Anda di halaman 1dari 14

Makalah

Lingkungan Pendidikan
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas
Mata Kuliah Pengantar Pendidikan
Dosen Pembimbing : Mahmudah Titi M,M.Pd

Oleh:

Kelompok: 4

1. Tito Baskoro
2. Winfrid Yulius Tae
3. Alfin Widiastuti
4. Ayu Dewantari

Prodi Pendidikan Sekolah Dasar


Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
Yogyakarta
2014
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kekhadirat Allah SWT,


yang telah memberikan beragam nikmat-Nya kepada kita semua sehingga
Alhamdulillah kami diberikan kelancaran dalam menyelesaikan tugas
yang berjudul “menganalisis manusia sebagai makhluk budaya, sosial
dan individu” Salawat dan salam semoga selamanya tercurah dan
terlimpah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarganya, para sahabatnya
serta seluruh umatnya termasuk kita yang akan melanjutkan perjuangan
dakwahnya semoga kita akan mendapatkan safa’atnya nanti diakhirat,
amin.

Kami menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kesempurnaan,


karena kami pun masih dalam tahap belajar. Oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan
tugas ini di kemudian hari. Semoga tugas ini memberikan manfaat yang
besar bagi kita semua. Amin.
DAFTAR ISI

JUDUL ……………………………………………..

KATA PENGANTAR ……………………………………………..

DAFTAR ISI ……………………………………………..

PENDAHULUAN ……………………………………………..

A. LATAR BELAKANG ……………………………………..


B. RUMUSAN MASALAH ……………………………………..
C. TUJUAN PEMBAHASAN ……………………………...............

PEMBAHASAN ……………………………………………..

A. PENGERTIAN LINGKUNGAN PENDIDIKAN


B. FUNGSI LINGKUNGAN PENDIDIKAN
C. JENIS LINGKUNGAN PENDIDIKAN

PENUTUP ……………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………..


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pendidikan merupakan suatu proses yang kompleks dan melibatkan
berbagai pihak, khususnya keluarga, sekolah, dan masyarakat yang
dikenal sebagai tripusat pendidikan. Fungsi dan peranan tripusat
pendidikan itu, baik sendiri maupun bersama-sama, merupakan factor
penting dalam mencapai tujuan pendidikan yakni membangun karakter
manusia seutuhnya serta menyiapkan pembangunan sumber daya
manusia yang bermutu.
Lingkungan ( environment ) merupakan salah satu unsur atau komponen
pendidikan.
Lingkungan itu bermacam-macam, yang satu dengan yang lain
saling mempengaruhi yang berdasarkan fungsi masing-masing dan
kelancaran proses dan hasil pendidikan sebagaimana pendidikan
umumnya, kita mengetahui bahwa pendidikan merupakan suatu kegiatan
yang universal dalam kehidupan manusia baik dalam lingkungan
keluarga yaitu orang tua sebagai pendidik di dalam keluarga dan guru di
lingkungan sekolah. Pengaruh serta timbale balik pendidikan di sekolah,
keluarga, dan masyarakat sangatlah penting karena itu sangat
menentukan kejiwaan serta tingkah laku anak didik dalam kehidupan
sosial masyarakat. Pemahaman peranan keluarga, sekolah, dan
masyarakat sebagai lingkungan pendidikan akan sangat penting dalam
upaya membantu peserta didik yang optimal.
B. RUMUSAN MASALAH
Sesuai dengan latar belakang yang telah di paparkan di atas maka
dapat di rumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apa definisi dan fungsi dari lingkungan pendidikan?
2. Apa sajakah yang terdapat dalam tri pusat pendidikan?
3. Bagai mana pengaruh timbal balik antara tri pusat pendidikan
terhadap perkembangan peserta pendidik?
C. TUJUAN PEMBAHASAN
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah di paparkan di atas
maka adapun tujuan dari pembahasan makalah ini yaitu:
1. Mengetahui definisi serta fungsi dari lingkungan pendidikan
2. Mempelajari jenis-jenis tri pusat pendidikan
3. Mengetahui adanya pengaruh timbal balik antara tri pusat pendidikan
terhadap perkembangan peserta pendidik
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN LINGKUNGAN PENDIDIKAN


Pendidikan adalah suatu proses pembelajaran yang terencana untuk
mewujudkan suasana belajar agar peserta didik memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kecerdasan, serta ketrampilan
yang diperlukan dirinya dan masyarakatan. Sedangkan pendidikan
menurut Ki Hajar Dewantara pendidikan adalah tuntunan didalam hidup
tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya,yaitu menuntun segala
kekuatan kodrat yang ada pada anak itu,agar mereka sebagai manusia dan
anggota masyarkat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan
yang setinggi-tingginya.

