Anda di halaman 1dari 22

KARAKTERISTIK PSIKOLOGI PENDIDIKAN

MAKALAH
DiajukanuntukMemenuhiTugas Mata Kuliah
Psikologi pendidikan

DosenPengampu:
Ammar KukuhWicaksono, M.Pd.

Oleh:
Fadel Muhammad Qodri NPM. 21.01.01.0079
Extrada Haryoko NPM. 21.01.01.0087
M.Ipnu Arif Frastiawan NPM. 21.01.01.0080
M.Alfin Salam NPM. 21.01.01.0082

INSTITUT AGAMA ISLAM TRBAKTI (IAIT) KEDIRI


FAKULTAS TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
2022
KATA PENGANTAR
‫بسم اهلل الرحمن الرحيم‬

‫الحمد هلل الذي رفع الدرجات لمن انخفض لجالله * وفتح البركات لمن انتصب لشكر افضاله * وأسكن الجنات لمن عرفه حق معرفته‬

‫* والصالة والسالم على من جزم بأنه أفضل الخلق كله * وعلى آله وأصحابه الذين بنوا أحوالهم على اتباع سنته * ومن تبعهم بإحسان‬

* ‫الى يوم يرجعون فيه‬

Segala puji hanya milik Allah yang telah melimpahkan segala karunianya yang tidak
terhingga, khususnya ni’mat Iman dan Islam, yang dengan keduanya diperoleh
kebahagiaan dunia dan akhirat.
Sholawat dan Salam semoga selalu tercurah atas Baginda Nabi Muhammad SAW,
dan atas keluarga dan sahabat beliau serta orang-orang yang mengikuti jejak langkah
mereka itu hingga akhir zaman.
Dengan mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT makalah ini telah dapat kami
selesaikan, dengan tema yang telah ditentukan. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada Bapak Ammar Kukuh Wicaksono,M.pd. sebagai Dosen
Pembimbing mata kuliah psikologi pendidikan, atas bimbingannya sehingga makalah ini
dapat terselesaikan dengan tepat waktu..
Akhirnya, kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, dan penuh
dengan kekurangan, mudah-mudahan bisa lebih disempurnakan lagi di masa-masa
mendatang.
Akhirnya semoga pekerjaan kita ini diberi pahala oleh Allah SWT. Amiin.

Kediri,30 januari 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI .......................................................................................................... 3

BAB I: PENDAHULUAN ........................................Error! Bookmark not defined.

A. Latar Belakang ............................................Error! Bookmark not defined.

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 1

C. Tujuan........................................................................................................... 1

BAB II: PEMBAHASAN ...................................................................................... 2

A. individu dan karakteristiknya ....................................................................... 2

B. perbedaan individu ....................................................................................... 3

C. aspek aspek pertumbuhan dan perkembangan individu ............................... 6

BAB III: PENUTUP ............................................................................................ 12

A. Kesimpulan ................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Manusia adalah makhluk yang kompleks, dimana dapat disebut sebagai makhluk
yang dapat berfikir (homo sapiens); makhluk yang berbuat (homo faber); mahluk yang
dapat dididik (homo educandum). Manusia merupakan kesatuan dari makhluk individu
dan sosial, kesatuan jasmani dan rohani, dan sebagai makhluk Tuhan. Artinya manusia
merupakan kesatuan individu yang utuh dan tidak dapat dipisahkan.

Uraian tentang manusia di atas perlu kita pahami untuk mengetahui karakter dari
masing-masing peserta didik. Maka dari itu kami menyusun makalah dengan judul
Karakteristik Dan Perbedaan Individu.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dari penyusunan makalah dengan judul
“Karakteristik Dan Perbedaan Individu” ini dapat ditarik beberapa rumusan masalah
yaitu:

1. Apa pengertian dari individu?

2. Bagaimanakah karakteristik individu?

3. Apa sajakah perbedaan yang ada pada individu?

4. Apa sajakah aspek-aspek yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan


individu?

C. Tujuan

1. Memahami ciri dan sifat atau karakteristik umum individu.

2. Mengenal aspek-aspek pertumbuhan dan perkembangan individu.

3. Memahami makna pertumbuhan dan perkembangan, karakteristik dan hukum-


hukum pertumbuhan dan perkembangan.
4. Memahami karakteristik siswa sekolah menengah untuk mempersiapkan rencana
kegiatan dalam proses belajar mengajar.

