Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH LINGKUNGAN PENDIDIKAN

Dosen pengampu : IMAM GUNAWAN, S.Pd., M.Pd


NIP : 198504262014041001

Disusun oleh :
Achmad Fanny Fauzi ( 160513609654 )
Aris Al Imron ( 160513609662 )
Bahiyal Naufal ( 160513609626 )

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


JURUSAN TEKNIK MESIN, FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
2016
KATA PENGATAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
dengan rahmat dan karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk bekerja
bersama untuk menyelesaikan makalah ini.
Dimana makalah ini merupakan salah satu dari tugas mata kuliah
Pengantar Pendidikan ,yaitu tentang Pengertian pendidikan, tujuan pendidikan,
lembaga dan praktik pendidikan, Tri Pusat Pendidikan, dan pengaruh timbal balik
antar lingkungan pendidikan. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada
Bapak Imam Gunawan, S.Pd., M.Pd selaku dosen pembimbing dan teman-teman
yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak
kekurangan. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun guna penyempurnaan makalah ini.
Sekian dari kami, semoga dengan selesainya makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.

Malang, 23 Agustus 2016

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....... ...................................................................................... i

DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................1

1.1. Latar Belakang.................... ........................................................................1


1.2. Rumusan Masalah .......................................................................................2
1.3. Tujuan Penulisan .........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................................3

2.1. Pengertian lingkungan pendidikan, fungsi lingkungan pendidikan, jenis


lingkungan pedidikan ( Tri Pusat Pendidikan) ............................................3

2.2. Apa itu lingkungan pendidikan ...................................................................3


2.3. Apa fungsi lingungan pendidikan ...............................................................3
2.4. Apa itu Tri Pusat Pendidikan ......................................................................3
2.5. Pengaruh timbal balik antar lingkungan pendidikan ..................................9
2.6. Pengaruh keluarga terhadap sekolah dan masyarakat .................................9
2.7. Pengaruh masyarakat terhadap keluarga dan sekolah ................................11
2.8. Peranan lingkungan pendidikan .................................................................13

BAB III PENUTUP................ .................................................................................15

A. Kesimpulan.................. ................................................................................15
B. Saran.............................................................................................................15

DAFTAR RUJUKAN................. .............................................................................17


BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Manusia mempunyai kemampuan-kemampuan yang dapat dan perlu
dikembangkan melalui pengalaman yang terbentuk dalam berinteraksi antar
individu dengan lingkungan tempat tinggalnya yang dapat mempengaruhi tingkah
laku, pertumbuhan, perkembangan, serta proses dalam menjalani kehidupannya
memalui lingkungan fisik dan lingkungan sosialnya.
Pendidikan merupakan usaha manusia untuk menumbuhkan dan
mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun rohani
sesuai dengan nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat dan kebudayaan. Maka
dari itu, pendidikan perlu ditunjang dengan lingkungan pendidikan yang baik.
Karena lingkungan pendidikan merupakan segala sesuatu yang ada di sekitar
manusia dalam berinteraksi baik berupa benda mati, makhluk hidup, maupun hal-
hal yang terjadi dan sebagai tempat dalam menyalurkan kemampuan-
kemampuan untuk membentuk perkembangan setiap individu yang mempunyai
pengaruh kuat kepada individu.
1.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada malalah ini sebagai berikut.

1. Apa yang dimaksud lingkungan pendidikan ?


2. Apa fungsi dari lingkungan pendidikan ?
3. Apa yang dimaksud tri pusat pendidikan ?
4. Bagaimana pengaruh timbal balik antar lingkungan pendidikan ?
5. Bagaimana peranan lingkungan pendidikan terhadap pendidikan ?

1.3. Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut.

1. Mengetahui apa itu lingkungan pendidikan.


2. Mengethaui fungsi dari lingkungan pendidikan.
3. Mengetahui apa itu tri pusat pendidikan.
4. Mengetahui pengaruh timbal balik antar lingkungan pendidikan.
5. Untuk mengetahui dan memahami peranan-peranan lingkungan
pendidikan terhadap pendidikan.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian lingkungan pendidikan, fungsi lingkungan pendidikan,


jenis lingkungan pedidikan ( Tri Pusat Pendidikan)
2.2. Apa itu lingkungan pendidikan ?

