MAKALAH
DiajukanuntukMemenuhiTugas Mata Kuliah
Psikologi pendidikan
DosenPengampu:
Ammar KukuhWicaksono, M.Pd.
Oleh:
Fadel Muhammad Qodri NPM. 21.01.01.0079
Extrada Haryoko NPM. 21.01.01.0087
M.Ipnu Arif Frastiawan NPM. 21.01.01.0080
M.Alfin Salam NPM. 21.01.01.0082
الحمد هلل الذي رفع الدرجات لمن انخفض لجالله * وفتح البركات لمن انتصب لشكر افضاله * وأسكن الجنات لمن عرفه حق معرفته
* والصالة والسالم على من جزم بأنه أفضل الخلق كله * وعلى آله وأصحابه الذين بنوا أحوالهم على اتباع سنته * ومن تبعهم بإحسان
Segala puji hanya milik Allah yang telah melimpahkan segala karunianya yang tidak
terhingga, khususnya ni’mat Iman dan Islam, yang dengan keduanya diperoleh
kebahagiaan dunia dan akhirat.
Sholawat dan Salam semoga selalu tercurah atas Baginda Nabi Muhammad SAW,
dan atas keluarga dan sahabat beliau serta orang-orang yang mengikuti jejak langkah
mereka itu hingga akhir zaman.
Dengan mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT makalah ini telah dapat kami
selesaikan, dengan tema yang telah ditentukan. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada Bapak Ammar Kukuh Wicaksono,M.pd. sebagai Dosen
Pembimbing mata kuliah psikologi pendidikan, atas bimbingannya sehingga makalah ini
dapat terselesaikan dengan tepat waktu..
Akhirnya, kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, dan penuh
dengan kekurangan, mudah-mudahan bisa lebih disempurnakan lagi di masa-masa
mendatang.
Akhirnya semoga pekerjaan kita ini diberi pahala oleh Allah SWT. Amiin.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
C. Tujuan........................................................................................................... 1
A. Kesimpulan ................................................................................................... 12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Manusia adalah makhluk yang kompleks, dimana dapat disebut sebagai makhluk
yang dapat berfikir (homo sapiens); makhluk yang berbuat (homo faber); mahluk yang
dapat dididik (homo educandum). Manusia merupakan kesatuan dari makhluk individu
dan sosial, kesatuan jasmani dan rohani, dan sebagai makhluk Tuhan. Artinya manusia
merupakan kesatuan individu yang utuh dan tidak dapat dipisahkan.
Uraian tentang manusia di atas perlu kita pahami untuk mengetahui karakter dari
masing-masing peserta didik. Maka dari itu kami menyusun makalah dengan judul
Karakteristik Dan Perbedaan Individu.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dari penyusunan makalah dengan judul
“Karakteristik Dan Perbedaan Individu” ini dapat ditarik beberapa rumusan masalah
yaitu:
C. Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Individu
"Manusia adalah mahluk yang dapat dipandang dari berbagai sudut pandang.
Sejak ratusan tahun lalu, manusia telah menjadi salah satu objek filsafat, baik objek
formal yang mempersoalkan hakikat manusia maupun objek material yang
mempersoalkan manusia sebagai apa adanya manusia dan dengan berbagai kondisinya.
Sebagaimana dikenal adanya manusia sebagai mahluk yang berpikir atau "homo
sapiens", mahluk yang berbentuk atau "homo faber", mahluk yang dapat didik atau
"homo educandum", dan seterusnya merupakan pandangan pandangan tentang manusia
yang dapat digunakan untuk menetapkan cara pendekatan yang akan dilakukan terhadap
manusia tersebut. Berbagai pandangan itu membuktikan bahwa manusia adalah mahluk
yang kompleks. Kini bangsa indonesia telah menganut suatu pandangan, bahwa yang
dimaksud manusia secara utuh adalah manusia sebagai pribadi yang merupakan
pengejawantahan menunggalnya berbagai ciri atau karakter hakiki atau sifat kodrati
manusia yang seimbang antarberbagai segi, yaitu antara segi (i) individu dan sosial, (ii)
jasmani dan rohani, dan (iii) dunia dan akhirat. Keseimbangan hubungan tersebut
menggambarkan keselarasan hubungan antara manusia dengan dirinya, manusia dengan
sesama manusia, manusia dengan alam sekitar atau lingkungan, dan manusia dengan
Tuhan.
