Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

KOMPETENSI KEGURUAN

Dosen Pengampu:
Ahmad Busyairi, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh:
Irman Muliadi :E1Q022038
Lealy Kaulfa :E1Q022040
Nely Yuliani :E1Q022050

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2023

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya berupa
kesempatan dan pengetahuan serta ilmu sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
Profesi pendidikan yang berjudul Kompetensi Keguruan dengan tepat waktu.
Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah Profesi
Pendidikan. Tidak lupa kami sampaikan terimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah
Bapak Ahmad Busyairi, S.Pd., M. Pd. Yang telah membimbing kami dalam pembuatan makalah
ini dan juga kepada rekan-rekan kelompok yang telah membantu mendukung kelancaran
pengerjaan makalah ini.
Akhirnya kami sampaikan terimakasih atas perhatian terhadap makalah ini, dan kamu
berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi kami khususnya dan pembaca secara umum.
Dengan segala kerendahann hati saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan dari
pembaca guna meningkatkan kualitas pembuatan makalah kedepannya.
Mataram, 7 Maret 2023
ttd
Penulis

2
DAFTAR ISI
HALAMA N JUDUL…………………………………………………………………………….1
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………...2
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………..3
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………..4
1.1.LATAR BELAKANG………………………………………………………………...4
1.2.RUMUSAN MASALAH……………………………………………………………..5
1.3.TUJUAN……………………………………………………………………………....5
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………………6
2.1. KONSEP DASAR KOMPETENSI ………………………………………………….6
2.2. MACAM-MACAM KOMPETENSI KEGURUAN YANG HARUS DIMILIKI
SEORANG GURU………………………………………………………………………..7
2.2.1. KOMPETENSI PEDAGOGIK……………………………………………..7
2.2.2. KOMPETENSI KEPRIBADIAN…………………………………………..9
2.2.3. KOMPETENSI KETERAMPILAN SOSIAL…………………………….11
2.2.4. KOMPETENSI PROFESSIONALISME…………………………………16
BAB III PENUTUP…………………………………………………………………………….19
3.1. KESIMPULAN……………………………………………………………………...19
3.2. SARAN……………………………………………………………………………...20
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………...21

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Pendidikan adalah kunci sukses pembangunan indonesia di masa yang akan datang,
pendidikan nasional dalam garis-garis besar haluan negara(GBHN) berakar dari kebudayaan
nasinal dan berdasar kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 mengarah pada
usaha peningkatan kecerdasan baik pengetahuan, keterampilan, harkat dan martabat bangsa
sesuai dengan karakter bangsa, mewujudkan manusia serta masyarakat indonesia yang
beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa, berkualitas, berkarakter dan mandiri
sehingga mampu membangun dirinya, dan masyarakat di sekirtarnya serta dapat memenuhi
kebutuhan pembangunan nasional dan bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.
upaya meningkatkan kualitas pendidikan membutuhkan waktu yang lama dan
panjang, serta terdiri dari serangkaian proses yang diatur dan sistematis, karena pendidikan
berkaitan dengan kehidupan bangsa maka kualitas pendidikan tersebut haruslah sesuai
dengan perkembangan zaman abad 21. Peningkatan kualitas pendidikan sangat dipengaruhi
oleh kualitas guru, dikarenkan guru adalah penyelenggara transfer ilmu kepada murid atau
peserta didik. Peningkatan kualitas guru diharapkan akan meningkatkan kualitas peserta
didik.
Indikator dari peningkatan kualitas guru salah satunya adalah kompetensi guru dalam
bidangnya masing-masing. Dengan adanya peningkatan kompetensi guru dapat memberikan
konstribusi yang besar dan mempengaruhi peningkatan kinerja guru. Guru dalam proses
pembelajaran di kelas memainkan peran penting dalam membantu peserta didik membangun
sikap positif dalam belajar, membangkitkan sifat rasa ingin tahu, mendorong kemandirian
dan ketepatan logika intelektual, serta menciptakan kondisi untuk sukses dalam belajar.
Kinerja dan kompetensi guru memikul tanggung jawab utama dalam transformasi
orientasi peserta didik dari tidak tahu menjadi tahu, dari tergantung menjadi mandiri, dari
tidak terampil menjadi terampil, dengan berbagai metode pembelajaran dan bukan lagi
mempersiapkan peserta didik yang pasif, melainkan peserta didik yang aktif dan
berpengatahuan yang senantiasa mampu menyerap dan menyesuaikan diri dengan informasi
baru dengan berfikir, bertanya, menggali, mencipta dan mengembangkan cara-cara tertentu
dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan kehidupan.