Ada beberapa pengertian tentang lingkungan antara lain seperti yang


dijelaskan di bawah ini. Lingkungan pendidikan adalah segala sesuatu yang
melingkupi proses berlangsungnya pendidikan atau tempat berlangsungnya
proses pendidikan.

Lingkungan pendidikan merupakan tempat manusia berinteraksi timbal


balik sehingga kemampuannya dapat terus dikembangkan ke arah yang lebih
baik lagi.

Lingkungan pendidikan meliputi lingkungan phisik (keadaan iklim,


keadaan alam), lingkungan budaya (bahasa, seni, ekonomi, politik, pandangan
hidup, keagamaan dan lainnya), dan Lingkungan sosial/ masyarakat (keluarga,
kelompok bermain, organisasi).

2.3. Apa fungsi lingkungan pendidikan ?

Fungsi lingkungan pendidikan adalah membantu peserta didik dalam


berinteraksi dengan berbagai lingkungannya dan berbagai sumber daya
pendidikan yang tersedia agar dapat tujuan pendidikan yang diinginkan.

2.4. Apa itu Tri Pusat Pendidikan ?

Menurut Ki Hajar Dewantara, Tri Pusat Pendidikan adalah tempat


lingkungan pendidikan itu terjadi seperti lingkungan keluarga, lingkungan
sekolah, dan juga lingkungan masyarakat.

a. Lingkungan Pendidikan Keluarga

Menurut Ki Hajar Dewantara, suasana kehidupan keluarga merupakan


tempat yang sebaik-baiknya untuk melakukan pendidikan individual maupun
pendidikan sosial. Peran orang tua dalam keluarga sebagai penuntun, pengajar,
dan pemberi contoh.
Lingkungan keluarga merupakan pusat pendidikan yang penting dan
menentukan, karena itu tugas keluarga adalah mendidik anak-anaknya dengan
optimal. Anak-anak yang biasa turut serta mengerjakan segala pekerjaan
didalam keluarga, dengan sendirinya berfaedah bagi pendidikan watak dan budi
pekerti seperti kejujuran, keberanian, ketenangan, dan sebagainya. Keluarga
juga membina dan mengembangkan perasaan sosial anak seperti hidup hemat,
menghargai kebenaran, tenggang rasa, menolong orang lain, hidup damai, dan
sebagainya.

Fungsi pada lingkungan pendidikan keluarga sendiri antara lain sebagai berikut :

1. Pengalaman pertama masa kanak-kanak, karena pendidikan keluarga


adalah pendidikan yang pertama yang didapatkan oleh seseorang
maka disinilah dia akan mendapatkan pengalaman pertama dalam
kehidupan sebelum berhubungan dengan orang lain.
2. Menjamin kehidupan emosional anak, didalam pendidikan keluarga
biasanya mempunyai pengaruh antara emosional orang tua terhadap
anak, dengan kata lain anak akan kurang lebih memiliki persamaan
sifat yang diturunka dari orang tua kepada dirinya.
3. Menanamkan dasar pendidikan moral, dalam pendidikan keluarga
biasanya diajarkan bagaimana menata diri menjadi orang yang miliki
moral baik karena pendidikan moral yang diajarkan di keluarga ini akn
terus dikembangkan pada pendidikan di sekolah mapun di
masyarakat.
4. Memberikan dasar pendidikan sosial, pendidikan sosial dimulai dalam
keluarga karena pada saat berkomunikasi atau hidup bersama
keluarga itu sudah bisa dianggap sebagai dasar dari pendidikan
sosial. Sehinga anak yang mempunyai hubungan baik dengan
anggota keluarga akan bisa berhubungan sosial baik dengan orang
lain.
5. Meletakkan dasar pendidikan agama, dasar pendidikan agama yang
pertama adalah pada keluarga karena pasti di mulai dari sinilah
seseorang mengenal agama. Pada umunya agama seorang anak
adalah agama keturunan dari orangtuanya karena sejak kecil sudah
diajarkan dasar-dasar agama tersebut. Tapi juga ada beberapa orang
yang memilih agama berbeda dengan orang tuanya karena mungkin
merasa kurang cocok dengan agama yang diajarkan oleh
orangtuanya sehingga dia mencari alternatif sendiri agama yang
sesuai dengan dirinya.

