Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

ILMU PENDIDIKAN
“MEMAHAMI FUNGSI DAN LEMBAGA PENDIDIKAN”

Makalah Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Perkulihan


Mata Kuliah Ilmu Pendidikan.
Dosen Pengampu: Nur Aini Kasim, S.Pd.I., M.Pd.

DISUSUN OLEH:
1. M. CHOIRUDDIN ALI SYAHPUTRA (2002010033)
2. MIA LESTARI (2002010037)

PROGRAM STUDY PENDIDIKAN AGAMA ISLAM I B


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALOPO
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas
limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya semata, kami dapat menyelesaikan Makalah
dengan judul “MEMAHAMI FUNGSI DAN LEMBAGA PENDIDIKAN”.
Salawat dan salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad
SAW, para keluarga, sahabat-sahabat dan pengikut-pengikutnya sampai hari
penghabisan.
Atas bimbingan dari Dosen Ilmu Pendidikan dan saran dari teman-teman
maka disusunlah Makalah ini, semoga dengan tersusunnya Makalah ini dapat
berguna bagi kami semua dalam memenuhi tugas dari mata kuliah Ilmu
Pendidikan dan semoga segala yang tertuang dalam Makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis maupun bagi para pembaca dalam rangka membangun
khasanah keilmuan. Makalah ini disajikan khusus dengan tujuan untuk memberi
arahan dan tuntunan agar yang membaca bisa menciptakan hal-hal yang lebih
bermakna.
Ucapan terima kasih juga peneliti sampaikan kepada:
1. Dosen Pembimbing mata kuliah Ilmu Pendidikan, Ibu Nur Aini Kasim,
S.Pd.I., M.Pd.
2. Semua pihak yang telah membantu demi terbentuknya Makalah.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan dan belum sempurna. Untuk itu kami berharap akan kritik dan saran
yang bersifat membangun kepada para pembaca guna perbaikan langkah-langkah
selanjutnya.
Akhirnya hanya kepada Allah SWT kita kembalikan semua, karena
kesempurnaan hanya milik Allah SWT semata.

Palopo, 18 Oktober 2020


Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.........................................................................................i
KATA PENGANTAR...........................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................1
C. Tujuan Penulisan.........................................................................1

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................2
A. Pengertian Lembaga Pendidikan.................................................2
B. Macam – macam Lembaga Pendidikan.......................................2
C. Tugas Pokok dan Fungsi Lembaga Pendidikan...........................5

BAB III PENUTUP.............................................................................................9


A. Kesimpulan..................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kegiatan pendidikan selalu berlangsung didalam suatu lingkungan.
Lingkungan dapat berupa hal-hal yang nyata, seperti tumbuhan, orang, keadaan,
politik, kepercayaan dan upaya lain yang dilakukan manusia, termasuk
didalamnya adalah pendidikan.
Setiap orang yang berada dalam lembaga pendidikan, pasti akan mengalami
perubahan dan perkembangan menurut warna dan corak institusi tersebut.
Didalam konteks pembangunan manusia seutuhnya, keluarga, sekolah, dan
masyarakat akan menjadi pusat-pusat kegiatan pendidikan yang akan
menumbuhkan dan mengembangkan anak sebagai makhluk individu, sosial,
susila, dan religius.
Dengan memperhatikan bahwa anak adalah individu yang bekembang, ia
membutuhkan pertolongan dari orang yang telah dewasa, anak harus bisa
berkembang dengan bebas, dan terarah. Karenanya pendidikan harus dapat
memberikan motivasi dalam mengaktifkan anak.
Agar dapat memahami tingkah laku serta adat istiadat dalam suatu negara
maka, kita perlu pengkajian lebih mengenai lembaga pendidikan. Sehingga dapat
mencapai tujuan dari keberhasilan pola lingkungan sosial. Karena manusia itu
fitrahnya adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan. Maka dari itu, kami
akan membahas mengenai lembaga pendidikan dan tugas pokok dan fungsinya.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalahnya adalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana pengertian dari lembaga pendidikan ?
2. Apa saja bentuk-bentuk dari lembaga pendidikan ?
3. Apa tugas pokok dan fungsi lembaga pendidikan ?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah yang berjudul Memahami Fungsi dan
Lembaga Pendidikan, yaitu:
1. Mengetahui pengertian dari lembaga pendidikan
2. Mengetahui bentuk-bentuk dari lembaga pendidikan
3. Mengetahui tugas pokok dan fungsi lembaga pendidikan

