TRIPUSAT PAUD
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Konsep Dasar PAUD
Oleh Kelompok 1 :
Alfiyatul Hasanah
Bela Wiliana
PROGRAM PIAUD 1
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha pengasih lagi Maha
penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat dan inayah-nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini tentang Tripusat PAUD.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terimakasih kepada pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat terhadap pembaca.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Tripusat
2
2. Pendidikan dalam Lingkungan Lembaga
Sedangkan menurut Yusuf (2013:6) mengemukakan bahwa ada tiga ciri yang
membedakan masyarakat dengan kelompok lainnya. Pertama, pada masyarakat mesti
terdapat sekumpulan individu yang jumlahnya cukup besar. Kedua, individu-individu
harus mempunyai hubungan yang melahirkan kerjasama diantara mereka. Ketiga,
hubungan individu itu minimal harus diikat oleh nilai-nilai umum bersifat permanen.
Anak usia dini (AUD) masih sangat tergantung pada orang tua, sehingga
diperlukannya keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak. Hal tersebut adalah
demi terciptanya kesamaan persepsi dan isi pendidikan anak yang diharapkan mampu
menunjang terjadinya kesinambungan antara pendidikan di rumah dan di sekolah.
Selain itu, Taman Kanak-Kanak (TK) sebagai lembaga pendidikan bagi AUD
3
merupakan salah satu cara untuk memberi kesempatan kepada anak untuk
memperluas pergaulannya, bermain, dan bergembira dengan batasan pendidikan
sebagai kelanjutan dari apa yang mereka dapatkan di rumah (Yusuf, 2011, hlm. 171).
Orang tua juga akan mendapat keuntungan tersendiri dari keterlibatan mereka
dalam pendidikan anak, diantaranya adalah
• kepercayaan diri dan kepuasan dalam mengasuh anak mereka (Hornby,
2011, hlm. 2),
• menambah wawasan dan pengalaman mengasuh serta mendidik anak
(Powel, 2000), serta
• Meningkatkan keterampilan mereka dalam mengasuh anak (Epstein,
Sander, Simon, Salinas, Jansorn, dan Voorhis, 2002, hlm. 16 ).
Keuntungan-keuntungan tersebbut akan sangat membantu orang tua
dalam menjalankan tugasnya sebagai orang tua.
4
Kegiatan pendidikan orang tua ini dapat dilaksanakan baik secara
formal di sekolah atau pun secara non formal, langsung atau tidak
langsung. Pada kegiatan pendidikan ini juga orang tua tidak hanya dapat
berperan sebagai penerima materi dari guru atau tenaga ahli lainnya, akan
tetapi juga bisa berperan sebagai narasumber berdasarkan keahlian dan
keterampilan yang mereka miliki. Hal ini mampu membuat orang tua dan
guru dapat saling berbagi pengalaman dan pengetahuan tentang anak
berdasarkan pengetahuan mereka masing-masing.
Contoh kegiatannya seperti Pendidikan bagi orang tua tentang
perkembangan dan kesehatan anak atau lainnya secara informal atau
mengenai pengetahuan tentang pengasuhan pada anak.
• Tipe 2: Komunikasi
Keterlibatan dalam bentuk komunikasi ini berupa keterlibatan orang
tua dalam komunikasi dua arah antara rumah dan sekolah atau sebaliknya.
Adapun komunikasi diharapkan mampu mengkomunikasikan tentang
program sekolah maupun pendidikan, perkembangan dan kesehatan anak
guna meningkatkan kerjasama dan pemahaman orang tua dan guru
tentang anak. Sehingga dengan adanya komunikasi aktif antara orang tua
dan guru maka anak dapat melihat bahwa orang tua dan guru mereka
bekerjasama dalam mendidik mereka.
Adapun kegiatan komunikasi yang dimaksud dapat berupa: pertemuan
orang tua dan guru, telepon, buku penghubung atau surat dengan lembar
tanggapan, pengambilan rapor, e-mail, website, papan pengumuman,
kegiatan atau bahan belajar anak di rumah serta kotak saran.
5
• Tipe 5: Membuat keputusan
Keterlibatan orang tua dalam membuat keputusan di sekolah adalah
sebagai perwujudan rasa memiliki orang tua terhadap lembaga pendidikan
tempat anak mereka belajar. Kegiatan yang bisa dilakukan misalnya
seperti keikutsertaan orang tua dalam komite sekolah,keikutsertaan orang
tua dalam persatuan orang tua dan guru dan sebagainya.
2) Faktor Anak
Kondisi anak yang dimaksud seperti: usia anak, dimana keterlibatan
orang tua akan berkurang seiring dengan bertambahnya usia anak;
kemampuan belajar anak, pada anak dengan kemampuan belajar yang
kurang, maka guru akan cenderung melibatkan orang tua sehingga orang tua
aktif terlibat.
6
3) Faktor orang tua dan guru
Kendala bagi keterlibatan orang tua di sekolah tidak hanya berasal dari
orang tua dan anak sendiri, namun dapat juga datang dari guru dan
hubungannya dengan orang tua seperti perbedaan tujuan antara orang tua dan
guru terhadap keterlibatan orang tua, sikap masing-masing guru dan orang
tua yang kurang baik, dan perbedaan bahasa juga dapat menjadi faktor
penghambat keterlibatan orang tua dalam pendidikan.
4) Faktor Sosial
Pelaksanaan keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak dapat juga
terhambat oleh faktor-faktor sosial seperti faktor sejarah dan demografis
orang tua, faktor politik dan faktor ekonomi
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tripusat pendidikan merupakan tiga pusat pendidikan secara bertahap dan terpadu
mengemban suatu tanggungjawab pendidikan bagi generasi muda, dengan kata lain
perbuatan mendidik yang dilakukan orang tua terhadap anak juga dilakukan oleh
sekolah dengan memperkuatnya serta dikontrol oleh masyarakat sebagai lingkungan
sosial anak (Hasbullah, 2009:37).
8
B. Saran
Dengan adanya pemebelajaran Tripusat ini semoga bisa menjadi ilmu yang bermanfaat
dan dapat diterapkan di Lembaga kita masing-masing.
DAFTAR PUSTAKA
Novan Ardy Wiyani & Barnawi, Ilmu Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2012), hal. 90.
Hasbullah. 2009. Dasar – Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Raja grafindo. Persada.
Rulam Ahmadi, Pengantar Pendidikan: Asas dan Filsafat Pendidikan, (Yokyakarta: ArRum Media,
2014), hal. 171
Di dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional, Lihat Bab VI
Pasal 13 Ayat 1
https://www.silabus.web.id/pengertian-tripusat-pendidikan/
http://ejournal.sps.upi.edu/index.php/edusentris/article/viewFile/161/131