Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

“Karakteristik Dan Perbedaan Individu”


Dosen Pengampuh :
EKA FITRIANA HS, S.Pd.,M.Pd
NIDN: 0918038801

Disusun Oleh :
KELOMPOK 6
- RISWANA (C1C121011)
- PRISKA VIVINDA ROSARIN (C1C121041)
- RAMLAH RAMADHANI NS (C1C121008)
- NIRMAYANI TIALA (C1C121045)
- RIAN MANSYUR (C1C121044)
- MAIN INDRA GUNAWAN (C1C121024)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MEGAREZKY
MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan
hidayah dan inayah- Nya berupa kemampuan berpikir dan analis sehingga
terselesainya makalah Perkembangan Peserta Didik dengan judul “Karakteristik
Dan Perbedaan Individu ”.

Makalah ini disusun melalui berbagai tahap, baik melalui forum diskusi
kelompok maupun pembahasan intensif oleh kelompok kami. Makalah ini tidak
akan mungkin terwujud tanpa adanya komitmen dan kerjasama yang harmonis
diantara pihak yang terlibat. Oleh karena itu, kami menyampaikan penghargaan
tertinggi dan ucapan terima kasih kepada:

1. Dosen mata kuliah Perkembangan Peserta Didik, yang telah membimbing


kami dalam penulisan makalah ini.
2. Seluruh teman-teman kami, yang telah memberikan bantuan berupa moral
dan support sehingga, bisa terselesainya makalah Perkembangan Peserta
Didik dengan judul “Perkembangan dan Pertumbuhan Remaja”.

Akhirnya, tiada usaha yang besar akan berhasil tanpa dimulai oleh usaha
yang kecil.
Semoga tulisan ini bermanfaat.

Makassar, 6 April 2022

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman Judul

Sampul.....................................................................................................................................1

Kata Pengantar.........................................................................................................................2

Daftar Isi..................................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.........................................................................................................4


1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................4
1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan.................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian individu dan Karakteristiknya..................................................................5


2.2 Perbedaan Individu.....................................................................................................6
2.3 Aspek-aspek Pertumbuhan dan Perkembangan Individu...........................................8

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan.............................................................................................................13

3.2 Saran.......................................................................................................................13
BAB I

PENDAHULUAN
A.     LATAR BELAKANG
Sebagai seorang pendidik, kita dituntut untuk memahami diri peserta didik
dengan baik. Pemahaman pada diri peserta didik mempunyai makna bahwa kita
mengenal betul kelebihan dan kelemahan yang dimiliki oleh peserta didik, serta
mengetahui betul setiap kebutuhan pada setiap jenjang usia yang ada pada peserta
didik kita.
Pada dasarnya, setiap individu memiliki ciri-ciri dan karakteristik yamg
berbeda. Perbedaan-perbedaan tersebut makin kentara sejalan dengan perkembangan
individu. Kata perbedaan dalam istilah perbedaan individual menurut Landgren
(1980:578) merupakan suatu variasi yang terjadi, baik pada aspek fisik maupun
psikologis.
Pada setiap tahap perkembangan anak di setiap jenjang usia, para peserta didik
mempunyai kebutuhan-kebutuhan yang perlu dipenuhi agar mereka dapat tumbuh dan
berkembang dengan baik. Meskipun pada umumnya peserta didik di jenjang SD
mempunyai usia dari sekitar 6 atau 7 tahun hingga 12 tahun, tetapi mereka sebagai
individu tetap mempunyai perbedaan-perbedaan yang mendasar serta jenis kebutuhan
yang dirasakan berbeda pula. Selain itu, anak banyak mengalami perubahan baik fisik
maupun mental hasil perpaduan faktor internal maupun pengaruh dari luar yaitu
lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, dan yang tidak kurang pentingnya adalah
pergaulan dengan teman sebaya.
Seorang guru akan cepat mengenali satu persatu siswanya karena adanya
perbedaan pada ciri-ciri fisik seperti tinggi atau bentuk badan. Ciri lain yang juga
cepat akan terlihat oleh guru adalah dari tingkah laku masing-masing siswa. Ada
siswa yang pendiam, dan ada yang lincah, ada yang berbicara sangat cepat, ada yang
lambat, dan sebagainya.

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apa pengertian Individu dan karakteristiknya?
2.       Apa perbedaan Individu?
3.      Bagaimana Aspek – aspek Pertumbuhan dan Perkembangan Individu?