4
Sebagai pemegang peran penting seorang guru harus memiliki kompetensi sebagai
agen pembelajaran yang memegang tanggung jawab dalam pentransferan ilmu pengetahuan
kepada peserta didik, kualitas pendidikan haruslah ditunjang dengan guru yang memiliki
kompetensi yang tinggi dan baik, dengan guru yang memiliki kompetensi profesi yang tinggi
maka kualitas pendidikan akan lebih baik, dan ditunjang dengan kurikulum yang baik pula.
Namun jika sebuah kurikulum pendidikannya bagus tetapi guru-gurunya tidak memiliki
kompetensi yang baik maka kualitasnya tidak akan baik, namun jika sebuah kurikulum tidak
terlalu baik dan ditunjang dengan guru dan tenaga pendidik yang kompeten maka kurikulum
yang kurang baik dapat tercover.
Oleh sebab itu kompetensi dari guru dan tenaga pendidik sangat penting dalam suatu
satuan pendidikan, menurunnya kualitas guru dan tenaga pendidik akan menurunkan kualitas
pendidikan di suatu negara. Kualitas pendidikan yang kurang baik dalam suatu negara dapat
disebabkan oleh tenaga pendidik yang kurang berkualitas, selain faktor fasilitas dan
penunjang kegiatan belajar, namun dengan tenaga pendidik yang professional dan memiliki
kompetensi yang tinggi dan berkualitas maka kekurangan tersebut dapat diatasi.

1.2. RUMUSAN MASALAH


Adapun rumusan masalah yang diajukan dari latar belakang tersebut adalah:
1. Apakah yang dimaksud dengan konsep dasar kompetensi professional guru ?
2. Apa saja macam-macam kompetensi keguruan yang harus dikuasai oleh seorang guru?

1.3.TUJUAN
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui konsep dasar kompetensi professional guru.
2. Untuk mengetahui macam-macam kompetensi keguruan yang harus dikuasai oleh
seorang guru.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. KONSEP DASAR KOMPETENSI


Istilah kompetensi berasal dari bahasa latin competere yang artinya “Sesuai”.
Kompetensi dalam Bahasa Inggris yaitu competence yang berarti kemampuan atau
kecakapan. Dalam kamus besar bahasa indonesia (KBBI) kompetensi adalah kecakapan,
mengetahui, berwenang, berkuasa atau menentukan sesuatu.
Menurut uzer usman1 kompetensi adalah suatu hal yang menggambarkan
kualifikasi dan kemampuan seseorang, baik kualitatif maupun kuantitatif. Kompetensi
adalah pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam
kebiasaan befikir dan bertindak secara konsisten dan terus menerus sehingga
memungkinkan seseorang untuk menjadi kompeten. Dalam arti memiliki pengetahuan,
keterampilan, dan nilai-nilai dasar untuk melakukan sesuatu (depdiknas,2003).
Dalam aspek pendidikan kompetensi dipandang sebagai hasil dari pembelajaran,
yang mencakup tiga aspek yaitu pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja. Kompetensi
melekat sebagai karakteristik individu yang relative stabil, dapat dilihat,dapat diukur dari
sikap kerja dan dalam berbagai situasi. Kompetensi berbeda dengan kompeten.
Kompetensi adalah kemampuan dalam melakukan seperangkat tugas yang membutuhkan
integrasi pengetahuan, keterampilan, dan sikap, sedangkan kompeten adalah kemampuan
untuk melakukan peran secara efektif dalam suatu konteks, kompeten adalah
keterampilan yang diperlukan oleh seseorang yang ditunjukkan oleh kemampuannya
untuk dengan konsisten memberikan tingkat kinerja yang memadai atau tinggi dalam
suatu fungsi pekerjaan yang spesifik.
kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai dasar
yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. Dengan demikian kompetensi
yang dimiliki oleh setiap guru akan menunjukkan kualitas guru yang sebenarnya.
Kompetensi tersebut akan terwujud dalam bentuk penguasaan, pengetahuan dari
perbuatan secara professional dalam menjalankan fungsi sebagai guru.