1
BAB II
PEMBAHASAN

KARAKTERISTIK DAN PERBEDAAN


INDIVIDUAL

A. Individu dan Karakteristiknya


Pokok isi uraian yang disajikan pada bab ini adalah karakteristik individu secara
umum. Untuk memahami karakteristik individu tersebut, perlu terlebih dahulu dipahami
apa yang dimaksud dengan individu itu.

1. Pengertian Individu
"Manusia adalah mahluk yang dapat dipandang dari berbagai sudut pandang.
Sejak ratusan tahun lalu, manusia telah menjadi salah satu objek filsafat, baik objek
formal yang mempersoalkan hakikat manusia maupun objek material yang
mempersoalkan manusia sebagai apa adanya manusia dan dengan berbagai kondisinya.
Sebagaimana dikenal adanya manusia sebagai mahluk yang berpikir atau "homo
sapiens", mahluk yang berbentuk atau "homo faber", mahluk yang dapat didik atau
"homo educandum", dan seterusnya merupakan pandangan pandangan tentang manusia
yang dapat digunakan untuk menetapkan cara pendekatan yang akan dilakukan terhadap
manusia tersebut. Berbagai pandangan itu membuktikan bahwa manusia adalah mahluk
yang kompleks. Kini bangsa indonesia telah menganut suatu pandangan, bahwa yang
dimaksud manusia secara utuh adalah manusia sebagai pribadi yang merupakan
pengejawantahan menunggalnya berbagai ciri atau karakter hakiki atau sifat kodrati
manusia yang seimbang antarberbagai segi, yaitu antara segi (i) individu dan sosial, (ii)
jasmani dan rohani, dan (iii) dunia dan akhirat. Keseimbangan hubungan tersebut
menggambarkan keselarasan hubungan antara manusia dengan dirinya, manusia dengan
sesama manusia, manusia dengan alam sekitar atau lingkungan, dan manusia dengan
Tuhan.

individu adalah kata benda dari individual yang berarti orang, perorangan, oknum
(Echols, 1975: 519).1

2. Karakteristik Individu

1
Menurut kamus Eechols &Shadaly

2
Setiap individu memiliki ciri dan sifat atau karakteristik bawaan (heredity) dan
karakteristik yang diperoleh dari pengaruh lingkungan. Karakter-karakter bawaan
merupakan karakteristik keturunan yang dimiliki sejak lahir, baik yang menyangkut
faktor biologis maupun faktor sosial psikologis. Pada masa lalu ada keyakinan,
kepribadian terbawa pembawaan (heredity) dan lingkungan; merupakan dua faktor yang
terbentuk karena faktor terpisah, masing-masing mempengaruhi kepribadian dan
kemampuan individu bawaan dan lingkungan dengan caranya sendiri-sendiri. Namun
kemudian makin disadari bahwa apa yang dipikirkan dan dikerjakan seseorang, atau apa
yang dirasakan oleh seorang anak, remaja atau dewasa, merupakan hasil dari perpaduan
antara apa yang ada di antara faktor-faktor biologis yang diturunkan dan dipengaruhi
lingkungan.

Seorang anak mungkin memulai pendidikan formalnya di tingkat taman kanak-


kanak pada usia 4 atau 5 tahun. Pada awal dia memasuki sekolah mungkin tertunda
sampai ia berusia 5 atau 6 tahun. Tanpa mempedulikan berapa umur seorang anak,
karakteristik pribadi dan kebiasaan-kebiasaan yang dibawanya ke sekolah akhirnya
pengaruh penting terhadap keberhasilannya di sekolah dan masa perkembangan
hidupnya di kelak kemudian.

Natur dan nature merupakan istilah yang biasa digunakan untuk menjelaskan
karakteristik-karakteristik individu dalam hal fifik, mental,dan emosional pada setiap
tingkat perkembangan. Sejauh mana seseorang dilahirkan menjadi seorang individu
seperti "dia"atau sejauh mana seseorang individu dipengaruhi subjek penelitian dan
diskusi. Karakteristik bersifat tetap, sedang karakteristik yang berkaitan dengan sosial
psikologis lebih banyak dipengaruhi oleh faktor lingkungan.

