Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENGARUH TIMBAL BALIK ANTARA SEKOLAH,


KELUARGA, DAN MASYARAKAT
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar dasar pendidikan

Dosen Pembimbing : Naomi Fahma, M.Pd

Disusun Oleh :

Kelompok 6

5.Wahyu Kurniawan

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH KLATEN

2022
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah atas kehadirat Allah yang dengan Rahmat-Nya akhirnya


makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Sholawat serta salam semoga selalu tercurah
kepada Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wasallam, kepada keluarga, sahabat, dan
para pengikutnya hingga hari perhitungan nanti Aamiin. Makalah yang berjudul
“Pengaruh Timbal Balik Antara Sekolah, Keluarga, dan Masyarakat” ini disusun guna
memenuhi tugas terstruktur kelompok pada mata kuliah “Dasar-Dasar Pendidikan” yang
diampu oleh Naomi Fahma, M.Pd, Prodi Pendidikan Agama Islam Jurusan Tarbiyah di
Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah Klaten ( STAIM Klaten). Penulisan
makalah ini juga dimaksudkan sebagai media untuk mengembangkan dan meningkatkan
kemampuan dalam penelitian serta penulisan Karya Ilmiah mahasiswa. Makalah ini tidak
akan terwujud tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, baik moril maupun
materil. Untuk itu, tim penyusun menyampaikan pernghargaan yang setinggi-tingginya
dan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Akhirnya, kritik dan saran dari para pembaca sangat kami harapkan demi kesempurnaan di
masa mendatang. Dan kiranya, makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Semoga Allah
Shubhanahu wata’ala berkenan menjadikan Karya Ilmiah ini sebagai amal jariyah bagi tim
penyusun serta pihak-pihak yang pandanganya dikutip dalam makalah ini. Aamiin.

Klaten, 25 November 2022


DAFTAR ISI

Kata pengantar..................................................................................................

Daftar
isi.............................................................................................................

BAB I. Pendahuluan

1.1 Latar belakang........................................................................................


1.2 Rumusan masalah...................................................................................
1.3 Tujuan.....................................................................................................

Bab II. Pembahasan

2.1Pembinaan dan tanggung jawab Pendidikan pada orang tua (keluarga)


2.2Pembinaan dan tanggung jawab Pendidikan sekolah………………….
2.3Pembinaan dan tanggung jawab Pendidikan masyarakat……………...
2.4Pembinaan Kerjasama antara orang tua, sekolah, dan masyarakat……
2.5Pengaruh timbal balik antara sekolah dengan masyarakat…………….

Bab III. Penutup

3.1 Kesimpulan.............................................................................................

Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan peserta didik pada umumnya dipengaruhi oleh beberapa faktor,


yakni hereditas, lingkungan proses perkembangan dan anugerah. Khusus faktor
lingkungan disana terdapat peranan tri pusat pendidikan (Lingkungan keluarga, sekolah,
dan masyarakat) yang saling berhubungan baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-
sama.
Keluarga memiliki peranan penting untuk membentuk kepribadian dan watak
anggota keluarganya. Dari satuan terkecil itu terbentuklah gagasan untuk terus
mewariskan standar watak dan kepribadian yang baik yang diakui oleh semua golongan
masayarakat, dan salah satu institusi yang mewarisakan kepribadian dan watak kepada
masayarakat adalah sekolah.

Pendidikan adalah upaya yang memang secara sadar terencana yang dilakukan
melalui proses untuk mengembangkan potensi dasar secara jasmani dan rohani agar bisa
menggapai segala tujuan. Sebagaimana pendidikan umumnya, kita mengetahui bahwa
pendidikan merupakan suatu kegiatan yang universal dalam kehidupan manusia, baik
dalam lingkungan keluarga yaitu orang tua sebagai pendidik di dalam keluarga dan guru
di lingkungan sekolah. Pengaruh serta timbal balik pendidikan di sekolah, keluarga, dan
masyarakat sangatlah penting karena itu sangat menentukan kejiwaan serta tingkah laku
anak didik dalam kehidupan sosial masyarakat. Untuk itu, dalam makalah ini akan
membahas tentang pengaruh timbal balik antara sekolah, keluarga, dan lingkungan.

