Anda di halaman 1dari 21

Mata kuliah : Profesi Keguruan

Dosen pengampu : Dr. Nurhadifah Amaliyah, S.Pd., M.Pd.

KOMPETENSI-KOMPETENSI GURU

DISUSUN OLEH :
SRI EVI (C1C121005)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MEGAREZKY
2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan khadirat Allah subhanallahuwata'ala. Sholawat


serta salam kita kirimkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad
Sholallahu'alaihi Wasallam, karena atas hidayah-Nyalah makalah ini dapat
diselesaikan. Makalah ini penulis sampaikan kepada dosen pengampu mata kuliah
Profesi Keguruan Ibu. Dr. Nurhadifah Amaliyah, S.Pd., M.Pd
Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada sehingga penulis dapat
menyelesaikan dengan lancar dalam menulis makalah ini. Selanjutnya kami
mohon kepada dosen khususnya dan pembaca pada umumnya, bila ada kesalahan
atau kekurangan dalam makalah ini, baik dari segi bahasa maupun kontennya,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun kepada semua
pembaca demi lebih baiknya karya-karya tulis yang akan datang.

Makassar, 7 November 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................1
A. Latar belakang...............................................................................1
B. Rumusan masalah..........................................................................2
C. Tujuan...........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................3
A. Kompetensi pedagogik..................................................................3
B. Kompetensi kepribadian................................................................5
C. Kompetensi sosial.........................................................................9
D. Kompetensi professional..............................................................11
BAB III PENUTUP....................................................................................15
A. Kesimpulan..................................................................................15
B. Saran.............................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Guru merupakan ujung tombak keberhasilan pelaksanaan sebuah
pembelajaran. Dalam melaksanakan sebuah pembelajaran dibutuhkan kompetensi-
kompetensi tertentu. Menjadi guru yang professional artinya menguasai
kompetensi-kompetensi yang harus dimiliki sebagai seorang guru. Guru dituntut
memiliki profesionalisme dalam membelajarkan peserta didiknya. Dengan
kompetensi yang dimiliki, guru diharapkan dapat membantu peserta didik untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Seperti yang diketahui, pembelajaran yang
dilaksanakan di Sekolah Dasar saat ini adalah pembelajaran tematik. Salah satu
karakteristik dari pembelajaran tematik yaitu memberikan suatu pembelajaran
yang bermakna bagi peserta didik. Bagaimana sebuah pembelajaran dapat
bermakna membutuhkan kompetensi- kompetensi yang bagus dari seorang guru.
Pembelajaran tematik memiliki karakteristik dan kesulitan dalam pelaksanannya,
sehingga kompetensi guru sangat diperlukan. Profesionalisme seorang guru dalam
menjalankan tugasnya akan berpengaruh terhadap keberhasilan pembelajaran.
Dibutuhkan penguasaan kelas yang baik dan kreativitas dalam melaksanakan
pembelajar di sekolah dasar.
Kompetensi adalah pijakan untuk mengetahui kualifikasi seorang guru.
Guru wajib untuk menguasai empat kompetensi dasar guru, yaitu Kompetensi
Pedagogik, Kompetensi Kepribadian, Kompetensi Sosial, dan Kompetensi
Kepribadian. Wajibnya penguasaan kompetensi dasar guru didukung oleh
Undang-Undang No. 14 Tahun 2005. Kompetensi guru diperoleh pada Pendidikan
profesi guru. Guru yang menguasai kompetensi guru tentu telah memenuhi
kualifikasi yang diperlukan dalam dunia Pendidikan. Kualifikasi yang
dimaksudkan seperti latar belakang Pendidikan sesuai dengan bidang mata
pelajaran yang diajarkan, memiliki sertifikat profesi guru, memiliki rencana
pengajaran, prosedur mengajar, dan hubungan antar pribadi. adanya guru yang
memnuhi kualifikasi kompetensi akan mendukung terciptanya mutu pada peserta

1
didik.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kompetensi pedagogik?
2. Apa yang dimaksud dengan kompetensi kepribadian?
3. Apa yang dimaksuddengan kompetensi sosial?
4. Apa yang dimaksud dengan kompetensi professional?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu kompetensi pedagogik
2. Untuk mengetahui apa itu kompetensi kepribadian
3. Untuk mengetahui apa itu kompetensi sosial
4. Untuk kompetensi apa itu kompetensi professional