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Lembaga Pendidikan


Kata lembaga dalam kamus  bahasa indonesia modern adalah asal mula,
bakal, bentuk asli, badan keilmuan.1 Dalam bahasa Inggris lembaga dalam
pengertian fisik disebut intitute, sarana (organisasi) untuk mencapai tujuan
tertentu, sedangkan lembaga dalam pengertian non fisik atau abstrak adalah
institution, suatu sistem norma untuk memenuhi kebutuhan.2
Dalam arti sederhana, pendidikan sering diartikan sebagai usaha manusia
untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan
kebudayaan. Selanjutnya, pendidikan diartikan sebagai usaha yang dijalankan
oleh seseorang atau kelompok orang lain agar menjadi dewasa dan mencapai
tingkat hidup atau penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental.3
Jadi, yang dimaksud dengan Lembaga Pendidikan adalah lembaga atau
tempat berlangsungnya proses pendidikan yang dilakukan  dengan tujuan untuk
mengubah tingkah laku individu ke arah yang lebih baik melalui interaksi dengan
lingkungan sekitar.

B. Macam-Macam Lembaga Pendidikan


Bentuk-bentuk lembaga pendidikan ada tiga yaitu pendidikan in formal
(keluarga), formal (sekolah), dan non formal (masyarakat). Menurut UUD RI
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dijelaskan bahwa
satuan pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan
pendidikan pada jalur formal, nonformal, dan informal pada setiap jenjang dan
jenis pendidikan.4

1. Lembaga Pendidikan Informal (Keluarga)


Menurut UUD RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional dijelaskan bahwa pendidikan informal adalah jalur pendidikan
keluarga dan lingkungan. 5 Pendidikan inforamal (keluarga) adalah pendidikan
yang tidak terstruktur yang berkenaan dengan pengalaman sehari-hari yang
tidak terencana dan tidak terorganisasi. Namun pendidikan informal ini tetap
memberikan pengaruh kuat terhadap pembentukan pribadi seseorang. 6
Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan pertama, karena
dalam dalam keluarga inilah anak pertama-tama mendapat pendidikan dan
bimbingan. Juga dikatakan lingkungan yang utama, karena sebagaian besar

1
Daryanto, Kamus Bahasa Indonesia Modern, Surabaya : Apolo, 1994, hal 127.
2
Mohammad Daud Ali dan Habibah Daud, Lembaga-lembaga Islam di Indonesia, Jakarta :
PT. Raja Grafindo Persada, 1995, hal 1
3
Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2009, hal 1
4
Undang Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional Bab 1 pasal 1 ayat
10.
5
Undang Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional Bab 1 Pasal 1 ayat
14.
6
Ahmadi Rulam, Pengantar Pendidikan, Ar-Ruzz Media, Yogyakarta, 2014, hlm. 83.
dari kehidupan anak adalah didalam keluarga, sehingga pendidikan yang paling
banyak diterima oleh anak adalah dalam keluarga.7
Adapun ciri-ciri yang melekat pada pendidikan informal adalah:
a. Tidak terikat waktu dan tempat,
b. Tidak terikat jenjang usia,
c. Berlangsung tanpa adanya guru dan murid secara khusus seperti sekolah,
d. Tidak menggunakan metode tertentu,
e. Tidak menggunakan rencana pembelajaran (kurikulum) yang ditetapkan
terlebih dahulu.8