B. Rumusan masalah

1. Pembinaan dan Tanggung Jawab Pendidikan pada Orang Tua


2. Pembinaan dan Tanggung Jawab Pendidikan Sekolah
3. Pembinaan dan Tanggung Jawab Pendidikan oleh Masyarakat
4. Pembinaan Kerjasama antara Orang Tua, Sekolah dan Masyarakat
5. Pengaruh Timbal Balik antara Sekolah dengan Masyarakat

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui Pembinaan dan Tanggung Jawab Pendidikan pada Orang Tua
2. Untuk mengetahui Pembinaan dan Tanggung Jawab Pendidikan Sekolah
3. Untuk mengetahui Pembinaan dan Tanggung Jawab Pendidikan oleh Masyarakat
4. Untuk mengetahui Pembinaan Kerjasama antara Orang Tua, Sekolah dan Masyarakat
5. Untuk mengetahui Pengaruh Timbal Balik antara Sekolah dengan Masyarakat

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pembinaan dan Tanggung Jawab Pendidikan Pada Orang Tua (Keluarga)

Keadaan tiap-tiap keluarga berlain-lainan pula satu sama lain. Ada keluarga yang
kaya, ada yang kurang mampu. Ada keluarga yang selalu diliputi oleh suasana tenang dan
tentram, ada pula yang selalu gaduh, bercekcok dan sebagainya. Dengan sendirinya,
keadaan dalam keluarga yang bermacam-macam coraknya itu akan membawa pengaruh
yang berbeda-beda pula terhadap pendidikan anak. Bagaimana cara mendidik yang
berlaku dalam keluarga itu, demikianlah cara anak itu mereaksi terhadap lingkungannya.

Jika dalam lingkungan keluarga anak itu dibesarkan dan dididik oleh orang tua/
lingkungan keluarga yang mengetahui akan kehendaknya dan berdasarkan kasih sayang
kepadanya, ia akan tumbuh menjadi anak yang tenang dan mudah menyesuaikan diri
terhadap orang tua dan anggota-anggota keluarga lainnya, serta terhadap teman-
temannya. Wataknya akan berkembang dengan tidak mengalami kesulitan-kesulitan yang
besar.

Sebaliknya jika di dalam lingkungan keluarganya ia selalu dianggap dan


dikatakan masih kecil dan karena itu belum dapat melakukan sesuatu, kemungkinan besar
anak itu akan menjadi orang yang selalu merasa kecil, tidak berdaya, tidak sanggup
mengerjakan sesuatu. Ia akan berkembang menjadi orang yang bersifat masa bodoh,
kurang mempunyai perasaan harga diri.

Mengingat buruknya akibat tersebut, dan tidak sesuai lagi dengan alam
kemerdekaan kita sekarang ini, maka perlu kiranya disini diberikan beberapa petunjuk
untuk memberantas, atau sekurang-kurangnya mengurangi perasaan harga diri yang
masih kurang.
1. Jangan sering melemahkan semangat anak dalam usahanya hendak berdiri sendiri.
2. Janganlah memalukan atau mengejek anak-anak di muka orang lain.

3. Jangan terlalu membeda-bedakan dan berlaku ”pilih kasih” terhadap anakanak dalam
keluarga kita.
4. Jangan terlalu memanjakan anak, tetapi tidak baik pula jika kita tidak mempedulikan.
Tanggung jawab pendidikan yang perlu disadarkan dan dibina oleh kedua orang
tua terhadap anak antara lain sebagai berikut:
1. Memelihara dan membesarkannya.
2. Melindungi dan menjamin kesehatannya, baik secara jasmaniah maupun rohaniyah
dari berbagai gangguan penyakit atau bahaya lingkungan yang dapat membahayakan
dirinya.
3. Mendidiknya dengan berbagai ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang berguna bagi
kehidupannya, sehingga apabila ia telah dewasa ia mampu berdiri sendiri dam
membantu orang lain (hablum minannas) serta melaksanakan kekhalifahannya.
4. Membahagiakan anak untuk dunia dan akhirat dengan memberinya pendidikan agama
sesuai dengan ketentuan Allah.