individu adalah kata benda dari individual yang berarti orang, perorangan, oknum
(Echols, 1975: 519).1
2. Karakteristik Individu
1
Menurut kamus Eechols &Shadaly
2
Setiap individu memiliki ciri dan sifat atau karakteristik bawaan (heredity) dan
karakteristik yang diperoleh dari pengaruh lingkungan. Karakter-karakter bawaan
merupakan karakteristik keturunan yang dimiliki sejak lahir, baik yang menyangkut
faktor biologis maupun faktor sosial psikologis. Pada masa lalu ada keyakinan,
kepribadian terbawa pembawaan (heredity) dan lingkungan; merupakan dua faktor yang
terbentuk karena faktor terpisah, masing-masing mempengaruhi kepribadian dan
kemampuan individu bawaan dan lingkungan dengan caranya sendiri-sendiri. Namun
kemudian makin disadari bahwa apa yang dipikirkan dan dikerjakan seseorang, atau apa
yang dirasakan oleh seorang anak, remaja atau dewasa, merupakan hasil dari perpaduan
antara apa yang ada di antara faktor-faktor biologis yang diturunkan dan dipengaruhi
lingkungan.
Natur dan nature merupakan istilah yang biasa digunakan untuk menjelaskan
karakteristik-karakteristik individu dalam hal fifik, mental,dan emosional pada setiap
tingkat perkembangan. Sejauh mana seseorang dilahirkan menjadi seorang individu
seperti "dia"atau sejauh mana seseorang individu dipengaruhi subjek penelitian dan
diskusi. Karakteristik bersifat tetap, sedang karakteristik yang berkaitan dengan sosial
psikologis lebih banyak dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
B. Perbedaan Individu
Dari bahasa bermacam-macam aspek perkembangan individu, dikenal ada dua
fakta yang menonjol, yaitu (i)semua manusia mempunyai unsur-unsur kesamaan di
dalam pola perkembangan dan (ii) di dalam pola yang bersifat umum dari apa yang
membentuk warisan manusia secara biologis dan sosial, tiap-tiap individu mempunyai
kecenderungan berbeda. Perbedaan-perbedaan tersebut secara keseluruhan lebih banyak
bersifat kuantitatif dan bukan kualitatif. Sejauh mana individu berbeda akan
mewujudkan kualitas perbedaan mereka atau kombinasi-kombinasi dari berbagai unsur
perbedaan tersebut.
3
Setiap orang, apakah ia seorang anak atau orang dewasa, dan apakah berada di
suatu kelompok atau seorang diri, ia disebut individu. Individu menunjukkan
kedudukan seseorang sebagai orang perorangan atau perseorangan. Sifat individual
adalah sifat yang berkaitan dengan orang perseorangan, berkaitan dengan perbedaan
individual perseorangan. Ciri dan sifat orang yang sátu berbeda dengan yang lain.
Perbedaan ini disebut perbedaan individu atau perbedaan individual. Maka "perbedaan"
dalam "perbedaan individual" menyangkut variansi yang terjadi,2 baik variansi pada
aspek fisik maupun psikologis seorang ibu memiliki seorang bayi, bertutur balwa
bayinya banyak menangis, banyak bergerak, dan kuat minum. Ibu lain juga memiliki
seorang bayi, menceritakan bahwa bayinya pendiam, banyak tidur, tapi kuat minum
cerita kedua ibu itu telah menunjukkan halwa kedua bayi itu memiliki ciri dan sifat yang
berbeda satu sama lainnya
1. Bidang-bidang Perbedaan
Upaya pertama yang dilakukan untuk mengetahui perbedaan individu. Sebelum
dilakukan pengukuran kapasitas mental yang mempengaruhio penilaian sekolah, adalah
menghitung umur kronologi. Seorang anak memasuki sekolah dasar pada umur 6 tahun
dan in diperkirakan dapat mengalami kemajuan secara teratur dalam tugas-tuga sekolah
dilihat dalam kaitannya dengan faktor umur. Selanjutnya ada anggapan bahwa semua
anak diharapkan mampu menangkap/mengerti bahan-bahan pelajaran yang mempunyai
kesamaan materi dan penyajiannya bagi semua siswa pada kelas yang sama. Ketidak
mampuan yang jelas tampak pada siswa untuk menguasai bahan pelajaran umumnya
dijelaskan dengan pengertian faktor-faktor seperti kemalasan atau sikap keras kepala.