2. Lembaga Pendidikan Formal (Sekolah)


Dalam kehidupan sehari-hari, apabila menyebut nama pendidikan formal,
presepsi presepsi kebanyakan orang adalah sekolah. Pada dasarnya, pendidikan
formal adalah pendidikan yang memiliki aturan resmi yang sangat ketat dalam
segala aspeknya. Berlangsung mulai dari TK sampai PT.
Adapun jenjang dalam lembaga pendidikan formal adalah :
a. Pendidikan dasar terdiri dari TK, SD, MI
b. Pendidikan menengah terdiri dari SMA, SMK, MA
c. Pendidikan tinggi9
Menurut UUD RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional dijelaskan bahwa pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang
terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan
menengah, dan pendidikan tinggi.10
Pada umumnya lembaga formal adalah tempat yang paling
memungkinkan seseorang meningkatkan pengetahuan, dan yang paling mudah
membina generasi muda yang dilaksanakan oleh pemerintah dan masyarakat.
Sekolah menjadi produsen penghasil individu yang berkemampuan secara
intelektual dan skill.11
Menurut Hasbullah (2009:46) ada beberapa karakteristik proses
pendidikan yang berlangsung di sekolah, yaitu: 12
a. Pendidikan diselenggarakan secara khusus dan dibagi atas jenjang yang
memiliki hubungan hierarkis,
b. Usia peserta didik di setiap jenjang relatif homogen,
c. Waktu pendidikan relatif lama sesuai dengan proses pendidikan yang
harus diselesaikan,
d. Materi isi pendidikan lebih banyak bersifat kognitif, dan psikomotorik
untuk SMK, serta akademis dan umum untuk SMA.
e. Adanya penekanan tentang kualitas pendidikan sebagai jawaban terhadap
kebutuhan di masa yang akan dating,
f. Adanya ujian sebagai evaluasi hasil program.
7
Hasbullah, Dasar-dasar ilmu pendidikan, hlm. 38.
8
Fitri Wulandari, Sosiologi 3a, Viva Pakarindo, Klaten, 2013, hlm. 61.
9
Abu Ahmadi, Ilmu Pendidikan, Rineka putra, Jakarta, 1991, hlm. 163.
10
Undang Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional Bab 1 pasal 1 ayat
11.
11
Ahamadi Abu, Ilmu Pendidikan, PT Rineka Cipta, Jakarta, 1991, hlm. 162.
12
Hafid, Anwar, dkk, Konsep Dasar Ilmu Pendidikan, Alfabeta, Bandung, 2014, hlm. 49.
3. Lembaga pendidikan nonformal (masyarakat)

Menurut UUD RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional dijelaskan bahwa pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di
luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan
berjenjang.

Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang


memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah,
dan atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan
sepanjang hayat. Pendidikan nonformal berfungsi mengembangkan potensi
peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan
keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian
profesional.

Pendidikan nonformal meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan


anak usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan,
pendidikan keaksaraan, pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja,
pendidikan kesetaraan, serta pendidikan lain yang ditujukan untuk
mengembangkan kemampuan peserta didik.            `

Satuan pendidikan nonformal terdiri atas lembaga kursus, lembaga


pelatihan, kelompok belajar, pusat kegiatan belajar masyarakat, dan majelis
taklim, serta satuan pendidikan yang sejenis. Kursus dan pelatihan
diselenggarakan bagi masyarakat yang memerlukan bekal pengetahuan,
keterampilan, kecakapan hidup, dan sikap untuk mengembangkan diri,
mengembangkan profesi, bekerja, usaha mandiri, dan/atau melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Hasil pendidikan nonformal dapat dihargai setara dengan hasil program


pendidikan formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga
yang ditunjuk oleh Pemerintah atau pemerintah daerah dengan mengacu pada
standar nasional pendidikan. Ketentuan mengenai penyelenggaraan pendidikan
nonformal sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3), ayat (4),
ayat (5), dan ayat (6) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah. 13