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kompetensi Pedagogik
1. Pengertian Kompetensi Pedagogik Guru
Istilah kompetensi pedagogik berasal dari dua kata yaitu
‘kompetensi’ dan ‘pedagogik’. Kata kompetensi dalam bahasa Inggris
competency (competence) yang berarti kecakapan dan kemampuan. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kompetensi diartikan sebagai
kewenangan (kekuasaan) untuk menentukan (memutuskan sesuatu).
Menurut (Yulianti.dkk.,2022) Kompetensi pedagogik mampu
menjadi tumpuan pembelajaran. Kompetensi pedagogik, yaitu
kemampuan yang dimiliki guru didalam mengolah pembelajaran agar lebih
berkualitas. Kompetensi pedagogik juga merupakan keterampilan guru
dalam membuat perencanaan pembelajaran, kemampuan mengelola kelas
dan kemampuan melaksanakan penilaian (Patabang & Murniarti, 2021).
Kompetensi guru merupakan perpaduan antara kemampuan personal,
keilmuan, teknologi, sosial dan spiritual yang secara kaffah membentuk
kompetensi standar profesi guru, yang mencakup penguasaan materi,
pemahaman terhadap peserta didik, pembelajaran yang mendidik,
pengemabngan pribadi dan profesionalisme. Sedangkan menurut
Sudirman, istilah kompetensi digunakan dalam dua konteks yaitu: “sebagai
indikator kemampuan yang menunjukkan kepada perbuatan yang dapat
diobservasi dan sebagai konsep yang mencakup aspek-aspek kognitif dan
afektif dengan tahapan pelaksanaannya (Amalia Yunia Rahmawati, 2020).
Dari penjelasan di atas, maka dapat dipahami bahwa yang dimaksud
dengan kompetensi pedagogik, adalah pemahaman guru mengenai peserta
didik serta pengelolaan atau pemanajemenan pembelajaran, yang berguna
untuk mengetahui karakteristik peserta didik sehingga bisa mengetahui apa

3
yang dibutuhkan dan diperlukan oleh peserta didik.

2. Indikator Kompetensi Pedagogik Guru


Kompetensi seorang guru saat ini dapat diukur dengan beberapa
kompetensi dan berbagai indikator yang melengkapinya, tanpa adanya
kompetensi dan indikator itu maka sulit untuk menentukan
keperofesionalan guru (Rahmawati, 2016).
Adapun indikator Menurut Permendikbud No. 16 tahun 2007,
Kompetensi pedagogik yang harus dikuasai guru adalah : (1) Menguasai
karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural,
emosional, dan intelektual; (2) Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip
pembelajaran yang mendidik; (3) Mengembangkan kurikulum terkait
dengan mata pelajaran yang di ampu; (4) Menyelenggarakan pembelajaran
yang mendidik; (5) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi
untuk kepentingan pembelajaran; (6) Memfasilitasi pengembangan potensi
peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki; (7)
Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik;
(8) Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar; (9)
Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan
pembelajaran.
Indikator lain adalah seperti yang dikemukakan Sudarma (2013:13)
bahwa guru dalam kompetensi pedagogik harus memiliki indikator: peka
terhadap perkembangan, terutama inovasi pendidikan. Untuk mencapai
semua itu, guru harus memiliki dan menguasai bidang ilmu, antara
lain :memiliki pengetahuan yang luas, menguasai berbagai jenis bahan
ajar, menguasai teori dan praktik kependidikan, menguasai kurikulum dan
metodologi pembelajaran.
3. Manfaat Kompetensi Pedagogik Guru
Kompetensi pedagogik merujuk pada kemampuan seorang guru
dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi proses
pembelajaran. Guru yang memiliki kompetensi pedagogik yang baik