Pendidikan keluarga memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar,


agama, dan nilai moral, norma sosial dan pandangan hidup yang diperlukan
peserta didik untuk dapat berperan dalam keluarga dan dalam masyarakat.
Dasar-dasar tanggung jawab keluarga terhadap pendidikan anaknya, meliputi
hal-hal berikut.
1. Dorongan/motivasi cinta kasih yang menjiwai hubungan orang tua
dengan anak. Cinta kasih ini mendorong sikap dan tindakan rela
menerima tanggungjawab, dan mengabdikan dirinya untuk sang anak.
2. Dorongan/motifasi kewajiban moral, sebagai konsekuensi kedudukan
orangtua terhadap keturunannya. Tanggungjawab moral ini meliputi nilai-
nilai religius spiritual yang dijiwai ketuhanan Yang Maha Esa dan agama
masing-masing di samping didorong oleh kesadaran memelihara
martabat dan kehormatan keluarga.
3. Tanggungjawab sosial sebagai bagian dari keluarga, yang pada
gilirannya juga menjadi bagian dari masyarakat, bangsa dan negaranya,
bahkan kemanusiaan.
Di sisi lain tanggungjawab pendidikan yang menjadi beban orangtua sekurang-
kurangnya harus dilaksanakan dalam rangka hal-hal berikut.
1. Memelihara dan membesarkan anak.
2. Melindungi dan menjamin kesamaan baik jasmaniah maupun rohaniah
sesuai dengan falsafah hidup dan agama yang dianutnya.
3. Member pengajarandalam arti yang luas.
4. Membahagiakan anak baik di dunia dan akhirat.
Lingkungan keluarga berpengaruh kepada anak dari sisi perlakuan,
keluarga terhadap anak, kedudukan anak dalam keluarga, keadaan ekonomi
keluarga, keadaan pendidikan keluarga, dan pekerjaan orangtua.
Dari lingkungan keluarga yang harmonis mampu memancarkan
keteladanan kepada anak-anaknya, karena dikatakan pendidikan pertama pada
bayi atau anak itu berkenalan dengan lingkungan serta mendapat pembinaan
pada keluarga.
b. Lingkungan Pendidikan Sekolah

Sekolah menjalankan tugas mendidik anak yang sudah tidak mampu lagi
dijalankan oleh keluarga. Pendidikan di sekolah memiliki konstribusi yang besar
terhadap pembentukan kemampuan dan pengalaman manusia. Sekolah atau
yang sering disebut satuan pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan
yang menyelenggarakan pendidikan pada jaur formal, nonformal, dan informal
pada setiap jenjang jenis pendidikan.

“Keberadaan sekolah mempunyai dua aspek penting, yaitu aspek sosial


individual dan sosial” (Triwyanto, 2015 yang dikutip dari buku Vembrianto).
Disatu pihak, keberadaan sekolah bertugas memengaruhi dan menciptakan
kondisi yang memungkinkan perkembangan pribadi anak secara optimal. Di
pihak lain, sekolah bertugas mendidik agar anak mengabdikan dirinya kepada
masyarakat.

