dan mengevaluasi kemajuan siswa.

B. Contoh Sikap Yang Harus Dimiliki Oleh Seorang Guru

Guru menanamkan pada anak didiknya akhlak yang baik dalam pembelajaran dan diterapkan
anak didik dalam kehidupan sehari-hari, oleh sebab itu seorang guru harus memiliki sifat dan
kepribadian yang positif dalam pelaksanaan pendidikan, sikap ataupun sifat guru menjadi
patokan penilaian seseorang terhadap kepribadian guru dalam mendidik. Ada beberapa contoh
sikap seorang guru yang harus dimiliki yaitu sebagai berikut:

1. Membuat rancangan strategi pembelajaran yang baik.

Pembelajaran yang baik dan efektif adalah pembelajaran yang aktif,


interaktif,kreatif, edukatif, dan menyenangkan. Untuk terjadinya hal tersebut
dibutuhkan pemilihan strategi pembelajaran yang tepat. Strategi pembelajaran
mengandung rentetan aktivitas yang dapat dijadikan pedoman (petunjuk umum) agar
kompetensi sebagai tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal. Strategi
pembelajaran juga mengandung siapa melakukan apa dalam proses pembelajaran,
bagaimana melaksanakan tugas pembelajaran, serta dimana kegiatan pembelajaran
berlangsung.

2. Bersikap Adil

Menjadi sosok pendidik yang obyektif, bukan subyektif. Adil di sini berarti guru
tidak berpihak pada satu sisi atau kelompok tertentu. Jadi, harus mampu menyikapi
setiap siswa dengan karakter dan kemampuan yang beragam.

3. Bersikap Terbuka

Keterbukaan juga merupakan kriteria yang sangat penting bagi guru. Menerima
kedatangan, pertanyaan, kritik, hingga masukan dari siswa. Untuk memperbaiki
karakter siswa, guru terlebih dulu harus melakukan perbaikan. Mencoba bersikap
demokratis, tentu kelas akan jauh lebih menyenangkan.Bukan hanya sikap, namun

7
juga pikiran. Dengan terus berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, scorang
guru harus bisa berpikiran terbuka. Dapat menjadi contoh yang baik bagi peserta
didik

4. Bersikap bijaksana

Menjadi seorang guru, berarti harus bijaksana. Baik dalam mengambil keputusan,
menyikapi masalah, maupun bertindak. Kalau Bapak/Ibu mampu menjadi sosok
pendidik yang bijak, siswa tentu akan lebih respect.

5. Peka terhadap keadaan sekitar

Artinya seorang guru itu harus bisa cepat mengerti, memahami, dan melihat
dengan perasaan apa yang terlihat pada siswa. Mulai dari ekspresi wajah, gerak-gerik,
nada suara, dan lainnya. Jadi, guru dapat segera memahami apa yang dialami oleh
siswa. Tidak hanya cepat memahami, tapi juga cepat tanggap untuk
menanggulanginya.

6. Memahami karakter peserta didik.

Seorang guru diibaratkan seorang dokter. Untuk mengobati yang sakit, maka
deperlukan dokter yang mengerti jenis penyakit yang diderita serta cara-cara
mengobatinya. Begitu pula dengan seorang guru, dalam mengobati jiwa anak
didiknya, membentuk akhlak yang baik. Untuk itu dibutuhkan pendidik yang
mengerti akan sifat dasar jiwa manusia, kelemahan dan cara mengobatinya. Ibarat
sakit, lebih baik mencegah daripada mengobati. Jadi sebelum diobati hendaknya
mencegah terjadinya penyakit. Dalam hal ini adalah akhlak anak didik. Sebelum
mereka tumbuh dewasa dengan akhlak yang buruk maka sedini mungkin membentuk
akhlak yang baik.

7. Bersikap konsisten

Seorang guru juga harus bersikap konsisten, tidak plin-plan. Menjadi seorang
guru harus konsisten dalam mengajar.

8
Dikutip dari Kellough dalam buku karya Egok, Profesi Kependidikan (2019), sikap guru
profesional tercermin dari beberapa hal. Di antaranya:

1. Menguasai pengetahuan tentang materi yang akan disampaikan.


2. Menjadi anggota aktif dari organisasi profesi guru, melakukan dialog sesama
guru, mengembangkan kemahiran metodologi, serta membina siswa dan materi
pelajaran.
3. Memahami proses belajar sehingga siswa memahami tujuan belajar dan kegiatan
yang terjadi di kelas.
4. Mengetahui cara dan tempat memperoleh pengetahuan.
5. Melaksanakan perilaku sesuai model yang diinginkan.
6. Memiliki sikap terbuka terhadap perubahan, berani mengambil risiko, dan siap
bertanggung jawab.
7. Mengorganisasikan kelas dan merencanakan pembelajaran dengan tepat.