4
memiliki pengetahuan yang mendalam tentang teori pembelajaran, strategi
mengajar yang efektif, serta dapat memahami dan menyesuaikan
pendekatan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa. Berikut adalah
beberapa manfaat kompetensi pedagogik bagi seorang guru:
1. Meningkatkan efektivitas pengajaran: Dengan memiliki kompetensi
pedagogik yang kuat, seorang guru dapat merencanakan dan melaksanakan
pembelajaran secara efektif. Mereka dapat memilih strategi dan metode
pengajaran yang tepat untuk memfasilitasi pemahaman siswa dan
memenuhi kebutuhan belajar mereka. Guru yang efektif mampu
menciptakan lingkungan pembelajaran yang positif dan berinteraksi
dengan siswa secara efektif.
2. Memfasilitasi pemahaman siswa: Kompetensi pedagogik yang baik
memungkinkan seorang guru untuk memahami berbagai gaya belajar yang
dimiliki oleh siswa mereka. Dengan pengetahuan tentang teori
pembelajaran dan strategi pengajaran yang beragam, guru dapat
mengadaptasi metode pengajaran mereka sesuai dengan kebutuhan dan
preferensi siswa. Hal ini membantu siswa memahami materi pelajaran
dengan lebih baik dan memaksimalkan potensi belajar mereka.
3. Mengembangkan keterampilan kritis dan kreatif siswa: Guru dengan
kompetensi pedagogik yang kuat mampu merangsang keterampilan
berpikir kritis dan kreatif siswa. Mereka mendorong siswa untuk berpikir
secara mandiri, memecahkan masalah, dan menerapkan konsep yang
dipelajari ke dalam konteks nyata. Dengan menciptakan lingkungan
pembelajaran yang menantang, guru membantu siswa mengembangkan
keterampilan intelektual yang diperlukan untuk menghadapi tantangan
dunia nyata.
4. Meningkatkan motivasi dan keterlibatan siswa: Kompetensi pedagogik yang
baik membantu seorang guru untuk menciptakan pengalaman belajar yang
menarik dan memotivasi siswa. Guru yang mampu memilih dan
menerapkan strategi pengajaran yang inovatif dan relevan dapat
meningkatkan minat siswa dalam belajar. Dengan menyesuaikan

5
pendekatan pembelajaran mereka, guru dapat membuat pembelajaran lebih
interaktif, menarik, dan relevan bagi siswa. Hal ini berkontribusi pada
peningkatan keterlibatan dan prestasi akademik siswa.
5. Membangun hubungan yang baik antara guru dan siswa: Kompetensi
pedagogik yang kuat membantu seorang guru untuk membangun
hubungan yang baik dengan siswa mereka. Guru yang menguasai
keterampilan komunikasi yang efektif akan mampu berkomunikasi dengan
siswa secara efektif dan memahami kebutuhan dan keinginan mereka.
Guru yang mampu mendengarkan dan memberikan umpan balik yang
konstruktif dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang positif dan
menyenangkan bagi siswa.
6. Peningkatan kemampuan profesional: Kompetensi pedagogik yang baik
juga memberikan guru kemampuan untuk terus mengembangkan dan
meningkatkan keterampilan profesional mereka. Guru yang sadar akan
teori pembelajaran dan tren terkini dalam pendidikan dapat mengikuti
perkembangan terbaru dalam bidang pendidikan. Dengan menjaga diri
mereka tetap terinformasi dan belajar secara terus-menerus, guru dapat
meningkatkan kualitas pengajaran mereka, memberikan yang terbaik bagi
siswa, dan tetap relevan dalam lingkungan pendidikan yang selalu
berubah.
Melalui pengembangan kompetensi pedagogik, seorang guru dapat
menjadi pendidik yang efektif dan berpengaruh dalam kehidupan
siswanya. Kompetensi pedagogik yang kuat memungkinkan seorang guru
untuk merencanakan dan melaksanakan pengajaran yang efektif,
memfasilitasi pemahaman siswa, mengembangkan keterampilan berpikir
siswa, meningkatkan motivasi siswa, membangun hubungan yang baik,
dan terus meningkatkan kemampuan profesional mereka. Semua manfaat
ini berkontribusi pada pencapaian pembelajaran yang optimal dan
pertumbuhan positif siswa.

