Anda di halaman 1dari 12

KARAKTERISTIK BELAJAR INDIVIDU

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
Lilis Syafitri (5191151008)
Mega Wijaya (5193151009)
Wahyu Alamsyah (5191151010)
Agil Fitrah Finanda (5193351009)
Gita Arota Zebua (5193151016)
Grecella Br Sembayang (5193151015)

KELAS PTIK B

Dosen Pengampu:
Santa Murni A Situmorang,SE.,M.Pd

PEND. TEKNOLOGI INFORMATIKA DAN KOMPUTER


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan Rahmat,
Karunia, Serta Taufik Dan Hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah tentang
“Penerapan Belajar Dalam Konteks Perkembangan Fisik, Sosial, Emosional,dan Moral” dengan
baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga penulis berterima kasih kepada ibu
selaku Dosen pengampu mata kuliah psikologi pendidikan yang telah memberikan tugas ini.
Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai “Penerapan Belajar Dalam Konteks Perkembangan Fisik, Sosial,
Emosional,dan Moral”. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis berharap adanya kritik, saran
dan usulan demi perbaikan tugas yang telah penulis buat di masa yang akan datang, mengingat
tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga laporan tugas makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan penulis memohon kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.

Medan, 2 Maret 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………….2
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………3
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………4
A.Latar Belakang Masalah………………………………………………………………..4
B.Rumusan Masalah………………………………………………………………………4
C.Tujuan…………………………………………………………………………………..4
BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………………………...5
A.Individu dan Karakteristiknya ....................................................................................... 5
B.Perbendaan Individu…………………………………………………………………...5
C. Aspek-Aspek Pertumbuhan dan Perkembangan Individu……………………………………..8

BAB III PENUTUP………………………………………………………………………...11


A.Kesimpulan ................................................................................................................ 11
B.Saran ................................................................................................................. …….11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................12

3
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar belakang

Dalam kehidupan ini setiap orang memiliki karakteristik yang berbeda – beda tergantung dari
kepribadian yang setiap individu bentuk dari semenjak lahir .Setiap individu ada yang dapat mengetahui
bagaimana karakteristik yang mereka miliki .
Namun, ada pula yang tidak sadar akan karakteristik mereka sendiri .Dengan mempelajari
karakteristik dari setiap individu maka kita dapat mengetahui bagaimana kepribadian dan bersikap kepada
individu sehingga dapat tercipta persatuan dan tenggang rasa diantara setiap individu tanpa ada
perselisihan diantara setiap individu.

B.Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari individu dan karakteristik setiap individu ?


2. Apa saja perbedaan dari setiap individu ?

C.Manfaat Penulisan.

Dengan mempelajari karateristik dan perbedaan individu dapat diketahui pengertian dari individu dan
karakteristik , perbedaan dari setiap individu dan aspek – aspek pertumbuhan dan perkembangan individu
maka setiap individu akan mengerti dan memahami bagaimana berprilaku terhadap sesama sehingga
terciptalah kehidupan yang aman , tentram dan sejahtera .

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Individu dan karakteristiknya


Pokok isi uraian yang disajikan pada bab ini adalah karakteristik individu secara umum. Untuk
memahami karakteristik individu tersebut, perlu terlebih dahulu dipahami apa yang dimaksud dengan
individu itu.
1. Pengertian Individu
Individu adalah merupakan unit terkecil pembentuk masyarakat. Dalam ilmu sosial, individu berarti juga
bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil.
Sebagai contoh, suatu keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Ayah merupakan individu dalam
kelompok sosial tersebut, yang sudah tidak dapat dibagi lagi ke dalam satuan yang lebih kecil.
Pada dasarnya, setiap individu memiliki ciri-ciri yang berbeda.Individu yang saling bergabung akan
membentuk kelompok atau masyarakat. Individu tersebut akan memiliki karakteristik yang sama dengan
kelompok di mana dirinya bergabung. Individu berasal dari kata latin, “individuum” yang artinya tak
terbagi. Kata individu merupakan sebutan yang dapat untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil
dan terbatas. Kata individu bukan berarti manusia sebagai keseluruhan yang tak dapat dibagi melainkan
sebagai kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan, demikian pendapat abdilah khusu
Individu menurut konsep Sosiologis berarti manusia yang hidup berdiri sendiri. (Bagus, Lorens. 1996.
Kamus Filsafat. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama. ISBN 979-655-147-0, 9789796551477.)

