Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

PROFESI KEPENDIDIKAN
Dosen Pengampu : Eka Kurniawan, S.Pd., M.Pd.

Tentang :

Kompetensi Personal
Disusun Oleh :
Kelompok 4
1. Kasturi Anisa Fadila (E1R021014)
2. S. Antya Rohmawati (E1R021099)
3. Nur Nafilah (E1R022018)
4. Riska Wahana (E1R022126)

PROGRAM STUDI S-1 PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelsaikan penyusunan makalah yang berjudul
“Kompetensi Personal”. Dalam penulisan makalah ini merasa masih banyak
kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan
kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat
kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini kami menyampaikan ucapan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelsaikan
makalah ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan
petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelsaikan tugas ini dengan tepat
waktu.

Mataram, 17 Februari 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI
COVER ....................................................................................................................i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................1
1.3 Tujuan .........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................3
2.1 Kompetensi Personal (Kepribadian) ............................................................3
2.1.1 Pengertian kompetensi personal guru .................................................3
2.1.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi kompetensi personal guru ...........6
2.1.3 Pentingnya kompetensi kepribadian bagi seorang guru .....................7
2.1.4 Karakteristik kompetensi kepribadian ................................................8
2.1.5 Komponen kompetisi kepribadian guru ..............................................8
2.1.6 Faktor-faktor yang mempengaruhi kompetensi kepribadian guru ....11
2.1.7 Upaya peningkatan kompetensi personal guru .................................12
2.1.8 Pengaruh kompetensi personal guru kepada siswa ...........................13
2.1.9 Urgensi dan fungsi kompetensi personal guru ..................................14
BAB III PENUTUP ..............................................................................................18
3.1 Kesimpulan ...............................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................19

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Guru merupakan komponen paling menentukan dalam system
pendidikan secara keseluruhan, oleh karena itu kompetensi personal mereka
harus terpenuhi agar dapat menjadi guru yang baik dan profesional.
Kompetensi personal ini mencakup kemampuan pribadi yang berkenaan
dengan pemahaman diri, penerimaan diri, pengarahan diri, dan perwujudan
diri. Adapun tugas guru sebagai pendidik dan pengajar memerlukan
beberapa kompetensi atau kemampuan yang sesuai seperti kompetensi
kepribadian, bidang studi, dan pendidikan atau pembelajaran. Kompetensi
harus selalu dikembangkan dan diolah sehingga tinggi. Tentunya diimbangi
dengan usaha dan kemauan yang kuat dari guru. Dengan kompetensi yang
semakin tinggi diharapkan guru dapat melakukan tugas panggilannya lebih
baik dan bertanggung jawab.
Menurut Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No.045/U/2002,
kompetensi diartikan sebagai tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab
yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh
masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan pekerjaan
tertentu. Selanjutnya menurut Peraturan Pemerintah RI No 19
Undangundang tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 28,
pendidik adalah agen pembelajaran yang harus memiliki empat jenis
kompetensi, yakni kompetensi kepribadian, sosial, paedagogik dan
profesional. Guru yang profesional merupakan faktor penentu proses
pendidikan yang berkualitas. Untuk dapat menjadi guru professional,
mereka harus mampu menemukan jati diri dan mengaktualisasikan diri
sesuai dengan kemampuan dan kaidah-kaidah guru yang profesional.

1.2 Rumusan Masalah


1) Apa Pengertian Hakikat guru serta jelaskan syarat-syarat, peran dan
kedudukan seorang guru!
2) Apakah yang dimaksud dengan kompetensi personal guru beserta
cakupannya?
3) Apa upaya untuk meningkatkan kompetensi personal guru?

1.3 Tujuan

1
1) Untuk mengetahui pengertian hakikat serta syarat, peran dan kedudukan
seorang guru.
2) Mengetahui pengertian kompetensi personal beserta cakupannya.
3) Mengetahui upaya meningkatkan kompetensi personal guru.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kompetensi Personal (Kepribadian)
2.1.1 Pengertian kompetensi personal guru
Menurut Mulyasa, pengertian kompetensi dengan
kepribadian adalah, “semua keterampilan yang ada, pengetahuan dan
kemampuan yang dikuasai seseorang yang telah menjadi bagian dari
dirinya sehingga ia dapat melaksanakan perbuatanperbuatan bersifat
kognitif, memiliki sifat efektif dan psikomotorik dengan baik”,
mengartikan bawa kompetensi sebagai penguasaan suatu tugas,
keterampilan, sikap dan apresiasi yang diperlukan untuk menunjang
keberhailan. Hal ersebut menunjukkan bahwa kompetensi mencakup
tugass, keterampilan, sikap dan apresiasi yang diperlukan untuk
menunjang keberhasilan.
Kompetensi atau competency adalah kemampuan untuk
melaksanakan suatu tugas atau pekerjaan yang didasari atas
pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan unjuk kerja yang
di persyaratkan. Kompetensi bagi beberapa profesi menjadi
persyaratan penting dalam menjalankan kerangka dan tujuan
organisasi. Khususnya di bidang pendidikan pada lingkup sekolah,
tenaga pendidikan utamanya guru tentu harus memiliki kompetensi
yang sesuai dengan bidang dan tanggung jawabnya.
Seorang guru yang memiliki kompetansi dalam profesinya
akan dapat melaksanakan tugas tugasnya dengan baik serta efisien,
efektif, tepat waktu, dan sesuai dengan sasaran. Undang undang
republic Indonesia nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen
menyatakan bahwa: “Guru wajib memiliki kulkifikasi akademik,
kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta
memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Dalam ayat 1 lebih di jelaskan mengenai kompetensi yang dimaksud
yaitu meliputi kompetensi pedagogic, kompetensi kepribadian,
kompetensi social, dan kompetensi professional yang di peroleh
melalui pendidikan profesi.”.
Kompetensi berasal dari bahasa Inggris, yakni
“competence”, yang berarti kecakapan, kemampuan. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia, kompetensi adalah kewenangan (kekuasaan)
untuk menentukan (memutuskan) sesuatu. Menurut Kepmendiknas
045/U/45, Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas penuh
tanggung jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk
dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas

3
dalam bidang pekerjaan tertentu. Secara sederhana, kompetensi
merupakan penguasaan seseorang terhadap pengetahuan,
keterampilan, nilai, sikap yang terefleksi dalam pemikiran menjadi
pedoman bertindak dan menjalankan tugas keprofesiannya.
Sedangkan keperibadian (personal) menurut pendapat dari beberapa
ahli sebagai adalah berikut:
a. Kamus Umum Bahasa Indonesia (KBBI)
Kepribadian adalah keadaan manusia sebagai perseorangan,
keseluruhan sifat-sifat yang merupakan watak orang (biasa juga
bergeser berarti: orang yang tak baik sifat dan wataknya).
b. G.W. Allport
Yang tertulis dalam buku Rif‟at Syauqi Nawawi yang
berjudul Kepribadian Qur‟ani : Personality is the dynamic
organization within the individual of those psychopysical systems
that determine his unique adjustment to his envinronment.
(Kepribadian adalah organisasi dinamis dalam diri individu
sebagai sistem psikofisik, yang menentukan caranya yang khas
(unik) dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya).
c. Kunandar
Kompetensi personal (kepribadian) merupakan kemampuan
personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil,
dewasa, arif dan berwibawa dan menjadi teladan bagi peserta didik
dan berakhlak mulia.
d. Abdul Mujib
Berdasarkan sudut tingkatannya maka personal
(kepribadian) itu merupakan integrasi dari aspek-aspek supra-
kesadaran (ketuhanan), kesadaran (kemanusiaan), dan pra-atau
bawah kesadaran (kebinatangan). Sedang dari sudut fungsinya,
kepribadian merupakan integrasi dari daya-daya emosi, kognisi,
dan konasi, yang terwujudmdalam tingkah laku luar (berjalan,
berbicara, dsb) maupun tingkah laku dalam (pikiran, perasaan, dan
sebagainya).
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulKan bahwa
kompetensi guru merupakan suatu kemampuan yang mutlak
dimiliki guru agar tugasnya sebagai pendidik dapat terlaksana
dengan baik. Kompetensi personal merupakan suatu hal yang tidak
bisa dipisahkan dari kegiatan pendidikan dan pengajaran. Guru
berada di garda terdepan dalam menciptakan kualitas sumber daya
manusia.. Di tangan gurulah akan dihasilkan peserta didik yang
berkualitas, baik secara akademis, skill (keahlian), kematangan

4
emosional, dan moral secara spiritual. Dengan demikian akan
dihasilkan generasi masa depan yang siap hidup dengan tantangan
zamannya.Syarat menjadi guru professional apabila memiliki
kompetensi kepribadian.
Dalam peraturan pemerintah No.19 tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan dikemukakan bahwa dimaksud
kompetensi kepribadian adalah kemampuan personal dengan
mencermin kepribadian sebagai berikut :
a. Mantap, dewasa dan stabil memmiliki konsistensi dalam
betindak sesuai norma hukum, sosial dan etika berlaku. Hal ini
sangat penting, karena banyak permasalahan pendidikan
disebab faktor kepribadian guru kurang mantap, kurang dewasa
dan kurang stabil.
b. Disiplin, arif dan berwibawa, sangat penting karena sering
terjadi peserta didik berperillaku tidak sesuai bahkan
bertentangan dengan moral baik.
Hingga guru dituntut bersikap disiplin, arif dan
berwibawa dengan segala tindakan dan perilaku, serta selalu
mendisiplinkan terutama kedipsilinan diri peserta didik agar
dapat mendongkrak kualitas pembelajaran, berikut adalah hal
yang harus untuk seorang guru lakukan :
 Membantu peserta didik mengembang pola perilaku untuk
dirinya.
 Membantu peserta didik meningkat standar perilaku.
 Menggunakan pelaksanaan aturan sebagai alat menegakkan
disiplin.
c. Menjadi teladan bagi peseta didik.
d. Memiliki akhlak mulia dan perilaku yang dapat diteladani oleh
peserta didik.
Kemampuan pribadi guru meliputi hal-hal berikut :
1) Mengembangkan kepribadian
 Bertaqwa kepada Tuhan YME.
 Berperan sebagai warga Negara yang berjiwa pancasila.
 Mengembang sifat terpuji yang dipersyaratkan bagi jabatan
guru.
2) Berinteraksi dan berkomunikasi
 Berinteraksi dengan sesame untuk meningkat kemampuan
professional.
 Berinteraksi dengan masyarakat untuk penunaian misi
pendidikan.