Seorang guru profesional harus menjadi teladan bagi siswa dan masyarakat sekitarnya.
Dalam hal ini, ada beberapa sasaran sikap profesional guru yang harus dikembangkan. Antara
lain:

1. Sikap profesional guru terhadap perundang-undangan.


Sesuai dengan Kode Etik Guru Indonesia, guru harus mengetahui dan melaksanakan
segala kebijakan yang sudah ditetapkan dalam bidang pendidikan. Baik kebijakan dan
peraturan yang dikeluarkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan atau
departemen lain yang berwenang mengatur pendidikan.

2. Sikap profesional guru terhadap organisasi profesi.


Berdasarkan UU No. 14 Tahun 2005, disebutkan bahwa guru harus tergabung dalam
sebuah organisasi profesi, dalam hal ini adalah PGRI atau Persatuan Guru Indonesia.

PGRI merupakan tempat bagi guru untuk menyampaikan misi dan memantapkan
profesionalitasnya. Selain itu, mereka yang tergabung dalam PGRI berkewajiban dan
bertanggung jawab untuk menjalankan, membina, memelihara, dan memajukan PGRI
sebagai organisasi profesi.

9
3. Sikap profesional guru terhadap teman sejawat.
Sebagai seorang guru, kita perlu membangun dan memelihara hubungan seprofesi yang
penuh semangat kekeluargaan dan kesetiakawanan sosial. Hal ini penting untuk
dilakukan, baik dengan sesama guru di lingkungan kerja maupun di luar lingkungan
kerja.

4. Sikap profesional guru terhadap peserta didik.


Selain dengan sesama guru, tentunya kita perlu mempunyai hubungan yang baik dengan
siswa. Sikap profesional terhadap peserta didik tercermin dari cara kita mengajar,
membimbing, dan mendidik mereka sehingga tercapai tujuan pendidikan yang
diharapkan.

5. Sikap profesional guru terhadap tempat kerja.


Guru berkewajiban untuk menciptakan suasana kerja yang baik. Sehingga, produktivitas
kerja juga semakin meningkat. Untuk mencapai kondisi itu, ada dua hal yang harus
diperhatikan, yaitu guru sendiri serta hubungan guru dengan orang tua dan masyarakat
sekeliling.

6. Sikap profesional guru terhadap pimpinan.


Sebagai anggota dari organisasi profesi, kita akan selalu ada di bawah bimbingan dan
pengawasan pihak atasan. Karena itu, ada baiknya kita selalu bersikap positif dan patuh
terhadap pimpinan.

7. Sikap profesional guru terhadap pekerjaan.


Sebagai seorang guru profesional, kita harus benar-benar berkomitmen dalam memajukan
pendidikan. Hal ini tercermin dari sikap bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas,
melayani siswa, meningkatkan pengetahuan, dan menyesuaikan perkembangan ilmu dan
teknologi.

10
Dalam buku Menjadi Guru Profesional (2013), disebutkan beberapa cara yang bisa Bapak
dan Ibu Guru lakukan untuk meningkatkan sikap profesional guru, yaitu:

1. Memahami tuntutan standar profesi yang ada.

2. Mencapai kualifikasi dan kompetensi yang dipersyaratkan.

3. Membangun hubungan kerja yang baik dan luas, termasuk dalam organisasi profesi.

4. Mengembangkan etos kerja atau budaya kerja yang mengutamakan pelayanan tinggi ke
siswa.

5. Mengadopsi inovasi atau mengembangkan kreativitas dalam pemanfaatan teknologi


komunikasi dan informasi. Sehingga, metode pembelajaran bisa terus diperbarui dan
sesuai dengan kondisi saat ini.

C. Kompetensi Dasar Dalam Mengajar

Kompetensi dasar adalah bentuk penguasaan peserta didik terhadap pengetahuan, perilaku,
keterampilan, dan sikap setelah mendapatkan materi pembelajaran pada jenjang pendidikan
tertentu. Kompetensi ini dikembangkan berdasarkan karakteristik peserta didik dan harus
mengacu pada kompetensi inti yang telah dirumuskan.