Cara pendidikan anak dapat ditempuh pula dengan menimbulkan kesadaran


keluarga, yaitu ia adalah salah satu anggota keluarga di dalam rumahnya.Alangkah
baiknya anak sesekali diajak rekreasi untuk meluaskan wawasannya seperti keluar kota.
Dengan melakukan bepergian bersama anak ini akan lebih menambah kekerabatan kedua
belah pihak dan menumbuhkan rasa kasih sayang, karena anak merasa dirinya mendapat
pembinaan dan perhatian dari kedua orang tuanya.

B. Pembinaan dan Tanggung Jawab Pendidikan Sekolah

Sekolah merupakan sarana yang secara sengaja dirancang untuk melaksanakan


pendidikan Sekolah termasuk pusat pendidikan yang kedua setelah keluarga.
Sebagaimana kita ketahui dengan adanya kemajuan zaman sebagai akibat dari
perkembangan ilmu dan teknologi, peranan orang tua dalam keluarga sangatlah terbatas
dalam hal usaha mendidik anaknya. Untuk itu diperlukan lembaga pendidikan lain yang
mampu melanjutkan dan mengembangkan pendidikan yang telah diletakkan dasar-
dasarnya dalam lingungan keluarga tersebut.

Sebagai lembaga pendidikan formal, sekolah memiliki bentuk yang jelas dalam
arti memilki program yang telah direncanakan dengan teratur, terarah, dan sistematis
Sebagaimana dalam pasal 9 ayat 2 undang-undang sistem pendidikan Nasional yang
diundangkan pada tanggal 27 Maret 1989 Nomor 2 tahun 1989 dinyatakan bahwa satuan
pendidikan yang disebut sekolah merupakan bagian dari pendidikan yang berjenjang dan
berkesinambungan. Sekolah melakukan pembinaan pendidikan untuk peserta didiknya
didasarkan atas kepercayaan dan tuntutan lingkungan keluarga dan masyarakat yang tidak
mampu mempunyai kesempatan untuk mengembangkan pendidikan di ligkungan masing-
masing. Untuk itu tanggung jawab sekolah sebagai lembaga pendidikan formal
didasarkan pada 3 faktor
1. Tanggung jawab keilmuan

2. Tanggung jawab formal

3. Tanggung jawab fungsional.

Tetapi tanggung jawab ini tidak sepenuhnya diserahkan kepada lembaga


persekolahan, namun tanggung jawab utama pendidikan tetap berada di tangan kedua
orang tua anak yang bersangkutan.Jadi pembinaan yang dilakukan oleh sekolah dan
tanggung jawab yang dipikulnya sebagai kepercayaan orang tua dan masyarakat adalah:
1. Meneruskan dan mengembangkan pendidikan yang telah diletakkan orang tua di
rumah / lingkungan sosial.
2. Meluruskan dan mengarahkan dasar-dasar pendidikan yang baik agar kerugian akibat
kesalahan pendidikan awal atau kesalahan sosial yang tidak terkontrol bisa dicegah.
3. Meletakkan dasar-dasar ilmiah dan keterampilan untuk dapat dikembangkan dalam
pendidikan lanjutan.
4. Mempersiapkan peserta didik dengan pengetahuan dasar ini untuk menghadapi
lingkungan sosialnya.

C. Pembinaan dan Tanggung Jawab Pendidikan Masyarakat

Masyarakat bila dilihat dari konsep sosiologi adalah sekumpulan manusia yang
bertempat tinggal dalam suatu kawasan dan saling berinteraksi sesamanya untuk
mencapai tujuan. Secara kualitatif dan kuantitatif anggota masyarakat terdiri dari berbagai
ragam pendidikan, profesi, keahlian, suku bangsa, kebudayaan, agama, lapisan sosial
sehingga menjadi mayarakat yang majemuk. Setiap anggota masyarakat secara tidak
langsung telah mengadakan kerjasama dan saling mempengaruhi untuk memenuhi
kebutuhan dan mencapai tujuannya.

Bila dilihat dari konsep pendidikan, masyarakat adalah sekumpulan banyak orang
dengan berbagai ragam kualitas diri mulai dari yang tidak berpendidikan sampai kepada
yang berpendidikan tinggi. Ia adalah laboratorium besar tempat para anggotanya
mengamalkan semua ketrampilan yang dimilikinya. Baiknya kualitas suatu masyarakat
ditentukan oleh kualitas pendidikan para anggotanya. Demikian pula halnya dengan
masyarakat bangsa Indonesia. Makin baik pendidikan anggotanya maka makin baik pula
kualitas masyarakat seecara keseluruhan.