B. Kompetensi Kepribadian

6
1. Pengertian Kompetensi Kepribadian Guru
Arti kata “kompetensi” adalah kemampuan menguasai dan
kewenangan (kekuasaan) untuk menentukan/me- mutuskan sesuatu.
Sedangkan arti kata “kepribadian” merupakan sifat hakiki manusia sebagai
individu yang tercermin pada sikap seseorang atau suatu bangsa yang
membedakannya dari orang atau bangsa lain; ciri-ciri watak menonjol
yang ada pada banyak warga suatu kesatuan nasional; kepribadian
nasional; hukum kumpulan (kelompok) manusia (KBI, 2003). Dari
pengertian ini dapat diartikan, kompetensi kepribadian guru profesional
adalah pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang telah dikuasai
dan telah menjadi bagian dari dirinya, serta mampu melakukan perilaku-
perilaku kognitif, afektif dan psikomotorik dengan sebaik- baiknya pada
tugas profesinya (Famahato Lase, 2016).
Kepribadian (Personality) merupakan pengaturan yang dinamis dari
sifat (trait) dan pola karakteristik perilaku yang unik pada setiap individu
(Callahan, 1966) Menurut Allport (1966) sifat (trait) merupakan sesuatu
yang lebih umum ketimbang kebiasaan (habit), bersifat dinamis serta
menentukan perilaku, dapat dilihat baik dari unsur yang membentuknya
maupun distribusinya pada populasi, serta tidak dapat dibuktikan
ketiadaannya oleh fakta. Kepribadian guru merupakan dasar guru dalam
berperilaku dalam berbagai bentuk seperti interaksinya dengan siswa,
pemilihan metode serta pengalaman belajar yang dipilih (Murray, 1972).
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa kompetensi
kepribadian adalah kompetensi kepribadian mengacu pada bagaimana
seorang guru bertindak sesuai dengan norma agama, norma hukum, norma
sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia.

2. Indikator kompetensi kepribadian


Indikator kompetensi kepribadian menurut Syaiful Sagala dalam
bukunya kemampuan profesional guru dan tenaga kependidikan adalah
sebagai berikut:

7
a) Mantap dan stabil, yaitu memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai
norma hukum, norma sosial, dan etika yang berlaku.
b) Dewasa yang berarti mempunyai kemandirian untuk bertindak sebagai
pendidik dan memiliki etos kerja sebagai berikut.
c) Arif dan bijaksana, yaitu tampilannya bermanfaat bagi peserta didik,
sekolah, dan masyarakat dengan menunjukkan keterbukaan dalam
berikir dan bertindak.
d) Berwibawa, yaitu perilaku guru yang disegani sehingga berpengaruh
positif terahadap peserta didik.
e) Memiliki akhlak mulia dan memiliki perilaku yang dapat diteladani
oleh peserta didik, bertindak sesuai norma religius, jujur. Ikhlas, dan
suka menolong. Nilai kompetensi kepribadian dapat digunakan sebagai
sumber kekuatan, inspirasi, motivasi, dan inovasi bagi peserta
didiknya.
3. Manfaat Kompetensi Kepribadian
Kehadiran guru dalam proses pembelajaran merupakan peranan yang
penting, peran guru itu belum dapat digantikan oleh teknologi seperti
radio, televisi, tape recorder, internet, komputer maupun teknologi yang
paling modern sekalipun. Banyak unsur-unsur manusiawi seperti sikap,
sistem nilai, perasan, motovasi kebiasaan, dan keteladanan yang
diharapkan dari proses pembelajaran, yang tidak dapat dapat dicapai
kecuali melalui pendidik (Desi, 2017).
Kompetensi kepribadian guru memiliki manfaat yang sangat penting
dalam konteks pembelajaran dan pengembangan peserta didik. Dalam
dunia pendidikan, guru bukan hanya berperan sebagai penyampai materi
pelajaran, tetapi juga sebagai sosok panutan dan fasilitator pembelajaran
yang efektif. Oleh karena itu, memiliki kompetensi kepribadian yang baik
sangat penting bagi seorang guru. Berikut adalah beberapa manfaat
kompetensi kepribadian guru:
1. Membangun hubungan yang baik dengan peserta didik: Kompetensi
kepribadian guru yang kuat membantu dalam membangun hubungan

8
yang baik antara guru dan peserta didik. Guru yang memiliki sifat
ramah, empatik, dan sabar dapat menciptakan iklim belajar yang positif
dan kondusif. Dengan hubungan yang baik, peserta didik akan lebih
termotivasi untuk belajar dan merasa nyaman dalam memperoleh
bimbingan dan dukungan dari guru.