Lingkungan pendidikan adalah latar tempat berlangsungnya


pendidikan yang merupakan bagian dari lingkungan sosial yang kondisi
masyarakatnya dapat memberikan pengaruh kuat kepada individu.
Seperti lingkungan tempat pendidikan berlangsung dan lingkungan
tempat anak bergaul. Oleh karena itu, Lingkungan pendidikan secara
garis besar oleh Ki Hajar Dewantoro dibagi menjadi tiga yang disebut
dengan Tri Pusat Pendidikan,yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat, hal
itu sejalan dengan yang dinyatakan oleh Langeveld bahwa yang
bertanggung jawab dalam pendidikan adalah keluarga,sekolah dan
masyarakat.
B. FUNGSI LINGKUNGAN PENDIDIKAN
Fungsi lingkungan pendidikan adalah membantu peserta didik
dalam berinteraksi dengan berbagai lingkungannya, terutama berbagai
sumber daya pendidikan yang tersedia agar dapat tercapai tujuan
pendidikan yang diinginkan masyarakat dan dapat berfungsi dengan
sebaik, jika setiap individu belajar berbagai hal baik pola tingkah laku
umum maupun peranan yang berbeda-beda.

C. JENIS LINGKUNGAN PENDIDIKAN


 Keluarga
Merupakan pengelompokan primer yang terdiri dari beberapa
orang karena hubungan sedarah. Keluarga adalah lembaga pendidikan
tertua yang bersifat informal, yang terutama dan paling urama yang
dialami seorang anak dalam pendidikan yang bersifat kodrati (orang tua
bertangung jawab memelihara, merawat, melindungi, dan mendidik anak

agar tumbuh dan berkembang dengan baik.


Pendidikan keluarga dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu:
a. Pendidikan prenatal (pendidikan sebelum lahir)
Pendidikan prenatal adalah pendidikan yang berlangsung selama
anak belum lahir atau masih dalam kandungan.yang lebih di
pengaruhi oleh kebudayaan contoh nya dalam masyarakat jawa
dikenal dalam berbagai macam upacara adat selama anak masih
dalam kandungan misalnya mitoni. Dan di zaman modern seperti
saat ini contoh pendidikan prenatal seperti mendengarkan lagu-
lagu klasik selama anak masih dalam kandungan, memeriksakan
kandungan ke dokter dan mengkonsumsi nutrisi yang baik bagi si
jabang bayi. Contoh-contoh pendidikan pranetal bertujuan untuk
menjamin agar si jabang bayi sehat selama dalam kandungan
hingga nanti pada akhirnya dapat terlahir dengan proses yang
lancar dan selamat.
b. Pendidikan postnatal (pendidikan setelah lahir)
Pendidikan postnatal merupakan pendidikan dalam keluarga yang
dimulai dari masusia yang lahir hingga akhir hayatnya. Segala
macam ilmu yang di proleh dari keluarga merupakan contoh dari
pendidikan postnatal, contohnya dari manusia lahir sudah di ajarin
dalam lingkungan informal yaitu terungkup, berdiri, makan,
minum, hingga di ajarkan tentang ilmu agama. Sama dalam
pendidikan prenatal bertujuan menjamin selamat lahir ke dunia,
begitu pula pendidikan postnatal yaitu untuk menjamin agar
manusia dapat menjadi manusia yang baik dan tidak mengalami
kesulitan selama proses manusia hidup.

Tugas utama dari keluarga bagi pendidikan anak ialah, merupakan


peletak dasar bagi pendidikan akhlak dan pandangan hidup keagamaan.
Sifat dan tabiat anak sebagian besar diambil dari kedua orang tuanya dan
dari anggota keluarga yang lain. Mengenai penanaman pandangan hidup
keagamaan, masa kanak-kanak adalah masa yang paling baik. Masa
kanak-kanak adalah masa yang paling baik untuk meresapkan dasar-dasar
hidup beragama. Dalam hal ini biasakanlah anak-anak untuk pergi ke
gereja/masjid untuk bersama-sama menjalankan ibadah, mendengarkan
khutbah-khutbah atau ceramah-ceramah agama. Jangan hendaknya
penanaman dasar-dasar hidup beragama ini ditunda-tunda, dinanti sampai
anak mencapai kedewasaan, dan dibiarkan memilih agama mana yang
disukai.

Menurut ki Hadjar Dewantara,keluarga adalah tempat sebaik


baiknya untuk melakukan pendidikan individual. Keluarga adalah tempat
yang sempurna sifat dan wujudnya untuk melangsungkan pendidikan
kearah pembentukan pribadi yang utuh.

 Sekolah

Tidak semua tugas mendidik dapat dilakukan oleh orang tua


dalam keluarga, apa lagi dalam hal mendidik ilmu pengetahuan dan
keterampilan, oleh karena itu mebutuhkan peranan sekolah.

Sekolah adalah tempat yang sengaja dirancang untuk


melaksanakan pendidikan, karena semakin maju suatu masyarkat
semakin penting pula peranan sekolah dalam mencetak generasi muda
sebelum masuk dalam proses pembangunan masyrakat. Karena itu
sebagai sumbangan sekolah sebagai lembaga terhadap pendidikan,
diantaranya sebagai berikut:

1. Sekolah membantu orang tua mengerjakan kebiasaan-kebiasaan


yang baik serta menanamkan budi pekerti yang baik.
2. Sekolah memberikan pendidikan untuk kehidupan di dalam
masyarakat yang sukar atau tidak dapat diberikan di rumah.
3. Sekolah melaqtih anak-anak memperoleh kecakapan-kecakapan
seperti membaca, menulis, berhitung, menggambar serta ilmu-
ilmu lain sifatnya mengembangkan kecerdasan dan pengetahuan.
4. Di sekolah diberikan pelajaran etika, keagamaan, estetika,
membenarkan benar atau salah, dan sebagainya.