Penjelasan itu tidak mendasarkan kenyataan bahwa para siswa memang berbeda dalam
hal kemampuan mereka untuk menguasai satu atau lebih bahan pelajaran dan mungkin
berada dalam satu tingkat perkembangan.
1. Perbedaan fisik: usia, tingkat dan berat badan, jenis bertindak kelamin,
pendengaran, penglihatan, dan kemampuan.
2. Perbedaan sosial termasuk hubungan keluarga, suku, status, ekonomi, dan
2
menurut Landgren (1980: 579)
3
Garry 1963 (oxendine, 1984: 317)
4
agama.
3. Perbedaan kepribadian termasuk watak, motif, minat, dan sikap
a. Perbedaan Kognitif
Menurut Bloom, proses belajar, baik disekolah maupun diluar sekolah,
menghasilkan tiga pembentukan kemampuan yang dikenal sebagai taksonomi bloom,
yaitu kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik kemampuan kognitif merupakan
kemampuan yangberkaitan dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Setiap
orang inemiliki persepsi tentang pengamatan atau penyerapan atas suatu objek. Berarti
ia menguasai sesuatu yang diketahui, dalam arti pada dirinya terbentuk suatu persepsi,
dan pengetahuan itu diorganisasikan secara sistematik untuk menjadi miliknya. Setiap
saat, bila diperlukan, pengetahuan yang dimilikinya itu dapat diproduksi. Banyak atau
sedikit, tepat atau kurang tepat pengetahuan itu dapat dimiliki dan dapat diproduksi
kembali dan ini merupakan tingkat kemampuan kognitif seseorang.
5
d. Perbedaan dalam Latar belakang
Dalam suatu kelompok siswa pada tingkat manapun, perbedaan latar belakang
dan pengalaman mereka masing-masing dapat memperlancar atau menghambat
prestasinya, terlepas dari potensi individu untuk menguasai bahan belajar. Pengalaman-
penmgalaman belajar yang dimiliki anak di rumah mempengaruhi kemampuan untuk
berprestasi dalam situasi belajar yang disajikan.
6
Setiap individu pada hakikatnya akan mengalami pertumbuhan fisik dan
perkembangan nonfisik yang meliputi aspek-aspek intelek, emosi sosial, bahasa, bakat
khusus, nilai dan moral, serta sikap. Berikut ini uraikan pokok-pokok pertumbuhan dan
perkembangan aspek-aspek tersebut
1. Pertumbuhan fisik.
Pertumbuhan manusia merupakan pertumbuhan fisik menjadi ibih besar dan
panjang. Dan prosesnya terjadi sejak anak sebelum lahir hingga dewasa.
bulan ukuran embrio itu membesar mencadi dua setengah sentimeter dan disebut janin
atau "fetus". Baru setelah satu bulan kemudian (jadi kandungan yang telah berumur tiga
bulan), janin atau fetus tersebut telah terbentuk menyerupai bayi dalam ukuran kecil.
Pertumbuhan fisik anak dibagi menjadi 4 periode utama, dua periode ditandai
dengan pertumbuhan yang cepat dan dua periode lainnya dicirikan oleh pertumbuhan
yang lambat. Selama periode pelahir dan bulan setelah lahir, pertumbuhan tubuhnya
sangat cepat. Pada akhir tahun pertama kehidupan pasca pertumbuhan seorang bayi
memperlihatkan tempo yang sedikir lambat dan kemudian menjadi stabil sampai anak
memasuki tahp remaja, atau tahap kematangan kehidupan seksualnya. Hal ini dapat
dimulai ketika anak berusia sekitar 8 sampai 12 tahun. Mulai saat itu sampai ia berumur
15 atau 16 tahun pertumbuhan fisiknya akan cepat kembali dan biasanya masa ini
7
disebut ledakan pertumbuhan pubertas. Periode ini kemudian akan disusul dengan
periode tenang kembali sampai mesuku tahap dewasa. Tinggi badan yang sudah dalam
periode keempat ini akan tetap sampai tua, tetapi berat tubuh masi dapat berubah-ubah.
