Anda di halaman 1dari 13

MODEL PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENINGKATAN KOMPETENSI,

KARIR DAN PROFESI GURU

makalah ini disusun guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah :

Manajemen Pendidikan dan Pelatihan

Dosen Pengampuh :

Fitriana. S.Pd.I, M.Pd.Kons

Di Susun Oleh :

Nurhafizah ( 11910322261 )

Fauzan Arif ( 11910311996 )

JURUSAN AMANJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM

PEKANBARU

2021
KATA PENGANTAR

Assalammu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh.

Dengan menyebut Rahmat Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang,
penulis panjatkan puja dan puji syukur atas kehadiratnya yang telah melimpahkan Rahmat
dan Hidayahnya kepada penulis sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah Manajemen
Pendidikan Islam. Makalah ini penulis susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
penulis sampaikan banyak terimakasih pada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi sususan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu penulis menerima
segala kritik dan saran dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki makalah ini. Akhir
kata penulis berharap dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap para
pembaca.

Pekanbaru, Desember 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i

DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................................ 1

A. Latar Belakang ....................................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 1
C. Tujuan Masalah ...................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 2

A. Pengertian Kompetensi, Karis dan Profesi Guru .................................................... 2


B. Esensi Peningkatan Kompetensi, Karir dan Profesi Guru ...................................... 3
C. Prinsip-Prinsip Peningkatan Kompetensi, Karir dan Profesi guru.......................... 4
D. Program Pendidikan dan Pelatihan Guru ................................................................ 6

BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 9

A. Kesimpulan ............................................................................................................ 9
B. Saran ....................................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ iii

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini, kondisi Pendidikan di Indonesia cukup memprihatinkan dimana kondisi
tersebut ditandai dengan menurunnya mutu Pendidikan. Mutu Pendidikan yang menurun
ini akan menimbulkan dampak pada kualitas lulusan yaitu rendahnya kualitas sumber
daya manusia. Namun pada dasarnya, pemerintah telah lama menyadari adanya
penurunan mutu Pendidikan di Indonesia. Oleh karena itu, untuk menghadapi masalah
tersebut pemerintah berusaha keras melakukan upaya untuk meningkatkan mutu
Pendidikan.
Dalam dunia Pendidikan, guru merupakan unsur utama yang dapat membantu
meningkatkan mutu Pendidikan. Guru menduduki posisi terdepan dalam pelaksanaan
Pendidikan. Guru adalah pendidik yang menjadi tokoh, panutan serta identifikasi peserta
didik dan lingkungannya. Guru memiliki peranan penting dalam Pendidikan. Oleh karena
itu, guru harus memiliki standar kualitas pribadi yang baik yang mencakup tanggung
jawab, berwibawa, amndiri dan disiplin.
Guru merupakan pemeran utama dalam Pendidikan yang dapat membantu
meningkatkan mutu Pendidikan untuk menghasilkan kualitas lulusan sumber daya
manusia yang baik. Oleh karena itu, penting seorang guru memiliki kompetensi, karir
serta profesi yang baik pula.
Pada makalah ini, penulis akan membahas tentang peningkatan kompetensi, karir dan
profesi guru melalui program Pendidikan dan pelatihan (Diklat).
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan kompetensi, karir dan profesi guru ?
2. Apa esensi atau hakikat peningkatan kompetensi, karir dan profesi guru?
3. Apa saja prinsip peningkatan kompetensi, karir dan profesi guru?
4. Apa saja program Pendidikan dan pelatihan guru?
C. Tujuan
1. Untuk memahami apa yang dimaksud dengan kompetensi, karir dan profesi guru.
2. Untuk mengetahui apa hakikat peningkatan kompetensi, karir dan profesi guru.
3. Untuk mengetahui prinsip-prinsip peningkatan kompetensi, karir dan profesi guru.
4. Untuk mengetahui apa program-program Pendidikan dan pelatihan guru.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kompetensi, Karir dan Profesi guru


Menurut Danim (2012:111) “Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan,
keterampilan, dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan
bertindak dari seorang tenaga profesional”.1
Menurut Rugaiyah dan Atiek Sismiati (2013:6) ada tiga jenis kompetensi guru, yaitu:2
1. Kompetensi profesional; memiliki pengetahuan yang luas dari bidang studi yang
diajarkannya, memilih dan menggunakan berbagai metode mengajar di dalam proses
belajar-mengajar yang diselenggarakannya.
2. Kompetensi kemasyarakatan; mampu berkomunikasi, baik dengan siswa, sesama
guru, maupun masyarakat luas, dalam konteks sosial.
3. Kompetensi personal; yaitu memiliki kepribadian yang mantap dan patut diteladani.