B. Perbedaan Individu
Dari bahasa bermacam-macam aspek perkembangan individu, dikenal ada dua
fakta yang menonjol, yaitu (i)semua manusia mempunyai unsur-unsur kesamaan di
dalam pola perkembangan dan (ii) di dalam pola yang bersifat umum dari apa yang
membentuk warisan manusia secara biologis dan sosial, tiap-tiap individu mempunyai
kecenderungan berbeda. Perbedaan-perbedaan tersebut secara keseluruhan lebih banyak
bersifat kuantitatif dan bukan kualitatif. Sejauh mana individu berbeda akan
mewujudkan kualitas perbedaan mereka atau kombinasi-kombinasi dari berbagai unsur
perbedaan tersebut.

3
Setiap orang, apakah ia seorang anak atau orang dewasa, dan apakah berada di
suatu kelompok atau seorang diri, ia disebut individu. Individu menunjukkan
kedudukan seseorang sebagai orang perorangan atau perseorangan. Sifat individual
adalah sifat yang berkaitan dengan orang perseorangan, berkaitan dengan perbedaan
individual perseorangan. Ciri dan sifat orang yang sátu berbeda dengan yang lain.
Perbedaan ini disebut perbedaan individu atau perbedaan individual. Maka "perbedaan"
dalam "perbedaan individual" menyangkut variansi yang terjadi,2 baik variansi pada
aspek fisik maupun psikologis seorang ibu memiliki seorang bayi, bertutur balwa
bayinya banyak menangis, banyak bergerak, dan kuat minum. Ibu lain juga memiliki
seorang bayi, menceritakan bahwa bayinya pendiam, banyak tidur, tapi kuat minum
cerita kedua ibu itu telah menunjukkan halwa kedua bayi itu memiliki ciri dan sifat yang
berbeda satu sama lainnya

1. Bidang-bidang Perbedaan
Upaya pertama yang dilakukan untuk mengetahui perbedaan individu. Sebelum
dilakukan pengukuran kapasitas mental yang mempengaruhio penilaian sekolah, adalah
menghitung umur kronologi. Seorang anak memasuki sekolah dasar pada umur 6 tahun
dan in diperkirakan dapat mengalami kemajuan secara teratur dalam tugas-tuga sekolah
dilihat dalam kaitannya dengan faktor umur. Selanjutnya ada anggapan bahwa semua
anak diharapkan mampu menangkap/mengerti bahan-bahan pelajaran yang mempunyai

kesamaan materi dan penyajiannya bagi semua siswa pada kelas yang sama. Ketidak
mampuan yang jelas tampak pada siswa untuk menguasai bahan pelajaran umumnya
dijelaskan dengan pengertian faktor-faktor seperti kemalasan atau sikap keras kepala.
Penjelasan itu tidak mendasarkan kenyataan bahwa para siswa memang berbeda dalam
hal kemampuan mereka untuk menguasai satu atau lebih bahan pelajaran dan mungkin
berada dalam satu tingkat perkembangan.

mengategorikan perbedaan individual kedalam bidang-bidang berikut:3

1. Perbedaan fisik: usia, tingkat dan berat badan, jenis bertindak kelamin,
pendengaran, penglihatan, dan kemampuan.
2. Perbedaan sosial termasuk hubungan keluarga, suku, status, ekonomi, dan

2
menurut Landgren (1980: 579)
3
Garry 1963 (oxendine, 1984: 317)

4
agama.
3. Perbedaan kepribadian termasuk watak, motif, minat, dan sikap

4. Perbedaan inteligensi dan kemampuan dasar.

5. Perbedaan kecakapan atau kepandaian di sekolah.

a. Perbedaan Kognitif
Menurut Bloom, proses belajar, baik disekolah maupun diluar sekolah,
menghasilkan tiga pembentukan kemampuan yang dikenal sebagai taksonomi bloom,
yaitu kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik kemampuan kognitif merupakan
kemampuan yangberkaitan dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Setiap
orang inemiliki persepsi tentang pengamatan atau penyerapan atas suatu objek. Berarti
ia menguasai sesuatu yang diketahui, dalam arti pada dirinya terbentuk suatu persepsi,
dan pengetahuan itu diorganisasikan secara sistematik untuk menjadi miliknya. Setiap
saat, bila diperlukan, pengetahuan yang dimilikinya itu dapat diproduksi. Banyak atau
sedikit, tepat atau kurang tepat pengetahuan itu dapat dimiliki dan dapat diproduksi
kembali dan ini merupakan tingkat kemampuan kognitif seseorang.