Sebagai akibat dari perkembangan ilmu dan teknologi dan terbatasnya


orangtua dalam kedua hal tersebut, orangtua sangat penting dalam menyiapkan
anak-anak untuk kehidupan mansyarakat. Sekolah memegang peranan penting
dalam pendidikan karena pengaruhnya besar sekali pada jiwa anak. Karena itu di
samping keluagra sebagai pusat untuk pendidikan, sekolah pun mempunyai
fungsi sebagai pusat pendidikan untuk pembentukan kepribadian anak.
Pendidikan di sekolah mencakup pendidikan umum dalam
mempersiapkan peserta didik menguasai kemampuan dasar untuk melanjutkan
pendidikan atau memasuki lapangan kerja. Pendidikan sekolah biasanya disebut
sebagai pendidikan formal karena ia adalah pendidikan yang mempunyai dasar,
tujuan, isi, metode, alat-alatnya yang disusun secara eksplisit, sistematis, dan
distandarisasikan. Penjabaran fungsi sekolah sebagai pusat pendidikan formal,
terlihat pada tujuan instruksional, yaitu tujuan kelembagaan pada masing-masing
jenis da tingkatan sekolah.
Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal menerima fungsi
pendidikan berdasarkan asas-asas tanggungjawab berikut ini.
a. Tanggung jawab formal kelembagaan sesuai dengan fungsi dan
tujuan yang ditetapkan menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku
yaitu undang-undang pendidikan.
b. Tanggungjawab keilmuan berdasarkan bentuk, isi, tujuan dan tingkat
pendidikan yang dipercayakan kepadanya oleh masyarakat dan
negara.
c. Tanggungjawab fungsional ialah tanggungjawab profesional
pengelola dan pelaksana pendidikan.
Sekolah sebagai pendidikan formal dirancang sedemikian rupa agar lebih
efektif dan efisien, yaitu bersifat klasikal dan berjenjang. System klasikal
memungkinkan sejumlah anak belajar bersama dan dipimpin oleh seorang atau
beberapa orang guru sebagai fasilitator. Sekolah memiliki cirri jenjang dapat
dijelaskan sebagi berikut.
Jenjang lembaga, sekolah dirancang dengan berbagai tingkatan, dari
Taman Kanak-Kanak (TK) sampai perguruan tinggi (PT). sebagian dikelola oleh
Departemen Pendidikan Nasional dan sebagian lainnya dikelola oleh
Departemen Agama.
Jenjang kelas, berjenjang menurut tingkatan kelas, murid hanya bisa
mengikuti pendidikan pada kelas yang lebih tinggi apabila ia telah mampu
menyelesaikan pendidikan di tingkat sebelumnya. Jenjang kelas ini bervariasi,
yaitu di tingkat SD/MI terdiri dari enam kelas, SMP/MTs terdiri dari tiga kelas,
SMA/MA/sederajat terdiri dari tiga kelas, sedangkan di Perguruaan Tinggi tidak
ditentukan dengan jenjang kelas.
Sekolah dianggap sebagai suatu lingkungan yang paling
bertanggungjawab terhadap pendidikan murid-muridnya, lebih-lebih bila dikaitkan
dengan pengabdian sumber daya manusia yang berkualitas untuk dapat
bersaing secara global. Maka pembangunan sekolah dianggap sebagai investasi
yang prosfektif demi menyongsong kemajuan bangsa.

c. Lingkungan Pendidikan Masyarakat

Masyarakat mempunyai peran penting terhadap pertumbuhan


kedewasaan seseorang. Masyarakat biasanya mempunyai kebiasan atau adat
yang akan mendidik seseorang menjadi lebih dewasa dengan mengajari
bagaimana menjadi warga yang baik dan bertoleransi terhadap sesama.
Pendidikan menjadi perubahan sosial menjadi keniscayaan, yaitu pendidikan
mendorong perubahan sosial.

Keterlibatan masyarakat secara luas dalam pendidikan membantu


mengidentifikasi dan memperoleh dukungan bagi nilai-nilai yang diajarkan.
“Sistem sekolah yang mencoba untuk meletakkan suatu program nilai pada
tempatnya tanpa menginformasikan melibatkan masyarakat sering kali
menghadapi reaksi yang tidak baik, yaitu kesalahpahaman, kecurigaan, dan
perlawanan” (Triwiyanto, 2015 yang dikutip dalam buku Lickona).

Fungsi lingkungan pendidikan masyarakat antara lain, sebagai


pengalaman hidup bermasyarakat, untuk menjamin kehidupan bermasyarakat,
untuk menanamkan dasar pendidikan bermasyarakat yang santun dan
bertoleransi sesama masyarakat, untuk meningkatkan kualitas hidup
bermasyarakat.

Masyarakat memang turut serta memikul tanggungjawab pendidikan.


Pendidika kemasyarakatan merupakan wahana yang amat besar artinya bagi
perkembangan individu dan masyarakat sebagai gerakan yang memperluas dan
mempercepat usaha mencerdaskan bangsa.
Dalam menjalani pendidikan di lingkungan masyarakat biasanya akan
mengalami kesulitan-kesulitan, antara lain :
1. Lingkungan fisik dan nonfisik yang kurang menguntungkan. Lingkungan yang
demikian akan banyak menghambat anak dalam belajar.
2. Tugas yang diberikan lembaga terlalu berat/banyak, sehingga anak tidak
dapat menyelesaikan tugas tersebut dengan baik. Terlalu banyaknya
kegiatan yang diikuti dalam waktu yang terbatas, bisa menjadi penyebab
kegiatan tersebut tidak dilaksanakan dengan baik dan akan mengalami
kesulitan, yang akhirnya hasilnya akan kurang.
3. Apabila nilai dikembangkan oleh anak berbeda/bertentangan dengan
nilai/adat yang ada di masyarakat maka akan timbul konflik nilai. Kalau terjadi
hal demikian biasanya anak akan mengalami kesulitan dalam menyesuaikan
dalam diri terhadap lingkungan tersebut. Keadaan yang demikian biasanya
akan berpengaruh terhadap upaya belajar anak.
Setiap masyarakat mempunyai mempunyai cita-cita, peraturan-peraturan
dan sistem kekuasaan tertentu. Pendidikan dalam Lingkungan kehidupan.
Corak dan ragam pendidikan yang dialami seseorang dalam masyarakat
meliputi segala bidang, baik pembentukan kebiasaan-kebiasaan pembentukan
pengetahuan sikap dan minat, maupun pembentukan kesusilaan dan
keagamaan.