Kompetensi Guru Barlow (1985: 1a32) mendefinisikan kompetensi guru sebagai kemampuan
guru untuk secara bertanggung jawab melaksanakan tugasnya dengan tepat. Kemudian Sahertian
(1994: 73) memaknai istilah kompetensi guru sebagai kemampuan melakukan tugas mengajar
dan mendidik yang diperoleh melalui pendidikan dan latihan. Pasal 40 ayat (2) Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menjelaskan bahwa pendidik
berkewajiban menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan,
kreatif,dinamis,dialogis; mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu
pendidikan; dan memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan
sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya Kompetensi adalah seperangkat tindakan
cerdas, penuh tanggung jawab, yang harus dimiliki oleh seseorang sebagai syarat untuk dapat

11
dianggap mampu melakukan tugas-tugas dalam bidang pekerjaan tertentu (Sartono, dkk, 2002:
1)

Nasional Nomor 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru
(Kemendiknas, 2007: 5) menjelaskan keempat kompetensi yang harus diimiliki guru sebagai
berikut.

1. Guru PKn harus memiliki kompetensi pedagogic, kompetensi pedagogic


merupakan kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik yang
sekurang-kurangnya meliputi: pemahaman wawasan atau landasan kependidikan,
pemahaman terhadap peserta didik, pengembangan kurikulum/silabus,
perancangan pembelajaran, pelaksaaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis,
pemanfataan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimilikinya.
2. Guru PKn harus memiliki kompetensi kepribadian, yaitu memiliki kepribadian
yang baik mantap, stabil, dewasa, arif dan bijaksana, berwibawa, berakhlak mulia,
menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat, secara objektif mengevaluasi
kinerja sendiri, mengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan.
3. Guru PKn harus memiliki kompetensi sosial yaitu kemampuan dalam hubungan
dengan kemasyarakatan yang harus bisa berperan dan memberikan teladan yang
baik, sekurang-kurangnya meliputi: berkomunikasi lisan, tulisan, data atau isyarat,
menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional, bergaul
secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang
tua, wali peseta didik, bergaul secara santun dengan masyakarat sekitar.
4. Guru PKn harus memiliki kompetensi profesional meliputi penguasaan materi
PKn secara baik sesuai dengan perkembangan zaman, penguasaan kurikulum,
penguasaan substansi keilmuan, penguasaan terhadap struktur dan metodologi
keilmuannya.

Dengan memiliki kompetensi yang dibutuhkan ketika mengajar, kinerja guru akan
terbantu. Hal ini akan membantu peserta didik mendapatkan berbagai macam kebutuhan. Selain
kebutuhan mengenai ilmu pelajaran, mereka juga dapat belajar bagaimana menjadi makhluk
sosial yang baik, serta membantu membentuk karakter mereka. Memiliki kompetensi yang

12
tinggi, Guru dapat memberikan pengaruh positif yang besar pada pendidikan siswa. Kompetensi
dasar guru juga penting sebagai bekal kita untuk berperan dalam mempersiapkan generasi muda
yang sukses di masa depan, Komponen Kompetensi lainnya adalah:

1. Kompetensi Pedagogik

Kompetensi pedagogik adalah kemampuan untuk mengelola pembelajaran peserta didik.


Kemampuan untuk mengelola proses interaksi belajar mengajar dengan siswa, atau kompetensi
dalam mengajar, termasuk ke dalam kompetensi ini. Terdapat tujuh aspek kompetensi pedagogik
yang perlu dikuasai guru, yaitu:

1. memahami karakteristik siswa (intelektual, emosional, sosial, moral, fisik, dan


lingkungan) guna merancang strategi pembelajaran yang tepat
2. menguasai teori-teori dan prinsip-prinsip pembelajaran, berupa penerapan
pendekatan, strategi, teknik, dan metode, sehingga siswa memahami pelajaran
dengan lebih mudah
3. mampu mengembangkan kurikulum, menyusun silabus dan RPP, dengan
memperhatikan relevansi, efisiensi, efektivitas, kontinuitas, integritas, dan
fleksibilitas
4. mampu memberikan pendampingan guna mengoptimalkan tingkat pemahaman
siswa
5. mampu mengembangkan potensi siswa yang tidak sama melalui metode
pembelajaran yang sesuai
6. mampu berkomunikasi dengan baik dan efektif, santun dan penuh empati, saat
menyampaikan pengajaran pada siswa
7. mampu mengadakan asesmen dan evaluasi untuk mengukur proses dan hasil
belajar, serta melakukan perbaikan-perbaikan yang diperlukan.

2. Kompetensi Kepribadian

Kompetensi kepribadian sangat berkaitan dengan karakter personal tiap-tiap guru.