2. Karakteristik Individu
Setiap individu memiliki ciri dan sifat atau karakteristik bawaan (heredity) dan karakteristik yang
diperoleh dari pengaruh lingkungan. Karakteristik bawaan merupakan karakteristik keturunan yang
dimiliki sejak lahir, baik yang menyangkut faktor biologis maupun faktor sosial psikologis. Pada masa
lalu ada keyakinan. Kepribadian terbawa pembawaan (heredity) dan lingkungan ; merupakan dua faktor
yang tebentuk karena faktor tepisah, masing-masing mempengaruhi kepribadian dan kemempuan individu
bawaan dan lingkungan dengan caranya sendiri-sendiri. Namun kemudian makin disadari bahwa apa yang
dipikirkan dan di kerjakan seseorang, atau apa yang dirasakan oleh seorang anak, remaja atau dewasa,
merupakan hasil dari perpaduan antara apa yang ada di antara faktor-faktor biologis yang diturunkan dan
pengaruh lingkungan.

B. Perbedaan Individu

Dari bahasa bermacam-macam aspek perkembangan individu dikenal ada dua fakta yang menonjol, yaitu
(i) semua manusia mempunyai unsur-unsur kesamaan di dalam pola perkembangannya dan (ii) di dalam
pola yang bersifat umum dari apa yang membentuk warisan manusia secara biologis dan sosial, tiap-tiap
individu mempunyai kecendrungan yang berbeda. Perbedaan-perbedaan tersebut secara keseluruhan lebih
banyak bersifat kualitatif dan bukan kualitatif.

Setiap orang, apakah ia berada seorang anak atau seorang dewasa,dan apakah ia berada dalam suatu
kelompok atau seorang diri, ia disebut individu. Individu menunjukan kedudukan seseorang sebagai orang
perorangan atau perseorangan.Sifat individual adalah sifat yang berkaitan dengan orang perseorangan.

5
Ciri dan sifat orang yang satu berbeda dengan yang lain. Perbedaan ini disebut dengan perbedaan individu
atau perbedaan individual. Maka “perbedaan” dalam “perbedaan individual” menurut Landgren (1980 :
578) menyangkut variasi yang terjadi, baik fariasi pada aspek fisik maupun fsikologis.

1. Bidang-Bidang Perbedaan

Upaya pertama yang dilakukan untuk mengetahui perbedaan individu, sebelum dilakukan pengukuran
kapasitas mental yang mempengaruhi penilaian sekolah, adalah menghitung umur
kronologi.Ketidakmampuan yang jelas tampak pada siswa untuk menguasai bahan pelajaran umumnya
dijelaskan dengan pengertian faktor-faktor seperti kemalasan atau sifat keras kepala.Penjelasan itu tidak
mendasarkan kenyataan bahwa siswa memang berbeda dalam kemampuan mereka untuk menguasai satu
atau lebih bahan pelajaran dan mungkin berada dalam satu tingkat perkembangan.

Garry 1963 (Oxendine, 1984: 317) mengatagorikan perbedaan individual ke dalam bidang-bidang berikut :
1. Perbedaan fisik: usia, tingkat dan berat badan, jenis kelamin, pendengaran, penglihatan, dan
kemampuan bertindak.
2. Perbedaan social termasuk status ekonomi, agama, hubungan keluarga dan suku.
3. Perbedaan kepribadian termasuk watak, motif, minat, dan sikap.
4. Perbedaan intelegensi dan perbedaan dasar.
5. Perbedaan kecakapan atau kepandaian di sekolah.

2. Perbedaan Kognitif.

Menurut Bloom,proses belajar baik disekolah maupun diluar sekolah mengahasilkan tiga pembentukan
kemampuan yang dikenal sebagai taxonomy Bloom yaitu kemampuan kognitif,afektif dan psikomotorik.
Kemampuan kognitif merupakan kemampuan yang berkaitan dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi.Setiap orang memiliki persesif tentang pengamatan dan penyerapan atas suatu objek.Berarti dia
menguasai suatu yang diketahui dalam arti pada dirinya terbentuk suatu persepsi, dan pengetahuan itu
diorganisasikan secara sistematis untuk menjadi miliknya.

3. Perbedaan Individual dalam Kecekapan Bahasa

Bahasa merupakan salah satu kemampuan individu yang sangat penting dalam kehidupannya.
Kemampuan tiap individu dalam berbahasa berbeda-beda,kemampuan berbahasa merupakan kemampuan
seseorang untuk menyatakan buah pikirannya dalam bentuk ungkapan kata dan kalimat yang penuh
makna, logis, dan sistematis. Kemampuan berbahasa tersebur sangat dipengaruhi oleh factor kecerdasan
dan factor lingkungan.Faktor-faktor lain yang juga sangat penting adalah factor fisik,terutama factor
berbicara.