1
Febriana, R.2021. Kompetensi Guru. Bumi Akasara: Jakarta-indonesia, hal. 1-20.

6
Sehingga dapat disimpulkan bahwa Kompetensi guru berarti kemampuan seorang
pendidik mengaplikasikan dan memanfaatkan situasi belajar dan mengajar dengan
menggunakan prinsip-prinsip dan penyajian bahan pelajaran yang telah disiapkan secara
matang sehingga dapat diserap peserta didik dengan mudah sehingga akan mampu untuk
mewujudkan tujuan dari pendidikan nasional.
Dalam Undang-undang nomor 14 tahun 2005 tentang prinsip-prinsip
professionalisme pada pasal 7 huruf c, d dan f yang relevansinya dengan kemampuan
seorang guru yakni seorang guru memiliki kualitas akademis dan latar belakang
pendidikan yang sesuai dengan tugasnya guru yang memiliki pengetahuan dan linearitas
mata pelajaran yang ada di dalam kurikulum harus diajarkan dan diampu oleh mereka
yang bekelayakan sesuai dengan mata palajaran yang diajarkan. Selain kualifikasi
akademis harus pula memiliki kompetensi untuk mewujudkan tujuan pendidikan
nasional.
Pendekatan kompetensi keguruan ini adalah dimaksudkan agar guru mampu
memahami adanya keragaman siswa yaitu keragaman sosial, budaya, ekonomi,
kemampuan, dan kejiawaan untuk mengembangkan peserta didik sehingga memahami
Keberagaman ini akan dapat menjadi strategi untuk mencapai tujuan pendidikan
nasional.
Dengan demikian memiliki kompetensi yang baik menjadi kewajiban seorang
guru dalam menjalankan tugas profesi keguruan, seorang guru diharapkan mengetahui
dan memahami serta mengaplikasikan secara kontunitas kompetensi dan memegang
teguh etika profesi keguruan dimanapun ia berada baik saat berada di dalam sekolah
maupun ketika berada di lingkungan masyarakat, dengan kompetensi yang dimiliki
seorang guru maka dia akan bisa beradaptasi dengan lingkungan.

2.2. MACAM-MACAM KOMPETENSI KEGURUAN YANG HARUS DIMILIKI


SEORANG GURU
2.2.1. Kompetensi Pedagogik Guru
A. Pengertian pedagogik
Pedagogik adalah ilmu yang mengkaji pendidikan. Pedagogik berasal dari kata
Yunani “paedos” yang berarti anak laki-laki, dan “agogos” yang berarti mengantar, atau

7
membimbing. Jadi, pedagogik secara harfiah berarti pembantu anak laki-laki pada jaman
Yunani Kuno, yang pekerjaannya mengantar anak majikannya ke sekolah. Kemudian
secara kiasan pedagogik ialah seorang ahli yang membimbing anak ke arah tujuan hidup .
Pedagogik adalah ilmu yang mempelajari masalah membimbing anak ke tujuan
tertentu, yaitu supaya ia kelak mampu mandiri atau dewasa menyelesaikan tugas-tugas
hidupnya. Dengan demikian, pedagogik menjelaskan tentang seluk beluk pendidikan
anak, pedagogik merupakan teori pendidikan anak. Begitu juga guru harus
mengembangkan keterampilan anak, keterampilan hidup dimasyarakat sehingga ia
mampu untuk mengahadapi segala permasalahan hidupnya.
Seorang guru dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik di sekolah, perlu
memiliki seperangkat ilmu tentang bagaimana ia harus mendidik peserta didik . Guru
bukan hanya sekedar terampil dalam menyampaikan bahan ajar, namun disamping itu
juga ia harus mampu mengembangkan pribadi peserta didik, mengembangkan watak
peserta didik , dan mengembangkan serta mempertajam hati nurani peserta didik.
B. Kompetensi Pedagogik Yang Harus Dikuasai Seorang Guru yaitu:
1. Guru Sebagai Pendidik
Guru sebagai seorang pendidik tidak hanya tahu tentang materi yang akan
diajarkan. Akan tetapi, ia pun harus memiliki kepribadian yang baik yang
menjadikannya sebagai Panutan bagi para siswanya. Hal ini penting karena sebagai
seorang pendidik, guru tidak hanya mengajarkan siswanya untuk mengetahui bebagai
hal. Melainkan juga guru juga harus melatih keterampilan, sikap dan mental anak
didik. Penanaman keterampilan, sikap dan mental ini tidak bisa sekedar asal tahu saja,
tetapi harus dikuasai dan dipraktikan siswa dalam kehidupan sehari-harinya.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan guru sebagai pendidik Yaitu:
a. Guru harus dapat menempatkan dirinya sebagai teladan bagi siswanya.
b. Guru harus mengenal siswanya.
c. Guru harus mengetahui metode-metode penanaman nilai dan bagaimana
Menggunakan metode-metode tersebut sehingga berlangsung dengan efektif dan
efesien.
d. Guru harus memiliki pengetahuan yang luas tentang materi yang akan diajarkan.

8
2. Guru sebagai pengajar.

Guru sebagai pengajar lebih menekankan kepada tugas dalam merencanakan


dan melaksanakan pengajaran. Ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh seorang
guru dalam pembelajaran, yaitu: membuat ilustrasi, mendefinisikan, menganalisis,
bertanya, merespon, mendengarkan, menciptakan kepercayaan, memberikan
pandangan yang bervariasi, menyediakan media untuk mengkaji materi standar dan
menyesuaikan metode pembelajaran.
3. Guru sebagai Pembimbing Belajar
Guru sebagai pembimbing memberi tekanan pada tugas, memberikan bantuan
kepada Siswa dalam pemecahan masalah yang dihadapinya. Tugas ini merupakan
aspek Mendidik, sebab tidak hanya berkenaan dengan pengetahuan, tetapi juga
menyangkut Pengembangan kepribadian dan pembentukan nilai-nilai para siswa.
4. Guru sebagai Motivator Belajar
Ada beberapa petunjuk umum bagi guru dalam rangka meningkatkan
motivasi belajar siswa yaitu:
1. Memperjelas Tujuan yang Ingin Dicapai.
2. Membangkitkan Minat Siswa.