Masyarakat diartikan sebagai satu bentuk tata kehidupan sosial dengan tata
nilai dan tata budaya sendiri. Dalam arti ini masyarakat adalah wadah dan
wahana pendidikan; medan pendidikan yang mejemuk. Manusia berada dalam
multikompleks antar hubungan dan interakasi dalam masyarakat.
Dalam konteks pendidikan, masyarakat merupakan lingkungan ketiga
setelah keluarga dan sekolah. Pendidikan yang dialami dalam masyarakat ini,
telah mulai ketika anak-anak untuk beberapa waktu setelah lepas dari asuhan
keluarga dan berada di luar pendidikan sekolah. Dengan demikian, berarti
pengaruh pendidikan tersebut tampaknya lebih luas.
13
Undang Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional Bab 1 pasal 26.
Menurut La Belle (1976: 1) pondidikan non formal umumnya mengarah
pada program-program luar sekolah yang terrganisasi untuk memberikan
pengalaman belajar yang spesifik bagi populasi sasaran tertentu. Program ini
biasanya dirancang untuk memperbaiki daya atau status partisipan dengan
menambah stok ketrampilan dan pengetahuan untuk mengubah sikap-sikap
dasar dan nilai-nilai kea rah pekerjaan dan kehidupan.14
Pendidikan dalam masyarakat memiliki cirir-ciri sebagai berikut:
a. Diselengarakan secara sengaja diluar sekolah.
b. Peserta pada umumnya mereka yang sudah tidak besekolah.
c. Tidak mengenal jenjang dan program pendidikakan dalam jangka pendek.
d. Peserta tidak perlu homogen.
e. Ada waktu belajar dan metode formal, serta evaluasi yang sistematis.
f. Isi pendidikan bersifat praktis dan khusus.
g. Keterampilan kerja sangat ditekankan sebagai jawaban terhadap kebutuhan
meningkatkan taraf hidup.15

C. Tugas Pokok dan Fungsi Lembaga pendidikan


Sacara umum tugas dan fungsi lembaga pendidikan adalah membantu
peserta didik dalam interaksi dengan berbagai lingkungan di sekitarnya. Adapun
tugas pokok dan fungsi lembaga pendidikan akan di bahas di bawah ini:
1. Lembaga Pendidikan In-Formal
a. Tugas pokok lembaga pendidikan in-formal
Melalui institusi keluarga anak didik mulai mengenal hidupnya. Hal
ini harus disadari dan dimengerti oleh tiap keluarga, bahwa anak
dilahirkan dalam lingkungan keluarga yang tumbuh dan berkembang
sampai anak melepaskan diri dari ikatan keluarga. Dengan demikian,
posisi keluarga bersifat universal multifungsional berupu fungsi
pengawasan, sosial, pendidikan, keagamaan, perlindungan dan rekreasi.16
Tugas utama dari keluarga bagi pendidikan anak ialah sebagai peletak
dasar bagi pendidikan akhlak dan pandangan hidup keagamaan, karena
sifat dan tabiat anak sebagian besar diambil sari kedua orang tuanya dan
dari anggota keluarga yang lain.17
b. Fungsi lembaga pendidikan in-formal
Adapun lembaga pendidikan in-formal berfungsi sebagai:
1) Sebagai pengalaman pertama masa kanak-kanak
Suasana pendidikan keluarga harus diperhatikan sebab dari sinilah
keseimbangan jiwa di dalam perkembangan individu selanjutnya
ditentukan.
2) Menjamin kehidupan emosional anak,
Kehidupan emosional atau kebutuhan akan rasa kasih sayang
merupakan faktor terpenting di dalam membentuk pribadi seseorang.
14
Ahmadi Rulam, Pengantar Pendidikan, hlm. 87.
15
Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidkan, hlm. 55-56.
16
Hafid, Anwar, dkk, Konsep Dasar Ilmu Pendidikan, hlm. 44.
17
Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidkan, hlm. 38.
3) Menanamkan dasar pedidikan moral,
Keluarga merupakan penanaman utama dasar-dasar moral bagi
anak, yag biasanya tercermin dalam sikap dan perilaku orang tua
sebagai tauladan yang di contoh anak.
4) Memberikan dasar pendidikan sosial,
Keluarga merupakan tempat peletakan dasar-dasar pendidikan
sosial anak yaitu dengan cara menanamkan sikap tolong-menolong,
gotong royong dan lain-lain.
5) Peletakan dasar-dasar keagamaan.
Keluarga merupakan tempat paling baik untuk meresapkan dasar-
dasar hidup beragama yaitu dengan cara mengajak anak pergi ke
masjid bersama-sama untuk menjalankan ibadah, mendengarkan
khutbah atau ceramah-ceramah keagamaan, karena hal tersebut besar
pengaruhnya terhadap anak.
2. Lembaga Pendidikan Formal
a. Tugas pokok lembaga pendidikan formal
Menurut Hasbullah (2009: 49) bahwa tugas pokok sekolah sebagai
lembaga pembantu lingkungan keluarga, maka sekolah bertugas mengajar,
melatih dan membimbing serta memperhalus tigkah laku anak didik yang
dibawa dari keluarganya. Sementara itu, dalam perkembangan kepribadian
anak didik, peran sekolah dengan melalui kurikulum, antar lain sebagai
berikut:
1) Anak didik belajar bergaul sesama anak didik, antara guru dengan
anak didik, dan anak didik dengan anak yang bukan guru (karyawan),
2) Anak didik bel//ajar menaati peraturan-peraturan sekolah,
3) Mempersiapkan anak didik untuk menjadi anggota masyarakat yang
berguna bagi agama, bangsa dan Negara.18
b. Fungsi lembaga pendidikan formal
Sesungguhnya fungsi-fungsi sekolah tidak bisa dipisahkan
kedudukannya sebagai lembaga formal pendidikan nasional yang juga
secara substantif fungsinya telah digariskan oleh UUSPN No 20 Tahun
2003. Namun, sebagai lembaga edukatif pemahaman fungsi pendidikan
harus tetap juga merujuk pada berbagai pandangan para pakar sebagai
acuan dalam mengoptimalkan fungsinya.
Menurut Nasution fungsi sekolah ada 8 yaitu: 19
1) Memberikan ketrampilan dasar,
2) Membuka kesempatan memperbaiki nasib,
3) Mempersiapkan anak-anak suatu pekerjaan,
4) Menyediakan tenaga pembangunan,
5) Membentu memecahkan masalah-masalah sosial,
6) Mentransmisi kebudayaan,
7) Membentuk manusia yang sosial,
8) Alat transformasi kebudayaan.