b. Perbedaan Individu dalam Kecakapan Bahasa


Bahasa merupakan suatu kemampuan individu yang sangat penting dalam
kehidupannya. Kemampuan tiap individu dalam bahasa berbeda-beda, kemampuan
berbahasa merupakan kemampuan seseorang untuk menyatakan buah pikirannya dalam
bentuk ungkapan kata dan kalimat yang penuh makna, logis, dan sistematis.
Kemampuan berbahasa tersebut sangat dipengaruhi oleh faktor kecerdasan dan faktor
lingkungan. Faktor-faktor lain yang juga penting antara lain adalah faktor fisik,
terutama organ berbicara.

c. Perbedaan dalam Kecakapan Motorik


Kecakapan motorik atau kemampuan psikomotorik merupakan kemampuan
untuk melakukan koordinasi kerja saraf motorik yang dilakukan oleh saraf pusat untuk
melakukan kegiatan kegiatan-kegiatan tersebut terjadi karena kerja saraf yang sistematis.
Alat indra menerima rangsangan, rangsangan tersebut diteruskan melalui saraf sensoris
ke saraf pusat (otak) untuk diolah, dan hasilnya dibawa oleh saraf motoric untuk
memberikan reaksi dalam bentuk gerakan-gerakan atau kegiatan.

5
d. Perbedaan dalam Latar belakang
Dalam suatu kelompok siswa pada tingkat manapun, perbedaan latar belakang
dan pengalaman mereka masing-masing dapat memperlancar atau menghambat
prestasinya, terlepas dari potensi individu untuk menguasai bahan belajar. Pengalaman-
penmgalaman belajar yang dimiliki anak di rumah mempengaruhi kemampuan untuk
berprestasi dalam situasi belajar yang disajikan.

e. Perbedaan dalam Bakat


Bakat merupakan kemampuan khusus yang dibawa sejak lahir kemampuan
tersebut akan berkembang baik apabila mendapatkan rangsangan dan pemupukan secara
tepat. Sebaliknya bakat tidak dapat berkembang sama sekali, manakala lingkungan tidak
memberikan kesempatan untuk berkembang dalam arti tidak ada rasangan dan
pemupukan yang menyentuhnya dalam hal inilah makna pendidikan menjadi penting
artinya.

f. Perbedaan dalam Kesiapan Belajar


Di depan telah diuraikan, bahwa perbedaan latar belakang keluarga dan
lingkungan mempunyai pengaruh terhadap belajar. Perbedaan latar belakang tersebut,
yang meliputi perbedaan sosioekonomi dan sosiokultural, amat penting artinya bagi
perkembangan anak. Akibatnya anak-anak pada umur yang sama tidak selalu berada
pada tingkat kesiapan yang sama dalam menerima pengaruh dari luar yang lebih luas,
dalam hal ini pelajaran di sekolah. Dengan demikian, perbedaan perbedaan individu itu
tidak saja disebabkan oleh keragaman dalam rentang kematangan tetapi juga oleh
keragaman dalam latar belakang sebelumnya.

C. Aspek-aspek Pertumbuhan dan Perkembangan Individu


Dalam banyak buku, maka pertumbuhan sering diartikan sama dengan
perkembangan sehingga kedua istilah itu penggunaannya seringkali dipertukarkan
(interchange) untuk makna yang sama. Ada penulis yang suka menggunakan istilah
pertumbuhan saja da nada yang suka menggunakan istilah perkembangan saja. Dalam
buku ini istilah pertumbuhan diberi makna dan digunakan untuk menyatakan perubahan
perubahan ukuran fisik yang secara kuantitatif semakin besar atau panjang, sedangkan
istilah perkembangan diberi makna dan digunakan untuk menyatakan terjadinya
perubahan-perubahan aspek psikologis dan aspek sosial.