5. Guru sebagai Administrator Kurikulum


Administrasi adalah suatu kegiatan atau usaha untuk membantu melayani,
mengarahkan, atau mengatur semua kegiatan dalam mencapai suatu tujuan.
Administrasi pendidikan adalah segenap proses pengarahan penedelegasian segala
seuatu baik personal, spiritual, maupun material yang bersangkut paut dengan
pencapaian tujuan pendidikan. Sangkut paut guru sebagai administrator meliputi:
a. Administrasi Kurikulum
b. Administrasi Kesiswaan
c. Administrasi Kepegawaian ( Administrasi Personal)
d. Administrasi Keuangan
e. Administrasi Sarana/ Prasarana Sekolah
f. Administrasi Layanan Khusus
2.2.2. KOMPETENSI KEPRIBADIAN

9
A. Pengertian Kepribadian
Kompetensi kepribadian merupakan kompetensi yang berkaitan dengan
perilaku pribadi Guru itu sendiri yang kelak harus memiliki nilai-nilai luhur sehingga
terpancar dalam Perilaku sehari-hari. Hal ini dengan sendirinya berkaitan erat dengan
falsafah hidup yang Mengharapkan guru menjadi model manusia yang memiliki nilai-
nilai luhur. Di Indonesia sikap pribadi yang diwajibkan oleh filsafat Pancasila yang
mengagungkan budaya bangsanya yang rela berkorban bagi kelestarian bangsa dan
Negaranya termasuk dalam kompetensi kepribadian guru. Dengan demikian
pemahaman Terhadap kompetensi kepribadian guru harus dimaknai sebagai suatu
wujud sosok Manusia yang utuh yaitu sehat jasmani-rohani, berakhlak mulia, dan
cerdas.
B. kompetensi kepribadian yang harus dimiliki seorang guru
1. Guru Berakhlak Mulia
Guru berakhlak mulia merupakan karakteristik guru teladan, dimana dalam
Keteladanan seorang guru itu mempunyai akhlak yang mulia, akidah yang baik.
Guru Harus mempunyai akidah yang benar dari hal-hal yang bertentangan dengan
agama. Menanamkan sikap rendah hati, tidak memiliki rasa iri dan sombong.
2. Guru Berperilaku Tanggung Jawab
Guru adalah orang yang bertanggung jawab dalam mencerdaskan kehidupan
anak Didiknya dan Menjadi tanggung jawab guru untuk memberikan sejumlah
norma kepada anak didik agar tahu nama perbuatan yang susila dan asusila, mana
perbuatan yang bermoral dan amoral.
3. Guru Berlaku Jujur
Peran guru di sekolah sangat penting dalam mengembangkan nilai kejujuran
Pada anak sejak usia dini. Misalnya memberi sanksi terhadap murid yang bertindak
tidak jujur saat ujian berlangsung. Dengan demikian penanaman nilai-nilai
kejujuran dapat melatih anak untuk disiplin dan bertindak jujur. Anak tahu kalau
tidak jujur akan merugikan diri sendiri. Guru juga dapat memberikan ajaran-ajaran
mengenai arti dan manfaat kejujuran kepada anak muridnya.

4. Guru Arif dan Bijaksana

10
Bijaksana berasal dari kata hakama-yahkumu-hukman-wanikmatan yang
berarti teliti, bijak atau arif. Guru yang bijaksana adalah guru yang mampu
mengandalikan dirinya Dengan baik. Segala tingkah lakunya mencerminkan sosok
yang arif dan bijaksana Sehingga dapat dapat dipercayai oleh murid-muridnya.
5. Guru Menjadi Teladan
Guru adalah sumber keteladanan. Sosok guru tidak hanya tercermin dalam
kesederhanaan mereka berpakaian, bertutur kata, tapi juga tercermin dalam
perilaku sehari-harinya. Ada beberapa karakteristik guru yang harus diperhatikan
sebagai berikut:
1. Karakteristik Akidah, Akhlak dan Perilaku
2. Karakteristik Profesional
2.2.3. Kompetensi Sosial
A. Definisi Keterampilan Sosial