Dilihat dari lingkungan pendidikan, masyarakat disebut lingkungan pendidikan


non formal yang memberikan pendidikan secara sengaja dan berencana kepada seluruh
anggotanya tetapi tidak sistematis. Secara fungsional struktural, masyarakat ikut
mempengaruhi terbentuknya sikap sosial para anggotanya, melalui berbagai pengalaman
yang berulang kali , mengingat pengalaman yang beraneka ragam, maka setiap sosial
anggotanyapun beraneka ragam pula.
Kalau di lembaga pendidikan pendidiknya adalah guru, tapi kalau pendidik dalam
masyarakat adalah orang dewasa yang bertanggung jawab terhadap pendewasaan
anggotanya. Dengan demikian para pemimpin resmi maupun tidak resmi adalah pendidik
dalam masyarakat.

Pendidik secara fungsional dan struktural di lingkungan masing-masing


bertanggung jawab terhadap perilaku dan tingkah laku warganya. Secara konsepsional
tanggung jawab pendidikan oleh kedua jenis pemimpin masyarakat ini antara lain adalah
mengawasi, menyalurkan, membina dan meningkatkan kualitas anggotanya. Dengan
demikan aktivitas masing-masing anggota masyarakat berjalan menurut fungsinya dalam
upaya mewujudkan masyarakat yang damai.

D. Pembinaan Kerjasama Antara Orang Tua, Sekolah dan Masyarakat

Perkembangan peserta didik atau tumbuh berkembangnya anak pada umumnya


dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni hereditas, lingkungan proses perkembangan, dan
anugerah. Khusus untuk faktor lingkungan , peranan tri pusat pendidikan itulah yang
paling menentukan, baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama. Dikaitkan dengan
tiga proses kegiatan utama pendidikan (membimbing, mengajar, melatih). Meskipun
kegiatan pokok yang dilakukan lembaga pendidikan tersebut sama, tetapi peranan yang
dimainkan oleh tripusat pendidikan dengan tiga macam kegiatan pendidikan tersebut
ditujukan untuk mewujudkan jati diri yang mantap, penguasaan pengetahuan, dan
kemahiran keterampilan.
Setiap pusat pendidikan dapat memberikan kontribusi yang besar dalam ketiga
kegiatan pendidikan, yakni:
a. Pembimbingan dalam upaya pemantapan pribadi yang berbudaya. Pengajaran dalam
upaya pemahiran.

b. Pelatihan dalam upaya pemahiran keterampilan.

Dalam melakukan pembinaan pendidikan, secara tidak langsung antara orang tua,
sekolah, dan masyarakat telah mengadakan kerjasama yang erat dalam praktek
pendidikan. Di dalam lingkungan keluarga, orang tua meletakkan dasar-dasar pendidikan
di rumah tangga, terutama dalam segi pembentukan kepribadian, nilai moral, dan agama
sejak kelahirannya. Kemudian dilanjutkan dan dikembangkan dengan berbagai materi
berupa ilmu dan keterampilan yang dilakukan oleh sekolah. Orang tua anak mengawasi
dan menilai hasil didikan sekolah ini dalam kehidupan sehari-hari dan dalam lingkungan
masyarakat ikut serta berperan dalam mengontrol, menyalurkan, dan membina serta
meningkatkannya.

Hubungan kerjasama yang dilakukan oleh lembaga-lembaga pendidikan tersebut


tertuju pada satu tujuan umum yaitu untuk membentuk peserta didik mencapai
kedewasaannya, sehingga mampu berdiri sendiri dalam masyarakat sesuai nilai-nilai dan
norma-norma yang berlaku di lingkungan masyarakatnya.Dengan demikian semua usaha
pendidikan membantu perkembangan dirinya.

