Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PERKEMBANGAN KEHIDUPAN PRIBADI, PENDIDIKAN,

KARIER DAN BERKELUARGA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perkembangan Peserta Didik

Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Ersis Warmansyah Abbas, M.Pd
Melisa Prawita Sari, M.Pd

Disusun Oleh:

KELOMPOK 9

Muhammad Aldi Permana 2210111310001


Putri Nor Rahayu 2210111220019

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2022
Kata Pengantar

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang telah memberikan
kekuatan dan kesempatan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang
berjudul "Perkembangan Kehidupan Pribadi, Pendidikan, Karier, dan Kehidupan
Berkeluarga" tepat pada waktunya. Tak lupa pula shalawat dan salam saya haturkan kepada
Rasulullah Shallahu ‘Alaihi Wasallam yang telah membawa kita dari alam kebodohan ke
alam yang penuh petunjuk ini. Kami yang bertanggung jawab atas tugas makalah ini, telah
berusaha semaksimal mungkin untuk membuat tugas ini dengan baik dan benar. Sebelumnya
kami mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada:

1) Prof. Dr Ersis Warmansyah Abbas, M. Pd dan Melisa Prawita Sari, M.Pd. selaku
dosen pengampu mata kuliah Perkembangan Peserta Didik
2) Orang tua, yang selalu memberikan do’a dan dukungannya kepada kami sehingga
kami selalu termotivasi.
3) Rekan-rekan yang selalu memberikan support dalam penyelesaian makalah ini

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Sehingga penulis
sangat terbuka atas saran dan kritik untuk kesempurnaan dari makalah ini. Semoga makalah
ini memberikan banyak manfaat bagi masyarakat yang membacanya. Akhir kata, kami
ucapkan terima kasih.

Banjarmasin, 9 September 2022

Kelompok 9

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................ 3
C. Tujuan…............................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Perkembangan Kehidupan Pribadi....................................... 4
B. Perkembangan Kehidupan Pendidikan dan Karir…............ 6
C. Perkembangan Kehidupan Berkeluarga............................... 9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................... 11
B. Saran..................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan adalah serangkaian proses progresif yang terjadi sebagai akibat
dari proses kematangan dan pengalaman (Hurlock, 1993:2). Manusia tidak pernah
statis. Semenjak pembuahan hingga ajal selalu terjadi perubahan, baik secara fisik
maupun secara psikologis. Perkembangan merupakan proses yang menggambarkan
perilaku kehidupan sosial psikologi manusia pada posisi yang harmonis di dalam
lingkungan masyarkat yang lebih luas dan kompleks. Tugas-tugas perkembangan
dikaitkan dengan fungsi belajar, karena pada hakikatnya perkembangan kehidupan
manusia dipandang sebagai upaya mempelajari norma kehidupan dan masyarakat agar
ia mampu melakukan penyesuaian diri dengan baik dikehidupan nyata.

Perkembangan Kehidupan Pribadi Sebagai Individu menurut Havighurst,


adalah tugas-tugas yang harus diselesaikan individu pada fase-fase atau periode
kehidupan tertentu, dan apabila berhasil mencapainya mereka akan berbahagia, tetapi
sebaliknya apabila mereka gagal akan menimbulkan kekecewaan bagi individu,
penolakan oleh masyarakat dan kesulitan untuk tugas perekembangan berikutnya.
Adapun yang menjadi sumber dari pada tugas-tugas perkembangan tersebut menurut
Havighurst adalah kematangan fisik, tuntutan masyarakat atau budaya dan nilai-nilai
dan aspirasi individu.

Pendidikan, karier, dan kehidupan berkeluarga sendiri adalah hal yang saling
berkaitan, bahkan tidak dapat dipisahkan. Hal ini dapat kita saksikan bahwa untuk
menempuh suatu karier yang bagus, diperlukan pendidikan yang menunjang baik itu
pendidikan formal dari sekolah dan perguruan tinggi maupun pendidikan informal
yang didapat dari keluarga dan pembelajaran secara langsung di masyarakat. Dengan
dipenuhinya pendidikan maka manusia pasti akan menyongsong karier yang
cemerlang dan tentu saja harus diiringi dengan kerja keras dan doa karena walau
pendidikan kita mencukupi tapi tidak diiringi dengan kerja keras maka sulit untuk

1
mendapatkan karier yang kita inginkan, oleh karena itu dalam makalah ini akan kami
bahas mengenai tugas perkembangan kehidupan pribadi, pendidikan dan karier, dan
kehidupan berkeluarga.