5
3) Melaksanakan bimbingan dan penyuluhan
 Membimbing siswa yang kesulitan belajar.
 Membimbing siswa berkelainan dan berbakat khusus.
4) Melaksanakan administrasi sekolah
 Mengenal pengadministrasi kegiatan sekolah.
 Melaksanakan kegiatan administrassi sekolah.
5) Melaksanakan penelitian sederhana untuk keperluan
pengajaran
 Mengkaji konsep dasar penilitian ilmiah.
 Melaksanakan penelitian sederhana.
Sebagai guru harus memiliki kompetensi berhubungan dengan
pengembangan kepribadian, seperti :
1) Kemampuan berhubungan dengan pengalaman ajaran agama
sesuai keyakinan agama yang dianut.
2) Kemampuan menghormati dan menghargai antar umat
beragama.
3) Kemampuan berperilaku sesuai norma, aturan, dan sistem nilai
berlaku dimasyarakat.
4) Mengembang sifat-sifat terpuji sebagai seorang guru.
5) Bersikap demokratis dan terbuka terhadap pembaharuan dan
kritik.
Berdasarkan penyelidikan para ahli pendidikan, guru yang disukai
murid pada umumnya adalah :
1) Guru bersifat ramah dan bersedia memahami murid.
2) Bersifat sabar dan suka membantu murid.
3) Tegas dan adil dalam bertindak.
4) Sifat supel dan menunjukkan tingkah laku menarik.
5) Punya pengetauan dan integritas.
2.1.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi kompetensi personal guru
Sebagai teladan, guru menjadi sorotan siswa dalam gerak
geriknya. Untuk itu, guru harus memperhatikan beberapa hal berikut
ini :
a. Sikap dasar: postur psikologis. Contoh: keberhasilan, kegagalan,
pekerjaan, hubungan antar manusia, agama, dan lain sebagainya.
b. Bicara dan gaya bicara: penggunaan bahasa sebagai alat berpikir.
c. Kebiasaan bekerja: gaya yang dipakai dalam bekerja yang ikut
mewarnai kehidupannya.
d. Sikap melalui pengalaman dan kesalahan.

6
e. Pakaian sebagai perlengkapan pribadi yang pentingdan
menampakkan ekspresi seluruh kepribadian.
f. Hubungan kemanusiaan.
g. Proses berpikir.
h. Perilaku neurotis atau suatu pertahanan yang dipergunakan untuk
melindungi diri dan bisa juga untuk menyakiti orang lain.
i. Selera yang merefleksikan nilai-nilai yang dimiliki oleh pribadi
yang bersangkutan.
j. Keputusan sebagai cermin keterampilan rasional dan intuitif.
k. Kesehatan yang mencerminkan kualitas tubuh.
l. Gaya hidup umum.
2.1.3 Pentingnya kompetensi kepribadian bagi seorang guru
Dalam konteks tugas guru, kompetensi pedagogik, professional,
dan sosial yang dimiliki seseorang guru pada dasarnya akan
bersumber dan bergantung pada pribadi guru itu sendiri. Dalam
melaksankan proses pembelajaran dan berinteraksi dengan siswa akan
banyak ditentukan oleh karakteristik kepribadian guru yang
bersangkutan. Guru adalah pendidik profesional yang bertugas untuk
mengembangkan kepribadian siswa atau sekarang lebih dikenal
dengan karakter siswa.
Penguasaan kompetensi kepribadian yang memadai dari seorang
guru akan sangat membantu upaya pengembangan karakter siswa.
Dengan menampilkan sebagai sosok yang bias dipercaya dan ditiru,
secara psikologis anak cenderung akan merasa yakin dengan apa yang
sedang dibelajarkan gurunya, Misalkan, ketika guru hendak
membelajarkan tentang kasih saying kepada siswanya, tetapi disisi
lain secara disadari atau biasanya tanpa disadari, gurunya sendiri
mudah marah dan sering bertindak kasar, maka yang akan melekat
pada siswanya bukanlah sikap kasih saying, melainkan sikap tidak
baik itulah yang lebih berkesan dan tertanam dalam sistem pikiran dan
keyakinan siswanya.
Di masyarakat, kepribadian guru masih dianggap hal sensitive
dibandingkan dengan kompetensi pedagogik atau profesional.
Apabila ada seorang guru melakukan tindakan tercela, atau
pelanggaran norma-norma yang berlaku di masyarakat, pada
umumnya masyarakat cenderung akan cepat mereaksi. Hal ini tertentu
dapat berakibat terhadap merosotnya wibawa guru yang bersangkutan
dan kepercayaan masyarakat terhadap institusi sekolah, tempat dia
bekerja.