 Masyarakat
Dalam konteks pendidikan, masyarakat merupakan lingkungan
pendidikan diluar lingkungan pendidikan keluarga dan sekolah.. Kaitan
mayarakat dengan pendidikan dapat di tinjau dari tiga segi yaitu :

1)   Masyarakat sebagai penyelenggara pendidikan.

2)   Lembaga-lembaga kemasyarakatan dan/atau kelompok sosial


di masyarakat.

3)   Dalam masyarakat tersedia berbagai sumber belajar baik yang


dirancang (by design), maupun yang dimanfaatkan (utility)

Fungsi masyarakat sebagai pusat pendidikan sangat tergantung pada taraf


perkembangan dari masyarakat itu beserta sumbur- sumber daya belajar
yang tersedia di dalamnya.
Corak dan ragam pendidikan yang dialami pesert dalam anak didik
atau seseorang masyarakat banyak sekali, yang meliputi segala bidang,
baik pembentukan kebiasaan-kebiasaan, pembentukan pengertia-
pengertian (pengetahuan), sikap dan minat, maupun pembentukan
kesusilaan dan keagamaan.

Pengaruh yang positif dari masyarakat ini banyak kita jumpai dalam
perkumpulan-perkumpulan pemuda, organisasi-organisasi pelajar atau
mahasiswa, maupun organisasi-organisasi lain. Baik perkumpulan atau
organisasi itu bergerak dalam lapangan kesenian-kebudayaan, olahraga,
politik maupun  yang merupakan organisasi biasa yang bersifat
menghimpun dan menyatukan para anggota, seperti halnya organisasi-
organisasi pelajar atau mahasiswa dari suatu jenis sekolah atau fakultas.
Misalnya BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa). Tetapi, perlu ditekankan
di sini, bahwa organisasi atau perkumpulan pemuda yang memberikan
pengaruh positif ini ialah organisasi atau perkumpulan pemuda yang
diorganisasi secara baik dan “legal”. Bukan organisasi atau perkumpulan
pemuda yang diorganisasi secara baik dan penuh disiplin, tetapi tidak
legal atau “illegal”. Seperti halnya dengan adanya banyak group-group
pada akhir-akhir ini, yang gerak tingkah lakunya sebagian besar lebi
mendekati dengan “gang-gang” di luar negeri. Sedang yang dimaksud
dengan pengaruh yang bersifat negatif ialah, segala macam pengaruh
yang menuju kepada hal-hal yang tidak baik dan merugikan baik, tidak
baik dan merugikan bagi pendidikan dan perkembangan anak sendiri.
            Pengaruh yang bersifat negatif ini tidak terhitung banyaknya di
dalam masyarakat. Dan anehnya, pengaruh yang negatif ini sangat mudah
diterima oleh anak , dan sangat kuat meresap di hati anak. Anak yang
tadinya baik di rumah, setelah mendapat pengaruh dari temannya,
akhirnya bisa menjadi anak berandalan. Oleh karena itu menjadi tugas
dari orang tua untuk selalu mengadakan pengawasan terhadap putra-
putrinya. Orang tua harus tahu dan mengawasi selalu, dengan siapa
anaknya itu bercampur gaul. Bukan maksudnya di sini untuk membeda-
bedakan kawan, tetapi justru untuk menjaga, agar si anak tidak terlanjur
memperoleh pengaruh-pengaruh yang tidak menginginkan..
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Proses menyampai tujuan pendidikan untuk menghasilkan
manusia yang unggul baik secara pribadi maupun penguasaan
ilmu pengetahuan tidak hanya tergantung tentang bagaimana
system pendidikan di jalan kan oleh lingkungan pendidikan
formal. Namun juga dipengaruhi oleh keluarga serta lingkungan
masyarakat.
Antara lingkungan pendidikan yang lain yang disebut
sebagai tri pusat pendidikan tidak dapat berdiri sendiri, namun
ada hubungan saling mempengaruhi di antara lingkungan
pendidikan.
Saran
Melihat kenyataan bahwa untuk mencapai tujuan pendidikan yang
maksimal diperlukan sebuah hubungan timbal balik yang yang
erat maka diperlukan sebuah koordinasi antar lingkungan
pendidikan. Dalam menentukan kurikulum lingkungan formal
(sekolah) baiknya untuk mepertimbangankan faktor lingkungan
keluarga dan masyarakat. Bahkan kalau memungkinkan
melibatkan keluarga anak didik dan tokoh masyarakat dalam
merumuskan kurikulum pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA

Tirtarahardja, Umar dan S.L. La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan.


Jakarta: Rineka Cipta
http://yogirahma.wordpress.com/2014/04/11/makalah-pengertian-fungsi-
dan-jenis-lingkungan-pendidikan/

Anda mungkin juga menyukai