E. Pengaruh Timbal Balik Antara Sekolah dengan Masyarakat

Secara umum dapat dikatakan bahwa masyarakat adalah kelompok sosial antar
mausia yang tinggal disuatu tempat dan mempunyai tujuan tertentu, mempunyai
norma yang disepakati bersama.
Hubungan antara sekolah dengan masyarakat dapat dilihat dari dua segi yaitu:

1.Sekolah sebagai mitra dari masyarakat didalam melakukan fungsi pendidikan baik
sekolah maupun masyarakat merupakan pusat pendidikan yang potensial, hubungan
fungsional keduanya adalah:
a) Fungsi pendidikan disekolah sedikit banyak dipengaruhi oleh corak pengalaman
seseorang dimasyarakat.
b) Fungsi pendidikan disekolah juga dipengaruhi oleh pendayagunaan sumber-sumber
belajar.

2.Sekolah sebagai produsen yang melayani pesanan-pesanan pendidikan dimasyarakat


lingkungannya. Hubungan sekolah dan masyarakat memiliki hubungan rasional
berdaasrkan kebutuhan. Adapun gambaran hubungan rasional diantara keduanya:
a) Sekolah sebagai lembaga layanan terhadap kebutuhan pendidikan dimasyarakat yang
membawa konsekuensi-konsekuensi dan konseptual serta teknis yang bersesuaian
antar fungsi pendidikan yang diperankan sekolah dengan yang dibutuhkan
masyarakat. Untuk menjalankan tujuan pendidikan yang rasional dan ideal, maka
sekolah memerlukan mekanisme informasi timbal balik yang rasional, objektif dan
realitas dengan masyarakat.
b) Sasaran pendidikan yang ditengani lembaga persekolahan detentukan kejelasan
formulasi kontrak antara sekolah dengan masyarakat. Diperlukan pendekatan
komprehensif didalam pengembangan program dan kurikulum untuk masing-masing
jenis dan jenjang persekolahan.
c) Pelaksanaan fungsi sekolah dalam melayani masyarakat yang dipengaruhi oleh
ikatan-ikatan objektif diantara keduanya. Ikatan objektif tersebut berupa perhatian,
penghargaan dan lapangan-lapangan tertentu seperti dana, fasilitas dan jaminan-
jaminan objektif lainnya.
Pengejewantahan hubungan sekolah dengan masyarakat adalah dangan dibentuknya
komite sekolah yang memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut :
1. Mendorong dan meningkatkan hubungan baik antara keluarga, masyarakat,
sekolah dan pemerintah
2. Membantu kelencaran kegiatan pendidikan dengan tidak menempati urusan teknis
pengajaran
3. Mengusahakan bantuan masyarakat, baik berupa benda, uang maupun jasa dengan
tidak menambah beban wajib bayar.
Sekolah merupkan salah satu lembaga masyarakat yang didalam terdapat
reaksi dan intraksi antar warganya. Warga sekolah meliputi guru, murid, tenaga
administrasi serta petugas sekolah.
Sebagai salah satu lembaga masyarakat maka sekolah perlu memperhatikan
dan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
a. Menyesuaikan kurikulum sekolah dengan kebutuhan masyarakat

b. Metode yang digunakan harus mempu merangsang murid untuk mengenal


kehidupan riil dalam masyarakat.

c. Menumbuhkan sikap pada murid untuk belajar dan bekerja dari kehidupan
sekitarnya.
d. Sekolah harus selalu berintegrasi dengan kehidupan masyarakat, sehingga
kebutuhan keduanya terpenuhi.
e. Sekolah seharusnya dapat mengembangkan masyarakat dengan cara mengadakan
pembaruan tata kehidupan masyarakat.
Dalam mengemban fungsi sekolah sebagai lembaga pengembangan
masyarakat luar sekolah maupun masyarakat sekolah, pengurus sekolah terhadap
masyarakat pada dasarnya tergantung kepada kuantitas dan kualitas keluaran atau
produk sekolah tersebut dan berapa jauh masyarakat dapat menikmati produk
sekolah.Makin luas sebaran produk sekolah dan makn meningkat kualitasnya, maka
produk sekolah tersebut telah membawa pengruh positif terhadap perkebangan
masyarakat.
Sedikitnya ada 4 macam yang bias dilakukan oleh sekolah terhadap
perkembangan pengaruh tersebut adalah :
1. Mencerdaskan kehidupan bangsa