2
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perkembangan kehidupan pribadi sebagai individu?
2. Bagaimana perkembangan kehidupan pendidikan dan kehidupan karier?
3. Bagaimana perkembangan kehidupan berkeluarga?

C. Tujuan
1. Mengetahui perkembangan kehidupan pribadi sebagai individu.
2. Mengetahui perkembangan kehidupan pendidikan dan kehidupan karir.
3. Mengetahui perkembangan kehidupan berkeluarga.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Perkembangan Kehidupan Pribadi


1. Pengertian Kehidupan Pribadi
Pengertian mengenai kehidupan pribadi sebagai individu memang sedikit sulit
untuk dijelaskan secara etimologi, Sehingga maksud pengertian kehidupan di sini
adalah upaya manusia sebagai mahkluk individu, yang mandiri, mampu mengurus diri
sendiri, sampai dengan mampu mengatur dan memenuhi kebutuhan serta tugasnya.
Begitu pula dengan kebutuhannya sendiri, setiap manusia memiliki kebutuhan yang
berbeda-beda. Oleh karena itu setiap pribadi akan dengan sendirinya menampakkan
ciri yang khas yang berbeda dengan pribadi yang lain.

2. Karakteristik kehidupan pribadi


Kekhususan kehidupan pribadi bermakna bahwa segala kebutuhan dirinya
memerlukan pemenuhan dan terkait dengan masalah-masalah yang tidak dapat
disamakan dengan individu yang lain. Oleh karenanya, setiap pribadi akan dengan
sendirinya menampakkan ciri yang khas yang berbeda dengan pribadi yang lain.
Berkaitan dengan aspek sosio-psikologis, setiap pribadi membutuhkan
kemampuan untuk menguasai sikap dan emosinya serta sarana komunikasi untuk
bersosialisasi. Dengan demikian, masalah kehidupan pribadi merupakan bentuk
integrasi antara faktor fisik, sosial budaya, dan faktor psikologis. Disamping itu,
seorang individu juga membutuhkan pengakuan dari pihak lain tentang harga dirinya,
baik dari keluarganya sendiri maupun dari luar keluarganya. Tiap orang mempunyai
harga diri dan berkeinginan untuk selalu mempertahankan harga diri tersebut.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Pribadi


● Lingkungan Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama bagi setiap manusia,
khususnya untuk tempat anak berkembang. Sesuai dengan tugas keluarga
dalam melaksanakan misinya sebagai penyelenggara pendidikan yang
bertanggung jawab, yaitu mengutamakan pembentukan pribadi anak, moral,
dan etika

4
● Lingkungan Masyarakat
Lingkungan masyarakat merupakan tempat kedua setelah lingkungan keluarga
untuk seorang individu mengekspresikan dirinya. Sama seperti lingkungan
keluarga, di dalam lingkungan masyarakat pun perkembangan pribadi dapat
terbentuk, yaitu melalui budaya dan adat yang dianut.
● Pola Asuh
Pada dasarnya, pola asuh itu ditentukan oleh orang tua. Baik untuk
pertumbuhan dan perkembangan anak, sampai pada pola asuh untuk
pendidikannya. Hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain faktor
budaya, agama, kebiasaan, dan kepercayaan, serta pengaruh kepribadian orang
tua.
● Keturunan
Faktor keturunan ini juga memiliki pengaruh dalam perkembangan pribadi.
Jelas maksud keturunan di sini adalah menganai genetika yang diturunkan
oleh orang tua kepada anak atau generasinya. Hal ini tidak bisa ditolak karena
bersifat fitrah atau pemberian dari Tuhan
● Pendidikan
Hakikat tujuan pendidikan adalah untuk membentuk pribadi setiap individu
yang berintelektual dan bermoral. Hal ini jelas akan menentukan bagaimana
perkembangan pribadi setiap individu. Bahkan etika dan moral seseorang
dapat dilihat dan diukur dengan melihat taraf pendidikan yang ditempuhnya
atau caranya belajar.
● Teknologi
Tidak dapat dipungkiri lagi, dengan laju perkembangan teknologi, maka
perkembangan pribadi sebagai individu juga akan mengalami perubahan dan
perkembangan, baik untuk menuju ke arah positif atau ke arah negatif, karena
akan menetukan bagaimana tindakan dan keputusan setiap pribadi dalam
melakukan tindakan atau bagaimana perilakunya.