C.     TUJUAN
1.      Untuk mengetahui pengertian Individu dan Karakteristiknya.
2.      Untuk mengetahui perbedaan Individu.
3.      Untuk mengetahui Aspek – aspek  Pertumbuhan dan Perkembangan Individu
BAB II

DASAR TEORI
A.          PENGERTIAN INDIVIDU DAN  KARAKTERISTIKNYA
         Individu adalah manusia yang berkedudukan sebagai pribadi yang utuh, pilah,
tunggal, dan khas. Ia sebgai subjek yang merupakan suatu kesatuan psiko – fisik
dengan berbagai kemampuanya untuk berhubungan dengan lingkungan, dengan
sesama, dan dengan Tuhan yang menciptakanya.
Menurut (Webster’s : 743) Individu merupakan sesuatu yang tidak dapat
dibagi (undivided) , tidak dapat dipisahkan, keberadaanya sebagai makhluk yang pilah,
tunggal dan khas. Seseorang berbeda dengan orang lain karena cirri – cirinya yang
khusus itu.
Menurut kamus Echols & Shadaly, individu adalah kata benda dari individual
yang berarti orang, perseorangan, oknum. (Echols, 1975 : 519) 
Karakteristik adalah perpaduan antara apa yang ada diantara faktor – faktor
biologis yang diturunkan (bawaan) dan pengaruh lingkungan, yang kemudian di
realisasikan oleh masing – masing individu untuk di pikirkan, dikerjakan, dan
dirasakan. 
Karakteristik yang berkaitan dengan faktor perkembangan secara biologis akan
lebih cenderung tetap dibandingkan dengan faktor perkembangan oleh pengaruh
lingkungan. Sebab faktor biologis merupakan karakteristik yang diturunkan oleh orang
tua terhadap anaknya dengan faktor genetiknya dan kebiasaan orang tuanya, sedangkan
faktor perkembangan oleh pengaruh lingkungan ini tidak konstan, sebab lingkungan ini
akan sangat berpengaruh pada kegiatan seperti sosial dan psikis (rohani) yang secara
pengaruhnya dapat mewujudkan seseorang mengikuti kebiasaan lingkunganya. Baik
kebiasaan yang bersifat positif dan negatif, tergantung kegiatan dan kebiasaan
lingkungan tiap – tiap individu.
Individu dan karakteristik merupakan dua hal yang berkaitan yaitu mempunyai
unsur – unsur kesamaan di dalam pola perkembangannya dari suatu hal yang
membentuk warisan manusia secara biologis dan sosial, dan tiap – tiap individu
mempunyai kecenderungan yang berbeda – beda.
B.           PERBEDAAN INDIVIDU
Upaya yang dilakukan untuk mengetahui perbedaan individu yaitu dengan
menghitung umur kronologi. Kemajuan dalam mengerjakan tugas – tugas seolahnya
dapat dilihat dari faktor umur. Ketidakmampuan yang jelas Nampak pada siswwa untuk
menguasai bahan pelajaran umumnya dengan faktor – faktor seperti kemalasan atau
sikap keras kepala. Penjelasan itu tidak mendasarkan kenyataan bahwa para siswa
memang berbeda dalam hal kemampuan mereka untuk menguasai satu atau lebih bahan
pelajaran dan mungkin berada dalam satu tingkat perkembangan. Kaitannya dengan
perbedaan individu hendaknya selalu di ingat bahwa perbedaan dalam kualitas atau
cirri-ciri adalah berjenjang. Tidak ada penggolongan anak-anak dalam satu kategori
atau suatu kategori. Misalnya seorang anak dikategorikan intelegen atau tidak intelegen,
berminat atau tidak berminat. 
Garry 1963 (oxendine,1984:317) mengategorikan perbedaan individual ke dalam
bidang-bidang berikut:
1.      Perbedaan fisik                      : usia,tingkat dan berat badan, jenis
kelamin,
                                      pendengaran,penglihatan dan kemampuan bertindak.
2.      Perbedaan sosial        :    status ekonomi,agama,hubungan keluarga dan
suku.
3.      Perbedaan kepribadian :    watak, motif,minat dan sikap.
4.      Perbedaan integensi dan kemampuan dasar
5.      Perbedaan kecakapan atau kepandaian di sekolah
Perbedaan tersebut berpengaruh terhadap perilaku mereka dirumah maupun di
sekolah. Gejala yang dapat diamati adalah bahwa mereka menjadi lebih atau kurang
dalam bidang tertentu dibandingkan dengan orang lain. Sebagian manusia lebih mampu
dalam bidang seni atau bidang ekspresi yang lain seperti olah raga dan keterampilan,
sebagian lagi dapat lebih mampu dalam bidang kogniktif atau yang berkaitan dengan
ilmu pengetahuan.
a.      Perbedaan kognitif
Menurut bloom, proses belajar baik disekolah maupun di luar sekolah menghasilkan tiga
pembentukan kemampuan yang dikenal sebagai taxonomy bloom yaitu kemampuan kognitif,
afektif dan psikomotorik. Kemampuan kognitif merupakan kemampuan yang berkaitan dengan
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi setiap orang memiliki presepsi tentang pengamatan
dan penyerapan atas suatu obyek berarti ia menguasi sesuatu yang diketahui dalam arti pada
dirinya terbentuk suatu presepsi,dan pengetahuan itu diorganisasikan secara sistematik menjadi
miliknya. Kemampuan kognitif menggambarkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi
tiap-tiap orang yang diketahui bahwa hasil belajar merupakan perpaduan antara faktor pembawaan
dan pengaruh lingkungan (faktor dasar dan ajar). Faktor dasar adalah sesuatu yang berpengaruh
pada kemampuan kognitif dalam bentuk lingkungan alamiah dan lingkungan yang dibuat. Tingkat
kemampuan kognitif tergambar pada hasil belajar yang diukur dengan tes hasil belajar