6
Setiap individu pada hakikatnya akan mengalami pertumbuhan fisik dan
perkembangan nonfisik yang meliputi aspek-aspek intelek, emosi sosial, bahasa, bakat
khusus, nilai dan moral, serta sikap. Berikut ini uraikan pokok-pokok pertumbuhan dan
perkembangan aspek-aspek tersebut

1. Pertumbuhan fisik.
Pertumbuhan manusia merupakan pertumbuhan fisik menjadi ibih besar dan
panjang. Dan prosesnya terjadi sejak anak sebelum lahir hingga dewasa.

a. Pertumbuhan Sebelum Lahir


Manusia itu ada dimulai dari satu proses pembuahan (pertemuan sel telur dan
sperma) yang membentuk suatu sel kehidupan, yang disebut embrio. Embrio manusia
yang telah berumur satu bulan, berukuran sekitar setengah sentimeter. Pada umur dua

bulan ukuran embrio itu membesar mencadi dua setengah sentimeter dan disebut janin
atau "fetus". Baru setelah satu bulan kemudian (jadi kandungan yang telah berumur tiga
bulan), janin atau fetus tersebut telah terbentuk menyerupai bayi dalam ukuran kecil.

b. Pertumbuhan Setelah Lahir


Pertumbuhan fisik manusia setelah lahir merupakan kelanjutan pertumbuhannya
sebelum lahir. Proses pertumbuhan fisik manusia berlangsung sampai masa dewasa.
Selama tahun pertama dalam pertumbuhannya, ukuran panjang badannya akan
bertambah menjadi sekitar sepertiga dari panjang badan semula dan berat badannya
dengan umur 25 tahun, perbandingan ukuran badan individu, dari pertumbuhan yang
kurang proporsional pada awal terbentuknya manusia (kehidupan sebelum lahir atau
prenatal) sampai dengan proporsi yang ideal di masa dewasa, dapat dilihat dari gambar
berikut.

Pertumbuhan fisik anak dibagi menjadi 4 periode utama, dua periode ditandai
dengan pertumbuhan yang cepat dan dua periode lainnya dicirikan oleh pertumbuhan
yang lambat. Selama periode pelahir dan bulan setelah lahir, pertumbuhan tubuhnya
sangat cepat. Pada akhir tahun pertama kehidupan pasca pertumbuhan seorang bayi
memperlihatkan tempo yang sedikir lambat dan kemudian menjadi stabil sampai anak
memasuki tahp remaja, atau tahap kematangan kehidupan seksualnya. Hal ini dapat
dimulai ketika anak berusia sekitar 8 sampai 12 tahun. Mulai saat itu sampai ia berumur
15 atau 16 tahun pertumbuhan fisiknya akan cepat kembali dan biasanya masa ini

7
disebut ledakan pertumbuhan pubertas. Periode ini kemudian akan disusul dengan
periode tenang kembali sampai mesuku tahap dewasa. Tinggi badan yang sudah dalam
periode keempat ini akan tetap sampai tua, tetapi berat tubuh masi dapat berubah-ubah.
Meskipun ada kenyataan bahwa daur pertumbuhan fisik dan dapat dikatakan teratur dan
dapat diramalkan, namun terjadi pula keanekaragaman"Jadwal waktu pertumbuhan fisik
anak sifatnya sangat iIndividual" 4

2. Intelek
Intelek atau daya pikir berkembang sejalan dengan pertumbuhan saraf otak
karena pikiran pada dasamya menunjukkan fungsi otak., maka kemampuan berpikir,
dipengaruhi oleh kematangan otak yang mampu menunjukkan fungsinya secara baik.
Pertumbuhan saraf yang telah matang akan diikuti oleh fungsinya dengan baik, dan oleh
karena itu seorang individu juga akan mengalami perkembangan kemampuan
berfikimya, mana kala pertumbuhan saraf pusat atau otaknya telah mencapai matang.
Perkembangan tingkat berfikir atau berkembang intelek akan diawali dengan
kemampuan mengenal yaitu untuk mengetahui dunia luar. Reaksi atau respon terhadap
rangsangan dari luar pada awalnya terkoordinasikan secara baik, hamper semua respon
yang diberikan bersifat reflex. Pada umur sekitar 4 (empat) bulan, respon yang bersifat
refleks mulai berkurang. Pemberian respon terhadap setiap rangsangan telah
terkoordinasikan. Sebagai contoh respon terhadap suara, sinar, dan warna mulai
ditunjukkan dengan gerakan pandangan mata ke arah asal rangsangan itu diberikan.

1. Tahap pertama : masa sensori motor (0.0-2.5 tahun)

Masa ketika bayi mempergunakan sistem pengindraan dan aktivitas motorik


untuk mengenal lingkungannya. Bayi memberikan reaksi motoric atas
rangsangan-rangsangan yang diterimanya dalam bentuk refleks, misalnya refleks
mencari puting susu ibu, refleks menangis, dan lain-lain. Refleks refleks ini
kemudian berkembang lagi menjadi gerakan gerakan yang lebih canggih,
misalnya berjalan.
2. Tahap kedua : masa pra-operasional (2.0-7.0)

4
" (Hurlock, 1991 : 114).