2. Memotivasi peserta didik: Guru dengan kompetensi kepribadian yang


baik juga memiliki kemampuan untuk memotivasi peserta didik. Guru
yang memiliki kepercayaan diri, semangat, dan sikap positif akan
mampu menginspirasi peserta didik untuk bersemangat dalam belajar.
Dengan adanya motivasi yang tinggi, peserta didik akan memiliki
keinginan yang kuat untuk mencapai prestasi akademik yang lebih baik.
3. Membantu peserta didik mengembangkan sikap dan nilai-nilai positif:
Kompetensi kepribadian guru yang baik dapat membantu peserta didik
dalam mengembangkan sikap dan nilai-nilai positif yang penting dalam
kehidupan sehari-hari. Guru yang menjadi contoh teladan dalam
perilaku dan sikap akan membantu peserta didik memahami pentingnya
nilai-nilai seperti kejujuran, kerjasama, tanggung jawab, dan empati.
Sikap dan nilai-nilai positif ini akan membantu peserta didik dalam
menghadapi berbagai tantangan dan situas ion dalam kehidupan mereka.
4. Membantu peserta didik dalam mengembangkan kemampuan sosial:
Dalam proses belajar mengajar, guru memiliki peran penting dalam
membantu peserta didik mengembangkan kemampuan sosial mereka.
Guru dengan kompetensi kepribadian yang baik akan mampu
membimbing dan melibatkan peserta didik dalam interaksi sosial, baik
di dalam maupun di luar kelas. Kemampuan ini akan membantu peserta
didik dalam mengembangkan keterampilan komunikasi, kerjasama,
negosiasi, dan empati yang penting dalam kehidupan sosial mereka.
5. Menghadirkan pembelajaran yang bermakna dan relevan: Kompetensi
kepribadian guru juga berpengaruh pada kemampuan guru dalam
mendesain pembelajaran yang bermakna dan relevan bagi peserta didik.

9
Guru dengan kompetensi kepribadian yang kuat akan mampu
mengintegrasikan kepentingan dan kebutuhan peserta didik ke dalam
perencanaan pembelajaran. Dengan demikian, pembelajaran akan lebih
relevan, menarik, dan memiliki keterkaitan dengan kehidupan nyata
peserta didik.
6. Meningkatkan kualitas pengajaran: Kompetensi kepribadian guru yang
baik juga berkontribusi pada peningkatan kualitas pengajaran. Guru
yang memiliki kompetensi kepribadian yang kuat akan mampu
mengelola kelas dengan efektif, menyampaikan materi dengan jelas, dan
menerapkan beragam metode dan strategi pembelajaran yang bervariasi.
Hal ini akan membantu peserta didik dalam memahami materi pelajaran
secara maksimal dan merangsang minat serta keaktifan mereka dalam
proses pembelajaran.
7. Memperkuat hubungan dengan orang tua dan masyarakat: Kompetensi
kepribadian guru yang baik juga terkait dengan kemampuan guru dalam
membangun hubungan yang harmonis dengan orang tua dan masyarakat
sekitar. Guru yang memiliki kompetensi kepribadian yang baik akan
mampu berkomunikasi dengan baik, mendengarkan masukan dan umpan
balik dari orang tua, serta berkolaborasi dengan masyarakat dalam
mendukung tumbuh kembang peserta didik.

C. Kompetensi Sosial
1. Pengertian kompetensi sosial guru
Dalam Standar Nasional Pendidikan, Peraturan Pemerintah nomor 19
tahun 2005 pasal 28 ayat 3 butir D dikemukakan, bahwa yang dimaksud
dengan kompetensi sosial adalah kemampuan guru sebagai bagian dari
masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta
didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua atau wali peserta
didik, dan masyarakat sekitar (Harahap, 2017).
Menurut Buchari Alma (2008:142), kompetensi sosial adalah