Kata keterampilan berasal dari “terampil” digunakan disini karena didalamnya


terkandung suatu proses belajar, dari tidak terampil menjadi terampil. Kata sosial
digunakan karena pelatihan ini bertujuan untuk mengajarkan satu kemampuan
berinteraksi dengan orang lain. Dengan demikian pelatihan keterampilan sosial
maksudnya adalah pelatihan yang bertujuan untuk mengajarkan kemampuan
berinteraksi dengan orang lain kepada individu-individu yang terampil menjadi
terampil berinteraksi dengan orang-orang disekitarnya, baik dalam hubungan formal
maupun informainformal.
Matson (Gimpel dan Merrel, 1998) mengatakan bahwa keterampilan sosial
(sosial skill), baik secara langsung maupun tidak membantu seseorang untuk dapat
menyesuaikan diri dengan standar harapan masyarakat dalam norma-norma yang
berlaku di sekelilingnya. Keterampilan-keterampilan sosial tersebut meliputi
kemampuan: berkomunikasi, menjalin hubungan dengan orang lain, menghargai diri
sendiri dan orang lain, mendengarkan pendapat atau keluhan dari orang lain, memberi
atau menerima umpan balik (feedback), memberi atau menerima kritik, bertindak
sesuai norma dan aturan yang berlaku, dan lain sebagainya.
Dengan demikian, keterampilan sosial adalah kemampuan berinteraksi, dan
atau berkomunikasi secara efektif baik komunikasi verbal (langsung kontak fisik)

11
maupun nonverbal (bahasa isyarat); kemamapuan untuk dapat menunjukan perilaku
(behavior) yang baik, serta kemampuan menjalin hubungan baik dengan orang lain
digunakan seseorang untuk dapatberperilaku sesuai dengan apa yang diharapkan oleh
sosial.
B. Macam Macam Kompetensi Sosial Yang Harus Dikuasai Seorang Guru
1. Keterampilan Komunikasi Intrapersonal
Dijelaskan oleh Devito (2007), bahwa komunikasi intrapersonal atau komunikasi
intrapribadi merupakan komunikasi dengan diri sendiri dengan tujuan untuk berpikir,
melakukan penalaran, menganalisis dan merenung. Sedangkan menurut Effendy
seperti yang dikutip oleh Rosmawaty (2010) mengatakan bahwa komunikasi
intrapersonal atau komunikasi intrapribadi merupakan komunikasi yang berlangsung
dalam diri seseorang.
Dari konsep tentang komunikasi intrapersonal dari beberapa ahli komunikasi
bahwa komunikasi interpersonal adalah komunikasi dengan diri sendiri meliputi
proses sensasi,asosiasi, persepsi memori dan berfikir dengan tujuan untuk berpikir,
melakukan penalaran, menganalisis dan merenung mengenai tingkah laku diri sendiri.
Adapun proses komunikasi interpersonal adalah sebagai berikut:
a. Sensasi
Sensasi adalah proses penerapan informasi (enrgi atau stimulus) yang datang dari
luar melalui panca indera. Sebagai contoh: Ketika kita sedang mendengarkan
permasalahan yang disampaikan oleh seseorang. Disini terjadi proses penerapan
informasi dengan melalui indera pendengaran.
b. Asosiasi
Asosiasi adalah pengalaman dan kepribadian yang mempengaruhi proses sensasi.
c. Persepsi
Persepsi adalah pemaknaan atau arti terhadap informasi (energi atau stimulus)
yang masuk kedalam kognisi manusia. Persepsi adalah pengalaman tentang
objek, peristiwa atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan
informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi ialah memberikan makna pada stimuli
indrawi (sensori stimuli).
d. Memori

12
Memori adalah stimuli yang telah diberi makna, direkam dan kemudian disimpan
dalam otak manusia.
e. Berpikir
Berpikir adalah akumulasi dari proses sensasi, asosiasi, dan memori yang
dikeluarkan untuk mengambil keputusan. Selain itu berpikir juga diartikan
sebagai kegiatan yang dilakukan untuk memahami realitas dalam rangka
mengambil keputusan (decision making), memecahkan persoalan (problem
solving) dan menghasilkan sesuatu yang baru (creativity).4. Keterampilan Sosial
Guru Memperlakukan Siswa
2. Keterampilan Hubungan Interpersonal
keterampilan interpersonal adalah komunikasi yang dilakukan oleh dua orang
atau lebih yang bersifat dialogis yang dapat langsung diketahui responnya dan dapat
menjalin hubungan interaksi, pengertian bersama, empati dan rasa saling
menghormati.
Keterampilan hubungan interpersonal membentuk hubungan dengan orang
lain, jika diklasifikasikan menjadi berbagai bentuk sebagai berikut:
 Menurut Effendy (2000) keterampilan hubungan interpersonal dibagi menjadi
komunikasi diadik dan komunikasi triadik. Komunikasi diadik adalah komunikasi
antar pribadi yang berlangsung antara dua orang. Komunikasi triadik adalah
komunikasi antarpribadi yang pelakunya terdiri dari tiga orang.
 Menurut Redding dalam Muhammad (1995), mengembangkan klasifikasi
keterampilan hubungan interpersonal menjadi interaksi intim, percakapan sosial,
interogasi atau pemeriksaan dan wawancara.
o interaksi intim, termasuk komunikasi diantara teman baik, pasangan yang
sudah menikah, anggota keluarga.
o percakapan sosial adalah interaksi untuk menyenangkan seseorang secara
sederhana dengan sedikit berbicara.
o interogasi dan pemeriksaan adalah interaksi antara seseorang yang ada
dalam kontrol yang meminta bahkan menuntut informasi daripada yang
lain.