b.      Perbedaan individual dalam kecakapan bahasa


Bahasa merupakan salah satu kemampuan individu yang berguna untuk menyatakan buah
pikirannya dalam bentuk ungkapan kata dan kalimat yang penuh makna, logis dan sistematis.
Kemampuan berbahasa sangat dipengaruhi oleh faktor kecerdasan dan faktor lingkungan faktor
penting yang lainnya adalah faktor fisik, terutama organ berbicara. Pengaruh – pengaruh dari
lingkungan keluarga tidak hanya terbatas pada pola – pola pikirnya secara dini dan pola
mengekspresikan, tetapi juga seluruh kondisi yang ada dirumah. Pengaruh tersebut secara
berkelanjutan akan terus memperlancar atau sebaliknya menghambat kemajuan berbahasa anak.
Pengalaman – pengalaman dan kematangan anak sebelumnya merupakan faktor pendorong
perkembangan anak dalam berbagai kemampuan, termasuk kemampuan berbahasa.

c.       Perbedaan dalam kecakapan motorik


Kecakapan motorik atau kemampuan psikomotorik merupakan kemampuan untuk
melakukan koordinasi kerja syaraf motorik yang dilakukan oleh syaraf pusat untuk melakukan
kegiatan.Kegiatan – kegiatan tersebut terjadi karena kerja syaraf yang sistematis. Alat indra
menerima rangsangan, rangsangan tersebut diteruskan melalui syaraf sensoris ke syaraf pusat
(otak) untuk diolah, dan hasilnya dibawa oleh syaraf motorik untuk memberikan reaksi dalam
bentuk gerakan gerakan atau kegiatan.
Seorang individu yang semakin dewasa, menunjukan fungsi –nfungsi fisik yang
semakin matang. Hal ini berarti ia akan mampu menunjukan kemampuan yang lebih
baik dalam banyak hal, seperti kekuatan untuk mempertahankan perhatian, koordianasi
otot, kecepatan berpenampilan, keajegan untuk mengontrol, dan resisten terhadap
kelelahan. Dari kenyataan ini dapat dinyatakan bahwa semakin bertambahnya umur
seseorang, berarti ia semakin matang dan akan mampu menunjukan tingkat kecakapan
motorik yang semakin tinggi.
d.      Perbedaan dalam latar belakang
Perbedaan latar belakang dan pengalaman mereka masing – masing dapat memperlancar
atau menghambat prestasinya, terlepas dari potensi individu untuk menguasai bahan pelajaran.
Minat dan sikap individu terhadap sekolah dan mata pelajaran tertentu, kebiasaan – kebiasaan
kerja sama, kecakapan atau kemauan untuk berkonsentrasi pada bahan – bahan pelajaran, dan
kebiasaan – kebiasaan belajar yang lainya merupakan faktor perbedaan diantara para siswa. Faktor
– faktor tersebut terkadang berekembang akibat sikap – sikap anggota keluarga di rumah dan
lingkungan sekitar. 