10
kemampuan guru dalam berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah.
maka dapat disimpulkan bahwa kompetensi sosial adalah
kemampuan yang harus dimiliki oleh pendidik di sekolah untuk
berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta
didik, sesama guru, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.
2. Indikator kompetensi sosial
Menurut Zahroh (2018:93) indikator kompetensi sosial terdiri dari :
a) Komunikasi efektif dengan murid Guru harus menjalin komunikasi yang
baik dengan siswanya. Jangan sampai guru menempatkan komunikasi
yang kurang harmonis dengan siswa. Komunikasi yang kurang harmonis
akan membuat suasana belajar sedikit kurang menyenangkan, bahkan
akan terlihat sangat kaku.
b) Komunikasi efektif dengan rekan sejawat dan mitra kerja Selain pandai
bergaul dengan para muridnya, seorang guru dituntut pandai bergaul
dengan rekan sejawat, kolega, rekan kerja, atasan atau pimpinannya.
c) Komunikasi efektif dengan orang tua/wali serta masyarakat sekitar
Kecerdasan dalam berkomunikasi dengan orang tua atau wali murid
merupakan kewajaran. Menjalin interaksi dengan mereka dapat
digunakan guru untuk membicarakan perkembangan siswa di kelas.
Keterampilan guru dalam berkomunikasi tidak hanya ditunjukkan untuk
orang tua dan wali, namun juga kepada masyarakat. Karena partisipasi
mereka terkadang diikut sertakan dalam pengambilan keputusan dan
perubahan sekolah.
3. Manfaat Kompetensi Sosial Guru
Guru dalam menjalani kehidupan seringkali menjadi tokoh, panutan,
dan identifikasi bagi para peserta didik, dan lingkungannya. Abduhzen
mengungkapkan profesi guru pada posisi tertinggi dan termulia dalam
berbagai tingkat pekerjaan masyarakat.
Selain itu guru harus memiliki kelebihan dalam merealisasikan nilai
spiritual, emosional, moral, sosial, dan intelektual dalam pribadinya, dan

11
memiliki kelebihan pemahaman ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
sesuai dengan mata pelajaran yang menjdi tanggung jawab (Sjarkawi,
2007). dengan demikian dapat disimpulkan bahwa guru bertanggung
jawab, guru harus mengetahui serta memahami nilai, moral, dan sosial,
serta berusaha berperilaku dan berbuat sesuai dengan nilai dan moral
tersebut. Guru harus juga bertanggung jawab terhadap segala tindakannya
dalam pembelajaran di sekolah dan dalam kehidupan bermasyarakat.

D. Kompetensi Profesional
1. Pengertian kompetensi profesional
Kompetensi profesional guru merupakan kemampuan dan kewenangan
tugas yang harus dilakukan oleh guru dalam menjalankan profesi
keguruannya. sebagai kerangka dasar pembelajaran abad 21 menjadi landasan
pacu bagi guru untuk mencapai tujuan pembelajaran.(Rahayu, 2019)
Dalam menjalankan profesinya guru dituntut memiliki beberapa
kompetensi yang mencakupkompetensi kognitif, kompetensi afektif dan
kompetensi psikomotorik. Kompetensi profesional telah menguasai
karakteristik bahan ajar yang luas dan dalam, dan menguasai struktur dan
metode ilmu bidang studi yang diajarkan. Materi dikontrol bukan hanya
bahan ajar yang diajarkan di sekolah atau sesuai dengan selebaran dalam
kurikulum sekolah, tapi juga bahan utama. Kompetensi profesional adalah
penguasaan materi pelajaran yang luas dan mendalam yang meliputi
penguasaan mata pelajaran kurikulum di sekolah dan substansi pengetahuan
yang membayangi materi, sekaligus penguasaan struktur dan metodologi
sains.
2. Indikator kompetensi profesional
Beberapa indikator yang dapat menunjukkan kompetensi profesional
guru adalah:
1) Menguasai substansi sains yang berkaitan dengan bidang studi, memiliki
indikator yang penting untuk memahami bahan ajar dalam kurikulum
sekolah, memahami struktur, konsep dan Metodologi ilmu yang menjadi

12
tempat pengajaran materi, memahami konsep antar mata pelajaran
terkait, dan menerapkan konsep sains dalam kehidupan sehari-hari,
2) menguasai struktur dan metode ilmiah, memiliki indikator penting:
menguasai langkah-langkah penelitian dan studi teoritis untuk
memperdalam pengetahuan atau bahan belajar.