Kecerdasan masyarakat dapat dikembangkan melalui pendidikan baik formal,


ninformal maupun informal. Sekolah merupakan pelaksana pendidikan formal paling
tepat karena programnya labih ideal dibandingkan lembaga pendidikan yang lain.
2. Membawa virus pembaharuan bagi perkembangan masyarakat
Kualitas hidup masyarakat meningkat bila mereka tidak statis melainkan
dinamis bermunculan adanya pembaharuan, penemuan-penemuan baru baik ilmu
pengatahan maupun teknologi. Penemuan dapat terjadi dimasyarakat dan dapat juga
disekolah. Namun sudah menjadi tugas dan kewajiban sekolah untuk
menyebarluaskan hasil penemuan dan pembaharuan tersebut
3. Melahirkan warga masyarakat yang siap dan terbekali bagi kepentingan kerja
dilingkungan masyarakat
4. Melahirkan sikap positif dan konstruktif bagi warga masyarakat, sehingga tercipta
integrasi social yang harmonis ditengah-tengah masyarakat
Kesadaran hidup bernegara, kesatuan dan persatuan bangsa, serta loyalitas
warga terhadap nusa dan bangsanya secara tertahap ditanamkan pada hati sanubari
murid-murid sehingga sikap positif dan konstruktif bagi masyarakat dapat terwujud.
Di dalam tap MPR No. IV/MPR/1993 ditegaskan bahwa, pendidikan
berdasarkan atas Pancasila dan bertujuan:
a. Meningkatkan Ketaqwaan terhadap Tuhan, Kecerdasan, Keterampilan

b. Memperingati budi pekerti

c. Memperkuat kepribadian

d. Mempertebal semangat kebangsaan agar dapat membangun dirinya sendiri serta


bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.
Berdasarkan rumusan tersebut diatas maka fungsi dan peranan sekolah terhadap
masyarakat ialah :
1. Meningkatkan ketaqwaan terhadap tuhan yang maha esa

2. Meningkatkan kecerdasan

3. Meningkatkan keterampilan dan mempersiapkan tenaga terampil, serta dapat


meninggalkan produksi kerja
4. Membentuk pribadi dan budi pekerti
5. Melestarikan nilai-nilai yang terpuji dalam masyarakat
BAB III

KESIMPULAN

Pendidikan merupakan suatu proses yang kompleks dan melibatkan berbagai pihak,
khususnya keluarga, sekolah, dan masyarakat sebagai lingkungan pendidikan yang dikenal
sebagai tripusat pendidikan. Fungsi dan peranan tripusat pendidikan tersebut baik secara
sendiri-sendiri maupun bersama-sama merupakan faktor penting dalam mencapai tujuan
pendidikan yaitu membangun manusia Indonesia seluruhnya serta menyiapkan SDM
pembangunan.

Keluarga bertanggung jawab memelihara, merawat, melindungi, dan mendidik anak


agar tumbuh dan berkembang dengan baik. Sekolah bertanggung jawab atas pendidikan atas
pendidikan anak-anak selama mereka diserahkan kepadanya. Karena itu sebagai sumbangan
sekolah sebagai lembaga terhadap pendidikan. Pendidikan yang dialami dalam masyarakat,
telah mulai ketika anak-anak untuk beberapa waktu setelah lepas dari asuhan keluarga dan
berada di luar dari pendidikan sekolah. Dengan demikian, berarti penuh pendidikan tersebut
rampaknya lebih luas.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, H. Zainal Arifin. Memperkembangkan dan Mempertahankan Pendidikan


Islam di Indonesia. 1976. Jakarta: Bulan Bintang.

Arifin. Filsafat Pendidikan Islam. 1993. Jakarta: Bumi Aksara.

Ramayulis, H. Ilmu Pendidikan Islam. 2008. Jakarta: Kalam Mulia.

D. Marimba, Ahmad, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam. 1991. Bandung: Al-


Ma'arif.

Muhimin, Abd. Mujib Pemikiran Pendidikan Islam: 1993. Bandung. Trigenda Karya.

Mujib, Abdul dan Jusuf Mudzakkir. Ilmu Pendidikan Islam. 2006. Jakarta: Putra
Grafika.

Anda mungkin juga menyukai