18
Hafid, Anwar, dkk, Konsep Dasar Ilmu Pendidikan, hal. 52.
19
Hafid, Anwar, dkk, Konsep Dasar Ilmu Pendidikan, hlm. 51.
Menurut Suwarno dalam bukunya Pengantar Umum Pendidikan,
adalah sebagai berikut:20
1) Mengembangkan kecerdasan pikiran dan memberikan pengetahuan,
2) Spesialisasi, sekolah mempunyai fungsi sebagai lembaga sosial yang
spesialisasinya dalam bidang pendidikan dan poengajaran,
3) Efisiensi, terdapatnya sekolah sebagai lembaga sosial yang
berspesialisasi di bidang pendidikan dan pengajaran, maka
pelaksanaan pendidikan menjadi lebih efisien.
4) Sosialisasi, sekolah mempunyai peranan penting dalam proses
sosialisasi, yaitu proses membantu perkembangan individu menjadi
makhluk sosial.
5) Konservasi dan transmisi kultural, transisi dari rumah ke masyarakat.
Ketika berada dalam keluarga, kehidupan anak serba
menggantungkan diri pada orang tua, maka dalam sekolah ia
mendapat kesempatan untuk melatih berdiri sendiri dan tanggung
jawab sebgai persiapan sebelum ke masyarakat.
3. Lembaga Pendidikan Non-Formal
Menurut surat keputusan menteri Dep. Dik. Bud. Nomor:07/O/1975
tanggal 17 April 1975, bidang pendidikan non formal meliputi:
a) Pendidikan masyarakat
b) Keolahragaan,
c) Pembinaan generasi muda.
a. Tugas Pokok Lembaga Pendidikan Non-Formal21
1) Pendidikan masyarakat
a) Menyusun program kegiatan dan memberi petunjuk serta
pengarahan kepada orang yang bergerak dibidang masyarakat.
b) Mengendalikan dan menuai tenaga tekhnis serta menggunakan
sarana sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku,
c) Membimbing dan mengendalikan kegiatan usaha dibidang
pendidikan masyarakat,
d) Menyelenggarakan supervise, membuat laporan dan mengajukan
usul kepada Ka Kan Wil setempat.
2) Keolahragaan
a) Menyusun program keolahragaan,
b) Menilai tugas tekhnisnya,
c) Membimbing dan mengendalikan penyelenggaraannya,
d) Membuat laporan berkala,
e) Mengajukan usul/ saran/ atau pertimbangan kepada atasannya.
3) Pembinaan Generasi Muda
a) Menyusun program kegiatan pembinaan generasi muda dan
membinaan generasi muda,
b) Mengendalikan dan menilai tenaga tekhnis beserta sarana dan
prasarananya,
c) Membina kerjasama dengan badan lain yang terkait,
20
Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidkan, hlm. 50.
21
Ahamadi Abu, Ilmu Pendidikan, hlm. 165-166.
d) Membuat laporan/usul/saran/pertimbangan kepada Ka Kan Wil.