4. Pengaruh Perkembangan Pribadi Terhadap Tingkah Laku


Kehidupan yang dibentuk dari berbagai aspek dan faktor perkembangannya
yang amat kompleks, heterogen (beragam), dan herediter (berkesinambungan). Di
mana kehidupan sekarang dipengaruhi oleh kehidupan sebelumnya atau latar
belakangnya, sementara kehidupan selanjutnya akan ditentukan oleh kehidupan saat

5
ini. Begitu pulahalnya dengan perilaku seorang individu, terbentuknya perilaku yang
mencerminkan bagaimana etika dan moral seseorang itu dibentuk dari awal dia hidup
di dunia sampaicara mereka dalam berinteraksi dan mengintegrasikan dirinya dengan
lingkungan yang ditentukan dengan perkembangan kehidupannya sebelumnya, dan
akan kehidupannyasaat sekarang akan menentukan kehidupannya selanjutnya.
Sehingga kehidupan pribadi yang paripurna (lengkap), yaitu yang terbentuk secara
terpadu dan harmonis, memungkinkan besar akan membentuk tingkah laku yang
paripurna juga. Di mana diaakan mampu menghadapi dan memecahkan berbagai
permasalahan denganpengendalian emosi secara matang, tertib, disiplin, dan penuh
tanggung jawab

B. Perkembangan Kehidupan Pendidikan dan Karier


1. Pengertian Kehidupan Pendidikan Dan Karier
Perkembangan kehidupan pendidikan adalah usaha untuk menumbuhkan dan
mengembangkan potensi-potensi pembawaan, baik jasmani maupun rohani sesuai
dengan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat dan kebudayaan (M Anwar, 20: 2015).
Perkembangan karier ialah memasuki sebuah pekerjaan menandakan dimulainya
peran dan tanggung jawab baru bagi individu. Tuntunan peran karier terhadap
kompetensi menunjukkan sangat tinggi pada fase usia dewasa awal. Ketika individu
memasuki dunia pekerjaan untuk pertama kalinya, kecenderungan dihadapkan kepada
masalah dan kondisi yang tidak mereka antisipasi sebelumnya. Transisi dipelukan
ketika individu mencoba untuk menyesuaikan diri dengan peran yang baru.
Memenuhi tuntunan karier dan penyesuaian diri dengan peran yang baru adalah
penting bagi individu pada fase ini (Heise, 1991; Smither, 1988).

2. Karakteristik kehidupan pendidikan dan karier


Pada saat memasuki usia remaja telah terbentuk cita-cita saat memasuki usia
dewasa nanti sehingga pada masa remaja inilah tergambar minat mereka untuk
memilih jenis pekerjaan yang mereka inginkan. Untuk mencapai hal itu remaja harus
memiliki pengetahuan dan keterampilan yang harus dimiliki, dan untuk mendapat
pengetahuan dan keterampilan itu maka remaja harus mengikuti pendidikan yang
merupakan persiapan baginya untuk memasuki dunia kerja dengan pengetahuan dan
keterampilan yang diperoleh selama menempuh pendidikan.

6
Pada masa SMP remaja sudah mulai diperkenalkan dengan system pendidikan
yang memiliki banyak guru dan setiap guru memiliki karakteristik yang berbeda, hal
ini menunjukkan kepada remaja bahwa mereka harus mampu menyesuaikan diri
dengan berbagai macam lingkungan yang akan dihadapinya nanti. Sedang pada saat
mereka memasuki tingkat SMA para remaja itu harus mampu berlatih menentukan
pilihan dengan adanya penjurusan.
Remaja sendiri memiliki tiga lingkungan pendidikan yang kompleks dan
saling berkaitan satu sama lain, yaitu:
1. Lingkungan Pendidikan Keluarga
Yaitu pendidikan yang dilaksanakan oleh keluarga yang bertujuan untuk
menanamkan nilai-nilai moral yang berlaku dimasyarakat. Pola pendidikan anak
dalam setiap keluarga berbeda karena pandangan hidup masing-masing keluarga yang
berbeda, yang mana ada yang berorientasi dengan kehidupan agama, sosial, maupun
ekonomi dalam mendidik anaknya.
Dalam lingkungan keluarga, remaja adalah peserta didiknya dan orang tuanya
adalah pendidik atau guru bagi mereka. Dalam lingkungan keluarga sendiri ada 3 pola
pendidikan yaitu pola otoriter, demokratis, dan liberal yang mana yang paling baik
adalah pola pendidikan demokratis yang oleh ki hajar dewantara dirumuskan dalam
Ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun karsa, dan tut wuri handayani.