Menurut Ujang (2016:15-17) dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional,


pemerintah telah merumuskan empat jenis kompetensi guru sebagaimana tercantum
dalam Penjelasan Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan, yaitu:3

1. Kompetensi Pedagogik, yang harus dikuasai guru meliputi pemahaman guru terhadap
peserta didik, perancangan dan pelaksanaan, pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan
pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimilikinya.
2. Kompetensi Kepribadian bagi guru, merupakan kemampuan personal yang
mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, berakhlak mulia dan
berwibawa, dan kemudian dapat menjadi teladan bagi peserta didik.
3. Kompetensi sosial, merupakan kemampuan yang harus dimiliki guru untuk
berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik,
tenaga kependidikan, orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.

1
Sudarwan Danim, “Pengembangan Profesi Guru”, (Jakarta: Kencana, 2012), h. 111.
2
Rugaiyah dan Atiek Sismiati, “Profesi Kependidikan”, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2013), h. 6.
3
Ujang, S. Hidayat, “Model-model Pembelajaran Aktif”, (Sukabumi: Yayasan Budhi Mulia, 2016), h.
15-17.
2
4. Kompetensi profesional, merupakan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan
mendalam yang harus dikuasai guru mencakup penguasaan materi kurikulum mata
pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materinya, serta
penguasaan terhadap struktur dan metodologi keilmuannya.

Karir dalam bahasa Belanda (carriere) yang artinya adalah perkembangan dan
kemajuan dalam pekerjaan seseorang. Kata ini juga bisa berarti jenjang dalam sebuah
pekerjaan tertentu. Sedangkan Karir menurut kamus bahasa indonesia sebagai
perkembangan dan kemajuan baik pada kehidupan, pekerjaan atau jabatan seseorang.
Biasanya pekerjaan yang dimaksud adalah pekerjaan yang mendapatkan imbalan berupa
gaji maupun uang.4 Jadi Karir Guru merupakan kebutuhan yang harus terus ditumbuhkan
dalam diri seseorang tenaga kerja/pendidik, sehingga mampu mendorong kemajuan
kerjanya.

Profesi Guru Adalah seseorang yang memiliki latar belakang pendidikan keguruan
yang memadai, keahlian guru dalam melaksanakan tugas-tugas kependidikan diperoleh
setelah menempuh pendidikan keguruan tertentu, dan kemampuan tersebut tidak dimilki
oleh warga masyarakat pada umumnya yang tidak sama sekali mengikuti pendidikan
keguruan.5 Dapat disimpulkan bahwa profesi guru adalah sebuah bidang pekerjaan
khusus yang harus mempunyai keahlian khusus seperti, mendidik, mengajar, menimbang,
melatih serta mengevaluasi peserta didiknya supaya memilki sikap dan perilaku yang
diharapkan.

B. Esensi Peningkatan Kompetensi, Karir dan Profesi Guru


Guru sebagai pendidik diibaratkan seperti ibu kedua bagi seorang anak didik yang
mengajarkan berbagai macam hal baru dan menjadi fasilitator anak agar dapat belajar dan
mengembangkan potensi dasar dan kemampuannya secara optimal. Dalam Undang-
undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen yang terdapat dalam Bab I Pasal
1 menyatakan bahwa: Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, memberikan, menilai dan mengevaluasi
peserta didik pada jenjang Pendidikan anak usia dini jalur Pendidikan formal, Pendidikan