7
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulKan bahwa
kompetensi guru merupakan suatu kemampuan yang mutlak dimiliki
guru agar tugasnya sebagai pendidik dapat terlaksana dengan baik.
Kompetensi personal amerupakan suatu hal yang tidak bisa
dipisahkan dari kegiatan pendidikan dan pengajaran. Guru berada di
garda terdepan dalam menciptakan kualitas sumber daya manusia. Di
tangan gurulah akan dihasilkan peserta didik yang berkualitas, baik
secara akademis, skill (keahlian), kematangan emosional, dan moral
secara spiritual. Dengan demikian akan dihasilkan generasi masa
depan yang siap hidup dengan tantangan zamannya.Syarat menjadi
guru professional apabila memiliki kompetensi kepribadian.
2.1.4 Karakteristik kompetensi kepribadian
Ada beberapa krakteristik yang terdapat dalam kompetensi
keperibadian di antaranya:
1) motif , dorongan untuk melakukan tindakan dalam pembelajaran.
2) Sifat-sifat fisik, karakteristik terhadap fisik dan respon yang
konsisten terhadap suatu situasi tertentu dan informasi.
3) Konsep diri, siksp dan nilai serta pendangan seseorang terhadap
identitas dan kepribadiannya sendiri.
4) Pengetahuan, kemampuan intelektual berupa segala info yang
dimiliki seseorang yang dapat dimanfaatkan dalam menjalankan
tugasnya.
5) Ketrampilan, kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan fisik dan
mental dengan baik.
2.1.5 Komponen kompetisi kepribadian guru
Guru harus memiliki kemampuan dasar dalam melaksanakan
tugasnya. Salah satu kemampuan tersebut adalah kemampuan pribadi
guru itu sendiri. Menurut Cece Wijaya kemampuan pribadi guru
dalam proses belajar-mengajar, ditandai dengan beberapa indikator
yaitu :
1) Kemantapan dan integritas pribadi
Seorang guru dituntut untuk bekerja teratur dan konsisten,
serta kreatif dalam menghadapi pekerjaannya sebagai guru.
Menurut Oemar Hamalik, yang dikutip oleh Cece Wijaya :
“Kemantapannya dalam bekerja, hendaknya merupakan
karakteristik pribadinya, sehingga pola hidup seperti ini terhayati
pula oleh siswa sebagai pendidik. Kemantapan dan integritas
pribadi ini tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan tumbuh
melalui suatu proses belajar yang sengaja diciptakan.

8
Kemantapan pribadi berpengaruh terhadap tugas yang
dijalankannya, demikian juga kemantapan pribadi guru dalam
melaksanakan proses belajarmengajar akan berpengaruh terhadap
situasi belajar-mengajar yang diselenggarakannya.
2) Peka terhadap perubahan dan pembaharuan
Guru harus peka baik terhadap apa yang sedang berlangsung
di sekolah maupun yang sedang berlangsung di sekitarnya. Ini
dimaksudkan agar apa yang dilakukan di sekolah tetap konsisten
dengan kebutuhan dan tidak ketinggalan zaman. Untuk itu
kemampuan penelitian merupakan karakteristik yang mutlak harus
dikuasai oleh guru walaupun dalam bentuk dan sifat yang
sederhana,sebab dewasa ini penggunaan teknologi seperti
komputer, TV dan video sudah sering kita lihat dan alami, terutama
oleh warga kota besar. Pembaruan (sering dalam bentuk
eksperimen) dalam pengertian kependidikan merupakan suatu
upaya lembaga pendidikan untuk menjembatani masa sekarang dan
masa yang akan datang dengan jalan memperkenalkan program
kurikulum atau metodologi pengajaran yang baru sebagai jawaban
atas perkembanagan internal dan eksternal dalam dunia pendidikan
yang cenderung mengejar efisiensi dan keefektifan. Pembaruan
mengiringi perputaran zaman yang tak henti-hentinya berputar
sesuai dengan kurun waktu yang telah ditentukan.
3) Berfikir alternatif
Sebelum menyajikan bahan pelajaran, guru harus sudah
menyiapkan berbagai kemungkinan permasalahan yang akan
dihadapinya beserta alternatif pemecahannya. Ini dimaksud untuk
menghindari verbalisme dan absolutisme. Untuk itu, Panduan
belajar untuk setiap pelajaran harus dibuat setiap awal caturwulan
atau awal semester. Guru harus mampu berpikir dan mampu
memecahkan masalah yang dihadapi dalam proses belajar-
mengajar. Minimal guru harus mampu memberikan berbagai
alternatif jawaban dan memilih salah satu alternatif untuk
kelancaran proses belajarmengajar dan peningkatan mutu
pendidikan, atau guru harus mampu memilih jalan tertentu untuk
memecahakan persoalan yang dihadapinya demi ketenangan dan
aktivitas proses belajarmengajar yang berkadar tinggi sehingga
proses belajar-mengajar tersebut berhasil dengan baik.
4) Adil, Jujur, dan Objektif
Adil, jujur, dan objektif dalam melakukan pembelajaran dan
juga penilaian terhadap siswa merupakan hal yang harus