2. Lingkungan Pendidikan Masyrakat


Yaitu lingkungan pendidikan yang ada dalam masyarakat dalam bentuk
pendirian kelompok-kelompok atau paguyuban dan pendidikan kursus yang sengaja
disediakan untuk anak dan remaja dalam mempersiapkan kehidupan mereka
dikemudian hari. Pendidikan yang diselenggarakan masyarakat pada dasarnya
berorientasi pada penyiapan remaja untuk memasuki dunia kerja. Selain itu
pendidikan masyarakat juga menanamkan norma-norma masyarakat yang disetujui
secara umum oleh masyarakat.

3.Lingkungan Sekolah
Yaitu lingkungan pendidikan yang artificial yang sengaja diciptakan untuk
membina peserta didik ke arah tujuan yaitu menamkan pengetahuan dan keterampilan
kepada peserta didik sebagai bekal kehidupannya nanti. Dunia pendidikan, baik jalur
sekolah maupun luar sekolah yang menyediakan berbagai jenis program yang

7
diperkirakan relevan dengan jenis kebutuhan tenaga kerja yang ada pada masyarakat.
Untuk menetapkan pilihan jenis pendidikan dan pekerjaan yang diidamkan banyak
faktor yang mempengaruhinya. Faktor prestasi, prediksi masa depan yang
menggambarkan minat dan bakatnya, faktor kehidupan yang dilihat dari lingkungan
sekitarnya, dan kemampuan daya saing setiap individu

3. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Perkembangan Kehidupan Pendidikan dan


Karier
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kehidupan
pendidikan dan karier adalah:
a) Faktor Sosial Ekonomi
Kondisi sosial ekonomi keluarga banyak menentukan perkembangan
kehidupan pendidikan dan karier anak. Faktor ini juga menjadi pertimbangan
anak dalam menentukan studinya, demikian juga pekerjaan dan penghasilan
orang tua yang berbeda dapat menyebabkan perbedaan aspirasi orangtua
terhadap pendidikan anak, fasilitas yang diberikan pada anak, dan waktu yang
disediakan untuk mendidik anaknya.
b) Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan disini meliputi 3 macam :
1. Lingkungan Keluarga, karena dipandang sebagai faktor penentu utama
terhadap perkembangan anak.
2. Lingkungan Sekolah, karena lingkungan sekolah merupakan faktor penentu
bagi perkembangan kepribadian anak, baik dalam cara berfikir, bersikap,
maupun berperilaku.
3. Lingkungan teman sebaya, yang mana mempunyai peranan cukup penting
bagi perkembangan dirinya.

c) Faktor Pandangan Hidup

Lingkungan dapat membentuk suatu pandangan hidup seseorang. Pandangan hidup


tampak pada pendirian seseorang, terutama dalam menyatakan cita-cita hidupnya.
Dalam pemilihan pendidikan sendiri, seorang remaja dipengaruhi latar belakangnya,
yaitu pada remaja dari keluarga kurang mampu akan bagaiamana caranya menjadi
sukses.

8
4. Pengaruh Perkembangan Kehidupan Pendidikan dan Karier Terhadap Tingkah laku
dan Sikap
Pada beberapa keluarga memandang pendidikan kurang penting sebab mereka
hanya melihat pendidikan dari jenjang pendidikan dasar yang mana mengajarkan
ilmu-ilmu dasar yang memang belum dapat diaplikasikan untuk mendapat pekerjaan.
Sikap remaja terhadap pendidikan sekolah sangat dipengaruhi oleh karakteristik guru
yang mengajarnya. Guru yang baik di mata remaja bukan hanya tergantung pada
keadaan guru tersebut melainkan pada banyak aspek yang mana yang paling utama
adalah bagaimana guru itu “menolong dan membantu muridnya” dengan memberi
nilai yang tinggi. Hal ini sangat berbahaya bagi sekolah karena mengaburkan tugas
guru yaitu membimbing dan menilai berdasarkan faktor objektif dan tidak hanya
mengandalkan emosionalnya