e.       Perbedaan dalam bakat 


Bakat merupakan kemampuan khusus yang dibawa sejak lahir. Kemampuan tersebut akan
berkembang dengan baik apabila mendapatkan rangsangan pemupukan secara tepat. Sebaliknya
bakat tidak akan dapat berkembang sama sekali apabila lingkungan tidak memeberikan
kesempatan untuk berkembang, dalam arti tidak ada rangsangan dan pemupukan yang
menyentuhnya. 
Perkembangan bakat yang dimiliki siswa secara individual memiliki inteligensi umum
yang merupakan faaktor dari semua bidang penampilan atau performasi, tes inteligensi lebih
banyak berhubungan dengan keberhasilan atau kemampuan bidang akademik, dan selama oni
dilaksanakan belum terkait dengan beberapa bidang belajar seperti keterampilan music, seni
ataupun olah raga. 
f.        Perbedaan dalam kesiapan belajar
Perbedaan latar belakang keluarga dan lingkungan memiliki pengaruh yang besar
terhadap perkembangan anak. Perbedaan latar belakang tersebut meliputi perbedaan sosioekonomi
dan sosiokultural. Akibatnya anak – anak pada umur yang sama tidak selalu berada pada tingkat
kesiapan yang sama dalam menerima pengaruh dari luar yang lebih luas. Perbedaan individu tidak
saja disebabkan oleh keragaman dalam latar belakang rentang kematangan tetapi juga oleh
keragaman latar belakang keluarga sebelumnya.
Kondisi fisik yang sehat, dalam kaitanya dengan kesehatan dan penyesuaian diri yang
memuaskan terhadap pengalaman, disertai dengan rasa ingin tahu yang amat besar terhadap orang
– orang dan benda – benda, membantu berkembangnya kebiasan berbahasa dan belajar yang
diharapkan.
Kondisi fisik yang menggambarkan produk keluarga yang amat kurang, yang mungkin
sekali ekspresi bahasa dan kehidupan keluarga tersebut kurang baik seperti sikap apatis, pemalu,
dan kurajng percaya diri, akibat dari kesehatab yang kurang baik, cacat tubuh, dan latar belakang
yang miskin pengalaman akan mempengaruhi perkembangan pemahaman dan ekspresi diri.

C.          ASPEK – ASPEK PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN


INDIVIDU
Dalam istilah pertumbuhan diberi makna dan digunakan untuk menyatakan
perubahan-perubahan ukuran fisik yang secara kuantitatif semakin besar atau
panjang,sedangkan istilah perkembangan diberi makna dan digunakan untuk
menyatakan terjadinya perubahan perubahan aspek psikologis dan aspek sosial. Setiap
individu akan mengalami pertumbuhan fisik dan perkembangan fisik yang meliputi
aspek intelek ,emosi,sosial,bahasa,bakat khusus,nilai dan moral,serta sikap. Berikut ini
pokok-pokok pertumbuhan dan perkembangan aspek-aspek antara lain:

1.      Pertumbuhan Fisik
Pertumbuhan manusia merupakan perubahan fisik menjadi lebih besar
dan panjang, dan prosesnya terjadi sejak anak sebulum lahir hingga ia
dewasa.

A.    Pertumbuhan sebelum lahir


Masa sebelum lahir merupakan pertumbuhan dan
perkembangan manusia yang sangat kompleks,karena pada masa itu
merupakan awal terbentuknya organ-organ tubuh dan tersusunnya
jaringan saraf yang membentuk system yang lengkap. Pertumbuhan dan
perkembangan janin diakhiri saat kelahiran. Kelahiran pada dasarnya
merupakan pertanda kematangan biologis dan jaringan saraf masing-
masing komponen biologis telah mampu berfungsi secara mandiri.

B.     Pertumbuhan setelah lahir


Pertumbuhan fisik manusia setelah lahir merupakan kelanjutan
pertumbuhannya sebelum lahir. Proses pertumbuhan fisik manusia
berlangsung sampai masa dewasa. Pertumbuhan fisik,baik secara
langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi prilaku anak
sehari-hari. Pertumbuhan fisik anak dapat dibagi menjadi 4 periode
pertama, 2 periode ditandai dengan pertumbuhan yang cepat dan 2
periode lainnya dicirikan oleh pertumbuhan yang lambat. Ukuran dan
bangun tumbuh yang diwariskan secara genetic juga mempengaruhi laju
pertumbuhan. Kesehatan dan pemberian makan yang bergizi terutama
pada tahun pertama kehidupan seseorang juga menentukan kecepatan
atau kelambatan daur pertumbuhan ini.pertumbuhan fisik manusia
tentang kemampuan-kemampuan non fisik seperti kemampuan intelex
(berfikir),sosial,bahasa, mengenal nilai,moral,dan sikap.