3. Manfaat kompetensi professional


Kompetensi profesional guru memiliki banyak manfaat yang
signifikan dalam dunia pendidikan. Ketika seorang guru memiliki
kompetensi profesional yang tinggi, ini dapat berdampak positif terhadap
pembelajaran dan perkembangan siswa. Berikut adalah beberapa manfaat
utama dari kompetensi profesional guru:
1. Peningkatan Kualitas Pengajaran: Guru yang memiliki kompetensi
profesional yang kuat memiliki pengetahuan mendalam tentang subjek
yang mereka ajarkan, metode pengajaran yang efektif, dan pemahaman
yang komprehensif tentang kebutuhan siswa. Dengan memiliki
pemahaman yang baik tentang berbagai strategi pembelajaran, guru dapat
menghadirkan pembelajaran yang inovatif, menarik, dan relevan bagi
siswa mereka. Peningkatan kualitas pengajaran ini dapat meningkatkan
pemahaman dan pencapaian siswa.
2. Menumbuhkan Motivasi Siswa: Guru yang terampil memiliki kemampuan
untuk memotivasi siswa mereka. Mereka mampu menciptakan lingkungan
belajar yang positif, menantang, dan mendukung, yang merangsang minat
siswa dalam belajar. Dengan memiliki kompetensi profesional yang baik,
guru dapat mengidentifikasi kebutuhan dan minat siswa secara individual,
dan memadukan metode dan strategi yang tepat untuk meningkatkan
motivasi siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran mereka.
3. Pemantauan Kemajuan Siswa: Guru yang kompeten mampu secara efektif
memantau kemajuan siswa mereka. Mereka memiliki keterampilan yang
baik dalam mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasikan data
terkait dengan pencapaian siswa. Dengan pemahaman tentang kurikulum

13
dan standar akademik, guru dapat membuat penilaian yang objektif atas
kemampuan siswa, mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan individu,
dan mengembangkan strategi pengajaran yang sesuai untuk memenuhi
kebutuhan siswa.
4. Kolaborasi dan Peningkatan Profesional: Guru yang memiliki kompetensi
profesional tinggi juga cenderung terlibat dalam kolaborasi dan kegiatan
pengembangan profesional. Mereka bekerja sama dengan rekan kerja
mereka untuk berbagi ide, pengalaman, dan praktik terbaik, yang
berkontribusi pada peningkatan mutu pengajaran dan pembelajaran
sekolah secara keseluruhan. Guru yang berkompeten akan mencari
peluang untuk mengikuti pelatihan, seminar, dan program pengembangan
profesional lainnya, yang akan membantu mereka memperbarui
pengetahuan dan keterampilan mereka.
5. Menghadapi Tantangan Pendidikan yang Kompleks: Dunia pendidikan
terus berkembang dengan cepat dan menghadapi tantangan yang
kompleks. Guru yang memiliki kompetensi profesional yang kuat lebih
mampu menghadapi tantangan-tantangan ini dengan baik. Mereka dapat
mengatasi masalah yang kompleks, menerapkan solusi inovatif, dan
beradaptasi dengan perubahan yang terjadi dalam pendidikan. Dengan
memiliki pemahaman tentang isu-isu pendidikan terkini, guru dapat
membimbing siswa mereka untuk berkembang dalam dunia yang terus
berubah.
6. Membangun Hubungan yang Positif dengan Siswa dan Orang Tua: Guru
dengan kompetensi profesional yang kuat memiliki kemampuan untuk
membangun hubungan yang positif dan saling percaya dengan siswa dan
orang tua. Dalam lingkungan belajar yang positif, siswa merasa nyaman
berkomunikasi dan berinteraksi dengan guru mereka. Guru yang
berkompeten juga mampu melibatkan orang tua dalam mendukung proses
pembelajaran siswa dan membangun aliansi yang kuat antara sekolah dan
rumah.

14
Secara keseluruhan, kompetensi profesional guru memberikan manfaat
yang besar terhadap perkembangan pendidikan. Guru yang berkompeten
mampu meningkatkan kualitas pengajaran mereka, memotivasi siswa,
memantau kemajuan siswa, dan berkolaborasi dengan rekan kerja. Mereka
juga dapat mengatasi tantangan pendidikan yang kompleks dan
membangun hubungan yang positif dengan siswa dan orang tua. Oleh
karena itu, penting bagi guru untuk terus mengembangkan dan
meningkatkan kompetensi profesional mereka.
Dapat disimpulkan bahwa kompetensi profesional merupakan
kemampuan guru dalam menjalankan profesi keguruannya dalam penguasaan
materi yang luas dan mendalam terkait dengan tujuan pendidikan
(Helwig.dkk).