4. Perbedaan dalam Kecakapan Motorik

Kecakapan motorik atau kemampuan psikomotorik merupakan kemampuan untuk melakukan koordinasi
kerja saraf motorik yang diakukan oleh saraf pusat untuk melakukan kegiatan.

6
Dengan demikian, ketepatan kerja jaringan saraf akan menghasilkan suatu bentuk kegiatan yang tepat
dalam arti kesesuaian antara rangsangan dan responnya. Kerja ini menggambarkan tingkat kecakapan
motorik.Makna tersebut secara visual dapat digambarkan sebagai berikut.
Seorang individu yang semakin dewasa menunjukkan fungsi-fungsi fisik yang semakin matang. Hal ini
berarti ia akan mampu menunjukkan kemampuan yang lebih baik dalam banyak hal,seperti kekuatan
untuk mempertahankan perhatian,kordinasi otot,kecepatan berpenampilan, keajegan untuk mengontrol,
dan resisten terhadap kelelahan. Dari kenyataan ini dapat dinyatakan semakin bertambahnya umur
seseorang, berarti ia semakin matang dan akan mampu menunjukkan tingkat kecakapan motorik yang
semakin tinggi.

5. Perbedaan dalam Latar Belakang

Dalam suatu kelompok siswa pada tingkat mana pun, perbedaan latar belakang dan pengalaman mereka
masing-masing dapat memperlancar atau menghambat prestasinya, terlepas dari potensi individu untuk
menguasai bahan pelajaran.Pengalaman-pengalaman belajar yang dimiki anak dirumah mempengaruhi
kemauan untuk berprestasi dalam situasi belajar yang disajikan.

Minat dan sikap individu terhadap sekolah dan mata pelajaran tertentu,kebiasaan-kebiasaan, kerja sama,
atau kemauan berkonsentrasi pada bahan-bahan pelajaran, dan kebiasaan-kebiasaan belajar semuanya
merupakan factor-faktor tersebut kadang-kadang berkembang akibat sikap–sikap anggota keluarga
dirumah dan lingkungan sekitar. Sosiokultural adalah berbeda–beda. Demikian pula lingkungan
sekitarnya,baik lingkungan sosial maupun lingkungan fisik akan memberikan pengaruh yang berbeda–
beda.

6. Perbedaan dalam Bakat

Bakat merupakan kemampuan khusus yang dibawa sejak lahir. Kemampuan tersebut akan berkembang
dengan baik apabila mendapatkan rangsangan dan pemupukan secara tepat.Sebaliknya bakat tidak dapat
berkembang sama sekali, manakala lingkungan tidak memberikan kesempatanuntuk berkembang, dalam
arti tidak ada rangsangan pemupukan yang menyentuhnya. Dalam hal inilah makna pendidikan menjadi
penting artinya.

7. Perbedaan dalam Kesiapan Belajar

Kondisi fisik yang sehat, dalam kaitannya dengan kesehatan dan penyesuaian diri yang memuaskan
terhadap pengalaman–pengalaman, disertai dengan rasa ingin tahu yang amat besar terhadap orang–orang
dan benda– benda, membantu berkembangnya kebiasaan berbahasa dan belajar yang diharapkan.Sikap
apatis, pemalu, dan kurang percaya diri akibat dari kesehatan yang kurang baik, cacat tubuh, dan latar
belakang yang miskin pengalaman,mempengaruhi perkembangan pemahaman dan ekspresi diri.

7
C. Aspek-Aspek Pertumbuhan dan Perkembangan Individu.
Dalam banyak buku, makna pertumbuhan sering diartikan sama dengan perkembangan sehingga kedua
istilah itu penggunaannya seringkali dipertukaran (interchange) untuk makna yang sama. Setiap individu
pada hakikatnya akan mengalami pertumbuhan fisik dan perkembangan nonfisik yang meliputi aspek-
aspek intelek, emosi, sosial, bahasa, bakat khusus, nilai dan moral, serta sikap. Berikut ini diuraikan
pokok-pokok pertumbuhan dan perkembangan aspek-aspek berikut.