9
dilaksanakan oleh guru. Sifat-sifat ini harus ditunjang oleh
penghayatan dan pengamalan nilai-nilai moral dan nilai-nilai sosial
budaya yang diperolehnya dari kehidupan masyarakat dan
bernegara serta pengalaman belajar yang diperolehnya.
Adil artinya menempatkan sesuatu pada tempatnya, sedangkan
jujur adalah tulus ikhlas dan menjalakan fungsinya sebagi guru,
sesuai dengan peraturan yang berlaku, tidak pamrih, dan sesuai
pula dengan norma-norma yang berlaku. Objektif artinya benar-
benar menjalankan aturan dan kriteria yang telah ditetapkan, tidak
pilih kasih, tidak memandang bahwa siswa itu familinya, atau anak
si A, si B,dan seterusnya.
5) Berdisiplin dalam melaksanakan tugas
Beberapa indikator yang dapat dikemukakan agar disiplin
dapat dibina dan dilaksanakan dalam proses pendidikan sehingga
mutu pendidikan dapat ditingkatkan adalah dengan melaksanakan
tata tertib dengan baik, baik bagi guru maupun siswa, karena tata
tertib yang berlaku merupakan aturan dan ketentuan yang harus
ditaati oleh siapapun demi kelancaran proses, taat terhadap
kebijakan dan kebijakan yang berlaku, menguasai diri dan
intropeksi.
6) Ulet dan tekun bekerja
Keuletan dan ketekunan bekerja tanpa mengenal lelah dan
tanpa pamrih merupakan hal yang harus dimiliki oleh guru. Siswa
akan memperoleh imbalan dari guru yang menampilkan pribadi
utuh yang bekerja tanpa mengenal lelah dan tanpa pamrih. Guru
tidak akan berputus asa apabila menghadapi kegagalan, dan akan
terus berusaha mengatasinya. Guru harus ulet dan tekun dalam
bekerja sehingga program pendidikan yang telah digariskan dalam
kurikulum yang telah ditetapkan berjalan sebagaimana mestinya.
Keuletan dan ketekunan bekerja merupakan faktor pendorong
keberhasilan. Demikian juga dalam proses belajar-mengajar,
ketekunan dan keuletan yang dimiliki guru merupakan salah satu
pendorong keberhasilan proses belajar-mengajar.
7) Berusaha memperoleh hasil kerja yang baik
Dalam mencapai hasil kerja, guru diharapkan selalu
meningkatkan diri, mencari cara-cara baru, agar mutu
pembelajaran selalu meningkat, pengetahuan umum yang
dimilikinya selalu bertambah dengan menambah bacaan berupa
majalah, harian, dan sebagainya. Dengan adanya usaha untuk
menambah pengetahuan, pemahaman, dan ketrampilan, sudah

10
barang tentu kemampuan guru akan bertambah pula sehingga
dalam mengelola proses belajar-mengajar tidak akan mendapat
kesulitan yang berarti.
8) Simpatik, luwes, bijaksana, dan sederhana dalam bertindak
Sifat-sifat itu memerlukan pematangan pribadi, kedewasaan
sosial dan emosional, pengalaman hidup bermasyarakat, dan
pengalaman belajar yang memadai, khususnya pengalaman dalam
prakter mengajar. Oleh karena itu, guru harus menguasai benar hal
yang berhubungan dengan sifat tersebut di atas. Keluwesan
merupakan faktor pendukung untuk disenangi para siswa dalam
proses belajar-mengajar karena dengan sifat ini guru akan mampu
bergaul dan berkomunikasi dengan baik dengan sesama teman
sejawat. Kebijaksanaan dan kesederhanaan akan menjalin
keterkaitan batin guru dengan siswa. Dengan adanya keterkaitan
tersebut, guru akan mampu mengendalikan proses belajarmengajar
yang di selenggarakannya.
9) Bersifat Terbuka, Kreatif dan berwibawa
Kesiapan mendiskusikan apapun dengan lingkungan tempat
ia bekerja, baik dengan murid, orang tua, teman sekerja,
ataupundengan masyarakat sekitar sekolah, merupakan salah satu
tuntutan terhadap guru. Ia diharapkan mampu menampung aspirasi
berbagai pihak sehingga skolah menjadi agen pembangunan daerah
dan guru bersedia menjadi pendukungnya. Ia akan terus berusaha
meningkatkan serta memperbaiki suasana kehidupan sekolah
berdasarkan kebutuhan dan tuntutan berbagai pihak. Adapun
sebagian dari cirri guru yang terbuka adalah guru yang memberikan
kesempatan bertanya pada peserta didk, serta menyalurkan
keinginan belajar siswanya.
2.1.6 Faktor-faktor yang mempengaruhi kompetensi kepribadian guru
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kompetensi personal, yaitu:
1) Umur atau kematangan seseorang, konformisme semakin besar
dengan bertambahnya usia.
2) Status ekonomi akan mempengaruhi kepribadian, karena bila
seseorang memiliki status ekonomi yang mapan maka rasa nyaman
dan percaya diri akan tumbuh.
3) Motivasi diri, adanya dorongan untuk memiliki status seperti inilah
yang akan menyebabkan seseorang berinteraksi dengan orang lain,
individu akan menemukan kekuatan dalam mempertahankan
dirinya di dalam lingkungan social.