2.5. Pengaruh Timbal Balik Antar Lingkungan Pendidikan


Pada bagian ini akan dipaparkan tentang pengaruh keluarga terhadap
sekolah dan masyarakat, pengaruh masyarakat terhadap keluarga dan sekolah.

2.6. Pengaruh keluarga terhadap sekolah dan masyarakat


Keluarga sebagai satuan organisasi terkecil di masyarakat mendapat
peranan sangat penting karena membentuk kepribadian dan watak anggota
keluarganya. Sedangkan masyarakat terdiri dari keluarga-keluarga. Dari satuan
terkecil itu terbentuklah gagasan untuk terus mewariskan standar watak dan
kepribadian yang baik dan diakui oleh semua golongan masyarakat, salah satu
institusi yang mewarisakan kepribadian dan watak kepada masyarakat adalah
sekolah. Sekolah tidak akan terus berdiri jika tidak di dukung oleh masyarakat,
maka dari itu kedua sistem sosial ini saling mendukung dan melengkapi
terbentuk perubahan sosial.

Sebagai salah satu wujud sekolah sebagai bagian dari masyarakat maka
terbentuklah sekolah masyarakat (community school). Sekolah ini bersifat life
centered. Yang menjadi pokok pelajaran adalah kebutuhan manusia, masalah-
masalah dan proses-proses sosial dengan tujuan untuk memperbaiki kehidupan
dalam masyarakat. Masyarakat dipandang sebagai laboratorium dimana anak
belajar, menyelidiki dan turut serta dalam usaha-usaha masyarakat yang
mengandung unsur pendidikan.

Fungsi keluarga itu adalah sebagai berikut antara lain fungsi kasih
sayang, fungsi ekonomi, fungsi pendidikan, fungsi perlindungan/penjagaan,
fungsi rekreasi, fungsi status keluarga, fungsi agama.

Semakin luas penyebaran produk sekolah yang diikuti peningkatan


kualitas akan membawa pengaruh positif bagi perkembangan masyarakat.
Sekolah merupakan lembaga investasi manusiawi. Manusia adalah subyek
perubahan, perkembangan, dan kemajuan sehingga kualitas manusia
berpengaruh dalam memajukan segi-segi kehidupannya.

Pengaruh pendidikan sekolah terhadap perkembangan masyarakat, yaitu:

a. Mencerdaskan kehidupan masyarakat


Andil lembaga persekolahan dalam peningkatan kecerdasan anak
didiknya dipandang sebagai kontribusi pendidikan persekolahan didalam
mencerdaskan kehidupan masyarakat atau bangsa.

Tingkatan kecerdasan masyarakat menentukan ketepatan dan kecepatan


penyelesaian masalah dan tantangan kehidupan. Masyarakat yang memiliki
kecerdasan memadai akan menyelesaikan masalah yang sulit dengan
sederhana. Sebaliknya tanpa kecerdasan tinggi suatu tantangan atau masalah
yang sederhana akan dihadapi sebagai sesuatu yang sulit.

b. Membawa pengaruh pembaharuan bagi perkembangan masyarakat


Pertumbuhan ilmu pengetahuan dan teknologi disatu pihak dan masalah-
masalah kehidupan dilain pihak, mendukung lahirnya pemikiran-pemikiran dan
pengetahuan yang inovatif untuk dijadikan perbaikan kehidupan dimasyarakat.

Program pendidikan dipersekolahan selain menjamin upaya peningkatan


kecerdasan juga mengupayakan transformasi dari pengetahuan, pemikiran,
praktek-praktek baru yang fungsional dan relevan dengan jenis dan tingkatan
dari masing-masing sekolah.