4
Ayesa, Fidia. 2014. “Kompetensi Guru dan Pengembangan Karir”
http://fidiaayesha.blogspot.co.id/2014/10/kompetensi-guru-dan-pengembangan-karir.html (diakses pada tanggal
14 September 2015)
5
Soetjipto dan Raflis Kosasi, “Profesi Keguruan”, (Jakarta: PT Renika Cipta, 1998), h.
3
dasar dan Pendidikan menengah.6 Untuk menjadi guru yang professional, guru harus
memenuhi kualifikasi akademik minimum dan bersertifikat pendidik dengan
meningkatkan kompetensi, karir dan profesinya melalui profesionalisasi atau proses
menuju derajat professional secara terus menerus.
Pengembangan profesi dan karir tersebut diarahkan untuk memberikan peningkatkan
terhadap kompetensi dan kinerja guru dalam pelaksanaan proses Pendidikan dan
pembelajaran dikelas maupun diluar kelas. Upaya peningkatkan kompetensi dan
profesionalitas ini tentu saja harus sejalan dengan upaya untuk memberikan penghargaan,
peningkatan kesejahteran dan perlindungan terhadap guru. Karena guru yang hebat adalah
guru yang kompeten secara metodologi pembelajaran dan keilmuan.
C. Prinsip-prinsip Peningkatan Kompetensi, Karir dan Profesi Guru
Menurut Danim (2012:92-94) peningkatan kompetensi dan karir guru dilaksanakan
atas dasar prinsip umum dan khusus.7 Secara umum program peningkatan kompetensi,
karir dan profesi guru diselenggarakan menggunakan prinsip-prinsip seperti berikut:
1. Demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi
hak asasi manusia (HAM), nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan
bangsa.
2. Satu kesatuan yang sistematis dengan sistem terbuka dan multimakna.
3. Suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan guru yang berlangsung sepanjang
hayat.
4. Memberi keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas
guru dalam proses pembelajaran.
5. Memberdayakan semua komponen masyarakat melalui peran serta dalam
penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanan pendidikan.

Secara khusus program peningkatan kompetensi, karir dan profesi guru


diselenggarakan dengan menggunakan prinsip-prinsip sebagai berikut:

1. Ilmiah, dimana keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam
kompetensi dan indikator harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara
keilmuan.

6
Ujang, S. Hidayat, Op.Cit., h. 2
7
Sudarwan Danim, Op.Cit., h. 92-94.
4
2. Relevan, dimana rumusannya berorientasi pada tugas pokok dan fungsi guru
sebagai pendidik profesional, yakni memiliki kompetensi kepribadian, sosial,
profesional dan pedagogik.
3. Sistematis, dimana setiap komponen dalam kompetensi jabatan guru berhubungan
secara fungsioanal dalam mencapai kompetensi.
4. Konsisten, dimana adanya hubungan yang ajeg (teratur) dan taat asas antara
kompetensi dan indikator.
5. Aktual dan tekstual yakni rumusan kompetensi dan indikator dapat mengikuti
perkembangan IPTEK.
6. Fleksibel, dimana rumusan kompetensi dan indikator dapat berubah sesuai dengan
kebutuhan dan perkembangan zaman
7. Demokratis, dimana setiap guru memilki hak dan peluang yang sama untuk
diberdayakan melalui proses pembinaan dan pengembangan profesionalitasnya,
baik secara individual maupun institusional.
8. Objektif, dimana setiap guru dibina dan dikembangkan profesi dan karirnya
dengan mengacu kepada hasil penilaian yang dilaksanakan berdasarkan indikator-
indikator terukur dari kompetensi profesinya.
9. Komprehensif, dimana setiap guru dibina dan dikembangkan profesi dan karirnya
untuk mencapai kompetensi profesi dan kinerja yang bermutu dalam memberikan
layanan pendidikan dalam rangka membangun generasi yang memiliki
pengetahuan, kemampuan atau kompetensi, mampu menjadi dirinya sendiri, dan
dapat menjalani hidup bersama orang lain.
10. Memandirikan, dimana setiap guru secara terus-menerus diberdayakan untuk
mampu meningkatkan kompetensinya secara berkesinambungan sehingga
memiliki kemandirian profesional dalam melaksanakan tugas dan fungsi
profesinya.
11. Profesional, dimana pembinaan dan pengembangan profesi dan karir guru
dilaksanakan dengan mengedepankan nilai-nilai profesionalitas.
12. Bertahap, dimana pembinaan dan pengembangan profesi dan karir guru
dilaksanakan secara bertahap agar guru benar-benar mencapai puncak
profesionalitas.

5
13. Berjenjang, dimana pembinaan dan pengembangan profesi dan karir guru
dilaksanakan secara berjenjang berdasarkan jenjang kompetensi atau tingkat
kesulitan kompetensi yang ada pada standar kompetensi.
14. Berkelanjutan, dimana pembinaan dan pengembangan profesi dan karir guru
dilaksanakan secara berkelanjutan karena perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni serta adanya kebutuhan penyegaran kompetensi guru.
15. Accountable, dimana pembinaan dan pengembangan profesi dan karir guru dapat
dipertanggungjawabkan secara transparan kepada publik.
16. Efektif, dimana pelaksanaan pembinaan dan pengembangan profesi dan karir guru
harus mampu memberikan informasi yang dapat digunakan sebagai dasar dalam
pengambilan keputusan yang tepat oleh pihak-pihak yang terkait dalam
pembinaan dan pengembangan profesi dan karir lebih lanjut dalam upaya
peningkatan kompetensi dan kinerja guru.
17. Efisien, dimana pelaksanaan pembinaan dan pengembangan profesi dan karir guru
harus didasari atas pertimbangan penggunaan sumber daya seminimal mungkin
untuk mendapatkan hasil yang optimal.
D. Program Pendidikan dan Pelatihan Guru
Pelatihan merupakan suatu proses pembelajaran jangka pendek dengan menggunakan
prosedur yang sistematis dan terorganisir untuk menekuni keahlian serta pengetahuan
teknis untuk suatu tujuan tertentu. Tujuan utama dari pelatihan adalah untuk
menanggulangi kekurangankekurangan para guru dalam mengajar yang diakibatkan oleh
ketidakmampuan dalam kompetensi yang dimiliki.8
Pembinaan dan pengembangan profesionalitas guru atas Prakarsa institusi seperti
Pendidikan dan pelatihan, workshop, magang, dan lainlain adalah sangat penting. Dalam
pembinaan dan pengembangan melalui Pendidikan dan pelatihan ini terdapat beberapa
program yang terdapat di dalamnya yaitu:9
1. In House Training (IHT)
IHT adalah bentuk pelatihan yang dilaksanakan secara internal dalam
kelompok kerja guru, sekolah atau tempat lain yang menyelenggarakan pelatihan.
Strategi yang digunakan dalam program IHT ini dilakukan berdasarkan pemikiran

8
Wiwin Herwina, “Analisis Model-model Pelatihan”, (Madiun: CV. Bayva Cendekia Indonesia, 2021),
Hal. 4-5.
9
Muh. Arif, “PROFESI KEPENDIDIKAN (Pedoman dan Acuan Guru Mencintai Profesinya)”,
(Sumatra Barat: Insan Cendekia Mandiri, 2020), Hal. 59
6
bahwa Sebagian kemampuan dalam meningkatkan kompetensi dan karir guru
tidak harus dilakukan secara eksternal dimana strategi ini diharapkan dapat lenih
menghemat waktu dan biaya.
2. Program Magang
Program magang adalah program pelatihan yang dilaksanakan dalam dunia
kerja yang relevan dalam rangka untuk meningkatkan kompetensi professional
guru. Program magang ini biasanya dilakukan oleh guru dalam berapa periode
tertentu, misalnya magang di sekolahsekolah tertentu untuk mempelakari
manajemen yang pendiidkan yang efektif.
3. Kemitraan Sekolah
Program pelatihan melalui kemitraan sekolah dapat dilakukan antara sekolah
yang memiliki kualitas baik dengan sekolah yang kualitasnya belum baik, baik
antara sekolah negeri dengan swata atau sebagainya.
4. Belajar Jarak Jauh
Belajar jarak jauh adalah program pelatihan yang dilakukan tanpa perlu
menghadirkan inspektur atau peserta pelatihan dalam suatu tempat tertentu,
melainkan pelatihan dilakukan dengan menggunakan system internet atau
sejenisnya. Pembinaan jarak jauh ini dilakukan dengan mempertimbangkan bahwa
tidak semua guru yang berada di daerah terpencil dapat mengikuti pelatihan-
pelatihan yang ada di ibukota kabupaten atau di provinsi yang ditunjuk sebagai
tempat pembinaan.
5. Pelatihan Berjenjang dan Pelatihan Khusus
Program pelatihan ini dilakukan oleh Lembaga-lembaga pelatihan yang
berwenang, dimana program pelatihan disusun secara berjenjang mulai dari
jenjang dasar, menengah, lanjut dan tinggi. Jenjang dalam program pelatihan ini
disusun berdasarkan tingkat kesulitan dan jenis kompetensi. Sedangkan pelatihan
khusus adalah pelatihan yang disediakan berdasarkan kebutuhan khusus atau
dilaksanakan sebab adanya perkembangan baru dalam suatu keilmuan tertentu.
6. Kursus Singkat di Lembaga Pendidikan Lainnya
Program kursus singkat ini dilaksanakan untuk melatih dan meningkatkan
kemampuan guru dalam beberapa kemampuan seperti kemampuan melakukan
penelitian Tindakan kelas, menyusun karya ilmiah, merencanakan, melaksanakan
dan melaksanakan evaluasi dan lain sebagainya.