2.      Intelex
Intelex atau daya pikir berkembang sejalan dengan pertumbuhan
syaraf otak. Kerena pikiran pada dasarnya menunjukan fungsi otak,maka
kemampuan intelektual yang lazim disebut dengan istilah lain
kemampuan berfikir, dipengaruhi oleh kematangan otak yang mampu
menunjukan fungsinya secara baik. Perkembangan lebih lanjut tentang
perkembangan intelek ini ditunjukan pada perilakunya, yaitu tindakan
menolak dan memilih sesuatu . perkembangan kognitif seseorang
menurut piaget(sarlito,1991:81) mengikuti tahap-tahap sebagai berikut:

1.      Tahap pertama : Masa Sensori Motor (0.0-2.5 tahun).


Masa ketika bayi mempergunakan system pengindraan dan aktivitas
motorik untuk mengenal lingkungannya. Bayi memberikan reaksi
motorik atas rangsangan-rangsangan yang diterimanya dalam bentuk
reflex: misalnya reflex mencari puting susu ibu, reflex menangis dan
lain-lain. Reflex–refleks ini kemudian berkembang lagi menjadi
gerakan-gerakan yang lebih canggih, misalnya berjalan.
2.      Tahap kedua : Masa Pra-Operasional (2.0 – 7.0 tahun )
Ciri khas masa ini adalah kemampuan anak menggunakan symbol
yang mewakili suatu konsep. Misalnya kata “pisau plastik”. Kata
pisau atau tulisan “pisau” sebenarnya mewakili makna benda yang
sesungguhnya. Kemampuan simbolik ini memungkinkan anak
melakukan tindakan-tindakan yang berkaitan dengan hal-hal yang
telah lewat : misalnya seorang anak yang pernah melihat dokter
berpraktek, akan (dapat) bermain :dokter-dokteran”.
3.      Tahap Ketiga : Masa Konkreto Prerasional (7.0 – 11.0 tahun )
Pada tahap ini anak sudah dapat melakukan berbagai macam tugas
yang konkrit. Anak mulai mengembangkan 3 macam operasi
berfikir yaitu : 
a.       Identifikasi : mengenali sesuatu,
b.      Negasi        : mengingkari sesuatu, dan
c.       Reprokasi  : mencari hubungan timbale balik antara
beberapa hal.
4.      Tahap Keempat : Masa Operasional (11.0 – dewasa )
Dalam usia remaja dan seterusnya seseorang sudah mampu berfikir
abstrak dan hipotesis. Pada tahap ini seseorang bisa memperkirakan
apa yang mungkin terjadi ia dapat mengambil kesimpulan dari suatu
pertanyaan seperti: kalo mobil A lebih mahal dari pada mobil B
sedangkan mobil C lebih murah dari pada mobil B, maka ia dapat
menyimpulkan mobil mana yang paling mahal dan yang mana yang
paling murah. 

3.      Emosi
Rasa dan perasaan merupakan salah satu potensi yang khusus dimiliki
oleh manusia. Pada awal pertumbuhannya yang dibutuhkan seorang bayi
adalah kebutuhan primer, yaitu makan, minum, dan kehangatan tubuh.
Emosi merupakan gejala perasaan disertai dengan perubahan atau perilaku
fisik. Seperti marah yang ditunjukkan dengan teriakan suara keras, atau
tingkah laku yang lain. Begitu pula sebaliknya seorang yang gembira akan
melonjak-lonjak sambil tertawa lebar, dan sebagainya.

4.      Sosial
Bayi lahir dalam keadaan yang sangat lemah. Ia tidak akan mampu
hidup terus tanpa bantuan orang lain. Dalam proses pertumbuhan setiap
orang tidak dapat berdiri sendiri. Setiap manusia memerlukan lingkungan
dan senantiasa akan memerlukan manusia lainnya. Manusia mengenal
kehidupan bersama, kemudian bermasyarakat atau berkehidupan sosial.
Dalam perkembangannya setiap orang akhirnya mengetahui bahwa manusia
itu saling membantu dan dibantu, memberi dan diberi.