Meskipun ada kenyataan bahwa daur pertumbuhan fisik dan dapat dikatakan teratur dan
dapat diramalkan, namun terjadi pula keanekaragaman"Jadwal waktu pertumbuhan fisik
anak sifatnya sangat iIndividual" 4
2. Intelek
Intelek atau daya pikir berkembang sejalan dengan pertumbuhan saraf otak
karena pikiran pada dasamya menunjukkan fungsi otak., maka kemampuan berpikir,
dipengaruhi oleh kematangan otak yang mampu menunjukkan fungsinya secara baik.
Pertumbuhan saraf yang telah matang akan diikuti oleh fungsinya dengan baik, dan oleh
karena itu seorang individu juga akan mengalami perkembangan kemampuan
berfikimya, mana kala pertumbuhan saraf pusat atau otaknya telah mencapai matang.
Perkembangan tingkat berfikir atau berkembang intelek akan diawali dengan
kemampuan mengenal yaitu untuk mengetahui dunia luar. Reaksi atau respon terhadap
rangsangan dari luar pada awalnya terkoordinasikan secara baik, hamper semua respon
yang diberikan bersifat reflex. Pada umur sekitar 4 (empat) bulan, respon yang bersifat
refleks mulai berkurang. Pemberian respon terhadap setiap rangsangan telah
terkoordinasikan. Sebagai contoh respon terhadap suara, sinar, dan warna mulai
ditunjukkan dengan gerakan pandangan mata ke arah asal rangsangan itu diberikan.
4
" (Hurlock, 1991 : 114).
8
Ciri khas masa ini adalah kemampuan anak menggunakan symbol yang
mewakili sesuatu konsep. Misalnya kata "pisau plastic". Kata "pisau" atau tulis
"pisau" sebenarnya mewakili makna benda yang sesungguhnya. Kemampuan
simbolik ini memungkinkan anak melakukan tindakan-tindakan yang berkaitan
dengan hal-hal yang telah lewat, misalnya seorang anak yang pernah melihat
dokter berpraktek, akan (dapat) bermain "dokter-dokteran".
3. Tahap ketiga : masa konkreto operasional (7.0-11.0 tahun).
Pada tahap ini anak sudah dapat melkukan berbagai macam tugas yang konkret.
Anak mulai mengembangkan tiga macam operasi berpikir, yaitu:
a. Identifikasi : mengenali sesuatu
Dalam usia remaja dan seterusnya seseorang sudah mampu berpikir abstrak dan
hipotesis. Pada tahap ini seseorang bisa memperkirakan apa yang mungkin
terjadi. La dapat mengambil kesimpulan dari suatu pernyataan seperti : kalau
mobil a lebih mahal daripada mobil b, sedangkan mobil lebih murah daripada
mobil b, maka ia dapat menyimpulkan mana mobil yang paling mahal dan yang
mana yang paling murah.
3. Emosi
Rasa dan perasaan merupakan salah satu potensi yang khusus dalam proses
pertumbuhan dan perkembangan manusia, banyak hal yang dibutuhkannya. Kebutuhan
setiap orang dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu kebutuhan jasmani dan
kebutuhan rohani. Kebutuhan-kebutuhan tersebut ada yang prima, yaitu kebutuhan yang
harus segera dipenuhi dan kebutuhan sekunder yang pemenuhnya dapat ditangguhkan.
Keinginan untuk segera memenuhi kebutuhan, terutama kebutuhan primer, merupakan
hal yang wajar bagi setiap individu. Jadi jika kebutuhan itu tidak segera terpenuhi maka
seseorang akan merasa kecewa, dan sebaliknya jika kebutuhan-kebutuhan itu dapat
dipenuhi dengan baik, maka ia akan senang dan puas. "kecewa","senang"dan"puas"
merupakan gejala perasaan yang mengandung Unsur senang dan tidak senang.