15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kompetensi guru merupakan perpaduan antara kemampuan
personal, keilmuan, teknologi, sosial dan spiritual yang secara kaffah
membentuk kompetensi standar profesi guru, yang mencakup penguasaan
materi, pemahaman terhadap peserta didik, pembelajaran yang mendidik,
pengemabangan pribadi dan profesionalisme. Sedangkan menurut
Sudirman, istilah kompetensi digunakan dalam dua konteks yaitu: “sebagai
indikator kemampuan yang menunjukkan kepada perbuatan yang dapat
diobservasi dan sebagai konsep yang mencakup aspek-aspek kognitif dan
afektif dengan tahapan pelaksanaannya.
Kompetensi adalah pijakan untuk mengetahui kualifikasi seorang
guru. Guru wajib untuk menguasai empat kompetensi dasar guru, yaitu
Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Kepribadian, Kompetensi Sosial, dan
Kompetensi Kepribadian.
B. Saran
Saran saya semoga para pembaca makalah ini dapat memahami
materi didalam makalah ini serta dapat menjadikan pengetahuan yang
telah didapatkan dapat berguna didalam kehidupan dan bermanfaat bagi
orang lain. Mungkin didalam makalah ini terdapat banyak kesalahan saya
mohon maaf dan saya harap dari kesalahan ini dapat memotivasi para
pembaca agar tidak melakukan kesalahan yang sama.

16
DAFTAR PUSTAKA

Nur, H. M., & Fatonah, N. (2022). Paradigma kompetensi guru. Jurnal PGSD
Uniga, 1(1), 12-16.
Amalia Yunia Rahmawati. (2020). Kompetensi Pedagogik. July, 1–23.
Desi. (2017). Kompetensi kepribadian guru akidah akhlak dalam pembinaan
akhlak peserta didik di Man 1 Bandar Lampung. Masters Thesis, 14.
Famahato Lase. (2016). Kompetensi Kepribadian Guru Profesional. Jurnal PPKn
Dan Hukum, 11(1), 36–66.
Halimatussakdiah, Muhammad Sidik, Sri Maharani, S. N. (2017). Implikasi
Kompetensi Guru Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Tematik di Sekolah
Dasar Halimatussakdiah1. Al-Irsyad, 105(2), 79.
https://core.ac.uk/download/pdf/322599509.pdf
Harahap, S. S. (2017). Kompetensi Sosial Guru. Seminar Nasional Tahunan
Fakultas Ilmu Sosial UNIMED 2017, 433–437.
Helwig, N. E., Hong, S., & Hsiao-wecksler, E. T. (n.d.). Pentingnya Kompetensi
Profesional dan Kompetensi Kepribadian Guru Terhadap Motivasi Belajar
Siswa.
Rahayu, A. dan D. W. (2019). Analisis Komponen TPACK Guru SD sebagai
Kerangka Kompetensi Guru Profesional di Abad 21. Jurnal Basicedu, 3(2),
524–532.
Rahmawati. (2016). Pentingnya Kompetensi Pedagogik. 1–23.
Sjarkawi. (2007). Sjarkawi. 2008. Pembentukan Kepribadian Anak . Jakarta: PT
Bumi Aksara, h. 1 Rusman. 2012. Model-model Pembelajaran . Jakarta:

17
Rajawali Pers, h. 51. 14–20.
Yulianti, U., Julia, J., & Febriani, M. (2022). Analisis Kompetensi Pedagogik
Guru pada Pelaksanaan Blended Learning. Jurnal Basicedu, 6(2), 1570–
1583. https://doi.org/10.31004/basicedu.v6i2.2164
Rahman, A. (2022). Analisis Pentingnya Pengembangan Kompetensi
Guru. Jurnal
Pendidikan Tambusai, 6(1), 8455-8466.
Sjarkawi. (2007). Sjarkawi. 2008. Pembentukan Kepribadian Anak . Jakarta: PT
Bumi Aksara, h. 1 Rusman. 2012. Model-model Pembelajaran . Jakarta:
Rajawali Pers, h. 51. 14–20.
Akhwani, A., & Rahayu, D. W. (2021). Analisis komponen TPACK guru SD
sebagai kerangka kompetensi guru profesional di Abad 21. Jurnal
Basicedu, 5(4), 1918-1925.
Hidayati, A. N. (2022). Pentingnya Kompetensi dan Profesionalisme Guru dalam
Pembentukan Karakter Bagi Anak Usia Dini. Jurnal Profesi Keguruan, 8(1),
1-9.
Abidin, Z., & Purnamasari, M. (2023). peran kompetensi sosial guru dalam
menumbuhkan minat belajar siswa (sebuah keharusan yang tak bisa
ditawar). Research and Development Journal of Education, 9(1), 513-519.

18

Anda mungkin juga menyukai