b. Fungsi Lembaga Pendidikan Non Formal22


1) Pendidikan masyarakat
a) Membina program kegiatan dan kurikulum latihan masyarakat,
b) Mengurus dan membina tenaga tekhnis pendidikan masyarakat,
c) Mengurus dan membina sarana pendidikan masyarakat.
2) Keolahragaan
a) Membina program olahraga dengan kurikulum pendidikan luar
sekolah,
b) Mengurus tenaga tekhnisnya dan saran prasarananya
3) Pembinaan Generasi Muda
a) Membina program kegiatan dan kurikulum latihan kepemudaan,
b) Mengurs dan membina tenaga tekhnis kegiatan pembinaan generasi
muda termasuk sarananya.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
22
Ahamadi Abu, Ilmu Pendidikan, hlm. 165-166.
Berdasarka pembahasan diatas maka dapat disimpulakan bahwa:
1. Lembaga Pendidikan adalah lembaga atau tempat berlangsungnya proses
pendidikan yang dilakukan  dengan tujuan untuk mengubah tingkah laku
individu ke arah yang lebih baik melalui interaksi dengan lingkungan sekitar.
2. Lembaga pendidikandibagi menjadi tiga yaitu, lembaga pendidikan in formal,
formal, dan non formal
a. Pendidikan inforamal (keluarga) adalah pendidikan yang tidak terstruktur
yang berkenaan dengan pengalaman sehari-hari yang tidak terencana dan
tidak terorganisasi.
b. Pendidikan formal adalah pendidikan yang memiliki aturan resmi yang
sangat ketat dalam segala aspeknya.
c. pondidikan non formal adalah pendidikan yang mengarah pada program-
program luar sekolah yang terorganisasi untuk memberikan pengalaman
belajar yang spesifik bagi populasi sasaran tertentu.
3. Adapun tugas pokok dan fungsi lembaga pendidikan adalah sebagi berikut:
a. Tugas pokok
1) Tugas pokok lembaga pendidikan in formal adalah sebagai peletak
dasar bagi pendidikan akhlak dan pandangan hidup keagamaan
2) Tugas pokok lembaga pendidikan formal adalah sebagai pendidik dan
pengajar serta memperbaiki dan memperhalus tingkah laku anak didik.
3) Tugas pokok lembaga pendidikan non formal adalah sebagai sarana
meningkatkan kemampuan dan ketarmpilan kerja.
b. Fungsi
1) Fungsi lembaga pendidikan in formal adalah sebagai pengalaman
pertama masa kanak-kanak, menjamin kehidupan emosional anak dll.
2) Fungsi lembaga pendidikan formal adalah sebagai lembaga edukatif.
3) Fungsi lembaga pendidikan formal adalah sebagai sarana untuk
memenuhi kebutuhan yang fungsional sesuai dengan zaman.

Daftar Pustaka
Ahamadi Abu, Ilmu Pendidikan, PT Rineka Cipta, Jakarta, 1991.
Ahmadi Rulam, Pengantar Pendidikan, Ar-Ruzz Media, Yogyakarta, 2014.
Daryanto, Kamus Bahasa Indonesia Modern, Surabaya : Apolo, 1994.
Hafid, Anwar, dkk, Konsep Dasar Ilmu Pendidikan, Alfabeta, Bandung, 2014.
Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada,
2009.
Mohammad Daud Ali dan Habibah Daud, Lembaga-lembaga Islam di Indonesia,
Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 1995.

Anda mungkin juga menyukai