Isi atau arah program pendidikan yang demikian disebut sebagai


transformasi pembaruan yang pada akhirnya akan berfungsi dan menjalar
ditengah-tengah masyarakat.

c. Mencetak warga masyarakat yang siap dan terbekali bagi kepentingan


kerja di lingkungan masyarakat.
Untuk terjun didunia kerja, seseorang memerlukan persiapan tertentu
yang diperlukan oleh lapangan kerja. Kesiapan itu meliputi pengetahuan,
keterampilan, dan sikap. Hal tersebut tidak terlepas dari peran lembaga
pendidikan (sekolah), kualitas, dan kuantitas sistem lembaga pemberi kerja
dimasyarakat sedikit banyak dipengaruhi oleh produk-produk (output) sistem
pendidikan persekolahan itu sendiri.
d. Melahirkan sikap-sikap positif dan konstruktif bagi warga masyarakat,
sehingga tercipta integrasi sosial yang harmonis ditengah-tengah
masyarakat.

Sikap-sikap positif dan konstruktif yang diperlukan didalam hidup


bernegara atau bermasyarakat ditanamkan sejak awal, yaitu di sekolah dasar
sampai ketingkat perguruan tinggi. Orientasi tersebut senantiasa menjadi
perhatian dari lembaga pendidikan formal (persekolahan). Hal ini berkaitan
dengan falsafah hidup dari suatu bangsa atau masyarakat, yang sudah tentu
mendambakan keharmonisan dan keutuhan (integrasi) sosial dari kehidupan
berbangsa atau bernegara.

2.7. Pengaruh Masyarakat terhadap Keluarga dan Sekolah


Masyarakat yang dimaksud adalah orang tua atau wali peserta didik,
anggota keluarga yang lain atau semua orang yang tinggal disekitar lingkungan
sekolah. Masyarakat merupakan tempat anak hidup dan belajar kemudian
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari baik dalam keluarga maupun di
sekolah. Masyarakat sebagai lembaga pendidikan ketiga sesudah keluarga dan
sekolah, mempunyai sifat dan fungsi yang berbeda. Setiap masyarakat memiliki
karekteristik tersendiri dan memiliki norma-norma. Dimana norma-norma tersebut
sangat berpengaruh dalam pembentukan kepribadian warga dalam bertindak
dan bersikap.

Identitas dan perkembangan masyarakat tersebut sedikit banyak akan


berpengaruh terdapat sekolah. Hal ini dikarenakan sekolah merupakan institusi
yang dilahirkan dari, oleh dan untuk masyarakat.

Pengaruh identitas suatu masyarakat terhadap program-program


pendidikan, dibuktikan dengan berbedanya orientasi dan tujuan pendidikan,
misalnya kurikulum, yang dimana kurikulum ini selalu berubah-berubah sesuai
dengan perkembangan masyarakat.

a. Pengaruh masyarakat terhadap proses pendidikan


Berlangsungnya proses pendidikan di sekolah tidak lepas dari pengaruh
masyarakat, pengaruh masyarakat yang dimaksud adalah pengaruh sosial
budaya dan partisipasinya. Pengaruh sosial budaya biasanya tercermin dalam
proses belajar baik yang berkaitan dengan pola aktifitas pendidikan maupun
anak didik di dalam proses pendidikan. Nilai sosial budaya masyarakat bisa
menjadi penghambat dan pendukung terhadap proses pendidikan. Oleh karena
itu usaha pembaharuan terhadap proses pendidikan disekolah, mesti
memperhitungkan pengaruh sosial budaya dari masyarakat lingkungannya.

Pengaruh dan peranan masyarakat terhadap sekolah dapat kita


simpulkan sebagai berikut antara lain, sebagai arah dalam menentukan tujuan,
sebagai masukan dalam menentukan proses belajar-mengajar, sebagai sumber
belajar, sebagai pemberi dana dan fasilitas lainnya, sebagai laboratorium guna
pengembangan dan penelitian sekolah.

b. Penjelasan pengaruh masyarakat terhadap proses pendidikan :