11
4) Keadaan kelularga dan lingkungan, suasana rumah yang sangat
tidak menyenangkan dan tekanan dari orang tua akan membentuk
sebuah karakter individu dalam berinteraksi dengan lngkungan.
5) Pendidikan, pendidikan yang tinggi adalah salah satu factor dalam
interaksi teman sebaya karena orang yang berpendidikan tinggi
mempunyai wawasan dan pengetahuan yang luas, yang
mendukung dalam pergaulannya.
2.1.7 Upaya peningkatan kompetensi personal guru
Berikut ini adalah beberapa upaya meningkatkan kompetensi personal
guru :
1) Diklat Kepribadian (Personality Training).
Secara garis besar, pendidikan dan pelatihan (Diklat) dapat
diartikan sebagai akusiasi dari pengetahuan (knowledge),
keterampilan (skill), dan sikap (attitude) yang memampukan
manusia untuk mencapai tujuan individual dan organisasi saat ini
dimasa depan.
Sedangkan dalam peraturan pemerintah No. 101 Tahun 2000
pasal 2, disebutkan bahwa salah satu tujuan diklat adalah untuk
meningkatkan pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan sikap
untuk dapat melaksankan tugas dan jabatan dengan dilandasi
kepribadian etika PNS (bagi yang menjabat sebagai gutu PNS)
sesuai dengan kebutuhan instansi.
2) Questionare
Questionare adalah daftar pertanyaan tertulis yng harus
dijawab oleh sejumlah orang yang khususnya untuk
mengumpulkan data, Untuk keperluan penataan kepribadian guru,
lembar questionnaire bias dihitung dan disimpulkan sendiri oleh
masing-masing guru berdasarkan petunjuk penghitungan. Dari
hasil kesimpulan ini maka guru bias menilai dirinya sendiri
sebaik/seburuk apa dia dia menurut penilaian orang lain. Hal ini
akan membantu guru dalam proses intropeksi diri.
3) Program Sertifikasi
Sertifikasi guru adalah proses perolehan sertifikat pendidik
bagi guru. Sertifikat pendidik bagi guru. Sertifiakat pendidik bagi
guru berlaku sepanjang yang bersangkutan menjalankan tugas
sebagai guru sesuai dengan peraturanperutan perundang-undangan.
Sertifikat pendidik ditandai dengan satu nomor registrasi guru yang
dikeluarkan oleh Departemen Pendidikan Nasional. Adapun tujuan
diadakannya sertifkasi guru yakni :

12
• Menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai
agen pembelajaran dan mewujudkan tujuan pendidikan
nasional.
• Meningkatkan proses dan mutu hasil pendidikan.
• Meningkatkan martabat guru dan profesionalisme guru.
• Meningkatkan kesejahteraan guru.
2.1.8 Pengaruh kompetensi personal guru kepada siswa
Kepribadian adalah faktor yang sangat berpengaruh terhadap
seorang guru. Kepribadian itulah yang akan menentukan apakah ia
akan menjadi pendidik dan pembina yang baik bagi anak didiknya,
ataukah akan menjadi perusak atau penghancur bagi masa depan anak
didiknya. Perilaku guru dalam mengajar secara langsung atau tidak
langsung mempunyai pengaruh terhadap motivasi belajar siswa baik
yang sifatnya positif maupun negatif, Artinya, jika kepribadian yang
ditampilkan guru dalam mengajar sesuai dengan harapan siswa, maka
siswa akantermotivasi untuk belajar dengan baik.
Seperti dikutip Ngalim Purwanto menjelaskan bahwa istilah
personality terutama menunjukkan suatu organisasi/susunan daripada
sifat-sifat dan aspek-aspek tingkah laku lainnya yang saling
berhubungan di dalam suatu individu. Sifat-sifat dan aspek-aspek ini
bersifat psikofisik yang menyebabkan individu berbuat dan bertindak
seperti apa yang dia lakukan, dan menunjukkan adanya ciri-ciri khas
yang membedakan individu itu dengan individu yang lain. Termasuk
di dalamnya: sikapnya, kepercayaannya, nilai-nilai dan cita-citanya,
pengetahuan dan keterampilannya, macam-macam cara gerak
tubuhnya, dan sebagainya.
Kepribadian itu relatif stabil. Pengertian stabil di sini bukan
berarti bahwa kepribadian itu tetap dan tidak berubah. Di dalam
kehidupan manusia dari kecil sampai dewasa/tua, kepribadian itu
selalu berkembang, dan mengalami perubahanperubahan. Tetapi di
dalam perubahan itu terlihat adanya pola-pola tertentu yang tetap.
Makin dewasa orang itu, makin jelas polanya, makin jelas adanya
stabilitas.
Istilah sifat atau karakteristik dapat diartikan sebagai ciri-ciri,
sedangkan istilah kepribadian dalam arti sederhana berarti sifat hakiki
individu yang tercermin pada sikap dan perbuatannya yang
membedakan dirinya dari yang lain. Kepribadian sebagai sifat khas
yang dimiliki seseorang. Selanjutnya dari tinjauan psikologi,
kepribadian pada prinsipnya adalah susunan atau kesatuan antara
aspek perilaku mental (pikiran, perasaan, dan sebagainya) dengan