5.      Bahasa
Fungsi bahasa adalah sebagai alat komunikasi. Pengertian bahasa
sebagai alat komunikasi dapat diartikan sebagai tanda, gerak, dan suara
untuk menyampaikan isi pikiran kepada orang lain. Dalam bahasa ada dua
pihak yang terlibat, yaitu pihak penyampai isi pikiran dan pihak penerima isi
pikiran. Bicara adalah bahasa suara, bahasa lisan. Dalam perkembangan awal
berbahasa lisan, bayi menyampaikan isi pikiran atau perasaannya dengan
tangis atau ocehan. Dengan demikian seterusnya anak mulai mampu
menyusun kalimat tiga kata untuk menyatakan maksud atau keinginannya.

6.      Bakat Khusus
Bakat pada awalnya merupakan hal yang amat penting sehubungan
dengan bidang pekerjaan atau tugas. Bakat merupakan kemampuan tertentu
atau khusus yang dimiliki oleh seorang individu yang hanya dengan
rangsangan atau sedikit latihan, kemampuan itu dapat berkembang dengan
baik. Sumadi Suryabrata (1984) menyimpulkan bahwa pengertian tentang
bakat yang dikemukakan oleh para ahli memang belum seragam. Diantara
berbagai definisi tentang bakat, Sumadi tampak lebih mengikuti definisi
yang dikemukakan oleh Guilford (Sumadi:1984), bakat mencangkup tiga
dimensi, yaitu (i) dimensi perseptual, (ii) dimensi psikomotor, dan (iii)
dimensi intelektual. Ketiga dimensi itu menggambarkan bahwa bakat
tersebut mencakup kemampuan dalam penginderaan, ketepatan dan
kecepatan menangkap makna, kecepatan dan ketepatan bertindak, serta
kemampuan berfikir inteligen. Bakat khusus merupakan salah satu
kemampuan untuk bidang tertentu seperti dalam bidang seni, olahraga, atau
keterampilan.

7.      Sikap, Nilai, dan Moral


Bloom (Woolfolk dan Nicolich, 1984:390) mengemukakan bahwa
tujuan akhir dari proses belajar dikelompokan menjadi tiga sasaran, yaitu
penguasaan pengetahuan (kognitif), penguasaan nilai dan sikap (afektif), dan
penguasaan psikomotorik. Menurut piaget, pada awalnya pengenalan nilai
dan perilaku serta tindakan itu masih bersifat “paksaan”, dan anak belum
mengetahui maknanya. Akan tetapi sejalan dengan perkembangan
inteleknya, berangsur-angsur anak mulai mengikuti berbagai ketentuan yang
berlaku didalam keluarga; dan semakin lama semakin luas sampai dengan
ketentuan yang berlaku didalam masyarakat dan negara.

BAB III

PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan tentang Karakteristik dan Perbedaan Individu,
maka diambil kesimpulan :
·         Karakteristik merupakan hal yang diturunkan oleh orang tua terhadap
anaknya dengan faktor genetiknya dan kebiasaan orang tuanya 
·         Individu merupakan manusia yang berkedudukan sebagai pribadi yang
utuh, pilah, tunggal, dan khas. Ia sebagai subjek yang merupakan suatu
kesatuan psiko – fisik dengan berbagai kemampuanya untuk berhubungan
dengan lingkungan, dengan sesama, dan dengan Tuhan yang menciptakanya.
·         Hubungan Karakteristik dan karakteristik individu adalah terdapat unsur
yang sama di dalam pola perkembangan karakteristik dan individu dari suatu
hal yang membentuk warisan manusia secara biologis dan sosial, dan tiap –
tiap individu mempunyai kecenderungan yang berbeda – beda.
·         Perbedaan Karakteristik siswa ataupun peserta didik  berpengaruh
terhadap perilaku mereka dirumah maupun di sekolah dan hal yang
melatarbelakangi kondisi siswa maupun orang tua wali siswa (keluarga).

B.     SARAN
Untuk pengembangan lebih lanjut maka penulis memberikan saran yang
bermanfaat bagi pembaca atau audiens sebagai pembelajaran di masa mendatang :
·         Sebagai Guru, kita harus dapat memahami perkembangan peserta didik
kita 
·         Kita harus memahami karakteristik dan perbedaan individu.
·         Kita harus menyadari dedikasi kita sebagai guru.
DAFTAR PUSTAKA

·         http://www.pengertianmenurutparaahli.com/pengertian-
karakteristik-menurut-para-ahli/
·         Sunarto dan B. Agung Hartono.2008.Perkembangan Peserta
Didik.Jakarta:PT.Rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai