Disusun oleh :
Diana Putri Nuur Muslimah 2021110034
Firman Fauzal 2021110035
Rindi Antika Sari 2021110028
Alhamdulillah segala puji dan syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Administrasi Pendidik dan Tenaga
Kependidikan dengan judul : “Standar Kompetensi Guru”.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak lepas dari bantuan banyak pihak
yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan
segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya
kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia
pendidikan.
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………… 3
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………… 4
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………….. 4
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………. 4
1.3 Tujuan………………………………………………………………………... 4
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………… 5
2.1 Kompetensi Guru…………………………………………………………….. 5
2.2 Standar Kompetensi Guru……………………………………………………. 6
2.3 Pengembangan Kompetensi Guru……………………………………………. 9
Pendidikan merupakan bagian penting dari kehidupan manusia, ketika setiap manusia lahir
maka akan mendapatkan pendidikan dari orang tuanya. Pendidikan yang diterima seseorang
saat kecil merupakan pendidikan dini yang diberikan oleh orang tuanya, keluarganya dan
orang-orang terdekatnya, seiring berjalannya waktu seseorang itu akan mendapatkan
pendidikan di dalam institusi tertentu dan masyarakat. Usaha sadar untuk memanusiakan
manusia disebut pendidikan, yang mana saat ini tugas guru bukan sebagai pengajar saja namun
juga sebagai pendidik. Harapannya seorang pendidik mampu melaksanakan fungsi pendidikan
dan dapat mencapai tujuan pendidikan. Seorang pendidik kehadirannya mampu mempengaruhi
orang lain dengan tujuan memberikan pengetahuan dan karakter. Sebuah proses pembelajaran
yang memberikan pengetahuan berkualitas tanpa dibarengi dengan karakter yang baik, maka
ilmu yang didapatkannya kurang bermanfaat. Begitupun sebaliknya, seseorang yang
berkarakter tapi tak berilmu, maka kebermanfaatannya kurang bisa dirasakan. Maka keduanya
(ilmu dan karakter) harus seimbang dan saling berhubungan satu sama lain.
Peran seorang pendidik menjadikan peserta didik yang berwawasan luas dan mempunyai
karakter yang baik itu sangat penting. Sehingga menjadikan kualitas pendidik itu menjadi
parameter utama seseorang bisa dikatakan sebagai pendidik. Prasyarat seorang pendidik, yang
dikemukakan oleh Siswoyo (2013: 117) : 1. Memiliki pengetahuan lebih 2. Mengimplisitkan
nilai dalam pengetahuan itu. 3 Bersedia menularkan pengetahuan beserta nilainya kepada
orang lain. Seorang pendidik juga harus mampu memberikan pelayanan kepada siswanya
sesuai kebutuhan dan jaman, seperti sekarang kita hidup di era digital, dimana pengetahuan
bisa diakses melalu internet, dan proses pembelajaran bisa didilakukan melalui alat komunikasi
dengan fitur/aplikasi yang dapat menunjang proses belajar mengajar.
Kemampuan-kemampuan yang telah disebutkan diatas, termuat dalam empat standar
kompetensi guru yaitu, kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional, yang insya
allah setiap kompetensi tiu akan dibahas dalam makalah yang kami tulis dengan terperinci.
1.3 Tujuan
Gordon mengemukakan bahwa ada enam aspek yang terkandung dalam konsep
kompetensi yaitu pengetahuan, pemahaman, kemampuan, nilai, sikap dan minat, yang akan
diruaikan dibawah ini,
• Pengetahuan, merupakan suatu kemampuan dalam dalam aspek kognitif.
Contohnya : guru mengetahui kebutuhan belajar dari peserta didiknya.
• Pemahaman, merupakan pendalaman aspek kognitif dan afektif dimana seorang
guru mengetahui pembelajaran yang sesuai dengan karkteristik peserta didik.
• Kemampuan, merupakan dapat melakukan tugas atau pekerjaan yang dibebankan
kepada guru.
• Sikap, merupakan refleksi dari adanya rangsangan yang datangnya dari luar.
• Minat, merupakan kecenderungan untuk melakukan suatu kegiatan.
Maka dapat disimpulkan bahwa kompetensi yaitu kemampuan seseorang yang
meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dapat diwujudkan dalam hasil kerja
nyata yang dapat bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungannya.
Dalam UU Nomor 14 Tahun 2005, pengertian kompetensi guru adalah kebulatan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang berwujud tindakan cerdas dan penuh tanggung
jawab dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran.
Mulyasa berpendapat bahwa kompetensi guru merupakan perpaduan antara
kemampuan personalia, keilmuan, teknologi, sosial, dan spiritual yang membentuk
kompetensi standar profesi guru, yang mencangkup penguasaan materi, pemahaman
terhadap peserta didik, pembelajaran yang mendidik, pengembangan pribadi dan
profesionalitas. Kompetensi guru lebih merujuk pada kemampuan guru untuk mengajar
dan mendidik sehingga menghasilkan perubahan perilaku belajar dari peserta didik.
Kemampuan guru yang dimaksud adalah tidak hanya dari segi pengetahuan saja tetapi juga
dari segi kepribadian, sosial dan profesional sebagai guru.
2. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian adalah kempuan kepribadian yang mantab, stabil,
dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi para peserta didik.
Kompetensi kepribadian guru dapat berupa aspek sebagai beriku:
1. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan
nasional Indonesia, mencakup: (a) menghargai peserta didik tanpa
membedakan keyakinan yang dianut, suku, adat-istiadat, daerah asal, dan
gender; dan (b) bersikap sesuai dengan norma agama yang dianut, hukum dan
sosial yang berlaku dalam masyarakat, dan kebudayaan nasional Indonesia
yang beragam.
2. Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan
bagi peserta didik dan masyarakat, mencakup: (a) berperilaku jujur, tegas, dan
manusiawi; (b) berperilaku yang mencerminkan ketakwaan dan akhlak mulia;
dan (c) berperilaku yang dapat diteladani oleh peserta didik dan anggota
masyarakat di sekitarnya.
3. Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan
berwibawa, mencakup: (a) menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap dan
stabil; dan (b) menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, arif, dan
berwibawa.
4. Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi
guru, dan rasa percaya diri, mencakup: (a) menunjukkan etos kerja dan
tanggung jawab yang tinggi; (b) bangga menjadi guru dan percaya pada diri
sendiri; dan (c) bekerja mandiri secara profesional.
5. Menjunjung tinggi kode etik profesi guru, mencakup: (a) memahami kode
etik profesi guru; (b) menerapkan kode etik profesi guru; dan (c) berperilaku
sesuai dengan kode etik guru.
3. Kompetensi Profesional
Kompetensi Profesional merupakan penguasaan materi pembelajaran secara
luas dan mendalam yang memungkinkan seorang guru dapat membimbing
peserta didik yang meliputi:
a. konsep, struktur, dan metode keilmuan/teknologi/seni yang
menaungi/koheren dengan materi ajar;
b. materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah;
c. hubungan konsep antar mata pelajaran terkait;
d. penerapan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari; dan
e. kompetisi secara profesional dalam konteks global dengan tetap melestarikan
nilai dan budaya nasional.
4. Kompetensi Sosial
Kompetensi Sosial kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk
berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama
pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat
sekitar (Mulyasa, 2007: 173). Hal tersebut diuraikan lebih lanjut dalam RPP
tentang guru, bahwa kompetensi sosial merupakan kemampuan guru sebagai
bagian dari masyarakat yang sekurang-kurangnya memiliki kompetensi untuk:
a. Berkomunikasi secara lisan, tulisan, dan isyarat.
b. Menggunakan tekhnologi komunikasi dan informasi secara fungsional.
c. Bergaul secara efektif dengan siswa, sesama pendidik, tenaga kependidikan,
dan orang tua/wali peserta didik.
d. Bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar.
2.3 Pengembangan Kompetensi Guru
3.1 Kesimpulan
Dalam rangka mencapai tujuan Pendidikan Nasional yakni mencerdaskan
kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya maka sangat dibutuhkan peran
pendidik yang profesional. Sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia No. 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, jabatan guru sebagai pendidik
merupakan jabatan profesional. Untuk itu profesionalisme guru dituntut agar terus
berkembang sesuai dengan perkembangan jaman, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta
kebutuhan masyarakat termasuk kebutuhan terhadap sumber daya manusia yang
berkualitas dan memiliki kapabilitas untuk mampu bersaing baik di forum regional,
nasional maupun internasional.
3.2 Saran
Sebagai seorang pendidik, harus memiliki standar kompetensi guru. Kompetensi
tersebut akan terwujud dalam bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan maupun sikap
profesional dalam menjalankan fungsi sebagai guru.