Pendidikan sebagai persiapan untuk hidup dimasyarakat. Manusia
merupakan makhluk sosial yang selalu hidup bersama dalam masyarakat. Hidup
dimasyarakat merupakan manifestasi bakat sosial anak. Maka anak harus
dipersiapkan oleh lembaga pendidikan untuk bisa hidup serasi dengan
masyarakat.
Pendidikan membina agen pembangunan masyarakat. Pembangunan
pada hakekatnya adalah suatu usaha untuk menjadikan masyarakat yang lebih
maju. Jika masyarakat ingin menjadi agen bagi pembangunan, maka masyarakat
itu akan bersifat statis. Sedangkan untuk mencetak individu yang bersifat statis
dibutuhkan peran aktif pendidikan dalam mempersiapakan anak didiknya, yang
mana kelak anak-anak harus dapat melaksanakan pembaharuan masyarakat
bangsanya.
Pendidikan dan kesadaran kebangsaan Indonesia. Pendidikan di
Indonesia harus mengobarkan semangat kebangsaan, cinta tanah air, serta
menanamkan kesadaran kebangsaan kepada anak didik. Sebab apabila
kesadaran ini tidak ditumbuhkan atau dipupuk maka generasi muda Indonesia
akan terpecah-belah.
Pendidikan dan pelestarian Pancasila. Pancasila adalah dasar negara
Republik Indonesia yang menjadi pandangan hidup warga Indonesia yang
diwariskan oleh nenek moyang. Mengingat pancasila merupakan pandangan
hidup maka kita harus menanamkan kepada generasi muda akan pentingnya
nilai pancasila. Pelestarian nilai pancasila dapat dilakukan melalui jalur
pendidikan meliputi pendidikan keluarga, pendidikan sekolah dan pendidikan
masyarakat melalui jalur media massa dan jalur organisasi politik.
Pendidikan dan kesejahteraan masyarakat. Pendidikan sangat erat
kaitannya dengan terwujudnya masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera. Hal
ini dibuktikan dalam UUD 1945 tentang tujuan dari pendidikan di Indonesia pada
pasal yang terdapat didalam batang tubuh UUD 1945 yang mengatur tentang
pendidikan pasal 31 ayat 1 dan ayat 2.

2.8. Peranan Lingkungan Pendidikan


Dalam memberikan pengaruh terhadap perkembangan anak, lingkungan
pendidikan sangat berperan penting dalam memberikan penraguh tersebut.
Diantara peranan lingkungan pendidikan adalah sebagai berikut.
A. Peranan Lingkungan Keluarga
Sangat besar peranan kelurga dalam pendidikan, karena keluarga adalah
lingkungan pertama yang memberikan pendidikan kepada anak. Peranan
keluarga tersebut diantaranya adalah :
 Sebagai pembentuk pola pikir anak, karena di dalam keluarga, anak
pertama kali berkenalan dengan nilai dan norma.
 Sebagai pengalaman pertama bagi masa kanak-kanak, pengalaman ini
merupakan factor yang sangat penting bagi perkembangan berikutnya,
khususnya dalam perkembangan pribadinya.
 Sebagai lingkungan pendidikan yang memberikan keteladanan, karena
keteladanan orangtua akan menjadi tolat ukur dan menjadi wahana
pendidikan moral.
 Sebagai lingkungan pendidikan yang berperan dalam meletakkan dasar-
dasar pendidikan agama.
B. Peranan Lingkungan Sekolah
Tugas sekolah sangat penting dalam menyiapkan anak-anak untuk
kehidupan masyarakat. Maka dari itu, sekolah memegang peranan penting
dalam pendidikan. Karena pengaruhnya besar sekali pada jiwa anak dan sekolah
pun berperan dalam pembentukan kepribadian anak. Diantara peranan sekolah
dalam pendidikan adalah sebagai berikut.
 Sebagai pendidikan formal yang menumbuhkembangkan dalam ranah
kognitif, afektif, dan psikomotorik agar anak mampu menolong dirinya
sendiri dalam hidup sebagai makhluk individu dan makhluk sosial melalui
pembekalan dalam semua bidang studi.
 Sebagai lingkungan pendidikan yang perlu memberikan pemahaman
tentang pendidikan pancasila, agama, dan pembinaan watak sesuai
dengan nilai dan norma yang hidup dan berkembang di masyarakat.
 Sebagai lingkungan pendidikan yang haru mewujudkan cita-cita bangsa
dalam hal mencerdaskan kehidupan bangsa.
C. Peranan Lingkungan Masyarakat
Lingkungan masyarakat mempunyai andil yang besar dalam upaya
mencapai tujuan pendidikan nasional, dalam peranannya antara lain :
 Pendidikan manusia sebagai makhluk individu, lingkungan masyarakat
berperan dalam membantu pembentukan manusia yang cerdas, sesuai
dengan kondisi dan fungsi dari masing-masing pendidikan tersebut.
 Pendidikan manusia sebagai makhluk susila (kemasyarakatan), yang
berkaitan dengan nilai-nilai yang terkandung di dalam pancasila sebagai
falsafah hidup bangsa, dan pancasila sebagai dasar negara.
 Pendidikan manusia sebagai makhluk sosial, lingkungan masyarakat baik
secara langsung maupun tidak langsung memang ditumbuhkembangkan
sebagai makhluk individu dan susila, yang secara bersama-sama mampu
menciptakan kehidupan bersama secara bertanggungjawab, untuk mencapai
kesejahteraan sosial yang dinamis dengan sikap makaryanya.
 Pendidikan manusia sebagai makhluk religious, maka lingkungan masyarakat
banyak memberikan andil dalam pembekalan yang berhubungan dengan
masalah keagamaan.
BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pendidikan merupakan suatu proses yang kompleks dan melibatkan
berbagai pihak, khususnya keluarga, sekolah, dan massyarakat sebagai
lingkungan pendidikan yang dikenal sebagai tripusat pendidikan. Fungsi dan
peranan tripusat pendidikan tersebut baik secara sendiri-sendiri maupun
bersama-sama merupakan faktor penting dalam mencapai tujuan pendidikan
yaitu membangun manusia Indonesia seluruhnya serta menyiapkan SDM
pembangunan yang berlaku.