C. Perkembangan Kehidupan Berkeluarga


1. Pengertian Kehidupan Berkeluarga
Kehidupan berkeluarga memiliki arti kehidupan yang mempunyai cita-cita dan
harapan, bukan sekadar kebersamaan. Cita-citanya adalah untuk membentuk keluarga
yang bahagia dan kekal serta mendapatkan anak keturunan yang saleh dan salehah.
Menurut Horton dan Hurt keluarga adalah:
(1) Suatu kelompok yang mempunyai nenek moyang yang sama.
(2) Suatu kelompok kekerabatan yang disatukan oleh darah dan perkawinan
(3) Pasangan perkawinan dengan atau tanpa anak
(4) Pasangan tanpa nikah yang mempunyai anak
(5) Para anggota suatu komunitas yang biasanya mereka ingin disebut sebagai
keluarga
Dalam halnya berkeluarga akan ada yang namanya jatuh cinta yaitu ketika seorang
laki laki yang menyukai seorang perempuan ataupun sebaliknya. Alasan atau faktor
yang mempengaruhi jatuh cinta bermacam-macam, antara lain adalah faktor
kepribadian, faktor fisik, faktor budaya, latar belakang keluarga, dan faktor
kemampuan. Seperti halnya ada istilah pemilihan pasangan berdasarkan bibit, bebet,
dan bobot. Cinta inilah yang menjadi awal dari terbentuknya sebuah keluarga kelak

9
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kehidupan berkeluarga
Hal hal yang mempengaruhi kehidupan berkeluarga antara lain
a. Faktor Biologis
b. Faktor Psikologis
c. Kesamaan dalam ras, bangsa, agama
d. Status sosial ekonomi

10
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Menjalani perkembangan bagi remaja tidak lain adalah melaksanakan tugas-
tugas, yaitu mempersiapkan dirinya untuk dapat diterima sebagai individu yang
mampu berdiri sendiri di dalam melaksanakan kehidupan bermasyarakat. Tugas-
tugas itu meliputi tugas kehidupan pribadi, tugas dalam kehidupan sosial, dan tugas
dalam kehidupan keluarga. Dalam menjalankan tugas- tugas tersebut laki- laki
berbeda dengan wanita, baik mengenai tugas dalam perkembangan fisik maupun
dalam perkembangan psikologis

B. SARAN
Saran yang dapat kami berikan adalah sebagai calon pendidik maka sebaiknya
kita bisa memahami proses perkembangan kehidupan pribadi, pendidikan dan karier,
dan kehidupan berkeluarga, faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan tersebut
dan permasalahan-permasalahan yang dihadapi. Jadi, marilah kita memahami
perkembangan kehidupan dengan baik dan memaknainya dengan hal yang baik pula
agar kelak kita memperoleh sebuah warna yang positif dalam lingkungan keluarga
maupun lingkungan sosial masyarakat.

11
DAFTAR PUSTAKA

Anwar, M. (2015). Filsafat Pendidikan. Kencana.

Garrison, Carl. Psychology of Adolescence. New Jersey : Prentice-Hall, Inc, 1956.

Hurlock, E. B. Psikologi Perkembangan. Jakarta : Erlangga. 1990

Irwan, Syaiful (2017) Hidup Berkeluarga dengan Bukan Sekedar Kebersamaan.


(https://hidayatullah.com/konsultasi/keluarga-sakinah/read/2017/07/19/120078/
memahami-arti-hidup-berkeluarga.html, diakses 12 September 2022)

Kasiram, Moh. Human Development and Education (Saduran Bebas). Surabaya :


Penerbit Sinar Wijaya. 1985.

Mustaqim, Imam (2013) Perkembangan Kehidupan Pribadi.


(https://imammalik11.wordpress.com/2013/11/06/perkembangan-kehidupan-pribadi/
#:~:text=Kehidupan%20pribadi%20seseorang%20individu%20merupakan
%20kehidupan%20yang%20utuh,yang%20terpadu%20secara%20integrative
%20dengan%20factor%20lingkungan%20kehidupan, diakses 12 September 2022)

N, Syamsu Yusuf L, dan Nani M. Sugandhi. Perkembangan Peserta Didik. Depok :


Rajawali Pers

Rahmat, Pupu Saeful. 2018. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta Timur : Bumi
Aksara

Sugiharti, Trias (2017) Perkembangan Kehidupan Pribadi Sebagai Individu.


(https://www.academia.edu/44357783/PERKEMBANGAN_KEHIDUPAN_PRIBAD
I_SEBAGAI_INDIVIDU, diakses 10 September 2022)

Suhendi, Hendi H, Wahyu, Ramdani. Pengantar Studi Sosiologi Keluarga. Bandung :


Pustaka Setia , 2001.

12

Anda mungkin juga menyukai