7
7. Pembinaan Internal Oleh Sekolah
Pembinaan oleh sekolah ini dilakukan oleh kepala sekolah dan guru-guru yang
memiliki wewenang dalam membina, melalui rapat dinas, rotasi tugas mengajar,
pemberian tugas-tugas internal tambahan, diskusi dengan rekan sejawat dan lain
sebagainya.
8. Pendidikan Lanjut
Pembinaan yang dilakukan melalui program Pendidikan lanjut merupakan
alternatif bagi peningkatan kualifikasi dan kompetensi guru. Pengikutsertaan guru
dalam Pendidikan lanjut ini dapat dilaksanakan dengan memberikan tugas belajar
bagi guru yang berprestasi. Pelaksanaan program ini dapat menghasilkan guru-
guru Pembina yang dapat membantu guru-guru lain dalam dalam upaya
mengembangkan kompetensi, karir dan profesi.

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai dasar yang
direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak dari seorang tenaga profesional.
Jenis-jenis kompetensi ada tiga yaitu kompetensi profesional, kompetensi
kemasyarakatan, dan kompetensi personal.
Sedangkan Karir menurut kamus bahasa Indonesia sebagai perkembangan dan
kemajuan baik pada kehidupan, pekerjaan atau jabatan seseorang. Biasanya pekerjaan
yang dimaksud adalah pekerjaan yang mendapatkan imbalan berupa gaji maupun uang.
Profesi Guru Adalah seseorang yang memiliki latar belakang pendidikan keguruan yang
memadai, keahlian guru dalam melaksanakan tugas-tugas kependidikan diperoleh setelah
menempuh pendidikan keguruan tertentu, dan kemampuan tersebut tidak dimilki oleh
warga masyarakat pada umumnya yang tidak sama sekali mengikuti pendidikan
keguruan.
Esensi peningkatan kompetensi, karir dan profesi guru yaitu seorang guru harus lebih
mengetahui tentang ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), baik sebagai materi ajar
maupun pembelajaran dimana seorang guru dituntut meningkatkan dan menyesuaikan
kompetensinya agar mampu mengembangkan dan menyajikan materi pelajaran yang
aktual dengan menggunakan berbagai pendekatan, metode, dan teknlogi pembelajaran
terkini. Hanya dengan cara itu guru mampu menyelenggarakan pembelajaran yang
berhasil mengantarkan peserta didik memasuki dunia kehidupan sesuai dengan kebutuhan
dan tantangan pada zamannya.
Prinsip-prinsip peningkatan kompetensi dan karir guru terbagi menjadi dua, yaitu
prinsip umum dan prinsip khusus. Jenis-jenis program kegiatan peningkatan kompetensi
guru terbagi menjadi 2 bagian yaitu pendidikan dan latihan serta non pendidikan dan
latihan.
B. Saran
Kami menyadari bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan sehingga kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca semua agar kedepannya
kami bisa lebih baik lagi.

9
DAFTAR PUSTAKA

Sudarwan Danim, “Pengembangan Profesi Guru”, (Jakarta: Kencana, 2012), h. 111.

Rugaiyah dan Atiek Sismiati, “Profesi Kependidikan”, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2013), h. 6.

Ujang, S. Hidayat, “Model-model Pembelajaran Aktif”, (Sukabumi: Yayasan Budhi Mulia,


2016), h.
Ayesa, Fidia. 2014. “Kompetensi Guru dan Pengembangan Karir”
http://fidiaayesha.blogspot.co.id/2014/10/kompetensi-guru-dan-pengembangan-karir.html
(diakses pada tanggal 14 September 2015)
Soetjipto dan Raflis Kosasi, “Profesi Keguruan”, (Jakarta: PT Renika Cipta, 1998), h.

Ujang, S. Hidayat, Op.Cit., h. 2

Sudarwan Danim, Op.Cit., h. 92-94.

Wiwin Herwina, “Analisis Model-model Pelatihan”, (Madiun: CV. Bayva Cendekia


Indonesia, 2021), Hal. 4-5.

Muh. Arif, “PROFESI KEPENDIDIKAN (Pedoman dan Acuan Guru Mencintai


Profesinya)”, (Sumatra Barat: Insan Cendekia Mandiri, 2020), Hal. 59

iii

Anda mungkin juga menyukai