13
aspek perilaku behavioral (perbuatan nyata). Aspek-aspek ini
berkaitan secara fungsional dalam diri seorang individu, sehingga
membuatnya bertingkah laku secara khas dan tetap.
Dari uraian di atas, kiranya dapat disimpulkan bahwa
karakteristik kepribadian adalah ciri-ciri perilaku psikofisik atau
rohani-jasmani yang kompleks dari individu, sehingga tampak dalam
tingkah lakunya yang khas. Demikian pula halnya dengan guru
sebagai individu, memiliki sejumlah ciri-ciri sifat yang khas.
Kepribadian adalah faktor yang sangat berpengaruh terhadap
keberhasilan seorang guru sebagai pengembang sumber daya
manusia, maka setiap calon guru dan guru professional sangat
diharapkan memahami bagaimana karakteristik (ciri khas)
kepribadian dirinya yang diperlukan sebagai panutan para siswanya.
Guru pula yang memberi dorongan agar peserta didik berani
berbuat benar, dan membiasakan mereka untuk bertanggung jawab
terhadap setiap perbuatannya. Guru juga bertindak sebagai pembantu
ketika ada peserta didik yang buang air kecil, atau muntah di kelas,
bahkan ketika ada yang buang air besar di celana. Guru yang
menggendong peserta didik ketika jatuh atau berkelahi dengan
temannya, menjadi perawat, dan lain-lain yang sangat menuntut
kesabaran, kreatifitas dan profesionalisme.
Guru juga harus berpacu dalam pembelajaran, dengan
memberikan kemudahan belajar bagi seluruh peserta didik, agar dapat
mengembangkan potensinya secara optimal :
a. Pertama guru harus penuh kasih sayang pada peserta didiknya.
b. Kedua guru siap menjadi tempat mengadu, dan mengutarakan
perasaan bagi para peserta didik.
c. Ketiga guru selalu siap memberikan kemudahan, dan melayani
peserta didik sesuai minat, kemampuan, dan bakatnya.
d. Keempat guru Memberikan sumbangan pemikiran kepada orang
tua untuk dapat mengetahui permasalahan yang dihadapi anak dan
memberikan saran pemecahannya.
e. Kelima guru memupuk rasa percaya diri, berani dan bertanggung
jawab.
f. Keenam guru membiasakan peserta didik untuk saling
berhubungan (bersilaturahmi) dengan orang lain secara wajar.
g. Ketujuh guru mengembangkan proses sosialisasi yang wajar
antarpeserta didik, orang lain, dan lingkungannya.
h. Kedelapan guru mengembangkan kreativitas.
2.1.9 Urgensi dan fungsi kompetensi personal guru

14
Dalam buku Kepribadian Guru, Zakiah Darajat menyatakan
bahwa kepribadian merupakan faktor terpenting bagi seorang guru,
karena kepribadianlah yang akan menentukan apakah guru akan
menjadi pendidik dan Pembina yang baik bagi siswanya atau malah
penghancur hari depan siswa. Menurut penulis hal tersebut benar
adanya. Pendidik dalam hal ini guru merupakan sosok yang selalu
menjadi idola yang setiap saat diperhatika oleh siswa sehingga guru
haruslah berperilaku yang sesuai dengan aturan agama, norma
masyarakat, dan tata kesusilaan. Hal ini tidak lain karena pada
hakikatnya siswa masih berada pada tahap meniru apa dan bagaimana
tokoh yang dia jadikan panutan atau idola.
Kepribadian adalah unsur yang menentukan interaksi guru
dengan siswa sebagai teladan, guru harus memiliki kepribadian yang
dapat dijadikan sebagai idola bagi para siswanya. Itulah kesan guru
sebagai sosok ideal. Guru adalah mitra dalam kebaikan dan
pengembangan kepribadian yang baik para siswa. Dengan guru yang
baik maka siswa pun akan menjadi baik. Guru adalah spiritual father
atau bapak rohani bagi seorang siswa, karena ia yang memberikan
santapan rohani dan pendidikan akhlak, memberikan jalan kebenaran
kepada para siswa.
Kompetensi kepribadian memiliki peran atau fungsi menjadikan
guru sebagai pembimbing, panutan atau teladan bagi siswa. Dengan
kompetensi kepribadian, guru bukan terbatas sebagai pendidik dan
pengajar bagi siswa tapi juga sebagai tempat siswa dan masyarakat
bercermin. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Ki Hajar
Dewantoro dalam sistem Amongnya yaitu guru harus “Ing ngarso
sungtulodo, Ing madyo mangun karso, Tut Wuri handayani”.
Dengan kompetensi kepribadian maka guru akan menjadi
contoh dan teladan, membangkitkan motivasi belajar siswa serta
mendorong/memberikan motivasi dari belakang. Oleh karena itu
seorang guru dituntut melalui sikap dan perbuatan menjadikan dirinya
sebagai panutan dan ikutan orang-orang yang dipimpinnya. Guru
bukan hanya pengajar, pelatih dan pembimbing, tetapi juga sebagai
cermin tempat subjek didik dapat berkaca.
Dalam relasi interpersonal antar guru dan siswa tercipta situasi
pendidikan yang memungkinkan subjek didik dapat belajar
menerapkan nilai-nilai yang menjadi contoh dan memberi contoh.
Guru mampu menjadi orang yang mengerti diri siswa dengan segala
problematiknya, guru juga harus mempunyai wibawa sehingga siswa
segan terhadapnya. Berdasarkan uraian di atas, maka fungsi

15
kompetensi kepribadian guru adalah memberikan teladan dan contoh
dalam membimbing, mengembangkan kreativitas dan
membangkitkan motivasi belajar.
Penguasaan kompetensi kepribadian yang memadai dari
seorang guru akan sangat membantu upaya pengembangan karakter
siswa. Dengan menampilkan sebagai sosok yang bisa di-gugu
(dipercaya) dan ditiru (diteladani), secara psikologis anak cenderung
akan merasa yakin dengan apa yang sedang dibelajarkan gurunya.
Guru mampu menciptakan suasana yang menyenangkan ketika
bersama para siswanya, menciptakan hubungan baik secara wajar
dengan siswanya sehingga siswasiswanya menghormati sosok guru
sebagai pribadi yang pantas dihormati, dan dipatuhi dan juga merasa
nyaman ketika bersama dengan gurunya. Kepribadian guru dapat
diteladani oleh para siswa dan pelajaran yang disampaikan oleh guru
akan disenangi dan diminati oleh siswa. Jadi istilahnya sekali dayung
dua tiga pulau terlampaui, selain kepribadian baik guru akan dicontoh
oleh siswa sebagai pengembangan karakter siswa, penguasaan materi
pelajaran oleh siswa akan semakin baik karena siswa mengikuti
pelajaran dengan rasa senang dan penuh minat.

16
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Guru adalah seseorang yang melaksanakan pendidikan ditempat
tertentu tidak mesti di lembaga pendidikan formal, namun bisa juga di
masjid, surau atau musholla, rumah dan sebagainya.
Hakikat guru adalah pendidik professional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan
mengevaluasi siswa di jalur pendidikan formal. Tugas guru tidak hanya
sebagai profesi tetapi juga sebagai suatu tugas kemanusiaan sekaligus
kemasyarakatan.
Adapun syarat-syarat harus di penuhi guru adalah :
1) Syarat Profesional
2) Syarat pedagogik/didaktis
3) Syarat Biologis
4) Syarat psikologis
Kedudukan guru dalam pendidikan :
1) Guru sebagai pendidik dan pembimbing
2) Guru sebagai Tenaga Profesional
3) Guru sebagai Agen pembelajaran
Kompetensi kepribadian adalah kompetensi yang berkaitan dengan
tingkah laku pribadi guru itu sendiri yang kelak harus memiliki nilai-nilai
luhur sehingga terpantul dalam perilaku sehari-hari. Ha ini dengan
sendirinya berkaitan erat dengan falsafah hidup yang mengharapkan guru
menjadi model manusia yang memiliki nilai-nilai luhur. Di Indonesia sikap
pribadi yang dijiwai oleh filsafat Pancasila yang mengagungkan budaya
bangsanya yang rela berkorban bagi kelestarian bangsa dan negaranya
termasuk dalam kompetensi kepribadian guru. Dengan demikian
pemahaman terhadap kompetensi kepribadian guru harus dimaknai sebagai
suatu wujud sosok manusia yang utuh.
Fungsi kompetensi kepribadian guru adalah memberikan bimbingan
dan suri teladan, secara bersama-sama mengembangkan kreativitas dan
membangkitkan motif belajar serta dorongan untuk maju kepada anak didik.
Oleh karena itu seorang guru dituntut melalui sikap dan perbuatan
menjadikan dirinya sebagai panutan dan ikutan orang-orang yang
dipimpinnya.
Kepribadian seorang guru adalah kemampuan kepribadian yang
mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta

17
didik, dan berakhlak mulia. Kompetensi kepribadian sangat penting dimiliki
oleh guru karena sangat menunjang dalam proses pembelajaran di sekolah,
karena kepribadian guru cerminan prilakunya.
Kepribadian guru dalam proses pembelajaran dapat mempengaruhi
minat belajar peserta didik terhadap pelajaran yang diberikan oleh guru,
serta dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan kepribadian
peserta didik. Peserta didik akan merasa senang mengikuti pembelajaran
jika gurunya menyenangkan. Suasana menyenangkan yang dirasakan oleh
peserta didik akan memperlancar proses pembelajaran, hal tersebut
memberi andil yang sangat besar terhadap tercapainya tujuan pembelajaran
pada khususnya, dan keberhasilan pendidikan pada umumnya.

18
DAFTAR PUSTAKA

Lulu humairoh. Bekasi 11 oktober 2018,”HAKIKAT GURU” dari:


https://www.academia.edu
Elisa Rachmawati, FKIP UMP, 2017,”HAKIKAT DAN PENGERTIAN
GURU”dari: http://respository.UMP.ac.id
Widatul Jannah, Universitas Riau 2018,”MENJADI GURU
PROFESIONAL”dari: https://osf.io “HAKIKAT DAN FUNGSI
GURU”dari: https://catarts.wordpress.com
Mulyasa, Bandung: PT remaja rodakarya,2009 “KOMPETENSI
PERSONAL GURU” dari: http://etheses.lainkediri.ac.id
Abdul mujid, jakarta:raja grafindo persada,2007 “KONPETENSI
PERSONAL GURU” dari: http://repo.lain-tulungagung.ac.id
Admin linovHR,Desember 2004 “MENGENAL KOMPETENSI
PERSONAL” dari: https://www.linovhr.com

19

Anda mungkin juga menyukai