4. Sosial
9
Bayi lahir dalam keadaan yang sangat lemah. Ia tidak akan mampu hidup terus
tanpa bantuan orang lain. Manusia lain terutama ibunya, akan membantu bayi yang baru
lahir itu untuk dapat hidup terus. Jadi bayi, begitu juga setiap orang. Memerlukan orang
lain. Dengan perkataan lain, dalam proses pertumbuhan setiap orang tidak dapat berdiri
sendiri. Setiap manusia memerlukan lingkungan dan senantiasa memerlukan manusia
lainnya.
5. Bahasa
Fungsi bahasa adalah sebagai alat komunikasi. Setiap orang senantiasa
berkomunikasi denga dunia sekitarnya dengan orang orang disekitarnya. Sejak bayi
manusia telah berkomunikasi dengan dunia lain. "tangis" atau menangis di saat
kelahiran, mempunyai arti bahwa di samping menunjukkan gejala kehidupan juga
merupakan cara bayi itu berkomunikasi dengan sekitar. Pengertian bahasa sebagai alat
komunikasi dapat diartikan sebagai tanda, gerak, dan suara untuk menyampaikan isi
pikiran kepada orang lain. Dengan demikian, dalam berbahasa ada dua pilek yang
terlibat, yaitu pihak penyampian isi pikiran dan pihak penerimaan isi pikiran.
6. Bakat khusus
Bakat pada awalnya merupakan hal yang amat penting sehubungan dengan
bidang pekerjaan atau tugas. Kemudian bidang pendidikan juga memperhatikan masalah
bakat tersebut mengigat fungsi pendidikan itu adalah untuk mempersiapkan peserta
didik dalam masuku dunia kerja. Dalam proses pendidikan, bakat merupakan faktor
penting untuk mendapatkan pada perhatian cara mendidik. Bakat merupakan
kemampuan tertentu atau khusus yang dimiliki oleh seorang individu yang hanya
dengan rangsangan atau sedikit latihan, kemampuan itu dapat berkembang dengan baik
Sumadi Suryabrata (1984) menyimpulkan bahwa pengertian tentang bakat yang
dikemukakan oleh para ahli memang belum seragam diakui bahwa adanya perbedaan
dalam tiap-tiap defenisi bersifat saling melengkapi. Diantara berbagai defenisi tentang
bakat, Sumadi tampak lebih mengikuti defenisi yang dikemukakan oleh Guilford. Di
dalam definisi bakat yang dikemukakan Guilford (Sumadi: 1984), bakat mencakup tiga
dimensi, yaitu (i) dimensi preseptual, (ii) dimensi psikomotor, dan (iii) dimensi
intelektual. Ketiga dimensi itu menggambarkan bahwa kata tersebut mencakup
kemampuan dalam pengindraan, ketepatan dan kecepatan meņangkap makna, kecepatan
dan ketepatan bertindak, kemampuan berfikir inteligen. Atas dasar bakat yang
10
dimilikinya maka seorang individu akan mampu menunjukkan kelebihan dalam
bertindak dan menguasai serta memecahkan masalah dibandingkan dengan orang lain.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Individu adalah manusia yang berkedudukan sebagai pribadi yang utuh, pilah,
tunggal, dank has. Ia sebagai subjek yang merupakan suatu kesatuan psiko-fisik
dengan berbagai kemampuannya untuk berhubungan dengan lingkungan,
dengan sesama, dan dengan Tuhan yang menciptakannya.
2. Manusia terus mengalami pertumbuhan fisik dan perkembangan psikis.
Pertumbuhan perkembangan tersebut dialami semenjak maausia masi di dalam
kandungan.
3. Istilah pertumbuhan.
12
DAFTAR PUSTAKA
Gleitman, Henry. Psychology. New York: W.W. Norton & Co,1986. Gunarsa, Singgih
D. Dasar dan teori perkembangan anak. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia, 1990.
13
14
15
16
17
18
19