8
Ciri khas masa ini adalah kemampuan anak menggunakan symbol yang
mewakili sesuatu konsep. Misalnya kata "pisau plastic". Kata "pisau" atau tulis
"pisau" sebenarnya mewakili makna benda yang sesungguhnya. Kemampuan
simbolik ini memungkinkan anak melakukan tindakan-tindakan yang berkaitan
dengan hal-hal yang telah lewat, misalnya seorang anak yang pernah melihat
dokter berpraktek, akan (dapat) bermain "dokter-dokteran".
3. Tahap ketiga : masa konkreto operasional (7.0-11.0 tahun).

Pada tahap ini anak sudah dapat melkukan berbagai macam tugas yang konkret.
Anak mulai mengembangkan tiga macam operasi berpikir, yaitu:
a. Identifikasi : mengenali sesuatu

b. Negasi : mengingkari sesuatu, dan

c. Reproduksi : mencari hubungan timbal-balik antara beberapa hal.

4. Tahap keempat : masa operasional (11.0-dewasa).

Dalam usia remaja dan seterusnya seseorang sudah mampu berpikir abstrak dan
hipotesis. Pada tahap ini seseorang bisa memperkirakan apa yang mungkin
terjadi. La dapat mengambil kesimpulan dari suatu pernyataan seperti : kalau
mobil a lebih mahal daripada mobil b, sedangkan mobil lebih murah daripada

mobil b, maka ia dapat menyimpulkan mana mobil yang paling mahal dan yang
mana yang paling murah.
3. Emosi
Rasa dan perasaan merupakan salah satu potensi yang khusus dalam proses
pertumbuhan dan perkembangan manusia, banyak hal yang dibutuhkannya. Kebutuhan
setiap orang dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu kebutuhan jasmani dan
kebutuhan rohani. Kebutuhan-kebutuhan tersebut ada yang prima, yaitu kebutuhan yang
harus segera dipenuhi dan kebutuhan sekunder yang pemenuhnya dapat ditangguhkan.
Keinginan untuk segera memenuhi kebutuhan, terutama kebutuhan primer, merupakan
hal yang wajar bagi setiap individu. Jadi jika kebutuhan itu tidak segera terpenuhi maka
seseorang akan merasa kecewa, dan sebaliknya jika kebutuhan-kebutuhan itu dapat
dipenuhi dengan baik, maka ia akan senang dan puas. "kecewa","senang"dan"puas"
merupakan gejala perasaan yang mengandung Unsur senang dan tidak senang.

4. Sosial

9
Bayi lahir dalam keadaan yang sangat lemah. Ia tidak akan mampu hidup terus
tanpa bantuan orang lain. Manusia lain terutama ibunya, akan membantu bayi yang baru
lahir itu untuk dapat hidup terus. Jadi bayi, begitu juga setiap orang. Memerlukan orang
lain. Dengan perkataan lain, dalam proses pertumbuhan setiap orang tidak dapat berdiri
sendiri. Setiap manusia memerlukan lingkungan dan senantiasa memerlukan manusia
lainnya.

5. Bahasa
Fungsi bahasa adalah sebagai alat komunikasi. Setiap orang senantiasa
berkomunikasi denga dunia sekitarnya dengan orang orang disekitarnya. Sejak bayi
manusia telah berkomunikasi dengan dunia lain. "tangis" atau menangis di saat
kelahiran, mempunyai arti bahwa di samping menunjukkan gejala kehidupan juga
merupakan cara bayi itu berkomunikasi dengan sekitar. Pengertian bahasa sebagai alat
komunikasi dapat diartikan sebagai tanda, gerak, dan suara untuk menyampaikan isi
pikiran kepada orang lain. Dengan demikian, dalam berbahasa ada dua pilek yang
terlibat, yaitu pihak penyampian isi pikiran dan pihak penerimaan isi pikiran.