Keluarga bertanggung jawab memelihara, merawat, melindungi, dan


mendidik anak agar tumbuh dan berkembang dengan baik. Sekolah bertanggung
jawab atas pendidikan atas pendidikan anak-anak selama mereka diserahkan
kepadanya. Karena itu sebagai sumbangan sekolah sebagai lembaga terhadap
pendidikan.

Pendidikan yang dialami dalam masyarakat, telah mulai ketika anak-anak


untuk beberapa waktu setelah lepas dari asuhan keluarga dan berada di luar dari
pendidikan sekolah. Dengan demikian, berarti pengaruh pendidikan tersebut
tampaknya lebih luas.

Di lingkungan masyarakat anak akan mendapat pendidikan. Masyarakat


merupakan lingkungan pendidikan ketiga yang ikut bertanggungjawab dalam
upaya mencerdaskan kehidupan bangsa..

Semua lingkungan pendidikan sangat berperan besar dalam pelaksanaan


pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan itu sendiri baik bagi diri peserta
didik sebagai makhluk individu maupun sebagai makhluk sosial, susila, serta
makhluk religius.

B. Saran

Dengan adanya tripusat pendidikan dan pengaruhnya diharapkan mampu


meningkatkan pembangunan sumber daya manusia (SDM) di Indonesia
sehingga dapat tercipta masyarakat yang berkualitas baik secara IPTEK maupun
dalam kehidupan keluarga dan bermasyarakat.
Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang mampu memberikan
keteladanan dalam hal berprilaku, memberikan fasilitas dalam hal
mengembangkan dan melaksanakan kegiatan pendidikan dan semua itu harus
ditunjang dengan lingkungan pendidikan yang kondusif.
DAFTAR RUJUKAN
Burhanuddin, H. 2011. Pengantar Pedagogik:Dasar-dasar Ilmu Mendidik.
Jakarta: PT Asdi Mahasatya
Triwiyanto, T. 2015. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Ikhsan, Fuad. 2005. Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta : PT Rineka
Cipta.
Pidarta, Made. 1997. Landasan Kependidikan. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Kiswan. 2012. Dasar-Dasar Pendidikan. Ciamis : Darussalam.
Hasbullah. 2003. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo
Persada.
TIM Dosen FIP-IKIP Malang. 1988. Pengantar Dasar-Dasar
Kependidikan. Surabaya : Usaha Nasional.
Wikipedia : https://id.wikipedia.org/wiki/Dasar_Pendidikan
Depdikbud; 1982/1983 ; materi dasar pendidikan program Akta Mengajar
V, (Buku II A), Jakarta PPIPT Depdikbud.
Idris,Z Jamal, L, 1987 ; Dasar-dasar PendidikanBandung, Angkasa.
Tirta Rahardja, Umar la Sulo, 1994, Pengantar Pendidikan Jakarta,
P3MTK

Anda mungkin juga menyukai