1. Pertumbuhan Fisik
Pertumbuhan manusia merupakan perubahan fisik menjadi lebih besar dan lebih panjang, prosesnya
terjadi sejak anak sebelum lahir hingga ia dewasa.

a. Pertumbuhan Sebelum Lahir

Manusia itu ada, dimulai dari proses pembuahan (pertemuan sel telur dan sperma) yang membentuk suatu
sel kehidupan yang disebut embrio. Embrio manusia yang telah berumur satu bulan, berukuran setengah
sentimeter.Pada umur dua bulan ukuran embrio itu membesar menjadi dua setengah sentimeter dan
disebut janin atau “fetus”.Baru setelah satu bulan kemudian (jadi kandungan telah berumur tiga bulan),
janin atau fetus tersebut telah berbentuk menyerupai bayi dalam ukuran kecil.

b. Pertumbuhan Setelah Lahir

Pertumbuhan fisik manusia setelah lahir merupakan kelanjutan pertumbuhannya sebelum lahir.Proses
pertumbuhan fisik manusia berlangsung sampai masa dewasa.Selama tahun pertama dalam
pertumbuhannya,ukuran panjang badannya akan bertambah sekitar sepertiga dari panjang badan semula
dan berat badannya akan bertambah menjadi sekitr tiga kalinya. Sejak lahir sampai dengan umur 25 tahun,
perbandingan ukuran badan individu dari pertumbuhan yang kurang proporsional pada awal terbentuknya
manusia (kehidupan sebelum lahir atau pranatal) sampai dengan proporsi yang ideal di masa dewasa.
Setelah mengalami pertumbuhan fisik manusia, selanjutnya berikut ini diuraikan tentang kemampuan-
kemampuan nonfisik seperti kemampuan intelek (berpikir), sosial, bahasa, mengenal nilai, moral, dan
sikap.

2. Intelek.

Intelek atau daya pikir berkembang sejalan dengan pertumbuhan saraf otak. Karena pikiran pada dasarnya
menunjukkan fungsi otak,maka kemampuan intelektual yang lazim disebut dengan istilah lain
kemampuan berpikir, dipengaruhi oleh kematangan otak yang mampu menunjukkan fungsinya secara
baik. Pertumbuhan saraf yang telah matang akan diikuti oleh fungsinya dengan baik, dan oleh karena itu
seorang individu juga akan mengalami perkembangan kemampuan berpikirnya, mana kala pertumbuhan
saraf pusat atau otaknya telah mencapai matang. Fungsi ini Perkembangan lebih lanjut tentang
perkembangan intelek ini ditunjukkan pada perilakunya, yaitu tindakan menolak dan memilih sesuatu.
Tindakan itu berarti telah mendapatkan proses mempertimbangkan atau yang lazim dikenal dengan proses

8
analisis, evaluasi, sampai dengan kemampuan menarik kesimpulan dan keputusan. terus berkembang
mengikuti kekayaan pengetahuannya tentang dunia luar dan proses belajar yang dialaminya, sehingga
pada saatnya seseorang akan berkemampuan melakukan peramalan atau prediksi, perencanaan, dan
berbagai kemampuan analisis dan sitesis. Perkembangan kemampuan berpikir semacam ini dikenal pula
sebagai perkembangan kognitif. Perkembangan kognitif seseorang menurut Piaget (Sarlito, 1991 : 81)

mengikuti tahap-tahap sebagai berikut:


1.Tahap pertama : Masa sensori motor (0.0 – 2.5 tahun).
Masa ketika bayi mempergunakan sistem pengindraan dan aktivitas motorik untuk mengenal
lingkungannya. Bayi memberikan reaksi motorik atas rangsangan-rangsangan yang diterimanya dalam
bentuk refleks, misalnya refleks mencari puting susu ibu, refleks menangis, dan lain-lain. Refleks-refleks
ini kemudian berkembang lagi menjadi gerakan-gerakan yang lebih canggih, misalnya berjalan.
2. Tahap kedua : Masa pra-operasional (2.0 – 7.0 tahun)
Ciri khas masa ini adalah kemampuan anak menggunakan simbol yang mewakili sesuatu
konsep.Misalnya kata “pisau plastik”.Kata “pisau” atau tulisan “pisau” sebenarnya mewakili makna
benda yang sesungguhnya. Kemampuan simbolik ini memungkinkan anak melakukan tindakan-tindakan
yang berkaitan dengan hal-hal yang telah lewat; misalnya seorang anak yang pernah melihat dokter
berpraktek,akan (dapat) bermain “dokter-dokteran”.

3. Tahap ketiga : Masa konkreto prerasional (7.0 – 11.0 tahun)


Pada tahap ini anak sudah dapat melakukan berbagai macam tugas yang konkret. Anak mulai
mengembangkan tiga macam operasi berpikir, yaitu:
a. Identifikasi : mengenali sesuatu,
b. Negasi : mengingkari sesuatu,dan
c. Reprokasi : mencari hubungan timbal-balik antara beberapa hal.

4.Tahap keempat : Masa operasional (11.0 – dewasa).

Dalam usia remaja dan seterusnya seseorang sudah mampu berpikir abstrak dan hipotetis.

3.Emosi

Rasa dan perasaan merupakan salah satu potensi yang khusus dimiliki oleh manusia. Dalam hidupnya
atau dalam proses pertumbuhan dan perkembangan manusia, banyak hal yang dibutuhkannya. Keinginan
untuk segera memenuhi kebutuhan, terutama kebutuhan primer, merupakan hal yang wajar bagi setiap
inividu.Emosi merupakan gejala perasaan disertai dengan perubahan atau perilaku fisik.

4.Sosial

Bayi lahir dalam keadaan yang sangat lemah. Ia tidak akan mampu hidup terus tanpa orang lain. Manusia
lain, terutama ibunya, akan membantu bayi yang baru lahir itu untuk dapat hidup terus. Jadi bayi, begitu
juga setiap orang, memerlukan orang lain.

9
5.Bahasa

bahasa sebagai alat komunikasi. Setiap orang senantiasa berkomunikasi dengan dunia sekitarnya, dengan
orang-orang di sekitarnya. Sejak bayi manusia telah berkomunikasi dengan dunia lain.Tangis atau
menangis di saat kelahiran, mempunyai arti bahwa di samping menunjukkan gejala kehidupan juga
merupakan cara bayi itu berkomunikasi dengan sekitar. Pengertian bahasa sebagai alat komunikasi dapat
diartikan sebagai tanda, gerak, dan suara uantuk menyampaikan isi pikiran kepada orang lain. Dengan
demikian, dalam berbahasa ada dua pihak yang terlibat, yaitu pihak penyampai isi pikiran dan pihak
penerima isi pikiran. Dalam percakapan atau berdialog, pihak-pihak itu saling berganti fungsinya, antara
penerima dan penyampai isi pikiran.

6. Bakat Khusus

Bakat merupakan kemampuan tertentu atau khusus yang dimiliki oleh seorang individu yang hanya
dengan ransangan atau sedikit latihan, kemampuan itu dapat berkembang dengan baik.Sumadi Suryabrata
(1984) menyimpulkan bahwa pengertian tentang bakat yang dikemukakan oleh para ahli memang belum
seragam.

7. Sikap, Nilai, dan Moral

Menurut Piaget pada awalnya pengenalan nilai perilaku serta tindakan itu masih bersifat paksaan dan
anak belum mengetahui maknanya.Akan tetapi sejalan dengan perkembangan inteleknya, berangsur
angsur anak mulai mengikuti berbagai ketentuan yang berlaku didalam keluarga dan semakin lama
semakin luas sampai dengan ketentuan yang berlaku didalam masyarakat dan Negara.

10
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan

Individu adalah merupakan unit terkecil pembentuk masyarakat. Dalam ilmu sosial, individu
berarti juga bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang
lebih kecil.
Manusia adalah makhluk yang dapat dipandang dari berbagai sudut pandang. Sejak ratusan tahun
sebelum Isa, manusia telah menjadi salah satu objek filsafat, baik objek formal yang mempersoalkan
hakikat manusia maupun objek materil yang mempersoalkan manusia sebagai apa adanya manusia dan
dengan berbagai kondisinya.
Dalam buku ini, istilah pertumbuhan diberi makna dan digunakan untuk menyatakan perubahan-
perubahan ukuran fisik yang secara kuantitatif semakin besar dan atau panjang, sedang istilah
perkembangan diberi makna dan digunakan untuk menyatakan terjadinya perubahan-perubahan aspek
psikologidan aspek sosial.
Setiap individu pada hakikatnya akan mengalami pertumbuhan fisik dan perkembangan nonfisik yang
meliputi aspek-aspek intelek, emosi, sosial, bahasa, bakat khusus, nilai dan moral, serta sikap.

B.Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak kesalahan
dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman
pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari para pembaca.

11
DAFTAR PUSTAKA

Sunarto dan B.Agung Hartono .2008 .Perkembangan Peserta Didik .Jakarta : PT. Rineka Cipta .

http://di-amblogspot.com/2015/01/makalah-karakteristik-dan-perbedaan.html?m=1

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Individu

12

Anda mungkin juga menyukai