6. Bakat khusus
Bakat pada awalnya merupakan hal yang amat penting sehubungan dengan
bidang pekerjaan atau tugas. Kemudian bidang pendidikan juga memperhatikan masalah
bakat tersebut mengigat fungsi pendidikan itu adalah untuk mempersiapkan peserta
didik dalam masuku dunia kerja. Dalam proses pendidikan, bakat merupakan faktor
penting untuk mendapatkan pada perhatian cara mendidik. Bakat merupakan
kemampuan tertentu atau khusus yang dimiliki oleh seorang individu yang hanya
dengan rangsangan atau sedikit latihan, kemampuan itu dapat berkembang dengan baik
Sumadi Suryabrata (1984) menyimpulkan bahwa pengertian tentang bakat yang
dikemukakan oleh para ahli memang belum seragam diakui bahwa adanya perbedaan
dalam tiap-tiap defenisi bersifat saling melengkapi. Diantara berbagai defenisi tentang
bakat, Sumadi tampak lebih mengikuti defenisi yang dikemukakan oleh Guilford. Di
dalam definisi bakat yang dikemukakan Guilford (Sumadi: 1984), bakat mencakup tiga
dimensi, yaitu (i) dimensi preseptual, (ii) dimensi psikomotor, dan (iii) dimensi
intelektual. Ketiga dimensi itu menggambarkan bahwa kata tersebut mencakup
kemampuan dalam pengindraan, ketepatan dan kecepatan meņangkap makna, kecepatan

dan ketepatan bertindak, kemampuan berfikir inteligen. Atas dasar bakat yang

10
dimilikinya maka seorang individu akan mampu menunjukkan kelebihan dalam
bertindak dan menguasai serta memecahkan masalah dibandingkan dengan orang lain.

7. Sikap, nilai, dan moral ->serigala laku


Blom (Woolfolk dan Nicolich, 1984: 390) mengemukakan tiga sasaran, yaitu
penguasaan pengetahuan (kognitif), penguasaan nilai dan sikap (afektif), dan
penguasaan psikomotorik. Masa bayi masih belum mempersoalkan masalah moral, dan
motorik. Masa bayi masih belum dikenal hierarki nilai moral. Pada masa anak-anak
telah terjadi perkembangan moral yang relatif rendah (terbatas). Anak belum menguasai
nilai-nilai abstrak yang berkaitan dengan benar salah dan baik buruk. Hal ini
dikarenakan oleh pengaruh perkembangan intelek yang masih batas. Anak belum
mengetahui manfaat usatu ketentuan atau peraturan dan belum memiliki dorongan untuk
mengerti peraturan-peraturan dalam kehidupan.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Individu adalah manusia yang berkedudukan sebagai pribadi yang utuh, pilah,
tunggal, dank has. Ia sebagai subjek yang merupakan suatu kesatuan psiko-fisik
dengan berbagai kemampuannya untuk berhubungan dengan lingkungan,
dengan sesama, dan dengan Tuhan yang menciptakannya.
2. Manusia terus mengalami pertumbuhan fisik dan perkembangan psikis.
Pertumbuhan perkembangan tersebut dialami semenjak maausia masi di dalam
kandungan.
3. Istilah pertumbuhan.

4. Kelahiran merupakan suatu fase pertumbuhan fisik secara lengkap, yang


ditandai setiap organ atau bagian tubuh telah mampu berfungsi.
5. Pertumbuhan dan perkembangan manusia dipengaruhi oleh banyak faktor antara
lain keturunan, sosial ekonomi, sosial akulturasi, kesehatan, dan latar belakang
kehidupan keluarga.
6. Pertumbuhan fisik lebih lanjut berlangsung sejak lahir, dan masing-masing
orang mencapai tingkat kematangan dan mampu menjalankan fungsi dengan
baik. Kematangan pertumbuhan fisik yang ditandai oleh berfungsinya masing
masing organ. Berpengaruh terhadap perkembangan non-fisik, seperti berfikir,
bahasa sosial, emosi, dan pengenalan terhadap nilai, norma, dan moral.

12
DAFTAR PUSTAKA

BruderFIC, Admin. 2010. Deteksi Dini Terhadap Anak-Anak Berbakat,


(Online),(http://www.infokerja-jatim.com/img/favicon.ico), diakses 24 Oktober 2010)

Crowl.D.&CrowA.C. Educational Psyhology. American Book Company, 1958.

Gleitman, Henry. Psychology. New York: W.W. Norton & Co,1986. Gunarsa, Singgih

D. Dasar dan teori perkembangan anak. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia, 1990.

13
14
15
16
17
18
19

Anda mungkin juga menyukai