13
o wawancara, adalah salah satu bentuk komunikasi interpersonal dimana
dua orang terlibat dalam percakapan yang berupa tanya jawa.
Sistem keterampilan hubungan interpersonal yang dikemukakan Rakhmat (2007)
terdiri dari:
a. Persepsi Interpersonal
Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-
hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan
pesan. Adapun pengaruh faktor situasional pada persepsi interpersonal, yaitu
sebagai berikut:
a. Deskripsi verbal, kata yang disebut pertama akan mengarahkan penilaian
selanjutnya. Pengaruh kata pertama disebut dengan primacy effect.
b. Petunjuk proksemik, jarak yang dibuat individu ketika berhubungan dengan
orang lain menunjukkan tingkat keakraban diantara mereka.
c. Petunjuk kinesik, petunjuk kinesik didapat dari gerakan tubuh orang lain
yang dapat menimbulkan persepsi.
d. Petunjuk wajah, petunjuk wajah juga menimbulkan persepsi yang dapat
diandalkan. Wajah merupakan cerminan jiwa.
e. Petunjuk paralinguistik, kita dapat mempersepsi sesuatu dari cara bagaimana
orang mengucapkan lambang-lambang verbal, meliputi tinggi rendahnya
suara, tempo bicara, dialek, dan interaksi.
f. Petunjuk artifaktual, meliputi segala macam penampilan seperti potongan
tubuh , kosmetik, baju, tas, pangkat dan atribut lainnya.
b. Pengaruh Faktor Personal pada Persepsi Interpersonal:
Adapun pengaruh faktor personal pada persepsi interpersonal antara lain:
a. Pengalaman, pengalaman mempengaruhi kecermatan persepsi.
b. Motivasi, motif personal mempengaruhi persepsi interpersonal
c. Kepribadian, pengaruh persepsi interpersonal terhadap komunikasi
interpersonal sangat berpengaruh. Komunikasi interpersonal sangat bergantung
pada persepsi interpersonal.
3. Konsep diri

14
konsep diri adalah pandangan dan perasaan kita tentang diri kita. Persepsi
tentang diri ini boleh bersifat psikologi, sosial dan fisis. Faktor yang
mempengaruhi konsep diri antara lain adalah:
a) Orang lain, kita mengenal diri kita dengan mengenal orang lain terlebih dahulu.
Bagaimana kita menilai diri orang lain akan membentuk konsep diri kita.
b) Kelompok rujukan, kita pasti menjadi bagian dari kelompok-kelompok yang ada
di masyarakat, setiap kelompok pasti mempunyai norma yang akan membentuk
konsep diri kita.
4. Atraksi Interpersonal
(adalah kesukaan pada orang lain, sikap positif dan dayatarik seseorang )
Faktor-Faktor Personal yang mempengaruhi atraksi interpersonal antara lain:
a. kesamaan karakteristik interpersonal, orang-orang yang mempunyai kesamaan
dalam nilai-nilai, sikap, keyakinan, tingkat sosioekonomis, agama, ideologis,
cenderung saling menyukai.
b. Tekanan emosional, bila orang berada dalam keadaan yang mencemaskan, ia
akan cenderung membutuhkan kehadiran orang lain.
c. Harga diri yang rendah, bila harga diri direndahkan, hasrat afiliasi bergabung
kkm Dapatkan dengan orang lain akan lebih tigggi dan ia semakin responsive
untuk menerima kasih sayang orang lain.
d. Isolasi sosial, tingkat isolasi sosial sangat besar pengaruhnya terhadap
kesukaan kita terhadap orang lain.
Faktor-Faktor Situasional yang mempengaruhi atraksi interpersonal:
a. Daya tarik fisik, daya tarik fisik sering menjadi penyebab utama atraksi
interpersonal.
b. Ganjaran, kita menyenangi orang lain yang memberikan ganjaran pada kita.
Kita akan meneruskan interaksi jika kita mendapatkan keuntungan psikologis
maupun ekonomis.
c. Familiariti, yang artinya kenal dengan baik. Jika kita sering berjumpa dengan
orang lain asal ada hal-hal lain, kita akan menyukainya.
d. Kedekatan, familiariti erat kaitannya dengan kedekatan. Orang cenderung
mnyenangi mereka yang lokasinya berdekatan mereka.

15
e. Kemampuan, kita cenderung menyenangi orang-orang yang memiliki
kemampuan lebih tinggi daripada kita, atau lebih berhasil dalam
kehidupannya.
C. Keterampilan Sosial Guru Memperlakukan Siswa
Seorang guru mempunyai peran yang sangat penting di dalam kelas, yaitu
peran mengoptimalkan kegiatan belajar. Ada tiga kemampuan esensial yang haru
dimiliki guru agar peran tersebut terealisasi, yaitu kemampuan merencanakan
kegiatan, kemampuan melaksanakan kegiatan, dan kemampuan mengadakan
komunikasi. Ketiga kemampuan ini disebut generik esensial. Ketiga kemampuan ini
sama pentingnya, karena setiap guru tidak hanya mampu merencanakan sesuai
rancangan, tetapi harus terampil melaksanakan kegiatan belajar dan terampil
menciptakan iklim yang komunikatif dalam kegiatan pembelajaran.
Kemampuan berkomunikasi guru dalam kegiatan pembelajaran sangat
diperlukan. Kemampuan itu mencakup:
a). Kemampuan guru mengembangkan sikap positif siswa dalam kegiatan
pembelajaran.
b). Kemampuan guru untuk bersikap luwes dan terbuka dalam kegiatan
pembelajaran.
c). Kemampuan guru untuk tampil secara bergairah dan bersunguh-sungguh dalam
kegiatan pembelajaran.
d). Kemampuan guru untuk mengelola interaksi siswa dalam kegiatan pembelajaran.

2.2.4. Kompetensi Profesional Guru


A. Pengertian Professionalisme
Profesionalisme berasal dari kata profesi yang artinya suatu bidang pekerjaan
yang ingin atau akan ditekuni oleh seseorang. Profesi juga diartikan sebagai suatu
jabatan atau 23 pekerjaan tertentu yang mensyaratkan pengetahuan dan keterampilan
khusus yang diperoleh dari pendidikan akademis dan intensif. Profesi adalah suatu
pekerjaan atau jabatan yang menuntut keahlian tertentu Profesional adalah pekerjaan
atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan

16
kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran atau kecakapan yang memenuhi
standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.
B. Syarat-Syarat Menjadi Guru Profesional
Guru profesional selalu mengembangkan dirinya terhadap pengetahuan dan
mendalami pengetahuannya, kemudian guru profesioanal rajin membaca literatur-
literatur dengan merasa tidak rugi membeli bukubuku yang berkaitan dengan
pengetahuan yang digelutinya
Guru Profesioanl Harus Memiliki Persyaratan, Yang Meliputi:
a) Memiliki bakat sebagai guru
b) Memiliki keahlian sebagai guru
c) Memiliki keahlian yang baik dan integrasi
d) Memiliki mental yang sehat
e) Berbadan sehat
f) Memiliki pengalaman dan pengetahuan yang baik
g) Guru adalah manusia yang berjiwa Pancasila
h) Guru adalah seorang warga negara yang baik
Untuk menjadi guru yang profesional diawali dengan meluruskan niat. Niat
adalah hal yang penting dalam setiap pekerjaan. Sebagai manusia kita harus
meluruskan niat, termasuk dalam profesi sebagai guru. Niatkan secara ikhlas, sukarela
sehingga akan berusaha meningkatkan kualitas dari pengajaran. Membetulkan motivasi
yang baik adalah salah satu cara untuk menjadi seorang guru yang profesional.
Motivasi yang baik adalah melakukan demi aktualisasi diri.
C. Karakteristik Guru Profesional
Guru profesional adalah orang yang memiliki kemampuan dan keahlian secara
khusus dalam bidang keguruan sehingga ia mampu melakukan tugas dan fungsinya
sebagai guru dengan kemampuan yang maksimal. Dalam peningkatan mutu profesional
guru hendaknya mempunyai gagasan, ide, dan pemikiran terbaik mengenai
pembelajaran yang harus dikembangkan oleh guru merujuk pada konsepsi
pembelajaran siswa secara maksimal, dan pembelajaran yang sesuai dengan
karakteristik pribadi anak.
D. Ruang Lingkup Kompetensi Profesional Guru

17
Ruang lingkup kajian tentang kompetensi professional guru merujuk pada
permendiknas RI nomor 16 tahun 2007 tentang kualifikasi akademik dan kompetensi
guru yang meliputi:
a. Menguasai materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata
pelajaran yang diampu
b. Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu
c. Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif
d. Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan membuat karya tulis
ilmiah dan melakukan reflektif
e. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengembangkan diri.

18
BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Istilah kompetensi berasal dari bahasa latin competere yang artinya “sesuai”.
Kompetensi dalam bahasa inggris yaitu competence yang berarti kemampuan atau
kecakapan. dalam kamus besar bahasa indonesia (KBBI) kompetensi adalah kecakapan,
mengetahui, berwenang, berkuasa atau menentukan sesuatu. Dalam aspek pendidikan
kompetensi dipandang sebagai hasil dari pembelajaran, yang mencakup tiga aspek yaitu
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja. Kompetensi melekat sebagai karakteristik
individu yang relative stabil, dapat dilihat,dapat diukur dari sikap kerja dan dalam berbagai
situasi. Kompetensi guru berarti kemampuan seorang pendidik mengaplikasikan dan
memanfaatkan situasi belajar dan mengajar dengan menggunakan prinsip-prinsip dan
penyajian bahan pelajaran yang telah disiapkan secara matang sehingga dapat diserap peserta
didik dengan mudah sehingga akan mampu untuk mewujudkan tujuan dari pendidikan
nasional.
Kompetensi keguruan meliputi 4 macam bentuk yaitu, kompetensi pedagogik,
kompetansi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi professionalisme. Pedagogik
adalah ilmu yang mempelajari masalah membimbing anak ke tujuan tertentu, yaitu supaya ia
kelak mampu mandiri atau dewasa menyelesaikan tugas-tugas hidupnya. Dengan demikian,
pedagogik menjelaskan tentang seluk beluk pendidikan anak, pedagogik merupakan teori
pendidikan anak. Begitu juga guru harus mengembangkan keterampilan anak, keterampilan
hidup dimasyarakat sehingga ia mampu untuk mengahadapi segala permasalahan hidupnya.
Kompetensi kepribadian merupakan kompetensi yang berkaitan dengan perilaku
pribadi guru itu sendiri yang kelak harus memiliki nilai-nilai luhur sehingga terpancar dalam
perilaku sehari-hari. Hal ini dengan sendirinya berkaitan erat dengan falsafah hidup yang
mengharapkan guru menjadi model manusia yang memiliki nilai-nilai luhur. Keterampilan
sosial adalah kemampuan berinteraksi, dan atau berkomunikasi secara efektif baik
komunikasi verbal (langsung kontak fisik) maupun nonverbal (bahasa isyarat); kemamapuan
untuk dapat menunjukan perilaku (behavior) yang baik, serta kemampuan menjalin hubungan

19
baik dengan orang lain digunakan seseorang untuk dapatberperilaku sesuai dengan apa yang
diharapkan oleh sosial.
Kompetensi keprofessionalan guru merupakan kompetensi dalam menjalankan
tugasnya sebagai sebuah profesi. Kompetensi professionalisme ini didasarkan pada
Permendiknas RI nomor 16 tahun 2007 tentang kualifikasi akademik dan kompetensi guru.
Dengan semua kompetensi yang dimilikinya maka diharapkan guru akan mampu menunjang
pencapaian tujuan dari pendidikan nasional.

3.2. SARAN
Pemahaman dan penguasaan kepada kompetensi dasar keguruan akan mampu
menjadikan kita sebagai guru yang professional, sehingga akan mampu untuk mendukung
pelaksanaan pendidikan di indonesia secara efektif dan efisien. Selain itu dengan menguasai
kompetensi-kompetensi tersebut maka seorang guru akan mampu untuk beradaptasi dengan
segala keadaan baik itu didalam dan diluar sekolah. Sebagai guru dan calon guru hendaklah
untuk selalu meningkatkan keahlian dan kapasitas diri baik dalam bidang keilmuan maupun
dalam pengembangan soft skill sehingga akan mampu untuk mendidik dan mengembangkan
peserta didik menjadi peserta didik yang unggul dan berdaya saing serta mendukung tujuan
dari pendidikan nasional.

20
DAFTAR PUSTAKA

Febriana, R.2021. Kompetensi Guru. Bumi Akasara: Jakarta-indonesia, hal. 1-20.

Gultom, D. N. N. 2022. Buku Standar Kompetensi Mengajar Guru. Universitas DJuanda Press:
Medan.

Hatta, H.M. 2018. Empat Kompetansi Untuk Membangun Professinalisme Guru. Nizamia
Learning Center: Sidoarjo.

Ismail, M. I. 2010. Kinerja dan kompetensi guru dalam pembelajaran . Lentera pendidikan.
Vol.13 No. 1. hal 44-63.
Sinaga, I.S. 2018. kompetensi professional guru. makalah . Universitas Islam Sumatera Utara:
Medan.
---------. 2020. konsep dasar Pendekatan Kompetensi. Universitas esa Unggul: Jakarta.

21

Anda mungkin juga menyukai