Indikator yang mencerminkan kepribadian positif seorang guru antara lain supel, sabar, disiplin,
jujur, rendah hati, berwibawa, santun, empati, ikhlas, berakhlak mulia, serta selalu bertindak

13
sesuai norma sosial dan hukum. Dengan memiliki kompetensi dasar guru ini, kita dapat
menciptakan lingkungan kelas yang inklusif dan mendukung partisipasi siswa. Di samping
mengajar materi pelajaran, kita sebenarnya turut membantu siswa mengembangkan keterampilan
sosial dan emosional, serta keterampilan hidup yang dibutuhkannya. Ditambah dengan
keteladanan yang kita berikan, siswa pun mendapatkan bekal untuk menjadi pribadi yang baik
dan positif.

3. Kompetensi Profesional

Kompetensi profesional merupakan kemampuan atau keterampilan yang wajib dimiliki


supaya tugas dan fungsi guru dapat dilaksanakan sebaik-baiknya. Kompetensi dasar guru ini
berkaitan dengan kinerja, terutama keterampilan teknis. Indikator kompetensi profesional guru
yakni:

1. mampu menguasai materi pelajaran yang diajarkan, meliputi struktur, konsep, dan
pola pikir keilmuannya
2. memiliki penguasaan yang baik terhadap standar kompetensi pelajaran(SK),
kompetensi dasar pelajaran(KD), dan juga tujuan pembelajaran dari mata
pelajaran yang diampu
3. memiliki kemampuan untuk mengembangkan materi pelajaran dengan kreatif
sehingga bisa memberi pengetahuan dengan lebih luas dan mendalam bagi siswa
4. mampu dan mau bertindak reflektif untuk mengembangkan profesionalismenya
sebagai seorang guru secara berkelanjutan
5. mampu dan mau memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam
proses pembelajaran untuk menjawab tantangan zaman.

14
4. Kompetensi Sosial

Kompetensi sosial adalah keterampilan dalam berkomunikasi, bersikap, dan berinteraksi


secara umum, baik dengan siswa, sesama guru, tenaga kependidikan, orang tua siswa, maupun
masyarakat luas. Indikator dari kompetensi dasar guru ini tampak dalam:

1. Sikap inklusif, objektif, dan tidak mendiskriminasikan siswa disebabkan oleh latar
belakangnya, terutama berkaitan dengan kondisi fisik, status sosial, jenis kelamin,
ras, latar belakang keluarga, dan agama
2. Komunikasi yang efektif, penggunaan bahasa yang santun dan sikap empati
3. Komunikasi yang baik, secara lisan maupun tulisan
4. Kemampuan beradaptasi saat menjalankan tugas sebagai guru dalam
keberagaman lingkungan yang terdiri dari bermacam-macam ciri sosial budaya.

15
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Guru Profesional adalah Guru Profesional adalah guru yang memiliki komponen tertentu
sesuai dengan persyaratan yang dituntut oleh profesi keguruan. Sebagai seorang guru profesional
harus menguasai materi belajar yang akan disampaikan dengan berbagai media dalam interaksi
belajar dengan peserta didiknya dan mampu untuk melakukan tugas pokoknya sebagai pendidik
dan pengajar meliputi kemampuan merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi
pembelajaran, seorang guru dapat suskes dalam meningkatkan kemampuan dan kapasitasnya jika
selalu ditanamkan dalam diri sikap belajar terus-menerus dan berkelanjutan artinya tidak
berhenti atau menyerah ditengah jalan. Ada beberapa sikap yang harus dimiliki seorang guru
yaitu:

1. Membuat rancangan strategi pembelajaran yang baik.


2. Bersikap Adil
3. Bersikap Terbuka
4. Bersikap bijaksana
5. Peka terhadap keadaan sekitar
6. Memahami karakter peserta didik.
7. Bersikap konsisten
B. Saran

Penulis menyarankan kepada para pembaca dan seorang calon guru agar bisa memahami apa
yang dibicarakan / dibahas dalam pembahasan makalah ini, semoga makalah ini bermanfaat bagi
penulis dan terkhusus bagi para pembaca. Penulis juga mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca untuk perbaikan makalah ini.

16
DAFTAR PUSTAKA

Barlow. (1985). Supervision and teacher: a private coldwar. Berkeley: Mc Cutchan.

Djohar, MS., 2006, Guru pendidikan & Pembinaan, Penerapannya dalam pendidikan dan UU
Guru, Yogyakarta, Grafika Indah.

Danim, Sudarwan. 2011. Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Kencana Prenada Media
Grup.hlm 94.

Sartono, E., Kus Eddy, dkk. (2002). Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: UPT-MKU
UNY.

Soetjipto. Raflis Kosasi. 2011. Profesi Keguruan. Jakarta: Rineka Cipta. hlm 54-55

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru Dan Dosen

Uno, Hamzah B. 2007. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif
dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara.

17

Anda mungkin juga menyukai